RUANG LINGKUP
PERILAKU ORGANISASI
2
PERILAKU INDIVIDU
Definisi
• Suatu sikap atau tindakan, serta segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam pekerjaan
maupun diluar pekerjaan, seperti berbicara, bertukar pendapat, berjalan, dan sebagainya (Panjaitan B, 2017)
• Aktivitas yang dikerjakan seseorang (Gibson, 1985)
• Gerakan yang dapat diamati dari luar seperti orang berjalan, naik sepeda, mengendarai motor atau mobil
(Polhaupessy)
• Reaksi atau respon seseorang terhadap stimulus (Skinner, 1938)
3
KONTRAK PSIKOLOGIS
Serangkaian keseluruhan dari ekspektasi seseorang mengenai apa yang akan ia kontribusikan kepada organisasi dan apa
yang akan diberikan oleh organisasi sebagai imbalannya.
PERANGSANG DARI
KONTRIBUSI DARI INDIVIDU
ORGANISASI
Usaha
Bayaran
Kemampuan
Keamanan Pekerjaan
Loyalitas
Tunjangan
Keterampilan
Kesempatan Karier
Waktu
Status
Kompetensi
Kesempatan Promosi
Jika salah 1 pihak menemukan ketidaksesuaian Karyawan minta naik gaji/promosi atau mencari pekerjaan di tempat
lain? Organisasi melatih pekerja untuk meningkatkan skill/memindahkan pekerja pada posisi lain/memecat pekerja?
4
Individual Differences
PERSONALITY
(include Heredity factors)
BASIS OF
ABILITY & SKILLS
ATTITUDES
UNDERSTAND
PERCEPTION
Insert Image
ING WORK
WORK BEHAVIOR BEHAVIOR
•Productivity
•Creativity
•Performance
Matteson, p.
5
INDIVIDUAL
DIFFERENCES
6
PERBEDAAN INDIVIDUAL
Atribut personal yang bervariasi dari satu orang ke orang yang lain. Dapat bersifat fisik, psikologis, dan
emosional.
Usia
Apa pendapatmu…
• Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
Biograph
pada turn over karyawan?
Masa ical Jenis
kerja Characte kelamin • Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
ristic pada kemangkiran karyawan?
• Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
pada produktivitas karyawan?
Status • Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
perkawi
nan pada kepuasan karyawan?
7
USIA
Persepsi tentang pekerja yang sudah tua:
(+) : ada sejumlah kualitas positif yang dibawa orang tua kedalam
pekerjaan mereka; khususnya pengalaman, pertimbangan, etika
kerja yang kuat, dan komitmen terhadap mutu
(-) : - kurang luwes dan menolak teknologi baru
- ketika organisasi mencari individu-ndividu yang dapat
menyesuaikan diri dan terbuka terhadap perubahan, hal-hal negatif
yang diasosiasikan dengan usia jelas mengganggu pengangkatan
awal karyawan tua, dan meningkatkan kemungkinan mereka akan
dibiarkan pergi selama perampingan organisasi
8
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh
usia pada turn over karyawan?
Kesimpulan yang seringkali ditarik:
“makin tua usia karyawan, makin kecil kemungkinan
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh usia
ia akan berhenti dari pekerjaan”
pada kemangkiran karyawan?
Analisis:
Kesimpulan yang seringkali ditarik:
• Dengan makin tua karyawan, makin sedikit kesempatan
“usia berbanding terbalik dengan kemangkiran”
alternatif pekerjaan bagi mereka
• Karyawan yang lebih tua, kecil kemungkinan akan Analisis:
berhenti karena masa kerja yang lebih panjang/ lama, • Umumnya karyawan yang lebih tua, mempunyai tingkat
cenderung memberikan tingkat upah yang lebih tinggi, kemangkiran yang dapat dihindari, lebih rendah
liburan panjang, tunjangan pensiun yang lebih menarik. dibanding karyawan muda
• Mempunyai tingkat kemangkiran yang tidak dapat
dihindari, lebih tinggi, mungkin karena kondisi kesehatan
yang lebih buruk sehubungan dengan penuaan, dan lebih
lamanya waktu pemulihan yang diperlukan jika cedera
9
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh
usia pada produktivitas karyawan?
Ada keyakinan bahwa: Percobaan:
“produktivitas merosot dengan makin tuanya • Dalam jangka waktu 3 bulan, suatu toko besar
seseorang” mengisi salah satu tokonya hanya dengan
karyawan yang usianya di atas 50 tahun
Asumsi: • Ternyata mereka jauh lebih produktif (diukur dari
penjualan terhadap biaya tenaga kerja)
Produktivitas menurun, akibat: dibandingkan dengan toko lainnya yang
• Keterampilan seorang individu, terutama kecepatan, karyawannya lebih muda
kecekatan, kekuatan, dan koordinasi mulai menurun Temuan:
dengan berjalannya waktu
• Usia dan kinerja tidak ada hubungannya
• Kebosan pekerjaan yang berlarut-larut
• Tuntutan dari kebanyakan pekerjaan, bahkan untuk
• Kurangnya rangsangan intelektual pekerjaan dengan persyaratan kerja fisik yang
berat, tidak cukup ekstrim untuk kemerosotan
keterampilan fisik apa pun yang disebabkan oleh
usia; atau
• Jika ada suatu kemerosotan karena usia, sering
diimbangi oleh perolehan karena pengalaman
10
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh usia pada kepuasan kerja
karyawan?
Temuan :
• Adanya hubungan positif antara usia dan kepuasan kerja, sekurangnya sampai
usia 60
• penelitian dilakukan pada karyawan profesional dan tidak profesional
- kepuasan cenderung terus meningkat pada para profesional dengan
bertambahnya usia mereka
- pada non profesional, kepuasan merosot selama usia setengah baya, namun
meningkat lagi pada tahun-tahun berikutnya
11
MEN VS WOMAN
• Siapa yang lebih baik dalam pekerjaan?
• Siapa yang lebih patuh dalam bekerja?
• Siapa yang peluangnya lebih besar untuk
sukses?
• Siapa yang lebih sering absen dalam bekerja?
12
JENIS KELAMIN
Temuan: Bukti secara konsisten menyatakan:
• Tidak ada perbedaan yang konsisten antara • Wanita mempunyai tingkat kemangkiran
pria dan wanita dalam kemampuan lebih tinggi daripada pria (karena alasan
memecahkan masalah, keterampilan analisis, rumah tangga dan keluarga)
dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas,
atau kemampuan belajar
kesimpulan:
Studi psikologi menemukan bahwa: • Tidak ada perbedaan berarti dalam
produktivitas pekerjaan antara pria dan
• Wanita lebih bersedia mematuhi wewenang
wanita
• Pria lebih agresif dan lebih besar • Tidak ada bukti yang menunjukkan jenis
kemungkinannya dalam memiliki ekspektasi kelamin karyawan mempengaruhi
untuk sukses kepuasan kerja
13
STATUS PEKAWINAN
14
STATUS PEKAWINAN
Karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya
• Menjalani pergantian yang lebih rendah
• Lebih tekun dan puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan dengan rekan sekerjanya
yang bujangan
Analisis:
• Perkawinan memaksakan peningkatan tanggung-jawab yang dapat membuat suatu
pekerjaan yang tetap (steady) menjadi lebih berharga dan penting
15
MASA KERJA
Temuan:
• Adanya hubungan positif antara senioritas dan
produktivitas kerja
• Senioritas berhubungan dengan kemangkiran
• Masa kerja berhubungan negatif dengan turn over
• Masa kerja berhubungan positif dengan kepuasan kerja
16
PEMBENTUKAN PERILAKU
17
METODE PEMBENTUKAN PERILAKU
Positive reinforcement (penguatan positif) Ini berarti ada pemberian tanggapan positif ketika seorang
individu menunjukkan perilaku positif yang dibutuhkan. Misalnya memuji karyawan untuk datang lebih
awal. Ini akan meningkatkan kemungkinan perilaku yang akan terjadi lagi.
Negative reinforcement (penguatan negative) bila suatu respons diikuti oleh dihentikannya atau ditarik
kembalinya sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnya, Ketika salah satu dosen memberikan tugas
untuk membuat makalah. Ketika dosen tersebut memeriksa tugas itu ternyata dosen itu menemukan bahwa
banyak tugas dari mahasiswa yang sama. Artinya beberapa mahasiswa melakukan kegiatan plagiat dan itu
membuat beberapa mahasiswa malu. Jika hal itu terulang kembali maka dosen itu tidak akan menerima
tugas tersebut dan akan diberikan sanksi gagal dalam mata kuliah tersebut. Dari konsekuensi tersebut
mahasiswa kedepannya berusaha untuk mengerjakan sendiri tanpa plagiat. Dan dari kebiasaan itu
mahasiswa mendapatkan dampak positif semakin rajin dan lebih memahami tentang program.
Punishment (hukuman) penghukuman akan mengakibatkan suatu kondisi yang tidak enak dalam
suatu usaha untuk menyingkirkan suatu perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, menskor 2 hari
(tanpa upah) seorang karyawan karena masuk kerja dalam keadaan mabuk
Extinction (pemusnahan) menyingkirkan penguatan apa saja yang mempertahankan suatu perilaku.
Bila perilaku itu tidak diperkuat, perilaku itu lambat laun akan pudar dan punah. Misalnya, dosen yang
berniat mengecilkan hati mahasiswa agar tidak bertanya dalam kelas dapat menyingkirkan perilaku itu
dalam diri para mahasiswa dengan mengabaikan mereka yang mengangkat tangan untuk
18 mengemukakan pertanyaan
PERSONALITY
19
MENGAPA BEBERAPA INDIVIDU
CENDERUNG PASIF, SEMENTARA
INDIVIDU YANG LAIN ADA YANG
BERISIK DAN AGRESIF?
Environme
nt
Heredity Situation
Personalit
y
KETURUNAN
Personality Types
• Extroverted vs. Introverted (E or I)
• Sensing vs. Intuitive (S or N)
• Thinking vs. Feeling (T or F)
• Judging vs. Perceiving (P or J)
Preferensi dalam cara Sensing (S) – memilih rutin dan urutan. Fokus pada detail
Pengumpulan data INtuitive (N) – melihat pada “gambaran besar”
Preferensi dalam cara Feeling (F) – berpegang pada nilai dan emosi pribadi
pengambilan keputusan Thinking (T) – menggunakan penalaran dan logika untuk menangani masalah
https://www.16personalities.com/id/tipe-
kepribadian
THE BIG FIVE MODEL
Dimensi kepribadian yang membedakan satu orang dengan orang
yang lain
Extroversion
Agreeableness
The “Big-Five”
Personality Conscientiousness
Model
Emotional Stability
Openness
Extraversion (ekstraversi). Dimensi ini
mencakup tingkat kesukaan seseorang
pada hubungan (relationship). Orang- Conscientiousness (Kehati-
orang yang ekstravert cenderung suka hatian). Merujuk pada jumlah
berkelompok, tegas, dan mampu sasaran yang difokuskan oleh
bersosialisasi. Kaum introvert cenderung seseorang. Orang yang fokus
pendiam, malu-malu, dan tenang. pada relatif sedikit sasaran
kemungkinan akan lebih
terorganisir, sistematis,
berhati-hati, menyeluruh,
bertanggung jawab, dan
Agreeableness (kemampuan untuk disiplin.
bersepakat/keramahan). Dimensi ini Sebaliknya, orang yang
merujuk pada kecenderungan individu mengejar cakupan yang lebih
untuk tunduk kepada orang lain. Orang- luas akan cenderung tidak
orang dengan skor tinggi, biasanya terorganisir, lebih ceroboh,
kooperatif, hangat, dan bisa dipercaya,
tidak bertanggung jawab,
sedangkan orang-orang dengan skor
rendah, biasanya dingin, tidak mampu serta kurang berhati-hati.
bersepakat, dan antagonistic
Emotional stability (stabilitas emosional). Dimensi ini
menunjukkan kemampuan seseorang untuk bertahan terhadap
stress. Orang dengan stabilitas emosional positif cenderung
tenang, percaya diri, dan merasa aman. Mereka dengan skor
negative yang tinggi, cenderung mervous, gugup, cemas,
tertekan, dan merasa tidak aman.
Stabilitas mereka dipandang lebih andal dibandingkan dengan
rekan yang kurang stabil.