DISUSUN OLEH
HARDIANTI, S.KEP
C03121052
PRESEPTOR
Ns. Abdul Wahab Pakaya, M.M., M.Kep TTD
AKADEMIK
1. TGL :
TANGGAL
2. TEPAT WAKTU :
PENGUMPULAN 3. TERLAMBAT :
SARAN PRESEPTOR
KLNIK/AKADEMIK
Tekanan darah : 130/100 mmhg, Nadi : 100 x/m, frekuensi : 20x/m, suhu : 36,3 °c, GCS : Eye : 4,
Verbal :5 Motorik : 6 total 15, obstruksi total : simetri, obstruksi parsial : normal, akral : hangat
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium :
Hematologi rutin : Hemoglobin 9,3 g/dl, Leukosit: 23,1 ribu/uL, Eritrosit: 3,68 Juta/uL, Hematokrit:
28,4%, Thrombosit : 466 ribu/uL
Kimia darah : GDS: 548 mg/dl, natrium 123 mmol/L, Kalium 4.7 mmol/L, chorida 90 mmol/L
Pada saat dikaji pada tanggal 06-06-2022 j a m 1 4 . 4 5 Pasien mengeluh lemas, pasien
mengeluh luka dikaki terasa nyeri. Nyeri timbul saat digerakkan, Nyeri yang pasien rasakan
seperti ditusuk tusuk, nyeri yang pasien rasakan di kaki kiri dibagian punggung kaki menjalar
sampai telapak kaki, Skala nyeri 6, nyeri yang pasien dirasakan hilang timbul. Sebagian
aktivitas pasien dibantu oleh keluarga. Pasien nampak meringis. GDS: 596 mg/dl,
Diagnosa Medis : ulkus DM pedis (s) sepsis, DM type 2
Pengkajian
1. Oksigenasi (Sirkulasi dan Pernafasan) :
Pasien tidak sesak. Tekanan Darah : 12070 Mmhg, Nadi : 92x/m, Pernapasan :
20x/menit, Suhu badan : 36,5°c, Sp02 : 98%. Pergerakan dinding dada simetris, Tidak
ada otot bantu pernapasan, auskultasi paru terdengar bunyi nafas vesiluer, bunyi
perkusi terdapar bunyi paru sonor, bunyi jantung I-II lup dup, CRT <2 detik. Akral
teraba hangat
Hasil pemeriksaan lab : Hemoglobin 9,3 g/dl, Leukosit: 23,1 ribu/uL, Eritrosit: 3,68
Juta/uL, Hematokrit: 28,4%, Thrombosit : 466 ribu/uL
2. Nutrisi cairan dan elektrolit:
diit biasa, makan bubur , sayur dan ikan, pasien mengatakan tidak bisa makan atau
kinum yang manis-manis, jumlah makan 3 kali/hari porsi 1 piring tidak habis, Pola
diit makanan lunak, jumlah minum ±3000 cc, Jenis air putih, pasien mengatakan
sebelum sakit berat badan : 62 kg, mukosa bibir kering, tidak ada sariawan,
abdomen tidak membuncit, bunyi perkusi terdengar bunyi abdomen timpani, tidak
ada nyeri tekan di bagian perut bagian atas (Epigastrium)
4 5
5. Neuro sensori dan kognitif : kesadaran composmentis, GCS klien 15, E: 4 V:5 M:6,
ada refreks patalogis babinski, ada refleks patela,
6. Keamanan atau proteksi : adaptif, terpasang IVFD RL 20 tpm, tidak terpasang kateter
urin, Leukosit: 23,1 ribu/uL
7. Endokrin :
Pemeriksaan laboratorium GDS: 596 mg/dl (06-06-2022) , GDS: 489 mg/dl (07-06-2022), , GDP : 275
mg/dL (08-06-2022), GDS: 257 mg/dl (08-06-2022)
8. Pola nilai kepercayaan & spiritul : pasien beragama islam, belum bisa
melakukan kegiatan ibadah selama di rawat. Nilai kepercayaan dan spritual
baik
9. Interaksi sosial : orang terdekat lebih berpengaruh adalah Kedua orang tua, pasien
sering meminta bantuan dengan kepada keluarga jika terdapat masalah, pasien
mengerti dengan apa yang disampaikan oleh perawat. Pasien berbicara dengan jelas.
PENYIMPANGAN KDM
Difisiensi insulin
DM type 2
Hiperglikemia
Jumlah protein
berkurang
Berkurang produksi
antibodi
Ada luka
Ada luka
Ulkus DM
Ada luka
Terputusnya
kontinutitas jaringan
Gangguan Mobilitas Keterbatas beraktivitas
Fisik
Nyeri
Nyeri akut
Diagnosa keperawatan
1. Ketidak stabilan kadar glukosa darah b.d 2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi d.d 3. Gangguan mobilitas fisik d.d nyeri d.d gerakan
resistensi urine d.d kadar glukosa darah mengeluh nyeri terbatas
dalam tinggi
Rencana keperawatan
Manajemen Hiperglikemia Manajemen nyeri ( I.08238) Dukungan ambulasi
Observasi Observasi Observasi
1. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu 1. Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, 1. memonitor kondisi umum salama melakukan
2. Monitor tanda gejala hiperglikemia frekuensi, kualitas, intensitas nyeri ambulasi
Terapeutik Terapeutik
Terapeutik 2. Berikan teknik nonfarmakologi untuk 2. memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
3. Berikan asupan cairan oral mengurangi rasa nyeri bantu misalnya tongkat
Edukasi
Edukasi Edukasi
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
4. Anjurkan monitor kadar glukosa darah 3. menganjurkan ambulasi sederhana yang
mengurangi rasa nyeri
secara mandiri Kolaborasi harus dilakukan misalnya berjalan dari
5. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan 4. Kolaborasi pemberian Ketorolac 3x1/Iv tempat tidur ke toilet
olahraga
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian insulin Novarapid
3x14 un/sc , levemir 0-0-16 un/sc