Anda di halaman 1dari 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manterial Handling

Menurut Wignjosoebroto (2000), Material Handling (MH) merupakan suatu


fungsi peminadahan material yang tepat ke tempat yang tepat, pada saat yang tepat,
dalam jumlah yang tepat, secara berurutan dan pada posisi atau kondisi yang tepat
untuk meminimasi ongkos produksi. berdasarkan perumusan yang dibuat oleh
American Material Handling Sosiety (AMHS), pengertian mengenai material
handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling),
pemindahan (moving), pembungkusan atau pengepakkan (packaging), penyimpanan
(storing), sekaligus pengendalian atau pengawasan (controlling) dari bahan atau
material dengan segala bentuknya.

2.2 Tujuan Material Handling

Menurut Mayers (1993) ada beberapa tujuan dari sistem material handling
antara lain :

1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan


memberikan perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas.
5. Mengurangi bobot mati.
6. Sebagai pengawasan persediaan.

2.3 Pola Aliran Bahan untuk Proses Produksi (Fabrikasi)

Pola aliran yang dipakai untuk pengaturan aliran bahan dalam proses
produksi yang terdiri dari (Wignjosoebroto, 1992) :

1. Straight Line yaitu pola aliran berdasarkan garis lurus umum dipakai
bilamana proses produksi berlangsung secara singkat, relatif sederhana dan

1
umum terdiri dari beberapa komponen-komponen atau beberapa macam
production equipment.
2. Serpentine yaitu pola aliran garis-garis patah ini sangat baik diterapkan
bialamana proses lebih panjang dibanding dengan luas area yang tersedia.
3. U-Shaped yaitu pola aliran akan dipakai bilamana dikehendaki bahwa akhir
dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses
produksinya.
4. Circular yaitu pola aliran berdasarkan bentuk lingkaran sangat baik
digunakan bilamana dikehendaki untuk mengembalikan material atau produk
pada titik awal aliran produksi berlangsung.

2.4 Ongkos Material Handling (OMH)

Secara umum biaya material handling akan terbagi atas tiga klasifikasi,


berikut ini klasifikasi yang akan dijelaskan yaitu(kk.mercubuana.ac.id, 2013):

1. Biaya yang berkaitan dengan transportasi raw material dari sumber asalnya


menuju pabrik dan pengiriman finished goods product ke konsumen yang
dibutuhkannya. Biaya transportasi disini merupakan fungsi yang berkaitan
dengan pemilihan lokasi pabrik dengan memperhatikan tempat dimana
sumber material berada serta lokasi tujuannya.
2.  In-lant receiving and storage, yaitu biaya-biaya diperlukan untuk gerakan
perpindahan material dari proses satu ke proses berikutnya,ware
housing serta pengiriman produk lainnya.
3.   Handling material yang dilakukan oleh operator pada mesin atau peralatan
kerjanya serta proses perakitan yang berlangsung di atas meja perakitan.

2.5 Mesin Pemindahan Bahan

Menurut Apple (1990) mesin pemindahan bahan dapat dibagi atas tiga
kelompok, yaitu :

1. Varied Path Equipment atau Peralatan pengangkat yang mempunyai arah


yang berubah-ubah, yaitu peralatan yang ditunjukan untuk memindahkan
muatan satuan dalam satu batch, misalnya mesin pengangkat seperti kerek,
dongkrak, crane, elevator dan truck.

2
2. Floor Type atau peralatan pemindahan Fixed Path Equipment (conveyor)
yaitu peralatan untuk memindahkan barang secara vertikal maupun horizontal
antara dua titik tetap maupun muatan satuan secara kontinyu, misalnya screw
conveyor, belt conveyor, pneumatic conveyor, vibratory conveyor.
3. Peralatan permukaan dan overhead yaitu peralatan yang ditunjukan untuk
memindahkan muatan curah dan satuan, baik batch maupun kontinyu,
misalnya scapper, excavator, bulldozer dan lain-lain.

3
BAB 3 METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode


kualitatif dan metode kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi secara menyeluruh
sedangkan metode kuantitatif berupa data-data berupa angka perhitungan.
Berdasarkan aspek umum dan aspek khusus. Jenis data yang digunakan meliputi data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui observasi,
wawancara, maupun diskusi. Data sekunder diperoleh melalui literatur atau dokumen
yang diperlihatkan oleh perusahaan.

Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi observasi,


wawancara/diskusi dan literatur yaitu:
1 Observasi langsung adalah metode pengamatan langsung pada proses produksi.
2 Wawancara dilakukan sebagai upaya pengumpulan informasi dan data yang
berhubungan dengan topik yang dibahas.
3 Studi literatur yaitu pengumpulan data dengan mengambil referensi dari buku-
buku bacaan yang terkait dengan penanganan bahan dan tata letak pabrik.

4
BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 ALIRAN PROSES PRODUKSI


 ROTI
Tepung Cangkang telur,
terigu,telur,garam,gula, Penimbangan bekas kemasan
susu,ragi,margarin,air

Margarin,gula,telur Pencampuran 1

Terigu,ragi,susu,air Pencampuran 2

Fermentasi

Pembagian
adonan(dividing)

Pembulatan
adonan(rounding)

Intermediete proofing(pengistirahatan
adonan)

Moulding

Pembentukan

Pendistribusian
Final proofing

Pemasakan Penyimpanan

Pendinginan

Roti dalam
Kemasan,label Pengemasan kemasan
5
 LAPIS TALAS

Tepung talas,tepung Penimbangan Cangkang


terigu,telur,santan, telur,bekas
susu,emulsifier,baking kemasan
powder,margarin

Margarin,gula,telur Pencampuran 1

Tepung talas,tepung Pencampuran 2


terigu,santan,susu,emul
sifier,baking powder

Pencetakan

Pengukusan Retailer

Pendinginan Gudang

Pengemasan Barang jadi


Label , kemasan

4.2 PERALATAN PENANGANAN BAHAN

 Kontainer Plastik
Kontainer plastik dapat digunakan sebagai gudang kecil yang berjalan
dengan bantuan trolley dari satu tempat pada bagian produksi ke tempat lain.
Kontainer yang digunakan akan lebih baik apabila bersifat fleksibel, aman
dan efektif.   Dengan menggunakan kontainer plastik pemuatan barang yang
terdapat di bunga bakery menjadi tidak terlalu rumit karena barang tidak
perlu di pindahkan dari tempat satu ke tempat lainnya, selain itu beberapa
kelebihan lainnya yaitu kondisi keamanan barang yang disimpan terjamin
dari kerusakan.
 Dual handle hand truck
Dual handle truck digunakan untuk alat angkut dalam pemindahan
bahan baku dari dalam gudang dan digunakan lagi pada saat mengangkut
barang jadi menuju ke gudang bahan jadi. Dual hand truck yang terdapat di
bunga bakery berkapasitas kecil karena hanya memuat skid boxes yang
disusun dengan menggunakan pallet. Harga pembelian satu buah dual handle
hand truck yaitu sebesar Rp 3200.000.
 Trolley oven

6
Alat penanganan bahan yang digunakan di bunga bakery lainnya yaitu
trolley. fungsi trolley yang terdapat di bunga bakery adalah sebagai media
guna memudahkan memindhakan barang yang telah diproduksi dari proses
produksi hingga barang di simpan di dalam gudang. Trolley yang dimiliki
bunga bakery merupakan trolley oven sehingga kapasitas roti dan lapis talas
yang diangkut banyak.
4.3 MEKANISME KERJA
Kontainer dan trolley yang digunakan di bunga bakery memudahkan para pekerja
mengangkut barang. Kontainer dan trolley diletakkan di bagian pengemasan dan
gudang barang jadi.berikut merupakan mekanisme kerja pada peralatan penanganan
bahan trolley dan kontainer plastik.
 Kontainer plastik
Kontainer plastik difungsikan untuk mengangkut roti dan lapis talas
dari ruang pengemasan ke ruang penyimpanan barang jadi. Roti dan lapis
talas yang telah selesai di kemas dimasukkan dan disusun ke dalam kontainer
plastik . produk roti dan lapis talas dipisah sebelum di masukkan ke kontainer
plastik agar tidak terjadi tumpang tindih antar roti dan lapis talas. Selain itu
untuk menghindari terjadinya kerusakan pada kemasan yang berakibatkan
terjadi kerusakan juga pada produk roti dan talas. Setelah roti dan talas
disusun maka kontainer disusun ke dalam trolley untuk selanjutnya di bawa
ke gudang barang jadi oeh operator.
 Trolley oven
Trolley oven di gunakan pada ruang pencetakan untuk memuat
banyak adonan yang telah disusun ke dalam loyang. Lalu trolley oven
didorong menuju ke ruang pengovenan dan ruang pengukusan . selanjutnya
trolley digunakan untuk mengangkut adonan roti dan lapis talas yang sudah
selesai di panggang ke ruang pendinginan. Setelah di ruang pendinginan
trolley oven di bawa kembali ke ruang pencetakan adonan. Trolley oven
kemudian digunakan lagi pada saat roti dan lapis talas di ruang pengemasan.
 Dual Handtruck
Dual handtruck digunakan untuk mengangkut bahan baku dari gudang
bahan baku menuju ruang pencampuran bahan baku. Kemuadian handtruck
digunakan lagi untuk Roti dan lapis talas yang telah selesai di kemas dan
disusun di dalam skid boxes. Selanjutnya trolley didorong oleh operator
menuju gudang barang jadi dan di kembalikan lagi ke ruang pengemasan.

7
4.4 DIAGRAM LOKASI AREA ROTI

titik pusat
1 10.5 , 7
2 5.5,1.5
3 12.5,3.5
4 18.5,8
5 11,15.5
18.5,15.
6 5
7 24.5,4
8 3,15.5
9 3,8
1
0 2,2
1 19.5,10.
1 5

titik pusat
1 10.5 , 7
2 5.5,1.5
3 12.5,3.5
4 18.5,8
5 11,15.5
18.5,15.
6 5
7 24.5,4
8 3,15.5
No Keterangan Titik 9 3,8
1
80 2,2
1 19.5,10.
1 5
Pusat
1 Ruang Bahan Baku 10.5 , 7
2 Ruang Pencampuran 5.5,1.5
3 Ruang Pencetakan 12.5,3.5
4 Ruang Oven 18.5,8
5 Ruang Pendinginan 11,15.5
6 Ruang Pengemasan 18.5,15.5
7 Gudang Barang Jadi 24.5,4
8 Gudang 3,15.5
9 Ruang Pengukusan 3,8
10 Ruang Pencucian 2,2
11 Musholla 19.5,10.5

titik pusat
4.5 JARAK ANTAR AKTIVITAS UNTUK ROTI
1 10.5 , 7
2 5.5,1.5
3 12.5,3.5
4 18.5,8
5 11,15.5
18.5,15.
6 5
7 24.5,4
8 3,15.5
9 3,8
1
0 2,2
1 19.5,10.
1 5

9
Jarak Antar Aktivitas (m)
No Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7
Pengambilan dan penimbangan
1 10.5 8.5 9 9 16.5 17
bahan baku digudang bahan baku.
Pencampuran adonan di ruang
2 10.5 9 19.5 19.5 27 21.5
pencampuran.
Membawa adonan ke ruang
3 8.5 9 10.5 13.5 18 12.5
pencetakan adonan.
Membawa adonan yang telah di
4 9 19.5 10.5 15 10.5 12
cetak ke ruang pengovenan.
Roti yang masih panas dari oven di
5 9 19.5 13.5 15 7.5 26
bawa ke ruang pendinginan.
Setelah roti dingin dibawa ke ruang
6 16.5 27 18 10.5 7.5 17.5
pengemasan.
Roti yang telah dikemas dibawa ke
7 17 21.5 12.5 12 26 17.5
ruang penyimpanan barang jadi.

4.6 NILAI AKTIVITAS

Frekuens Alat Penanganan Jarak


No Dari Ke Total (m)
i Bahan (m)

1 1 2 2 Dual handtruck 10.5 21

2 2 3 1 Trolley 9 9
3 3 4 2 Trolley 10.5 21
4 4 5 2 Trolley 15 30

5 5 6 1 Dual handtruck 7.5 7.5

6 6 7 1 Dual handtruck 17.5 17.5

2.7 ONGKOS MATERIAL HANDLING/ SATUAN JARAK

10
Biaya Bahan Bakar : 0 Biaya Perawatan/Tahun : Rp240.000

Harga Trolley : Rp 2.000.000 Harga dualhandtruck : Rp3200.000

Jarak Pengangkutan Trolley :46m

Jarak Pengangkutan dual handtruck : 60m

1. Biaya bahan bakar


Biaya bahan bakar/minggu =0
Jumlah hari kera x jumlah jam kerja
2. Biaya perawatan/jam
 Trolley
Biaya perawatan/tahun = Rp 240.000/tahun
=Rp110/jam
bulan xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja 12 bulan x 26harix7jam
 Dual handtruck
Biaya perawatan/tahun = Rp 180.000/tahun
=Rp82/jam
bulan xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja 12 bulan x 26harix7jam
3. Biaya penyusutan
 Trolley
Harga trolley =
Tahun ekonomis xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja
Rp 2000000 = Rp 184/jam
5tahun x 310 hari x 7 jam
 Dual handtruck
Harga Dual handtruck =
Tahun ekonomis xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja
Rp 3200000 = Rp 295/jam
5tahun x 310 hari x 7 jam
4. Jarak pengangkutan
 Trolley
Jarak pengangkutan = 46m =Rp7m/jam

11
Jumlah jam kerja 7jam
 Dual handtruck
Jarak pengangkutan = 60m =Rp9m/jam
Jumlah jam kerja 7jam
5. Biaya operator :
Biaya operator/bulan = Rp 2000.000 = Rp 10989/jam
Jumlah hari kerja x jumlah jam kerja 26hari x7jam
6. OMH/jam
 Trolley
Biaya bahan bakar/jam+biaya perawatan/jam+biaya depresiasi/jam+jarak
pengangkutan/jam+biaya operator = 0+110+184+7+10989= Rp 11.290
Dual handtruck
Biaya bahan bakar/jam+biaya perawatan/jam+biaya depresiasi/jam+jarak
pengangkutan/jam+biaya operator = 0+82+295+9+10989 = Rp 11.375
7. OMH/meter
 Trolley
OMH/jam = Rp11.290/jam = Rp1613/m
Jarak pengangkutan/jam Rp7m/jam
 Kontainer plastik
OMH/jam = Rp11.375/jam = Rp1264/m
Jarak pengangkutan/jam Rp.9m/jam

Alat Rupiah / jam


OMH
No Penanganan Bahan Jarak(m)
Penyusutan Operator Pemeliharaan (Rp/m)
Bahan Bakar
1 Trolley 184 10989 0 110 46 1613

2 Handtruck 295 10989 0 82 60 1264

4.8 BIAYA PENANGANAN BAHAN

12
Karakteristik produk

Produk yang Satuan yang


Volume (cm) Jarak (m)
No dipindahkan dipindahkan(buah)
1 Skid boxes 62 x 42 x 30 10.5 8
2 Loyang 100 x 70 x 8 9 12
3 Loyang 150 x 75 x 8 10.5 12
4 Loyang 150 x 75 x8 15 12
5 Skidboxes 15x10x30 7.5 30
6 Skidboxes 15x10x30 17.5 30

Spesifikasi peralatan

Produk yang Peralatan Volume Biaya OMH/m


dipindahkan (cm) Bongkar (Rp/m)
Muat (Rp)
Loyang Trolley 150 x 100 5000
1613
x 250
Skidboxes Handtruck 92 x 610 8000
1264
x 80 cm

1. Skidboxes
 Kapasitas angkut
= 92 x 610 x 80 cm = 2x15x3 = 90 unit
62x42x30
 Frekuensi =2
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)

=(2x 8000)+(2x10.5x1264) = Rp 42544

2. Loyang
 Kapasitas angkut
= 150 x 100 x 250 = 2x1x31 = 62 unit
100 x 70 x 8

13
 Frekuensi =1kali
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (1x5000)+(1x9x1613) = Rp 19517
3. Loyang
 Kapasitas angkut
= 150 x 100 x 250 = 1x1x31 = 31 unit
150 x 75 x 8
 Frekuensi =2kali
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (2x5000)+(2x10.5x1613) = Rp 43837
4. Loyang
 Kapasitas angkut
= 150 x 100 x 250 = 1x1x31 = 31 unit
150 x 75 x 8
 Frekuensi =2kali
12
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (2x5000)+(2x15x1613) = Rp 58390
5. Skid boxes
 Kapasitas angkut

= 92 x 610 x 80 cm= 1x15x3 = 45unit

62x42x30
 Frekuensi =1kali
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (1x8000)+(1x7.5x1264) = Rp 17480

6. Skid boxes
 Kapasitas angkut

14
= 92 x 610 x 80 cm= 1x15x3 = 45unit

62x42x30
 Frekuensi =1kali
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (1x8000)+(1x17.5x1264) = Rp 30120

Jarak OMH Total


No Dari Ke Alat MH Frekuensi
(m) (Rp/m) (Rp)
1 1 2 Handtruck 2 10.5 1264 42544
2 2 3 Trolley 1 9 1613 19517
3 3 4 Trolley 2 10.5 1613 43837
4 4 5 Trolley 2 15 1613 58390
5 5 6 Handtruck 1 7.5 1264 17480
30120
6 6 7 Handtruck 1 17.5 1264

Total 211888
4.9 DIAGRAM ALOKASI AREA LAPIS TALAS

Titik
No Keterangan pusat

1 Ruang bahan baku 10.5 , 7

15
2 Ruang pencampuran 5.5,1.5
3 Ruang pencetakan 12.5,3.5
4 Ruang pengukusan 18.5,8
5 Ruang pendinginan 11,15.5
6 Ruang pengemasan 18.5,15.5
7 Gudang barang jadi 24.5,4
8 Gudang 3,15.5
9 Ruang oven 3,8
10 Ruang pencucian 2,2
11 Musholla 19.5,10.5

4.10 JARAK ANTAR AKTIVITAS UNTUK LAPIS TALAS

Jarak antar aktivitas (m)


No Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7
Pengambilan dan
1 penimbangan bahan baku   10.5 8.5 8.5 9 16.5 17
digudang bahan baku.
Pencampuran adonan di
2 10.5   9 9 19.5 27 21.5
ruang pencampuran.
Membawa adonan ke
3 ruang pencetakan 8.5 9   14 13.5 18 12.5
adonan.
Membawa adonan yang
4 telah di cetak ke ruang 8.5 9 14   15.5 20 25.5
pengukusan.
Lapis talas yang masih
panas dari mesin
5 9 19.5 13.5 15.5   7.5 26
pengukus di bawa ke
ruang pendinginan.
Setelah lapis talas dingin
6 dibawa ke ruang 16.5 27 18 20 7.5   17.5
pengemasan.
Lapis talas yang telah
dikemas dibawa ke ruang
7 17 21.5 12.5 25.5 26 17.5  
penyimpanan barang
jadi.

4.11 NILAI AKTIVITAS

No Dari Ke Frekuens Alat Jarak Total

16
Penanganan
i (m) (m)
Bahan
Dual
1 1 2 2 10.5 21
handtruck
2 2 3 1 Trolley 9 9
3 3 4 2 Trolley 14 28
4 4 5 2 Trolley 15.5 31
Dual
5 5 6 1 7.5 7.5
handtruck
Dual
6 6 7 1 17.5 17.5
handtruck

4.12 ONGKOS MATERIAL HANDLING/ SATUAN JARAK


Biaya Bahan Bakar : 0 Biaya Perawatan/Tahun :
Rp240.000
Harga Trolley : Rp 2.000.000 handtruck : Rp3200.000
Jarak Pengangkutan Trolley : 68m
Jarak Pengangkutan handtruck : 46m
1. Biaya bahan bakar:
Biaya bahan bakar/minggu =0
Jumlah hari kera x jumlah jam kerja
2. Biaya perawatan/jam
 Trolley
Biaya perawatan/tahun = Rp 240.000/tahun =Rp110/jam
bulan xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja 12 bulan x 26harix7jam
 Dual handtruck
Biaya perawatan/tahun = Rp 180.000/tahun
=Rp82/jam
bulan xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja 12 bulan x 26harix7jam
3. Biaya penyusutan
 Trolley
Harga trolley =
Tahun ekonomis xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja
Rp 2000000 = Rp 184/jam
5tahun x 310 hari x 7 jam

17
 Dual handtruck
Harga Dual handtruck =
Tahun ekonomis xjumlah hari kerja x jumlah jam kerja
Rp 3200000 = Rp 295/jam
5tahun x 310 hari x 7 jam
4. Jarak pengangkutan
 Trolley
Jarak pengangkutan = 68m =Rp10m/jam
Jumlah jam kerja 7jam
 Dual handtruck
Jarak pengangkutan = 46m =Rp7m/jam
Jumlah jam kerja 7jam
8. Biaya operator
Biaya operator/bulan = Rp 2000.000 = Rp 10989/jam
Jumlah hari kerja x jumlah jam kerja 26hari x7jam
9. OMH/jam
 Trolley
Biaya bahan bakar/jam+biaya perawatan/jam+biaya depresiasi/jam+jarak
pengangkutan/jam+biaya operator = 0+110+184+10+10.989 = Rp11.293/jam
 Dual handtruck
Biaya bahan bakar/jam+biaya perawatan/jam+biaya depresiasi/jam+jarak
pengangkutan/jam+biaya operator = 0+82+295+7+10989 = Rp 11.373/jam
10. OMH/meter
 Trolley
OMH/jam = Rp11.293/jam = Rp1129/m
Jarak pengangkutan/jam Rp10m/jam
 Kontainer plastik
OMH/jam = Rp11.373/jam = Rp1625/m
Jarak pengangkutan/jam Rp.7m/jam

18
Alat Rupiah / jam
OMH
No Penanganan Bahan Jarak(m)
Penyusutan Operator Pemeliharaan (Rp/m)
Bahan Bakar
1 Trolley 184 10989 0 110 68 1129

2 Hand truck 295 10989 0 82 46 1625

4.13 BIAYA PENANGANAN BAHAN

Karakteristik produk

Satuan yang
Produk yang
Volume (cm) Jarak (m) dipindahkan
No dipindahkan
(buah)
1 Skid boxes 62 x 42 x 30 10.5 8
2 Loyang 100 x 70 x 10 9 12
3 Loyang 150 x 75 x 10 14 12
4 Loyang 150 x 75 x 10 15.5 12
5 Skidboxes 15x10x30 7.5 30
6 Skidboxes 15x10x30 17.5 30

Spesifikasi peralatan

Produk Biaya
Peralata OMH/m
yang Volume (cm) bongkar
n (Rp/m)
dipindahkan muat(Rp)
Loyang Trolley 150 x 100 x 250 5000 1129
Skidboxes Handtruck 62 x 42 x 30 8000 1625

1. Skidboxes
 Kapasitas angkut

19
= 92 x 610 x 80 cm = 2x15x3 = 90 unit
62x42x30
 Frekuensi =2
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)

=(2 x 8000)+(2x10.5x1625) = Rp 50125

2. Loyang
 Kapasitas angkut
= 150 x 100 x 250 = 1x1x25 = 25 unit
100 x 70 x 10
 Frekuensi =1
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (1x5000)+(1x9x1129) = Rp 15161
3. Loyang
 Kapasitas angkut
= 150 x 100 x 250 = 1x1x25 = 25 unit
150 x 75 x 10
 Frekuensi =2
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (2x5000)+(2x14x1129) = Rp 41612
4. Loyang
 Kapasitas angkut
= 150 x 100 x 250 = 1x1x25 = 25 unit
150 x 75 x 10
 Frekuensi =2
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (2x5000)+(2x15.5x1129) = Rp 44999

5. Skid boxes
 Kapasitas angkut

20
= 92 x 610 x 80 cm= 1x15x3 = 45unit

62x42x30
 Frekuensi =1
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (1x8000)+(1x7.5x1625) = Rp 20186
6. Skid boxes
 Kapasitas angkut

= 92 x 610 x 80 cm= 1x15x3 = 45unit

62x42x30
 Frekuensi =1
 Biaya pemindahan = (f x bongkar muat)+ (f x jarak xOMH/m)
= (1x8000)+(1x17.5x1625) = Rp 36438

No Dari Ke Alat MH Frekuensi Jarak OMH Total


(m) (Rp/m) (Rp)
1 1 2 Handtruck 2 10.5 1625 50125
2 2 3 Trolley 1 9 1129 15161
3 3 4 Trolley 2 14 1129 41612
4 4 5 Trolley 2 15.5 1129 44999
5 5 6 Handtruck 1 7.5 1625 20186
6 6 7 Handtruck 1 17.5 1625 36438

Total 208521

21
BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN :

Peralatan penanganan bahan yang terdapat dibunga bakery adalah trolley dan Dual
handtruck. Trolley dan Dual handtruck membantu kelancaran dan keteraturan di
ruang produksi. OMH per satuan jarak untuk roti Rp 1613/m(trolley) dan Rp
1264/m(dual handtruck) sedangkan OMH per satuan jarak untuk lapis talas yaitu Rp
1129/m(trolley) dan Rp 1625/m(dual handtruck). Total biaya penanganan bahan
untuk roti Rp 211,888 sedangkan untuk lapis talas Rp 208,521.

5.2 SARAN :

Bunga Bakery harusnya mengadakan penambahan alat penanganan bahan seperti


penambahan konveyor untuk menunjang kelancaran produksi. Ruang pengukusan
harusnya di dekatkan dengan ruang pengovenan agar jarak dari ruang pencetakan ke
ruang pengukusan tidakterlalu jauh. Ruang pengemasan harusnya didekatkan juga
agar karyawan tidak terganggu karena lalu lalang barang yang akan keluar.

22
Daftar Pustaka

Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.Bandung:Penerbit


ITB

Wignjosoebroto, Sritomo.2000. Tata letak pabrik dan pemindahan bahan.Edisi


ketiga. Cetakan kedua. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Wignjoseobroto, Sritomo. 1992. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu.Surabaya:Guna


Widya

Mayers, Fred E. 1993. Plant Layout and Material Handling. New York, McGraw-
Hill,Inc

http://kk.mercubuana.ac.id, di unduh pada 27 Oktober 2013

23

Anda mungkin juga menyukai