Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

Disusun Untuk Memenuhi Penugasan


Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan (PLKK)
Kebutuhan Dasar Manusia dan Pemeriksaan Fisik

Disusun Oleh :

Dicky Setyawan

2021.02.013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

BANYUWANGI

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi

Hari : Kamis

Tanggal : 7 Juli 2022

Sebagai pemenuhan tugas PLKK Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan


Pemeriksaan Fisik Program Studi S1 Keperawatan yang dilaksanakan pada 04 Juli
2022 – 30 Juli 2022 di RSU PKU Muhammadiyah Rogojampi.

Banyuwangi, 07 Juli 2022

Mahasiswa

Dicky Setyawan
NIM : 2021.02.013

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Patria Hariyadi Ns. Badrul Munif, S.Kep


NIP : NIDN. 0701089102

Koordinator PLKK

Ukhtul Izzah, S.Kep., Ns., M.Kep., CWCS


NIDN : 07050284
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, makalah yang penulis susun dengan judul “Laporan
Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi” dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari apabila Laporan Pendahuluan serta Asuhan
Keperawatan yang penulis susun ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
memohon saran serta kritik baik dari Bapak/Ibu Pembimbing Lahan serta
Bapak/Ibu Dosen Institusi, supaya penulis dapat merevisi Laporan Pendahuluan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi Manusia sehingga menjadi lebih baik.

Semoga makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat, memberikan


tambahan wawasan bagi teman-teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa
menjadi bahan revisi untuk pembelajaran bersama.

Banyuwangi, Kamis 7 Juli 2022

Penulis

3
A. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
a. Definisi Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia harus terpenuhi dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, untuk mencapai kehidupan
dan kesehatan yang optimal, apabila mengalami gangguan, maka manusia
juga akan mengalami gangguan dalam kesehatannya. Menurut beberapa
ahli kebutuhan manusia ada bermacam-macam, seperti Abraham Maslow
membagi kebutuhan dasar manusia menjadi lima tingkat yaitu kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman dan nyaman, kebutuhan kasih sayang
(dicintai dan mencintai), kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi
diri, sedangkan Henderson membagi menjadi 14 tingkatan yaitu dan Jean
Watson membagi menjadi 2 macam. Kebutuhan dasar manusia ialah
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan kehidupan
dan kesehatan.
b. Macam – Macam Kebutuhan Dasar Manusia
Berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow, seperti yang terdapat
dalam Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Pendekatan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang ditulis oleh Hidayat, A. A. & M.
Uliyah, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan yang lebih mendasar harus
dipenuhi terlebih dahulu dibandingkan kebutuhan lainnya. Maslow
membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 5 tingkat, yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar
pada manusia dan harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi
kebutuhan dasar lainnya. Contoh kebutuhan dasar fisiologis adalah
oksigen, cairan, nutrisi, temperatur tubuh, eliminasi, tempat tinggal dan
seks.
2. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
Kebutuhan dasar ini terdiri dari keselamatan fisik dan keselamatan
psikologis.

4
3. Kebutuhan Cinta Kasih dan Rasa Memiliki
Kebutuhan ini berkaitan dengan hal hal tertentu, seperti
persahabatan, keintiman, dan kepercayaan, penerimaan, serta memberi dan
menerima kasih sayang.
4. Harga Diri
Manusia akan memiliki kebutuhan akan penghargaan dan rasa
hormat. Setelah ketiga kebutuhan sebelumnya terpenuhi, maka kebutuhan
akan harga diri ini memainkan peran yang lebih menonjol untuk
memotivasi perilaku manusia.
5. Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan ekspresi tertinggi dari potensi individu
dan memberikan kesempatan untuk mengenal diri sendiri secara terus
menerus. Hierarki kebutuhan Maslow digunakan oleh perawat untuk
memahami keterkaitan hubungan dari berbagai kebutuhan manusia, seperti
yang dikutip dari Dasar-dasar Keperawatan Ed. 9. yang ditulis oleh
Novieastari, E., K. Ibrahim, S. Ramdaniati, D. Deswani. Dalam
memberikan asuhan, perawat harus dapat menyesuaikan pemberian asuhan
dalam rentang usia mana pun.
Hierarki tersebut disusun dengan mempertimbangkan pengalaman
setiap individu, yang selalu unik bagi individu tersebut. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia, diantaranya
penyakit, hubungan keluarga, konsep diri manusia, dan perkembangan.
c. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia, diantaranya penyakit, hubungan keluarga, konsep diri manusia,
dan perkembangan. Penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan
pemenuhan kebutuhan baik secara fisiologi maupun psikologi. Tubuh
yang sedang sakit membutuhkan pemenuhan kebutuhan secara khusus dan
optimal dibandingkan tubuh yang sehat.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan kebutuhan cinta
kasih dan rasa memiliki dengan menumbuhkan rasa saling percaya, rasa
kesenangan dalam hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain. Konsep diri

5
memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar, karena hal tersebut
menggambarkan bagaimana seorang individu menggambarkan dirinya
sendiri, seperti apakah ia merasa dirinya baik, mudah berubah, merasa
sehat baik fisiologi maupun psikologis, dan lain-lain. Terakhir, usia
memiliki peran dalam menentukan kebutuhan manusia, karena
perkembangan manusia tidak sama.
B. Konsep Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman Nyeri
a. Definisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam
aktivitas tubuh (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2015). Nutrisi adalah zat- zat
gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kessehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan- bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan- bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi yang tidak seimbang dalam
tubuh ada yang diakibatkan karena kekurangan nutrisi dan kelebihan
nutrisi.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik
karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespons terhadap stresor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit
sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh (Aziz
Alimul, 2015).
b. Klasifikasi Nutrisi

6
Nutrisi dasar adalah nutrisi yang diproduksi di dalam
tubuh kita dan tidak perlu didapatkan dari makanan. Contoh dari
nutrisi ini adalah kolesterol, zat semacam lemak yangada di semua sel
hewan. Nutrisi makanan harus didapatkan dari makanan yang kita santap
karena tubuh tidak memproduksi zat tersebut atau memproduksi dengan
jumlah yang kurang mencukupi untuk memelihara pertumbuhan dan
kesehatan. Enam jenis nutrisi yang ditemukan dalam makanan adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, lemak
dan protein disebut sebagai macronutrients, menyusun sebagian besar
santapan sehari-hari. Lebih dari 500 gr total ketiga nutrisi tersebut
dikonsumsi tubuh dalam sehari.
Macronutrien ini berfungsi sebagai bahan mentah untuk
pembangunan dan pemeliharaan jaringan serta sebagai bahan bakar
berbagai aktifitas fisikdan metabolisme penunjang hidup. Micronutrients
terdiri dari vitamin, mineral dan air. Ketiga nutrisi ini bukan sumber
energi tapi memfasilitasi aktifitas metabolisme tubuh. Vitamin
dibutuhkan tubuh sekitar 300mg sehari dan mineral 20gram sehari.
Kategori terakhir nutrisi adalah air, yang berfungsi sebagai media
terjadinya proses metabolism tubuh. Setiap individu memerlukan jumlah
yang berbeda-beda dari setiap nutrisi, tergantung pada faktor-faktor seperti
jenis kelamin dan usia.
Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau berisiko
mengalami ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk
kebutuhan metabolisme dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan.
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan matabolisme.
Kondisi-kondisi kesehatan tertentu seperti masa kehamilan, masa
menyusui, sakit atau masa pengobatan, mengakibatkan permintaan yang
tidak biasa dari tubuh dan meningkatkan kebutuhan akan nutrisi. Informasi
pengaturan makanan, yang memperhitungkan banyak faktor disini,

7
menyediakan petunjuk dasar dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-
hari.
c. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Fisiologis
a. Intake nutien
1) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2) Pengetahuan
3) Gangguan menelan
4) Perasaan tidak nyaman setelah makan
5) Anoreksia
6) Nausea dan vomitus
7) Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
1) Obstruksi saluran cerna
2) Malaborbsi nutrient
3) DM
2. Kebutuhan metabolisme
a. Pertumbuhan
b. Stres
c. Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan, hipertyroid)
d. Kanker
3. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
4. Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
5. Sumber ekonomi
Tinggal sendiri, Seseorang yang hidup sendirian sering tidak
mempedulikan tugas memasak untuk menyediakan makanannya.
6. Kelemahan fisik

8
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang
menyebabkan kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak
mampu merencanakan dan menyediakan makanannya sendiri.
7. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk
mereka sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan
yang gizinya seimbang.
8. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah
payah berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
9. Pendapatan yang rendah
Ketidak mampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk
meningkatkan pengonsumsian makanan yang bergizi.
10. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus.
11. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok
usia lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia.
Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin
jauh.
d. Patofisiologi
Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan
menunjukkan banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ
lain: perdarahan, perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi
congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan neoplastiktelah ditemukan
pada setiap bagian dari pada setiap sisi sepanjang saluran gastrointestinal.
Bagian dari penyakit organic dimana saluran gastrointestinal dicurigai,
terdapat banyak faktor ekstrinsik yang menimbulkan gejala.
Stress dan ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti,
anoreksia/ gangguan motorik usus, kadang-kadang menimbulkan
konstipasi/ diare. Selain itu status kesehatan mental, faktor fisik seperti
kelelahan dan ketidak seimbangan atau perubahan masukan diet yang tiba-

9
tiba dapat mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan
perubahan nutrisi.
e. Status Kebutuhan Dasar Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass
Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi
badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan
obesitas. Rumus BMI diperhitungkan:
BB (Kg) atau BB (pon) x 70,5
TB (M) TB (inchi) 2
2. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi tubuh sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
f. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
a. Gigi tidak lengkap dan ompong
b. Nafsu makan menurun
c. Lesu
d. Tidak semangat
e. BB kurang / lebih dari normal
f. Perut terasa kembung
g. Sukar menelan
h. Mual muntah
i. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap
cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
j. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
k. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
l. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
m. Penyerapan makanan di usus menurun

10
g. Pencegahan
Kegagalan memenuhi angka kebutuhan gizi, dapat membuat
seseorang mengalami kondisi yang disebut malnutrisi. Malnutrisi adalah
penyakit yang mengacu pada ketidak seimbangan asupan nutrisi
seseorang, bisa kekurangan ataupun kelebihan nutrisi.
Istilah malnutrisi mencakup dua kelompok kondisi penyakit yang lebih
luas, salah satunya yaitu kurang gizi. Sedangkan yang lainnya
adalah kelebihan berat badan, obesitas, dan lain sebagainya.
Malnutrisi dapat dicegah dan dikontrol melalui beberapa cara.
Memperhatikan kesehatan tubuh, kecukupan nutrisi dalam satu porsi
makanan, memperhatikan adanya penurunan berat badan, dan menghindari
faktor penyebab malnutrisi. Untuk mengontrol dan
mencegah malnutrisi sejak dini, lakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Merancang menu makanan. Buat rencana menu makanan sehat
dengan matang dan perhatikan keseimbangan gizi.
2. Amati kebiasaan makan sehari-hari. Habiskan waktu makan bersama
di rumah atau selama makan di rumah sakit untuk mengamati
kebiasaan makan. Tak lupa perhatikan juga jenis makanan yang
dimakan beserta dengan porsinya.
3. Pantau kenaikan dan penurunan berat badan. Periksa berat badan di
rumah secara teratur dan buat catatan mingguan.
4. Pantau jenis obat-obatan yang dikonsumsi. Catat semua jenis obat-
obatan, alasan Anda mengonsumsi obat tersebut, dosis, jadwal minum
obat, dan kemungkinan efek samping yang mungkin berpengaruh
pada malnutrisi.
5. Meningkatkan aktivitas fisik. Lakukan olahraga harian secara teratur
meski gerakan ringan sekali pun. Dengan meningkatkan aktivitas fisik
dapat merangsang nafsu makan serta memperkuat massa tulang dan
otot.
h. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemeriksaan Laboraturium
1) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
2) Transferin (N:170-25 mg/100ml)

11
3) Hb (N: 12mg%)
4) BUN (N:10-20 mg/100ml)
5) Eksresi kreatinin untuk 24 jam (N: Laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml,
Wanita: 0,5 1,0mg/100ml)
c. Pengukuran antropometri
1) BB ideal: (Tb – 100)
2) Lingkar pergelangan tangan
3) Lingkar pergelangan (LILA)
Nilai normal wanita: 28,5 cm
Nilai normal pria:28,3 cm
4) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal wanita: 16,5 – 18 cm
Nilai normal pria: 12,5 – 16,5 cm
d. Clinis
Metode ini didasarkan atas perbuatan yang terjadi yang digunakan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
seperti: kulit, rambut, dan mata.
e. Diet
Makanan yang digunakan jenisnya dan porsinya.
i. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan
a. Menstimulasi nafsu makan
1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien
yang disesuaikan dengan kondisi klien.
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksi.
3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau setelah makan.
4) Berikan lingkunan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan
bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set
irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah dipakai
dapat memberikan pengaruh negatif pada nafsu makan.

12
5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu
makan, istirahat bila mengalami keletihan.
6) Kurangi stress psikologi.
7) Berikan oral hygiene sebelum makan.
b. Membantu klien makan.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan
kondisi (kozier, 2011, hlm. 782-783).
C. Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi
1. Pengkajian Keperawatan
1. Komponen Pengkajian Nutrisi
a. Antropometri, data skrining:
1. Tinggi badan
2. Berat badan
3. Berat badan ideal
4. Indeks massa tubuh
b. Biokimia, data skrining:
1. Hemoglobin
2. Hitung limfosit
3. Albumin serum
c. Clinical, data skrining:
1. Kulit
2. Rambut dan kuku
3. Membrane mukosa
d. Diet, data skrining:
1. Porsi makan dalam 24 jam
2. Riwayat keperawatan
a. Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
b. Kesulitan makan (ganguan mengunyah atau menelan)
c. Perubahan nafsu makan
d. Perubahan berat badan
e. Ketidakmampuan fisik
f. Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan
makanan
g. Status kesehatan umum dan kondisi medis
h. Riwayat pengobatan
3. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berpoliferasi
secara cepat seperti kulit, rambut, kuku dan mukosa tetapi juga meliputi
tinjauan sistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan
fisik yang rutin.

13
4. Riwayat Diet
Mencakup data mengenai pola dan kebiasaan makan klien yang
biasa: pilihan makanan, alergi, dan intoleransi, frekuensi, jenis, dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi, dan faktor sosial, ekonomi, etnis,
atau agama yang mempengaruhi nutrisi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan:
a. Kesulitan untuk mencerna makanan
b. Kesulitan untuk menelan makanan
c. Anoreksia, muntah
d. Ketidak mampuan untuk mengabsorbsi nutrient
e. Depresi, stress, isolasi social
f. Peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan
luka dan penurunan asupan sekunder akibat: pembedahan, medikasi
(misal kemoterapi), terapi radiasi, rekontruksi bedah mulut, kawat
rahang
g. Penurunan asupan oral, ketidak nyamanan mulut akibat: terapi
radiasi, kemoterapi, tonsilektomi.
2. Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan:
a. perubahan pola kepuasan makan
b. penurunan indera pengecap dan penciuman
c. obat-obatan (kortikosteroid, antihistamin, estrogen)
d. penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolic
e. kurang pengetahuan tehadap nutrisi dasar
f. pola makan disfungsional
g. peningkatan nafsu makan
h. pemilihan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Intervensi Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Intervensi
keperawatan
a. Mandiri:
1) Timbang BB setiap hari
2) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
3) Berikan kondisi yang relaks saat menyajikan makanan
4) Ajarkan atau bantu individu untuk beristirahat sebelum makan
5) Berikan makan dalam porsi kecil namun sering
6) Instruksikan individu untuk beristirahat sebelum makan
7) Pertahankan kebersihan mulut yang baik sebelum dan sesudah
makan
8) Makan makanan kering (crakers) saat bangun tidur

14
9) Makan makanan asin bila tidak ada pantangan
10) Hindari makanan yang terlalu manis
11) Makan kapan saja bila dapat ditoleransi
12) Batasi asupan cairan saat makan dan hindari mengkonsumsi cairan
satu jam sebelum dan sesudah makan
b. Kolaborasi:
1) Konsultasikan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
pada ahli gizi
2) Berikan suplemen makanan
3) Beri makanan tinggi kalori dan tinggi protein
4) Enteral, pemberian makanan melalui selang nasogastrik (NGT)
5) Nutrisi parenteral total (TPN) menggunakan larutan hyperosmolar
2. Ketidak seimbangan nutisi lebih dari kebutuhan tubuh intervensi
keperawatan:
a. Mandiri:
1) Observasi aktivitas klien
2) Tentukan faktor penyebab peningkatan BB
3) Timbang BB klien
4) Tentukan keinginan dan motivasi klien untuk mengurangi BB
5) Bantu klien untuk menentukan pola makan tentang apa, kapan, dan
dimana klien makan
6) Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi adekuat
7) Anjurkan klien untuk mengikuti diet yang terdiri dari karbohidrat
kompleks dan protein dan hindari gula, makanan cepat saji, kafein
atau minuman ringan
8) Ajarkan pemilihan makanan yang sesuai
9) Bantu dengan menyesuaikan diet terhadap gaya hidup dan tingkat
aktivitas
10) Ajarkan teknik modifikasi perilaku untuk mengurangi asupan
c. Kolaborasi:

Diskusikan dengan ahli gizi program penurunan BB yang meliputi


pengelolaan diet dan pengeluaran energi.

4. Implementasi
Implementasi atau tahap pelaksanaan merupakan tindakan yang
sudah direncanakan dalam asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan
mencakup menstimulasi nafsu makan klien, mendiskusikan terapi diet
dengan ahli gizi, memberi makan klien melalui oral, memberikan
konseling dengan klien dengan ketentuan intervensi yang telah ditetapkan.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat
dari hasil pengkajian klien yang tujuannya untuk memberikan umpan balik

15
terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Evaluasi dilakukan setelah
implementasi dilaksanakan sehingga memungkinkan perawat untuk
memodifikasi intervensi keperawatannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

17
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PENDAHULUAN

Nama : Dicky Setyawan


Nim : 2021.02.013
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan
Judul LP : Laporan Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi

No Hari/tanggal Pembimbing Perbaikan/masukan TTD

18
19

Anda mungkin juga menyukai