DISUSUN OLEH :
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Studi fiqh kni semakin menghadapi tantangan yang besar dan kompleks.
Pesatnya kemajuan dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
bukan hanya memaksa para ilmuwan secara umum tetapi juga para ulama dan
peminat studi fiqh, untuk lebih gigih menimba pengalaman, peka terhadap
perkembangan serta cermat dalam studi-studi literatur.
Di sisi lain, sebagai salah satu dampak positif dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah bertambah dan meluasnya tata cara umat
manusia dalam melakukan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sebagai salah satu tuntutan dari kehidupan, sebab pada dasarnya di waktu Allah
menciptakan makhluk-Nya yaitu di waktu manusia dilahirkan, Allah telah
memberikan untuknya rezekinya. Rezeki itu berupa saham yang dipertaruhkan di
dalam perusahaan dunia ini dimana terdapat saham makhluk manusia secara
merata. Tidak mungkin seseorang mendapatkan hasil sahamnya itu tanpa ia
berusaha, sebab malas tidak membawa bahagia bagi manusia.
Memenuhi kebutuhan hidup adalah merupakan salah satu ajaran agama
yang harus dipenuhi oleh setiap umat Islam. Salah satu di bidang usaha dalam
rangka menghidupi diri, keluarga dan masyarakat di alam modern sekarang ini
dan belum pernah dilakukan pada masa-masa terdahulu khususnya pada masa
Rasulullah, masa sahabat, masa tabi’in dan pada masa penyusunan kitab-kitab
mazhab adalah bursa efek. Bursa efek adalah merupakan salah satu institusi
terpenting yang beroperasi dalam pasar modal dan mempunyai pengaruh yang
sangat besar dalam bidang perekonomian suatu Negara terutama Negara-negara
yang menjalankan system ekonomi liberal atau kapitalis yang dikenal juga dengan
ekonomi pasar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual
(emitem) dalam dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan
modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual efek di pasar-pasar modal.
Sehingga pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli efek dari
perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan
nama bursa efek, dan di Indonesia dewasa ini ada dua bursa efek, yaitu bursa efek
Jakarta dan bursa efek Surabaya.3 .
1
Heri Sudarsono, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Ekohisia,
hal. 191
2
Ismail Nawawi, 2009, Ekonomi Kelembagaan Syariah, Surabaya: CV. Putra Media
Nusantara, hal. 152.
3
Ahmad Radami dan Abdul Hamid, 2008, Lembaga Keungan Syariah, Jakarta: Zikral,
hal. 123.
2
3
Artinya : “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat
dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Al-Qur’an, Al-Baqarah (2): 275-279).
5
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas
dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh,
Allah Maha Penyayang kepadamu.” (Al-Qur’an, An-Nisa’ (4): 29)
Allah berfirman :
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan
bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum
sesuai dengan yang Dia kehendaki..” (Al-Qur’an, Al-Maidah (5): 1)
b. Al Hadist
Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW. bersabda :
“ Ketahuilah, siapa yang memelihara anak yatim sedangakan anak yatim itu memiliki harta
maka hendaklah ia menginvestasikannya (membisniskannya), janganlah ia membiarkan hara
itu idle, sehingga it uterus berkurang lantara zakat.”4
4
Adrian Sutedi, 2009, Segi-segi hokum pasar modal, Bogor: Ghalia Indonesia, hal. 86.
6
Berbeda dengan kedua pandangan tersebut pendirian yang dikemukan oleh Ali
‘Abd Al Rasul, dosen dan doctor dalam bidang ekonomi Universitas Al Azhar.
Menurut pendapatnya bahwa kehadiran bursa saham serta obligasi adalah seiring
dengan perkembangan perbankan, sebagai tuntutan yang dharuri dalam konteks
system ekonomi dan politik. Kedua-duanya mubah hukumnya secara syar’i. 7
5
Ismail Nawawi, 2009, Ekonomi Kelembagaan Syariah, Surabaya: CV. Putra Media
Nusantara, hal. 161.
6
Ibid., hal.162.
7
Ibid.,
7
begitu juga pembelian sesuatu yang tidak menjadi milik penjual. Hal ini
diharamkan sesuai hadist Nabi SAW.
Rasulullah SAW melarang jual beli sesuatu yang tidak dimiliki dan melarang
keuntungan dari sesuatu yang tidak bias dijamin kepastiannya.
d. Hukum Transaksi Option
Transaksi ini tidak terjadi pada surat berharga tapi objeknya adalah hak beli
atau hal jual atas surat berharga, sehingga objek akad adalah hak tersebut.
Transaksi option ini didefinisikan sebagai akad yang memberikan hak bagi
pemegangnya untuk membeli atau menjual surat berharga tertentu pada masa akan
dating dengan harga tertentu yang ditentukan pada waktu akad.
Pada transaksi ini orang yang menjual surat berharga pada umumnya tidak
memiliki barang tersebut pada waktu akad, padahal kepemilikan secara sah atas
barang mutlak diperlukan pada waktu akad. Kemudian dalam hal ini unsure adu
keberuntungan sangat tinggi, sehingga transaksi ini adalah merupakan salah satu
bentuk perjudian dan diharamkan dalam ajaran Islam
e. Hukum Transaksi Indeks Bursa
Indeks-indeks pasar modal merupakaa wasilah yang membantu para pekerja
dalam bursa untuk memperoleh informasi tentang kondisi perekonomian pasar
modal. Indeks mencerminkan sejauh mana perubahan yang terjadi pada harga
surat berharga dalam pasar modal baik naik maupun turun. Indeks bukanlah
komoditi dan juga bukan surat berharga, namun pelaku pasar melakukan taruhan
atasnya sesuai dengan transaksi option, forward atau future. Transaksi ini adalah
merupakan sebuah perjudian yang dilarang dalam Islam.
b. Ma’I al ma’dum yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang
belum dimiliki (short selling)
c. Insider trading, yaitu memiliki informasi orang dalam untuk memperoleh
keuntungan atas transaksi yang dilarang
d. Menimbulkan informasi yang menyesatakan
e. Margin trading, yaitu melakukan transaksi efek syariah dengan fasilitas
pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah
tersebut
f. Ikhtikar (penimbunan), yaitu pembelian dan pengumpulan suatu efek syariah,
dengan tujuan mempengaruhi pihak lain
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bursa efek (BE) adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan system dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkkefek diantara mereka.
B. SARAN
Penyusun menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini.
Sehingga penyusun menyarankan apabila terdapat kekurangan dalam isi dari
makalah ini, maka saran – saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari
semua kekurangan penulis serta menjadikan semua itu menjadi bahan acuan
untuk memotivasi dan menyempurnakan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Radami, Ahmad dan Abdul Hamid. 2008. Lembaga Keungan Syariah, Jakarta:
Zikral
Sutedi, Adrian. 2009. Segi-segi hokum pasar modal. Bogor: Ghalia Indonesia.
Yuliana, Indah Yuliana. 2010. Investasi Produk Keuangan Syariah. Malang: UIN
Maliki Pres.
12