Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA SEKRETARIS

DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN


TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BREBES

A. DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode
Etik Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Bupati Brebes Nomor 102 Tahun 2016 Tentang Tugas, Fungsi Dan Uraian
Tugas Jabatan Struktural Perangkat Daerah Kabupaten Brebes
Peraturan Bupati Brebes Nomor 116 Tahun 2021 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Brebes
B. KETENTUAN UMUM
Tugas Atasan Langsung (Kepala Dinas) :
1. Merumuskan dan menetapkan program kerja Dinas berdasarkan prosedur dan
peraturan yang berlaku serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman dan acuan
pelaksanaan tugas.
2. Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan mengenai Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
3. Merumuskan kebijakan di Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai dasar
pelaksanaan tugas.
4. Melaksanakan koordinasi kebijakan di Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dengan lembaga prangkat daerah terkait di jajaran pemerintah
kabupaten, provinsi, pusat maupun lembaga di luar kedinasan.
5. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan fungsi
dan kompetensi bawahan dengan prinsip pembagian tugas habis.
6. Menyelenggarakan kebijakan di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dengan lembaga perangkat daereah terkait di jajaran
pemerintah kabupaten, provinsi, pusat maupun lembaga diluar kedinasan.
7. Menyelenggarakan kebijakan di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dengan lembaga perangkat daereah terkait di jajaran
pemerintah kabupaten, provinsi, pusat maupun lembaga diluar kedinasan.
8. Mengendalikan pelaksanaan kesekretariatan dinas dengan mengarahkan
perumusan program dan pelaporan, pengelolaan keuangan, urusan umum serta
kepegawaian.
9. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan sesuai dengan mengevaluasi hasil
kerja bawahan untuk mengacu prestasi kerja.
10. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk bahan pertimbangan
atasan dalam pengambilan keputusan.
11. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggung jawaban.
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah pimpinan.
Tugas Sekretaris :
1. Merumuskan dan menyusun konsep rencana operasional kerja Dinas berdasarkan
program kerja dinas serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman dan acuan
pelaksanaan tugas.
2. Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan mengenai Peencanaan,
Program dan Pelapoan, pengelolaan Keuangan, ketatalaksanaan seta kepegawaian
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
3. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja dinas, agar terwujud singkronisasi
pelaksanaan tugas;
4. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan fungsi
dan kompetensi bawahan dengan prinsip pembagian tugas habis;
5. Mengonsep program kerja dan laporan dinas dengan mengkoordinasikan
penyusunan program dan laporan dari bidang-bidang berdasarkan Renstra dan
Renja Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
6. Menyelia pengelolaan keuangan dinas dengan cara mengarahkan pelaksanaan
teknis penyusunan anggaran, belanja umum dan kegiatan serta
pertanggungjawaban keuangan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kerja yang diharapkan;
7. Menyusun konsep bidang keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan dan
hukum sesuai ketentuan dan peraturan yang belaku dalam rangka optimalisasi
kinerja dinas ;.
8. Menyelenggarakan urusan rumah tangga dinas dengan mengarahkan pengelolaan
barang invenaris/aset, barang pakai habis, pemeliharaan sarana prasarana dan
pengadaan serta penghapusan barang inventaris/aset sesuai ketentuan dan
peraturan yang berlaku agar terjadinya efektivitas dan efesiensi kerja;
9. Menyelia pengelolaan administrasi kepegawaian dinas untuk mengoptimalkan
kinerja sumber daya manusia sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk
tertib administrasi kepegawaian ;
10. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan sesuai dengan mengevaluasi hasil
kerja bawahan untuk mengacu prestasi kerja.
11. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk bahan pertimbangan
atasan dalam pengambilan keputusan
12. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggung jawaban.
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah pimpinan.
C. TUJUAN PENILAIAN
Tujuan disusunya pedoman ini adalah untuk mewujudkan persamaan persepsi antar para
pejabat penilai dalam memberikan angka dalam penilaian kinerja melalui penilaian
sasaran kerja pegawai dan penilaian perilaku kerja pegawai sehingga dapat mengandung
prinsip- prinsip objektifitas, akurat, jelas dan terukur.
D. KEWENANGAN PENILAIAN
1. Kepala dinas berwenang melakukan penilaian kinerja Sekretaris di lingkungan unit
kerjanya.
E. RUANG LINGKUP PENILAIAN
1. Penilaian sasaran kerja: metode untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai
dalam suatu organisasi untuk mengetahui pencapaian kerja terhadap target yang telah
ditentukan. Untuk dapat melakukan penilaian sasaran kerja, maka harus dipastikan
bahwa organisasi telah menentukan sasaran kerja bagi masing-masing pegawai, atau
yang lazim disebut sebagai target kinerja, yang akan dijadikan acuan dalam melakukan
penilaian ini. Sasaran kerja meliputi: kuantitas, kualitas, dan waktu.
2. Penilaian perilaku kerja mencakup :
Kepemimpinan : kemauan dan kemampuan PNS untuk memotivasi dan mempengaruhi
bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya
tujuan organisasi.
Kerja sama : kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama dengan rekan kerja,
atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya.
Komitmen : kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan PNS
untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang/golongan.
Inisiatif kerja : kemauan dan kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru, cara-cara
baru untuk peningkatan kerja, kemauan untuk membantu rekan kerja yang
membutuhkan bantuan, melihat masalah sebagai peluang bukan ancaman, kemauan
untuk bekerja menjadi lebih baik setiap hari, serta penuh semangat dan antusiasme.
F. PEMBOBOTAN
1. Ukuran pembobotan untuk jabatan sekretaris
a. SKP: 70%
b. Perilaku kerja: 30%
2. Nilai Prestasi
No Sebutan Angka
1. Sangat Baik 91 s/d 100
2. Baik 76 s/d 90
3. Cukup 61 s/d 75
4. Kurang 51 s/d 60
5. Kurang Sekali < 50
G. KELENGKAPAN DOKUMEN PENUNJANG PENILAIAN
1. Renstra, DPA dan Peraturan Perundang-undangan
2. Renja, Peraturan Perundang-undangan dan disposisi pimpinan
3. SOP, Juknis dan Peraturan Perundang-undangan
4. Surat masuk, disposisi atasan, data dan informasi
5. Surat/dokumen tugas
6. Referensi buku dan media informasi
7. Materi monitoring , evaluasi dan pelaporan
8. Disposisi pimpinan
9. Laporan hasil kerja bawahan
10. Saran, usul dan masukan dari bawahan
11. Materi laporan pelaksanaan tugas
H. PROSEDUR PENILAIAN OLEH ATASAN LANGSUNG
Pra-Penilaian
Sebelum dilakukan penilaian kinerja sekretaris di lingkungan dinas DPMPTSP
diperlukan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai. Sasaran
Kerja Pegawai disusun secara spesifik untuk masing-masing tugas jabatan, sedangkan
Perilaku Kerja Pegawai disusun dan berlaku untuk seluruh pegawai.
a) Penyusunan Sasaran Kerja:
1) Kepala dinas menyusun Sasaran Kerja sekretaris di lingkungannya masing-masing
dengan mengacu kepada Uraian Tugas masing-masing.
2) SKP merupakan rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan sesuai dengan
rincian tugas, tanggung jawab dan/atau wewenang sekretaris (jika ada) sesuai
dengan struktur dan tata kerja organisasi.
3) SKP disusun setap tahun pada awal Januari.
4) Dalam menyusun SKP, atasan langsung memastikan bahwa seluruh bidang tugas
unit kerja terbagi habis.
5) Dalam menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Jelas. Kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas.
b. Dapat diukur. Kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara kuantitas
dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lain-lain maupun
secara kualitas seperti hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi
dan pelayanan kepada masyarakat memuaskan, dan lain-lain.
c. Relevan. Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas jabatan
masing-masing.
d. Dapat dicapai. Kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kemampuan Tenaga Honorer.
e. Memiliki target waktu Kegiatan yang dilakukan harus dapat ditentukan waktunya.
6) Target
a. Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan hams ditetapkan target yang akan
diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja. Dalam menetapkan target
meliputi aspek sebagai berikut:
1) Kuantitas (Target Output). Dalam menentukan Target Output (TO) dapat
berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket, laporan, dan lain-lain.
2) Kualitas (Target Kualitas). Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus
memprediksi pada mutu hasil kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai
paling tinggi 100 (seratus).
3) Waktu (Target Waktu). Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus
memperhitungkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan, misalnya bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan tahunan.
b. Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan
waktu sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing
unit kerja.
7) SKP memuat unsur:
i. Rincian tugas, yang disertai dengan target capaian baik secara kuantitatif atau
kualitatif dan tenggat waktu pencapaiannya.
ii. Selain tugas jabatan, apabila ada tugas tambahan terkait jabatan maka dapat
dimasukkan sebagai tugas tambahan dan/atau kreatifitas dalam pelaksanaan
kegiatan Tugas Jabatan.
8) Kepala dinas memberikan penjelasan kepada Sekretaris atas rancangan SPK bagi bidang
yang bersangkutan.
9) Sekretaris dapat meminta penjelasan atas rancangan SKP yang disusun untuk
yang bersangkutan.
10) Sekretaris yang bersangkutan menandatangani rancangan SKP. Dalam hal SKP yang
telah disusun tidak ditandatangani oleh bidang yang bersangkutan, maka keputusannya
diserahkan kepada Atasan Pejabat Penilai dan bersifat final.
11) Kepala dinas menandatangani SKP untuk sekretaris di lingkungannya.
12) Kepala dinas menyerahkan Salinan SKP yang telah ditandatangani selanjutnya
dilaporkan kepada badan kepegawaian daerah
13) Bagian SDM menyimpan SKP sebagai data bahan penilaian kinerja pegawai.
14) Format SKP dapat disusun sebagai berikut:
Sasaran kerja sekretaris dilingkungan DPMPTSP
No I. PEJABAT PENILAI No II. PEGAWAI YANG DINILAI

1 Nama 1 Nama

2 NIP 2 Jabatan

3 Pangkat/Gol 3 Nomor
Kontrak
4 Jabatan 4 Unit Kerja

5 Unit Kerja 5 Uraian Tugas


No III. KEGIATAN/TUGAS IV. Bobot V. TARGET
JABATAN
KUANTITAS/ KUALITA WAKTU
OUPUT S/MUTU

VI. KEGIATAN/ TUGAS


TAMBAHAN

15) Kolom dalam SKP Tenaga Honorer diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kolom I diisi dengan data Atasan Langsung yang terdiri atas Nama, NIP,
Pangkat/Golongan, Jabatan, dan Unit Kerja
b. Kolom II diisi dengan data Tenaga Honorer yang terdiri atas Nama, Jabatan, Nomor
Kontrak Kerja, Unit Kerja, dan Uraian Tugas
c. Kolom III diisi dengan Kegiatan/Tugas Jabatan yang diberikan oleh Atasan
Langsung kepada Tenaga Honorer yang berisi rincian tugas sebagai
penerjemahan secara rinci atas uraian tugas.
d. Kolom IV diisi dengan bobot kegiatan yang disusun dengan cara menentukan
prosentase nilai kegiatan sesuai dengan tingkat kepentingan dan/atau
kesulitannya. Total jumlah bobot dari masing- masing kegiatan secara kumulatif
adalah 10.
e. Kolom V diisi dengan Target dari masing-masing kegiatan
f. Kolom VI diisi dengan Tugas Tambahan yang dibebankan kepada Tenaga Honorer
(jika ada).
b) Penyusunan Perilaku Kerja Pegawai
1. Nilai perilaku kerja Tenaga Honorer dinyatakan dengan angka dan sebutan
sebagai berikut:
91 – 100 : Sangat Baik
76 - 90 : Baik
61 - 75 : Cukup
51 - 60 : Kurang
50 ke bawah : Buruk
2. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:
a. Kepemimpinan
b. Kerja sama
c. Komitmen
d. Inisiatif kerja
3. Cara menilai perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai
terhadap Tenaga Honorer yang dinilai.
4. Penilaian perilaku kerja dapat mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai lain
yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing.
5. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100 (seratus)
6. Penilaian Perilaku Kerja Tenaga Honorer dibuat menurut contoh sebagai berikut:
NO TANGGAL URAIAN NAMA/NIP
DAN PARAF
PEJABAT
PENILAI
1 2 3 4
1. Penilaian perilaku kerjanya
adalah sebagai berikut:
Kepemimpinan =
Kerja sama =
Komitmen =
Inisiatif kerja =

Jumlah =
Nilai Rata-Rata =

2. Pelaksanaan Penilaian:
a) Bagian SDM menyampaikan kepada unit kerja di lingkungan DPMPTSP
formulir DPK Sekretaris untuk dapat dilakukan penilaian atas sekretaris yang
bertugas di unit kerja tersebut paling lambat tanggal 30 bulan juni, dan 31
desember setiap tahunnya.
b) Kepala dinas melakukan penilaian kinerja paling lambat 7 hari kerja
setelah formulir DPK sekretaris diterima.
c) Pejabat Penilai melakukan penilaian kinerja sekretaris di lingkungan unit
kerjanya berdasarkan tingkat pencapaian Sasaran Kinerja sekretaris
d) Tata Cara Penilaian : Penilaian dalam DPK sekretaris dinyatakan dengan
sebutan angka dengan kategorisasi sebagai berikut :
DAFTAR PENILAIAN KINERJA SEKRETARIS DILINGKUNGAN
DPMPTSP
NO KEGIATAN BO TARGET REALISASI PEN NIL
TUGAS BO GHI AI
JABATAN T TUN CAP
KUAN KUAL WAKT KUA KUAL WA GAN AIA
TITAS/ ITAS/ U NTIT ITAS/ KTU N
OUPUT MUT AS/ MUT SKP
U OUT U
PUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

e) Penilaian atas SKP dilakukan dengan menghitung tingkat capaian SKP yang
telah ditetapkan untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, yang diukur
dengan 4 (empat) aspek yaitu aspek kuantitas, kualitas, dan waktu sebagai
berikut:
1) Aspek kuantitas : penghitungannya menggunakan rumus:

Realisasi Output (RO)


x
100 Target Output (TO)

2) Aspek kualitas :penghitungannya menggunakan rumus:

Realisasi Kualitas (RK)


x 100
Target Kualitas (TK)
Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan pedoman
sebagai berikut:
Kriteria Keterangan
Nilai
91 - 100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi,dan pelayanan
di atas standar yang ditentukan dan lain-lain.
76 - 90 Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah
ditentukan dan lain-lain.
61 - 75 Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil, dan tidak
ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar
yang
ditentukan dan lain-lain.
51 - 60 Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan dan
lain-lain.
50 ke Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
bawah kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar
yang ditentukan dan lain-lain.

3) Aspek waktu, penghitungannya dilakukan dengan ketentuan:


a) Jika kegiatan diselesaikan lebih cepat dari jangka waktu yang ditetapkan, diberikan
nilai sangat baik (100)
b) Jika kegiatan diselesaikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan, diberikan nilai baik
(90)
c) Dalam hal kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol), dan diberikan nilai
sangat buruk (0)
d) Jika kegiatan diselesaikan lebih lambat dari jangka waktu yang ditetapkan diberikan
nilai cukup hingga buruk dengan menggunakan rumus penghitungan:
1) Setiap keterlambatan kurang dari 1 bulan dari target, maka diberi nilai (-5)
2) Setiap keterlambatan 1 bulan dari target, maka diberi nilai (-10)
3) Setiap keterlambatan kelipatan 1 bulan, maka diberi nilai (-20)
e) Penyusunan SKP bagi Tenaga Honorer yang kegiatannya dilakukan dengan tim
kerja, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka
dimasukkan ke dalam SKP yang bersangkutan; dan
2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka kinerja
yang bersangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
f) Hasil penilaian harus disampaikan kepada sekretaris yang bersangkutan dan apabila
disetujui maka atasan langsung dan sekretaris yang bersangkutan menandatangani
formulir DPK sekretaris tersebut untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala
dinas.
g) Selanjutnya DPK sekretaris yang telah ditandatangani Atasan Pejabat Penilai
disampaikan kepada bidang SDM untuk mendapatkan verifikasi dan penetapan hasil
penilaian DPK sekretaris
h) Apabila sekretaris berkeberatan dengan hasil penilaian atasan langsung, dapat
mengajukan keberatan dengan menyampaikan isi keberatan pada kolom yang
telah disediakan dalam formulir DPK sekretaris
a) Penilaian DPK Tenaga Honorer yang mengandung unsur keberatan dari Tenaga
Honorer harus diketahui oleh Atasan Pejabat Penilai
b) Atasan Pejabat Penilai melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap keberatan yang
diajukan oleh Tenaga Honorer dan selanjutnya hasilnya diserahkan kepada Bagian
SDM.
J. TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
a) Penandatanganan perpanjangan kontrak kerja dilakukan apabila Bagian SDM sudah
memperoleh hasil DPK sekretaris yang sudah ditandatangani dan disetujui oleh semua
pihak (Tenaga Honorer/Atasan Penilai/Atasan Pejabat Penilai).
b) Dokumen DPK sekretaris dimasukkan ke dalam lampiran dokumen perpanjangan
kontrak bagi sekretaris.
c) Kriteria penilaian kinerja dipergunakan sebagai dasar pertimbangan
perpanjangan kontrak kerja sekretaris dengan sebutan Baik Sekali, Baik, Cukup,
Kurang atau Kurang sekali.
d) Perpanjangan kontrak hanya dapat dilakukan apabila hasil DPK
sekretaris mendapatkan nilai paling rendah CUKUP.
e) Bagian SDM dapat mengusulkan kegiatan peningkatan kapasitas bagi sekretaris
dengan mengacu kepada hasil penilaian DPK sekretaris
K. Formulir Monitoring
IKU

Anda mungkin juga menyukai