Anda di halaman 1dari 2

Fraktur Pelvis

Insidens
 Pelvis memiliki struktur yang kuat
 Fraktur pada pelvis dapat terjadi akibat kecelakaan hebat, misalnya: kecelakaan
motor/mobil atau jatuh dari ketinggian.
 Biasanya disertai trauma multipel.
 Aspek terpenting pada fraktur pelvis adalah bukan hanya frakturnya melainkan
juga komplikasi lain seperti perdarahan akibat robekan vaskular dan ekstravasasi
urin akibat ruptur buli2.

Manifestasi Klinis
 Riwayat trauma berat.
 Sering terjadi syok. Hal ini akibat perdarahan internal yang hebat.
 PF: nyeri tekan dan pembengkakan. Terdapat deformitas pelvis.

Radiologik
 Proyeksi:
o Anteroposterior
o Tangensial
o Inlet
o Oblik kanan dan kiri
 Pada fraktur yang kompleks diperlukan CT scan untuk gambaran yang lebih detil.

Terapi Emergensi
 Terhadap perdarahan masif dan ekstravasasi urin
 Perdarahan terjadi akibat fraktur geser yang merobek arteri (ex: arteri gluteal
superior). Ditangani dengan cairan pengganti yang adekuat.
 Lakukan pemasangan kateter, namun bila terdapat meatal bleeding, ini tidak
dilakukan.
 Cystostomi suprapubik untuk mengeluarkan urin. Bila urin berwarna merah,
kemungkinan terjadi ruptur buli. Konfirmasi dengan cystogram. Jika benar, maka
lakukan repair segera.

Terapi Fraktur Pelvis


 Pelvis terdiri dari tulang trabekular dengan suplai darah yang banyak. Fraktur
dapat menyatu dengan cepat. Penanganan fraktur dilakukan untuk mencegah
malunion dan deformitas.
 Tipe fraktur: stabil dan tidak stabil
 Fraktur stabil
o Fraktur ileum terisolasi  istirahat dari pembebanan pelvis selama
beberapa minggu.
o Fraktur ramus pubis  terjadi akibat straddle injury, sering disertai ruptur
uretra.
 Fraktur tidak stabil
o Fraktur kompresi anteroposterior
Terjadi akibat crush injury dari arah anterior ke posterior. Sendi
sakroiliaka mengalami disrupsi. Dapat dilakukan kompresi samping. Lalu
diikuti pemasangan gips dengan posisi paha rotasi internal dan kompresi
di pelvis lateral (SIAS). Ini lebih efektif dibandingkan pelvic sling.
o Fraktur kompresi lateral
Terjadi akibat benturan dari samping. Sering disertai ruptur vesika
urinaria. Pelvic sling dapat memperburuk pergeseran jadi harus dihindari.
Berbaring di atas alas yang padat dapat mereduksi spontan. Kadang
diperlukan traksi kontinu dengan posisi tungkai abduksi.
o Kombinasi fraktur kompresi lateral dan rotasi
Deformitas fraktur dapat dikoreksi dengan traksi pada tungkai bawah pada
sisi yang mengalami pergeseran. Lalu dilakukan rotasi eksternal.
Kemudian full gips dipasang dengan posisi tungkai rotasi eksternal
komplit.
o Fraktur vertical shear
Reduksi melalui traksi dengan pin terpasang pada pelvis. Traksi
dipertahankan selama 2 bulan untuk mencegah risiko pergeseran
proksimal berulang segmen yang tidak stabil
Untuk seluruh fraktur pelvis tidak stabil, clincal union dicapai dalam waktu
sekitar 2 bulan. Kecuali tipe vertical shear dapat berlangsung 3 bulan.

Komplikasi
 Perdarahan masif akibat robekan arteri
 Ruptur vesika urinaria
 Ruptur uretra
 Trauma pleksus saraf sakral
 Fraktur dan fraktur dislokasi asetabulum.

Anda mungkin juga menyukai