Anda di halaman 1dari 12

Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

LOG BOOK (LKM)


GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
OSTEOMYELITIS

NAMA : Ayu Indri Miranda

NIM : 2014401043

KELAS: Reguler 1 TK 2 D3 keperawatan

Standar Kompetensi
1. Menerapkan ilmu anatomi, fisiologi dan patofisiologi untuk memahami
perubahan fungsi pada sistem muskuloskeletal
2. Melakukan pengkajian status kesehatan klien yang berhubungan dengan
gangguan sistem muskuloskeletal yang meliputi aspek biopsikososial dan
spiritual
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala umum gangguan sistem muskuloskeletal
4. Membuat diagnosa keperawatan berdasarkan data objektif dan subjektif yang
berhubungan dengan perubahan fungsi sistem muskuloskeletal
5. Membuat rencana tindakan keperawatan pada gangguan sistem
muskuloskeletal
6. Melakukan tindakan keperawatan spesifik pada gangguan sistem
muskuloskeletal

Indikator Pembelajaran:
1. Mengisi semua kolom dengan jawaban yang benar.
2. Menjawab dengan benar ≥60% soal tes lisan atau tertulis.

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan struktur anatomi tulang.
2. Menjelaskan fungsi tulang.

Sistem Muskuloskeletal 25
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

3. Menjelaskan definisi penyakit osteomyelitis.


4. Menjelaskan etiologi penyakit osteomyelitis.
5. Menjelaskan patofisiologi penyakit osteomyelitis.
6. Menjelaskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan
penunjang) penyakit osteomyelitis.
7. Menjelaskan penatalaksanaan medis pada penyakit osteomyelitis.

Kasus
Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di RS luka terbuka pada area tibia kanan.
Luka tampak berwarna kehitaman, berbau dan mengeluarkan pus. Klien tampak
lemah dan kelelahan, mengeluh nyeri pada lukanya. Luka tampak membengkak,
kemerahan disekitar luka dan klien demam (390 C). Riwayat kecelakaan lalu
lintas 1 minggu yang lalu dengan luka terbuka bagian tibia tembus sampai ke
tulang, dan klien mencoba untuk dilakukan perawatan alaternatif di rumah.
Setelah 1 minggu di rawat luka tidak membaik bahkan semakin memburuk. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukan peningkatan leukosit (15.500) dan LED
(44). Hasil pemeriksaan radiologi disimpulkan infeksi peradangan pada jaringan
dan tulang tibia.

Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya!

1. Menurut Saudara pasien pada kasus di atas sedeng menderita penyakit


apa?

Penyakit yang di derita pasien adalah Osteomyelitis

2. Tuliskan definisi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis (tuliskan
referensi yang anda gunakan)!

Osteomyelitis adalah penyakit infeksi yang mengenai tulang. Osteomyelitis


berdasarkan temuan histopatologinya dapat dikategorikan menjadi akut
dan kronis. Osteomyelitis akut sering diasosiasikan dengan perubahan
inflamasi pada tulang yang disebabkan oleh bakteri pathogen dengan gejala
terjadi dalam waktu 2 minggu setelah infeksi. Pada osteomyelitis kronis,
Sistem Muskuloskeletal 26 terjadi hingga 6 minggu pasca infeksi.
nekrosis tulang dapat

Referensi :
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakitinfeksi/osteomyelitis
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

3. Tuliskan etiologi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis!

Penyebab utama osteomyelitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri


tersebut bisa terdapat dikulit atau hidung dan umumnya tidak menimbulkan
maslaah kesehatan. Namun saat system kekebalan tubuh sedang lemah
karena suatu penyakit, maka bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi.

4. Buatlah dalam bentuk pathway (skema) patofisiologi penyakit pasien pada


kasus di atas!

Sistem Muskuloskeletal 27
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

5. Tuliskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan penunjang)


penyakit pasien di atas secara teoritis!

Tanda dan Gejala :

Infeksi yang terjadi pada tulang dapat menimbulkan tanda dan gejala.
Lebih jelas, gejala osmyelitis (osteomielitis) yang biasanya muncul adalah

 Demam selama beberapa hari diikuti dengan tubuh menggigil


dan berkeringat.

 Tulang yang meradang menimbulkan rasa nyeri, membengkak,


dan membuat gerakan tubuh jadi terbatas.

 Kulit yang menutupi tulang yang terinfeksi akan memerah dan


lebih sensitif.

 Tulang yang terinfeksi dapat menghasilkan nanah dan ada


kerusakan jaringan di sekitarnya, bahkan kerusakan saraf bagi
orang yang memiliki diabetes.

Pemeriksaan penunjang osteomielitis untuk memastikan keberadaan


infeksi dan tingkat keparahannya:

 Tes darah

Tes darah lengkap dapat mendeteksi infeksi dengan melihat peningkatan


jumlah sel darah putih. Tes ini juga dapat mengidentifikasi jenis
mikroorganisme yang menyebabkan infeksi, bila osteomielitis menyebar
melalui darah.

 Pemindaian

Pemindaian dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan pada tulang


akibat osteomielitis. Pemindaian dapat dilakukan dengan foto Rontgen,
Sistem USG,
Muskuloskeletal
CT scan, atau28MRI yang dapat menampilkan kondisi tulang dan
jaringan sekitarnya secara detail.

 Biopsi tulang
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

6. Tuliskan penatalaksanaan medis pasien pada kasus di atas secara teoritis!

1. Istirahat dan pemberian analgetik untuk menghilangkan nyeri. Sesuai kepekaan


penderita dan reaksi alergi penderita

2. Penicillin cair 500.000 milion unit IV setiap 4 jam

3. Erithromisin 1-2 gr IV setiap 6 jam

4. Cephazolin 2 gr IV setiap 6 jam

5. Gentamicin 5 mg/kg BB IV selama 1 buah

6. Pemberian cairan intravena dan kalau perlu transfusi darah

7. Drainase bedah apabila tidak ada perubahan selama 24 jam pengobatan antibiotik
tidak menunjukkan perubahan yang berarti, mengeluarkan jaringan nekrotik,
mengeluarkan nanah, dan menstabilkan tulang serta ruang kosong yang ditinggalkan
dengan cara mengisinya mengguanakan tulang otot atau tulang sehat

Pada kasus osteomielitis yang parah atau kronis, dibutuhkan tindakan operasi untuk
menangani kondisi dan mencegah penyebaran infeksi:

1. Mengangkat tulang dan jaringan yang terinfeksi (debridement)

Dalam prosedur ini, semua tulang atau jaringan yang terkena infeksi diangkat, termasuk
sedikit tulang atau jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan seluruh area bersih dari
infeksi.

2. Mengeluarkan cairan dari area yang terinfeksi

Tindakan operasi ini dilakukan untuk mengeluarkan nanah atau cairan yang menumpuk
karena infeksi.

Sistem Muskuloskeletalaliran
3. Mengembalikan 29 darah pada tulang

Pada prosedur ini, dokter akan mengisi tempat yang kosong setelah debridement dengan
tulang atau jaringan dari bagian tubuh yang lain. Pencangkokan tersebut dapat membantu
pembentukan tulang yang baru dan memperbaiki aliran darah yang rusak.
4. Mengangkat benda asing

Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi data subjektif dan objektif pada kasus osteomyelitis dan
tambahan data yang diperlukan secara teoritis.
2. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus osteomyelitis
3. Merumuskan diagnosis keperawatan pada kasus osteomyelitis
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada kasus osteomyelitis

Kasus
Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di RS luka terbuka pada area tibia kanan.
Luka tampak berwarna kehitaman, berbau dan mengeluarkan pus. Klien tampak
lemah, kelelahan dan tidak nafsu makan. Luka tampak membengkak, kemerahan
disekitar luka dan klien demam (390 C). Pasien tampak kesakitan pada kaki
kananya, sehingga kesulitan untuk berjalan. Riwayat kecelakaan lalu lintas 1
minggu yang lalu dengan luka terbuka bagian tibia tembus sampai ke tulang, dan
klien mencoba untuk dilakukan perawatan alaternatif di rumah. Setelah 1 minggu
di rawat luka tidak membaik bahkan semakin memburuk. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukan peningkatan leukosit (15.500) dan LED (44). Hasil
pemeriksaan radiologi disimpulkan infeksi peradangan pada jaringan dan tulang
tibia.

Sistem Muskuloskeletal 30
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya!

7. Tuliskan data hasil pengkajian gangguan kebutuhan dasar yang ditemukan


pada kasus di atas baik subjektif maupun objektif serta data tambahan yang
mungkin muncul berdasarkan teori!
Klien mampu untuk bernapas, tidak ada
tanda ataupun gejala klien tidak bisa
Kebutuhan Oksigenasi
bernapas atau napas tidak stabil.

Klien tidak memiliki nafsu lemah,


kelelahan dikarenakan mengeluh luka
Kebutuhan Nutrisi
yang dirasakan sangat nyeri.

Cairan yang perlu dikonsumsi pasien


berkisar 1000ml-1400ml dari kebutuhan
Kebutuhan Cairan & Elektrolit
volume cairan.

Pasien mengalami gangguan dalam


eliminasi karena pasien mengalami
Kebutuhan Eliminasi
penurunan nafsu makan akibat demam.

Pasien membutuhkan batuan orang lain


untuk membersihkan diri karena kesakitan

Kebutuhan Personal Hygiene pada kaki kanannya itu sehingga kesulitan


untuk berjalan dan membutuhkan bantuan
oranglain.

Sistem Muskuloskeletal 31
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

Klien mengalami penurunan aktivitas


dikarenakan badannya tidak bertenanga
Kebutuhan Aktivitas
atau lemas.

Klien tidak dapat tidur dan istirahat


daikarenakan nyeri yang ia rasakan pada
Kebutuhan Tidur & Istirahat
tulangnya terus menerus dirasakan pada
saat paisen ingin tidur dan istirahat.
Klien mengalami nyeri pada tulangnya
akibat luka tampak membengkak,
Kebutuhan Aman & Nyaman
kemerahan dan tidak tenang

Klien tidak mengerti bahwa penyakit yang


ia derita adalah penyakit yang berbahaya.
Kebutuhan Pembelajaran

8. Kelompokkan data di atas dan tuliskan 3 masalah keperawatan yang


mungkin timbul!
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
DS : Nyeri Akut Agen pencedera fisiologi
Keluarga pasien (mis. Inflamasi)
mengatakan mempunyai
riwayat kecelakaan lalu
lintas 1 minggu yang lalu
dengan luka yang terbuka
bagian tibia tembus sampai
ke tulang, dank lien
mencoba untuk dilakukan
perawatan alternative
dirumah.

DO :
 Pasien tampak
kesakitan pada kaki

Sistem Muskuloskeletal 32
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

kanannya, sehingga
kesulitan untuk
berjalan
 Klien tampak lemah,
kelelahan dan tidak
nafsu makan
 Leukosit (15.500)
 LED (44)
 Suhu 390C

DS : Gangguan Penurunan kekuatan


Pasien mengatakan setelah Mobilitas Fisik otot
1 minggu dirawat luka tidak
membaik bahkan semakin
memburuk

DO :
 Pasien tampak
kesakitan pada kaki
kanannya, sehingga
kesulitan untuk
berjalan.
 Luka tampak
membengkak,
kemerahan disekitar
luka dank lien
demam luka, terbuka
pada area tibia
kanan. Luka tampak
berwarna kehitaman,
berbau dan
mengeluarkan pus.

Sistem Muskuloskeletal 33
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

9. Rumuskan 3 diagnosis keperawatan pada kasus di atas sesuai SDKI, susun


sesuai dengan prioritas!
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi

2. gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

10. Tuliskan rencana tindakan keperawatan pada kasus di atas meliputi


rencana tindakan monitoring, mandiri, health education dan kolaborasi!

No.
Dx. Intervensi
Tujuan Rasional
Ke Keperawatan
p
1. Tujuan :  Mengkaji Untuk mengetahui
Setelah dilakukan karakteristik nyeri : tingkat rasa nyeri
asuhan keperawatan lokasi, durasi, sehingga dapat

Sistem Muskuloskeletal 34
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

selama 3x24 jam nyeri intensitas nyeri menentukan jenis


pasien berkurang dengan tindakannya
dengan Kriteria hasil : menggunakan skala
 TTV dalam batas nyeri (0-10)
normal  Mempertahankan
 Tidak terjadi nyeri immobilisasi (back
 Nafsu makan slab)
menjadi normal  Berikan sokongan
 Eskpresi wajah (support) pada
rileks ekstremitas yang
 Suhu tubuh normal luka
 Amati perubahan
suhu setiap 4 jam
 Kompres air hangat
 Pemberian obat-
obatan analgesik
2. Tujuan :  Pertahankan tirah Agar gangguan
Setelah dilakukan baring dalam posisi mobilitas fisik dapat
asuhan keperawatan yang diprogramkan berkurang
selama 3x24 jam tidak  Tinggikan
terjadi hambatan esktremitas yang
mobilitas fisik. sakit, instruksikan
Kriteria hasil : klien atau bantu
 Meningkatkan dalam latihan
mobilitas pada rentang gerak pada
tingkat paling tinggi ekstremitas yang
yang mungkin sakit dan tidak sakit
 Mempertahankan  Beri penyanggah
posisi fungsional pada esktremitas
 Meningkatkan yang sakit pada saat
fungsi yang sakit bergerak
 Menunjukkan teknik  Berikan dorongan
mampu melakukan pada klien untuk
aktivitas melakukan AKS

Sistem Muskuloskeletal 35
Log Book Keperawatan Medikal Bedah 2 2020/2021

dalam lingkup
keterbatasan dan
beri bantuan sesuai
kebutuhan
 Ubah posisi secara
periodic
 Fisioterapi atau
apakulasi terapi

Catatan: Bila besarnya kolom tidak mencukupi untuk menuliskan jawaban, maka dapat
menggunakan lembar sebaliknya.

Sistem Muskuloskeletal 36

Anda mungkin juga menyukai