Anda di halaman 1dari 2

ACUTE SEPTIC ARTHRITIS

RUMAH SAKIT UMUM


Nomor Dokumen Nomor Revisi Jumlah Halaman
MUHAMMADIYAH 008/KMED/VIII/2021 - 1/3
BANDUNG-TULUNGAGUNG
Ditetapkan,
Direktur
Tanggal terbit
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
05 Agustus 2021
Dr. Abu Mardah
NRP.11020040

Pengertian (Definisi) Septik arthritis merupakan hasil dari invasi bakteri di celah sendi, di mana
penyebaran terjadi secara hematogen, inokulasi langsung akibat trauma
maupun pembedahan, atau penyebaran dari osteomileitis atau selulitis
yang berdekatan dengan celah sendi
Anamnesis Pasien dengan artritis septik akut mengeluh nyeri sendi hebat,
bengkak sendi, kaku dan gangguan fungsi, di samping itu mengeluh
berbagai gejala sistemik yang lain seperti demam dan kelemahan
umum
Pemeriksaaan Fisik  Anak-anak dan orang dewasa dapat memberitahu lokasi terjadinya
sakit dan nyeri yang timbul saat pergerakkan
 Karena sendi sakit, maka tubuh secara otomatis berusaha untuk
melindunginya dengan mengontraksikan otot- otot disekitar sendi
 Kekakuan sendi jelas terlihat
 Adanya demam
 Subluksasi lebih sering terjadi daripada dislokasi

Kriteria Diagnosis Diagnosis artritis septik adalah ditemukannya kuman patogen dari cairan
sendi. Bila ada gejala dan tanda klasik artritis septic
Diagnosis Diagnosis klinis artritis septik bila ditemukan adanya sendi yang
mengalami nyeri, pembengkakan, hangat disertai demam yang terjadi
secara akut disertai dengan pemeriksaan cairan sendi dengan jumlah
lekosit > 50.000 sel/mm3 dan dipastikan dengan ditemukannya kuman
patogen dalam cairan sendi
Diagnosis Banding Sejumlah kelainan sendi yang perlu dipertimbangkan sebagai diagnosis
banding arthitis septik seperti infeksi pada sendi yang sebelumnya
mengalami kelainan, artritis terinduksi-kristal, artrhitis reaktif, artritis
traumatik, dan artritis viral.7
Pemeriksaan - Laboratorium : lekosit dan LED meningkat,analisa cairan
Penunjang synovium : lekosit lebih dari 100.000/ml, CRP
- Radiologis : dapat ditemukan subluksasi/dislokasi patologis
- Kultur darah/cairan sendi yang purulen
Terapi - Tirah baring dan analgesik
- Terapi suportif, infus
- Imobilisasi tungkai yang sakit (ICD-9: 93.5)
- Antibiotik sistemik (ICD9: 99.21)
- Debridement(ICD9: 86.22), drainage
ACUTE SEPTIC ARTHRITIS

RUMAH SAKIT UMUM


Nomor Dokumen Nomor Revisi Jumlah Halaman
MUHAMMADIYAH
008/KMED/VIII/2021 - 2/3
BANDUNG-TULUNGAGUNG
Ditetapkan,
Direktur
Tanggal terbit
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
05 Agustus 2021
Dr. Abu Mardah
NRP.11020040

Bila disertai dengan subluksasi atau dislokasi : dilakukan reduksi terbuka


(ICD9: 79.2)
Edukasi 1. Menjelaskan proses terjadinya penyakit, tanda gejala serta
komplikasi yang mungkin terjadi
2. Memberikan informasi pada keluarga tentang perkembangan
klien.
3. Memberikan informasi pada klien dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan
4. Mendiiskusikan pilihan terapi
5. Memberikan penjelasan tentang pentingnya ambulasi dini
6. Menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin akan muncul
Prognosis Hasil yang memuaskan dicapai sekitar 70% atau bahkan lebih pada
beberapa pasien septik arthritis dengan diagnosis dan pengobatan dini.
Destruksi sendi terutama sendi panggul pada neonatus dan kekakuan
sendi pada orang tua merupakan penyebab umum dari kegagalan terapi.
Jarang menyebabkan kematian
Penelaah Kritis Dr. Deny Mory Aryawan, Sp. OT. M.Ked. Klin.
Indikator Medis
Kepustakaan 1. Doherty, Gerard M. Septic Arthritis, In: Current Surgical Diagnosis
and Treatment 12th Edition. New York: McGraw-Hill. 2003. pp 1199-
1200
2. Canale, S Terry, James H Beaty. Infection arthritis, In: Campbell;s
Operative Orthopaedics Volume One 11th Edition. Philadelphia:
Mosby Elsevier. 2008. pp 723-728
3. De Jong, Wim, R Sjamsuhidajat. Artritis Septik akut, Dalam: Buku
Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC. 2005. Hal 905-907
4. Luqmani, Raashid, James Robb, Daniel Porter, et al. Acute Septic
Artritis, In: Textbook of Orthopaedics, Trauma and Rheumatology.
Philadelphia: Mosby Elsevier. pp 89-90
Apley, A Graham, Louis Solomon. Arthritis Septic Akut, Dalam:
Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley Edisi Ketujuh. Jakarta:
Widya Medika. 1993. p 182

Anda mungkin juga menyukai