Anda di halaman 1dari 43

PERILAKU INDIVIDU

RUANG LINGKUP
PERILAKU ORGANISASI

1. Perilaku organisasi fokus pada perilaku


individu yang dapat diamati.
2. Perilaku organisasi meliputi analisis
bagaimana individu berperilaku baik
sebagai individu maupun anggota dari
kelompok atau organisasi.
3. Perilaku organisasi menguji “perilaku”
dari kelompok dan organisasi. Beberapa
kejadian dalam organisasi tidak dapat
dijelaskan dalam perilaku individu,
harus dikaji kaitannya dengan
kelompok atau proses dalam organisasi.

2
PERILAKU INDIVIDU
Definisi
• Suatu sikap atau tindakan, serta segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam pekerjaan
maupun diluar pekerjaan, seperti berbicara, bertukar pendapat, berjalan, dan sebagainya (Panjaitan B, 2017)
• Aktivitas yang dikerjakan seseorang (Gibson, 1985)
• Gerakan yang dapat diamati dari luar seperti orang berjalan, naik sepeda, mengendarai motor atau mobil
(Polhaupessy)
• Reaksi atau respon seseorang terhadap stimulus (Skinner, 1938)

- Kinerja organisasi bergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya


- Karyawan adalah penentu keberhasilan pekerjaan dalam perusahaan
- Karyawan (sebagai individu) ketika memasuki perusahaan akan membawa kemampuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. (Karyawan baru : terlalu aktif/terlalu pasif  masih
membawa sifat karakteristik individualnya)

3
KONTRAK PSIKOLOGIS
Serangkaian keseluruhan dari ekspektasi seseorang mengenai apa yang akan ia kontribusikan kepada organisasi dan apa
yang akan diberikan oleh organisasi sebagai imbalannya.

PERANGSANG DARI
KONTRIBUSI DARI INDIVIDU
ORGANISASI
Usaha
Bayaran
Kemampuan
Keamanan Pekerjaan
Loyalitas
Tunjangan
Keterampilan
Kesempatan Karier
Waktu
Status
Kompetensi
Kesempatan Promosi

Jika salah 1 pihak menemukan ketidaksesuaian  Karyawan minta naik gaji/promosi atau mencari pekerjaan di tempat
lain? Organisasi melatih pekerja untuk meningkatkan skill/memindahkan pekerja pada posisi lain/memecat pekerja?

4
Individual Differences

PERSONALITY
(include Heredity factors)

BASIS OF
ABILITY & SKILLS
ATTITUDES
UNDERSTAND
PERCEPTION
Insert Image
ING WORK
WORK BEHAVIOR BEHAVIOR
•Productivity
•Creativity
•Performance

Matteson, p.

5
INDIVIDUAL
DIFFERENCES

6
PERBEDAAN INDIVIDUAL
Atribut personal yang bervariasi dari satu orang ke orang yang lain. Dapat bersifat fisik, psikologis, dan
emosional.

Usia

Apa pendapatmu…
• Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
Biograph
pada turn over karyawan?
Masa ical Jenis
kerja Characte kelamin • Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
ristic pada kemangkiran karyawan?
• Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
pada produktivitas karyawan?
Status • Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan
perkawi
nan pada kepuasan karyawan?

7
USIA
Persepsi tentang pekerja yang sudah tua:
(+) : ada sejumlah kualitas positif yang dibawa orang tua kedalam
pekerjaan mereka; khususnya pengalaman, pertimbangan, etika
kerja yang kuat, dan komitmen terhadap mutu
(-) : - kurang luwes dan menolak teknologi baru
- ketika organisasi mencari individu-ndividu yang dapat
menyesuaikan diri dan terbuka terhadap perubahan, hal-hal negatif
yang diasosiasikan dengan usia jelas mengganggu pengangkatan
awal karyawan tua, dan meningkatkan kemungkinan mereka akan
dibiarkan pergi selama perampingan organisasi

8
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh
usia pada turn over karyawan?
Kesimpulan yang seringkali ditarik:
“makin tua usia karyawan, makin kecil kemungkinan
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh usia
ia akan berhenti dari pekerjaan”
pada kemangkiran karyawan?
Analisis:
Kesimpulan yang seringkali ditarik:
• Dengan makin tua karyawan, makin sedikit kesempatan
“usia berbanding terbalik dengan kemangkiran”
alternatif pekerjaan bagi mereka
• Karyawan yang lebih tua, kecil kemungkinan akan Analisis:
berhenti karena masa kerja yang lebih panjang/ lama, • Umumnya karyawan yang lebih tua, mempunyai tingkat
cenderung memberikan tingkat upah yang lebih tinggi, kemangkiran yang dapat dihindari, lebih rendah
liburan panjang, tunjangan pensiun yang lebih menarik. dibanding karyawan muda
• Mempunyai tingkat kemangkiran yang tidak dapat
dihindari, lebih tinggi, mungkin karena kondisi kesehatan
yang lebih buruk sehubungan dengan penuaan, dan lebih
lamanya waktu pemulihan yang diperlukan jika cedera

9
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh
usia pada produktivitas karyawan?
Ada keyakinan bahwa: Percobaan:

“produktivitas merosot dengan makin tuanya • Dalam jangka waktu 3 bulan, suatu toko besar
seseorang” mengisi salah satu tokonya hanya dengan
karyawan yang usianya di atas 50 tahun
Asumsi: • Ternyata mereka jauh lebih produktif (diukur dari
penjualan terhadap biaya tenaga kerja)
Produktivitas menurun, akibat: dibandingkan dengan toko lainnya yang
• Keterampilan seorang individu, terutama kecepatan, karyawannya lebih muda
kecekatan, kekuatan, dan koordinasi mulai menurun Temuan:
dengan berjalannya waktu
• Usia dan kinerja tidak ada hubungannya
• Kebosan pekerjaan yang berlarut-larut
• Tuntutan dari kebanyakan pekerjaan, bahkan untuk
• Kurangnya rangsangan intelektual pekerjaan dengan persyaratan kerja fisik yang
berat, tidak cukup ekstrim untuk kemerosotan
keterampilan fisik apa pun yang disebabkan oleh
usia; atau
• Jika ada suatu kemerosotan karena usia, sering
diimbangi oleh perolehan karena pengalaman
10
Dampak apakah yang sebenarnya ditimbulkan oleh usia pada kepuasan kerja
karyawan?
Temuan :
• Adanya hubungan positif antara usia dan kepuasan kerja, sekurangnya sampai
usia 60
• penelitian dilakukan pada karyawan profesional dan tidak profesional
- kepuasan cenderung terus meningkat pada para profesional dengan
bertambahnya usia mereka
- pada non profesional, kepuasan merosot selama usia setengah baya, namun
meningkat lagi pada tahun-tahun berikutnya

11
MEN VS WOMAN
• Siapa yang lebih baik dalam pekerjaan?
• Siapa yang lebih patuh dalam bekerja?
• Siapa yang peluangnya lebih besar untuk
sukses?
• Siapa yang lebih sering absen dalam bekerja?

12
JENIS KELAMIN
Temuan: Bukti secara konsisten menyatakan:
• Tidak ada perbedaan yang konsisten antara • Wanita mempunyai tingkat kemangkiran
pria dan wanita dalam kemampuan lebih tinggi daripada pria (karena alasan
memecahkan masalah, keterampilan analisis, rumah tangga dan keluarga)
dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas,
atau kemampuan belajar
kesimpulan:
Studi psikologi menemukan bahwa: • Tidak ada perbedaan berarti dalam
produktivitas pekerjaan antara pria dan
• Wanita lebih bersedia mematuhi wewenang
wanita
• Pria lebih agresif dan lebih besar • Tidak ada bukti yang menunjukkan jenis
kemungkinannya dalam memiliki ekspektasi kelamin karyawan mempengaruhi
untuk sukses kepuasan kerja

13
STATUS PEKAWINAN

• Siapakah yang turn overnya lebih tinggi?


• Siapa yang lebih puas dalam bekerja?
• Siapa yang lebih sering absen dalam
bekerja?

14
STATUS PEKAWINAN
Karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya
• Menjalani pergantian yang lebih rendah
• Lebih tekun dan puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan dengan rekan sekerjanya
yang bujangan

Analisis:
• Perkawinan memaksakan peningkatan tanggung-jawab yang dapat membuat suatu
pekerjaan yang tetap (steady) menjadi lebih berharga dan penting

15
MASA KERJA
Temuan:
• Adanya hubungan positif antara senioritas dan
produktivitas kerja
• Senioritas berhubungan dengan kemangkiran
• Masa kerja berhubungan negatif dengan turn over
• Masa kerja berhubungan positif dengan kepuasan kerja

16
PEMBENTUKAN PERILAKU

Karena belajar berlangsung pada saat


bekerja maupun sebelumnya, para manajer
perlu mengenali bagaimana mereka dapat
mengajari para karyawan untuk berperilaku
dalam cara-cara yang paling memberi
manfaat

17
METODE PEMBENTUKAN PERILAKU
Positive reinforcement (penguatan positif)  Ini berarti ada pemberian tanggapan positif ketika seorang
individu menunjukkan perilaku positif yang dibutuhkan. Misalnya memuji karyawan untuk datang lebih
awal. Ini akan meningkatkan kemungkinan perilaku yang akan terjadi lagi.
Negative reinforcement (penguatan negative)  bila suatu respons diikuti oleh dihentikannya atau ditarik
kembalinya sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnya, Ketika salah satu dosen memberikan tugas
untuk membuat makalah. Ketika dosen tersebut memeriksa tugas itu ternyata dosen itu menemukan bahwa
banyak tugas dari mahasiswa yang sama. Artinya beberapa mahasiswa melakukan kegiatan plagiat dan itu
membuat beberapa mahasiswa malu. Jika hal itu terulang kembali maka dosen itu tidak akan menerima
tugas tersebut dan akan diberikan sanksi gagal dalam mata kuliah tersebut. Dari konsekuensi tersebut
mahasiswa kedepannya berusaha untuk mengerjakan sendiri tanpa plagiat. Dan dari kebiasaan itu
mahasiswa mendapatkan dampak positif semakin rajin dan lebih memahami tentang program.
Punishment (hukuman)  penghukuman akan mengakibatkan suatu kondisi yang tidak enak dalam
suatu usaha untuk menyingkirkan suatu perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, menskor 2 hari
(tanpa upah) seorang karyawan karena masuk kerja dalam keadaan mabuk
Extinction (pemusnahan)  menyingkirkan penguatan apa saja yang mempertahankan suatu perilaku.
Bila perilaku itu tidak diperkuat, perilaku itu lambat laun akan pudar dan punah. Misalnya, dosen yang
berniat mengecilkan hati mahasiswa agar tidak bertanya dalam kelas dapat menyingkirkan perilaku itu
dalam diri para mahasiswa dengan mengabaikan mereka yang mengangkat tangan untuk
18 mengemukakan pertanyaan
PERSONALITY

19
MENGAPA BEBERAPA INDIVIDU
CENDERUNG PASIF, SEMENTARA
INDIVIDU YANG LAIN ADA YANG
BERISIK DAN AGRESIF?

APAKAH TIPE KEPRIBADIAN


TERTENTU LEBIH SESUAI UNTUK
JENIS PEKERJAAN TERTENTU?

SEBERAPA PENTING DIADAKANNYA


TES KEPRIBADIAN DALAM SELEKSI
PEGAWAI ?
WHAT IS PERSONALITY?

Dikemukakan pertama kali oleh Gordon Allport, 70 tahun


yang lalu, yaitu keseluruhan cara dimana seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, biasanya
konsisten dan cenderung menetap.
 Dengan mengetahui kepribadian seseorang, kita akan dapat
meramalkan perilaku yang akan ditampilkan oleh orang tersebut
dalam menghadapi suatu situasi tertentu.
TINGKAT-TINGKAT (LEVEL)
PEMBAHASAN KEPRIBADIAN

• Tingkat personal, yaitu bagaimana perilaku individu yang bisa


dikendalikan dari dalam (internal drivers)
• Tingkat interpersonal, yaitu bagaimana perilaku individu
harus dipahami dalam konteks keterkaitannya dengan orang lain
atau adanya pengaruh-pengaruh sosial.
• Tingkat organisasional, artinya bahwa perilaku manusia juga
sangat ditentukan oleh budaya dan sistem pengelolaan yang
diberlakukan di perusahaan – termasuk pengaruh dari unsur-
unsur manajemen (pimpinan) di tempat kerja.
CIRI-CIRI KEPRIBADIAN

Yaitu sifat-sifat yang tetap bertahan, yang menggambarkan perilaku seorang


individu.

Karakteristik popular, mencakup perasaan malu, keagresifan, sikap patuh,


kemalasan, ambisi, kesetiaan, dan sifat takut  bila diperagakan di banyak
situasi, maka disebut ciri-ciri kepribadian.

Semakin konsisten karakteristik, semakin sering ditampilkan dalam berbagai situasi,


maka semakin penting ciri-ciri tersebut dalam menggambarkan individu.
PERSONALITY DETERMINANTS

Environme
nt

Heredity Situation

Personalit
y
KETURUNAN

Ada 3 arus penelitian berbeda yang memberikan beberapa kredibilitas pada


argumen bahwa hereditas atau keturunan memainkan peranan penting
dalam menentukan kepribadian seseorang, yaitu:

1. Penelitian dilakukan dengan memperhatikan genetik dari perilaku dan


temperamen manusia di kalangan anak-anak kecil.
 Bukti menunjukkan bahwa ciri-ciri seperti rasa malu, takut, dan sedih,
mungkin sekali disebabkan oleh karakteristik genetik yang diwariskan.
KETURUNAN

2. Studi tentang anak kembar yang


dipisahkan sejak mereka lahir.
Para peneliti mempelajari lebih dari 100
pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak
dilahirkan, kemudian dibesarkan secara terpisah
 hasil penelitian menemukan banyak
kesamaan diantara mereka. Misalnya, satu
pasangan kembar yang sudah terpisah selama
39 tahun dan dibesarkan dalam jarak 45 mil,
ternyata mengendarai mobil dengan model dan
warna yang sama, kecanduan merk rokok yang
sama, memiliki anjing dengan nama yang sama,
dan secara teratur berlibur ke suatu tempat
liburan yang nyaris berdekatan.
KETURUNAN

3. Studi lain yang mendukung tentang pentingnya keturunan


ditemukan dalam studi tentang kepuasan kerja individual
 stabil sepanjang waktu
 kepuasan ditentukan oleh sesuatu yang inheren dalam
pribadi, dan bukannya oleh faktor-faktor lingkungan luar.
LINGKUNGAN

Diantara faktor-faktor yang memberikan tekanan pada formasi kepribadian


seseorang adalah culture (budaya) dimana ia dibesarkan, kondisi awal,
norma di keluarga, teman, kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain
yang dialami.

Lingkungan dimana kita tampil, memainkan satu peranan penting dalam


membentuk kepribadian kita.
Contoh, budaya membangun norma-norma, sikap, dan nilai yang akan
diteruskan mulai dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan
menciptakan konsistensi selama bertahun-tahun
SITUASI
• Situasi mempengaruhi efek dari keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian.
• Kepribadian seorang individu, walaupun umumnya stabil dan
konsisten, justru berubah dalam situasi-situasi yang berbeda.
• Apa yang secara taksonomi menarik adalah bahwa situasi
tampaknya sangat berbeda dalam batasan-batasan yang diterapkan
pada perilaku. Misalnya, situasi di tempat beribadah, situasi
ketika wawancara untuk mendapatkan kerja, membatasi banyak
perilaku;
sedangkan situasi lain, misalnya, piknik di sebuah taman umum,
memberikan batasan perilaku yang relatif sedikit.
THE MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
A personality test that taps four characteristics and classifies people into 1
of 16 personality types.

Personality Types
• Extroverted vs. Introverted (E or I)
• Sensing vs. Intuitive (S or N)
• Thinking vs. Feeling (T or F)
• Judging vs. Perceiving (P or J)

Score is a combination of all


four (e.g., ENTJ)
MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR

Extrovert (E) – ramah, pandai bersosialisasi, percaya diri


Tipe interaksi sosial
Introvert (I) – tenang dan pemalu

Preferensi dalam cara Sensing (S) – memilih rutin dan urutan. Fokus pada detail
Pengumpulan data INtuitive (N) – melihat pada “gambaran besar”

Preferensi dalam cara Feeling (F) – berpegang pada nilai dan emosi pribadi
pengambilan keputusan Thinking (T) – menggunakan penalaran dan logika untuk menangani masalah

Gaya pengambilan Perceiving (P) – menerima fleksibel dan spontan


keputusan Judging (J) – menginginkan kendali Dan memilih urutan dan struktur
KAMU TIPE
KEPRIBADIA
N APA?

https://www.16personalities.com/id/tipe-
kepribadian
THE BIG FIVE MODEL
Dimensi kepribadian yang membedakan satu orang dengan orang
yang lain

Extroversion

Agreeableness
The “Big-Five”
Personality Conscientiousness
Model
Emotional Stability

Openness
Extraversion (ekstraversi). Dimensi ini
mencakup tingkat kesukaan seseorang
pada hubungan (relationship). Orang- Conscientiousness (Kehati-
orang yang ekstravert cenderung suka hatian). Merujuk pada jumlah
berkelompok, tegas, dan mampu sasaran yang difokuskan oleh
bersosialisasi. Kaum introvert cenderung seseorang. Orang yang fokus
pendiam, malu-malu, dan tenang. pada relatif sedikit sasaran
kemungkinan akan lebih
terorganisir, sistematis,
berhati-hati, menyeluruh,
bertanggung jawab, dan
Agreeableness (kemampuan untuk disiplin.
bersepakat/keramahan). Dimensi ini Sebaliknya, orang yang
merujuk pada kecenderungan individu mengejar cakupan yang lebih
untuk tunduk kepada orang lain. Orang- luas akan cenderung tidak
orang dengan skor tinggi, biasanya terorganisir, lebih ceroboh,
kooperatif, hangat, dan bisa dipercaya,
tidak bertanggung jawab,
sedangkan orang-orang dengan skor
rendah, biasanya dingin, tidak mampu serta kurang berhati-hati.
bersepakat, dan antagonistic
Emotional stability (stabilitas emosional). Dimensi ini
menunjukkan kemampuan seseorang untuk bertahan terhadap
stress. Orang dengan stabilitas emosional positif cenderung
tenang, percaya diri, dan merasa aman. Mereka dengan skor
negative yang tinggi, cenderung mervous, gugup, cemas,
tertekan, dan merasa tidak aman.
Stabilitas mereka dipandang lebih andal dibandingkan dengan
rekan yang kurang stabil.

Openness to experience (keterbukaan terhadap pengalaman).


Dimensi ini menunjukkan kekakuan seseorang atas keyakinan
dan luasnya ketertarikan. Orang yang tingkat keterbukaan
tinggi akan bersedia mendengarkan ide baru dan mengubah
ide. Orang yang tingkat keterbukaannya rendah cenderung
kurang dapat menerima ide baru, dan kurang bersedia
mengubah pikiran mereka.
MAJOR PERSONALITY ATTRIBUTES
INFLUENCING OB
• Core Self-evaluation
• Self-esteem
• Locus of Control
• Machiavellianism
• Self-monitoring
• Risk taking
orang-orang dengan SE tinggi :
• Mencari pekerjaan dengan status lebih tinggi
• Lebih percaya diri dalam kemampuannya untuk
mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi
Self-esteem (Harga • Memperoleh kepuasan intrinsik yang lebih besar
Diri) dari pencapaiannya
Tingkat dimana
individu percaya
bahwa ia merupakan
individu yang berharga orang-orang dengan SE rendah:
dan layak. • Akan lebih puas berada di pekerjaan dengan tingkat
Hal ini berhubungan yang lebih rendah
langsung dengan • Kurang percaya diri dengan kemampuannya
harapan akan • lebih rentan terhadap pengaruh luar
keberhasilan. • bergantung pada penerimaan evaluasi positif dari
orang lain  lebih memungkinkan untuk mencari
pengakuan dari orang lain
• lebih suka berkompromi dengan keyakinan dan
perilaku dari orang-orang yang mereka hargai
• cenderung memperhatikan bagaimana
menyenangkan orang lain
• cenderung kurang puas dengan pekerjaan mereka
Orang-orang LOC internal:
• Individu yang yakin bahwa mereka memegang
kendali, atas apa yang terjadi pada diri mereka.
Locus of Control • Individu dengan evaluasi diri posiif akan melihat
Ada orang-orang yang lebih banyak tantangan dalam pekerjaan mereka dan
membuat meraka merasa nyaman.
percaya bahwa nasib • Mereka cenderung mendapatkan pekerjaan yang
mereka ada di tangan rumit dan menantang.
mereka sendiri • Pada umumnya mereka akan cenderung bekerja
(“internal locus of dengan lebih baik, karena mereka akan menentukan
control” ) ; dan tujuan yang lebih ambisius, berkomitmen dan lebih
sebaliknya ada orang- tahan lama saat mendapatkan rintangan demi meraih
target yang telah mereka tetapkan
orang yang merasa • Contoh : keberhasilan anda di perkuliahan
bahwa nasib mereka ditentukan oleh diri anda sendiri, bukan oleh
sepenuhnya ditentukan pengajar maupun faktor keberuntungan.
oleh kekuatan-
kekuatan di luar diri
mereka (“external
locus of control”).
• Self-Efficacy merupakan keyakinan seseorang
terhadap kesanggupan yang ada dalam dirinya untuk S
mencapai suatu hasil tertentu dengan sukses dan E
mengendalikan keadaan-keadaan di sekitarnya demi
tercapainya hasil tersebut (kepercayaan diri bahwa ia L
mampu menyelesaikan tugas tertentu) F

• SE tinggi  mereka yakin bahwa mereka dapat E


berkinerja baik dengan tugas tertentu
F
F
• SE rendah  meragukan kemampuan mereka untuk I
melakukan tugas khusus.
C
A
• Keyakinan terhadap kemampuan diri untuk bekerja
lebih efektif mengakibatkan mereka lebih yakin C
terhadap diri sendiri dan lebih mampu memfokuskan Y
perhatian terhadap kinerja.
• Machiavellianism
Mach diambil dari nama Niccolo Machiavelli yang menulis tentang bagaimana
mendapatkan dan menggunakan kekuasaan.
 Perilaku yang diarahkan untuk memperoleh kekuasaan dan pengendalian
perilaku orang lain.
Orang-orang dengan Mach tinggi :
• Cenderung rasional dan tidak emosional
• Kemungkinan bersedia berbohong guna mencapai sasaran pribadi
mereka
• Senang memanipulasi perilaku orang lain
• kurang bisa dibujuk, tetapi lebih banyak membujuk orang lain

Orang-orang dengan Mach rendah :


• Cenderung lebih emosional
• Kurang bersedia berbohong untuk keberhasilan
• Sangat menghargai loyalitas dan persahabatan
• Memperoleh kenikmatan kecil dari memanipulasi orang lain
Orang-orang dengan tingkat “self-monitoring” yang
tinggi:
• memperlihatkan daya penyesuaian diri yang sangat tinggi
terhadap perubahan-perubahan situasi yang terjadi.
• sangat peka terhadap isyarat-isyarat yang diterimanya
Self-monitoring dari lingkungan, dan mereka dapat menunjukkan perilaku
Suatu ciri yang berbeda pada situasi yang berbeda.
kepribadian yang • Mampu menggunakan “wajah” berbeda untuk pendengar
mengukur berbeda.
kemampuan
seseorang untuk
menyesuaikan
perilakunya
dengan faktor-
faktor situasional Orang-orang dengan tingkat “self-monitoring” yang
eksternal. rendah:
• tidak dapat menyamarkan diri
• cenderung menampilkan disposisi dan sikap mereka yang
sebenarnya dalam setiap situasi  konsistensi perilaku
yang tinggi antara siapa mereka dan apa yang mereka
lakukan
Risk taking
Tingkat dimana seseorang
percaya bahwa ia merupakan
individu yang berharga dan • High Risk-taking Managers
layak – Make quicker decisions
– Use less information to make
• Manusia berbeda dalam decisions
keinginan mereka untuk
memanfaatkan peluang – Operate in smaller and more
• Berbeda dalam derajat entrepreneurial organizations
keberaniannya menanggung • Low Risk-taking Managers
risiko
– Are slower to make decisions
• Kecenderungan untuk – Require more information before
mengambil atau menghindari
risiko ternyata membawa making decisions
dampak pada berapa lama – Exist in larger organizations with
waktu yang dibutuhkan stable environments
untuk mengambil keputusan
dan berapa banyak informasi
yang dibutuhkan sebelum
menentukan pilihan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai