Anda di halaman 1dari 32

Perbandingan Pemikiran Pendidikan Muh.

Idris dan Nasruddin Yusuf

Makalah disusun untuk memenuhi tugas individu

Mata Kuliah: Sejarah dan Pemikiran Islam

Dosen Pengampu: Dr. Muh. Idris, S.Ag. M.Ag

Disusun Oleh:

Dita Nabilla Hippy Pontoh (1923024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan menyeebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah
memberikan anugerah dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam yang
berjudul “Perbandingan Pemikiran Pendidikan Muh. Idris dan Nasruddin Yusuf” tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam saya panjatkan kepada Rasulullah sholallahu
„alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabat, tabi‟in, tabi‟ut tabi‟in yang dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang
seperti saat ini.

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari cara penulisan maupun isinya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar saya dapat
menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam proses penulisan makalah ini sampai dengan selesai. Saya berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Aamiin.

Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
1. Bagaimana Biografi Muh. Idris? ........................................................................... 3
2. Bagaimana Pemikiran Pendidikan Muh. Idris? ..................................................... 3
3. Bagaimana Biografi Nasruddin Yusuf? ................................................................ 3
4. Bagaimana Pemikiran Pendidikan Nasruddin Yusuf? .......................................... 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 3
1.Untuk Mengetahui Biografi Muh. Idris.................................................................. 3
2 Untuk Mengetahui Pemikiran Pendidikan Muh. Idris ........................................... 3
3.Untuk Mengetahui Bigrafi Nasruddin Yusuf ......................................................... 3
4.Untuk Mengetahui Pemikiran Pendidikan Nasruddin Yusuf ................................. 3
BAB II .............................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
A. Biografi Muhammad Idris ..................................................................................... 4
B. Pemikiran Pendidikan Muh Idris ......................................................................... 10
C. Biografi Nasruddin Yusuf ................................................................................... 17
D. Pemikiran Pendidikan Nasruddi Yusuf ............................................................... 20
BAB III ........................................................................................................................... 24
PENUTUP ...................................................................................................................... 24
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 24
B. Saran .................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 26

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Allah swt.yang sempurna sesuai dengan tugas
fungsi dan tujuan penciptaannya sebagai khalifah filard dan terbaik bila di
bandingkan dengan makhluklainnya. Kelebihan manusia bukan hanya sekedar
berbeda susunan fisik, tapi juga lebih jauh adalah kelebihan aspek psikisnya dengan
totalitas potensinya masing-masing yang sangat mendudukung bagi proses
aktualitas diri pada posisinya sebagai makhluk mulia. Integritas kedua unsur
tersebut abersifat aktif dan dinamis sesuai dengan perkembangan dan tuntunan
zaman di mana manusia berada.dengan potensinya material dan spiritual tersebut,
menjadikan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt.yang terbaik. Yang
proposisinya pengetahuan dimiliki peserta didik, pendidikan harus mampu
mengarahkan peserta didik pada pengembangan diri secara totaliras.islam dengan
ajaran yang universal tidak menghendaki adanya sistem pendidikan yang dikotomik
parsial dalam menempatkan peserta didik baik teoritis maupun praktis peserta didik
manawarkan sistem pensisikan yang integral dan mengempatkan sesuai dengan
tuntutan yang di gariskan oleh Allah subhanahu wa ta‟ala.1

Secara etimologi pemikiran berasal dari kata dasar pikir, berarti proses, cara
atau perbuatan memikir yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu
persoalan dengan mempertimbangkan segala sesuatu secara bijaksana. Dalam
konteks ini pemikiran dapat di artikan sebagai upaya cerdas (ijtihady) dari proses
kerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaiannya
secara bijaksana sedangkan pendidikan ,secara umum berarti sesuatu proses
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang (peserta didik)
dalam usaha mendewasakan manusia (peserta didik) ,melalui upaya pengajaran dan

1
Jurnal Pilar, Pemikiran Pendidikan Islam, Makassar, Desember 2014, h. 97

1
latihan .serta proses perbuatan dan cara-cara mendidik. Dengan berpijak pada
definsi di atas .maka yang dimaksud dengan pemikiran pendidikan Islam adalah
proses kerja akal dan kalbu yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dalam
melihat berbagai persoalan yang ada dalam pendidikan islam dan berupaya untuk
membangun sebuah peradaban pendidikan yang mampu menjadi wahana bagi
pembinaan dan pengembangan peserta didik secara paripurna.2

Jadi dapat dikatakan pemikiran sebagai upaya cerdas dari proses kerja akal
dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaian secara
bijaksana. Pendidikan secara umum, suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia (peserta
didik) melalui upaya pengajaran dan pelatihan serta proses perbuatan dan cara-cara
mendidik.

Pemikiran-pemikiran pendidikan yang akan penulis bahas dalam makalah ini


ialah pemikiran pendidikan Muh. Idris dan Nasruddin Yusuf. Keduanya memiliki
konsep pemikiran pendidikan yang menarik dan penting untuk dibahas dan
dijadikan rujukan dalam dunia pendidikan di mana keduanya telah memiliki banyak
karya-karya tulis ilmiah yang juga relevan dengan pendidikan.

2
Jurnal Pilar, Pemikiran Pendidikan Islam, h. 98

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam makalah.

1. Bagaimana Biografi Muh. Idris?

2. Bagaimana Pemikiran Pendidikan Muh. Idris?

3. Bagaimana Biografi Nasruddin Yusuf?

4. Bagaimana Pemikiran Pendidikan Nasruddin Yusuf?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk Mengetahui Biografi Muh. Idris

2. Untuk Mengetahui Pemikiran Pendidikan Muh. Idris

3. Untuk Mengetahui Bigrafi Nasruddin Yusuf

4. Untuk Mengetahui Pemikiran Pendidikan Nasruddin Yusuf

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Muhammad Idris


Nama Lengkapnya Dr. Muh. Idris M.Ag, dilahirkan di Camba-Camba pada
tangga 15 Mei 1971 merupakan anak dari pasangan alm. Andi Bakrie Petta Sale dan
alm. H. B. Dg. Djai. Muh Idris tinggal di Malendeng lingkungan VII samping
kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Kota Manado, Provins
Sulawesi Utara (Sulut). Muh Idris menikah dengan Dr. Evra Willya, M.Ag yang
merupakan Dosen tetap di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Muh Idris
memiliki tiga orang anak yaitu anak pertamanya bernama Andi Amir Idris yang
Lahir di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2007, setahun kemudian Muh Idris dikaruniai
anak ke dua yang bernama Andi Arif Idris yang juga lahir di Jakarta pada tanggal 11
Juni 20018. Kemudian Muh Idris dan istri kembali dikaruniai anak ke tiga yang
bernama Andi Rasdiyanah Idris yang lahir di Manado tanggal 22 November 2017.3

Muh Idris menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Camba-


Camba, Jeneponto pada tahun 1984 dan kemudian melanjutkan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri Batang, Jeneponto dan menyelesaikannya pada tahun
1987 dan pada tahun 1987 melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMAN
Jeneponto, Jeneponto dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 1990. Muh Idris
melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Alauddin Makassar, Program Studi Dakwah pada tahun 1991 dan
menyelesaikannya pada tahun 1996, yang sejak 10 Oktober 2005 status Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar berubah menjadi Universitas
Agama Islam (UIN) Alauddin Makassar. Kemudian Muh Idris melanjutkan jenjang
pendidikan S2 nya pada tahun 1998 juga di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Alauddin Makassar Program Studi Pendidikan Islam dan menyelesaikannya pada
tahun 2000. Kemudian pada tahun 2005 Muh Idris melanjutkan S3 di Universitas

3
Muh Idris, Daftar Riwayat Hidup, Manado, Maret 2022, h. 1

4
Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi yang sama pada saat beliau S2 yaitu
Pendidikan Islam dan menyelesaikannya pada tahun 2008.4

Pada tahun 2000-2002 Muh Idris pernah menjadi Pembantu Ketua I di


Yayasan Pendidikan Nasional (Yapnas) Jeneponto. Muh Idris juga pernah beberapa
kali mendapat penghargaan sebagai dosen luar biasa di beberapa Perguruan Tinggi
yaitu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Makassar pada tahun 1999-2002.
Kemudian juga mendapatkan penghargaan yang sama di dua tempat sekaligus pada
tahun 2000-2002 di Universitas Muhammadiyah Makassar dan Yayasan al-Amanah
Makassar.

Muh Idris mulai menjadi dosen tetap sejak 2002-sekarang di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang telah menjadi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Manado sejak bulan Oktober tahun 2014, dan menjadi anggota
Senat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado pada tahun 2003-
2005. Muh Idris pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado pada tahun 2015 dan
menyelesaikan masa jabatannya pada tahun 2018. Dan sekarang Muh Idris menjabat
sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Manado sejak tahun 2019, terhitung sudah 3 tahun Muh Idris
menjadi Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana di IAIN
Manado.5

Selama studi di IAIN Makassar, Muh Idris menjabat sebagai Ketua


Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Dakwah pada tahun 1993-1994. Kemudian
setelah menyelesaikan amanahnya sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
Dakwah di tahun 1994, Muh Idris kembali mengemban amanah sebagai sekretaris
umum Senat Fakultas Dakwah IAIN Makassar dan menyelesaikan masa jabatannya
pada tahun 1995. Pada tahun 1994-1999 Muh Idris menjadi anggota pada Pengurus

4
Muh Idris, Daftar Riwayat Hidup, h. 1
5
Muh Idris, Daftar Riwayat Hidup, h. 1

5
Pusat KKT Jeneponto di Makassar. Muh Idris juga pernah menjadi Wakil Ketua
Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS Sulawesi Utara, tahun 2014-2019.
Organisasi bernama KKSS sendiri merupakan singkatan dari Kerukunan Keluarga
Sulawesi Selatan sebagai organisasi Paguyuban Resmi Warga Rantau Sulawesi
Selatan berdiri pada 12 November tahun 1976 di Jakarta, oleh 26 orang pendiri
untuk niat mempersatukan Warga Rantau Sulawesi Selatan.6 Dan sekarang beliau
menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) KKT Jeneponto Wilayah Sulawesi
Utara, sejak tahun 2021. 7 KKT sendiri merupakan singkatan dari Kerukunan
Keluarga Turatea Jeneponto yang berada di Sulawesi Utara yang Pengurus
Wilayahnya baru saja dilantik pada 14 November 2021, bertempat di Aula Kantor
Wali Kota Manado.8

Muh Idris banyak mengikuti seminar dan lokakarya di antaranya pada tahun
2003, Muh Idris mengikuti Pelatihan Dosen se Indonesia yang diselenggarakan di
Yogyakarta. Di tahun yang sama, Muh Idris juga pernah mengikuti Seminar dan
Lokakarya di STAIN Manado sebagai panitia. Tahun berikutnya, yaitu pada tahun
2004 Muh Idris menjadi ketua panitia Workshop Strategi Pembelajaran Tingkat I
pada Dosen STAIN. Di lanjtukan di tahun selanjutnya yaitu pada tahun 2005
kembali menjadi ketua panitia pada ajang yang sama yaitu Workshop Strategi
Pembelajaran Tingkat II pada Dosen STAIN Manado. Di tahun 2005 pula Muh Idris
menjadi peserta International Workshop on Islamic Higher Learning in Indonesia di
Jakarta. Masih di tahun 2005, Muh Idris menjadi peserta di International Conference
Islamic Radicalism, Security Issues, and Economic Activities in Indonesia yang
diadakan di Hotel Borobudur Jakarta. Kemudian pada tahun 2006, Muh Idris
mengikuti Workhsop Pemekaran Daerah di Hotel Oasis Amir, Jakarta. Di tahun

6
Beritaku.id:Koreksi Organisasi KKSS Sebagai Paguyuban Sulawesi Selatan. https://
Organisasi KKSS Sebagai Paguyuban Sulawesi Selatan (beritaku.id). Diakses Minggu 13 Juni 2022 pukul
11.51 WITA.
7
Muh Idris, Daftar Riwayat Hidup, h. 1
8
Tribun Manado.co.id:Alimuddin Lantik Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Turatea
Jeneponto Sulut. https:// Alimuddin Lantik Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto
Sulut - Halaman 1 - Tribunmanado.co.id (tribunnews.com). Diakses Minggu 13 Juni 2022 pukul 12. 22
WITA

6
berikutnya, 2007 Muh Idris menjadi peserta di Workshop Infrastruktur yang
diadakan di lokasi yang sama yaitu di Hotel Oasis Amir, Jakarta. Kemudian Muh
Idris mengikuti International Workshop on Teaching Human Rights Sharia and Law
at Hgigher Education yang diadakan di Jakarta pada tahun 2007. Dan masih banyak
lagi workshop mauapu lokakarya yang telah beliau ikuti.

Muh Idris memiliki kurang lebih 43 karya tulis yang dibuatnya yang
kemudian dimuat dalam google scholarnya yang siapa saja bisa mengaksesnya dan
bisa menambah wawasan pembacanya dan menjadi rujukan. Ada banyak karya tulis
baik yang ditulis sendiri maupun bersama rekan sesame dosen lainnya.

1) Peranan Dakwah di Tengah Perkembangan Arus Informasi dan Globalisasi


(Skripsi)
2) Pendidikan Islam dalam Memberdayakan Kualitas Umat Menuju Kebebasan
Sebuah Opsi Memasuki Masyarakat Madani (Tesis)
3) Generasi Muda di Tengah-tengah Arus Informasi, Koran Harian Fajar No. 65,
Makassar 13 November 1993
4) Peningkatan Etos Kerja Pendidik Perspektif Teologi Mu‟tazilah, (Makalah)
Tahun 2003
5) Peran Dakwah dan Pendidikan dalam Peningkatan SDM, Jurnal Iqra Tahun
2003
6) Multikultural Dalam Pendidikan Agama (Konsep Alternatif Menuju Indonesia
Baru, Jurnal Iqra‟ STAIN Manado, Vol. 2 No. 2 Tahun 2003
7) Peningkatan Etos Kerja Dosen di STAIN Manado Tahun 2004 (Penelitian
individu dibebankan pada Dipa STAIN Manado)
8) Konsep Teologi Mu‟tazilah dalam Meretas Kebekuan Berfikir Mahasiswa,
(Makalah dalam kajian di kemahasiswaan), Tahun 2004
9) Liberilasi Pendidikan Islam (Upaya Peningkatan Kualitas Umat), Jurnal Iqra‟
STAIN Manado, Vol. 1 No. 1 Tahun 2006
10) Pentingnya Pendidikan Agama Terhadap Kesehatan Mental, Jurnal Foramadiahi
STAIN Ternate, Vol. 2 No. 1 Tahun 2006

7
11) Reformasi Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional, Jurnal Iqra‟
STAIN Manado, Vol. 2 Tahun 2007
12) Manajemen Berbasis Sekolah, Jurnal Iqra‟ STAIN Manado, Vol. 3 Tahun 2007
13) Liberalisme Islam (Studi Kasus Pemikiran Jaringan Islam Liberal), dalam buku
Bahtiar Effwndy dan Soetrisno Hadi,(ed), Agama dan Radikalisme di Indonesia,
Jakarta : Nuqtah, 2007
14) Pendanaan Pendidikan Islam : Sebuah Tinjauan Historis, Lentera Pendidikan :
Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol. 11 (2), Tahun 2008
15) Pembaruan Pendidikan Islam dalam Konteks Pendidikan Nasional, Lentera
Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Vol. 12 (1), Tahun 2009
16) Pendidikan Pembebasan : Telaah Terhadap Pemikiran Paulo Freire, Dinamika
Ilmu : Jurnal Pendidikan, Tahun 2009
17) Aktualisasi Pendidikan Islam, Jurnal Ilmiah Iqra‟, Vol. 3 (2) Tahun 2009
18) Pembaruan PTAI (STAIN/IAIN) Menuju UIN (Perspektif Pemikiran
Pendidikan A. Malik Fadjar) EDUKASI : Jurnal Penelitian Pendidikan Agama
dan Keagamaan, Vol. 8 (2) Tahun 2010
19) Pembaharuan Pemikiran pendidikan islam A Malik Fadjar, Cet. 1, Malang :
Universitas Negeri Malang Tahun 2012
20) Hegemoni Filsafat Yunani dalam Pemikiran Pendidikan Islam, Dinamika Ilmu:
Jurnal Pendidikan, Vol. 12 (2), Tahun 2012
21) Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Marwah : Jurnal Perempuan, Agama
Dan Jender, Vol. 12 (1), Tahun 2013
22) Tantangan Pendidkan Islam, Jurnal Ilmiah Iqra‟, Vol. 7 (2), Tahun 2013
23) Peran Pemuka Agama Kota Manado dalam Memperkuat Harmoni Bangsa,
Penilitian Tahun 2013
24) Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal, Penelitian Tahun 2014
25) Konsep Pendidikan Humanis dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Miqot :
Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 38 (2) Tahun 2014
26) Potret Pemikiran Radikal Jaringan Islam Liberal (JIL) Indonesia, Kalam, Tahun
2014

8
27) Peran FKUB dalam Merekatkan Umat Beragama di Manado, AICIS, Tahun
2015
28) Aktualisasi Pendidikan Islam, Journal Imiah Iqra, 2018
29) Orientasi Pendidikan Islam, Yogyakarta : Deepublish, 2019
30) Peace Resolution in Education and Application on Information and
Communication Technologhy, International Journal of Advanced Science and
Technologhy, Vol. 29 (6), Tahun 2020
31) Reposisi Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Kota Manado, Journal
of Islamic Education Policy, Vol. 4 (1), Tahun 2020
32) Azyumardi Azra‟s Thought on Multicultural Education, Miqot : Jurnal Ilmu-
ilmu Keislaman, Vol. 44 (1), Tahun 2020
33) Fungsi Pengawasan Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Kepala Madrasah
Ibtidaiyah Negeri dan Swasta di Kota Bitung, Journal of Islamic Education
Policy, Vol. 5 (2), Tahun 2020
34) The Role of Islamic Education Managemen in Realizing Quality Educational
Institutions, Journal of Islamic Education Policy, Vol. 5 (2), Tahun 2020
35) Etika Lingkungan Perspektif Hukum Islam Tahun 2020
36) Perilaku Keagamaan Siswa Muslim di SMPN 1 dan SMPN 2 Airmadidi (Studi
Kasus Siswa Muslim Mayoritas dan Minoritas di Sekolah Negeri), Journal of
Islamic Education Policy, Vol. 5 (1), Tahun 2020
37) Konsep dan Praktek Pelestarian Lingkungan dalam Hukum Islam, OSF
Preparints, Tahun 2020
38) Senarai Penelitian; Islam Kontemporer Tinjauan Multikultural Deepublish,
Tahun 2020
39) Integrasi Pendidikan Berbasis Lingkungan dengan Nilai-nilai Islam; Upaya
Meningkatkan Etika dan Literasi Lingkungan, OSF Preparints, Tahun 2020
40) The Implementation of Religious Moderation Values in Islamic Education and
Character Subject at State Senior High School 9 Manado, Academy of Strategic
Management Journal, Vol. 20, Spesial Issue 6, Tahun 2021

9
41) Model Pendidikan Progresif, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 7 No. 2,
Tahun 2021
42) Peace Resolution in Education, Journal of Islamic Education Policy, Vol. 6 No.
2, Tahun 2021
43) Pandangan Tokoh Agama dan Tokoh Adat Kabupaten Agam Terhadap Praktek
Pagang Gadai Tanah. Penelitian LITAPDIMAS, Tahun 20219

B. Pemikiran Pendidikan Muh Idris


Dalam wawancara dengan Muh. Idris, beliau berpendapat bahwa pendidikan
adalah suatu hal yang sangat penting. 10 Setidaknya ada beberapa poin yang
didapatkan pada saat wawancara dengan Muh. Idris terkait pendidikan, ialah antara
lain:

1. Pendidikan sebagai modal utama untuk sukses dan berkembang

Pendidikan sebagai dasar untuk mengetahui Tuhan. Pertama-tama yang


harus kita ketahui itu adalah Tuhan, apa tujuan hidup kita ini. Baginya, tujuan Allah
menciptakan manusia itu untuk maju, untuk berkembang, dan untuk sukses.
Sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah:

ِ ‫س إِ ََّّل ِنيَ ْعبُد‬


‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخهَ ْقتُ ْان ِج َّه َو‬
َ ‫اْل ْو‬

Terjemahannya:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
Jadi kalau ditanya untuk apa menyembah? Ya karena rata-rata orang yang
taat, patuh dan menyembah Allah itu menjadi orang sukses, menjadi orang yang
hebat, mulia, seluruh orang-orang yang menyembah Allah itu derajatnya tinggi.
Itulah sebabnya pendidikan menjadi salah satu pemutus mata rantai kemiskinan dan

9
Muh Idris, Daftar Riwayat Hidup, h. 3-4
10
Wawancara dengan Dr. Muh. Idris, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

10
kebodohan. Jadi dasar tauhidnya ibadah, segala sesuatu kembalikan kepada Allah,
sama seperti manusia meninggal ia kembali kepada Allah. Ketika sudah kembali
kepada Allah sudah tidak ada lagi ruang untuk pendidikan, tidak ada lagi ruang
untuk beribadah. Oleh karena itu, hidup ini harus kita maksimalkan untuk ibadah,
maksimalkan untuk bekerja, dan segala hal yang diperintahkan harus kita
maksimalkan.11

Pendidikan adalah investasi peradaban yang berperan dalam menentukan


maju dan mundurnya peradaban sebuah bangsa. Maju mundurnya sebuah bangsa
ditentukan oleh sumber daya manusianya. Jika sumber daya manusia sebuah negara
berkualitas, maka semua bidang kehidupan akan berkualitas juga. Dan
pendidikanlah yang menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Jika
pendidikan dianggap sebagai sebuah proses kehidupan dan upaya memanusiakan
manusia, hendaknya mampu mengembangkan eksistensi dan potensi yang dimiliki
manusia supaya mampu menjalankan misi mulia di muka bumi ini.12

Jadi, dalam hal ini, yang berperan dalam kemajuan sebuah bangsa ialah
berasal dari sumber daya manusia yang ada di dalam bangsa tersebut. Dikatakan
maju jikalau masyarakatnya berkualitas. Dan semua itu bisa didapatkan dari jalur
pendidikan agar bisa menjalani tugas mulia sebagai khalifah Allah di muka bumi
antara lain menyangkut tuga mewujudkan kemakmuran di muka bumi sebagaimana
yang ada dalam al Qur‟an Surah al Baqarah ayat 30:

ُ‫ض َخ ِهيفَةً ۖ قَانُىا أَتَجْ َع ُم فِي َها َم ْه يُ ْف ِسدُ فِي َها َويَ ْس ِفل‬ ِ ‫َو ِإ ْذ قَا َل َربُّلَ ِن ْه َم ََلئِ َك ِة ِإ ِوّي َجا ِع ٌم فِي ْاْل َ ْر‬
َ‫ِّس نَلَ ۖ قَا َل ِإ ِوّي أ َ ْعهَ ُم َما ََّل ت َ ْعهَ ُمىن‬
ُ ‫سبِّ ُح ِب َح ْمدِكَ َووُقَد‬
َ ُ‫ان ِدّ َما َء َووَحْ ُه و‬

Terjemahannya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya


Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:

11
Wawancara dengan Dr. Muh. Idris, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
12
Muh Idris, Orientasi Pendidikan Islam, CV Budi Utama : Yogyakarta, cet. I, 2020

11
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
2. Kompetisi dalam studi

Masa depan pendidikan Islam di Indonesia ditentukan oleh faktor internal


dan faktor eksternal. Secara internet dunia pendidikan Islam pada dasarnya masih
menghadapi problem pokok berupa rendahnya sumber daya manusia pengelola
pendidikan. Namun demikian kecenderungan dari waktu ke waktu menunjukkan
bahwa penyelesaian atas masalah sumber daya manusia itu mengalami penanganan
yang semakin baik. Secara eksternal, masa depan pendidikan Islam dipengaruhi
oleh tiga isu besar: globalisasi, demokratisasi, dan liberalisasi Islam. Dalam era
global seperti ini tantangan dan perkembangan sains dan teknologi semakin massif
eskalasi pasar bebas antar Negara dan bangsa yang semakin meningkat, iklim
kompetisi dalam berbagai aspek semakin ketat, dan tuntutan demokrasi serta
modernisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh pendidikan Islam.
Ketika kita mencermati gerak dinamika modernisasi dan globalisasi yang melanda
masyarakat, tampak jelas betapa banyak perubahan yang terjadi tanpa kompromi.
Terpaannya melanda manusia, lembaga-lembaga sistem sosial politik dan ekonomi
maupun nilai budayanya. Oleh karena itu, dibutuhkan keseriusan untuk
membangunan pendidikan di Indonesia. Banyak kendala yang dihadapi, tidak
hanya aspek internal, melainkan benturan kebudayaan memaksa pemerhati, pakar,
dan pelaku pendidikan untuk mengkaji ulang orientasi sistem pendidikan bangsa.
Analisis professional dan kontekstual kea rah berbagai kendala dan pencarian solusi
yang baik, niscaya dibutuhkan. Profesionalisme dan kontekstualisme pendidikan
merupakan prasyarat utama bagi pembangunan pendidikan di masa depan.13

13
Muh. Idris, Tantangan Pendidikan Islam, Jurnal Ilmiah Iqra‟, Vol. 7, 2018, h. 1

12
Pada saat Muh. Idris menjabat sebagai Dekan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Manado, muncul gagasan terkait limit studi
selesai atau lulus kuliah misalnya 3 tahun, 4 bulan, atau 4 tahun.

Pemikirannya ini sejalan dengan apa yang telah ia programkan semasa


menjabat sebagai dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Intitut Agama Islam
Negeri Manado pengakreditasi dan di beberapa program studi lainnya untuk
membangun kepercayaan masyarakat atau public. Di Fakultas Tarbiyah khususnya,
promosi sarjana (S1) waktu penyelesaian studi tepat waktu dan dibacakan pada saat
acara wisuda agar menjadi motivasi bagi mahasiswa-mahasiswa lain dan untuk
menciptakan kompetisi yang diketahui sejalan dengan semangat akreditasi itu
bahwa alumni ada percepatan, jadi di ukur dengan waktu.

Gagasan tersebut sejalan dengan Muh. Idris yang berpendapat bahwa


pendidikan harus berperan sebagai sarana pemberdayaan (empowerment) harus
secara sadar menyiapkan peserta didik dalam kehidupan masyarakat baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan
berfungsi sebagai sarana pemberdayaan individu dan masyarakat guna menghadapi
masa depan. Pemberdayaan hanya mempunyai makna jika proses pemberdayaan
menjadi bagian dan fungsi dari kebudayaan.14

3. Kedepankan akhlak dan memberi contoh dan teladan yang baik

Kemudian dalam dunia pendidikan yang harus dikedepankan juga adalah


sisi moral,akhlak. Baginya, akhlak itu bukan hanya sebatas sopan santun, tapi pada
hakekatnya akhlak itu adalah prestasi dan karya nyata. Dengan banyaknya karya
kita, prestasi kita itulah yang disebut dengan berakhlak.15 Dari sekian pendidikan
orang-orang hebat dan sukses dalam pendidikan dapat dipahami salah satunya
seseorang ynga berpendidikan itu rajin, displin, patuh pada aturan, tidak sombong,
14
Muh. Idris, Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Juurnal Marwah, Vol. 12, Tahun
2013, h. 44
15
Wawancara dengan Dr. Muh. Idris, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

13
tawadhu, dan berinteraksi dengan semua lapisan mahasiswa dan dosen,dan
menerimah semua kebenaran dan memahami kapasitas diri sendiri dengan berbagai
background keilmuan. Dalam suasana seperti itu, maka pendidikan lebih kompetitif
dan lebih produktif.16

Pendidikan Islam secara khusus atau spesifik pada dasarnya kembali kepada
diri masing-masing. Jadi, terbaginya sebuah pendidikan yang sukses dapat dilihat
dari kapasitasnya. Kalau pendidikan sudah memadai tentu juga bukan hanya
diperkuat dari sisi keilmuan dan sisi personal yang kita perkuat tapi juga diperkuat
dari sisi ibadah, Tauhid, akidah, kemudian dari aspek- aspek dakwah. Dan salah
satu solusi kita berbuat kebaikan menghindar dari berbuat keburukan yaitu dengan
dakwah. 17 dakwah menjadi pelindung dari perbuatan yang dapat merugikan diri
sendiri, keluarga dan orang- orang terdekat.

Kemudian yang harus kita didik yaitu hati dan pikiran dan perbuatan
sehingga bisa menjadi teladan. Sejalan dengan uraian tersebut, Pendidikan Islam
mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: Pertama, penekanan pada pencarian ilmu
pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah.
Kedua, pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang
dalam suatu kepribadian, setiap pencari ilmu dipandang sebagai makhluk Tuhan
yang perlu dihormati dan disantuni, agar potensi-potensi yang dimilikinya dapat
teraktualisasi dengan sebaik-baiknya. Ketiga, pengamalan ilmu pengetahuan atas
dasar tanggung jawab kepada Tuhan dan masyarakat manusia.Di sini pengetahuan
bukan hanya untuk diketahui dan dikembangkan, tetapi sekaligus dipraktekkan
dalam kehidupan nyata.18

4. Bisnis

16
Wawancara dengan Dr. Muh. Idris, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
17
Wawancara dengan Dr. Muh. Idris, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
18
Muh. Idris, Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Jurnal
Ilmu-ilmu Keislaman volume 38, 2014, h. 22

14
Pada beberapa pertemuan perkuliahan, Dr. Muh. Idris selalu memotivasi
mahasiswanya untuk rajin membaca, belajar, tekun, jujur, disiplin, dan tawadhu. Di
samping itu juga Muh. Idris mengatakan bahwa umat Islam harus memiliki jiwa
dagang seperti Nabi Muhammad sholallahu „alaihi wasalam. Ekonomi harus
diperbaiki, misalnya lewat dagang karena tidak bisa maju jika ekonomi lemah dan
tidak bisa menyesuaikan dan menghadapi tantangan zaman. Mahasiswa yang sejak
kuliah sudah berbisnis mempunyai beberapa kelebihan disbanding mahasiswa yang
tidak atau belum berbisnis sejak kuliah. Misalnya kemampuan untuk melihat
peluang, dan masih banyak lagi. Manfaat yang paling utama jika mahasiswa sejak
kuliah sudah berbisnis adalah tahu artinya kerja keras dan disiplin. Selain itu,
mahasiswa tersebut juga tahu bagaimana rasanya mencari uang sendiri serta
bagaimana menghargai uang yang akan di dapat.

Lebih lanjut, Muh. Idris menjelaskan bahwa pendidikan mempunyai


peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal
ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas,
melainkan juga akan berpengaruh terhadap dinamika masyarakat. Pendidikan
menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi
perubahan di lingkungan kerja. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Negara
yang memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mempunyai
tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat.19

Muh. Idris adalah salah satu yang mendorong mahasiswanya yang mampu
bersaing secara akademik namun lemah dalam ekonomi untuk melanjutkan
studinya. Diantaranya adalah Sabil Mokodenseho yang melanjutkan pendidikan S2
di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tio Rumondor di
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Busran di Universitas

19
Muh. Idris, Pendanaan Pendidikan Islam: Sebuah Tinjauan Historis, Jurnal Lentera
Pendidikan, Vol. 11, No. 2, 2008, h. 152

15
Islam Negeri (UIN) Kendari, dan Tika Oumbas di Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Menulis Karya Tulis Ilmiah

Sebagai seorang dosen, Muh. Idris menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga
ranah yang harus dibangun yaitu yang pertama Pendidikan dan Pengajaran, kedua
Research Penelitian, dan yang ketiga Pengabdian Masyarakat.

Muh. Idris sendiri persemester ataupun pertahun selalu ada tulisannya dan
selalu melibatkan mahasiswa dalam tulisan-tulisannya kemudian dimasukkan ke
google scholar.20

Jadi, setiap mahasiwa menulis karyanya kemudian dilemparkan ke google


scholar sebagai bentuk nilai-nilai kognitif yang ia dapatkan di kampus. Juga sebagai
pengembangan.

Dalam proses pengajaran harus menghasilkan nilai makanya melibatkan


mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah juga sebagai bentuk pengarahan terhadap
mahasiswa. Karena sebagai seorang dosen tidk terlepas dari mahasiswa karena ia
disebut dosen karena ada mahasiswanya. Begitupun sebaliknya, mahasiswa tidak
terlepas dari dosen karena disebut mahasiswa karena ada dosennya.

Pendidikan memang bukan sekedar transfer pengetahuan, pembinaan mental


jasmani dan intelek semata, tetapi bagaimana pengetahuan dan pengalaman yang
telah didapatkan dipraktekkan dalam perilaku sehari-hari.21

20
Wawancara dengan Dr. Muh. Idris, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
21
Muh. Idris, Idris, Pembaruan Pendidikan Islam dalam Konteks Pendidikan Nasional, Jurnal
Lentera Pendidikan, Vol. 1, 2009, h. 18

16
C. Biografi Nasruddin Yusuf
Nasruddin Yusuf bernama lengkap Dr. Hi. Nasruddin Yusuf, M.Ag. lahir
pada 28 Februari 1969 di Medan, Sumatera Utara. Nasruddin Yusuf merupakan
Direktur Program Pascasarjanan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Menikah pada 29 Juli 1975 dengan seorang wanita bernama Fathum Ibrahim dan
dikaruniai 4 orang anak gadis yang bernama Nada Arika Yusuf, Safwa Yusuf,
Aisyiyah Yusuf, dan Cut Neslihan Yusuf. Nasruddin Yusuf tinggal di Desa Maen,
Likupang Timur, Likupang, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut).

Nasruddin yusuf tumbuh di medan hanya sampai di jenjang Sekolah Dasar


(SD) yaitu di SD Muhammadiyah 2 Medan. Usai lulus, Nasruddin Yusuf
melanjutkan pendidikannya di Pondok Modern Darussalam Gontor yang berada di
Ponorogo, Jawa Timur. Lulus dari pondok pesantren, Nasruddin kembali ke tanah
kelahirannya untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi mengambil Jurusan
Syari‟ah Perbandingan Mazhab dan Hukum pada S1 di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Sumatera yang sejak 16 Oktober 2014 berubah menjadi Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.22 Tak berhenti pada jenjang S1, Nasruddin Yusuf kembali
melanjutkan kuliahnya hingga ke jenjang S2 di Universitas Islam Neger (UIN)
Alauddin Makassar Jurusan Islamic Studies. Bahkan Nasruddin Yusuf juga
menjalani pendidikan S3 di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Jurusan
yang sama pada saat ia menempuh pendidikan S2 yaitu Islamic Studies.

Usai menjalani jenjang sekolah yang cukup panjang, pada tahun 2008-2012
Nasruddin Yusuf menjadi Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Manado yang sejak tahun 1997, STAIN Manado menjadi satu-satunya perguruan
tinggi Islam Negeri di Sulawesi Utara. Setelah beroperasi kurang lebih 18 tahun
lamanya, pada bulan November tahun 2015, STAIN Manado beralih status menjadi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado berdasarkan Peraturan Presiden RI

22
Wikipedia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Islam_Negeri_Sumatera_Utara. Diakses Rabu 15 Juni 2022
pukul 16.35 WITA

17
Nomor 147 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Manado menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.23 Saat ini, Nasruddin
menjadi dosen sekaligus Direktur Program Pascasarjana IAIN Manado sejak tahun
2019.24

Selain karirnya yang mulus, kehidupan organisasi Nasruddin Yusuf juga


berjalan lancar. Nasruddin Yusuf pernah menjadi anggota Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Sulawesi Utara tahun 2014-2018. Di samping menjadi anggota FKPT BNPT Sulut,
Nasruddin Yusuf juga merupakan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Minahasa Utara tahun 2012-2017.

Adapun karya tulis ilmiah dari Nasruddin Yusuf:

1) Pemikiran Muhammad Hatta Tentang Ekonomi Syariah Di Indonesia


2) Perbandingan Pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha Tentang
Pendidikan
3) Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam (Telaah Terhadap Penetapan Kesahihan
Hadis Sebag ai Sumber Hukum Menurut Syafii`iy)
4) Pengantar Ilmu Ushul Fikih
5) Pemanfaatan Barang Gadaian Dalam Perspektif Hukum Islam
6) Characteristics of Vacuum Freeze Drying with Utilization of Internal Cooling
and Condenser Waste Heat for Sublimation
7) Pluralisme Islam: Upaya Mencari Persamaan dalam Keberagaman
8) The Supervision In The Process Of Investigation And Investigation Of
Corruption (Police And Prosecution)
9) ahl Al-Hadis Dan Ahl Ra‟y (Dinamika Hukum Islam Dari Masa Peralihan
Sahabat ke Masa Para Imam Madzhab)
23
IAIN Manado, Sejarah, http://iain-manado.ac.id/?page_id=505. Dikases Rabu 15 Juni
2022 pukul 16.58 WITA
24
Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Manado, Direktur. http://pasca.iain-
manado.ac.id/tentang-kami/direktur-pasca. Diakses Rabu 15 Juni 2022 pukul 17.07 WITA

18
10) Mencermati ketentuan harta bersama sebagai suatu dibamika hukum islam di
Indonesia
11) The Implementation of Religious Moderation Values in Islamic Education and
Character Subject At State Senior Hinh School 9 Manado
12) The Adjudication of Marriage Disputes through Mediation at the Manado
Religious Court
13) Etika Lingkungan Perspektif Hukum Islam
14) Pilar –pilar Kerukunan Beragama di Sulawesi Utara
15) Considering The Power of Ahl Madinah Malik bin Anas Ijma as an Islamic
Legal Source
16) The Deliberation System in Islamic Politics and Leadership of Islamic
Organizations in North Sulawesi Province, Indonesia
17) Perkawinan Di Bawah Tangan Pada Masyarakat Muslim Kec. Wori Kab.
Minahasa Utara
18) Analisis Pengaruh Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMK Islam
Yapim Kota Manado
19) Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap (GTT) SMK
Swasta Islam Di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
20) Factor- Factor Yang Memengaruhi Keputusan Nasabah Mengunakan
Pengadaian Syariah Pada Cabang Pengabadian Syariah (CPS) Daroe
Binangkang
21) Puritan Hindus In Bolaang Mongkodow Faith, Trade And politics
22) The Role Of Islamic Education Management In Realizing Quality Educational
Institutions
23) Menilik Dasar Dan Orientasi Pendidikan Agama Islam
24) Budaya Kewergaan Masyarakat Kelas Menengah Muslim Dan Kirsten Dalam
Konteks Revolusi Mental Di Sulawesi
25) Konsep Al- Qur`An Tentang Tindakan Pidana Korupsi( Telaah Dengan
Pendekatan Tafsir Temantik)
26) Fatwa Fiqih Jinayah: Bom Bunuh Diri

19
27) Menelusuri Argumentasi Penolakan Al-Syafi‟iy Terhadap Istihsan Sebagai Dalil
Hukum
28) Ahl Al-Hadis Dan Ahl Ra‟ Y25

D. Pemikiran Pendidikan Nasruddi Yusuf


Dalam wawancara dengan Dr. Nasruddin Yusuf, didapati beberapa
pemikirannya terkait dengan pendidikan secara umum dan juga pendidikan secara
spesifik yaitu pendidikan Islam.

1. Pendidikan untuk merubah karakter

Pendidikan itu adalah sarana untuk mendidik, mengajarkan seseorang,


merubah seseorang. Pendidikan sebagai media yang digunakan untuk merubah
karakter seseorang yang tadinya belum baik menjadi karakter yang lebih baik.
Pendidikan juga untuk merubah yang belum tau, menjadi tau, karakter yang kurang
disiplin menjadi disiplin.26

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan dapat dikatakan


menjadi wadah perubahan seseorang dalam hal ini siswa atau peserta didik. Tentu
dalam proses perubahan itu tidak lepas dari peran seorang pendidik yang membantu
mengajarkan serta membina peserta didik kea rah yang lebih baik.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai


bentuk seperti berubah pengetahuannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Sama
halnya dengan belajar, mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses, yakni

25
Nasruddin Yusuf, Google Cendekia,
https://scholar.google.co.id/citations?user=dFE1t4kAAAAJ&hl=id. Diakses 15 Juni 2022 pukul 23.00
WITA
26
Wawancara Dr. Nasruddin Yusuf, M.Ag, tanggal 10 Juni 2022 di Gedung Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

20
proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga
menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan kegiatan belajar.27

Jadi pendidikan itu adalah paket lengkap di mana di dalamnya bukan hanya
menajarkan tapi juga bisa merubah daripada karakter peserta didik. Pendidikan
sebagai sarana efektif dalam membentuk kepribadian seseorang dilihat dari sisi
akhlak maupun keberhasilan seseorang dalam berusaha, suasana demikian akan
mengharuskan lembaga pendidikan bisa menunjukkan kepada masyarakat akan
keberhasilan dan prestasi yang pernah diraihnya. Keberhasilan suatu pendidikan bisa
dikatakan sebagai keberhasilan sistem dimana antara unsur pendidikan yang satu
dengan unsur pendidikan yang lain harus saling menunjang, baik keberhasilan
secara kognitif, afektif, psikomotorik maupun keberhasilan secara spiritual.28

2. Pendidikan rohani dan jasmani

Pendidikan dapat dimaknai sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar


oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani bagi terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Berdasarkan budaya pendidikan sekurang-
kurangnya mengandung lima unsur penting, yaitu pertama, usaha (kegiatan) yang
bersifat bimbingan (Pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar, kedua
pendidikan atau bimbingan atau penolong, ketiga, ada yang didik atau siterdidik,
keempat, bimbingan yang memiliki dasar dan tujuan, kelima, dalam proses
pendidikan terdapat alat-alat yang dipergunakan.29

untuk menghasilkan manusia yang cerdas berakhlak diperlukan pendidikan


yang berkualitas dan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan
guru yang kompeten dan berkualitas. Guru yang kompeten lebih mampu

27
Abdul Latif Samal, Nasruddin Yusuf, Rivai Bolotio, Analisis Pengaruh Kinerja Guru
Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Smk Islam Yapim Kota Manado, Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
Jilid 10, Terbitan 001, Tahun 2021, h. 23-24
28
Suwito dan Fauzan (Ed), Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan,(Bandung: Angkasa,
2003), hV-VI..
29
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam,(Jakarta: Gramedia, 2001), h. 5

21
menempatkan pendidikan sebagai wadah membelajarkan siswa daripada hanya
semata-mata tempat untuk kerja.30

Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila


dan pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan
yang berkembang saat ini, seperti disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai
pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan
melemahnya kemandirian bangsa. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka
pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu “mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah pancasila, hal ini
sebagaimana yang tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu “
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.31 Pendidikan yang
berkarakter seharusnya menjadi tauladan dan pemecah masalah di masyarakat
luas.32

Sebagiaman uraian di atas, sejalan dengan dengan Nasruddin Yusuf yang


berpendapat bahwa Pendidikan Islam itu lebih luas dan mencakup dua hal pokok
yaitu pendidikan rohani dan pendidikan jasmani dengan membentuk pola
psikomotorik sehingga peserta didik memiliki kemampuan, dari segi kognitif juga.
Di sisi lain juga mengisi sisi rohaninya. Artinya pada seseuatu yang tidak dilihat,
seperti Tuhan dan lain sebagainya yang juga harus diyakini tidak hanya sesuatu
yang bersifat materialisme. Oleh karena itu, pendidikan Islam sangat penting bagi

30
Nasruddin Yusuf, Rivai Bolotio, Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Guru
Tidak Tetap (Gtt) Smk Swasta Islam Di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, Journal of Islamic
Education Policy, Jilid 6, Terbitan 1, Tahun 2021, h. 48
31
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
32
Muh. Idris, Pendidikan Karakter, Academia Accelerating the Worlds Research, 2016, h.2

22
kita umat muslim khususnya. Karena kalau hanya mengandalkan pada pola
pendidikan Barat, maka hanya tingkat rasional saja yang menjadi domain,sementara
kita juga harus mengasah kekuatan nurani atau kalbu dan batin kita.33

Dari wawancara dengan Dr. Nasruddin Yusuf yang saya dapat di atas,
relevan dengan yang terdapat deskripsi salah satu jurnalnya di mana Pendidikan
Islam adalah suatu bagian dari Agama Islam itu sendiri, karena itu Pendidikan Islam
tidak boleh lari dari makna Islam yang bertujuan mencari keberhasilan hidup rohani
dan materi. Olehnya, dasar yang dipakai dalam pendidikan Islam adalah argumen-
argumen nas Al-Qur‟an dan hadis yang memuat secara global ataupun rinci tentang
pendidikan Islam. Selain itu digunakan pula ketentuan lain yang di dalam sejarah
pendidikan Islam telah teruji substansinya. Pendidikan Islam memiliki dua orientasi
pokok, yaitu pertama mengabdi kepada Allah selaku khaliq dan memahami dirinya
sebagai khalifah di muka bumi. Orientasi ini berguna untuk mendesain keyakinan
anak didik agar tetap terbingkai dalam nilai-nilai dan moralitas Islam. Kedua,
mendidik dengan memahami adanya fitrah anak didik, pada batas ini maka tidak
hanya materi pendidikan Islam saja yang urgen tetapi metode dan proses
pembelajaran pun menjadi penting.34

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan Islam itu berdasar
pada al-Qur‟an dan hadits yang di mana itu adalah pegangan setiap muslim. Dalam
pendidikan pun sama, berpegang pada nas al-Qur‟an dan hadits. Dan menyadari
bahwa manusia adalah ciptaan, maka sepatutnya mengabdi kepada Sang Pencipta
yaitu Allah subhanahu wa ta‟ala dan itulah hakekat dari pendidikan atau lebih
khusus pendidikan Islam. Semua itu tidak lain untuk manusia tetap terbingkai dalam
nilai-nilai keislaman.

33
Wawancara dengan Dr. Nasruddin Yusuf, M.Ag, tanggal 10 Juni 2022 di Gedung
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
34
Nasruddin Yusuf, Menilik Dasar dan Orientasi Pendidikan Agama Islam, Jurnal Ilmiah
Iqra’ Jilid 3, Terbitan 2, Tahun 2018

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dr. Muh Idris lahir di Camba-Camba, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei
1971. Muh Idris merupakan Dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Muh Idris merupakan seseorang yang memiliki banyak karya
atau tulisan-tulisan tentang pendidikan. Diantaranya ; Aktualisasi Pendidikan Islam,
Tantangan Pendidikan Islam, Pendidikan Pembebasan, Pendidikan Karakter, dan
masih banyak lagi. Nilai-nilai dalam tulisan tersebut sangat bermanfaat untuk
diterapkan dalam pendidikan zaman sekarang.

Muh. Idris berpendapat bahwa pendidikan ada suatu hal yang sangat penting,
pendidikanlah sebagai dasar untuk mengetahui Tuhan. Pertama-tama yang harus kita
ketahui itu adalah Tuhan, apa tujuan hidup kita ini. Baginya, tujuan Allah
menciptakan manusia itu untuk maju, untuk berkembang, dan untuk sukses.

Dalam dunia pendidikan yang harus dikedepankan juga adalah sisi


moral,akhlak. Baginya, akhlak itu bukan hanya sebatas sopan santun, tapi pada
hakekatnya akhlak itu adalah prestasi dan karya nyata. Dengan banyaknya karya
kita, prestasi kita itulah yang disebut dengan berakhlak. Dari sekian pendidikan
orang-orang hebat dan sukses dalam pendidikan dapat dipahami salah satunya
seseorang ynga berpendidikan itu rajin, displin, patuh pada aturan, tidak sombong,
tawadhu, dan berinteraksi dengan semua lapisan mahasiswa dan dosen,dan
menerimah semua kebenaran dan memahami kapasitas diri sendiri dengan berbagai
background keilmuan. Dalam suasana seperti itu, maka pendidikan lebih kompetitif
dan lebih produktif.

Nasruddin Yusuf bernama lengkap Dr. Hi. Nasruddin Yusuf, M.Ag. lahir
pada 28 Februari 1969 di Medan, Sumatera Utara. Nasruddin Yusuf merupakan
Direktur Program Pascasarjanan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.

24
Pendidikan itu adalah sarana untuk mendidik, mengajarkan seseorang,
merubah seseorang. Pendidikan sebagai media yang digunakan untuk merubah
karakter seseorang yang tadinya belum baik menjadi karakter yang lebih baik.
Pendidikan juga untuk merubah yang belum tau, menjadi tau, karakter yang kurang
disiplin menjadi disiplin.

Pendidikan Islam itu lebih luas dan mencakup dua hal pokok yaitu
pendidikan rohani dan pendidikan jasmani dengan membentuk pola psikomotorik
sehingga peserta didik memiliki kemampuan, dari segi kognitif juga. Di sisi lain
juga mengisi sisi rohaninya. Artinya pada seseuatu yang tidak dilihat, seperti Tuhan
dan lain sebagainya yang juga harus diyakini tidak hanya sesuatu yang bersifat
materialisme. Oleh karena itu, pendidikan Islam sangat penting bagi kita umat
muslim khususnya. Karena kalau hanya mengandalkan pada pola pendidikan Barat,
maka hanya tingkat rasional saja yang menjadi domain,sementara kita juga harus
mengasah kekuatan nurani atau kalbu dan batin kita.

B. Saran
Penulis menyadari betul bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangandan masih jauh dari kata sempurna. Sekiranya masih terdapat kesalahan
dalam makalah ini baik isi maupun penulisan yang masih terdapat banyak typo,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.

25
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Al-Karim

Abuddin Natta, 2001. Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Gramedia

Idris Muh, 2020. Orientasi Pendidikan Islam, CV Budi Utama : Yogyakarta, cet. I

Suwito dan Fauzan (Ed), 2003 Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan,Bandung:
Angkasa
Idris Muh, Daftar Riwayat Hidup, Manado, Maret 2022

Idris Muh, Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengembangan Pendidikan Islam,


Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 38, 2014
…………, Pendidikan Karakter, Academia Accelerating the Worlds Research, 2016

…………, Pendanaan Pendidikan Islam: Sebuah Tinjauan Historis, Jurnal Lentera


Pendidikan, Vol. 11, No. 2, 2008

…………, Pembaruan Pendidikan Islam dalam Konteks Pendidikan Nasional, Jurnal


Lentera Pendidikan, Vol. 1, 2009

…………, Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Jurnal Marwah, Vol. 12, 2013

…………, Tantangan Pendidikan Islam, Jurnal Ilmiah Iqra‟, Vol. 7, Tahun 2018

Yusuf Nasruddin dkk, Analisis Pengaruh Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (Pai)
Di Smk Islam Yapim Kota Manado, Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
Jilid 10, Terbitan 001, 2021

……………………., Menilik Dasar dan Orientasi Pendidikan Agama Islam, Jurnal


Ilmiah Iqra‟ Jilid 3

……………………., Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Tidak


Tetap (Gtt) Smk Swasta Islam Di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, Jurnal
of Islamic Education Policy, Jilid 6, Terbitan 1, 2021

RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

26
Artikel Dosen, Tugas Manusia Di Bumi. https://pasca.uin-malang.ac.id/tugas-manusia-
di-bumi.

Beritaku.id:Koreksi Organisasi KKSS Sebagai Paguyuban Sulawesi Selatan. https://


Organisasi KKSS Sebagai Paguyuban Sulawesi Selatan (beritaku.id).

Dunia Dosen. (2021, Mei 20). Bagaimana Penulisan Gelar. Retrieved From
DuniaDosen.com : https://www.duniadosen.com/penulisan-gelar/

IAIN Manado, Sejarah, http://iain-manado.ac.id/?page_id=505.

Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Manado, Direktur. http://pasca.iain-


manado.ac.id/tentang-kami/direktur-pasca.
Tribun Manado.co.id:Alimuddin Lantik Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga
Turatea Jeneponto Sulut. https:// Alimuddin Lantik Pengurus Wilayah
Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto Sulut - Halaman 1 - Tribunmanado.co.id
(tribunnews.com).
Wikipedia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Islam_Negeri_Sumatera_Utara.
Yusuf Nasruddin, Google Cendkia
https://scholar.google.co.id/citations?user=dFE1t4kAAAAJ&hl=id.
Wawancara dengan Dr. Muh Idris, S.Ag, M.Ag, tanggal 19 Mei 2022 di Gedung
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Wawancara dengan Dr. Nasruddin Yusuf, M.Ag, tanggal 10 Juni 2022 di Gedung
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.

27
BIODATA DIRI MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MANADO JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama Lengkap : Dita Nabila Hippy Pontoh

Tempat/Tgl Lahir : (WNI) Manado, 04 – Juli – 2001

Anak Ke : 2, (Dua, Kedua)/3 Bersaudara

Agama : Islam

Hobby : Memasak

Alamat : Kec. Malalayang, Kleak, Lingkungan VI, Kota

Manado, Sulawesi Utara, Indonesia

Riwayat Pendidikan

SD : SD Negeri 70 Manado, (Jl. Kampus, Kleak, Kec.

Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara)

SMP : SMP Negeri 04 Manado (Jl. Tonsawang, Karombasan

Utara, Kec. Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara)

SMA :Binsus Public High School 9 – Manado (SMA Negeri

09),(Jl. Jusuf Hasiru, Kleak, Kec. Malalayang, Kota Manado,


Sulawesi Utara)

Status : Mahasiswa

Prodi/Jurusan : Pendidikan Agama Islam

NIM : 1923024

28

Anda mungkin juga menyukai