DISUSUN OLEH:
GALUH DIMAS KRISMAHARYO, S.I.Kom
NIP : 198812302020121001
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN –
JABATAN :
AHLI PERTAMA
NDH : 13
Mengetahui:
Kepala Badiklat Hukum dan HAM Sulawesi Utara
JU LOTJE OLGA
NIP. 19641020 198503 2 001
ii
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi berjudul “Peningkatan Kegiatan Pengawasan
terhadap Klien Menggunakan WA Blast Sebagai Sistem Informasi Kepada
Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Luwuk.” Penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya atas dukungan banyak pihak yang telah berkontribusi turut
membantu penyelesaian Laporan ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Ju Lotje Olga selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM
Sulawesi Utara
2. Bapak Lilik Sujandi, Bc.I.P., S.I.P., M.Si selaku Kepala Kantor Wilayah Hukum dan
HAM Sulawesi Tengah
3. Bapak Syahruddin, S.Sos., S.H., MH selaku Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II
Luwuk
4. Drs. H. Achmad Ilham., M.Si. selaku Coach yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan pengarahan
5. Ibu Rostini Jafar, S.Sos. selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan
arahan untuk Rancangan Aktualisasi peserta.
6. Bapak Adriani Jaliha, S.IP\ selaku Kasubsi BKD Balai Pemasyarakatan Kelas II
Luwuk dan Mentor yang telah memberikan masukan dan arahan
7. Segenap Widyaiswara BPSDM Prov. Sulawesi Selatan selaku fasilitator pada
pelatihan dasar CPNS Kemenkumham RI serta Badiklat Kemenkumham Sulawesi
Utara selaku penyelenggara pelatihan dasar CPNS Kemenkumham yang peserta
latsar ikuti saat ini.
8. Para Pejabat, seluruh staf, dan para senior PK/ APK BAPAS KELAS II Luwuk
9. Teman-teman satu perjuangan CPNS BAPAS Kelas II Luwuk serta rekan – rekan
seperjuangan Diklatsar CPNS Kemenkumham 2021
10. Kelurga dan orang tua yang penulis sayangi serta seluruh pihak yang membantu
penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari jika Rancangan Aktualisasi ini jauh dari kata sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan rancangan kegiatan
yang dilaksanakan ini dapat bermanfaat.
Luwuk, 23 September 2021
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum dilaksanakan pelantikan terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS), terlebih dahulu CPNS menyelesaikan kegiatan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS). Menurut Peraturan LAN No.1 Tahun 2021
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah Pendidikan
dan pelatihan dalam Masa CPNS yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Tujuan dari pelatihan
dasar CPNS adalah untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan
secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan
sikap perilaku bela negara, mengaktualisasi nilai nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan
penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan Kompetensi Sosial
Kultural dengan Kompetensi Bidang.
1
sebagai pedoman perilaku dalam pelaksanaan Rancangan kegiatan Aktualisasi
tersebut.
2
pemasyarakatan. Tujuan akhir dari sistem pemasyarakatan adalah bersatunya
kembali klien pemasyarakatan dengan masyarakat, menjadi warga negara yang
baik dan bertanggungjawab, sehingga keberadaan mantan warga binaan
pemasyarakatan di masyarakat nantinya diharapkan turut membangun
masyarakat bukan sebaliknya menghambat dalam pembangunan. Pelaksanaan
pembinaan yang dilakukan oleh Bapas bermacam – macam bentuknya mulai
dari pemberian pembinaan tentang agama, ketrampilan, sampai pada pembinaan
kempribadian. Bimbingan ini diberikan dengan tujuan agar klien dapat hidup
dengan baik di dalam masyarakat serta dapat memperbaiki diri sendiri dan tidak
mengulangi tindak pidana. Balai Pemasyarakatan (Bapas) juga mempunyai
peran yang penting dalam memberikan bimbingan terhadap klien
pemasyarakatan yang telah memperoleh pelepasan bersyarat, yaitu dnegan
pemberian pengawasan. Dalam Pasal 14 huruf d KUHP juga menyebutkan
bahwa pengawasan terhadap narapidana yang mendapatkan pelepasan bersyarat
diserahkan kepada yang berhak yang telah ditunjuk oleh hakim, salah satunya
adalah Balai Pemasyarakatan (BAPAS).
3
karena selama klien pemasyarakatan menjalani sisa masa hukumannya di luar
Lembaga pemasyarakatan ditambah masa percobaannya perlu adanya
bimbingan terhadap klien yang diberi pembebasan bersyarat tersebut yang
dilakukan oleh Bapas. Begitu juga halnya dengan Bapas Luwuk, dalam
melaksanakan salah satu tugas dan fungsinya yaitu pengawasan, dituntut untuk
memiliki mekanisme yang efektif agar dapat mencapai tujuan dari pengawasan
terhadap kliennya.
4
lingkungan masyarakat. Selain itu pemanfaatan kemajuan teknologi atau lebih
tepatnya pemanfaatan komputer dalam melakukan pencatatan data klien juga
kurang optimal, pencatatan lebih banyak dilakukan secara manual pada buku.
Hal ini menyebabkan data klien tidak terekam dengan baik serta tidak ada back
up ketika data tersebut dibutuhkan, selain itu pembimbing kemasyarakatan yang
sedang melaksanakan tugas di luar kota akan mengalami kesulitan dalam
mengakses data klien tersebut. Peserta latsar merasa perlu adanya inovasi yang
praktis (memberi kemudahan dalam mendapatkan informasi) dan efektif (pesan
yang dikirim dapat diterima) dalam penyampaian informasi terkait penerimaan
klien kepada pembimbing kemasyarakatan.
5
C. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah memudahkan Kegiatan
Pengawasan Bapas dalam melaksanakan perannya dalam memberikan
pelayanan kepada klien pemasyarakatan atau WBP Wajib Lapor yang sedang
berada dalam program pengawasan.
Bagi peserta latsar kegiatan merancang aktualisasi ini dapat memberikan
pembelajaran untuk mengidentifikasi suatu permasalahan hingga mennentukan
solusi terbaik. Serta melalui kegiatan rancangan aktualisasi ini dapat menjadikan
pegawai yang memiliki nilai – nilai Dasar Akuntabel, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu serta Anti Korupsi yang dapat diimplementasikan
secara langsung ke dalam pekerjaannya agar menciptakan lingkungan kerja yang
semakin baik.
D. Ruang Lingkup
Penerapan Aktualisasi ini berada pada ruang lingkup kerja atau UPT
tempat peserta latsar melaksanakan tugas, yakni pada Balai Pemasyarakatan
Kelas II Luwuk. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 September hingga
10 November 2021. Penerapan aktualisasi yang peserta latsar laksanakan
dibatasi pada bagian registrasi sub seksi BKD (Bimbingan Klien Dewasa).
6
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Sesuai dengan Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
disebutkan sebagai berikut:
“Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut BAPAS adalah pranata
untuk melaksanakan bimbingan Klien Pemasyarakatan.”
Tugas Bapas tercantum dalam pasal 2 ayat 1 Keputusan Menteri Kehakiman
RI No. M.01-PK.10 Tahun 1998:
1. Melakukan penelitian masyarakat, untuk:
a. Membantu tugas penyidik, penuntut umum, dan hakim dalam perkara
anak
b. Menentukan program pembinaan narapidana di LAPAS dan anak didik
pemasyarakatan di LAPAS anak;
c. Menentukan program perawatan tahanan di rutan; dan
d. Menentukan program bimbingan kemasyarakatan dan atau bimbingan
kerja bagi klien pemasyarakatan.
2. Melakukan bimbingan kemasyarakatan dan bimbingan kerja bagi klien
pemasyarakatan.
7
“Klien Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Klien adalah seseorang
yang berada dalam bimbingan BAPAS.”
Pasal 6 ayat 3 menyebutkan kriteria Klien yang didampingi oleh BAPAS
adalah sebagai berikut:
1. Terpidana bersyarat;
2. Narapidana, Anak Pidana dan Anak Negara yang mendapat pembebasan
bersyarat atau cuti menjelang bebas;
3. Anak Negara yang berdasarkan putusan pengadilan, pembinaannya
diserahkan kepada orang tua asuh atau badan sosial;
4. Anak Negara yang berdasarkan Keputusan Menteri atau pejabat di
lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang ditunjuk,
bimbingannya diserahkan kepada orang tua asuh atau badan sosial; dan
5. Anak yang berdasarkan penetapan pengadilan, bimbingannya
dikembalikan kepada orang tua atau walinya.
8
1966 terbit Surat Keputusan Presidium Kabinet Ampera No.75/U/Kep/II/66.
Surat tersebut memutuskan menetapkan Direktorat Jendral Pemasyarakatan
dengan dua bagian Direktorat yaitu: (1) pembinaan narapidana di dalam lembaga
pemasyarakatan dan (2) pembinaan narapidana di luar lembaga pemasyarakatan
yang mencakup pembinaan anak di dalam lembaga pemasyarakatan. Direktorat
yang nomor dua kemudian disebut sebagai Direktorat BISPA yaitu Direktorat
Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak. Bersamaan dengan
perubahan tersebut, terjadi juga perubahan istilah Ambtenaar der Reclassering
menjadi Pembimbing Kemasyarakatan.
9
b. Menyelenggarakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang Berkualitas;
c. Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan Intelelektual,
Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum dan Pemasayarakatan yang
Bebas dari Korupsi, Bemartabat dan terpercaya;
d. Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi
Manusia yang Berkelanjutan;
e. Melaksanakan Peningkatan Kesadaran hukum Masyarakat;
f. Ikut Serta Menjaga Stabilitas Keamanan Melalui Peran Keimigrasian dan
Pemasyarakatan;
g. Melaksanakan Tata Laksana Pemerintah yang Baik Melalui Reformasi
Birokrasi dan Kelembagaan.
3. Tata Nilai
Merujuk pada Kementerian Hukum dan HAM, BAPAS Kelas II Luwuk
menjunjung tinggi tata nilai kami "P-A-S-T-I" yaitu:
1. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan
bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integirtas profesi;
2. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang berlaku;
3. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat, dan berkualitas;
4. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
10
C. Kedudukan Tugas dan Fungsi Organisasi
Balai Pemasyarakatan Kelas II Luwuk diresmikan pada 11 September 2000.
Balai Pemasyarakatan Kelas II Luwuk Banggai merupakan bagian dari
Pelayanan UPT di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi
Tengah. BAPAS Luwuk merupakan pemekaran dari BAPAS kelas II Palu yang
sebelumnya telah berdiri. Pada awalnya, kantor BAPAS menjadi satu dengan
LAPAS Kelas IIB Luwuk. Kepala BAPAS Pertama adalah Bapak Muhammad
Surip, Bsw. Kantor BAPAS kemudian menjadi mandiri seiring dengan
berpindahnya LAPAS Kelas IIB Luwuk.
BAPAS kelas II Luwuk berkantor di Jl. Danau Tondano No.60, Soho,
Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. BAPAS Kelas II Luwuk
melayani tujuh kabupaten di wilayah provinsi Sulawesi Tengah Bagian Timur.
Ketujuh kabupaten tersebut yaitu Poso, Tojo Una-una, Banggai, Banggai
Kepulauan, Banggai Laut, Morowali Utara dan Morowali. Sedangkan Wilayah
Provinsi Sulawesi Tengah Bagian Barat dilayani oleh BAPAS Kelas II Palu
dengan enam kabupaten dan kota yaitu Kab. Leok, Kab. Buol, Kab. Sigi, Kab.
Parigi Moutong, Kab. Donggala, dan Kota Palu.
11
3. Melakukan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak.
Prmbimbingan adalah pemebrian tuntunan untuk meningkatkan kualitas
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan
perilaku, professional, Kesehatan jasmani dan rohani klien
pemasyarakatan.
12
D. Struktur Organisasi Bapas Kelas II Luwuk
Dalam Struktur Organisasi Bapas Kelas II Luwuk, kepala Bapas (Kabapas)
dibantu oleh :
a. Kepala Urusan Tata usaha (Kaur TU) mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha dan rumah tangga.
b. Kepala Sub Seksi bimbingan Klien Dewasa (Kasubsi BKD) mempunyai
tugas melakukan registrasi, memberikan bimbingan kemasyarakatan, dan
bimbingan kerja kepada klien dewasa, serta melakukan penelitian
kemasyarakatan untuk bahan peradilan dan sidang Tim Pengamat
pemasyarakatan pada Lapas.
c. Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Anak (Kasubsi BKA) mempunyai tugas
melakukan registrasi, memberikan bimbingan kemasyarakatan,
pendampingan kepada klien anak, serta melakukan penelitian
kemasyarakatan untuk bahan peradilan dan sidang anak.
Sebagai gambaran struktur organisasi Bapas Kelas II Luwuk, berikut ini
disajikan skema lengkap susunan organisasi pada Balai Pemasyarakatan Kelas
II Luwuk :
13
Kepala Balai
Pemasyarakatan
Pengadministrasian Pengelola
Bendahara Umum Keuangan
14
E. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.15 Tahun 2015
(LAN,2015) Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, menyusun Pelatihan Dasar
dengan tujuan CPNS mampu menginternalisasi lewat pengalaman dan manfaat
secara langsung. Nilai-nilai yang dialami adalah:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah tanggungjawab yang terukur terhadap tugas yang
diembannya. Nilai-nilai dari Akuntabilitas adalah:
- Tanggung jawab - Transparan
- Jujur - Konsisten
- Kejelasan target - Partisipasi
- Adil - Mendahulukan kepentingan publik
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air dan terdapat pada lima
siladalam Pancasila. Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus
menjiwai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar
yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pada ranah pelayanan publik. Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas
15
dan fungsinya harus sesuai kode etik yang diatur dalam pasal 5 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yaitu:
- Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
- Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
- Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
- Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
- Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
- Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
- Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
- Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
- Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
- Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
- Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
- Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan,
dimensi modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas,
serta dimensi tindakan integritas publik. Ketiga dimensi tersebut dapat
menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik yang beretika.
16
4. Komitmen Mutu
LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin
mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan
untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu :
- Efektivitas
- Efisiensi
- Inovasi
- Berorientasi pada Mutu
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah semangat dan tindakan yang dilakukan untuk
memberantas segala sikap dan perilaku yang melawan hukum atau norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat, secara langsung maupun tidak langsung. Ada Sembilan
indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
- Jujur - Kerja keras
- Peduli - Sederhana
- Mandiri - Berani
- Disiplin - adil
- Tanggung jawab
6. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya di singkat ASN adalah profesi bagi
pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan yang di maksud Manajemen
Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan Pegawai Negeri Sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar,
17
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,kolusi
dan nepotisme.
Dalam konsep Manajemen ASN ini di kenal apa yang di sebut dengan sistem
merit. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil, dan wajar tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, Agama,asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan,umur, dan kondisi kecatatan.
Manajemen PNS meliputi : penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;
mutasi; penilaian kinerja; pengkajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.
7. Pelayanan Publik
Berdasarkan ketentuan Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan publik, diatur bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang –Undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, dan jasa, dan/atau pelayanan administrative yang di
sediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggaraan publik berasaskan kepentingan umum; kepastian Hukum ;
kesamaan hak, keseimbangan Hak dan kewajiban; keprofesionalan;
partisipatif; persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif; keterbukaan;
akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompo rentan; ketepatan
waktu dan kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
8. Whole Of Goverment
Bentuk upaya koordinasi, integrasi maupunn kolaborasi dalam satu tujuan
untuk memberikan pelayanan public yang terbaik. Terdapat enal nilai WoG
adalah yaitu Kerjasama antar instansi pemerintah, respon pemerintah
terintegrasi, menghilangkan sekat sektoral, koordinasi, kolaborasi, dan
sinergitas.
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
19
pemanfaatan dan tugas di luar kantor dan pencatatan pencatatan data sosialisasi kepada
komputer ASN dalam kesulitan dalam data klien klien dilakukan staff umum yang
dalam melaksankan mengakses masih pada Microsoft bertugas pada
pengelolaan kebijakan informasi. dilakukan excel dan dapat pengelolaan
pengadministr yang dibuat secara manual diakses / dishare pengadministrasia
asian pada buku. kepada seluruh n tentang
pegawai penggunaan
Microsoft excel
dalam melakukan
kegiatan
administrasi serta
melakukan
sharing file
menggunakan
google
spreadsheet
kepada pegawai
lain yang
membutuhkan.
20
Pada Bapas inovasi, dan kemandirian dan kepada klien kliennya untuk mengikuti
Kelas II mutu dalam kegiatan yang mengikuti kegiatan
Luwuk penyelenggar tersebut tidak mendapatkan kegiatan bimbingan
aan sesuai jadwal pembebasan bimbingan kemandirian.
pelayanan yang seharusnya bersyarat kemandirian Serta
tidak sehingga banyak memaksimalkan
maksimal klien yang dapat Kerjasama dengan
mengikuti POKMAS untuk
kegiatan memberi
bimbingan bimbingan
kemandirian kemandirian yang
bermanfaat bagi
klien.
Beberapa isu yang diangkat oleh peserta latsar antara lain minimnya
informasi tentang layanan yang ada pada Bapas Kelas II Luwuk, kemudian
belum optimalnya pemanfaatan komputer pada pengelolaan pengadministrasian,
dan yang terakhir tidak optimalnya pelaksanaan pengawasan pengawasan
terhadap WBP/ klien. Peserta latsar mendeskripsikan isu – isu tersebut terkait
dengan dampak yang terjadi jika isu – isu tersebut tidak diselesaikan.
21
mengetahui tentang layanan litmas dan uga dibutuhkan identitas dirinya
untuk keabsahan data diri penjamin. Hal ini jelas merugikan penjamin WBP,
jika hal seperti ini sering terjadi maka pelayanan yang diberikan oleh Bapas
tidak maksimal dan juga tidak memberi rasa puas pada penerima layanan.
Selain itu jika tidak adanya sosialisasi tentang alur layanan yang diberikan
maka dikhawatirkan dapat menggganggu koordinasi dnegan instansi lain
dalam melaksanakan tugasnya, seperti koordinasi dengan kejaksaan atau
pihak kepolisian.
2. Belum optimalnya pemanfaatan komputer dalam pengelolaan
pengadministrasian. Pada era digitalisasi saat ini, pemanfaatan kemajuan
teknologi menjadi hal yang harus dilakukan guna memudahkan pekerjaan. Isu
yang peserta latsar temukan adalah belum optimalnya pemanfaatan komputer
dalam pengelolaan pengadminstrasian, dimana peserta latsar menemukan
pengadminstrasian masih dilakukan secara manual dengan cara mencatat
pada buku. Peserta latsar menemukan jika Pembimbing kemasyarakatan yang
sedang bertugas di luar kantor mengalami kesulitan untuk mengakses data
yang dibutuhkan, kemudian buku catatan sering tidak berada pada tempatnya.
Hal ini jelas berdampak pada kefektifan kinerja pegawai dan menghambat
pegawai dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan layanan kepada
masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan peralihan dari pencatatan secara
manual di buku beralih ke komputer dan dapat dishare/ dibagikan kepada
pegawai yang membutuhkan. Supaya dapat mewujudkan keefektifan dalam
bekerja serta dapat memberikan layanan secara optimal.
3. Belum optimalnya pelaksanaan pengawasan terhadap klien / WBP.
Pengawasan merupakan salah satu jenis layanan yang diberikan oleh Bapas.
Pengawasan diberikan kepada WBP/ klien yang mendapatkan program
pembebasan bersyarat, cuti bersyarat baik karena program asimilasi maupun
integrasi. Dalam menjalani masa pengawasan, WBP atau klien wajib
melakukan wajib lapor kepada pembimbing kemasyarakatan yang
ditugaskan. Fakta di lapangan, tidak seluruhnya klien yang melakukan wajib
lapor. Selain itu pencatatan yang data diri klien yang sering dilakukan secara
22
manual pada buku, tidak memaksimalkan media pencatatan pada Excel yang
telah disediakan, menyebabkan pembimbing kemasyarakatan kesulitan
mengakses data kliennya, dan juga pembimbing kemasyarakatan cenderung
pasif dalam melaksanakan pengawasan. Minimnya jumlah klien/ wbp yang
melaksanakan wajib lapor menyebabkan kontrol yang dilakukan terhadap
perkembangan klien pada masa pengawasan menjadi lemah, dikhawatirkan
klien akan mengulangi tindak pidana kembali. Oleh karena itu perlu adanya
database klien yang menjalani masa wajib lapor yang dapat dikirimkan dan
mudah diakses oleh pembimbing kemasyarakatan, agar pembimbing
kemasyarakatan dapat aktif memonitor perkembangan kliennya yang dalam
masa pengawasan.
4. Kurang maksimalnya Pembimbingan Kemandirian Pada Bapas Kelas II Luwuk.
Setelah klien mendapatkan pembebasan bersyarat dan menjalani masa pengawasan,
klien diarahkan untuk mengikuti kegiatan bimbingan kemandirian sesuai dengan
minat dan kemampuannya. Harapannya bimbingan kemandirian yang berbentuk
pelatihan kerja ini dapat menjadi bekal bagi klien dalam menjalani kehidupannya di
tengah – tengah masyarakat nantinya. Bapas Luwuk berkerja sama dengan
POKMAS (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan) dalam pelaksanaan
bimbingan kemandirian ini, ada beberapa bentuk pelatihan yang diberikan, seperti
perbengkelan, tata boga, pertukangan, dan budidaya perikanan. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, peserta latsar mengamati jika tidak seluruhnya klien
yang hadir, kemudian jadwal pelaksanaan juga cenderung berubah – ubah, sehingga
menyebabkan klien kesulitan mendapatkan jadwal yang pasti ketika akan mengikuti
bimbingan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya lebih maksimal dalam
memberikan sosialisasi dan ajakan kepada klien untuk mengikuti kegiatan
bimbingan kemandirian tersebut, serta lebih memaksimalkan koordinasi dengan
POKMAS dalam pelaksanaan bimbingan kemandirian kepada klien pemasyarakatan
Bapas Kelas II Luwuk.
2. Penetapan Isu
Dari hasil identifikasi isu di atas, peserta latsar kemudian melakukan analisis
menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan)
untuk mendapatkan isu yang layak diangkat. Skala penilaian pada analisis ini
23
menggunakan skala angka 1 - 5, dimana semakin tinggi nilainya maka semakin
besar tingkat pengaruhnya.
No. Isu A P K L Jumlah Peringkat
Berdasarkan analisis APKL pada tabel di atas, peserta latsar mengambil tiga
isu yang memiliki jumlah nilai paling tinggi. Ketiga isu tersebut memenuhi
syarat karena kelayakan terpenuhi, kemudian untuk selanjutnya ketiga isu
tersebut dianalisis menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
untuk mendapatkan isu yang menjadi prioritas untuk dikaji lebih dalam.
Kriteria Penilaian
Isu / Permasalahan Jumlah Peringkat
Urgency Seriousness Growth
1. Minimnya Informasi tentang
Layanan Bapas Luwuk 3 3 4 10 3
2. Belum Optimalnya
Pengawasan terhadap WBP 4 4 4 12 1
/ Klien
3. Kurang maksimalnya
Pembimbingan Kemandirian 3 4 4 11 2
pada Bapas Kelas II Luwuk
Tabel 3.3 Tabel Analisis USG
Berdasarkan hasil analisis USG pada tabel di atas, menunjukkan bahwa isu
yang memiliki skala penilaian paling tinggi yaitu “Tidak Optimalnya
Pengawasan terhadap WBP/ Klien”, sehingga isu tersebut yang akan dikaji lebih
24
dalam oleh peserta latsar. Kemudian peserta latsar mencoba mengidentifikasi
menggunakan analisis pohon masalah untuk menemukan dampak dan penyebab
dari isu yang peserta latsar angkat.
Tidak Optimalnya
pelaksanaan pengawasan
terhadap klien
Pelaksanaan pengawasan
Sistem Administrasi Luasnya wilayah oleh pembimbing
dalam registrasi kerja kemasyarakatan belum
penerimaan klien optimal
Kurangnya kompetensi
Pembimbing
SDM dalam
Kemasyarakatan pasif
menggunakan kemajuan
dalam melakukan
teknologi
pengawasan
Gambar 3.1 Diagram Analisis Pohon Masalah
25
Dampak yang dikhawatirkan dari kegiatan pengawasan yang tidak optimal
adalah lemahnya kontrol kepada klien yang telah berbaur dengan masyarakat,
kemudian minimnya klien yang melakukan wajib lapor setelah mendapatkan
pembebasan bersyarat, serta besarnya peluang pengulangan tindak pidana yang
dilakukan oleh klien. Pembimbing latsar mencoba menganalisis menggunakan
analisis pohon sasaran untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan jika
pelaksanaan pengawasan berjalan secara optimal.
Optimalnya kontrol
Tidak adanya pengulangan tindak Klien melakukan wajib lapor
terhadap klien saat
pidana yang dilakukan klien pengawasan dengan tertib
26
pemecahan masalah atau tindakan yang dapat diambil untuk mewujudkan sasaran atau
kondisi yang diharapkan. Dalam hal ini peserta latsar mengidentifikasi tindakan yang
dianggap dapat menjadi mewujudkan pelaksanaan pengawasan dapat berjalan secara
optimal dengan adanya sebuah sistem yang memudahkan pembimbing kemasyarakatan
mendapatkan akses informasi.
Pelaksanaan Pengawasan
berjalan dengan optimal
Terwujudnya kemudahan
dalam menyampaikan
informasi
Tersedianya database
klien Bapas Luwuk
27
peserta latsar mencoba menganalisis menggunakan analisis pohon masalah,
analisis pohon sasaran dan analisis pohon alternatif, untuk mengidentifikasi
dampak, penyebabnya serta menemukan gagasan untuk memecahkan
permasalah atau isu tersebut, maka peserta latsar mencoba merancang
kegiatan dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Excel dan WA Blast
sebagai sistem penyampaian informasi kepada pembimbing kemasyarakatan.
Pemanfaatan Micrsosoft Excel yang merupakan software untuk
mengolah data dimulai saat melakukan SOP penerimaan klien yang
mendapatkan pembebasan bersyarat dan menjalani masa wajib lapor saat
pengawasan. Ada beberapa data klien yang dibutuhkan dan dimasukkan
dalam kolom yang dibuat pada Microsoft Excel, seperti nama klien, nomor
dan tanggal SK, alamat, nama penjamin, kontak yang dapat dihubungi, nama
pembimbing Kemasyarakatan yang bertanggung jawab, tanggal dimulainya
pembimbingan / wajib lapor dan tanggal berakhirnya pembimbingan / wajib
lapor. Kemudian data – data tersebut yang telah terisi dipindah ke dalam sheet
database klien Bapas Kelas II Luwuk dan sheet yang telah terkoneksi dengan
WA Blast.
Selain Microsoft Excel, komponen kedua yang dipersiapkan adalah WA
(Whatsapp) Blast. WA Blast merupakan aplikasi yang memungkinkan
mengirimkan pesan massal maupun personal dengan cara mengimport link
kontak WA dengan Excel. Komponen ini digunakan untuk mengirim pesan
terkait data klien yang menjalani masa pengawasan kepada pembimbing
kemasyarakatan yang bertugas. Peserta latsar mempersiapkan isi teks terlebih
dahulu terkait informasi penerimaan klien dan pengakhiran klien, kemudian
membuat daftar link nomor WA Pembimbing Kemasyarakatan pada kolom
Microsoft Excel, serta mempersiapkan nomor kontak yang digunakan sebagai
nomor akun WA registrasi Bapas Kelas II Luwuk.
Kegiatan pendataan klien menggunakan Microsoft Excel serta
mengirimkan data klien dengan WA Blast kepada pembimbing
kemasyarakatan yang bertugas dapat ditambahkan pada SOP penerimaan
klien. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi satu sistem informasi yang
28
memudahkan pembimbing kemasyarakatan mendapatkan akses informasi
terkait klien yang menjalani pengawasan sehingga pembimbing
kemasyarakatan dapat aktif dalam mengawasi serta lebih maksimal dalam
memberikan pelayanan kepada klien / WBP.
29
Mempersiapkan kolom untuk
Melakukan konsultasi dengan mengisi data klien dan data nomor
mentor dan coach terkait isu Whatsapp pembimbing
dan rancangan aktualisasi kemasyarakatan pada Microsoft
Excel
30
C. Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Peningkatan Kegiatan Pengawasan terhadap Klien
Menggunakan WA Blast Sebagai Sistem informasi kepada Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Luwuk
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/ HASIL SUBSTANSI NILAI-NILAI
KEGIATAN DAN MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Terlaksananya Whole of Government Pelaksanaan Dalam kegiatan ini
konsultasi bimbingan dan (Koordinasi, Kolaborasi, dan Sinergitas) kegiatan ini adalah meperkuat nilai
dengan mentor konsultasi dengan bentuk perwujudan organisasi berupa
mentor dan Coach dari salah satu misi SINERGI sesuai
Kementerian dengan tata nilai
Hukum dan Hak Kementerian Hukum
Asasi Manusia, dan HAM yakni
yakni dengan cara
melaksanakan tata berkoordinasi dengan
laksana atasan untuk
pemerintahan yang membahas
baik melalui pelaksanaan
reformasi rancangan aktualisasi.
birokrasi dan
kelembagaan.
31
2. Melakukan 2. Tercapainya 2. Etika Publik:
diskusi terkait isu sebuah kesepakatan (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
yang akan diangkat terkait isu yang kerjasama) terdapat pada saat
kepada mentor akan diangkat berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
(atasan) mentor terkait isu yang akan diangkat
32
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
NO TAHAPAN TERHADAP VISI
KEGIATAN OUTPUT/ HASIL SUBSTANSI NILAI-NILAI
KEGIATAN DAN MISI
MATA ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN
1 2 3 4 5 6 7
Tersedianya
2 Mempersiapkan Manajemen ASN : Pelaksanaan kegiatan Dalam kegiatan ini
ruang yang
kolom untuk dibutuhkan Melaksanakan tugas dengan cermat dan ini adalah bentuk meperkuat nilai
mengisi data klien untuk menginput disiplin perwujudan dari salah organisasi berupa
dan data nomor data klien pada satu misi Kementerian PROFESIONAL
Whatsapp Microsoft Excel Hukum dan Hak Asasi yakni mampu menjadi
pembimbing serta Manusia, yakni aparat yang bekerja
kemasyarakatan terwujudnya melaksanakan tata keras untuk mencapai
pada Microsoft pengiriman pesan laksana tujuan organisasi
Excel terkait data pemerintahan yang melalui penguasaan
tersebut kepada baik melalui bidang tugasnya,
Pembimbing reformasi birokrasi menjunjung tinggi
Kemasyarakatan dan kelembagaan. etika dan integritas
profesi, sehingga
mampu menjadi
problem solver bagi
permasalahan di
Kementerian Hukum
dan HAM dan mampu
menjadi aparatur sipil
1. Komitmen Mutu :
yang unggul
1. Membuat dua 1. Adanya file
file excel yang yang digunakan (Inovatif, Kreatif)
berisikan data untuk melakukan Terdapat pada kegiatan pembuatan file
klien untuk penerimaan klien Excel yang berisikan data diri klien dan
dan file untuk yang digunakan untuk mengirimkan
penerimaan klien
melakukan pesan.
dan file untuk
melakukan pengiriman pesan
pengiriman pesan
kepada
pembimbing
kemasyarakatan
33
2. Membuat sheet 2. Tersedianya 2. Komitmen Mutu :
pada file Excel ruang untuk (Inovatif, Kreatif)
untuk penerimaan menginput data Terdapat pada kegiatan pembuatan kolom
klien yang klien yang pada sheet Excel yang berisikan data diri
berisikan nama dibutuhkan klien yang dibutuhkan sebagai informasi
klien, alamat, kepada Pembimbing Kemasyarakatan
nomor yang dapat
dihubungi,
penjamin, tanggal
mulai bimbingan
hingga tanggal
berakhirnya
bimbingan
34
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN
NO TERHADAP VISI PENGUATAN
TAHAPAN SUBSTANSI
OUTPUT/ DAN MISI NILAI-NILAI
KEGIATAN KEGIATAN MATA PELATIHAN
HASIL ORGANISASI ORGANISASI
3 Memaksimalkan Terwujudnya Pelayanan publik : Pada kegiatan ini Dalam kegiatan ini
penggunaan kebiasaan (persyaratan, kejelasan dan menunjukkan meperkuat nilai
Microsoft Excel pencatatan tanggung jawab) perwujudan misi organisasi berupa
dalam data diri klien Kementerian PROFESIONAL
pelaksanaan menggunakan Hukum dan HAM yakni mampu
penerimaan klien komputer nomor 2, yakni menjadi aparat yang
yang akan Menyelenggarakan bekerja keras untuk
menjalani masa pelayanan publik mencapai tujuan
pengawasan di bidang hukum organisasi melalui
yang berkualitas. penguasaan bidang
Hal tersebut tugasnya,
diwujudkan melalui menjunjung tinggi
kegiatan etika dan integritas
memaksimalkan profesi, sehingga
penggunaan mampu menjadi
Microsoft excel problem solver bagi
dalam pelaksanaan permasalahan di
penerimaan klien Kementerian Hukum
sebagai rangkaian dan HAM dan
upaya memberikan mampu menjadi
pelayanan yang aparatur sipil yang
berkualitas pada unggul.
bidang hukum.
35
KONSTRIBUSI PENGUATAN
KETERKAITAN
NO TAHAPAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
KEGIATAN OUTPUT/ SUBSTANSI
KEGIATAN DAN MISI ORGANISASI
HASIL MATA PELATIHAN
ORGANISASI
2. Melakukan input 2. Adanya data
2. Komitmen Mutu:
data diri klien yang klien
(Beradaptasi pada tuntutan perubahan)
sebelumnya pengawasan
terdapat pada saat memasukkan data klien
dilakukan pada pada komputer yang sebelumnya dicatat secara manual
buku ke dalam yang menggunakan buku.
sheet yang telah sebelumnya
disiapkan pada tercatat secara
Microsoft Excel manual di
buku
3. Membiasakan 3. Terciptanya 3. Akuntabilitas :
untuk melakukan prosedur untuk (tanggung jawab) terdapat pada saat
pencatatan data diri melakukan membiasakan pelaksanaan penerimaan
klien saat penginputan data klien dengan menginput data klien pada
melakukan klien yang akan Microsoft Excel, jika dilakukan dengan
penerimaan ke menjalani masa disiplin maka akan membentuk
dalam sheet pada pengawasan kemampuan pada petugas pelayanan
Microsoft Excel menggunakan sehingga kegiatan tersebut dapat masuk
yang telah Microsoft Excel / dalam prosedur pelaksanaan pelayanan.
disiapkan komputer
4 Memasukkan Adanya Manajemen ASN : Pada kegiatan ini Dalam kegiatan ini
data klien yang database (melaksanakan tugas dengan disiplin menunjukkan meperkuat nilai
akan menjalani daftar klien dan cermat) perwujudan misi organisasi berupa
masa pengawasan pengawasan Kementerian Hukum PROFESIONAL
menjadi database milik Bapas dan HAM nomor 2, yakni mampu menjadi
daftar klien Luwuk yakni aparat yang bekerja
pengawasan Menyelenggarakan keras untuk mencapai
Bapas Luwuk pelayanan publik di tujuan organisasi
bidang hukum yang melalui penguasaan
berkualitas. Hal ini bidang tugasnya,
dapat terwujud melalui menjunjung tinggi
adanya database klien etika dan integritas
Bapas Luwuk yang profesi, sehingga
dapat dijadikan sistem mampu menjadi
informasi terkait klien problem solver bagi
permasalahan di
36
yang menjalani masa Kementerian Hukum
pengawasan dan HAM dan mampu
menjadi aparatur sipil
yang unggul
1. Membuka sheet 1. adanya file 1. Komitmen Mutu:
excel pada file berisikan (Beradaptasi pada tuntutan
data klien yang databse klien perubahan) terdapat pada
berfungsi sebagai pemasyaraka penyediaan file untuk database
database klien / tan sehingga klien.
daftar data klien memudahkan
yang menjalani memonitor
program informasi
pengawasan tentang klien
jika
dibutuhkan
2. Akuntabilitas:
2. Menginput data 2. Adanya (Tanggung jawab) terdapat pada saat
klien yang berasal data klien kegiatan menginput data klien yang
dari sheet pada sebelumnya dilakukan secara manual
penerimaan klien database pada buku. Sehingga database klien
ke dalam sheet klien pengawasan yang dipersiapkan telah
database secara pengawasan mencakup data - data klien
otomatis terdahulu.
menggunakan
VLook Up excel.
Data tersebut
meliputi nama,
no.register, no.SK
nomor yang bisa
dihubungi, tanggal
bimbingan/ wajib
lapor, tanggal
berakhirnya
bimbingan/ wajib
lapor dan nama
Pembimbing
kemasyarakatan
37
3. Menyimpan 3. Adanya data 3. Akuntabilitas:
data tersebut dan informasi klien (Tanggung jawab) terdapat pada saat
dipersiapkan untuk yang dapat kegiatan menginput data klien yang ke
dikirmkan kepada dipersiapkan untuk dalam sheet database yang dipersiapkan
pembimbing dikirimkan kepada untuk dikrimkan kepada pembimbing
kemasyarakatan pembimbing kemasyarakatan.
melalui WA Blast kemasyarakatan.
38
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATA
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/ HASIL SUBSTANSI N NILAI-
KEGIATAN DAN MISI
MATA ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5 Mengirimkan Adanya informasi WOG: Pada kegiatan ini Dalam kegiatan ini
data klien yang data klien (Koordinasi) dnegan pembimbing mewujudkan salah meperkuat nilai
telah terekam pengawasan yang kemasyarakatan satu misi organisasi berupa
pada databse jelas dan mudah Kementerian AKUNTABEL
tersebut kepada diakses oleh Hukum dan Ham dan
pembimbing Pembimbing yakni, TRANSPARAN
kemasyarakatan Kemasyarakatan Melaksanakan yakni bentuk dari
menggunakan Tata Laksana sebuah proses atau
WA Blast yang Pemerintahan interaksi yang
telah tersinkron yang Baik Melalui menghasilkan
dengan Microsoft Reformasi koordinasi terkait
Excel 1. Menyiapkan sheet 1. Tersedianya ruang 1. Komitmen Mutu: Birokrasi dan keterbukaan data
excel yang berisikan untuk melakukan (Beradaptasi pada tuntutan perubahan) Kelembagaan, yang bisa
template pesan dan pengiriman data terdapat pada penyediaan sheet untuk dipertanggung
link nomor Whatsapp klien melakukan pengiriman data sebagai jawabkan
Pembimbing upaya beradaptasi dengan tuntutan
Kemasyarakatan perubahan SOP penerimaan klien.
2. Melakukan 2. Akuntabilitas:
2. Adanya (Kosnistensi) terdapat pada pelaksanaan
pembaharuan pembaharuan daftar
informasi data pembaharuan daftar klien setiap
klien wajib lapor pelaksanaan penerimaan klien yang
klien terbaru selama pengawasan
pada sheet Excel akan menjalani wajib lapor selama
yang siap pengawasan.
tersebut, meliputi dikirimkan
nama klien,
no.SK/ register,
nomor yang
dapat dihubungi,
tanggal mulai
bimbingan dan
tanggal
39
berakhirnya
bimbingan.
40
KONSTRIBUSI PENGUATAN NILAI-
KETERKAITAN
TAHAPAN TERHADAP VISI NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN OUTPUT/ HASIL SUBSTANSI
KEGIATAN DAN MISI
MATA PELATIHAN
ORGANISASI
6 Melakukan Kemudahan Pelayanan Publik Kegiatan ini Dalam kegiatan ini
sosialisasi dalam (Persyaratan, kejelasan, dan mewujudkan salah meperkuat nilai
terkait mengakses data tanggung jawab) satu misi Kementerian organisasi berupa
Hukum dan HAM SINERGI, yakni
pemanfaatan klien Bapas
yakni berupa bentuk
Excel dan WA Luwuk yang Menyelenggarakan koordinasi dalam
Blast kepada menjalani masa Pelayanan Publik di penmanfaatan Google
Pembimbing wajib lapor Bidang Hukum yang Spreadsheet sebagai
Kemasyarakat selama Berkualitas sistem informasi, serta
an sebagai pengawasan memperkuat nilai
sistem agar PROFESIONAL,
informasi pelaksanaan yakni demi
daftar klien pengawasan mewujudkan
yang bisa berjalan profesionalitas dalam
memberikan pelayanan
menjalani secara optimal. kepada publik.
pengawasan
42
3. Melakukan 3. Terciptanya 3. Etika Publik:
pelatihan kompetensi pegawai (Menghargai komunikasi,
pembaharuan data untuk melakukan konsultasi, dan kerjasama) terdapat
pada sheet yang pembaharuan data pada saat memberikan pelatihan
disiapkan untuk serta mengirimkan kepada staff Bimbingan Klien
mengirimkan pesan data klien kepada Dewasa
kepada pembimbing pembimbing
kemasyarakatan kemasyarakatan
43
2. Berkoordinasi 2. Terverifikasinya 2. Etika Publik:
dengan Coach bentuk laporan (Menghargai komunikasi, konsultasi,
terkait hasil diskusi aktualisasi dan kerjasama) terdapat pada saat
dengan mentor berkoordinasi dengan Coach terkait
tentang bentuk penyusunan laporan aktualisasi
laporan aktualisasi
44
D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Peserta latsar akan melaksanakan kegiatan aktualisasi ini pada tanggal 29
September 2021 hingga 10 November 2021 di Balai Pemasyarakatan Kelas II
Luwuk, adapun jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV V VI
1. Melakukan konsultasi dengan
mentor atau Kepala Balai
Pemasyarakatan dan Widyaiswara
(coach) terkait isu dan rancangan
aktualisasi.
2. Mempersiapkan kolom untuk
mengisi data klien dan data nomor
Whatsapp pembimbing
kemasyarakatan pada Microsoft
Excel.
3. Memaksimalkan penggunaan
Microsoft Excel dalam melakukan
penerimaan klien yang akan
menjalani masa pengawasan
4. Memasukkan data klien yang
menjalani masa bimbingan / wajib
lapor saat pengawasan ke dalam
database klien pemasyarakatan
Bapas Luwuk.
5. Mengirimkan data klien yang telah
terekam pada database kepada
pembimbing kemasyarakatan
menggunakan WA
6. Melakukan sosialisasi terkait
pemanfaatan WA Blast sebagai
sistem informasi data klien yang
menjalani masa pengawasan kepada
Pembimbing Kemasyarakatan
7. Memberi pelatihan kepada pegawai
yang bertugas untuk melakukan
registrasi penerimaan klien
8. Melaporkan kepada mentor atau
Kepala Balai Pemasyarakatan
terhadap penggunaan WA Blast
sebagai sistem informasi agar dapat
dilakukan monitoring dan evaluasi.
45
E. Antisipasi dan Straregi Menghadapi Kendala
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan pasti akan ditemui kendala atau
permasalahan yang akan menghambat berjalannya pelaksanaan sebuah kegiatan,
begitu juga dengan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini yang memungkinkan adanya
beberapa kendala yang beresiko menghambat rencana tahapan – tahapan kegiatan
yang telah disusun sebelumnya. Untuk menanggulangi hal – hal tersebut, perlu
adanya upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi atau bahkan menanggulangi
permasalahan yang mungkin akan muncul. Berikut adalah kemungkinan kendala dan
strategi dalam mengantisipasinya :
46
F. Analisis Dampak Terhadap Isu
Peserta latsar mencoba mengidentifikasi dampak yang terjadi apabila isu yang
peserta latsar angkat ini tidak dilaksanakan dengan baik. Sesuai dengan analisis
pohon masalah yang telah peserta latsar jabarkan di atas, dampak yang mungkin
terjadi antara lain :
1. Pembimbing Kemasyarakatan kesulitan mendapatkan akses informasi terkait data
klien yang menjalani masa bimbingan/ wajib lapor.
2. Pembimbing kemasyarakatan yang sedang berada di Pos Bapas atau sedang
menjalani tugas kedinasan tidak mengetahui adanya klien yang akan mengakhiri
masa bimbinganya.
3. Memungkinan terjadinya kontrol yang tidak optimal terhadap perkembangan
klien yang sedang menjalani masa wajib lapor / pembimbingan saat pengawasan.
4. Terjadinya pengulangan tindak pidana atau bahkan tindak pidana baru yang
dilakukan oleh klien saat berada di tengah – tengah masyarakat dikarenakan
kontrol atau monitoring perkembangan klien tidak berjalan.
G. Matriks Nilai Organisasi, Matriks Peran dan Kedudukan ASN dan Matriks
Nilai Dasar ASN
1. Matriks Nilai Organisasi
VISI, MISI, dan Keg Keg Keg Keg. Keg. Keg. Keg. Keg.
1 2 3 4 5 6 7 8 Total
Tata Nilai Organisasi
47
Menyelenggarakan 5
pelayanan publik di bidang
hukum yang berkualitas
Profesional 2
Akuntabel 1
Sinergi 3
Tata
Nilai
Transparan 1
Inovatif 1
TOTAL 24
Tabel 3.7 Matriks Keterkaitan Visi Misi dan Tata Nilai dengan Kegiatan Aktualisasi
No. Peran dan Kedudukan Keg. Keg. Keg. Keg. Keg. Keg. Keg. Keg. Total
ASN 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Manajemen ASN 3
2. Pelayanan Publik 2
3. Whole of Governement 3
(WOG)
TOTAL 8
Tabel 3.8 Matriks Keterkaitan Peran dan Kedudukan ASN dengan kegiatan Aktualisas
48
3. Matriks Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan
Indikator Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Kegiatan 7 Kegiatan 8 Total
Nilai Dasar Jumlah Nilai
Nilai 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tanggung
7
Jawab
Akuntabilitas 10
Kepemimpinan 2
Konsistensi 1
Persatuan
Nasionalisme 1 1
Indonesia
Menghargai
Etika Publik komunikasi, 8 8
kerja sama
Inovatif 3
Keterbukaan 1
Beradaptasi
Komitmen
pada tuntutan 4 9
Mutu
perubahan
Pengawasan
1
yang efektif
49
DAFTAR PUSTAKA
A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
3. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
4. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
5. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-PK.04.10 Tahun 1998 tentang
Tugas, Kewajiban, dan Syarat-Syarat bagi Pembimbing Kemasyarakatan.
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Nomor 15 Tahun 2017
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
47 Tahun 2015 tentang Jabatan dan Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
8. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SEK-48.KP.03.03
Tahun 2019, tentang pengangkatan dari dan dalam jabatan administrasi
dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
9. Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
B. MATERI LATSAR
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai- Nilai
Bela Negara. Modul I Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
dan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
50
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Mata Diklat Nasionalisme. Modul Diklat
Prajabatan. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Mata Diklat Etika Publik. Modul Diklat
Prajabatan. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Mata Diklat Komitmen Mutu. Modul Diklat
Prajabatan. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Mata Diklat Anti Korupsi. Modul Diklat
Prajabatan. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
C. Buku
Umronah, Enny. 2020. Praktik Bimbingan Kemasyarakatan. Malang:Intrans
Publishing
51
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II LUWUK
Manfaat
• Menjadi sarana peserta latsar untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan nilai dasar ASN
Visi Bapas Luwuk mengacu dari visi Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan
Kementerian Hukum dan HAM yakni
“Kementerian Hukum dan Hak Asasi
3 Intelektual, Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum,
dan Pemasyarakatan yang Bebas Dari Korupsi,
Bermartabat, dan Terpercaya
Manusia yang Andal, Profesional,
Innovatif dan Berintegritas dalam
pelayanan 4 Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan dan
Pemenuhan Hak Asasi Manusia yang Berkelanjutan
Profesional,
Akuntabel, 6 Ikut Serta Menjaga Stabilitas Keamanan Melalui Peran
Keimigrasian dan Pemasyarakatan
Sinergi,
Transparan,
Inovatif
7 Melaksanakan Tata Laksana Pemerintahan yang Baik
Melalui Reformasi Birokrasi dan Kelembagaan
Identifikasi Isu
Pencatatan data klien Mmebuat database klien Mengirimkan data klien Melakukan sosialisasi
menggunakan Microsoft yang sedng dalam kepada pembimbiing terhadap penggunaan WA
Excel pengawasan kemasyarakatan Blast sebagai sistem informasi
Tahapan Kegiatan
Memasukkan data klien yang
akan menjalani masa pengawasan
menjadi database daftar klien
Memaksimalkan penggunaan
pengawasan Bapas Luwuk Mengirimkan data klien yang telah
Microsoft Excel dalam pelaksanaan
penerimaan klien yang akan terekam pada databse tersebut kepada
pembimbing kemasyarakatan
04
menjalani masa pengawasan
menggunakan WA Blast
03 05
Mempersiapkan kolom untuk
mengisi data klien dan data
nomor Whatsapp pembimbing Melakukan sosialisasi
kemasyarakatan pada Microsoft terkait pemanfaatan Excel
Excel
02 06 dan WA Blast sebagai
sistem informasi
Memberi pelatihan
kepada pegawai
Melakukan konsultasi
07
yang bertugas
dengan mentor dan
coach
01 untuk melakukan
registrasi
penerimaan klien
Analisis Dampak