Oleh :
Kelompok 5
UNIVERSITAS WARMADEWA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Analisis Komunikasi Bisnis pada
usaha “Fine Cup Coffe” ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini. Tentunya laporan ini
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Gede Agung Wira Pertama, SE.MM
selaku dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
3.3. Komunikasi Bisnis pada Fine Cup Coffee berdasarkan Teori David
K. Berlo............................................................................................................. 17
3.4. Komunikasi Bisnis pada Fine Cup Coffe berdasarkan Teori Bovee
dan Thill ........................................................................................................... 19
iii
3.5. Sistem Komunikasi Bisnis pada Fine Cup Coffe berdasarkan Saluran
Komunikasi ...................................................................................................... 21
DOKUMENTASI ................................................................................................ 31
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang
melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang
maupun jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam dunia bisnis
akan selalu dikaitkan dengan yang namanya komunikasi bisnis. Komunikasi
merupakan suatu interaksi sosial yang dilakukan secara indvidu maupun
berkelompok. Dengan komunikasi yang baik dan efektif, komunikator dapat
menyampaikan informasi atau pesan yang ingin disampaikan secara jelas, sehingga
komunikan dapat memahami informasi atau pesan yang disampaikan. Komunikasi
dalam bisnis tidak hanya dilakukan secara lisan melainkan dapat melalui teks atau
media komunikasi yang dinamakan pesan bisnis.
Pesan bisnis merupakan satu pesan atau surat yang digunakan untuk
menyampaikan informasi mengenai suatu hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan bisnis maupun keorganisasian, pesan bisnis dapat
disampaikan secara tertulis maupun tidak tertulis dari pengirim kepada penerima.
Tanpa adanya pesan bisnis maka informasi-informasi yang disampaikan tidak dapat
tersampaikan dengan baik. Pesan bisnis juga akan menuntun dunia bisnis agar
mampu memiliki komunikasi yang baik dan informatif dengan waktu yang efisien.
Dengan mempelajari pesan bisnis, kita akan dituntun untuk mengetahui cara
berkomunikasi yang baik dan benar. Menyusun pesan bisnis yang menarik
perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Namun,
tujuan pesan bisnis bukanlah agar penerima terpesona akan pengetahuan dan
kreativitas pengirim. Pesan bisnis yang dibuat hendaknya tetap terpusat pada
penerima dan memiliki tujuan yang jelas.
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai teori-teori komunikasi dalam organisasi, serta
diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
2
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan pengetahuan dan diharapkan juga dapat memberikan
masukan dan kontribusi bagi pegawai coffe shop Fine Cup dalam
hubungan antar komunikasi organisasi, sehingga hal tersebut akan dapat
menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam
terciptanya komunikasi organisasi
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
tiga teknik untuk menentukan ide/gagasan pokok, yaitu brainstorming,
meminta petunjuk atasan, dan mengulang kebiasaan.
2. Mengelompokkan ide/gagasan
Ide pokok biasanya didukung oleh beberapa ide pendukung. Dalam
menyiapkan pesan yang panjang dan kompleks, pembuatan diagram
skematis atau kerangka akan membantu membayangkan hubungan
antara bagian-bagian pesan.
3. Memutuskan pola atau pendekatan urutan gagasan
Setelah penetapan dan pengelompokan ide pokok, perlu diputuskan pola
atau pendekatan yang dipergunakan dalam menentukan urutan penyajian
gagasan. Terdapat 2 pola pendekatan yang dapat digunakan yaitu:
a. Pendekatan deduktif atau langsung (direct approach)
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang dilakukan dengan
pola urutan penyajian ide pokok ditempatkan di awal kemudian
diikuti dengan ide pendukung atau argumentasi dan bukti-bukti.
b. Pendekatan induktif atau tak langsung (indirect approach)
Pada pendekatan induktif, argumentasi atau bukti pendukung
disajikan di bagian awal diikuti ide pokok. Pendekatan ini
dipergunakan untuk pesan-pesan yang diperkirakan bisa
menimbulkan reaksi negatif atau berita tidak menyenangkan serta
penerima diperkirakan menolak gagasan yang disampaikan.
Kedua pendekatan tersebut dapat diterapkan dalam pesan singkat
(informal) maupun pesan panjang (formal).
Berdasarkan reaksi audiens, terdapat empat bentuk organisasi pesan bisnis, yaitu:
1. Direct request
Direct request atau permintaan langsung adalah pesan yang penyampaiannya
langsung pada poin yang dituju, dapat berbentuk surat dan memo. Misalnya
membuat surat penawaran kepada audiens terhadap suatu produk. Permintaan
langsung sebaiknya menggunakan pendekatan langsung.
2. Pesan rutin, good news atau good will
5
Pesan rutin merupakan pesan yang disampaikan secara rutin. Penerima pesan
rutin biasanya bersikap netral. Good news atau Good will merupakan berita
baik yang menimbulkan reaksi positif dari penerima. Misalnya, informasi
penurunan harga, undangan, ucapan selamat dan lain sebagainya. Pesan-pesan
seperti ini sebaiknya disusun menggunakan pendekatan langsung karena reaksi
audiens netral atau positif.
3. Bad News
Bad news merupakan pesan-pesan yang tidak menyenangkan dan berpotensi
menimbulkan kekecewaan dan hal negatif. Misalnya penolakan lamaran kerja,
penolakan kredit, dan penurunan pangkat. Pesan seperti ini sebaiknya
menggunakan pendekatan tak langsung.
4. Pesan persuasif
Pesan persuasif bertujuan untuk membujuk penerima yang tidak tertarik pada
pesan tersebut. Pesan ini sebaiknya disusun dengan pendekatan tidak langsung
dikarenakan ada kemungkinan penerima memberikan respon negatif.
6
propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui komunikasi.
c) Saluran dan Media
Saluran teknologi komunikasi terdiri atas komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik.
Media yang dimaksud disini adalah alat atau sarana yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima.
d) Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang didkirim oleh
pengirim. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau kelompok. Penerima
merupakan elemen penting dalam proses komunikasi karena menjadi
sasaran dalam suatu komunikasi.
e) Umpan Balik
Umpan atau tanggapan balik merupakan respon atau reaksi yang
diberikan oleh penerima. Dalam hal pesan belum sampai kepada
penerima, tanggapan balik dapat berasal dari media. Umpan balik bisa
berupa data, pendapat, komentar ataun saran.
f) Pengaruh atau Efek
Pengaruh/efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan misalnya seperti sikap dan perilaku.
g) Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah factor-faktor tertentu yang dapat
memengaruhi jalannya komunikasi. Lingkungan dapat berupa:
• Lingkungan fisisk (misalnya letak geografis dan jarak)
• Lingkungan psikologi (pertimbangan jiwa)
• Dimensi waktu (misalnya musim, pagi, siang/malam)
7
2.3. Model Komunikasi Bovee dan Thill
2. IDE BERUBAH
MENJADI PESAN
1. PENGIRIM 3. PESAN
MEMPUNYAI DISAMPAIKAN
IDE/GAGASAN
8
surat, laporan, dan lain sebagainya). Pemilihan saluran dan media komunikasi
tergantung pada jenis dan sifat pesan yang akan dikirim.
4. Penerima menerima pesan
Penerima mengartikan atau menginterpretasikan pesan yang diterima.
5. Penerima pesan bereaksi dan mengirim umpan balik
Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal
seperti menggunakan bahasa tubuh dan secara tertulis. Umpan balik adalah
tanggapan penerima pesan dan merupakan elemen kunci dalam rantai
komunikasi. Apabila ternyata penerima tidak memahami pesan, maka pesan
perlu di revisi dan dikirim ulang.
9
Nada sopan dan santun akan membuat penerima merasa dihargai dan
dihormati.
2. Correctness (tepat/benar)
Tidak terdapatnya kesalahan penulisan baik format, tanda baca,
penggunaan kata, ejaan dan tata bahasa. Selain itu penggunaan kata
dan istilah yang tidak familiar akan membingungkan para audiens.
3. Conciseness (ringkas)
Penggunaan kalimat aktif lebih diutamakan karena lebih mantap,
ringkas dan secara umum lebih mudah dipahami. Sedangkan
penggunaan kalimat pasif lebih baik hanya dipergunakan untuk
memperlunak berita buruk.
4. Clarity and Clearness (jelas)
Mudahnya bacaan dimengerti hanya dalam sekali baca dan tidak
menimbulkan keraguan.
5. Concreteness (tepat)
Tidak menimbulkan kesalah interpretasi karena disajikan secara
spesifik dan tidak biasa
6. Completeness (lengkap)
Memberikan informasi lengkap sesuai kebutuhan dean keinginan
penerima.
10
dukungan untuk kalimat topik. Sedangkan unsur peralihan diatur
dalam urutan yang logis dan terpadu.
Lima teknik yang paling umum digunakan untuk mengembangkan
paragraf, yaitu:
1) Ilustrasi : mengembangkan paragraf menggunakan ilustrasiatau
contoh-contoh yang dapat memperjelas ide pokok.
2) Perbandingan atau kontras : mengembangkan paragraf dengan
menguraikan persamaan dan perbedaan.
3) Sebab akibat : mengembangkan paragraf dengan teknik sebab-
akibat dan memusatkan uraian pada alasan-alasan mengenai sesuatu.
4) Klasifikasi : mengembangkan paragraf dengan memecah ide umum
menjadi beberapa kategori spesifik.
5) Masalah dan penyelesaian : mengembangkan paragraf dengan
menyajikan suatu masalah dan kemudian membahas
penyelesaiannya.
11
1. Apakah sudah mencakup semua butir?
2. Apakah susunan sudah bertalian secara logis?
3. Apakah sudah ada keseimbangan antara informasi umum dan spesifik?
4. Apakah gagasan yang paling penting sudah mendapat porsi cukup dan
ditempatkan pada posisi menonjol?
5. Apakah dukungan sudah cukup dan fakta sudah diperiksa ulang?
6. Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang
berbeda?
7. Apakah perlu menambah sesuatu?
Bagian awal dan akhir memiliki dampak yang paling besar bagi penerima.
Pastikan bahwa bagian awal relevan, menarik, dan sesuai dengan
kemungkinan reaksi penerima. Bagian akhir dikaji ulang untuk memastikan
bahwa gagasan pokok telah diringkas dengan baik dan memberikan kesan
positif pada penerima.
12
2.6. Menulis Ulang Pesan
13
Desian yang baik akan memberikan kemudahan bagi pembaca untuk
mencari rincian pesan. Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan
memengaruhi desain.
Teknologi computer saat ini sudah what you see is what you get
(WYSWYG). Tetapi mencetak dokumen dikertas perlu dilakukan untuk
memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar
dan rincian lainnya. Mencetak dokumen yang belum final (proof sheet) dapat
dilakukan menggunakan pilihan print quality yang lebih rendah (ecomode)
untuk menghemat toner atau tinta. Membaca cetakan percobaan dilakukan
untuk memeriksa kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan, format
dan desain.
14
BAB III
ISI
Usaha Fine Cup Coffee adalah suatu unit usaha coffeeshop yang mempunyai
salah satu tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Fine Cup Coffee
merupakan usaha coffeeshop yang telah berdiri sejak tahun 2018 yang
beralamat di Jl. Prof. Moch. Yamin III No.8, Panjer, Denpasar, Bali. Usaha ini
dirintis oleh Made Irvan Hilmawan menggunakan modal pribadinya. Sebelum
merintis usaha coffeeshop awalnya beliau bekerja ditempat usaha coffeeshop
milik orang lain selama 5 tahun, selama itu beliau sudah mendapatkan berbagai
pengalaman dan ilmu dalam bekerja di coffeeshop. Barulah setelah dititik
tersebut, dengan berbagai pengalaman dan berbagai hal yang sudah dia
dapatkan dari bekerja, beliau berkeinginan mengaplikasikan ilmu yang sudah
15
dia dapatkan sebelumnya dengan membuka bisnis sendiri. Pada akhirnya
beliau merintis coffeeshop pertamanya yang dibernama 3 Kopi. Beliau
mendirikan usaha ini berawal dari rasa penasaran dengan perbedaan rasa kopi
instan/sachet dengan rasa kopi yang dibuat secara langsung menggunakan
tangan.
Pada saat itu usaha bisnis 3 Kopi ini masih menggunakan mobil Grandmax
untuk berjualan keliling di seputaran Jl. Marlboro, Teuku Umar Barat yang
bukanya biasanya dari jam 5 sore sampai sekitar jam 2 pagi. Karena disitu cuma
bisa buka dari sore sampai malam membuat penjualan kurang maksimal,
sehingga banyak waktu kosong yang terbuang karena jualannya dimulai pada
sore hari. Pengaruh musim hujan juga membuat jualannya tidak maksimal,
apalagi sistem dari usaha tersebut seperti angkringan yang tentunya beberap
customer suka duduk berlama-lama disana. Namun, karena coffeeshop ini
memakai mobil dan harus berpindah-pindah tempat berjualannya penerapan
sistem angkringannya menjadi kurang efektif. Hal tersebut pada akhirnya
membuat beliau memilih pindah berjualan ke Jl. Badak pada bulan September
2018 dengan harapan dapat memperoleh konsumen baru. Namun ditempat
tersebut beliau berjualan tidak terlalu lama dan akhirnya memutuskan pindah
berjualan di rumah. Pada awal buka coffeeshop dirumah menu yang ditawarkan
pun saat itu hanya kopi biasa dan es kopi susu dengan snack seadanya.
Pelanggan atau customer pertama dari awal buka dirumah sebagian besar
random seperti orang-orang yang hanya datang untuk minum kopi dan
kemudian pergi. Namun dari situlah beliau banyak mendapatkan relasi dan
berkomunikasi dengan pelanggan atau customer, sehingga dengan adanya
komunikasi tersebut dapat dengan mudah mendengar berbagai saran dari
customer yang ada di coffeeshop tersebut. Seiring berjalannya waktu, usaha 3
Kopi ini semakin berkembang dan dikenal luas oleh berbagai kalangan,
akhirnya Made Irvan Hilmawan memutuskan untuk sedikit merenovasi
rumahnya menjadu coffeeshop rumahan dan menambahkan menu-menu baru,
selain itu Made Irvan Hilmawan juga mengganti nama usahanya dengan nama
16
Fine Cup Coffee. Usaha ini juga sekarang sudah memiliki cabang keduan yang
berlamat di Jln. Sumatra no. 27 Denpasar, Bali yang dengan nama Riuh Bali.
3.3. Komunikasi Bisnis pada Fine Cup Coffee berdasarkan Teori David K.
Berlo
17
WhatsApp, owner dan pegawai dapat saling memberikan informasi
mengenai keadaan coffeeshop saat itu. Dalam komunikasi ini, owner dan
pegawai akan menjadi penerima informasi mengenai perkembangan
coffeeshop. Misalnya owner memberikan pesan bahwa ada kiriman stok
bahan untuk di coffeeshop dan pegawai sebagai penerima pesan tentunya
akan menerima kiriman stok tersebut. Aplikasi Instagram juga
memberikan pengaruh besar pada perkembangan coffeeshop seperti
pemberian informasi mengenai keadaan coffeeshop ataupun promo
menarik dimana penonton (viewers) selaku penerima pesan tersebut akan
mendapatkan informasi. Promosi yang dilakukan pada media sosial akan
memberikan feedback yang sangat menguntungkan coffeeshop. Tidak
hanya owner yang mendapat feedback dari konsumen, melainkan
konsumen juga akan mendapatkan feedback seperti pelayanan,
kenyamanan, dan lain-lain. Efek diberikannya feedback tersebut akan
mampu memaksimalkan pemasaran dan pelayanan yang terbaik. Selain
itu lingkungan sekitar juga membawa pengaruh besar dalam kenyamanan
konsumen untuk berkunjung.
b. Komunikasi antara pegawai kepada Customer
Analisis komunikasi antara pegawai kepada customer di coffeeshop
Fine Cup Coffee yang didasari oleh teori komunikasi David K. Berlo
dimana pegawai akan menjadi sumber informasi dan customer sebagai
penerima informasi atau disebut komunikan. Dalam melakukan
promosi/pemasaran dilakukan melalui media sosial atau melalui
customernya sendiri. Media sosial sebagai tempat promosinya yaitu
Instagram. Sedangkan customer dapat dikatakan sebagai media promosi
karena customer akan menyampaikan pengalamannya mengunjungi
coffeeshop Fine Cup Coffee dan si penerima informasi melalui customer
tersebut akan merasa tertarik dan akhirnya mengunjungi coffeeshop
tersebut.
Selain itu informasi yang diberikan pegawai kepada customer bisa
berupa penjelasan mengenai minuman atau kopi yang dijual di
18
coffeeshop tersebut, kemudian kandungan dari minuman yang dijual
serta manfaat mengkonsumsinya. Customer akan memberikan pesan
berupa pesanan minuman yang diinginkan dan dilanjutkan dengan
pembuatan pesanan oleh barista. Setelah itu customer akan memberikan
feedback berupa pendapat, komentar, dan saran mengenai rasa dari
minuman tersebut. Selama memulai usaha ini, Fine Cup Coffee lebih
banyak mendapatkan feedback positif dari para customernya seperti
campuran bahan yang pas, dan rasa dari minuman tersebut. Feedback
customer yang diberikan melalui sosial media biasanya berupa testimoni
dimana hal tersebut secara tidak langsung akan membantu
mempromosikan usaha Fine Cup Coffee. Jadi komunikasi yang terjadi
antara pegawai dengan customer berlangsung secara baik dan efektif dan
sangat jarang terjadi miskomunikasi selama menjalankan usaha tersebut.
3.4. Komunikasi Bisnis pada Fine Cup Coffe berdasarkan Teori Bovee dan
Thill
Menurut Bovee and Thill dalam buku Business Communication Today , be,
proses komunikasi terdiri atas Lima ( 5 ) tahap, yaitu :
19
a) Pengirim Mempunyai Suatu Ide/Gagasan
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus
menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain
atau audiens. Hal ini terjadi ketika Fine Cup Coffe menyiapkan idenya atau
gagasan atau seperti apa pesan yang ingin mereka buat untuk disampaikan
kepada para konsumennya. Seperti
20
Umpan balik ( feed back ) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi.impan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang
memungkinkan pengirim untuk memulai efektivitas suatu pesan. Biasanya
Feed back yang diberikan oleh para kosumen Fine Cup Coffe adalah berupa
balasan atau komentar bahkan ada juga yang merepost dan mentag akun Fine
Cup Coffe.
3.5. Sistem Komunikasi Bisnis pada Fine Cup Coffe berdasarkan Saluran
Komunikasi
Dari hasil penelitian bahwa peran pimpinan sangat penting dalam sebuah
organisasi atau perusahaan karena komunikasi secara vertikal maupun
horizontal keduanya sangat berperan demi kemajuan organisasi atau
perusahaan dengan tujuan keduanya saling memberikan informasi dan
keterbukaan agar komunikasi antara bawahan dengan pimpinan berjalan
dengan efektif.
a. Komunikasi dari Atasan kepada Bawahan
Komunikasi yang terjadi antara atasan kepada bawahan pada
coffeeshop Fine Cup Coffee adalah komunikasi vertikal. komunikasi
vertikal sendiri adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dengan
bawahan. Pada coffeeshop Fine Cup Coffee komunikasi yang terjadi
21
antaran atasan dengan bawahan dapat dikatakan sudah cukup efektif,
dikarenakan setiap pengarahan yang di berikan oleh atasan kepada
bawahan bisa diterima dengan baik dan arahan yang diberikan cukup
jelas dan mudah dipahami bagi bawahannya. Komunikasi yang terjalin
dilakukan secara lisan maupun menggunakan media aplikasi WhatsApp.
Kemudian dapat dilihat dari setiap tugas yang diberikan oleh atasan
kepada bawahannya selalu dikerjakan dengan baik dan maksimal. Atasan
pun selalu memiliki solusi dengan cara mengadakan rapat dan diskusi
untuk membicarakan soal permasalahan.
b. Komunikasi dari Bawahan kepada Atasan
Komunikasi vertikal juga terjadi antara bawahan dengan atasan.
Komunikasi ini umumnya bertujuan untuk melakukan kegiatan seperti
pelaporan kegiatan, penyampaian gagasan dan penyampaian informasi
yang menyangkut masalah - masalah pekerjaan atau rencana kegiatan
yang akan dilakukan. komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung
dan tidak langsung atau secara tertulis. Dalam komunikasi antara owner
dengan karyawannya terbilang berjalan cukup efektif. komunikasi antara
karyawan kepada owner juga pernah mengalami miskomunikasi Seperti
contohnya pada saat melayani customer. Awalnya pembeli memesan
minuman kepada karyawan tetapi, selang beberapa menit ternyata
pembeli ingin menambah pesanannya dan memberitahu owner tentang
hal tersebut tetapi owner lupa memberitahu karyawan sehingga terjadi
kesalahan dalam jumlah pesanan yang diminta. Namun, coffeeshop Fine
Cup Coffee dapat dengan cepat menangani masalah tersebut dengan cara
lebih aktif dalam menginformasikan pesanan dan lebih banyak lagi
berkomunikasi dengan karyawannya, sehingga tidak akan terjadi
permasalahan serupa.
c. Komunikasi antar sesama Rekan Kerja
Komunikasi yang dilakukan secara horizontal atau komunikasi antar
sesama pegawai sepatutnya berjalan dengan efektif karena para pegawai
tidak hanya berkomunikasi atau bertukar informasi pada tempat dan
22
waktu di saat jam kerja saja, namun mereka dapat berkomunikasi pada
saat diluar jam kerja tersebut, dengan cara memanfaatkan media aplikasi
WhatsApp sebagai alat bantu komunikasi. Sehingga komunikasi
horizontal yang dilakukan antar sesama anggota dapat berjalan dengan
efektif.
Coffeeshop “Fine Cup Coffee” yang juga memiliki cabang
keduanya yang diberi nama “Riuh Bali” untuk komunikasi horizontal
yang dilakukan antar pegawai dari usaha tersebut berjalan dengan efektif
secara langsung maupun dalam aplikasi WhatsApp, karena pada saat jam
kerja komunikasi juga terjadi antar sesama rekan kerja mengenai bahan-
bahan produksi apa saja yang kurang atau dibutuhkan, begitu juga
sebaliknya pada saat jam istirahat mereka berkumpul bersama untuk
saling bertukar informasi tentang bagaimana perkembangan dari
coffeeshop tersebut, apakah perkembangannyaa naik atau menurun dan
bagaimana pemasukan keuangan yang terjadi, apakah sudah mencapai
target atau belum. Tujuan dari adanya komunikasi antar sesama rekan
kerja yaitu agar mereka bisa saling berkoordinasi dengan baik agar
kemudian dapat memberikan suatu dampak yang baik, sehingga
coffeeshop tersebut dapat berjalan dengan lancar.
23
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan usaha pada Fine Cup Coffee
seperti perubahan jam kerja, penambahan varian menu dan kegiatan lainnya.
Informasi ini biasanya diberitahukan melalui sosial media Instagram.
Berikut adalah bentuk organisasi pesan bisnis yang terdapat pada Fine Cup
Coffee.
1. Direct Request
Dalam usaha Fine Cup Coffee, Direct request biasanya dilakukan pada
customer-customer tertentu. Customer yang dimaksudkan yaitu customer
yang hendak membeli atau memesan minuman dalam jumlah yang
banyak. Biasanya jika customer memesan secara langsung rentan terjadi
kesalahan-kesalahan. Untuk menghindari hal tersebut maka pegawai
biasanya mencatat segala pesanan menggunakan memo. Direct request
ini biasanya terjadi pada jam-jam sibuk atau saat ada banyak pelanggan
yang berkunjung.
2. Pesan rutin, good news atau good will
Pesan rutin yang terdapat di Fine Cup Coffee biasanya berupa pengingat
mengenai jam buka dan promosi produk. Misalnya saat Fine Cup Coffee
sedang mengadakan diskon produk, owner atau pegawai akan memberi
pengumuman melalui sosial media maupun melalui pamflet yang
ditempel pada kedai sebagai pengingat bahwa produk tersebut sedang
diskon. Good news biasanya terjadi saat ada informasi mengenai menu
baru dan harga promo pada menu tersebut.
Contoh good news pada Fine Cup Coffe:
24
3. Bad News
Pada usaha Fine Cup Coffee bad news yang dialami yaitu saat penerapan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dimana jam
buka menjadi terbatas. Fine Cup Coffee biasanya memberikan informasi
melalui media sosial seperti Instagram untuk memberikan informasi
tersebut kepada pelanggan. Selain itu, Bad News pada Fine Cup Coffee
juga dapat berupa habisnya stok bahan baku pembuatan kopi dan
informasi mengenai kedai yang tutup lebih awal.
25
nada pesan yang sopan dan bersahabat akan memungkinkan komunikasi
menjadi lancar. Tentunya sebelum mengirim pesan pemberitahuan ke
Instagram, pihak Fine Cup Coffee terlebih dahulu melakukan penyusunan
naskah pesan. Naskah pesan yang akan disampaikan haruslah logis dan mudah
dipahami oleh semua kalangan. Hal ini bertujuan agar customer yang
menerima pesan tersebut tidak mengalami misinformasi.
Fine Cup Coffee pernah mengalami hambatan atau kendala yang dijalankan
selama memulai usaha tersebut. Tak jarang kendala tersebut berdatangan dan
dimana mampu menurunkan kualitas usaha itu sendiri. Hambatan yang pernah
di alami oleh usaha Fine Cup Coffee yaitu antara lain:
1) Ekspansi Pasar (Market Expansion), yang artinya usaha dengan barang atau
jasa yang dimiliki bermaksud untuk merambah pasar baru,
mengembangkan pasar yang sudah ada di titik geografis baru, hingga
menjangkau pengguna-pengguna baru yang belum pernah sama sekali
menggunakan produknya. Dimana kendala ini terjadi saat awal usaha ini
dibuka dengan mobil Grandmax kemudian beralih dengan membuka
Coffeeshop di rumah owner sendiri. Hal ini perlu memerlukan banyak
waktu agar customer mengetahui perpindahan usaha ini dan mulai menarik
minat konsumen kembali.
2) Hambatan komunikasi juga pernah dialami yaitu adanya miskomunikasi.
Dimana saat adanya ojek online yang hendak mengambil pesanan sesuai
dengan keinginan customer namun terjadi kesalahan request (permintaan)
customer yang berujung memberikan feedback negative.
3) Hambatan selanjutnya yaitu hambatan lingkungan dimana tempat untuk
customer menikmati pesanan seperti meja dan tempat duduk yang terbatas
karena lokasi yang hanya di halaman rumah sehingga disaat kondisi
coffeeshop ramai, tak jarang beberapa customer mengurungkan niatnya
untuk membeli.
26
Dalam setiap hambatan yang terjadi pasti akan ada cara penyelesaian hambatan
yang bertujuan untuk meminimalisir kesalaha yang sama terjadi kembali.
Adapun cara penyelesaian hambatan yang dilakukan oleh owner maupun
pegawai Fine Cup Coffee antara lain :
27
oleh pemerintah, hal ini berdampak pada minat pembeli yang semakin menipis
yang menyebabkan tidak adanya pemasukan. Dalam hal komunikasi sebelum
dan selama pandemi Covid – 19 Fine Cup Coffee telah menggunakan media
komunikasi berupa WhatsApp dan bekerja sama dengan perusahaan ojek
online yaitu Gojek dan Grab dalam memasarkan produknya.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
29
jam buka menjadi terbatas. Fine Cup Coffee biasanya memberikan informasi
melalui media sosial seperti Instagram untuk memberikan informasi tersebut.
Adapun hambatan yang dialami oleh Fine Cup Coffe yaitu Ekspansi
Pasar (Market Expansion) dimana kendala ini memerlukan banyak waktu
agar customer mengetahui perpindahan usaha ini dan mulai menarik minat
konsumen kembali. Hambatan komunikasi juga pernah dialami yaitu adanya
miskomunikasi serta hambatan selanjutnya yaitu hambatan lingkungan
dimana tempat untuk customer menikmati pesanan seperti meja dan tempat
duduk yang terbatas karena lokasi yang hanya di halaman rumah. Adapun
cara penyelesaian hambatan yang dilakukan oleh owner maupun pegawai
Fine Cup Coffee Selalu mengenalkan pada masyarakat luas mengenai
minuman yang dijual dan manfaat yang akan diperoleh, Cara mengatasi
miskomunikasi yaitu dengan meningkatkan sarana yang mendukung
komunikasi, Cara mengatasi hambatan lingkungan yaitu dengan menata
tempat nongkrong yang senyaman mungkin dan serapi mungkin.
4.2. Saran
Fine Cup Coffee merupakan coffeeshop yang berjalan dengan baik dan
bisa dikatakan cukup sukses karena telah memiliki cabang baru. Selain itu
Fine Cup Coffee sudah mengikuti perkembangan pasar. Komunikasi yang
dilakukan juga cukup baik karena menggunakan bahasa nonformal sehingga
komunikasi terasa lebih santai.
Saran kami yaitu dengan canggihnya alat elektronik saat ini dan
banyaknya media komunikasi yang tersebar seperti Facebook dan Tiktok
seharusnya dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk melakukan promosi-
promosi menarik yang bertujuan agar Fine Cup Coffee ini lebih dikenal oleh
banyak orang. Unggahan yang ditambahkan pada media social Instagram
sebaiknya lebih diperbanyak untuk menarik konsumen. Selain itu
penambahan pegawai pada toko pertama juga sebaiknya diperlukan agar bisa
lebih maksimal lagi dalam melayani konsumen.
30
DOKUMENTASI
31
• Cabang keduanya yakni Riuh Bali
32
• Wawancara dengan owner
33
• Komunikasi antara Owner kepada Pegawai
34
• Komunikasi antar sesama Rekan Kerja
35
• Instagran Riuh Bali cabang dari Fine Cup Coffe
• Contoh Promosi online secara tidak langsung pada Fine Cup Coffee dan Riuh
Bali
36
• Review pelanggan
37
DAFTAR PUSTAKA
38