DOSEN PEMBIMBING:
NS. YULIA AGUSTINA, S.KEP. M.KEP
OLEH
NIM: 210514006
Data objektif:
- Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, akral hangat, nadi kuat. Suhu:
36.6℃, nadi :115x/menit, RR: 24x/menit
2. Patofisiologi
Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya diare di antaranya karena faktor
infeksi dimana proses ini diawali dengan masuknya mikroorganisme ke dalam saluran
pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat
menurunkan usus. Berikutnya terjadi perubahan dalam kapasitas usus sehingga
menyebabkan gangguan fungsi usus dalam mengabsorpsi (penyerapan) cairan dan
elektrolit. Dengan adanya toksis bakteri maka akan menyebabkan gangguan sistem
transpor aktif dalam usus akibatnya sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi
cairan dan elektrolit meningkat.
Faktor malaborpsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga terjadi pergeseran cairan dan
elektrolit ke dalam usus yang dapat meningkatkan rongga usus sehingga terjadi diare.
Pada factor makanan dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak diserap dengan baik
sehingga terjadi peningkatan dan penurunan peristaltic yang mengakibatkan penurunan
penyerapan makanan yang kemudian terjadi diare.
3. Pathway
4. Diagnosa keperawatan
Diare berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan bab cair 5x dalam 24 jam
(D.0020)
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan eliminasi fekal pasien
membaik dengan kriteria hasil :
a) Konsistensi feses meningkat
b) Frekuensi defekasi/bab meningkat
c) Peristaltik usus meningkat
d) Kontrol pengeluaran feses meningkat
e) Nyeri abdomen menurun
5. Intervensi : manajemen diare (I.03101)
Observasi
a) Identifiksi penyebab diare
b) Identifikasi riwayat pemberian makan
c) Identifikasi gejala invaginasi
d) Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
e) Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
a) Berikan asupan cairan oral (oralit)
b) Pasang jalur intravena
c) Berikan cairan intravena
d) Ambil sample darah untuk pemeriksaan darah lengkap
e) Ambil sample feses untuk kultur, jik perlu.
Edukasi
a) Anjurkan manghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung laktosa
b) Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
b) Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
6. Implementasi
- Monitor input output
- Berikan asupan cairan oral
- Memberikan cairan intravena (asering)
- Anjurkan manghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung laktosa
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
7. Evaluasi 12 mei 2022
S: keluarga mengatakan diare berkurang
O: keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, RR:21x/menit, S: 36.6℃, HR:
98x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan