Anda di halaman 1dari 8

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN

Makalah disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pembiayaan Pendidikan

Dosen Mata Kuliah : H. Sya’ban Muhammad, S.Sos., MM

Disusun Oleh :

1. Nurlaila

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga Penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntabilitas
Pendidikan”.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata


kuliah Pembiayaan Pendidikan yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan.

Mungkin saat menulis, Penulis banyak menyusun kata-kata yang kurang tepat
sehingga sulit untuk dipahami oleh para Pembaca. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT dan kekurangan hanyalah milik kita sebagai hamba-Nya.

Oleh karena itu kritik dan saran dari Pembaca sangat diharapkan oleh Penulis
demi memperbaiki makalah selanjutnya

Jakarta, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

C. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

D. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

E. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

BAB III KESIMPULAN

G. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup
masyarakat. Karenanya, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus
mampu menyelenggarakan pendidikan agar taraf hidup masyarakatnya semakin baik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga Negara yang berusia 7-15
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa
pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat
3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab Negara yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
Terwujudnya good governance merupakan tuntutan bagi terselenggaranya
manajemen pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab, serta
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Unutk mewujudkan pemerintahan
yang baik, salah satu yang harus diperhatikan adalah prinsip akuntabilitas. Menurut
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun
2014 tentang perubahan atas peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
program BOS dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dana BOS diterima oleh
sekolah secara utuh, dan dikelola secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan
dewan guru dan komite sekolah dengan menerapkan MBS yaitu sekolah mengelola
dana secara professional, transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas oleh pihak sekolah sudha seharusnya dilakukan secara serius
dan terus menerus agar tujuan mulia pemerintah untuk merealisasikan sekolah gratis
bagi rakyat akan segera terealisasi dengan maksimal. Rakyat tidak lagi harus putus
sekolah karena mahalnya biaya sekolah. Akuntabilitas pengelolaan dana BOS yang
menjadi proses pertanggung jawaban pihak sekolah terhadap rakyat Indonesia
seharusnya benar-benar diinternalisasi oleh pihak sekolah.

1
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performanya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen pembiayaan
pendidikan di sekolah berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan

B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari akuntabilitas pendidikan ?
2. Apa maksud dari pelanggaran dalam akuntabilitas pendidikan ?
3. Apa saja peranan MBS dalam peningkatan kinerja sekolah ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akuntabilitas Pendidikan
Kooperatif berasal dari kata cooperative yang berarti mengerjakan sesuatu
secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai sebuah tim.
Disini bisa dipahami bahwa pembelajaran kooperatif adalah adanya kerjasama antar
peserta didik dalam sebuah tim, secara sekilas pembelajaran kooperatif tidak ada
bedanya dengan pembelajaran kelompok, namun pembelajaran kooperatif lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok,

3
BAB III

KESIMPULAN

4
DAFTAR PUSTAKA

Rohman. Fathur. “Strategi Pembelajaran PAI” Jepara : Komojoyo Press, 2021.

iii

Anda mungkin juga menyukai