Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama hanif mengajak dan mendorong umatnya untuk senantiasa
mencintai dan merindukan akan kebenaran. Nilai dari sebuah kebenaran ialah segala
hal yang mengandung kebaikan didalamnya, baik kebaikan untuk dunia maupun
akhirat. Agama islam diturunkan oleh Allah SWT. Melalui perantara Malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad SAW. untuk meluruskan perilaku manusia dan menebar
kebaikan.
Sebagai bentuk penghambaan manusia kepada Tuhan-Nya, agama islam
mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan ibadah. Ibadah merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh umat islam sebagai bentuk ungkapan rasa
syukur kepada Allah SWT. Ibadah secara umumnya dibagi menjadi dua yakni ibadah
mahdhah dan ghoiru mahdhah. Ibadah mahdhah merupakan ibadah yang telah
ditentukan dan menjadi syariat bagi umat islam. Yang berarti ibadah ini memiliki
hubungan langsung antara manusia dengan tuhan-Nya atau biasa disebut Hablum
Minallah.
Salah satu yang termasuk ibadah mahdhah ialah puasa. Puasa merupakan suatu
kegiatan atau tindakan untuk menahan diri dari makan dan minum serta segala hal
yang dapat membatalkannya. Puasa secara hukumnya dibagi menjadi dua yakni puasa
wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib ialah puasa yang dilakukan dibulan ramadhan
dan menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk melaksanakannya. Apabila tidak
melaksanakannya maka wajib untuk membayar fidyah dan jika tidak mampu maka
harus menggantinya.
Umumnya orang-orang awam dalam melaksanakan puasa wajib hanya sebagai
penggugur kewajiban saja. Hanya sebatas menahan lapar dan dahaga saja dianggap
sudah cukup dan sah. Padahal esensi dari puasa itu sendiri bukan dari tidak makan
atau minumnya, akan tetapi dari sisi rohaniahnya sebagai bentuk latihan jiwa dan
rohani agar lebih baik lagi serta membersihakan tubuh untuk lebih sehat lagi. Namun
sayangnya mindset seperti ini telah tertanam dikalangan masyarakat umum, sehingga
mereka enggan mengetahui dan melaksanakan amaliyah-amaliyah puasa. Oleh karena
itu penulis mengkaji amaliyah-amaliyah seputar puasa sebagai bentuk rasa peduli
terhadap sesama saudara seiman yang mana dituntut untuk saling mengingatkan dan
mengajak kebaikan agar kelak bisa merasakan nikmatnya diakhirat bersama-sama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut para ulama?
2. Apa saja pembagian-pembagian puasa?
3. Apa dalil naqli dan aqli diperintahkannya puasa?
4. Apa saja amaliyah-amaliyah puasa yang harus kita ketahui?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami makna puasa dari para ulama.
2. Untuk mengetahui pembagian-pembagian puasa.
3. Untuk memahami dalil naqli dan aqli diperintahkannya puasa.
4. Untuk mengetahui amaliyah-amaliyah dalam puasa.

Anda mungkin juga menyukai