Anda di halaman 1dari 6

BIOGRAFI

IMAM AT - TIRMIDZI

Dosen Pengampu: H. Mukhlis Syafiq, Lc, M.S.I

Disusun Oleh:
Nama : Nanda Vebiola
NIM : 1901156

AKBID KH PUTRA BREBES


BENDA SIRAMPOG BREBES
2019/2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mayoritas ulama berpandangan bahwa hadis dari segi kualitas dibagi
menjadi tiga macam (sahih, hasan, dha’if) telah dimulai sejak al-tirmidzi.
Sebelumnya, ulama hadis hanya mengklaisifikasikan hadis kepada dua kategori,
yaitu hadis shaih dan hadis dha’if. Hadis dhoif dibagi menjadi dua , yaiutu hadis
daif matruk . dalam hal ini jumhur ulama sepakat menolak kehujahannya. Kedua
hadis daif laisa bihi matruk. Jenis hadis inilah yang oleh At-Tirmidzi disebut
dengan hadis.
Berkaitan dengan kitab sunan an-nasa’i, melihat kepada kualitas hadis yang
diriwayatkan , ada ulama yang berpendapat bahwa kualitas kitabnya melebihi
kitab sahih muslim seperti yang dikemukakan oleh al-hafidz Abu ali. Ia
memberikan komentar bahawa persyaratan yang dibuat oleh imam an-nasa’i bagi
para perawi hadis jauh lebih ketat jika dibandingkan dengan persyaratan yang
dibuat oleh imam muslim
PEMBAHASAN
Nama lengkapnya adalah Imam Al-Hafiz Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa
bin Saurah bin Musa bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tarmidzi. Dan
beliau memiliki nama kunyah Abu ‘Isa. Ia lahir pada tahun 209 Hijriyah di kota
Tirmidz. Semenjak kecilnya Abu ‘Isa sudah gemar mempelajari ilmu dan mencari
hadits. Untuk keperluan inilah ia mengembara ke berbagai
negeri: Hijaz, Irak, Khurasan, dan lain-lain. Dalam perlawatannya itu ia banyak
mengunjungi ulama-ulama besar dan guru-guru hadits untuk mendengar
menghafal hadits dicatatnya dengan baik. Ia pun tidak pernah menyia-nyiakan
kesempatan tanpa menggunakannya dengan seorang guru dalam perjalanan
menuju Mekah.
Setelah menjalani perjalanan panjang untuk belajar, mencatat, berdiskusi,
bertukar pikiran, dan mengarang, pada akhir hidupnya ia mendapatkan musibah
kebutaan. Beberapa tahun lamanya ia hidup sebagai tunanetra. Hingga pada
akhirnya ia pun meninggal dunia, ia wafat di Tirmidz pada malam senin 13 Rajab
tahun 279 H (8 Oktober 892) dalam usia 70 tahun.
Berbagai negara telah beliau singgahi, sehingga beliau telah banyak
menimba ilmu dari para gurunya. Di antara para guru beliau adalah:
1. Ishaq bin Rahawaih, yang merupakan guru pertama bagi Imam Tirmidzi.
2. Imam Bukhari. Beliau adalah guru yang paling berpengaruh bagi Imam
Tirmidzi. Dari beliaulah Imam Tirmidzi mengambil ilmu ‘ilalul hadits.
3. Imam Muslim. Kitab hadis karya mereka berdua adalah kitab yang paling
benar setelah Alquran.
4. Imam Abu Dawud
Setelah beliau menimba ilmu sekian lama dari para gurunya, beliau
mengajarkan dan menyebarkan ilmu-ilmunya kepada manusia. Dan di antara
muridnya adalah:
1. Abu Bakar Ahmad bin Isma’il as Samarqand
2. Abu Hamid al Marwazi
3. Ar Rabi’ bin Hayyan al Bahiliy
Beliau menulis ilmu-ilmunya dalam suatu buku yang akan dibaca oleh
manusia hingga akhir zaman. Dan di antara karya-karya beliau yang sampai saat
ini dimanfaatkan oleh kaum muslimin terutama para ulama adalah:
1. Al-Jami’ (Sunan at-Tirmidzi). Kitab yang satu ini adalah kitab beliau yang
paling monumental dan paling bermanfaat.
2. Al-‘Ilal.
3. Al-‘Ilal al-Kabir
4. Asy Syamail an Nabawiyyah
5. Syamail an-Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kitab ini termasuk kitab
yang paling bagus yang membahas tentang sifat-sifat Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau adalah seorang ulama yang memiliki banyak keutamaan sehingga
para ulama banyak memberikan pujian kepada beliau. Di antara keutamaan beliau
dan pujian ulama kepadanya adalah sebagai berikut:
1. Kitab beliau yang berjudul “Al-Jami’” menunjukkan akan luasnya
pengetahuan beliau dalam ilmu hadis, kefaqihan beliau dalam permasalahan
fikih, dan juga luasnya wawasan beliau terhadap permasalahan khilafiyah di
kalangan para ulama fikih.
2. Imam bukhori berkata kepada imam at-tirmidzi: ilmu yang aku ambil
manfaatnya darimu itu lebih banyak ketimbang ilmu yang engkau ambil
maanfaatnya dariku.
3. Ibnu hibah menuturkan imam at-tirmidzi adalah sosok ulama yang
mengumpulkan hadist, membukukan,menghafal hadist.
4. Abu Ahmad al-Hakim berkata bahwa beliau pernah mendengar ‘Umar bin
‘Allak berkata, “Tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi Imam
Bukhari sepeninggal beliau kecuali Abu ‘Isa (Imam Tirmidzi) dalam masalah
ilmu, kuatnya hafalan, sifat zuhud dan wara’-nya. Beliau menangis hingga
matanya mengalami kebutaan, dan hal tersebut terus berlangsung beberapa
tahun hingga beliau wafat.”
5. Abu Sa’d al-Idris mengatakan bahwa beliau adalah seorang imam hadis
yang dijadikan teladan dalam masalah hafalan.
Imam Tirmidzi, disamping dikenal sebagai ahli dan penghafal hadis yang
mengetahui kelemahan-kelemahan dari rawi-rawinya, ia juga dikenal sebagai ahli
fiqih yang mewakili wawasan dan pandangan luas.
Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah perjalanan hidup beliau adalah:
1. Jihad itu tidak hanya identik dengan pedang, akan tetapi jihad itu bisa
dilakukan dengan ilmu, yaitu berjihad memerangi kebodohan.
2. Mempelajari suatu ilmu terutama ilmu agama membutuhkan adanya
seorang guru yang bisa memahamkan penuntut ilmu tersebut. Karena apabila
hanya mencukupkan diri dengan membaca buku maka hal itu dapat
menyebabkan orang yang melakukannya terjatuh dalam kesalahan karena
salahnya pemahaman mereka ketika mengkaji ilmu itu secara autodidak.
3. Belajar agama adalah suatu hal yang sangat penting bagi kita dan sangat
menentukan masa depan kita di kampung yang kekal nanti. Maka dari itu, kita
harus mempelajarinya dari seseorang yang benar-benar berilmu. Sehingga kita
tidak boleh sembarangan mengambil ilmu agama dari seseorang. Patokannya
adalah ketakwaannya dan kapasitas ilmu agamanya, bukan kemahirannya
dalam menyampaikan dan melawak.
4. Jadilah orang yang bermanfaat untuk manusia, dengan menyebarkan ilmu
yang bermanfaat untuk mereka melalui lisan dan tulisan.
PENUTUP

Al-tirmidzi adalah seorang pakar hadist yang konsisten dengan


keilmuaanya, sehingga mayoritas ulama menilai positif kepakaran al-tirmidzi
dalam bidang hadist. Kitab Al-jami’ al-sahih ditulis pada abad ke 3 H, kitab al-
tirmidzi ini memuat seluruh hadis kecuali hadis yang santant dhaif dan munkar,
adanya penjelasan tentang kwalitas dan keadaan hadistnya, melalui kitab ini at-
tirmidzi memperkenalkan hadis hasan.

Sumber:
https://muslim.or.id/21590-biografi-imam-at-tirmidzi.html
https://www/biografi-dan-dan-riwayat-hidup-imam-at-tirmidzi/
sholihfikr.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai