SEMESTER GASAL
2019/2020
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat mengerjakan dan menyelesaikan penyusunan Laporan Kajian
Praktik Lapangan ini. Laporan KPL ini disusun guna memenuhi syarat pengumpulan tugas mata
kuliah Kajian Praktik Lapangan yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang. Laporan ini
diharapkan dapat membantu proses pembelajaran yang berlangsung guna merealisasikan
pembelajaran di universitas dan berguna didalam kehidupan sehari-hari.
Penulisan Laporan Kajian Praktik Lapangan di SMAN 3 Malang ini tersusun atas
bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Asri Widiapsari, M.Pd selaku Kepala SMAN 3 Malang
2. Bapak Budi Nurani, S.Pd selaku Waka Kurikulum SMAN 3 Malang
3. Bapak Wahyu Ari Wijaya, M.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika di SMAN 3 Malang
4. Bapak Prof. Dr. Sutopo, M.Si selaku dosen pembimbing Kajian Praktik
Lapangan di SMAN 3 Malang
5. Seluruh guru dan karyawan di SMAN 3 Malang atas bimbingan dan bantuan yang sudah
diberikan
6. Teman-teman Kajian Praktik Lapangan di SMAN 3 Malang yang selalu memotivasi dan
membantu penyelesaian laporan ini. Tiada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT,
dan penyusun menyadari bahwa masih banyaka kesalahan-kesalahan dalam penulisan
laporan ini. Penyusun berharap laporan Kajian Praktik Lapangan di SMAN 3 Malang
inidapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan pembaca pada umumnya.
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENGERTIAN DAN TATA CARA LESSON STUDY
1.1 Pengertian Lesson study
1.2 Tahapan Lesson study dalam KPL
1.3 Langkah-Langkah Lesson study dalam KPL
BAB 2 HASIL LESSON STUDY
2.1 Hasil Lesson study 1
BAB 3 KESIMPULAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RPP DAN UKBM
BAB I
Secara umum, Lesson study meliputi tiga tahap, yaitu plan, do, dan reflection. Dalam KPL
Kependidikan di UM dilanjutkan dengan satu tahap lagi, yaitu supervisi klinis. Secara teknis,
empat tahap tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Setelah sebelumnya menemui GP untuk melakukan identifikasi SK/KI dan KD yang akan
diajarkan pada saat KPL II di sekolah, langkah awal yang dilakukan mahasiswa dalam
rangkaian Lesson study adalah merancang pembelajaran. Dalam hal ini mahasiswa
menyusun perangkat pembelajaran secara kolaboratif. Perangkat yang dimaksud meliputi
RPP, bahan ajar, dan media pembelajaran. Pada KPL I kegiatan ini dilakukan secara
kolaboratif antara mahasiswa, teman sejawat, dan Dosen Pembimbing KPL I. Kolaborasi
dapat dilakukan dengan cara mempresentasikan secara bergantian perangkat
pembelajaran yang disusun salah seorang mahasiswa untuk mendapat masukan dari
mahasiswa yang lain dan DP KPL I. Pada KPL II kegiatan ini dilakukan secara
kolaboratif antara mahasiswa, teman sejawat, Dosen Pembimbing KPL II, dan Guru
Pamong.
Selama KPL I pada tiap rombel minimal dilakukan 1x Lesson study dan
terintegrasi dengan praktik peer-teaching. Penentuan siapa mahasiswa yang
pembelajarannya akan diamati (sebagai ”guru model”) dan siapa mahasiswa yang
berperan sebagai observer dilakukan oleh DP KPL I. Adapun praktik peer teaching bagi
mahasiswa yang lain dapat ditindaklanjuti dengan supervisi klinis saja. Dalam Lesson
study fokus pengamatan diarahkan kepada perilaku siswa di kelas, bukan pada aktivitas
mengajar guru semata.Pada KPL II di sekolah pengamatan dilakukan oleh mahasiswa
dalam satu kelompok. Pada saat ini DP KPL II dan GP dapat berperan sebagai supervisor
saja, namun diharapkan dapat berperan aktif juga sebagai observer. Pada KPL II,
diperkenankan melibatkan mahasiswa/ guru bidang studi serumpun maupun bidang studi
lain untuk turut berperan sebagai observer. Selama menempuh KPL II tiap mahasiswa
wajib melakukan Lesson study (sebagai “guru model”) minimal 1x (tidak termasuk saat
berperan sebagai observer).
1.2.3 REFLECTION ( Refleksi Pembelajaran )
Tahap ini dilakukan setelah seluruh rangkaian praktik Lesson study selesai
dilakukan. Pada saat ini sepenuhnya DP KPL dan GP berperan sebagai supervisor, yaitu
memberi saran dan masukan secara langsung kepada mahasiswa yang berperan sebagai
“guru model”. Diharapkan saran dan masukan tersebut dapat diakomodasi juga oleh
mahasiswa lain dalam satu kelompok. Hasil maksimal akan diperoleh apabila empat
tahap di atas dilaksanakan secara utuh dan berkesinambungan. Melalui kegiatan Lesson
study ini kelemahan mahasiswa pada setiap tahap pembelajaran yang dilaksanakan dapat
diperbaiki dan disempurnakan.
Secara umum, tahapan dalam lesson study meliputi tiga, yaitu plan, do, dan see.
Secara teknis, ke tiga tahap tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Berdasarkan kegiatan lesson study yang dilaksanakan satu kali oleh penulis, pada
hari Kamis tanggal 10 Oktober 2019 merupakan lesson study yang sudah dilaksanakan
oleh guru model seperti juga tata cara yang tertera pada file dokumen yang di sediakan
oleh LP3, sebelum lesson study dilakukan tahap awal adalah penentuan hari pelaksanaan
yang di diskusikan oleh penulis beserta rekan sejawat dan guru pamong, selanjutnya
berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai pelaksanaan lesson study dan
mengkonfirmasi apakah dosen pembimbing dapat menghadiri kegiatan lesson study
tersebut. Setelah mendapat persetujuan dan konfirmasi dari dosen pembimbing tahap
selanjutnya yaitu perencanaan dan perancangan perangkat pembelajaran (plan) mulai dari
RPP, materi, dan media pembelajaran yang akan digunakan. Guru pamong selalu
menyampaikan bahwa penekanan pada apersepsi sangatlah penting, agar peserta didik
siap mengikuti pembelajaran dengan apersepsi sebagai stimulus. Selain itu memberikan
motivasi secara spiritual juga sangatlah penting, karena bisa menumbuhkan semangat
motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru pamong memberikan
pendapat mengenai tata cara dan Bahasa dalam penulisan, dan juga memberikan pendapat
mengenai soal-soal permasalahan yang akan digunakan.
Dalam aktivitas ini terdapat anggota kelompok lain yang mengamati, Guru
pamong dan 2 observer (anggota dari bidang studi yang berbeda). Hasil diskusi kelompok
dibacakan di depan kelas sebagai nilai psikomotor ata keaktifan, banyak siswa yang
antusias mencatat apa yang di presentasikan temannya ada pula yang hanya
mendengarkan. Untuk kegiatan terakhir guru model memberikan kuis interaktif sebagai
nilai post test peserta didik.
Hasil dari pengamatan para pengamat dapat dilihat dalam (lampiran). Langkah
selanjutnya yaitu refleksi yang diikuti oleh pengamat, setiap pengamat mengutarakan
pendapatnya selama pelaksanaan lesson study. Yang dimulai oleh moderator dan dibantu
notulis dan dalam bentuk notulen (lampiran). Format - format pengamat dalam bentuk
lampiran. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar berjalan
dengan baik meskipun masih tedapat siswa yang asyik bermain hp, guru model
mendatangi siswa dan menegur untuk tidak mengulangi kegiatan tersebut. guru model
juga sudah berusaha mendatangi tiap-tiap kelompok dan menanyakan “apa ada
pertanyaan?” dan “apa ada yang belum dipahami?”.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan lesson study yang dilaksanakan satu kali oleh penulis dan berdasarkan
pedoman dokumen yang dilamirkan oleh pihak LP3 dapat disimpulkan bahwa :
1. Hal yang pertama dilakukan oleh guru model yaitu menyusun jadwal
lesson study.
2. Merencanakan pelaksanaan kegiatan lesson study yaitu
merencanakan perangkat pembelajaran mulai dari RPP, media, dan bahan ajar.
3. Melaksanakan lesson study yang telah direncanakan dan terdapat
anggota kelompok dan guru pamong sebagai sebagai pengamat saat
kegiatan.
4. Melaksanakan refleksi sebagai wadah untuk menyampaikan pendapat
Guna meningkatkan kualitas pembelajaran Dari hasil kegiatan lesson study yang dilaksanakan
satu kali oleh penulis dan dari hasil pengamat dapat disimpulkan bahwa:
A. Kompetensi Inti
KI. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a. Gerak pada bola basket yang dilempar ke ring akan berbentuk parabola
b. Gerak proyektil peluru yang di tembakkan sehingga membentuk lengkung parabola
2. Konsep
a. Gerak Parabola
Suatu benda dikatakan bergerak parabola atau gerak peluru apabila benda yang bergerak tersebut membentuk
lintasan yang menyerupai grafik parabola. Contohnya gerak bola yang ditendang oleh seorang pemain bola ke tengah
lapangan akan membentuk lintasan yang menyerupai parabola, perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 1. Lintasan peluru yang ditembakkan dengan kecepatan awal 𝒗𝟎, sudut elevasi α.
Gambar 1. diatas memperlihatkan lintasan bola yang ditendang miring dengan sudut tertentu, akan mengalami
gerak yang dinamakan gerak parabola atau gerak peluru. Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di mana melibatkan
sumbu horizontal dan vertikal. Bidang gerak peluru disebut sebagai bidang koordinat xy, dengan sumbu x horisontal
dan sumbu y vertikal. Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak mempengaruhi gerak benda
pada arah horizontal.
Percepatan pada komponen x adalah nol (ingat bahwa gerak peluru hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada
arah horizontal atau komponen x, gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada komponen y atau arah vertikal bernilai tetap
(g = gravitasi) dan bernilai negatif (−𝑔), percepatan gravitasi pada gerak vertikal atas bernilai negatif, karena arah
gravitasi selalu ke bawah alias ke pusat bumi.
Pada arah sumbu X (horizontal) tidak dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga terjadi Gerak Lurus
Beraturan dan dapat dituliskan sebagai berikut,
𝑠
𝑣 = 𝑡 atau s = v . t
x = v0x t
v0x = 𝑣0 cos ;s𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑥 = (𝑣0 cos 𝛼) t
Pada arah sumbu Y (vertikal) dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang bernilai tetap 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2 dan bernilai
negatif (−𝑔), sehingga terjadi Gerak lurus berubah beraturan dan dapat dituliskan sebagai berikut,
𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼
𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡
𝑦 = 𝑣0𝑦 𝑡 – ½ 𝑔𝑡2 ;s𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑦 = (𝑣0 sin 𝛼) 𝑡 – ½ 𝑔𝑡2
Jadi gerak parabola merupakan superposisi atau gabungan dari gerak horisontal (Gerak Lurus Beraturan) dan
gerak vertikal (Gerak lurus berubah beraturan) yang saling tegak lurus. Kita dapat menuliskan dalam vektor untuk
persamaan posisi benda, kecepatan awal benda, dan kecepatan pada t (sekon) saat bergerak dengan lintasan parabola
seperti berikut:
r = xi + yj (1)
v0 = v0x i + v0y j (2)
vt = vtx i + vty j (3)
b. Tinggi maksimum
Tinggi maksimum dicapai pada saat kecepatan benda pada komponen sumbu Y sama dengan nol (vty = 0). Kita
dapat menggunakan persamaan vty = v0y – gt untuk menentukan waktu tempuh titik tertinggi. Kemudian kita dapat
menentukan posisi tertinggi dengan menggunakan persamaan:
r = rx i + ry j
r = v0x t i + (v0y t – ½ gt2) j
(ingat bahwa komponen sumbu x adalah GLB dan komponen sumbu y adalah GLBB)
Tinggi maksimum dapat juga di tentukan dengan cara mendeferensialkan (menurunkan) persamaan kecepatan
untuk komponen sumbu y yang bernilai 0, karena kecepatan pada sumbu y = 0.
rty’ = 0
c. Jarak maksimum
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa titik terjauh ada pada titik C. Pada titik tersebut y = 0; berarti dapat
diperoleh waktunya dari persamaan sebagai berikut.
2𝑣0 sin 𝛼
𝑦= (𝑣0 sin 𝛼) 𝑡 – ½ 𝑔𝑡2 = 0; 𝑡 = 𝑔
Dengan demikian dapat diperoleh jarak terjauh yang dicapai benda sebesar xmax adalah:
𝑣0 2 sin 2𝛼
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑔
Jarak maksimum dapat di tentukan juga dengan mensubstitusikan 2 kali waktu tempuh menuju titik maksimum (t = 2
kali waktu mencapai titik maksimum).
3. Prosedur
a. Simulasi gerak parabola
b. Membuktikan bahwa GLB ada pada komponen horizontal dan GLBB ada pada komponen vertikal
c. Menganalisis besaran yang ada pada gerak parabola
d. Membuat produk berupa gambar desain penerapan gerak parabola
e. Membuat proyek barupa alat/karya penerapan gerak parabola
E. Strategi Pembelajaran
: STEM
jaran : PjBL - STEM
lajaran : Produk, Diskusi, Demonstrasi, Presentasi hasil.
Ket:
AKT = keaktifan
KJ = kerjasama
TJ = tanggung jawab
KS = kesopanan
Pred = Predikat
Keterangan Penilaian
1. Skor Maksimal : 4 x 4 = 16
2. Nilai :
16
1. Sebuah bola ditendang membentuk sudut 30o. Bola jatuh dengan jarak mendatar 10 m. Berapakah kecepatan awal benda
jika diketahui g = 10 m/s2?
20 100 300
A. √√ m/s C. √ m/s E. √ √ m/s
3 √3 3
50 200
B. √√ m/s D. √√ m/s
3 3
2. Jika sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 37o dan kecepatan awal 10 m/s, berapakah kecepatan peluru saat t
= 0,4 s?
A. √17 m/s C. 2√17 m/s E. 5√17 m/s
B. 3√17 m/s D. 4√17 m/s
3. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dengan sudut elevasi 30o. Ketinggian maksimum yang dicapai
peluru adalah…
A. 35 m C. 45 m E. 100 m
B. 40 m D. 50 m
4. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda. Peluru A dengan sudut 30o
dan peluru B dengan sudut 60o. Perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan B adalah…
A. 1 : 2 C. 2 : 1 E. 1 : √3
B. 1 : 3 D. 2 : 3
5. Perhatikan gambar berikut!
4m
2
Jika diketahui g = 10 m/s . Berapa kecepatan yang diperlukan mobil untuk dapat menyeberangi parit?
A. 10 m/s D. 17 m/s E. 23 m/s
B. 15 m/s D. 20 m/s
9. Pesawat tempur sedang menjatuhkan sebuah bom. Pesawat tersebut terbang dengan kelajuan 200 m/s pada ketinggian
500 m di atas tanah. Jika g = 10 m/s2, berapakah jarak horizontal yang dicapai bom untuk sampai ke tanah?
A. 500 m C. 1500 m E. 2500 m
B. 1000 m D. 2000 m
10. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 10 m/s. membentuk sudut 30o seperti gambar dibawah.
1,2 m
Jika g = 10 m/s2. Berapa jarak maksimum yang ditempuh peluru sampai ke tanah?
A. 3,5 m C. 6,9 m E. 10,2 m
B. 4,9 m D. 9,8 m
Rubrik Penilaian Kognitif
Tabel. Rubrik Penilaian Kognitif
No Soal Skor
1 10
2 10
3 10
4 10
5 10
6 10
7 10
8 10
9 10
10 10
Jumlah 100
Skor
Keterangan Penilaian
Nilai dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
A (Sangat baik) = 80-100
B (Baik) = 70-79
C (Cukup) = 60-69
D (Kurang) = <60
PENILAIAN KOGNITIF
FISIKA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester/Tahun pel : X G / 1 / 2019-2020
Sub Materi : Gerak Parabola
Skor Post-Tes
No Nama Siswa Nilai Pred
S S S S S S S S S9 S10
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
Ket:
S1-S10 = Soal 1- soal 10
Lampiran 3
PENILAIAN KETERAMPILAN
Ket:
Present = presentasi
Prod = produk
Proyek = proyek
Pred = predikat
Lampiran 4
Contoh gambar penerapan Gerak Parabola
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM)
Gerak Parabola
FISIKA X
Oleh: Glen Ega A. A. (160321605074)
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
GLB GLBB
Gerak
Parabola
Analisis
Vektor
Posisi Kecepatan
r = xi + yj v = vxi + vyj
r = (v0 cos α) t i + (v0 sin α) t – ½ g t2 j v = (v0 cos α) i + (v0 sin α – g t) j
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari gerak lurus. Di bab ini, kita akan mempelajari gerak dengan
lintasan berupa garis lengkung yaitu parabola. Perhatikan gambar berikut.
Kegiatan Awal
1. Gerak
Parabola
Suatu benda dikatakan bergerak parabola atau gerak peluru apabila benda yang bergerak tersebut membentuk
lintasan yang menyerupai grafik parabola. Contohnya gerak bola yang ditendang oleh seorang pemain bola ke tengah
lapangan akan membentuk lintasan yang menyerupai parabola, perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 1. Lintasan peluru yang ditembakkan dengan kecepatan awal 𝒗𝟎, sudut elevasi α.
Gambar 1. di atas memperlihatkan lintasan bola yang ditendang miring dengan sudut tertentu, akan
mengalami gerak yang dinamakan gerak parabola atau gerak peluru. Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di
mana melibatkan sumbu horizontal dan vertikal. Bidang gerak peluru disebut sebagai bidang koordinat xy, dengan
sumbu x horisontal dan sumbu y vertikal. Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak
mempengaruhi gerak benda pada arah horizontal.
Percepatan pada komponen x adalah nol (ingat bahwa gerak peluru hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Pada arah horizontal atau komponen x, gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada komponen y atau arah vertikal
bernilai tetap (g = gravitasi) dan bernilai negatif (−𝑔), percepatan gravitasi pada gerak vertikal bernilai negatif,
karena arah gravitasi selalu ke bawah alias ke pusat bumi.
Pada arah sumbu X (horizontal) tidak dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga terjadi Gerak Lurus
Beraturan dan dapat dituliskan sebagai berikut,
𝑠
𝑣= atau s = v . t
𝑡
x = v0x t
v0x = 𝑣0 cos ;s𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑥 = (𝑣0 cos 𝛼) t
Pada arah sumbu Y (vertikal) dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang bernilai tetap 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠2 dan bernilai
negatif (−𝑔), sehingga terjadi Gerak lurus berubah beraturan dan dapat dituliskan sebagai berikut,
𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼
𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡
𝑦 = 𝑣0𝑦 𝑡 – ½ 𝑔𝑡2 ;s𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑦 = (𝑣0 sin 𝛼) 𝑡 – ½ 𝑔𝑡2
Jadi gerak parabola merupakan superposisi atau gabungan dari gerak horisontal (Gerak Lurus Beraturan) dan gerak
vertikal (Gerak lurus berubah beraturan) yang saling tegak lurus. Kita dapat menuliskan dalam vektor untuk
persamaan posisi benda, kecepatan awal benda, dan kecepatan pada t (sekon) saat bergerak dengan lintasan
parabola seperti berikut:
r = xi + yj (1)
v0 = v0x i + v0y j (2)
vt = vtx i + vty j (3)
Kegiatan 1
https://www.youtube.com/watch?v=CU6d9jdxU_Y&t=346s
b. Jarak maksimum
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa titik terjauh ada pada titik C. Pada titik tersebut y = 0 ; berarti
dapat diperoleh waktunya dari persamaan sebagai berikut.
2𝑣0 sin 𝛼
𝑦= 𝑣0 sin 𝛼 𝑡 – ½ 𝑔𝑡2 = 0; 𝑡 = 𝑔
Dengan demikian dapat diperoleh jarak terjauh yang dicapai benda sebesar xmax adalah:
𝑣0 2 sin 2𝛼
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑔
Jarak maksimum dapat di tentukan juga dengan mensubstitusikan 2 kali waktu tempuh menuju titik maksimum (t =
2 kali waktu mencapai titik maksimum).
Kegiatan 2
Jika g = 10 m/s2, berapa kecepatan yang diperlukan mobil untuk dapat menyeberangi parit?
5. Pesawat tempur sedang menjatuhkan sebuah bom. Pesawat tersebut terbang dengan kelajuan 100 m/s pada ketinggian 2
km di atas tanah. Jika g = 10 m/s2, berapakah jarak horizontal yang dicapai bom untuk sampai ke tanah?
6. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 40 m/s. membentuk sudut 60o seperti gambar dibawah.
Selamat Mengerjakan…
Daftar Pustaka