Anda di halaman 1dari 14

LAMPIRAN 1

A. Pemberian Dosis Ekstrak CMCE Propolis

Dosis ekstrak CMCE propolis yang digunakan manusia mencapai 300mg

sampai 600mg/hari. Dosis yang digunakan yaitu 450mg dan 600mg, dengan

perhitungan dosis konversi pada tikus (BB=200gram) maka di dapat angka 450mg

x 0,018 = 8,3mg/ekor/hari dan 600mg x 0,018 = 10,8mg/ekor/hari. Ekstrak CMCE

propolis yang telah ditimbang dilarutkan dalam 2ml aquadest kemudian diberikan

menggunakan sonde selama 21 hari.

B. Pemberian Dosis MSG

Monosodium glutamat (MSG) yang digunakan dalam bentuk serbuk kristal

merk Ajinomoto dengan dosis toksik 140mg/hari. MSG ditimbang menggunakan

neraca analitik, setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur dan

ditambahkan 2ml aquadest. Setelah itu diaduk menggunakan spatula sampai kristal

MSG larut. Monosodium glutamat MSG di berikan pada tikus secara oral sekali

sehari pada pagi hari pada kelompok positif dan kelompok perlakuan selama 21

hari.

65
66

LAMPIRAN 2

 Adaptasi Hewan Coba

Tikus yang telah diambil dari populasi yang di dapat dari laboratorium hewan

coba FK UNISSULA kemudian dimasukan ke kendang. Sebelum di adaptasi, tikus

ditimbang terlebih dahulu, kemudian tikus diadaptasi pada lingkungan barunya

selama 1 minggu. Pemberian makan berapa pellet buatan PT. Comfeed dan minum

dilakukan secara ad libitum (tidak terbatas). Mencit yang telah diadaptasi selama 1

minggu timbang kembali berat tubuhnya dan kemudian di randomisasi untuk

menentukan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

 Prosedur Pemeriksaan Kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH),

Luteinizing Hormone (LH) dan Hormon Testosteron

Pemeriksaan kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone

(LH) dan hormon testosteron dilakukan dilaboratorium menggunakan alat

spektrofotometer ℷ 450nm dengan metode ELISA. Sampel darah tikus diambil

pada hari ke 22, pada kelompok perlakuan untuk dilakukan pemeriksaan post test.

Darah tikus diambil sebanyak 0,5cc dari medial kantus sinus orbitalis mata kanan,

sebelum pengambilan darah, dilakukan tindakan pengusapan menggunakan alkohol

secara aseptis pada darah yang akan diambil darahnya. Darah yang diambil

kemudian dimasukkan ke dalam serum separator tube, di endapkan selama 2 jam

pada temperature kamar, kemudian di sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan


67

3000 rpm. Kemudian serum dimasukkan dalam Eppendorf, disimpan pada suhu -

21oC dan dilakukan pemeriksaan dengan spektrofotometer 450 nm dengan metode

ELISA. Langkah dalam pemeriksaan kadar FSH, LH dan hormon testosteron

menggunakan metode ELISA sebagai berikut :

1. Reagen diletakkan di suhu ruang 30 menit sebelum digunakan

2. Cuci sumuran dua kali sebelum proses penambahan standar, sampel dan

kontrol ke dalam wells.

3. Ditambahkan 50µl standar dan sampel dengan menggunakan pipet, kemudian

dimasukkan ke dalam sumuran.

4. Ditambahkan 50µl Reagen A ke dalam masing masing sumuran kemudian

tutup dengan sealer plate. dilakukan pengocokkan agar homogen dan setelah

itu diinkubasi pada suhu ruang selama 45 menit pada suhu 37oC. (Pada saat

penambahan reagen hindari tejadinya gelembung udara).

5. Cairan dibuang dan cuci sebanyak 3 kali dengan larutan wash buffer sebanyak

350µl, ditambah lagi 100µl Reagen B untuk setiap sumuran, diinkubasi

kembali pada suhu 37oC selama 30 menit dan cuci kembali sebanyak lima kali.

6. Ditambahkan 90µl TMB Substrate dan diinkubasi selama 15-20 menit pada

suhu 37oC.

7. Ditambahkan 50µl Stop Solution dan dilakukan pembacaan pada

spektrofotometer pada panjang gelombang 450nm, maksimum dalam 10

menit. Setelah di dapat hasil lalu dilakukan perhitungan hasil.


68

LAMPIRAN 3

Deskriptif Statistik

Case Processing Summary


Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent


LH mIU/ml * Kelompok 18 100,0% 0 0,0% 18 100,0%
Testosterone ng/ml * 18 100,0% 0 0,0% 18 100,0%
Kelompok
FSH mIU/ml * Kelompok 18 100,0% 0 0,0% 18 100,0%

Case Summaries

Kelompok LH mIU/ml Testosterone ng/ml FSH mIU/ml


Kontrol Mean 25,9067 2,7967 22,2117
N 6 6 6

Std. Deviation ,52527 ,06772 ,31695

Perlakuan1 Mean 29,0617 4,6033 33,8800

N 6 6 6

Std. Deviation ,41170 ,05785 ,59097

Perlakuan2 Mean 33,0017 6,1350 42,6550

N 6 6 6

Std. Deviation ,40504 ,09649 ,49875

Total Mean 29,3233 4,5117 32,9156

N 18 18 18

Std. Deviation 3,01643 1,40577 8,62845


69

Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelompok N Percent N Percent N Percent


LH mIU/ml Kontrol 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Perlakuan1 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Perlakuan2 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%

FSH mIU/ml Kontrol 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%


Perlakuan1 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Perlakuan2 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%

Testosterone ng/ml Kontrol 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%


Perlakuan1 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Perlakuan2 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.


LH mIU/ml Kontrol ,263 6 ,200* ,899 6 ,366
Perlakuan1 ,243 6 ,200* ,908 6 ,421

Perlakuan2 ,164 6 ,200* ,968 6 ,879

FSH mIU/ml Kontrol ,206 6 ,200* ,917 6 ,484


Perlakuan1 ,194 6 ,200* ,937 6 ,638

Perlakuan2 ,273 6 ,182 ,788 6 ,046

Testosterone ng/ml Kontrol ,194 6 ,200* ,903 6 ,395


Perlakuan1 ,197 6 ,200* ,912 6 ,450

Perlakuan2 ,216 6 ,200* ,874 6 ,242

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
70

Oneway

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
LH mIU/ml Based on Mean ,945 2 15 ,411
Based on Median ,857 2 15 ,444
Based on Median and with ,857 2 12,841 ,447
adjusted df
Based on trimmed mean ,943 2 15 ,411
FSH mIU/ml Based on Mean 1,903 2 15 ,183
Based on Median 1,106 2 15 ,356
Based on Median and with 1,106 2 12,985 ,360
adjusted df
Based on trimmed mean 1,881 2 15 ,187
Testosterone ng/ml Based on Mean 2,965 2 15 ,082
Based on Median 2,732 2 15 ,097
Based on Median and with 2,732 2 14,045 ,099
adjusted df
Based on trimmed mean 2,964 2 15 ,082

ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
LH mIU/ml Between Groups 151,633 2 75,817 373,199 ,000
Within Groups 3,047 15 ,203
Total 154,681 17

FSH mIU/ml Between Groups 1262,161 2 631,081 2710,646 ,000


Within Groups 3,492 15 ,233

Total 1265,653 17

Testosterone ng/ml Between Groups 33,509 2 16,755 2914,956 ,000


Within Groups ,086 15 ,006
Total 33,595 17
71

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

LSD

Mean 95% Confidence Interval


Dependent (I) (J) Difference Std. Lower Upper
Variable Kelompok Kelompok (I-J) Error Sig. Bound Bound
LH mIU/ml Kontrol Perlakuan1 -3,15500* ,26023 ,000 -3,7097 -2,6003

Perlakuan2 -7,09500* ,26023 ,000 -7,6497 -6,5403

Perlakuan1 Kontrol 3,15500* ,26023 ,000 2,6003 3,7097

Perlakuan2 -3,94000* ,26023 ,000 -4,4947 -3,3853

Perlakuan2 Kontrol 7,09500* ,26023 ,000 6,5403 7,6497

Perlakuan1 3,94000* ,26023 ,000 3,3853 4,4947

FSH mIU/ml Kontrol Perlakuan1 -11,66833* ,27858 ,000 -12,2621 -11,0746

Perlakuan2 -20,44333* ,27858 ,000 -21,0371 -19,8496

Perlakuan1 Kontrol 11,66833* ,27858 ,000 11,0746 12,2621

Perlakuan2 -8,77500* ,27858 ,000 -9,3688 -8,1812

Perlakuan2 Kontrol 20,44333* ,27858 ,000 19,8496 21,0371

Perlakuan1 8,77500* ,27858 ,000 8,1812 9,3688

Testosterone Kontrol Perlakuan1 -1,80667* ,04377 ,000 -1,9000 -1,7134


ng/ml
Perlakuan2 -3,33833* ,04377 ,000 -3,4316 -3,2450

Perlakuan1 Kontrol 1,80667* ,04377 ,000 1,7134 1,9000

Perlakuan2 -1,53167* ,04377 ,000 -1,6250 -1,4384

Perlakuan2 Kontrol 3,33833* ,04377 ,000 3,2450 3,4316

Perlakuan1 1,53167* ,04377 ,000 1,4384 1,6250

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


72

LAMPIRAN 4

Tikus wistar Jantan Penimbangan MSG

Ekstrak CMCE propolis yang


sudah di larutkan Kapsul Ekstrak CMCE propolis
73

Peengambilan Darah Sinus Sampel Serum


Orbitalis

Kit ELISA ( FSH, LH,


Centifuge sampel darah Testosterone)
74

Isi Kit ELISA Penambahan TMB Substrat

Perubahan Warna saat


Inkubator
Penambahan Stop Solution
75

Pembacaan kadar FSH, LH


dan Testosteron dengan ELISA
Reader
76
77
78

Anda mungkin juga menyukai