OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
Nim : 821543894
2
LEMBAR PENGESAHAN BEBAS PLAGIAT
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan pertolongannya sehingga peneliti dapat menyusun laporan hasil perbaikan
pembelajaran melalui proses penelitian tindakan kelas (PTK) di sekolah tempat
peneliti bertugas yaitu SDN. 076076 Banua Sibohou I Kecamatan Alasa
Kabupaten Nias Utara.
Peneliti Merasa bahwa Laporan ini Masih Jauh dari Mestinya, Untuk itu
saran dan kritik sangat diharapkan dari semua pihak demi perbaikan laporan
ini.
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul :
Lembar Pengesahan ................................................................................. i
Lembar Pernyataan.................................................................................. ii
Kata Pengantar.......................................................................................... iii
Daftar Isi..................................................................................................... iv
Abstrak....................................................................................................... vi
BAB I: PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah................................................................ 1
2. Analisis Masalah..................................................................... 3
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan penelitian perbaikan masalah............................................ 4
D. Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran.................................. 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Kesediaan Supervisor II Sebagai Pembimbing
2. Surat Pernyataan Mahasiswa
3. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II,
Dan Lembar Obsevasi
4. Copy Jurnal Pembimbingan
5. Berkas Hasil Penilaian Praktek Pembelajaran di kelas (APKG-I PKP dan
APKG-II PKP)
6
Abstrak
7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
Melalui proses pembelajaran disekolah diperukan peran
guru yang berprofesi dan mempunyai strategi mengajar yang efektif.
Peningkatan pemahaman siswa diperlukan peran guru didalam kelas
dalam membantu siswa untuk membangun pengetahuanya sendiri
melalui pengalaman belajar (lhat hatimah, pembelajaran berwawasan
kemasyarakatan ,2008:1.23).
8
Masalah yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran IPA dikelas V SDN.
NO 076076 Banua sibohou I ialah :
9
Dari uraian singkat tentang pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan
(PAKEM), dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan harus
diwujudkan dikelas karena dasar hukumnya sudah jelas yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permasalahannya adalah bagaimana kreaktifitas dan inovasi guru dalam
menciptakan suasana kelas agar siswa belajar, yang pada dasar belajar
adalah mempoduksi gagasan atau membangun makna baru dari pengetahuan
awal yang sudah dimiliki siswa. Siswa sebagai subjek belajar tidak
mengkonsumsi gagasan tetapi memproduksi gagasan dalam proses
pembelajaran yang difasilitas oleh guru. Guru sebagai fasilitator hendaknya
dapat memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
2. Analisis Masalah
Dengan memperhatikan hasil belajar siswa kelas V pada rencana
perbaikan belajar dimana pada rencana pelaksanaan pembelajaran
(prasiklus) mencapai nilai rata-rata 59,25 dan siklus I nilai rata-rata 71,50
dan siklus ke II nilai rata-rata 81,00. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada pelajaran IPA tersebut dikarenakan penerapan pendekatan
PAIKEM dikelas V SDN. NO. 076076 Banua sibohu I.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diajukan
dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran PAIKEM?
2. Bagaimanakah pemahaman proses belajar mengajar memakai Model
Pemelajaran PAIKEM?
3. Bagaimanakah Aplikasi Model Pembelajaran PAIKEM dalam proses
belajara mengajar IPA di Kelas V SD?
11
D. MANFAAT PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian PAIKEM
Pengertian Pembelajaran PAIKEM adalah singkatan dari
pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif , Efektif dan menyengkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan
mengemukakan gagasan. Pembelajaran inofatif bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan. Leraning is fun merupakan kunci yang
diterapkan dalam pembelajaran inofatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini
dipikirkannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas. Membangun
metode pembelajaran inofatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya
mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan
serap ilmu masing-masing orang Contohnya saja sebagian orang ada yang
berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau
mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan
mendengar dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan
upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya
diri siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar ytang
menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiaanya secara penuh pada
belajar sehingga waktu tercurah perhatiannya (“Time on task”) tinggi.
13
bagi siswa. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan
cara mengajar yang lebih koorperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya dan
melibatklan siswa dalam berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. pada
saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu
dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut.
14
Mengapa pembelajaran harus mengaktifkan siswa? Hasil
penelitian, menunjukkan bahwa kita belajar 10% dari yang kita baca,
20% dari yang kita dengar, 30% dari yang kita lihat, 50% dari yang kita
lihat dan dengar, 70% dari yang kita ungkapkan, dan 90% dari yang kita
ucapkan dan kerjakan serta 95% dari yang kita ajarkan kepada orang
lain (Dryden & Voss, 2000). Artinya belajar paling efektif jika
dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.
2. Inovatif
Pembelajaran PAIKEM bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci
yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini dipikirannya tidak akan ada lagi siswa pasif di
kelas. Menbangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan
dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri.
Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang.
Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam
menyerap ilmu dalam menggunakan visual atau mengandalkan
kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar dan
kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya
penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental diantaranya membangun rasa
percaya diri siswa.
3. Kreatif
Pembelajaran PAKEM juga dirancang untuk mampu
mengenmbangkan kreativitas. Pembela haruslah meberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian siswa
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
15
Kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan
yang ingin dicapai oleh semua bentuk Pembelajaran. Dengan dua bekal
itu setiap orang mampu belajar sepanjang hidupnya.
4. Efektif
Menyiratkan bahwa Pembelajaran harus dilakukan sedemikian
rupa untuk mencapai semua hasil belajar yang telah dirumuskan.
Karena hasil belajar itu beragam, karakteristrik efektif dari
Pembelajaran ini mengacu kepada penggunaan berbagai strategi
Pembelajaran inovatif termasuk PAKEM seringkali tidak efesien
(memakan waktu) lebih lama dibandingkan dengan Pembelajaran
tradisional/konvensional. Hal tersebut tentu amat mudah dipahami,
memerlukan waktu yang lama, sementara pada Pembelajaran tradisional
hasil belajar yang dicapai hanya pada tataran kognitif saja.
5. Menyenangkan
18
b. Kelebihan Pembelajaran PAIKEM
1. Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati
2. Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati, dan
kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil experimen,
3. Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban,
memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang “apa”,
“mengapa”, dan “bagaimana” tentang gejala alam maupun
kerekteristik alam sekitar.
4. Mengidentifikasi masalah, menyusun hipotesa, memprediksi
konsekuensi dan hipotesa, melakukan eksperimen untuk menguji
prediksi dan merumuskan hukum umum yang sederhana yang
diorganisasikan dari hipotesa, prediksi dan eksperimen.
5. Menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkan dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan
pada model pembelajaran PAIKEM.
6. Memahami keterkaitan antara satu materi dengan materi lain
19
E. Hasil Belajar PAIKEM
20
Berdasar pada definisi yang telah dikemukan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa sain selain sebagai produk atau isi mencakup fakta,
konsep, prinsip hukum-hukum dan teori sains. Fakta merupakan kegiatan-
kegiatan empiris di dalam sains dan konsep, prinsip, hukum-hukum, teori
merupakan kegiatan-kegiatan analisis di dalam sains. Sebagai proses sains
dipandang sebagai kerja atau sesuatu yang harus dilakukan dan diteliti yang
dikenal dengan proses ilmiah atau metode ilmiah, melalui keterampilan
menemukan antara lain, mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
menggunakan keterampilan sosial, mengkomunikasikan, memprediksi,
menduga, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis,
menginterprestasikan data, mengontrol variabel, melakukan eksperimen.
Sebagai sikap sains dipandang sebagai sikap ilmiah yang mencakup rasa
ingin tahu, berusaha untuk membuktikan menjadi skeptis, menerima
perbedaan, bersikap kooperatif, menerima kegagalan sebagai suatu hal yang
positif.
Proses dan hasil belajar siswa dalam hasil pembelajaran dilihat dari
berbagai aspek yang dapat mengubah perilaku anak dan pribadi di mana anak
mengembangkan gagasan, sikap, pengetahuan, apresiasi, dan keterampilan
sesuai dengan standar kompetensi dan kurikulum SD yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut “Rohman nata Widjaja 1984 mengemukan 5
unsur yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa di sekolah yaitu : unsur
tujuan, pribadi siswa, bahan pelajaran, perlakuan guru, dan fasilitas “ ( Agung
taufiq, pendidikan anak SD, 5.22).
21
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. SUBJEK PENELITIAN
3. Karakteristik siswa :
Siswa kelas V yang menjadi sasaran peningkatan hasil belajar berjumlah
13 orang. Dari 13 orang itu terlihat karakter yang beragam baik
kecerdasan, sikap dan keaktifan dalam belajar.
22
B. DESKRIPSI PER SIKLUS
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran terdiri atsa 3 tahapan : pertama pra
siklus, kedua siklus ke 1, dan ketiga siklus ke 2, dimana setiap siklus
mengikuti pola sebagai berikut:
Siklus I
Melaksanakan Melaksanakan
Melaksanakan Melaksanakan
Siklus II
23
b. Pelaksaan :
- Menyepakati rekanisme pelaksaan pembelajaran dengan pengamat.
- Meminta pengamat ( teman sejawat ) untuk melakukan pengamatan
terhadap proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan.
- Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP Siklus I.
- Memberiakn tugas/latihan tentang materi yang disajikan.
- Memeriksa, menilai, dan mengambil hasil tugas siswa serta
mmemberikan feedback serta pengayaan kepada siswa.
- meminta teman sejawat untuk mencatat fenomena yang muncul
berupa catatan kekurangan/kelemahan selama proses pembelajaran
siklus berlangsung
c. Pengamatan :
- Teman sejawat melakukan pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disediakan.
- Peneliti/guru dibantu mengamat ( teman sejawat ) melakukan
tabulasi hasil belajar siklus I.
d. Refleksi :
- Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan pelaksanaa
perbaikan pembelajaran siklus II.
- Peneliti dan pengamat menemukan hal-hal yang positif untuk
dipertahankan pelaksanaannya pada siklus II.
- Peneliti dan pengamat menentukan fokus perbaikan pembelajaran
pada siklus II.
c. Pengamatan
Teman sejawat melakukan pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disediakan.
Peneliti/guru dibantu mengamat (teman sejawat) melakukan
tabulasi hasil belajar siklus II.
25
d. Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan
pelaksanaan pembelajaran siklus II.
Peneliti dan pengamat menemukan hal-hal yang positif untuk
dipertahankan pelaksanaannya pada siklus II
Peneliti dan Pengamat mendiskusikan hal-hal yang harus diperbaiki
pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Peneliti dan pengamat menentukan fokud perbaikan pembelajaran
pada siklus II
3. Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran (Siklus III)
a. Perencanaan
Menentukan upaya-upaya yang mungkin dapat diterapkan
pada siklus II yaitu :
Menyusun daftar pertanyaan;
Mengatur strategi pemberian pertanyaan;
mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban
yang akan ditanyakan kepada pertemuan berikutnya;
Mempersiapkan tata cara pelaksanaan metode
pembelajaran koorperatif;
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Menyusun lembar pengamatan bersama teman sejawat.
b. Pelaksanaan
Menyepakati mekanisme pelaksanaan pembelajaran
dengan pengamat.
Meminta pengamat (teman sejawat) untuk melakukan
pengamatan terhadap proses pelaksanaan perbaikan
26
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
yang telah disediakan.
Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP Siklus III.
Memberikan tugas/latihan tentang materi yang sudah
disajikan
Memeriksa, menilai dan mengembalikan hasil tugas siswa
serta memberikan feedback serta pengayaan kepada siswa.
Meminta teman sejawat untuk mencatat fenomena yang
muncul berupa catatan kekurangan/kelemahan selama
proses pembelajaran siklus III berlangsung
c. Pengamatan
Teman sejawat melakukan pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disediakan.
Peneliti/guru dibantu pengamat (teman sejawat)
melakukan tabulasi hasil belajar siklus III
d. Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus III
Peneliti menganalisis data untuk mengukur keberhasilan
penerapan perbaikan pembelajaran.
C. Teknis Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data kemampuan siswa
adalah :
1. pertama, proses interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru,
rekan siswa, multimedia, referensi, lingkungan dsb).
2. Kedua, proses komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar
mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog, atau
melalui simulasi role-play).
27
3. Ketiga, Proses reflesi (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan
apa yang telah mereka pelajari dan apa yang mereka telah lakukan).
4. Keempat, proses explorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan
semua indera mereka melalui pengamatan, pencobaan, penyelidikan
dan/atau wawancara).
Drs. Anwar Fuady, M.Ed, mengemukakan bahwa : Dalam proese
belajar mengajar sangat diperlukan strategi pembelajaran yang sangat baik dan
cocok untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang cocok dan menarik peserta
didik dalam pembelajaran sekarang ini dikenal dengan nama PAKEM
(Pembelejaran Aktif Kretif Efektif dan menyenangkan)
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29
Jlh 500 20 1185
Siklus I
NILAI RATA-
NO. NILAI FREKUENSI JUMLAH
RATA
1 85 2 170
2 80 3 240
3 75 3 225
4 70 5 350 71,50
5 65 5 325
6 60 2 120
Jlh 435 20 1430
Siklus II
NILAI RATA-
NO. NILAI FREKUENSI JUMLAH
RATA
1 90 4 360
2 85 4 340
3 80 6 480
81,00
4 75 4 300
5 70 2 140
Jlh 400 20 1620
30
diagram lingkaran, diagram titik dan diagram bidang (Nur Herianto, dkk,
Statistik Dasar UT 3.3)
81,00
71,50
100
59,25
80
60
40
0 RPP (PRA SIKLUS I) SIKLUS I SIKLUS II
31
Tabel Nilai Siswa Kelas V SDN. No. 076076 Banua Sibohou I Pada mata
Pelajaran IPA sebelum dan sesudah perbaikan
32
17 Ester Mey Murni Hulu 60 70 80
18 Selestinus Hulu 70 80 90
19 Yeniman Hulu 50 60 75
20 Sudila Lase 45 60 70
a. Pra Siklus
pada siklus ini masih didapatikekurangan di dalam penerapan metode
PAIKEM. Hal ini memang disadari oleh peneliti karena dalam
penerapannya dirasa kurang mengena pada sasarannya sehingga siswa
tampak ragu-ragu untuk melaksanakannya. Terbukti bahwa dari
penerapannya pada siklus dapat diukur dengan mencapai nilai ketuntasan
≥ 70 sebanyak 59,55 %. Melihat dari fenomena tersebut peneliti dibantu
oleh pengamat mengadakan refleksi untuk melakukan upaya-upaya
perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
b. Siklus I
Pada siklus ini jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan ≥ 70
sebanyak 71,50% (14 0rang) dengan nilai rata-rata 71,26 pada materi
pelajaran IPA kelas V SD. Dari data tersebut dapat dikatakan adanya
peningkatan terhadap hasil belajar siswa dalam penerapan pembelajaran
PAIKEM ini sudah menunjukkan keberhasilan. Dalam pencapaian ini
kiranya masih ada rasa kurang maksimal. Peneliti bersama teman sejawat
kembali mengadakan refleksi untuk mencari dan menentukan kendala
penerapan metode ini dan sekaligus cara mengatasi kendala tersebut
sehingga didapat suatu pembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil
belajar siswa.
33
c. Siklus II
Dari refleksi pada siklus-siklus sebelumnya dan berdasarkan catatan-
catatan dari pengamat, peneliti dengan dibantu teman sejawat melakukan
upaya perbaikan pembelajaran pada silus ini. Dengan demikian
kelemahan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus ini.
34
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
36
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ – UT 012 MEDAN
di Medan
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : ALUIZARO HULU, S. Pd
NIP : 19601224 198102 1 001
Unit Kerja : Kantor UPT. Dinas Pendidikan
Kecamatan Alasa
Alamat : Desa Ombolata
Telepon/HP : 085261723010
38
Kepala Sekolah Supervisor 2,
Lampiran 2
39
RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
40
- Mengelompokkan benda-benda
sumber cahaya dan benda gelap
V. Materi ajar : Mengenal sumber-sumber cahaya
VI. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab
VII. Model Pembelajaran : PAIKEM
41