Anda di halaman 1dari 10

1. Seorang pasien Tn.

Y usia 49 Tahun dibawa keluarganya berobat ke IGD RS X dengan


keluhan demam sudah 3 hari, lemas, dan disertai sesak nafas. Setelah dilakukan
pengkajian pasien baru melakukan perjalanan study tour ke luar negeri. Hasil
pemeriksaan fisik: T:38.7, RR: 29x/menit, HR: 100 x/menit, TD:100/70 mmhg, Saturasi
oksigen: 85 dan CRT lebih dari 3 detik. Dari kasus diatas diagnose keperawatan prioritas
pada Tn.Y adalah?
a. Hipertermi
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Resiko Infeksi
d. Gangguan perfusi jaringan serebral
e. Intoleransi Aktifitas
Jawaban yang benar: B. Gangguan Perfusi Jaringan
Rasional: Pada kasus diatas pasien dicurigai dengan diagnose Medis Covid 19. Pasien
mengalami sesak nafas akibat penurunan saturasi oksigen dalam tubuh dan CRT lebih
dari 3 detik merupakan salah satu tanda yang paling khas pada pasien dengan gangguan
perfusi jaringan karena oksigen tidak cukup untuk disebarkan keseluruh tubuh.

2. Seorang pasien TN. Y usia 50 Tahun dibawa ke IGD dengan keluhan Demam . Tn Y
memiliki riwayat berpergian ke luar negeri yang sedang mewabah kasus covid 19 dan
saat ini sedang mengalami sesak nafas berat, tampak pernafasan cuping hidung dan
retraksi otot otot diagfragma. Dokter menganjurkan pasien untuk dirawat inap diruang
isolasi. Saat ini Pasien menolak untuk dirawat inap karena pasien menganggap bahwa
sesak nafas yang dialaminya disebabkan karena penyakit PPOK yang sudah lama
dideritanya. Maslah yang terjadi pada kasus diatas adalah?
a. Kecemasan
b. Koping individu tidak efektif
c. Kurang pengetahuan
d. Dukungan keluarga inefektif
e. Ketakutan
Jawaban yang benar: C. Kurang pengetahuan
Rasional: Pada kasus diatas pasien tidak tahu tentang penyakit yang dialaminya dan
menolak untuk dirawat karena takut dirawat diruang isolasi. Sehingga dapat
memperburuk keadaannya.

3. Seorang pasien Ny. A usia 60 tahun memiliki riwayat penyakit jantung dilarikan ke IGD
Rumah Sakit X. Saat ini kondisi kesehatan Ny. A mengalami penurunan kesadaran dan
sesak nafas berat, saturasi oksigen 87 dan tampak penggunaan otot otot bantu pernafasan.
Setelah dilakukan pemeriksaan Rapid test hasil IgE dan IgM positif. Dokter mendiagnosa
pasien dengan susp. COVID 19 dan saat ini dianjurkan untuk diberikan oksigen 12 ml
oleh dokter untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi tubuh. Pemberian selang oksigen yang
tepat pada kasus Ny.A adalah?
a. Nassal Kanul
b. Sungkup Non Rebrithing Mask (NRM)
c. Simple Mask
d. Sungkup Rebrithing Mask (RM)
e. Ventilator
Jawaban Yang Benar: B. Sungkup Non Rebrithing Mask (NRM)
Rasional: Sungkup NRM dapat digunakan untuk pasien konfusi atau penurunan
kesadaran yang bernapas spontan dan dicurigai mengalami hipoksemia, tetapi perlu
dilakukan pemantauan terhadap status mental dengan laju pemberian aliran oksigen 12-15
liter permenit.

4. Seorang pasien datang kerumah sakit dengan keluhan sesak nafas berat, batuk dan susah
mengeluarkan secret. Pasien mengeluh sesak sudah 3 hari sejak pulang dari luar negeri
yang lagi marak kasus covid 19. Hasil pemeriksaan fisik: T: 38 C, RR: 29 x/menit, HR:90
x/menit dan TD: 120/70 mmhg. Pemeriksaan AGDA: Ph: 7.47, Po2: 65 , HCO3: 27.
Diagnosa Keperawatan prioritas pada kasus diatas adalah?
a. Bersihan jalan nafas inefektif
b. Gangguan pola nafas tidak efektif
c. Hipertermi
d. Gangguan Pertukaran Gas
e. Resiko Infeksi
Jawaban yang benar: D. Gangguan pertukaran Gas
Rasional: Pada kasus diatas maslah prioritas adalah gangguan pertukaran gas karena
hasil analisa gas darah abnormal pada Ph darah (7,35-7,45), PO2 (70-100) dan Saturasi
Oksigen (90-100).

5. Seorang pasien Ny. I masuk IGD dengan keluhan sesak nafas, demam, dan tidak nafsu
makan sudah 2 hari. Pasien memiliki riwayat kontak dengan anggota keluarga positif
Covid 19. Saat ini pasien sedang dilakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil positif.
Hasil pemeriksaan TTV: TD: 140/100 mmhg, RR: 32 x/menit, HR: 100 x/menit, T:39 C.
Pasien mengalami mual dan muntah dan mengalami penurunan berat badan. Riwayat
Penyakit Terdahulu: PPOK. Tindakan keperawatan prioritas pada kasus Ny.I adalah?
a. Beri posisi semi fowler
b. Lakukan kompres Hangat
c. Beri oksigen sesuai Indikasi
d. Cek nilai Laboratorium
e. Pasang IV Line
Jawaban yang benar: C. Beri Oksigen Sesuai Indikasi
Rasional: Kegawatdaruratan yang paling utama pada kasus Ny I adalah masalah saluran
pernafasan dangan diagnose utama gangguan pola nafas, hasil pemeriksaan tanda vital:
respirasi rate 32 x/menit dan penanganan yang paling tepat untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan memberikan oksigen sesuai indikasi. Selain itu pasien memiliki
riwayat penyakit dengan PPOK yang menunjang untuk pemberian oksigenasi agar sesak
nafas teratasi.

6. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa ke unit gawat darurat dengan keluhan sesak
nafas dan demam sudah 3 hari. Pasien mengeluh mual, muntah, kepala terasa pusing.
Hasil wawancara diperoleh informasi bahwa pasien baru pulang study tour dengan
rombongannya keluar negeri yang sedang marak pandemic covid 19. Hasil pemeriksaan
fisik: Tekanan Darah 180/100 mm/Hg, frekuensi nadi 88 x/ menit, Suhu 38,7°C,
frekuensi pernafasan 20 x/menit. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan
pada pasien tersebut ?
a. Pemeriksaan Scan Thorax
b. Pemeriksaan darah rutin
c. Pemeriksaan Rontgen
d. Pemeriksaan SWAB TEST
e. Pemeriksaan MRI
Jawaban yang benar: D. Pemeriksaan Swab Test
Rasional: Pasien baru pulang dari luar negeri yang sedang marak kasus penularan
pandemic covid 19, sehingga pemeriksaan yang mendukung dan utama untuk
menegakkan diagnose covid 19 adalah dengan pemeriksaan Swab test.

7. Status COVID 19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia/


Public Health Emergency of Internasional Concern oleh WHO ditetapkan pada..
a. 31 Desember 2019
b. 15 Januari 2020
c. 30 Januari 2020
d. 1 Februari 2020
e. 12 Februari 2020
Jawaban yang benar : C. 30 Januari 2020
Rasional: Seperti kita ketahui pada awal tahun 2020, COVID-19 menjadi masalah
kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World
Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya
kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab
kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus. Kasus ini terus berkembang hingga
adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar China. *Pada tanggal 30 Januari
2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)*. Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel
coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19)

8. Indonesia menetapkan masa observasi atau karantina bagi masyarakat yang dinyatakan
positif (Covid-19) selama 14 hari dan dilanjutkan surveilans tracking oleh Pemerintah
Daerah pada 14 hari berikutnya. Apakah yang dimaksud dengan Surveilans Tracking ?
a. melakukan pemantauan bukan hanya untuk WNI yang diobservasi tapi juga untuk
kontak dengan orang terdekatnya dalam keluarga. Kegiatan ini disebut juga sebagai
surveilans aktif.
b. melakukan pemantauan terhadap WNI yang balik dari luar negeri
c. melakukan pemantauan terhadap WNI yang memiliki riwayat bepergian ke Wuhan
selama 3 bulan terakhir
d. melakukan pemantauan terhadap WNI yang diindikasikan suspect terinfeksi covid-19
e. melakukan pemantauan terhadap WNI yang memiliki riwayat bepergian ke Wuhan
selama 1 bulan terakhir
Jawabanyang benar: opsi A
Rasional: Surveilans tracking adalah melakukan pemantauan bukan hanya untuk WNI
yang diobservasi tapi juga untuk kontak dengan orang terdekatnya dalam keluarga.
Kegiatan ini disebut juga sebagai surveilans aktif.

9. Jenis spesimen yang dapat diambil untuk pemeriksaan COVID 19 adalah, kecuali.. -
a. Usap Nasofaring atau Orofaring
b. Sputum
c. Bronchoalveolar Lavage
d. Nasal Wash
e. Saliva
Jawaban yang benar: A. Usap Nasofaring atau Orofaring
Rasional: Spesimen yang dapat digunakan adalah usapan naso atau orofaring, Sputum,
bronchoalveolar lavay, nasal wash, tracheal atau nasofaring aspirate, jaringan biopsi, dan
serum.

10. COVID-19 disebabkan oleh..


a. Corona virus
b. SARS-CoV-2
c. Hantavirus Pulmonalis
d. Marburg Virus (MARV)
e. MERS-CoV
Jawaban yang benar: B. SARS-CoV-2
Rasional :
 Corona virus --> penyebab umum penyakit yang menyerang saluran pernafasan
 SARS-CoV-2 --> atau 2019-nCoV atau Wuhan Coronavirus (nama tidak resmi)
 Hantavirus Pulmonalis --> penyebab Hantavirus Pulmonalis Syndrome (HPS)
 Marburg Virus (MARV) --> penyebab Marburg Virus Disease
 MERS-CoV --> penyebab MERS

11. Persiapan yang dilakukan sebelum pengambilan spesimen sputum pasien terduga COVID
19 adalah..
a. Berkumur dengan air garam
b. Berkumur dengan air biasa
c. Tidak memerlukan persiapan, pasien diminta untuk batuk
d. Dilakukan induksi/ dirangsang untuk batuk dengan cara manual
e. Dilakukan induksi/ dirangsang untuk batuk dengan obat obatan pengencer dahak
Jawaban yang benar : B. Berkumur dengan air biasa
Rasional: Persiapan yang dilakukan sebelum pengambilan spesimen sputum pasien
terduga COVID 19 adalah Berkumur dengan air biasa untuk membersihkan area yang
akan dilewati oleh sampel yaitu sputum. Tidak dianjurkan untuk dilakukan induksi/
dirangsang untuk batuk dengan cara manual maupun dengan obat obatan pengencer
dahak karena meningkatkan resiko pajanan bagi pemeriksa.

12.  Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang isolasi dengan keluhan sesak nafas,
batuk berdahak, dahak tidak bisa keluar. Pada pengkajian ditemukan pasien merasa
nyaman dengan posisi duduk, tidak ada nafsu makan dan cepat  lelah. Dari pemeriksaan
fisik terdengar ronchi paru lobus kanan atas, pernafasan 28 kali permenit, nadi 90 kali
permenit, tekanan darah 130/80mm Hg. Hasil pemeriksaan AGD : pH 7,40, pO 2 80
mmHg, pCO2 35 mmHg, HCO3 26 mmol. Diagnose medis dari dokter pasien dengan
Covid 19. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien?
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Pola nafas tidak efektif
e. Intoleransi aktivitas
Jawaban yang benar: B. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Rasional: Pasien sesak nafas, batuk berdahak dan secret tidak bisa keluar, dimana hasil
temuan ini merupakan kunci untuk menegakkan diagnose keperawatan Bersihan jalan
nafas tidak efektif.
13. Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat diruang Isolasi dengan diagnosa medis Covid
19. Pada pengkajian ditemukan  saat ini kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan
untuk pulang dan isolasi Mandiri dirumah. Apakah pendidikan kesehatan yang perlu
diberikan pada pasien sebelum pulang ?
a. Hindari stress dan Berjemur di Pagi hari
b. Berolah raga, makan secara teratur
c. Berhenti merokok, menghindari alergen
d. Berolah raga, menghindari makanan merangsang
e. Melakukan kontrol dan  minum obat secara teratur
Jawaban yang benar: A. Hindari stress dan berjemur di pagi hari
Rasional: Menghindari stress dapat meningkatkan system imun tubuh dan berjemur
dipagi hari dapat menghentikan infeksi silang penyebaran virus covid 19.

14. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas, batuk
berdahak, lemah dan banyak mengeluarkan keringat. Pada pengkajian ditemukan pasien
mengatakan pasien baru selesai melakukan pertemuan dijakarta dan salah satu dari
relasinya menderita covid 19. Hasil pemeriksaan fisik pernafasan 26 kali permenit, nadi
88 kali permenit, tekanan darah 130/80 mmHg. Apakah pemeriksaan penunjang yang
harus dilakukan untuk melengkapi data pengkajian pasien?
a. CT Scan thorak
b. Darah rutin
c. Head CT scan
d. MRI
e. BTA
Jawaban yang benar: A. CT Scan Thorax
Rasional: Pemeriksaan Ct Scan Thorax pada pasien yang dicurigai dengan Covid 19
Penting dilakukan untuk mengetahui adanya GGO (ground-glass opacification) bercak
putih yang menandakan indikasi adanya abnormalitas pada paru akibat infeksi.

15. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang isolasi dengan diagnosis medis Susp


Covid 19. Pada pengkajian ditemukan adanya batuk berdahak, demam, keringat
dingin, dan hilangnya indra penciuman. Pemeriksaan fisik ditemukan  BB 50 kg, TB 155
cm, pernafasan 26 kali permenit, suhu 27.8ºC, tekanan darah 110/70 mmHg. Pasien
sedang dilakukan pemeriksaan laboratorium darah. Apakah hasil pemeriksaan
darah  yang mungkin muncul pada pasien tersebut?
a. IgE Reaktif
b. IgM Reaktif
c. IgE Reaktif IgM Non Reaktif
d. IgM Reaktif IgE Non Reaktif
e. IgM Reaktif IgE Reaktif
Jawaban yang benar: E. IgM Reaktif IgE Reaktif
Rasional: Pada pasien yang mengalami covid 19 akan mengalami penurunan imun tubuh
sehingga IgM reaktif dan terjadi proses infeksi sehingga IgE Reaktif.

16. Seorang laki-laki di rawat dengan diagnosa medis Covid 19 diruang Isolasi Rumah Saki
X. Hasil pengkajian didapatkan pasien memiliki riwayat penyakit Bronkopneumonia,
pasien batuk disertai dahak, bernafas dengan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping
hidung, terdengar suara ronkhi dilobus bagian kanan, frekuensi nafas 35 x/menit, Suhu
38,8°C. Apakah tindakan mandiri perawat pada pasien tersebut?
a. Melakukan suction
b. Melakukan nebulizer
c. Pemberian obat mukolitik
d. Pemberian obat ekspetoran
e. Melakukan Fisioterapi dada
Jawaban Yang Benar: B. Melakukan Nebulezer
Rasional: hasil pemeriksaan terdengar suara ronci yang menandakan adanya penumpukan
secret yang mengental dijalan nafas pasien. Salah satu penanganan untuk mengatasi
maslah tersebut dengan nebulizer yang bertujuan untuk mengencerkan secret yang
mengental dan melonggarkan anatomi jalan nafas.

17. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang isolasi dengan keluhan sesak nafas
disertai batuk. Hasil pengkajian didapatkan data klien tampak lemah, kehilangan
penciuman dan pekerjaan sebagai buruh pabrik, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi
nafas 28 x/menit, wheezing. Seminggu yang lalu pasien berpergian keluar negeri untuk
mengikuti pelatihan terkait pekerjaanya. Saat ini pasien di diagnose medis : Covid 19.
Apakah faktor resiko Covid 19 berdasarkan kasus diatas?
a. Infeksi saluran nafas berulang
b. Polusi didalam ruangan
c. Polusi diluar ruangan
d. Hipertensi pulmonal
e. Riwayat Perjalanan Luar negeri
Jawaban yang benar: E. Riwayat perjalanan Keluar negeri
Rasional: Awal mula penyebaran covid 19 berawal dari luar negeri dan sampai
keindonesia sehingga kasus covid 19 merebak. Salah satu factor yang menyebabkan
terjadinya kasus diatas adalah karena berpergian keluar negeri.

18. Seorang perempuan, berumur 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas sejak
tadi malam. Tekanan Darah: 130/80 mmHg, Nadi: 110 x/menit, pernafasan: 28 x/menit,
suhu: 36 ° C, terdapat suara wheezing. Hasil wawancara bersama pasien, bahwa pasien
memiliki riwayat kontak dengan anaknya yang terdiagnosa covid 19 dan sesak nafas yang
dialami pasien memberat jika suhu udara dingin. Apakah masalah keperawatan prioritas
pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Defisit volume cairan
d. Gangguan pola nafas
e. Jalan nafas tidak efektif
Jawaban yang benar: E. Jalan Nafas Tidak Efektif
Rasional: Pada saat udara dingin saluran nafas akan menyempit karena mengalami
vasokontriksi sehingga maslah yang terjadi adalah jalan nafas inefektif.

19. Tn. M usia 57 tahun diantar ke igd dengan keluhan demam, batuk kering, sesak nafas
serta kemampuan mencium dan mengecap sudah mulai hilang. Vital sign T: 38.5, TD:
140/70mmHg, HR: 98x/i, RR: 30x/i dan hasil antigen positif. Pemeriksaan selanjutnya
yang perlu di lakukan pada pasien tersebut adalah
A. CT Scan
B. USG
C. PCR
D. Rappid test
E. Cek kadar gula darah
Jawab. C. PCR
Rasional: pada kasus diatas menunjukkan tanda dan gejala yang dialami pasien menuju
kepada penyakit covid 19 diikuti dengan hasil tes antigen positif yang berarti tubuh
bereaksi alami untuk mencegah terjadinya penyakit akibat masuknya antigen. Sehingga
untuk lebih akuratnya dilakukan tes PCR karena PCR merupakan jenis pemeriksaan
untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus,
termasuk virus Corona (SARS-CoV-2). Hingga saat ini, tes PCR merupakan tes yang
direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-

20. Seorang perawat ditugaskan di salah satu rumah sakit rujukan pasien covid 19. Ketika
bertugas perawat wajib menggunakan alat pelindung diri untuk mencegah penularan.
APD tingkat berapa yang tepat digunakan oleh perawat tersebut?
A. Tingkat 1
B. Tingkat 2
C. Tingkat 3
D. Tingkat 4
E. Tingkat 5
Jawab. C. Tingkat 3
Rasional: Tidak sembarangan APD bisa dipakai oleh tenaga medis karena ada tingkatan
penggunaan yang harus disesuaikan dengan tempat layanan kesehatan, provesi, dan
aktivitas tenaga medis. Pada kasus diatas perawat di tugaskan ditempat dengan pasien
yang dinyatakan positif covid. APD tingkat ketiga merupakan APD bagi tenaga kesehatan
yang bekerja kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau sudah konfirmasi Covid-
19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol, maka APD yang dipakai
harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google,
masker N95, cover all, sarung tangan bedah dan sepatu boots anti air.

21. Salah satu bagian penting dari APD adalah masker. Masker yang harus dipakai oleh
tenaga kesehatan khususnya yang menangani covid-19 adalah
A. Masker kain
B. Masker N95
C. Masker 75
D. Masker 90
E. Masker wajah
Jawab. B. Masker N95
Rasional: untuk penanganan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan bedah, nebulisasi, atau dokter gigi yang memungkinkan memicu keluarnya
aerosol, drg. Arianti menekankan harus memakai masker N95. Masker N95 terdiri dari 4
lapisan dan mempunyai kemampuan lebih kuat dibandingkan masker bedah sehingga
selain mampu menahan cairan darah dan droplet juga mampu menahan aerosol.

22. Tn. M 52 tahun positif covid 19 ditawat di ruang icu karena mengalami penurunan
kesadaran, perifer sianosis dan sulit bernafas. Vital sign TD: 150/80mmHg, T:38,3 ,
HR:96x/i, RR: 32x/i dan Spo2: 75%. Diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus diatas
adalah
A. Bersihan jalan napas
B. Gangguan pertukaran gas
C. Gangguan perfusi jaringan serebral
D. Ketidakefektifan pola nafas
E. Hambatan mobilitas fisik
Jawab. B. Gangguan pertukaran gas
Rasional: Kelebihan atau kekuarangan oksigenasi dan atau eleminasi karbondioksida
pada membran alveolus-kapiler. Pada kasus diatas gangguan pertukaran gas ditandai
dengan spo2 menurun, sianosis dan sulit bernafas.

23. Ny. M 46 tahun datang ke igd karna demam sudah 1 minggu tidak turun-turun, batuk
berdahak dan mengeluh tidak selera makan karna tidak merasakan rasa makanan. Pasien
mengatakan 10 hari yang lalu pergi keluar kota tanpa menggunakan masker saat diluar
penginapan. Hasil vital sign TD: 130/90mmHg, T: 38,7 , RR: 24x/i, HR: 86x/i. Dari kasus
diatas pemeriksaan utama yang harus dilakukan pada pasien tersebut adalah
A. USG
B. CT Scan
C. Rapid test antigen
D. PCR
E. Cek darah lengkap
Jawab. C.Rapid test antigen
Rasional: pada kasus diatas fokus kepada pasien mengalami demam selama seminggu
setelah bepergian keluar kota tanpa menggunakan masker. Kemungkinan besar pasien
terjangkit covid-19 ditandai dengan pengecap rasa berkurang, demam tidak turun dan
batuk. Sehingga hal pertama yang harud dilakukan rapid test antigen karena tes tersebut
merupakan langkah paling awal dan cepat untuk mendeteksi seseorang terjangkit virus
corona.

24. Ny. R usia 48 tahun datang ke igd karna mengalami demam selama seminggu tidak turun
dan batuk kering. Pasien mengatakan penciuman dan pengecapan sudah berkurang. Hasil
vital sign TD: 130/80mmHg, T: 38,7 , RR: 22x/i, HR: 88x/i, hasil rapid test antigen
positif. Apa diagnosa keperawatan pada pasien diatas?
A. Hipertermi
B. Bersihan jalan nafas tidak efektif
C. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
D. Gangguan perfusi jaringan serebral
E. Cairan kurang dari kebutuhan tubuh
Jawab. A. Hipertermi
Rasional: kasus diatas fokus kepada keluhan pasien demam sudah seminggu dan tidak
turun disertai dengan suhu tubuh pasien lebih dari 37,5 derajad

25. Seorang laki-laki 64 tahun dirawat karena hasil PCR positif. Tiba-tiba pasien sesak nafas
dan spo2 85%, apa tindakan utama perawat pada kasus diatas?
A. Pasang cateter
B. Pasang infus
C. Pasang NGT
D. Pasang oksigen
E. Pasang monitor
Jawab. D. Pasang oksigen
Rasional: dari kasus diatas menunjukkan bahwa pasien mengalami hipoksemia dilihat
dari pasien sesak nafas dan spo2 dibawah dari nilai normal. Sehingga untuk
meningkatkan kadar oksigen dalam darah tindakan yang harus dilakukan yaitu pemberian
oksigen dan pantau saturasi oksigen dalam tubuh.
26. Tn. A 23 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak, demam, hilangnya indera perasa
dan penciuman sejak 3 hari yang lalu. TTV TD= 120/80 mmHg, HR= 115 x/i, RR= 32x/i,
T= 39.5 derajat celcius, Sp.O2= 96%, retraksi dinding dada (+). Apakah tindakan
keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan O2 nasal kanul 2L
B. Mempersiapkan pasien untuk swab PCR
C. Mempersiapkan pemeriksaan darah
D. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
E. Memberikan obat nebulizer
Jawaban: A. Memberikan O2 nasal kanul 2L
Rasional: Pasien pada kasus diatas dicurigai terkena covid 19, penatalaksanaan pasien
pertama yang dilakukan adalah memberikan oksigen nasal kanul 2L/i sesuai prinsip
penanganan IGD ABCD, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan rapid test.

27. Berdasarkan kasus diatas apa diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien tersebut?
A. Hipetermi
B. Pola nafas tidak efektif
C. Bersihan jalan nafas tidak efektif
D. Gangguan pertukaran gas
E. Gangguan sensori persepsi : indra penciuman
Jawab: B Pola nafas tidak efektif
Rasional: Pada kasus diatas diagnosa keperawatan aktual pada pasien adalah pola nafas
tidak efektif ditandai dengan sesak, retraksi dinding dada (+), RR= 32x/i, dan Sp.O2=
96%, dan penetapan diagnosa keperawatan selalu berdasarkan prinsip ABCD.

28. Pasien yang dicurigai covid 19 dengan PCR Swab positif, ditempatkan diruangan?
A. Isolasi dengan tekanan udara positif
B. Isolasi dengan tekanan udara negatif
C. Ruangan sendiri
D. Ruangan biasa dengan ventilasi
E. Ruangan biasa tanpa ventilasi
Jawaban B. Isolasi dengan tekanan udara negatif
Rasional: Pasien covid biasanya diletakkan di ruangan isolasi untuk mencegah
penularan dengan syarat: 1. Ruangan tekanan negatif dan 2. Filter HEPA

29. Pasien ibu hamil usia kandungan 36 minggu, datang kerumah sakit dengan keluhan flek,
G1P0A0, badan meriang dan hilangnya indera perasa dan penciuman. Pasien sudah
dilakukan VT dengan hasil belum ada pembukaan, apa tindakan yang tepat dilakukan
kepada pasien?
A. Pantau pembukaan
B. Pantau DJJ
C. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan anjurkan untuk PCR swab
D. Kolaborasi dengam dokter untuk dilakukan tindakan operasi SC
E. Berikan obat oksitosin untuk mempercepat kontraksi
Jawab: C. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan anjurkan untuk
PCR swab
Rasional: Pada kasus diatas untuk tanda-tanda persalinan belum dijumpai pada pasien,
seperti belum ada pembukaan dan pasien primigravida, dan keluhan yang dirasakan
pasien lebih kita curigai untuk covid 19, jadi langkah yang tepat adalah dengan
pemeriksaan PCR Swab, agar menghindari penularan pada bayi dan petugas kesehatan.
30. Tn. A usia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam, hilangnya indera
perasa dan penciuman, dan rapid test antigen positif, dan telah dilakukan pengambilan
swab PCR, apa tindakan yang tepat dilakukan kepada pasien?
A. Mengajurkan pasien isolasi mandiri selama 14 hari
B. Rujuk pasien ke rumah sakit covid 19
C. Anjurkan pasien untuk memakai masker
D. Anjurkan pasien untuk rapid test antigen ulang
E. Lakukan prosedur rawat inap kepada pasien
Jawaban A. Mengajurkan pasien isolasi mandiri selama 14 hari
Rasional: Pada kasus diatas tindakan yang tepat dilakukan adalah dengan penerapan
isolasi mandiri selama 14 hari dikarenakan pasiem telah menjalani rapid test antigen
covid 19 dengan hasil positif, dan memiliki gejala ringan seperti hilangnya indera perasa
dan penciuman, dan sedang menunggu hasil PCR swab.

Anda mungkin juga menyukai