Anda di halaman 1dari 3

Pohon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Untuk kegunaan lain, lihat Pohon (disambiguasi).

Pohon ash biasa (Fraxinus excelsior), pohon gugur berdaun lebar (angiosperma)

Larch eropa (Larix decidua), pohon konifera yang juga termasuk tumbuhan peluruh


Dalam botani, pohon adalah tumbuhan menahun dengan batang yang tumbuh
memanjang, mendukung cabang dan daun pada sebagian besar spesies. Dalam
beberapa penggunaan, definisi pohon mungkin lebih sempit, biasanya hanya mengacu
pada tanaman berkayu dengan pertumbuhan sekunder, tanaman yang dapat digunakan
sebagai kayu, atau tanaman yang tumbuh hingga ketinggian tertentu. Dalam definisi
yang lebih luas, palem, pakis, pisang, dan bambu juga termasuk jenis pohon. Pohon
bukanlah kelompok taksonomi tetapi mencakup berbagai spesies tumbuhan yang
mengembangkan batang dan cabang sebagai cara untuk menjulang di atas tumbuhan
lain demi bersaing mendapatkan sinar matahari. Pohon cenderung berumur panjang,
beberapa pohon bisa hidup hingga beberapa ribu tahun. Pohon telah tumbuh
di Bumi setidaknya selama 370 juta tahun. Diperkirakan terdapat sekitar tiga triliun
pohon dewasa di dunia.[1]
Pohon biasanya memiliki banyak cabang sekunder yang ditopang oleh batangnya dari
tanah. Batang ini biasanya mengandung jaringan kayu untuk kekuatan, dan jaringan
pembuluh untuk membawa zat nutrisi dari satu bagian pohon ke bagian lain. Pada
kebanyakan pohon, pembuluh ini dikelilingi oleh lapisan pepagan (kulit kayu) yang
berfungsi sebagai penghalang dan pelindung. Di bawah tanah, akar bercabang dan
menyebar luas; akar berfungsi untuk menambatkan pohon dan menyerap air,
kelembapan dan nutrisi dari tanah. Di atas tanah, cabang-cabangnya terbagi menjadi
cabang, ranting dan pucuk yang lebih kecil. Pucuk biasanya menghasilkan daun, yang
menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi gula melalui fotosintesis,
menyediakan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon.
Pohon biasanya berkembang biak dengan menggunakan biji. Bunga dan buah juga
umum ditemui, tetapi beberapa pohon, seperti tumbuhan runjung, memiliki kerucut
serbuk sari dan kerucut biji alih-alih bunga dan buah. Palem, pisang, dan bambu juga
menghasilkan biji, tetapi pohon pakis menghasilkan spora.
Pohon memainkan peran penting dalam mengurangi erosi dan menjaga iklim. Pohon
menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpan karbon dalam jumlah
besar pada jaringannya. Pohon dan hutan menyediakan habitat bagi banyak
spesies hewan dan tumbuhan. Hutan hujan tropis adalah salah satu habitat
dengan keanekaragaman hayati paling banyak di dunia. Pohon menyediakan
keteduhan dan tempat tinggal bagi banyak spesies, kayu untuk konstruksi, bahan bakar
untuk memasak dan pemanas, buah untuk bahan makanan serta banyak kegunaan
lain. Di beberapa bagian dunia, hutan menyusut karena pohon ditebangi untuk
meningkatkan jumlah lahan yang tersedia untuk pertanian. Karena umur panjang dan
kegunaannya, pohon serung dianggap sakral, banyak ditemui hutan larangan atau
hutan suci dalam berbagai budaya. Pohon juga merupakan tema umum dalam
berbagai mitologi dunia.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Meskipun "pohon" adalah istilah dalam bahasa umum, tidak ada definisi pasti yang
diakui secara universal tentang apa itu pohon, baik secara botani atau dalam bahasa
awam.[2] Dalam pengertian yang paling luas, pohon adalah tumbuhan apa pun dengan
bentuk umum berupa batang memanjang, yang menopang cabang dan daun untuk
fotosintesis pada jarak tertentu di atas tanah. [3] Pohon juga biasanya ditentukan oleh
tinggi,[4] tanaman yang lebih pendek dari 0,5 hingga 10 m (1,6 hingga 32,8 kaki)
disebut semak,[5] sehingga tinggi minimum pohon tidak ditentukan dengan pasti.
[4]
 Tanaman perdu besar seperti pepaya dan pisang adalah pohon dalam arti luas ini.[2][6]
Dalam definisi yang lebih sempit, pohon adalah tumbuhan dengan batang berkayu yang
dibentuk oleh pertumbuhan sekunder, yang berarti bahwa batangnya menebal setiap
tahun dengan cara tumbuh ke luar, selain pertumbuhan primer ke atas dari tunas yang
tumbuh.[4][7] Berdasarkan definisi tersebut, tumbuhan perdu seperti palem, pisang, dan
pepaya tidak dianggap sebagai pohon terlepas dari tinggi, bentuk pertumbuhan, atau
lingkar batangnya. Tumbuhan monokotil tertentu dapat dianggap sebagai pohon
dengan definisi yang sedikit lebih longgar; [8] sedangkan pohon Joshua, bambu dan
palem tidak memiliki pertumbuhan sekunder dan tidak pernah menghasilkan kayu asli
dengan cincin pertumbuhan,[9][10] tetapi mereka dapat menghasilkan "kayu semu" yang
dibentuk oleh sel-sel lignifikasi (pengayuan) yang terbentuk selama pertumbuhan
primer.[11] Spesies pohon dalam genus Dracaena, meskipun termasuk tumbuhan
monokotil, memiliki pertumbuhan sekunder yang dipicu meristem pada batangnya,
tetapi berbeda dengan penebalan meristem yang ditemukan pada pohon dikotil.[12]
Selain dari definisi struktural, pohon biasanya ditentukan oleh penggunaan; misalnya,
sebagai tanaman yang menghasilkan kayu. [13]

Anda mungkin juga menyukai