Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PKM PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II

BERBASIS PENANGGULANGAN BENCANA

“Health : Penyuluhan ISPA dan Hipertensi”

DISUSUN OLEH :

Posko 15

Stevi Manalu N 201 16 032


Nurul Hafzah Syamsir N 201 16 036
Anisa N 201 16 045
Marwia Aulia Zulkifli N 201 16 053
Endang N 201 16 054
Baso Alfirmansyah N 201 16 127
Elis Hartina N 201 16 136
Indriani N 201 16 147
Leony Miranda Yudha N 201 16 153
Nadiya Ayu Wulandari N 201 16 174
Puti Andalusia S. Banilai N 201 16 190
Tafsir Firdaus Hi. Topae N 201 16 214

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah dari-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan laporan
pengabdian kami terkait intervensi kesehatan yaitu “Penyuluhan Masalah
Kesehatan ISPA dan Hipertensi”.
Tidak lupa Salam dan shalawat tidak lupa selalu kita haturkan kepada
baginda nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan kebenaran yakni
petunjuk dari yang kuasa Allah SWT bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya kami ucapkan banyak terimkasih kepada setiap pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam setiap proses yang kami lakukan hingga
pada penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa dari terselesainya laporan ini tentunya masih
banyak kekuarangan yang harus ditutupi. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk selanjutnya kami revisi kembali.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami selaku penyusun berharap
agar laporan ini dapat bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi setiap pembaca.

Palu, 24 Januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II TARGET DAN LUARAN..........................................................................5
A. Target............................................................................................................5
B. Luaran...........................................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................6
A. Persiapan.......................................................................................................6
B. Pelaksanan.....................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI..............................................7
A. Hasil dari Intervensi..........................................................................................7
B. Dampak Setelah Intervensi...............................................................................7
BAB V PENUTUP...................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gempa dan tsunami kembali menyerang Tanah Air. Ada beberapa titik
terjadinya gempa seperti Donggala dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mencatat jumlah korban
meninggal akibat gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya
bertambah menjadi 2.113 orang. Jumlah ini bertambah dari catatan jumlah
korban meninggal sebelumnya 2.010 orang (CNN, 2018).
Salah satu dampak bencana terhadap menurunnya kualitas hidup
penduduk dapat dilihat dari berbagai permasalahan kesehatan masyarakat
yang terjadi. Bencana yang diikuti dengan pengungsian berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan yang sebenarnya diawali oleh masalah
bidang/sektor lain. Bencana gempa bumi, banjir, longsor dan letusan gunung
berapi, dalam jangka pendek dapat berdampak pada korban meninggal,
korban cedera berat yang memerlukan perawatan intensif, peningkatan risiko
penyakit menular, kerusakan fasilitas kesehatan dan sistem penyediaan air.
Timbulnya masalah kesehatan antara lain berawal dari kurangnya air bersih
yang berakihat pada buruknya kebersihan diri, buruknya sanitasi lingkungan
yang merupakan awal dari perkemhangbiakan beberapa jenis penyakit
menular (Fatoni, 2013).
Berdasarkan hasil data Palang Merah Indonesia (PMI), bahwa terdapat
5 penyakit terbanyak di posko terpadu Petobo tanggal 10 sampai 16
Desember 2018. Penyakit tersebut diantaranya ISPA sebanyak 82 orang,
dispepsia sebanyak 20 orang, hipertensi sebanyak 10 orang, diare sebanyak 9
orang, dan febris sebanyak 7 orang.
Sementara berdasarkan hasil pre test yang dilakukan di posko 5
pengungsian Ngatabaru bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan yaitu
ISPA dan hipertensi. Sehingga perlu dilakukan penyuluhan terkait masalah
kesehatan ISPA dan hipertensi agar masyarakat tahu bagaimana langkah yang
harus dilakukan dalam mencegah masalah penyakit tersebut.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Penyuluhan ISPA dan hipertensi yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk menambah ilmu serta wawasan masyarakat pengungsi
Petobo di Ngatabaru
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari diadakannya penyuluhan masalah
kesehatan ISPA dan hipertensi adalah menambah wawasan masyarakat
pengungsian bencana khusunya masalah pencegahan dan penanggulangan
terkait masalah kesehatan ISPA dan Hipertensi.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari Penyuluhan ISPA dan hipertensi yaitu:
1. Bagi Pengungsi
Adapun manfaat dari penyuluhan terkait ISPA dan hipertensi bagi
pengungsi Ngatabaru yaitu dapat memahami masalah kesehatan tentang
ISPA dan hipertensi.
2. Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat dari diadakannya kegiatan penyuluhan masalah
kesehatan ISPA dan Hipertensi bagi Masahasiswa Kesehatan Masyarakat
yaitu untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
memberikan penyuluhan sehingga dapat meningkatkan potensinya untuk
kegiatan selanjutnya.
3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Adapun manfaat bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat yaitu
mahasiswa mampu menjadi instansi yang berkontribusi langsung dalam
penanggulangan bencana.
BAB II TARGET DAN LUARAN

A. Target
Adapun target atau sasaran intervensi ini dilakukan kepada masyarakat
pengungsian pasca bencana yang berada di pengungsian Ngatabaru
Kecamatan Sigi Biromaru sebanyak kira-kira 50 orang. Serta penyuluhan
dibawakan langsung oleh mahasiswa kedokteran Putra Rahman, S.Ked.
penyuluhan dilakukan di salah satu tenda yang terdapat di Ngatabaru.

B. Luaran
Program intervensi yang dilakukan adalah penyuluhan terkait masalah
kesehatan khusunya ISPA dan hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat terkait masalah kesehatan tersebut.
BAB III METODE PELAKSANAAN
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada intervensi kesehatan terkait
ISPA dan hipertensi, yaitu :

A. Persiapan
Sebelum melakukan penyuluhan, langkah pertama yang dilakukan
adalah membuat kuesioner atau pre test terkait masalah kesehatan.
Selanjutnya dilakukan pendataan dari satu tenda ke tenda lainnya. Kemudian
melihat masalah kesehatan yang didapatkan dari hasil pre test. Selanjutnya
menentukan waktu, tempat, dan siapa yang akan melakukan penyuluhan.

B. Pelaksanan
Setelah dilakukan persiapan selanjutnya pada hari pelaksanaan warga
dikumpulkan sebanyak 50 orang yang telah diberikan pre test untuk
menerima materi penyuluhan yang dibawakan oleh mahasiswa kedokteran
Putra Rahman, S.Ked. Setelah diberikan materi selanjutnya dilakukan proses
tanya jawab antara masyarakat dengan pemateri, setelah sesi tanya jawab,
anggota kelompok yang telah ditunjuk kembali menanyakan materi yang
telah diberikan sebagai bentuk post test dari materi ISPA dan hipertensi untuk
mengevaluasi apakah pengetahuan warga mengenai ISPA dan hipertensi
meningkat atau menurun.
BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

A. Hasil dari Intervensi


Hasil dari intervensi yang telah dilakukan di salah satu tenda
pengungsian masyarakat yang berpartisipasi dan ikut dalam kegiatan tersebut
terdapat 50 orang yang hadir. Materi dibawakan langsung oleh mahasiswa
kedokteran Putra Rahman, S.Ked. Selanjutnya didapatkan hasil bahwa
sebanyak 43 yang mampu menjawab dengan sangat baik post test yang telah
diberikan.

B. Dampak Setelah Intervensi


Dampak dari intervensi yang telah dilakukan yaitu wawasan masyarakat
jadi lebih meningkat sehingga mampu untuk merealisasikan ilmu yang
mereka dapatkan yakni mampu melakukan pencegahan dan penanganan
masalah kesehatan utamanya ISPA dan hipertensi.
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Intervensi yang berikan kepada masyarakat pasca bencana yang
terdapat di desa Ngatabaru kecamatan Sigi Biromaru berupa kegiatan
penyuluhan. Penyuluhan yang diberikan yakni terkait masalah kesehatan
berupa masalah ISPA dan hipertensi. Setelah diberikan penyuluhan,
selanjutnya dilakukan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat yang telah mengikuti kegiatan penyuluhan. Kemudian didapatkan
hasil bahwa masyarakat meningkat pengetahuannya terkait masalah kesehatan
ISPA dan hipertensi.

B. Saran
Adapun saran yang diberikan kepada masyarakat pengungsian pasca
bencana di desa Ngatabaru yaitu sebaiknya masyarakat lebih antusias lagi
dalam menerima intervesi yang diberikan seperti pada kegiatan penyuluhan
sebab pada kegiatan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
CNN Indonesia, 2018, Kerap Santap Nasi dan Mi, Anak Pengungsi Gempa
Rentan Sakit, Diunduh pada tanggal 04 Januari 2019 dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180816110412-20-322717/kerap
-santap-nasi-dan-mi-anak-pengungsi-gempa-rentan-sakit.
Fatoni Z, Widyatun, 2013, Permasalahan Kesehatan dalam Kondisi Bencana:
Peran Petugas Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat, Jurnal Kependudukan
Indonesia, Vol. 8, No.1, Hal. 37-53.
LAMPIRAN

Suasana saat melakukan briefing sehari sebelum kegiatan penyuluhan

Suasana saat persiapan tempat sebelum kegiatan penyuluhan


Suasana saat Putra Rahman, S.Ked melakukan penyuluhan dan tanya jawab
terkait masalah ISPA dan hipertensi

Suasana saat makan bersama dengan warga


Suasana saat foto bersama dengan beberapa warga yang mengikuti penyuluhan

Suasana saat setelah melakukan penyuluhan dan foto bersama pembimbing dan
ketua prodi Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai