Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PKM PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II BERBASIS

PENANGGULANGAN BENCANA
“ Sanitasion :Penyuluhan Pengendalian Vektor”

DISUSUN OLEH :
Posko 15
Stevi Manalu N 201 16 032
Nurul Hafzah Syamsir N 201 16 036
Anisa N 201 16 045
Marwia Aulia Zulkifli N 201 16 053
Endang N 201 16 054
Baso Alfirmansyah N 201 16 127
Elis Hartina N 201 16 136
Indriani N 201 16 147
Leony Miranda Yudha N 201 16 153
Nadiya Ayu Wulandari N 201 16 174
Puti Andalusia S. Banilai N 201 16 190
Tafsir Firdaus Hi. Topae N 201 16 214

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan laporan pengabdian kami
dengan intervensi “Penyuluhan Pengendalian Vektor” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk laporan ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa laporan yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian laporan ini
hingga selesai.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya laporan yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Palu, 23 Januari 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
Daftar Gambar...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. TUJUAN.............................................................................................................3
C. MANFAAT........................................................................................................3
BAB II TARGET DAN LUARAN...............................................................................5
A. TARGET............................................................................................................5
B. LUARAN............................................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................................6
A. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN.....................................................6
BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI....................................................8
A. HASIL DARI INTERVENSI.............................................................................8
B. DAMPAK SETELAH INTERVENSI................................................................8
BAB V PENUTUP........................................................................................................9
A. KESIMPULAN..................................................................................................9
B. SARAN...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
LAMPIRAN................................................................................................................11

iii
Daftar Gambar
Gambar 1. Briefing sebelum melakukan penyuluhan.............................................................11

Gambar 2. Kegiatan Penyuluhan............................................................................................11

Gambar 3. Keadaan tempat sampah sebelum dilakukan intervensi........................................12

Gambar 4. Keadaan tong penampungan air sebelum dilakukan intervensi.............................12

Gambar 5. Keadaan sekitar tempat sampah sebelum dilakukan intervensi.............................13

Gambar 6. Keadaan tempat sampah dan sekitarnya setelah dilakukan intervensi..................14

Gambar 7. Keadaan tong penampungan air setelah dilakukan intervensi...............................14

iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vektor adalah hewan avertebrata yang bertindak sebagai penular penyebab
penyakit (agen) dari host pejamu yang sakit ke pejamu lain yang rentan. Vektor
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu vektor mekanik dan vektor biologik. Vektor
·mekanik yaitu hewan avertebrata yang menularkan penyakit tanpa agen tersebut
mengalami perubahan, sedangkan dalam vektor biologik agen mengalami
perkembangbiakan atau pertumbuhan dari satu tahap ke tahap yang lebih lanjut.
Vektor yang sering terdapat pada lingkungan masyarakat berupa nyamuk
dan lalat. Nyamuk merupakan serangga berukuran kecil spesies nyamuk maka
perlu dilakukan kegiatan koleksi dengan tiga pasang kaki, mempunyai dua sayap
bersisik, referensi nyamuk di berbagai daerah. dan mempunyai bagian mulut
(proboscis) untuk menusuk dan menghisap darah. Nnyamuk dari berbagai genus,
banyak diantaranya yang menjadi vektor penyakit, diantaranya Ae. aegypti dan
nyamuk Ae. albopictus menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
dan chikungunya.
Selain nyamuk, vektor yang sering dijumpai yaitu lalat. Lalat binatang
kecil sebagai penular secara mekanik berbagai penyakit yang banyak kita jumpai
termasuk dalam Ordo Diptera Sub Ordo Cyclorrhapha yang anggotanya terdiri
lebih dari 116.000 spesies di seluruh dunia. Ancaman lalat terjadi karena
timbulnya dapat terjadi melalui semua bagian dari tubuh yaitu bulu badan, bulu
pada anggota gerak, muntahan serta fesesnya. Lalat rumah vektor utama
penyebaran berbagai penyakit ditularkan secara mekanis seperti diare, disentri,
Tempat perkembangbiakan vektor sendiri beragam. Seperti nyamuk
memilih tempat-tempat penampungan air/kontainer di dalam atau di sekitar
rumah atau tempat-tempat umum yang jaraknya kurang dari 500 meter dari
rumah, dapat berupa genangan air yang tertampung pada di suatu tempat
kontainer dan bukan genangan air yang langsung berhubungan dengan tanah.

1
Lalat bisa membiak disetiap medium yang terdiri dari zat organik yang
lembab dan hangat dapat memberi makan pada larva-larvanya. Medium
pembiakan yang disukai ialah kotoran. Lalat juga membiak di excreta manusia
yang terdapat dikakus atau tempat-tempat lain, dan karena excreta manusia ini
juga mengandung organisme patogen maka ia merupakan medium pembiakan
yang paling berbahaya. Juga sludge dari air kotor yang digesti sempurna bisa
menjadi medium pembiakan lalat . Disamping itu sampah yang ditumpuk di
tempat terbuka karena mengandung zat-zat organic merupakan medium
pembiakan lalat yang penting.
Seperti diketahui pasca bencana tanggal 28-September-2018, angka vektor
meningkat terutama di daerah pengungsian salah satunya posko 5 pengungsian
Desa Ngatabaru. Beberapa vektor yang banyak ditemui di tempat pengungsian
adalah nyamuk dan lalat.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ada banyak faktor yang
menjadi penyebab meningkatnya vektor berupa nyamuk dan lalat. Faktor
Pertama yaitu para warga disekitar tenda pengungsian membiarkan air-air hujan
yang tergenang di sekitar pembuangan mereka, selain itu air limbah bekas
mencuci peralatan masak juga mereka biarkan tanpa di alirkan hingga kering.
Padahal hal tersebut dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Pada saat melakukan pendataan, ditemukan bahwa tong-tong air tempat
penampungan air warga disektar pengungsian ternyata tidak pernah dibersihkan
dan ada yang tidak tertutup. Tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan
kesehatan. Selain berdampak negatif jika diolah menjadi air minum,
kebersihanya juga sangat tidak terjamin.
Selain itu, faktor lain penyebab berkembangnya vektor yaitu tempat
sampah yang berada pada di depan masing-masing tenda pengungsian warga ada
sebagian yang tidak tertutup. Tentu saja hal itu dapat menjadi tempat
bersarangnya lalat yang nantinya akan mengontaminasi makanan mereka.

2
Makanan yang tekah mereka masak juga tidak ditutup dengan tudung saji,
padahal penggunaan tudung saji sendiri merupakan bentuk pencegahan
terkontaminasinya makanan dengan lalat.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan warga sekitar, tempat
sampah mereka juga tidak dibedakan berdasarkan 3 jenis tong sampah sesuai
dengan standar kesehatan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Maka dengan ini
kelompok kami tertarik untuk mengadakan program Penyuluhan dengan tema
“Pengendalian Vektor Pada Tenda Pengungsian Posko 5 Desa Ngatabaru
Kecamatan Biromaru”.
B. TUJUAN
Adapun Tujuan dilakukanya Penyuluhan ‘Pengendalian Vektor Pada Tenda
Pengungsian Posko 5 Desa Ngatabaru Kecamatan Biromaru” yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan warga di pengungsian mengenai vektor
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga di pengungsian mengenai
vektor penyakit melalui kegiatan penyuluhan.

C. MANFAAT
Adapun manfaat dilakukanya Penyuluhan ‘Pengendalian Vektor Pada Tenda
Pengungsian Posko 5 Desa Ngatabaru Kecamatan Biromaru” yaitu :
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah mengenai vektor dan
menentukan cara pengendalian yang akan dilakukan.
2. Manfaat Bagi Warga Posko
Warga Pengungsian Posko 5 Desa Ngatabaru Kecamatan Biromaru dapat
mendapatkan pengetahuan mengenai Vektor dan Cara pengendalianya.
3. Manfaat Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
3
Program Studi Kesehatan Masyarakst mampu menjadi instansi yang
berkontribusi langsung dalam penanggulangan bencana.

4
BAB II TARGET DAN LUARAN
A. TARGET
Sasaran intervensi ini dilakukan kepada responden yaitu Ibu Rumah
Tangga dan Kepala Rumah Tangga dengan target jumlah keseluruhan 50 orang.
Rencana mengenai Waktu pelaksaan penyuluhan yaitu pada hari Sabtu 20-
Januari-2019. Waktu pelaksanaan sendiri direncanakan pada pagi hari dan
bertempat pada salah satu tenda pengungsian posko 5 Desa Ngatabru.
Pada penyuluhan kali ini, diharapakan warga sekitar pokso 5 Desa
Ngatabaru yang sebelumnya memiliki tingkat pengetahuan mengenai
Pengendalian Vektor rendah dapat meningkat. Selain tingkat pengetahuan
mengenai Pengendalian Vektor di harapkan juga warga sekitar pokso 5 Desa
Ngatabaru dapat mengaplikasikan cara pencegahan terhadap vektor.
Sebelum dilakukan penyuluhan, perilaku masyarakat akan pengendaliam
vektor masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan dengan keadaan tempat sampah
dan tong penampungan air warga pengungsian masih terbuka. Beberapa tempat
sampah terdapat banyak lalat yang menghinggapi sisa-sisa makanan dalam
tempat sampah tersebut.

B. LUARAN
Penyuluhan mengenai Pengendalian Vektor telah terlaksanan pada hari
Minggu, 20-Januari-2019 pada pukul 09.00 yang dilaksanakan disalah satu tenda
pengungsian posko 5 desa Ngatabaru dengan peserta sebanyak 50 kk.
Setelah dilakukan penyuluhan, perilaku masyarakat mengenai
pengendalian vektor telah menunjukan perubahan. Hal ini dapat dilihat dengan
sudah mulainya masyarakat menutup tempat sampah agar tidak dihinggapi lalat
dan ton air penampungan yang terbuka sudah mulai ditutup.

5
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Adapun langkah-langkah Penyuluhan mengenai Pengendalian Vektor yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a) Melakukan observasi disekitar lingkungan posko 5 pengungsian desa
Ngatabaru.
b) Menentukan pokok permasalahan berdasarkan hasil observasi
c) Melakukan briefing bersama anggota kelompok untuk menentukan
intervensi yang akan dilakukan
d) Menentukan waktu, tempat, dan jenis kegiatan yang akan dilakukan.
e) Mempersiapkan seluruh kesiapan pelaksanaan penyuluhan seperti
mengambil poster di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dan
perlengkapan penyuluhan lainya (pengeras suara, dan konsumsi).
f) Memberitahukan kepada koordinator posko 5 Pengungsian desa
Ngatabaru mengenai kegiatan penyuluhan
g) Memberitahukan warga sekitar posko 5 desa Ngatabaru mengenai
kegiatan penyuluhan.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Melakukan senam pagi bersama warga sekitar posko pengungsian
b) Mempersiapkan seluruh perlengkapan penyuluhan
c) Memanggil koordinator posko dan warga sekitar posko pengungsian
ketempat di adakannya kegiatan penyuluhan
d) Mempersilahkan kepada tim pemateri penyuluhan sekaligus Membuka
kegiatan penyuluhan
e) Tim pemateri melakukan penyuluhan dan memberikan kesempatan kepada
warga untuk memberikan pertanyaan pada akhir materi disampaikan
f) Membagikan konsumsi

6
g) Membagikan poster dan pamflet kepada warga posko pengungsian

7
BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
A. HASIL DARI INTERVENSI
Penyuluhan telah terlaksana pada hari Minggu, 20-Januari-2019 pada pukul
09.00 yang dilaksanakan disalah satu tenda pengungsian posko 5 desa Ngatabaru
dengan peserta sebanyak 50 orang.
B. DAMPAK SETELAH INTERVENSI
Setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan masyarakat mengenai vektor
mulai meningkat. Selain pengetahuan, perilaku masyarakat mengenai
pengendalian vektor telah menunjukan perubahan. Hal ini dapat dilihat dengan
sudah mulainya masyarakat menutup tempat sampah agar tidak dihinggapi lalat
dan tong air penampungan yang terbuka sudah mulai ditutup.
Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah juga sudah berubah. Hal ini
dapat terlihat dengan mulai berkurangnya sampah disektar posko pengungsian.
Selain itu, setiap pagi juga ada petugas-petugas pengangkut sampah yang datang
untuk mengambil seluruh sampah yang ada disekitar posko pengungsian.

8
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan penyuluhan mengenai pengendalian vektor tekah terlaksana dan
mencapai target yang telah ditentukan yaitu sebanyak 50 orang kk. Sebelum
intervensi, pengetahuan dan perilaku warga mengenai pengendalian vektor
masih kurang. Setelah dilakukanya intervensi pengetahuan warga di posko
pengungsian mulai meningkat dan terjadinya perubahan perilaku warga sekitar.
Hal ini ditandai dengan mulainya menutup warga sekitar menutup tempat
sampah dan tong penampungan air. Selain itu, kesadaran akan membuang
sampah pada tempatnya juga telah meningkat dapat terlihat dengan bersihnya
lingkungan sekitar posko 5 pengungsian Desa Ngatabaru.
B. SARAN
Sebaiknya pada saat pemaparan materi, warga lebih fokus pada pemateri
dan tidak terpecah fokusnya terhadap yang lainnya. Selain itu, diharapkan warga
sekitar pengungsian tetap menjaga kebersihan lingkungan dan terus
mengaplikasikan cara untuk pengendalian vektor dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, diharapkan bagi instansi pemerintah agar lebih memperhatikan
kondisi lingkungan sekitar posko pengungsian dan bekerja sama dengan warga
sekitar untuk menjaga lingkungan terutama dalam hal sanitasi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Marbawati, Zumrotus Sholichah, 2009, “Koleksi Referensi Nyamuk Di Desa
Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora”, Staf Loka Litbang P2B2
Banjarnegara, Vol. 5, No. 01, Jun 2009 : 6 – 10.
Dian lndra Dewi, 2007, “Lalat dan Kehidupannya”, StafLoka Litbang P2B2
Banjarnegara, Balaba, Ed.004, no. 01, Jun/2007: 18.
Tri wijayanti, 2008, “Vektor dan Reservoir”, StafLoka Litbang P2B2 Banjarnegara,
BALABA, Ed.007, no. 02, Des 2008 : 18.
Robertus Dita Prasetya, Yamtana, Rizki Amalia, 2015, “Pengaruh Variasi Warna
Lampu Pada Alat Perekat Lalat Terhadap Jumlah Lalat Rumah (Musca
Domestica) Yang Terperangkap”, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta, Balaba Vol. 11 No. 01, Juni 2015: 29-34.
Made Agus Nurjana1, Ade Kurniawan, 2017, Preferensi Aedes aegypti Meletakkan
Telur pada Berbagai Warna Ovitrap di Laboratorium, “Balai Litbang
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Donggala”, Balaba Vol.13 No.1,
Juni 2017: 37-42.

10
LAMPIRAN

Gambar 1. Briefing sebelum melakukan penyuluhan

Gambar 2. Kegiatan Penyuluhan

11
Gambar 3. Keadaan tempat sampah sebelum dilakukan intervensi

Gambar 4. Keadaan tong penampungan air sebelum dilakukan intervensi

12
Gambar 5. Keadaan sekitar tempat sampah sebelum dilakukan intervensi

13
Gambar 6. Keadaan tempat sampah dan sekitarnya setelah dilakukan intervensi

Gambar 7. Keadaan tong penampungan air setelah dilakukan intervensi

14

Anda mungkin juga menyukai