Anda di halaman 1dari 6

Syaodih, Wulansari EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des.

2019

Meningkatkan Pemahaman Konsep Peta Menggunakan Metode Pembelajaran


Bervariasi

Erliany Syaodih1, Ratna Wulansari2


1
Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Langlangbuana
2
MTs. Miftahulfalah Bandung

Article Info Abstract


Para siswa kelas VII yang mempelajari IPS khususnya
Keywords tema peta belum dapat mengartikan, menentukan,
example non example, picture and mengklasifikasi, menyimpulkan, membandingkan,
picture, make a match, menjelaskan atau menduga konsep-konsep IPS pada
pembelajaran bervariasi, konsep umumnya. Upaya peningkatan pemahaman konsep peta
peta menggunakan metode bervariasi antara ceramah dengan
metode pembelajaran berbasis kooperatif, khususnya
Example Non Example, Picture and Picture dan Make A
Match. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
kelas yang diarahkan untuk mengetahui tahapan metoda
pembelajaran bervariasi yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa. Menggunakan langkah
pembelajaran tersebut, terbukti ada peningkatan
pemahaman siswa tentang peta. Pembelajaran bervariasi
merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
guru saat menemukan kesulitan mengajarkan materi yang
bertujuan mengembangkan pemahaman konsep.

Correspondence Author How to Cite


1
erliany.syaodih15@gmail.com Syaodih, E., Wulansari, R. (2019). Meningkatkan
2
ratnawulansari19@gmail.com Pemahaman Konsep Peta Menggunakan Metode
Pembelajaran Bervariasi. Educare, Vol. 17, No. 2, Des.
2019, 84-89.

84
Syaodih, Wulansari EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019

PENDAHULUAN letak suatu wilayah pada peta. Keadaan ini


Mata pelajaran IPS pada jenjang tidak benar jika dibiarkan karena akan
pendidikan menengah (SMP/MTs) berdampak pada prestasi belajar siswa mata
memiliki kedudukan yang cukup penting pelajaran IPS khususnya dan prestasi belajar
dan strategis bukan hanya karena isi/konten secara keseluruhan.
materinya yang sangat dekat dan dibutuhkan Ada beberapa hal yang diduga menjadi
di kehidupan sehari-hari tetapi juga penyebab kondisi di atas, diantaranya
memiliki karakteristik materi yang dapat disebabkan oleh lemahnya kualitas
digunakan untuk membantu melatih dan pembelajaran, pengelolaan kelas,
membangun berbagai kompetensi berbasis ketidaktepatan memilih dan menggunakan
tinggi bagi para siswanya. Pada metoda, sumber belajar serta pemanfaatan
Permendiknas Nomor 6 Tahun 2006 tujuan media pembelajaran. Kondisi ini menuntun
tersebut dinyatakan dalam empat pernyataan adanya perbaikan atas inovasi pembelajaran
(statment) dua diantaranya adalah: a) untuk oleh guru. Dikaitkan dengan karakteristik
mengenalkan konsep-konsep yang bertalian materi ajar tentang Peta, dengan
dengan kehidupan masyarakat dan mempertimbangkan kondisi riil dikelas serta
lingkungannya; b) agar memiliki keefektifan dan efisiensian proses
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan pembelajaran dan hasil belajar maka
kritis, memiliki rasa ingin tahu, inkuiri, komponen yang akan diperbaiki oleh guru
dapat memecahkan masalah dan adalah pada metode pembelajarannya.
keterampilan di kehidupan sosial. Banyak pilihan metode pembelajaran
Berdasarkan dua tujuan tersebut diatas yang dapat dilakukan guna meningkatkan
dapat disimpulkan bahwa sasaran pemahaman konsep Peta siswa MTs
pembelajaran IPS SMP/MTs diarahkan Miftahulfallah. Diantara berbagai pilihan
pada sasaran kemampuan/kompetensi yang yang memungkinkan, dengan pertimbangan
tinggi bukan hanya aspek kognitif pada berbagai hal. Sebagaimana dikemukakan
tingkat pemahaman saja namun pada tingkat diatas maka masalah akan dipecahkan
kemampuan memecahkan masalah, satu menggunakan metode pembelajaran
kompetensi yang sudah menjadi keharusan bervariasi yang memadukan metode
dimiliki di era (masa) kini. ceramah dengan kooperatif khususnya
Kendati memiliki sasaran yang ideal, di teknik pembelajaran Example Non
lapangan tujuan pembelajaran IPS belum Example, Picture and Picture dan Make A
tercapai secara merata. Pada kelas tertentu Match. Fokus kegiatan perbaikan diarahkan
atau tema tertentu dijenjang tertentu bisa pada metode pembelajaran dari metode
jadi sudah sesuai/tercapai standar alias lolos, pembelajaran yang berorientasi pada diri
namun tidak demikian halnya dengan kelas guru kearah siswa atau Student Active
lain. Seperti halnya kondisi dikelas VII SMP Learning.
Miftahulfallah,dimana kemampuan Secara khusus penelitian ini diarahkan
pemahaman konsep sebagai salah satu pada upaya peningkatan pemahaman konsep
indikator ketercapaian tujuan pembelajaran peta menggunakan metode bervariasi antara
IPS masih rendah. Para siswa kelas VII yang ceramah dengan metode pembelajaran
mempelajari IPS khususnya tema peta berbasis kooperatif, khususnya Example
belum dapat mengartikan, menentukan, Non Example, Picture and Picture dan
mengklasifikasi, menyimpulkan, Make A Match. Pernyataan tersebut
membandingkan, menjelaskan atau dirumuskan dalam bentuk pertanyaan:
menduga konsep-konsep IPS pada “Adakah peningkatam pemahaman konsep
umumnya. Sebagian siswa belum membaca, siswa tentang mater peta setelah
mengingat, unsur peta atau menentukan menggunakan metode pembelajaran

85
Syaodih, Wulansari EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019

bervariasi?” sosial melalui pendekatan multidisipliner.


Secara umum penelitian ini bertujuan Pembelajaran Geografi umpamanya
untuk mengetahui langkah pembelajaran memberi kebulatan wawasan yang
bervariasi yang mampu meningkatkan berkenaan dengan wilayah wilayah
pemahaman konsep serta mengetahui sedangkan sejara berkenaan dengan
peningkatan pemahaman konsep tentang peristiwa-peristiwa dalam beberapa periode.
peta khususnya untuk mengetahui 1) ada Banyak metode yang dapat digunakan
tidaknya peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran dan tidak ada satu
dalam mengartikan istilah peta, atlas dan metoda mengajar yang terbaik. Baik
globe; 2) ada tidaknya peningkatan tidaknya metode terikat dengan
kemampuan siswa dalam menyebutkan ketepatannya mengakomodasi kebutuhan
unsur-unsur peta; 3) ada tidaknya pembelajar dan pembelajaran.
peningkatan kemampuan siswa dalam Metoda yang baik adalah metoda yang
menunjukan simbol-simbol peta; 4) ada memberi banyak peluang untuk mencapai
tidaknya peningkatan kemampuan siswa sasaran pembelajaran, sepertihalnya metoda
dalam menunjukan suatu wilayah pada peta bervariasi.
dan 5) ada tidaknya peningkatan Penggunaan metode yang bervariasi
kemampuan siswa dalam membedakan bukan saja dapat mengatasi kebosanan siswa
simbol-simbol peta. tetapi dapat digunakan dengan fleksibilitas
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dan daya suai yang optimal akan perbedaan
dilakukan guru agar siswa belajar yang sifat bahan ajar, karakteristik dan
ditandai dengan adanya perubahan perilaku kemampuan siswa (Sukmadinata : 168).
kearah yang lebih baik dan bersifat menetap. Metoda pembelajaran bervariasi secara
Kegiatan pembelajaran berintikan pada sederhana dapat diartikan sebagai cara
terjadinya proses komunikasi transaksional penyajian pelajaran atau pembelajaran oleh
timbal balik antara siswa dengan guru; siswa guru kepada siswa yang diarahkan untuk
dengan siswa; siswa dengan sumber belajar mencapai tujuan tertentu dann disajikan
pada lingkungan belajar tertentu untuk dalam sajian yang bervariatif, dengan
sasaran tertentu.Ciri pembelajaran ditandai beberapa cara. Cara ini memiliki beberapa
dengan adanya peningkatan dan dukungan keunggulan, diantaranya lebih efisien,
terhadap proses belajar yang dilakukan simple dalam mengorganisasi kelas, suasana
dengan sengaja dalam bentuk interaksi yang kelas lebih mudah dikuasai, bersifat fleksibel
mengaitkan komponen tujuan, materi, dan memudahkan dalam membangun
matode dan kegiatan evaluasi. semangat, kreatifitas dan berfikir
Proses pembelajaran akan efektif jika konstruktif.Istilah metoda pembelajaran
dilandasi oleh ketepatan memilih metode bervariasi berintikan pada
dengan dasar-dasar pembelajaran. Beberapa memungkinkannya penyajian beberapa
hal yang harus dipertimbangan saat memilih metoda pembelajaran sesuai dengan
metode pembelajaran adalah karakteristik karakteristik pembelajarannya.
dan perkembangan siswa, aspek sosial dan Untuk pembelajaran IPS,khususnya
kemandiriannya serta perkembangan moral, pembelajaran Peta, metoda bervariasi dapat
motivasi hingga perkembangan seksualnya. dimanfaatkan sesuai kebutuhannya.
Karakteristik Mata Pelajaran IPS, secara Memvariasi metode ceramah dengan
umum berbeda dengan sebagian besar mata metode lain sepertihalnya metode-metode
pelajaran lain yang bersifat monolitik. Mata pembelajaran dari pendekatan atau model
Pelajaran IPS merupakan integrasi ilmu dari kooperatif dipandang akan efektif
berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial. Rumusan mengingat banyak pilihan dan cukup
IPS berdasarkan pada realitas dan fenomena fleksibel dengan kebutuhan.Untuk

86
Syaodih, Wulansari EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019

penelitian ini, atas beberapa pertimbangan menggunakan gambar. Dengan cara


guru, untuk pembelajaran Peta di kelas VII tersebut, diharapkan siswa lebih cepat
dipilih sedikitnya empat variasi metode menangkap materi ajar, dapat meningkatkan
pembelajaran yaitu ceramah; examples non daya nalar siswa karena guru bertanya
examples; dan make a match. tentang alasan. Dengan cara ini ada nilai
Metode Make a Match merupakan positif yang dirasakan siswa karena
metode pembelajaran yang dikembangkan pembelajaran ini lebih memberi kesan
oleh Lorna Curran yang mensetting menyenangkan.
pembelajaran dengan cara mencari pasangan Selanjutnya tentang pemahaman
sambil belajar mengenal suatu konsep atau konsep, Winkel ( 2004: 92) mengartikan
topik dalam suasana yang menyenangkan . konsep sebagai satuan arti yg mewakili
Langkah pembelajarannya relatif sederhana sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang
karena hanya menggunakan kartu soal dan sama sedangkan istilah pemahaman,
kartu jawaban yang berisi konsep atau topik diartikan Bloom ( Winkel, 2004: 274)
yang sesuai untuk kemudian setelah disebar sebagai mengerti. Kemampuan konsep
kepada seluruh siswa maka diantara dua jenis merupakan kompetensi yg ditunjukkan
kartu tersebut dipasangkan.. Metode ini siswa dalam memahami konsep dan
memiliki keunggulan, diantaranya melakukan prosedur secara luwes, akurat,
menumbuhkan suasana belajar aktif, efisien dan tepat. Indikator pemahaman
menyenangkan, melatih kerjasama dan konsep diantaranya : mampu menyatakan
berfikir cepat. ulang sebuah konsep; mengklasifikasikan
Metoda berikutnya adalah Examples objek menurut sifatnya; member
non Examples, merupakan metode contoh;menyajikan konsep;
pembelajaran yang menggunakan contoh- mengembangkan syarat; menggunankan,
contoh yang didapat dari kasus atau gambar memanfaatkan dan memilih prosedur dan
yang relevan dengan kompetensi mengaplikasikan konsep. Pemahaman
dasar.Metode pembelajaran ini merupakan konsep diartikan Sanjaya (2009) sebagai
metode yang mengaktifkan siswa dengan kemampuan siswa berupa penguasaan
cara guru menempelkan contoh gambar sejumlah materi pelajaran tetapi mampu
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mengungkapkan kembali dalam bentuk
gambar lain yang relevan dengan tujuan yang lain yang mudah dimengerti,
pembelajaran. Siswa bertugas menganalisis memberikan interpretasi data dan
dan mendiskusikan hasil analisisnya dengan mengaplikasikan konsep sesuai dengan
siswa lain sehingga mendapat konsep yang struktur kognitif yang dimilikinya.
lebih esensial.Metode ini digunakan untuk Beberapa indikator dari pemahaman
mempersiapkan siswa secara cepat konsep adalah: 1) mampu menerangkan
menguasai suatu konsep atau mengajarkan secara verbal ; 2) mampu menyajikan; 3)
definisi konsep.Keunggulan metoda ini ada mampu mengklasifikasikan objek; 4)
pada keterampilan proses berfikir siswa mampu menerapkan hubungan antara
sehingga lebih kritis, mengetahui aplikasi konsep dan prosedur; 5) mampu memberi
suatu materi berupa contoh gambar juga contoh dan kontra dari konsep yang
peluang untuk melatih kemampuan dipelajari;6) mampu menerapkan konsep
mengeluarkan pendapat. dan 7) mampu mengembangkan konsep.
Metoda ketiga adalah Picture and Pemahaman konsep sangat penting dimiliki
Picture. Merupakan metode belajar dengan para siswa sebagai bekal dalam belajar
memanfaatkan gambar yang dipasangkan ataupun hidup. Memiliki kemampuan
atau diurutkan sehingga menjadi logis, pemahaman konsep menjadikan siswa dapat
mengembangkan interaksi antar siswa menyelesaikan masalah.

87
Syaodih, Wulansari EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019

METODE PENELITIAN tidaknya peningkatan kemampuan siswa


Penelitian ini menggunakan penelitian dalam menunjukan suatu wilayah pada peta
tindakan kelas yang diarahkan untuk dan 5) ada tidaknya peningkatan
mengetahui tahapan metoda pembelajaran kemampuan siswa dalam membedakan
bervariasi yang dapat meningkatkan simbol-simbol peta.
pemahaman konsep siswa. Subjek penelitian Guna mencapai sasaran tersebut,
ini adalah para siswa kelas VII MTs menggunakan penelitian tindakan kelas,
Miftahulfalah tahun ajaran 2019/2020 guru menemukan formulasi pembelajaran
dengan jumlah siswa yang dijadikan subjek yang sesuai, yaitu dengan memvariasikan
sebanyak 31orang. pembelajaran dengan langkah : a)
Ada dua variabel yang terkait dalam pembagian kelompok, b) mendengarkan
penelitian ini, yaitu variabel pemahaman penjelasan, c) mengamati media gambar, d)
konsep dan variabel metode pembelajaran mengajukan pertanyaan, e) melengkapi
bervariasi, yang secara khusus gambar dan unsure peta, f) mencari
memvariasikan metode ceramah, Example informasi komponen peta, g) mencari letak
Non Example; Make A Match dan Picture peta, h) secara berkelompok menyusun
and Picture. komponen peta di atas media kartun, i)
Prosedur penelitian tindakan kelas ini mempresentasikan hasil diskusi.
menggunakan beberapa langkah, yaitu Menggunakan langkah pembelajaran
perencanaan, tindakan,observasi dan tersebut, terbukti ada peningkatan
refleksi. Pengambilan data untuk penelitian pemahaman siswa tentang peta sehingga
ini menggunakan teknik observasi dan mencapai 70 % dari jumlah siswa sebanyak
penilaian dari hasil ulangan harian.Untuk 31 orang dengan ilustrasi perbedaan nilai
keperluan analisis data kuantitatif diperoleh rata rata kelas awal dan nilai akhir sebagai:
dari penilaian ulangan harian materi Peta nilai rata-rata awal siswa sebelum
sedangkan untuk keperluan analisis data menggunakan metode bervariasi sebesar
kualitatif diperoleh dari kegiatan observasi 59,22 dan setelah menggunakan metode
yang dilakukan peneliti dan pengamat guna bervariasi rata-rata nilai siswa meningkat
memperoleh gambaran kondisi objektif menjadi 78,12.
selama proses pembelajaran berlangsung Mengapa metoda pembelajarann
serta mengamati sikap siswa selama tindakan bervariasi lebih memudahkan siswa paham
dilakukan. tentang Peta, ada beberapa hal yang menjadi
penyebab, diantaranya 1) variasi
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajarannya itu sendiri. Dengan variasi
Sebagaimana diuraikan pada bab maka pembelajaran menjadi lebih
pendahuluan, bahwa tujuan penelitian ini menarik,tidak membosankan dan membeir
adalah untuk mengetahui langkah banyak pilihan (fleksibel), mengakomodasi
pembelajaran bervariasi yang dapat keheterogenan potensi siswa; 2)
meningkatkan pemahaman konsep serta pembelajaran bervariasi memberi
hasil pemahaman konsepnya tertang Peta., kesempatan atau menantang siswa untuk
khususnya untuk mengetahui 1) ada aktif terlibat dalam aktifitas belajar ; 3)
tidaknya peningkatan kemampuan siswa pembelajaran bervariasi memudahkan atau
dalam mengartikan istilah peta, atlas dan mempercepat proses berfikir karena
globe; 2) ada tidaknya peningkatan pembelajaran menjadi lebih konkrit; 4)
kemampuan siswa dalam menyebutkan melalui pembelajaran bervariasi ini area
unsur-unsur peta; 3) ada tidaknya belajar dengan berkompetisi dan
peningkatan kemampuan siswa dalam berkolaborasi lebih dibangun.
menunjukan simbol-simbol peta; 4) ada

88
Syaodih, Wulansari EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019

KESIMPULAN
Pembelajaran bervariasi merupakan
salah satu alternatif yang dapat digunakan
guru saat menemukan kesulitan
mengajarkan materi yang bertujuan
mengembangkan pemahaman konsep.
Metoda pembelajaran bervariasi tidak hanya
dilakukan diantara metoda sebagaimana
digunakan pada penelitian ini namun dapat
juga dilakukan dengan variasi lain.
Keberhasilan penerapan metoda ini sangat
tergantung kepada kemauan, kemampuan
dan usaha para guru. Salah satu implikasi
bagi guru adalah meningkatkan sikap
profesional untuk menilai apa yang terjadi di
kelas, berinisiatif memperbaiki atau
melakukan perubahan, mengimplementasi-
kan dalam bentuk rancangan yang tepat dan
menerapkan rancangan pembelajaran sesuai
dengan sasaran dan kaidahnya. Penelitian ini
hanya salah satu contoh yang mungkin bisa
dikembangkan lebih mendalam dan lebih
luas oleh para penelitia, khususnya guru du
kemudian hari.

REFERENSI
Sanjaya, (2009). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta Kencana Prenada Media Group.
Sukmadinata, N.S. dan Syaodih. E. ( 2012).
Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. Bandung: Rifeka Aditama.
Susilo. ( 2007). Panduan Penelitian
Tindakan Kelas. Yogjakarta: Pustaka
Book Publisher
Winkel (2004). Psikologi Pengajaran.
Yogyakarta: Media Abadi

89

Anda mungkin juga menyukai