Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN “KURIKULUM PENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

● Maya Amelia (2001010087) ● Dameria Karina


● Christina Margaretha Butar Butar Saragih(2001010066)
(2001010096) ● Meliala Silaen(2001010139)
● Laurentiya P (2001010109) ● Melva Trimawarni Saragih
● Elvrida Yolanda Sinaga (2001010107
(2001010112) ● Nova Anjelin Hutagaol
● Jesika Simbolon (2001010115) (2001010131)
● Nur Hapni Sagala (2001010116)
● Nama Melpa Ronauli Damanik
● Adelaide Sidabutar (2001010117)
(2001010133)
● Anggi martua tondang
(2001010128)
● Dewi sofianty sipayung
(2001010136)

● Lia Ornella Pardede (2001010137)


● Sakti Halomoan Marpaung
(2001010138)
● Roy Magelhaens Purba
(2001010085)
Dosen Pengampu : Mastiur Verawaty Silalahi, S.Pd.,M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Makalah ini diberi judul “Kurikulum Pendidikan“ yang merupakan salah satu tugas yang
diberikan oleh Dosen Belajar dan Pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar. Dalam penyusunan makalah
ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Mastiur Verawaty Silalahi, S.Pd., M.pd. selaku dosen mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP NOMENSEN
Pematang Siantar.
2. Teman–teman mahasiswa Kelompok 1 Belajar Dan Pembelajaran.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan guna
perbaikan penulisan makalah di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Pematang Siantar, 08 Januari 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah.......................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli...................................................................................3
2.2 Tujuan Kurikulum.......................................................................................................................4
2.3 Fungsi Kurikulum Pendidikan.....................................................................................................6
2.4 Komponen – komponen Kurikulum Pendidikan..........................................................................6
2.5 Jenis – jenis Kurikulum...............................................................................................................8
2.6 Manfaat Kurikulum Pendidikan...................................................................................................9
2.7 Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Pendidikan......................................................................9
2.8 Implementasi Kurikulum Pendidikan........................................................................................16
BAB III................................................................................................................................................17
PENUTUP...........................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus


berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang
kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
ketentuan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu : pendidikan formal
dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung secara
teratur, bertingkat dan berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal adalah
pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat.
Sekolah sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi siswa. Pendidikan
tersebut mempunyai fungsi (UU No.20 tahun 2003 pasal 3):
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

1.2 Rumusan Masalah.


a. Apa saja Pengertian kurikulum pendidikan menurut para ahli?
b. Apa saja Tujuan Kurikulum pendidikan?
c. Apa saja Fungsi kurikulum pendidikan?
d. Bagaimana Komponen-komponen kurikulum pendidikan?
e. Apa saja Jenis jenis kurikulum?
f. Apa Manfaat kurikulum pendidikan?
g. Bagaiaman Kelemahan dan kelebihan kurikulum pendidikan?
h. Bagaimana Implementasi kurikulum pendidikan?

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah


a. Untuk mengetahui beberapa Pengertian kurikulum pendidikan menurut para ahli
b. Untuk mengetahui Tujuan Kurikulum pendidikan
c. Untuk mengetahui Fungsi kurikulum
d. Untuk mengetahui Komponen-komponen kurikulum pendidikan
e. Untuk mengetahui Jenis jenis kurikulum pendidikan
f. Untuk mengetahui Manfaat kurikulum pendidikan
g. Untuk mengetahui Kelemahan dan kelebihan kurikulum pendidikan
h. Untuk mengetahui Implementasi kurikulum pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

A. Menurut Daniel Tanner Dan Laurel Tanner


Kurikulum adalah pengalaman pembelajaran yang terarah dan terencana secara
terstuktur dan tersusun melalui proses rekontruksi pengetahuan dan pengalaman secara
sistematis yang berada dibawah pengawasan lembaga pendidikan sehingga pelajar memiliki
motivasi dan minat belajar.
B. Menurut Inlow ( 1966 )
Kurikulum adalah usaha menyeluruh dirancang khusus oleh sekolah dalam
membimbing murid memperoleh hasil dari pelajaran yang telah ditentukan.
C. Menurut Hilda Taba ( 1962 )
Pengertian kurikulum sebagai a plan of learning yang berarti bahwa kurikulum ialah
sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa yang memuat rencana untuk peserta
didik.
D. Menurut Kerr J. F ( 1968 )
Pengertian kurikulum adalah sebuah pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan
dengan individu dan berkelompok baik diluar maupun di dalam sekolah.
E. Menurut George A. Beaucham ( 1976 )
Pengertian kurikulum ialah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran
yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran pilihan disiplin ilmu,
rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
F. Menurut Neagley Dan Evans ( 1967 )
Pengertian kurikulum adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak
sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa
yang paling baik.
G. Menurut UU. NO 20 Tahun ( 2003 )
Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
H. Menurut Good V. Carter ( 1973 )
Pengertian kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek
yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor.
I. Menurut Grayson ( 1978 )
Pengertian kurikulum ialah suatu perencanaan untuk mendapatkan pengeluaran ( out-
comes ) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.
J. Menurut Murray Print
Pengertian kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencana diberikan
secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat
dinikmati semua siswa pada saat kurikulum diterapkan.
K. Menurut Crow And Crow
Pengertian kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran
yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.
L. Menurut Harold B, Alberty
Kurikulum adalah Kegiatan yang disajikan oleh sekolah bagi para pelajar. Tidak ada
pembatasan antara kegiatan didalam kelasdan diluar kelas. Di kutip oleh Prof. Dr. S
Nasution.

2.2 Tujuan Kurikulum


Tujuan kurikulum secara umum, yakni untuk pendidikan nasional, untuk lembaga
atau institusi, untuk berbagai bidang studi, dan untuk instruksi atau penjabaran bidang studi.
Bila disingkat, tujuan kurikulum adalah untuk melancarkan proses pendidikan.
Undang-Undang di Indonesia telah mengatur tujuan kurikulum yang didasarkan pada tujuan
pendidikan itu sendiri. Berikut penjelasan tujuan kurikulum menurut Undang-Undang:

1. Beriman dan Bertakwa


Tujuan kurikulum yang pertama menunjukkan bahwa iman dan takwa kepada Tuhan
yang Maha Esa adalah faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia. Apalagi dalam Pancasila yang merupakan dasar negara, sila pertama juga berbunyi
Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Berakhlak Mulia
Tujuan kurikulum yang kedua berkaitan dengan manusia yang memiliki sifat berbeda-
beda. Setiap individu memiliki sifat yang berbeda, dan perbedaan ini berpotensi
menimbulkan konflik antar individu.Oleh karena itu, akhlak mulia adalah salah satu solusi
untuk menghindari konflik antar individu. Membentuk manusia yang berakhlak mulia harus
diterapkan pada pendidikan pada level terendah hingga tertinggi.

3. Memiliki Kecakapan
Tujuan kurikulum yang ketiga adalah menjadi manusia yang cakap. Hal ini sangat
penting sebagai tolak ukur kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Selama atau setelah
mengenyam pendidikan, sorang peserta didik harus memiliki suatu kecakapan tertentu. Cakap
dalam menulis dan membaca merupakan keharusan peserta didik.

4. Kreatif
Definisi kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk
menciptakan, hal ini termasuk tujuan dari pengertian pendidikan. Kreatif merupakan
kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai cara. Berbagai macam
solusi dari suatu masalah dapat tercipta dari kreatifitas individu.Tujuan kurikulum ini harus
diterapkan untuk menjadikan peserta didik memiliki kemempuan untuk menyelesaikan
masalah dan membantu orang lain. Tentunya juga diharapkan seseorang dapat berkontribusi
dalam memberikan solusi untuk berbagai masalah yang ada pada bangsa.

5. Mandiri
Mandiri adalah keadaan di mana seorang individu dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Kemandirian dapat diterapkan dalam kehidupan belajar
mengajar, contohnya adalah kejujuran dalam mengerjakan ujian.
Pada tujuan kurikulum ini diharapkan peserta didik mampu melakukan segala sesuatunya
tanpa bantuan orang lain, sehingga nantinya jika dalam keadaan terdesak peserta didik
mempu menyelesaikan masalahnya sendiri.

6. Demokratis dan Bertanggung Jawab


Tujuan kurikulum yang terakhir adalah menjadi warga negara yang demokratis derta
betanggung jawab. Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah demokrasi. Demokrasi
berasal dari kata demos yang artinya rakyat dan kratos yang artinya kekuasaan, sehingga
dapat diartikan bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara dipegang oleh rakyat.Dalam
kehidupan berdemokrasi perlu adanya batasan-batasan yang membatasi kebebasan individu
dalam bernegara. Sehingga pada tujuan pendidikan ini demokratis disandingkan dengan
bertanggung jawab agar terciptanya kehidupan demokrasi yang sesuai dengan prinsip dasar
demokratis.

2.3 Fungsi Kurikulum Pendidikan


Fungsi kurikulum bagi murid atau peserta didik, sebagai sarana dalam mengukur
kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. Berkaitan dengan pencapaian target yang
membuat siswa menjadi mudah memahami berbagai materi. Serta mampu melaksanakan
proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah.
Selain itu dengan fungsi kurikulum ini, akan mempermudah siswa dalam memetakan
jadwal. Melalui jadwal yang tersusun rapi dan terencana baik, peserta didik bisa disiplin
membagi pekerjaan. Fungsi kurikulum untuk peserta didik lainnya, ialah mampu memetakan
apa yang harus siswa kerjakan dari waktu ke waktu. Sesuai dengan evaluasi yang dikerjakan
oleh guru dalam kurun 3 atau 6 bulan sekali.

2.4 Komponen – komponen Kurikulum Pendidikan


Komponen-komponen kurikulum:
1) Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan erat dengan arah atau hasil yang diharapan secara
mikro maupun makro. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi dari mulai tujuan yang sangat
umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang kemudian
dinamakan dengan kompetensi.tujuan pendidikan nasional diklasifikasikan menjadi empat
yaitu:
a) Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
b) Tujuan Intstitusional (TI) atau lembaga
c) Tujuan Kurikuler (TK)
d) Tujuan Intruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)

2) Komponen isi
Adalah komponen yang didesain untuk mencapai komponen tujuan. Yang dimaksud
komponen materi adalah bahan-bahan kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai,
pengalaman, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna
mencapai komponen tujuan. Komponen materi harus dikembangkan untuk mencapai
komponen tujuan, oleh karena itu komponen tujuan dengan komponen materi atau dengan
komponen-komponen yang lainnya haruslah dilihat dari sudut hubungan yang fungsional.
Pada hakekatnya materi kurikulum adalah isi kurikulum. Dalam Undang-undang tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “Isi kurikulum merupakan bahan kajian
dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan
dalam rangka upaya pencapaian tujuan.

3) Komponen Strategi
Komponen strategi dan metode merupakan komponen yang memiliki peran yang
sangat penting, dikarenakan berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi
pembelajaran merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain
strategi memiliki dua hal yang penting yaitu rencana yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan
dan strategi disusun untuk mencapai tujuan terentu. Sedangkan metode adalah upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan belajar nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal.
Strategi menuju pada pendekatan, metode serta peralatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran. Pada hakekatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja,
tetapi menyangkut berbagai macam yang diusahakan oleh guru dalam membelajarakan siswa
tersebut. Dengan kata lain mengatur seluruh komponen, baik pokok maupun penunjang
dalam sistem pengajaran. Subandijah, memasukkan komponen evaluasi kedalam komponen
strategi. Hal ini berbeda pula dengan pendapat para ahli lainnya yang mengatakan bahwa
komponen evaluasi adalah komponen yang berdiri sendiri.

4) Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat diperbandingkan seperti
halnya penjaga gawang dalam permainan sepak bola, memfungsikan evaluasi berarti
melakukan seleksi terhadap siapa yang berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum berhak
diluluskan, karena itu siswa yang dapat mencapai targetlah yang berhak untuk
diluluskan,sedangkan siswa yang tidak mencapai target (prilaku yang diharapkan) tidak
berhak untuk diluluskan. Dilihat dari fungsi dan urgeni evaluasi yang demikian, Dari sudut
komponen evaluasi misalnya, berapa banyak guru yang mengerjakan suatu mata pelajaran
yang sesuai dengan latar belakang pendidikan guru dan ditunjang pula oleh media dan sarana
belajar yang memedai serta murid yang normal. Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksaan mengajar secara
keseluruhan. Setiap kegiatan akan memberikan umpan balik demikian juga dalam pencapaian
tujuan-tujuan belajar dan proses pelaksanaan mengajar.

2.5 Jenis – jenis Kurikulum


Ada 3 macam jenis-jenis kurikulum, yaitu sebagai berikut:
1. Separate Subject Curriculum
Separate subject curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang terdiri atas mata
pelajaran yang terpisah-pisah. Istilah lain dari kurikulum ini ialah kurikulum mata pelajaran
terpisah atau tidak menyatu, dikatakan demikian karena data-data pelajaran disajikan pada
peserta didik dalam bentuk subject atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang
lainnya. Penyusunannya didasarkan atas pengalaman dan kebudayaan umat manusia
sepanjang masa, lalu disederhanakan dan disusun secara logis, kemudian disesuaikan dengan
umur dan perkembangan anak didik.

2. Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan)


Correlated curriculum adalah jenis kurikulum di mana beberapa mata pelajaran yang
ada hubungannya disatukan menjadi satu mata pelajaran atau bidang studi tersendiri.

3. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)


Kurikulum integrasi merupakan jenis organisasi kurikulum yang dipadukan yakni
beberapa mata pelajaran disatukan atau dipadukan dalam arti mengahapuskan segala
pemisahan dari bermacam-macam mata pelajaran yang lepas-lepas. Dengan kata lain
penyajian bahan pelajarannya dalam bentuk keseluruhan. Pada jenis kurikulum ini
diutamakan pencapaian tujuan, yaitu membentuk manusia dalam kepribadian yang bulat dan
harmonis.

Jika dilihat dari sudut guru sebagai pengembang kurikulum dikenal jenis-jenis kurikulum
sebagai berikut:
1. Open curriculum (kurikulum terbuka), artinya kurikulum = guru. Guru memiliki
kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan keinginan dan
kemampuannya.
2. Close curriculum (kurikulum tertutup), artinya kurikulum sudah ditentukan secara
pasti mulai tujuan,materi, metode dan evaluasinya, sehingga guru tinggal
melaksanakan apa adanya.
3. Guide curriculum (kurikulum terbimbing), artinya kurikulum setengah terbuka,
setengah tertutup. Rambu-rambu pengajar telah ditentukan dalam kurikulum, akan
tetapi guru masih diberi kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam
kelas.

2.6 Manfaat Kurikulum Pendidikan


Pada dasarnya kurikulum bermanfaat untuk mengarahkan proses belajar-mengajar
sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik. Mengacu pada pengertian
kurikulum, adapun beberapa manfaat kurikulum adalah sebagai berikut:
▪ Manfaat Kurikulum Bagi Guru
Kurikulum dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran. Kurikulum dapat membantu memberikan
pemahaman kepada tenaga pengajar dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Kurikulum dapat mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses belajar-
mengajar. Kurikulum dapat membantu menunjang pengajaran agar lebih baik.
▪ Manfaat Kurikulum Bagi Sekolah
Kurikulum akan mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).Kurikulum akan membuka peluang bagi
pihak sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum dapat
digunakan sebagai alat dalam upaya pencapaian tujuan program pendidikan.
▪ Manfaat Kurikulum Bagi Masyarakat
Kurikulum dapat dijadikan pedoman atau standar bagi orang tua dalam membimbing
proses belajar anaknya.Kurikulum memungkinkan masarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
mengembangkan dan menyempurnakan program pendidikan, yaitu melalui kritik dan saran
yang membangun.
2.7 Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Pendidikan
▪ Kurikulum tahun 1947
Kelebihan :
Lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulatdan sejajar dengan
bangsa lain.

Kelemahan :
a. Yang diutamakan pendidikan watak
b. Materi pelajaran Cuma sedikit

▪ Kurikulum 1952
Kelebihan:
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan nasional

Kelemahan:
a. Masih kurangnya tenaga pengajar
b. Tidak di dukung dengan fasilitas yang memada

▪ Kurikulum 1968:
Kelebihan:
a. Bersifat politis
b. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati

Kelemahan:
Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja

▪ Kurikulum 1975
Kelebihan:
a. Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam haldaya dan waktu
b. Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuanyang spesifik,dapat
diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa

Kelemahan:
a. banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA
b. Yang menyolok guru tak lagi mengajar model berceramah
c. Penolakan CBSA bermunculan.

▪ Kurikulum 1984:
Kelebihan:
Pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswauntuk aktif terlibat
secara fisik, mental, intlektual dan emosional denganharapan siswa memperoleh pengalaman
belajar secara maksimal, baikdalam ranah kognitif, afektip, maupun psikomotor.

Kelemahan:
a. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar
b. Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan, yang terlihat adalahsuasana gaduh di ruang
kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini adatempelan gambar, dan yang menyolok guru
tak lagi mengajar model berceramah

▪ Kurikulum 1994
Kelebihan:
a. Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baiksecara mental, fisik,
dan sosial
b. Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yangmudah ke hal yang
sulit, dari hal yang sederhana ke hal yangkompleks

Kelemahan:
a. Diberlakukannya sistem sentralistik sehingga memerlukan penyesuaian-penyesuaian di
daerah
b. Pada masa itu, adanya keterbatasan dana yangg menjadi alasan klasikaldalam pelaksanaan
kurikulum tersebut
c. Seringnya didapatti kompetensi guru yangg tidak sesuai dengaanyangg semestinya
d. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif
(CBSA)

▪ Kurikulum 2004:
Kelebihan:
a. Mengembangkan kopetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan
pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri
b. Mengembangangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (studentoriented)
c. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikandengan situasi dan
kondisi di sekolah
d. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek darisuatu mata pelajaran
memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadapkekurangan peserta didik
e. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untukmengeksplorasikan
kemampuan secara optimal ,dibandingkan dengan penilaian yang berfokus pada konten

Kelemahan:
a. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun ,padahalindikator sebaiknya
disusun oleh guru ,karena guru yang palingmengetahui tentang kondisi peserta didik
b. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan SKdan KD sehingga
menyulitkan guru untuk merancang pembelajaransecara berkelanjutan

▪ Kurikulum 2006 (KTSP)


Kelebihan:
a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan
b. Mendorong para guru, kepala sekolah dan pihak manajemen sekolahsemakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan
c. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untukmenitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu bagikebutuhan siswa
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dangmemberatkan kurang
lebih 20%
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

Kelemahan:
a. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP padakebanyakan satuan
pendidikan yang ada
b. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagaikelengkapan dari
pelaksanaan KTSP
c. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya,
penyusunannya maupun prakteknya di lapangan
d. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaranakan berdampak
berkurang pendapatan guru.

Sealain itu, Kurikulum 2013 sampai saat ini :


 Kelebihan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sudah diteliti oleh para pakar pendidikan. Sehingga, harapannya
kurikulum ini akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di masa mendatang. Oleh karena
itu, ada beberapa kelebihan dari kurikulum 2013 ini yang dinilai dari para ahli pendidikan.

1. Lebih Menekankan Kepada Pendidikan Karakter


Kelebihan pertama dari kurikulum 2013 adalah adanya kesempatan bagi lembaga
pendidikan untuk lebih maksimal dalam membentuk karakter peserta didik. Menariknya,
upaya pembangunan karakter dan juga budi pekerti luhur ini ditekankan pada semua program
studi yang ada. Sehingga, memungkinkan karakter anak bangsa semakin terbentuk.

2. Memungkinkan Siswa Lebih Aktif, Inovatif dan Kreatif


Selain memudahkan proses pembentukan karakter, kurikulum 2013 juga memiliki
keunggulan dari sisi mendorong siswa untuk lebih aktif. Karena kurikulum ini didesain
secara khusus agar siswa lebih inovatif dan kreatif di dalam berbagai hal. Khususnya dalam
memecahkan suatu masalah yang dihadapi saat proses pembelajaran.

3. Lebih Responsif Terhadap Fenomena Sosial yang Ada


Tidak hanya itu, kelebihan lain dari kurikulum 2013 adalah dapat menjadikan siswa
yang responsif dalam berbagai hal. Peserta didik akan diajari untuk lebih mandiri dan tanggap
dalam berbagai fenomena sosial. Baik di tingkat lokal, daerah ataupun nasional. Hal ini
sangat penting dalam rangka memupuk kepedulian terhadap nasib dan masa depan bangsa.

4. Proses Penilaian Dilakukan Dari Semua Aspek


Keunggulan menarik lainnya dari kurikulum 2013 adalah adanya proses penilaian
yang komprehensif. Jika pada kurikulum sebelumnya penilaian hanya dilakukan dari sisi
intelektual siswa, maka kurikulum 2013 ini juga membuat suatu indikator penilaian dari
aspek yang lainnya. Di antaranya adalah dari sisi kecerdasan, sikap dan karakter, sosial
bahkan aspek religius.
5. Lembaga Memperoleh Pendampingan dari Pusat
Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan di atas, ada juga kelebihan lain dari
kurikulum ini yang wajib Anda ketahui. Yaitu adanya pendampingan dan arahan langsung
dari pemerintah pusat. Sehingga, konsepnya pun lebih mudah dan memungkinkan adanya
koordinasi yang baik dengan pihak pusat. Pihak pusat pun juga akan memberikan arahan
secara langsung kepada lembaga.

6. Mendorong Guru untuk Semakin Kreatif Sebagai Fasilitator Pembelajaran


Kurikulum 2013 ini juga mendorong guru agar semakin kreatif di dalam memberikan
pengajaran kepada para siswa. Dimana, inovasi dan keahlian guru diperlukan agar materi
yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami siswa. Dalam hal ini,
penting bagi seorang guru untuk terbuka dan selalu berupaya mengembangkan diri menjadi
lebih baik.

7. Penyediaan Fasilitas Belajar Semakin Efisien


Dengan adanya kurikulum 2013, berbagai fasilitas belajar dapat diperoleh dengan baik
dan efisien. Misalnya mengenai buku ajar dan berbagai fasilitas yang lain. Dalam hal ini,
sekolah sudah tidak perlu kebingungan mencari fasilitas pembelajaran yang tepat. Karena
kurikulum 2013 sudah dilengkapi dengan perangkat dan fasilitas belajar yang sesuai dengan
kurikulumnya.

 Kekurangan Kurikulum 2013


Meskipun ada berbagai kelebihan kurikulum 2013, tentu saja tidak lepas dari kelemahan.
Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh kurikulum ini. Kelemahan-kelemahan tersebut
disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor kurangnya kompetensi guru, faktor materi
pembelajaran untuk siswa hingga faktor lembaga sekolah dan pemerintahan. Berikut adalah
beberapa di antara kelemahan kurikulum ini.

1. Guru Tidak Dilibatkan dalam Pembuatan Kurikulum 2013


Kelemahan yang pertama adalah pihak guru yang cenderung tidak dilibatkan dalam
proses pembuatan kurikulum. Sementara guru adalah pihak yang berinteraksi secara langsung
dengan para peserta didik. Sehingga, alangkah lebih baiknya juga kurikulum yang disusun
melibatkan peran guru. Dengan demikian, hasilnya pun akan maksimal sesuai dengan kondisi
lapangan.

2. Banyak Sekolah yang Masih Menerapkan KBM Konvensional


Selain itu, kelemahan dari kurikulum 2013 ini adalah masih banyaknya sekolah atau
lembaga pendidikan yang menerapkan kegiatan belajar mengajar konvensional. Sedangkan
KBM konvensional harusnya sudah tidak diterapkan dalam kurikulum ini. Kurikulum 2013
menghendaki adanya metode dan konsep belajar yang baru dan inovatif seiring dengan
berkembangnya zaman.

3. Banyaknya Guru yang Belum Memiliki Kesiapan Mental


Kelemahan lain dari kurikulum ini adalah banyaknya guru yang sebenarnya masih
belum siap mental menghadapi kurikulum baru ini. Salah satu sebabnya adalah karena
kurangnya kompetensi dan kapasitas guru dalam memberikan pengajaran. Sehingga, capaian
dari kurikulum inipun menjadi terhambat. Maka, dibutuhkan pelatihan dan bimbingan khusus
kepada semua guru.

4. Guru Banyak Salah Faham sehingga Kurang Memberikan Penjelasan


Selain beberapa kelemahan yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi kelemahan
berikutnya yang membutuhkan evaluasi dan perbaikan. Yaitu banyaknya guru kurang tepat
dalam memahami konsep kurikulum ini. Sehingga, guru kurang memberikan penjelasan
materi karena terlalu fokus kepada konsep pembelajaran aktif dan mandiri yang ditawarkan
oleh kurikulum ini.

5. Dalam Menyusun RPP Guru Kurang Kreatif


Berikutnya, kelemahan kurikulum ini juga ditandai dengan masih banyaknya guru
yang kurang kreatif di dalam penyusunan RPP. Padahal, RPP di sini sangat mempengaruhi
hasil pembelajaran. Semakin baik RPP yang dibuat, maka hasil pembelajarannya juga akan
semakin maksimal. Lagi-lagi hal ini disebabkan karena kemampuan dan kualitas guru yang
masih kurang.

6. Materi yang Wajib Dikuasai oleh Siswa Terlalu Banyak


Kelemahan berikutnya yang dimiliki oleh kurikulum 2013 adalah terlalu banyaknya
materi yang diberikan kepada siswa. Bahkan, banyak yang menganggap bahwa ada beberapa
materi belajar yang terlalu berat untuk usia sekian. Sehingga, beban belajar siswa menjadi
semakin besar dan berat. Dan ini akan berdampak pada terlalu tertinggalnya siswa yang
berkemampuan rendah.

7. Sekolah Kurang Mandiri di dalam Menyikapi Kurikulum yang Ada


Di samping itu, kurikulum 2013 juga memiliki kelemahan tersendiri dari sisi
kemandirian lembaga. Jika pada kurikulum yang sebelumnya sekolah sangat independen dan
dapat menentukan kurikulum sendiri, maka pada kurikulum 2013 ini semua materi ajar dan
kurikulumnya harus mengikuti pusat. Hal ini menyebabkan sekolah kurang dapat aktif
membentuk ciri khas lembaga.
Beberapa kekurangan kurikulum 2013 di atas menunjukkan bahwa ada banyak sisi yang perlu
diperbaiki dari kurikulum ini. Sehingga, dari tahun ke tahun akan semakin baik dan efektif.
Lembaga harus aktif dalam melakukan kreasi dan inovasi agar sekolahnya semakin maju dan
tidak tertinggal.

2.8 Implementasi Kurikulum Pendidikan


A. Pengertian Implementasi Kurikulum
Implementasi adalah pelaksanaan (Penyusun, 2008) di mana Browne dan Wildavsky
dalam Usman (2004) dan Setiawan (2004), mengemukakan makna implementasi sebagai
perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Sedangkan kurikulum diartikan sebagai jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish (Subandijah, 1993).
Hal ini dapat dimaknai, bahwa kurikulum adalah jarak waktu pendidikan yang harus dilalui
oleh peserta didik yang bertujuan untuk memperoleh pengakuan yang biasanya dalam bentuk
ijazah atau sertifikat. Kurikulum juga dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk
mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu
(Hamalik, 2013).
Selain itu, Implementasi Kurikulum Pendidikan adalah penerapan atau pelaksanaan
program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diuji
cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian
terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual ,
emosional serta fisiknya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Meskipun banyak definisi kurikulum yang satu dengan yang lain saling berbeda,
dikarenakan dasar filsafat yang dianut oleh para penulis berbeda-beda. Walaupun demikian
ada kesamaan satu fungsi, yaitu bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran
berjalan dengan optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan
berada pada kurikulum. Baik dan buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum,
apakah mampu membangun kesadaran kritis terhadap peserta didik ataukah tidak. Dengan
demikian, kurikulum memegang peran penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan dan bagi
peserta didik.

3.2 Saran
Sesuai dengan perkembangan dan ilmu pengetahuan sebaiknya kurikulum disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kurikulum perlu dikembangkan secara dinamis
sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan kurikulum harus
mengacu pada sumber hukum yaitu pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum

https://subhaniain.wordpress.com/2013/11/22/kurikulum-pendidikan/

http://www.idsejarah.net/2014/01/fungsi-dan-peranan-kurikulum.html

Anda mungkin juga menyukai