OLEH:
Oleh :
Nama : Lela Dewi Kartikasari
NIM : 2017.02.0064
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
TM II pada Ny A G1P0A0 dengan kehamilan hipertensi di Puskesmas Karangpilang
Lamongan .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka laporan
ini tidak dapat terwujud. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, perkenankan saya
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Hj. Soelidjah Hadi, M. Kes. MM, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang dan pembimbing intsitusi atas kesempatan serta fasilitas yang diberikan
kepada kami untuk menjadi Mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan.
2. Semi Na’im, SST, M.Kes, selaku Kaprodi D-IV Bidan Pendidik dan juga selaku
pembimbing I praktek Klinik Kebidanan STIKes Husada Jombang.
3. Siti Mudrikatin, SST, MM, M.Kes, selaku pembimbing I praktek Kependidikan (Clinical
Educator) STIKes Husada Jombang.
4. Kepala Puskesmas Karangpilang yang memberikan fasilitas lahan praktik untuk dibuat
praktik klinik kebidanan
5. Insulami, SST, selaku pembimbing lahan di Puskesmas Karangpilang Lamongan.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan praktik asuhan
kebidanan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna,
sehingga dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik dari pembaca yang
bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi sumbangan pengetahuan bagi pembaca umumnya
dan Mahasiswi prodi studi D-IV Kebidanan pada khususnya.
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktek Klinik Kebidanan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Resusitasi
Resusitasi (respirasi artifisialis) adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang
adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen
kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 2002)
Resusitasi adalah pernafasan dengan menerapkan masase jantung dan pernafasan
buatan.(Kamus Kedokteran, Edisi 2000).
Resusitasi adalah tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan
kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi
jantung dan paru, yang berorientasi pada otak (Tjokronegoro, 1998).
Sedangkan menurut Rilantono, dkk (1999) resusitasi mengandung arti harfiah
“menghidupkan kembali”, yaitu dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mencegah suatu episode henti jantung berlanjut menjadi kematian biologis. Resusitasi
jantung paru terdiri atas dua komponen utama yakni: bantuan hidup dasar (BHD) dan
bantuan hidup lanjut (BHL). Selanjutnya adalah perawatan pasca resusitasi.
B. Tujuan Resusitasi
1. Memberikan ventilasi yang adekuat
2. Membatasi kerusakan serebi
3. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada
otak, jantung dan alat – alat vital lainnya
4. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteri
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi.
Gambar Cara Pemasangan Sungkup
I. DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat Antenatal
GII P1001 Umur kehamilan 40 Minggu
Riwayat ANC : Teratur/Tidak teratur, 4 kali. Di Polindes
Imunisasi TT : Tidak Pernah
Kenaikan BB : 11 Kg
Keluhan saat hamil : Mual dan sesak.
Penyakit selama hamil : Tidak ada
Kebiasaan Makan : 3 kali dalam sehari..
Obat/Jam : Tidak ada
Merokok : Tidak ada
Komplikasi Ibu : Tidak ada
Infeksi, Janin : Tidak ada
2. Riwayat Intranatal
Lahir tanggal 12-12- 2018 jam 17.00 WIB
Jenis persalinan : Normal
Penolong : Bidan
Lama persalinan : Kala I 8 jam
Kala II 30 menit
Komplikasi
a. Ibu : Tidak ada
b. Janin : Tidak ada
III. ASSESSMENT
1. Diagnosis Kebidanan
By. N baru lahir spontan dengan asfiksia ringan.
2. Masalah
Bayi menangis merintih
3. Kebutuhan
Memberikan jalan nafas, perawatan tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi
4. Diagnosis Potensial
Asfiksia sedang, asfiksia berat
5. Masalah Potensial
Apnea
6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
Memberikan jalan nafas pada bayi (resusitasi)
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak ada
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 12 Desember 2018 Jam 17.20 WIB
DATA SUBJEKTIF
Bayi Ny. N lahir dengan BB 3500 gr dan PB 49 cm saat ini keadaannya sudah dalam
keadaan normal setelah dilakukannya upaya resusitasi untuk melonggarkan jalan nafas
dan juga untuk memacu refleks aktif pada bayi.
DATA OBJEKTIF
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pernafasan : 50x/I Suhu aksiler : 36, 60C
Warna kulit : Kemerahan postur dan gerakan : Aktif
ASSESSMENT
Bayi Ny. N dengan umur 0 hari, BB 3500 gram, PB 49 cm.
PENATALAKSANAAN
Tanggal 12 Desember 2018 Jam 17.30 WIB
1. Menjaga suhu tubuh bayi
Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat sebagai pencegahan bayi kehilangan panas.
Ibu mengerti dan telah menyelimuti bayi dengan kain kering agar bayi tetaphangat
2. Memantau tanda-tanda bahaya pada bayi dan melakukan perawatan intensif
Bayi dilakukan pemantauan oleh bidan secara intensif selama 2 jam pertama pasca bayi
lahir, nilai apakah ada tanda bahaya pada bayi seperti sesak nafas, gerakan lemah,
menangis merintih, demam dan kedinginan.
Bayi telah di pantau dan keadaannya sudah normal
3. Berikan bayi kepada ibu untuk diberikan ASI
Setelah pemantauan 2 jam pasca bayi lahir kemudian bayi di berikan kepada ibu untuk
diberikan ASI
Ibu telah memberikan ASI pada bayi
4. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan imunisasi pada bayi,memberikan ASI
sesering mungkin sampai umur 6 bulan, serta memberitahukan kepada ibu tentang
tanda-tanda infeksi pada tali pusat.
Memerikan imunisasi hepatitis 0 pada bayi, menginformasikan kepada ibu agar
memberikan ASI sampai umur ayi 6 bulan, serta menginformasikan tentang tanda-tanda
infeksi pada tali pusat diantaranya bayi rewel, suhu tubuh meningkat (demam :
>37,00C), bagian pusat memerah, bau, dan mengeluarkan nanah.
Ibu sudah memahami tanda-tanda infeksi pada bayi