DOSEN PENGAMPU
MAISUHETNI, M.Pd
OLEH:
FAKULTAS TARBIYAH
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengertian Wafa dan Tandur?
1.2.2 Apa Tujan Wafa dan Tandur?
1.2.3 Bagaimana Langkah-langkah Pembelajaran Wafa dan Tandur?
1.2.4 Bagaimana Pengaplikasian Wafa dan Tandur dalam PAI?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Wafa dan Tandur
1.3.2 Mengetahui Tujan Wafa dan Tandur
1.3.3 Mengetahui Langkah-langkah Pembelajaran Wafa dan Tandur
1.3.4 Mengetahui Pengaplikasian Wafa dan Tandur dalam PAI
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metode Wafa adalah salah satu metode yang muncul di antara metode
metode yang lain dalam rangka memberikan kontribusi keilmuan kepada
khalayak. Metode Wafa ini diciptakan pada tahun 2012 oleh K.H Muhammad
Shaleh Drehem, Lc. Beliau adalah pendiri Yayasan Syafa’atul Qur’an
Indonesia (YAQIN) dan juga ketua IKADI (Ikatan Dai Indonesia) Jawa
Timur.1
1
Tim Wafa, Wafa Belajar Al-Qur’an Metode Otak Kanan Ghorib Musykilat (Surabaya:
Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia, 2013), 41.
2
Tim Wafa, Wafa Belajar Al-Qur’an Metode Otak Kanan (Surabaya: Yayasan Syafa’atul
Qur’an Indonesia, 2014), 5.
3
menyampaikan materi (baik materi yang lalu maupun materi yang baru),
untuk masuk pada materi guru dapat mengawalinya dengan cerita, pertanyaan
atau permainan. Setiap santri harus mempunyai pengalaman belajar dan
pengelompokan santri pun berdasarkan pada kemampuan dan capaiannya.3
Pengertian Tandur
3
Tim Wafa, Wafa Belajar Al-Qur’an Metode Otak Kanan (Surabaya: Yayasan Syafa’atul
Qur’an Indonesia, 2014), 23.
4
Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama, 2007)
5
Bobbi DePorter, dkk, Quantum Teaching, Mempraktekkan Quantum Learning Di Ruang-
Ruang Kelas (bandung: PT mizan pustaka,2005), hlm. 9
4
2.2 Tujan Wafa dan Tandur
Tujuan Wafa6
6
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 57.
5
Tujuan Tandur
a). Tumbuhkan
b). Alami
c). Namai
Tahap ini bertujuan untuk memuaskan hasrat alami otak untuk memberi
identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan dibangun di atas
pengetahuan dan keingintahuan siswa saat itu. Penamaan adalah saatnya
untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar
membaca Al-Quran.
d). Demonstrasikan
6
e). Ulangi
f). Rayakan
Tahap ini bertujuan untuk merayakan pembelajaran bagi siswa yang mau
dan berani untuk tampil didepan mengulang sekilas materi ajar Al-Quran.
Langkah ini untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan siswa.
7
Langkah-langkah Tandur
7
Kasinyo Harto, Active Learning Dalam Pembelajaran Agama Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Felicha, 2012), hlm 178-179
8
2.4 Pengaplikasian Wafa dan Tandur dalam PAI
Aplikasi wafa dan tandur dalam Pendidikan Agama Islam
1. Wafa
2. Tandur
a) Jujur
Yaitu dalam awal pembelajaran ciptakanlah kondisi yang ramah bagi
anak, yang mampu menguatkan mereka untuk mengutarakan secara
jujur apa yang mereka harapkan dari kegiatan belajar dan menggali
kekhawatiran mereka terhadap proses pembelajaran.
b) Religius
Yaitu selalu sisipkan nilai-nilai agama dan kepercayaan yang mereka
anut dalam proses pembelajaran yang kita lakukan untuk
menginternalisasi nilai tersebut ke dalam kepribadian mereka.
8
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id diakses 21 Mei 2022
9
c) Tumbuhkan
Yaitu mengkaitkan siswa dengan pernyataan pembuka yang dapat
membangkitkan minat siswa serta gambaran garis besar tentang
materi yang akan disajikan.
d) Alami
Yaitu merupakan suasana saat guru menghadirkan pengalaman yang
dapat dimengerti oleh siswa dan menciptakan rasa ingin tahu pada diri
siswa.
e) Ngemong
Menurut bahasa jawa ngemong artinya adalah mencotohkan kepada
anak hal yang baik dan buruk. Dan sebagai seorang guru tentunya
harus menjadi contoh yang baik bagi siswanya.
f) Dolanan (bermain)
Yaitu, berikanlah kesempatan kepada siswa untuk bersenang-senang
didalam pembelajaran agar mereka bahagia.
g) Ulangi (review)
Yaitu eratkan pengetahuan yang telah didapat tersebut dalam pikiran
sisiwa.
h) Rayakan (celebrate)
Yaitu menutup proses pembelajaran dengan suatu perayaan yang
dapat menimbulkan perasaan bangga, senang dan kesuksesan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode Wafa adalah salah satu metode yang muncul di antara
metode metode yang lain dalam rangka memberikan kontribusi keilmuan
kepada khalayak. Metode Wafa ini diciptakan pada tahun 2012 oleh K.H
Muhammad Shaleh Drehem, Lc. Beliau adalah pendiri Yayasan
Syafa’atul Qur’an Indonesia (YAQIN) dan juga ketua IKADI (Ikatan Dai
Indonesia) Jawa Timur.
Metode tandur diciptakan oleh Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan
Sarah Singer Nourie berasal dari USA. yang awalnya model pembelajaran
Quantum Teaching melahirkan metode tandur yakni tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan/presentasi, Ulangi, dan Rayakan, metode tandur
berasal dari dua kata yaitu “Quantum” yang berarti interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya dan “Teaching” yang berarti mengajar.
Strategi Pembelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan minat
siswa dalam mengikuti Pembelajaran baca tulis Al- Qur’an. Langkah-
langkah wafa Memberikan pengalaman belajar, menguatkan pemahaman
dengan melibatkan siswa secara aktif untuk pengayaan. Langkah-langkah
Tandur Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
Rayakan.
Pengaplikasiannya yaitu seperti penumbuhan rasa cinta pada al-
quran yang dapat dilakukan dengan menghadirkan pembelajaran yang
menggairahkan, tidak membosankan, bahkan membuat peserta didik
ketagihan untuk belajar dan terus belajar. Oleh karena itu dengan adanya
atau diterapkannya metode wafa dan tandur, pembelajaran al-quran
dengan metode otak kanan sebagai sistem dan metode pembelajaran al-
quran yang bersifat komprehensif, mudah dan menyenangkan.
11
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13