Pantun Budi
Ciri-ciri Pantun Budi
- Rima akhir a. b. a. b
- Embat baris serangkap
- Empat hingga lima patah perkataan serangkap
Fungsi Pantun Budi
- Memberi pengajaran
- Sebagai alat hiburan
- Sebagai alat komunikasi
Pemikiran Pantun Budi
- Hubungan masyarakat dengan alam
- Budi yang baik perlu dikenang
- Menyanjung tinggi orang yang berbudi
Pengajaran
- Hendaklah sentiasa berbudi
- Hendaklah menghargai budi
- Budi baik wajar dikenang
Aspek estetik Pantun Budi
- Imej alam dalam pembayang
- Asonansi (perulangan huruf vokal)
Cth: “Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi baik dikenang juga”
- Aliterasi (perulangan huruf konsonen)
Cth: “Tenang-tenang air di laut
Sampan kolek mudik ke tanjong
Hati terkenang mulut menyebut
Budi baik rasa nak junjung”
Pantun Kasih Sayang
Fungsi Pantun Budi
- Alat pengajaran
- Alat komunikasi
- Menggambarkan corak pemikiran masyarakat
Aspek Estetik dan Kesan
- Asonansi (perulangan huruf vokal)
Cth: “Dari mana pipit melayang
Dari paya turun ke padi
Dari mana datangnya sayang
Dari mata turun ke hati”
Kesan: Menimbulkan kesan keindahan bunyi
- Aliterasi (perulangan huruf konsonen)
Cth: “Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belumlah teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belumlah sembuh”
Kesan: Menimbulkan kesan penegasan
- Anafora (perulangan perkataan di awal baris)
Cth: “Dari mana pipit melayang
Dari paya turun ke padi”
Kesan: Menegaskan maksud yg disampaikan
- Imej Alam (penggunaan imej alam sebagai pembayang)
Cth: “Dari mana pipit melayang
Dari paya turun ke padi
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belumlah teduh”
Tema
- Menghargai tanah warisan kita
Pemikiran
- Menjaga Amanah tanah warisan
- Menghargai pemberian warisan keluarga
- Mengurus harta warisan dengan bijaksana
Persoalan
- Kasih sayang dalam keluarga
- Gigih berusaha memajukan hidup
Keris Itu Masih di Tanganmu
Pandangan Sarwajagat
- Perjuangan bangsa Melayu
- Kekuatan dan kebolehan seseorang
- Kelebihan dan keistimewaan diri
Tema
- Perjuangan hidup selagi ada kekuatan
Pemikiran
- Hidup perlu berjuang
- Memahami reality perjuangan
- Berhati-hati dengan sahabat
- Mengalah bukan bererti kalah perjuangan
Nilai2 kemanusiaan
- Ketabahan
- Setia berkorban
- Berani dalam menghadapi perjuangan hidup
Konteks sarwajagat
- Memberi teladan
- Memberikan kesedaran kpd masyarakat
- Gambaran masyarakat
- Berlaku adil dalam membebaskan pesalah dari hukuman
Nilai kemanusiaan
- Masyarakat haruslah mementingkan kebenaran
- Masyarakat mestilah menjauhi diri drpd terlibat dlm pembunuhan
- Masyarakat haruslah jujur dalam setiap perbuatan yang dilakukan
- Masyarakat harus menghindari kepalsuan dlm diri
Aspek estetik
- Metafora (rangkap 3, baris 4)
- Asonansi
- Aliterasi
- Anafora
Gambaran masyarakat
- Masyarakat yg enggan menjadi saksi kpd kebenaran
- Masyarakat yang enggan menjadi saksi kepada kepalsuan
- Masyarakat yg tidak dapat membnuktikan pembunuhan
- Masyarakat yg tidak adil dalam kehidupan
Sajak Seorang Jemaah
Tema
- Kemanusiaan= Perasaan dan ingatan penyajak terhadap rakaman
kisah seorang Jemaah yang sering ditemui ketika ke masjid
Persoalan
- Kepentingan menunaikan solat Jemaah
- Manusia wajib mengingati tuhan walau dlm apa2 keadaan
- Kenangan yang sangat menyentuh jiwa
- Kepentingan doa kepada manusia
Pemikiran
- Masyarakat yang sentiasa mendoakan kebaikan utk orang lain
- Pemikiran masyarakat yang sentiasa berdoa kepada Allah
- Pemikiran masyarakat tentang penjagaan kesihatan yang baik
Gambaran masyarakat
- Masyarakat yg mengingati tuhan
- Masyarakat yg sentiasa beringat akan kematian
- Masyarakat yg sentiasa doakan keselamatan orang lain
- Masyarakat yg mementingkan penjagaan kesihatan
Aspek estetik
- Anafora
- Asonansi
- Keindahan mesej yg ingin disampaikan
Pengajaran
- Kita hendalah menunaikan solat berjemaah di masjid
- Kita hendaklah sentiasa berdoa kepada Tuhan
- Kita perlu mengingati Tuhan walau dalam apa-apa keadaan
- Kita perlu menyedari kehidupan di dunia hanya sementara
Sajak Di Titian Kemerdekaan
Tema
- Menghargai jasa-jasa pejuang
Persoalan
- Keamanan dan kemerdekaan yg kita perolehi dahulu
- Menghargai jasa pejuang-pejuang tanah air
- Perasaan cinta dan kasih terhadap negara
- Bersyukur terhadap negara yang telah mendapat kemerdekaan
Nilai estetika
- Aliterasi (kesan penegasan)
Rangkap 1, baris 2
Cth: “Melambai tanah air berlagu sentosa”
- Asonansi (kesan kemerduan bunyi)
Rangkap 4, baris 1
Cth: “Tanah air tercinta hamparan setia”
- Anafora (menegaskan maksud yg disampaikan)
Rangkap 1, baris 1 dan 3
Cth: “Telah datang angin kemerdekaan
Telah gemilang sumpah kerelaan”
- Metafora (kesan makna yang lebih realistik)
Rangkap 1, baris 1
Cth: “Telah datang angin kemerdekaan”
- Personafikasi
Rangkap 1, Baris 2
Cth: “Melambai tanah air berlagu sentosa”
Nilai masyarakat
- Masyarakat yang ingin bebas dari penjajah
- Masyarakat yang mencintai negara
- Masyarakat yang ingin hidup Bersatu padu
- Masyarakat yang setia
Pengajaran
- Kita mestilah mempunyai perasaan cinta akan tanah air
- Kita mestilah mempunyai semangat bersatu padu dalam
menentang pejajah
- Kita haruslah berasa bangga dengan negara kita yg telah merdeka
Hikayat Hang Tuah Bab 19
Tema
- Kepahlawanan Hang Tuah sebagai utusan Melaka ke Benua Keling
dan Benua China
Persoalan
- Keberanian Hang Tuah (Berani naik kuda teji)
- Kebijaksaan membuat tipu muslihat (Berjaya lihat wajah Maharaja
Cina)
- Keistimewaan tokoh epik yang mampu menguasai bahasa asing
( Hang Tuah boleh bertutur bahasa Nagaram di Benua Keling)
- Sikap rendah diri (Hang Tuah mengatakan pengetahuan bahasa
Nagaram dia rendah walaupun boleh bertutur lancar)
- Kuasa sakti (tanam benih pokok serta merta tumbuh dan
berbuah)
- Kebijaksaan menyelesaikan masalah ( guna kain ganti kayu api utk
Nala Sang Guna masak jamuan utk Kisna Rayan)
- Menguasai ilmu kuda (dapat kawal kuda teji)
- Kepentingan ilmu perubatan (ubat madat utk rawat isteri Nala
Sang Guna yg mandul)
Nilai
- Setia kepada raja (patuhi arahan raja melaka ke Benua Keling)
- Bijaksana (Bijak menggantikan kayu api dengan kain dicelup
minyak semasa tiada kayu api)
- Berani (berani tunggang kuda teji yang buas)
- Rendah diri (mengata ilmu bahasa Nagaram hanya sedikit
walaupun lancar bertutur)
Tema
- Semangat patriotik, keberanian dan kekuatan pahlawan
Latar Masyarakat
- Masyarakat yang mempertahankan diri
- Masyarakat yang mementingkan adat resam
Persoalan
- Keberanian pahlawan melindungi raja
- Ketaatan seorang rakyat terhadap raja
- Keberanian dan kekuatan seorang pahlawan
Perwatakan
Hang Tuah
- Seorang hulubalang raja Melaka
- Seorang yang taat setia
- Seorang yang handal bermain senjata
Raja Melaka
- Seorang yang baik
- Mempunyai keinginan yang tinggi
Betara Majapahit
- Raja kerajaan Majapahit
- Berkeinginan tinggi
Ciri Epik
- Pahlawan tampil sebagai susuk tubuh yang mengkagumkan
- Keberanian tokoh bahagian penting dalam keseluruhan tema
- Melibatkan kuasa supernatural
- Latar penceritaan luas dan berlaku di sebarang tempat
Tema
- Kemasyarakatan – Kehidupan masyarakat ikan yg penuh dugaan
Persoalan
- Sikap tidak bertanggungjawab manusia terhadap alam sekitar
- Kasih sayang seorang bapa kpd anak (Anak2 Ikan Seberau mati)
- Menghargai rahmat yg dikurniakan Allah
- Kekejaman manusia terhadap makhluk lain
- Berwaspada dlm kehidupan
Nilai
- Kasih sayang
- Kesyukuran
- Berwaspada
- Bertanggungjawab
Latar Masyarakat
- Masyarakat yang tidak bertanggungjawab terhadap alam sekitar
- Masyarakat yang saling sayang meyayangi antara satu sama lain
- Masyarakat yang berwaspada dgn dugaan
- Masyarakat yang menghargai rahmat Allah
- Masyarakat yang kejam terhadap makhluk lain
Pengajaran
- Kita hendaklah bertanggungjawab terhadap alam sekitar
- Kita perlulah berwaspada terhadap dugaan yang akan ditempuhi
- Kita janganlah kejam terhadap makhluk lain
- Kita mestilah saling menyayangi antara satu sama lain
- Kita haruslah menghargai kurniaan Allah
Di Sebalik Sirat Makna
Persoalan
- Kesanggup menerima perubahan dan idea baru
- Menerima pendapat orang lain
- Menghormati guru
- Menghargai jasa dan tugas guru
Pengajaran
- Kita mesti sanggup menerima perubahan utk mencapai kejayaan
diri
- Kita harus bersangka baik terhadap sesame insan
- Perbuatan menghargai jasa dan sumbangan guru adalah sesuatu
yang dituntut
Mitos Secekak Kertas Tisu
Maksud Mitos
- Mitos merujuk kepada satu cerita dalam sesebuah kebudayaan
yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai sesuatu perkara
yang pernah berlaku
- Satu kepercayaan dan kebenaran mutlak yang dijadikan sebagai
rujukan
Persoalan
- Krisis matawang yang melanda telah menyebabkan rakyat gelisah
- Nilai matawang bukan penentu kebahagiaan hidup
- Kesanggup manusia menjadi hamba wang
- Yakin dgn kekuasaan Allah yang memberi rezeki kepada manusia
Latar Masyarakat
- Masyarakat yang beriman
- Masyarakat yang berbagai pandangan
- Masyarakat yang banyak pengalaman
- Masyarakat yang mempunyai keistimewaan
- Masyarakat yang kurang beriman
Pengajaran
- Kita mestilah taat kpd Allah SWT
- Kita hendaklah mempunyai sifat simpati kepada manusia lain
- Kita mestilah sentiasa insaf akan dosa yang kita lakukan
- Kita hendaklah sentiasa mengingati dan mendoakan ibu bapa
- Kita hendaklah mempunyai persediaan utk menghadapi kematian