Anda di halaman 1dari 16

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pengkajian

a. Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Pengumpulan data pada studi kasus ini dilaksanakan di ruang

Pandawa RSUD Jombang yang beralamat di Jl. KH. Wahid Hasyim

No.52. Ruang Pandawa memiliki 20 tempat tidur pasien yang terdiri dari

kelas 1 ada 8 tempat tidur pasien, kelas 2 ada 6 tempat tidur pasien, dan

kelas 3 ada 6 tempat tidur pasien.

b. Identitas Klien

1) Klien

Identitas Klien Klien


Nama An. N
Umur 12 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Pelajar
Suku / bangsa Jawa
Tanggal MRS 08 – 12 – 2021
Tanggal Pengkajian 12 – 12 – 2021
Jam Masuk 13.50 WIB
No. RM 0032xxxx
Alamat Diwek, Jombang
Diagnosa Masuk DHF Grade II
2) Penanggung Jawab

Identitas Orangtua Klien


Nama Ayah/Ibu Tn. S
Pekerjaan Swasta
Pendidikan SMA
Suku/Bangsa Jawa/Indonesia
Penanggung Jawab Orangtu
Biaya

1
2

c. Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama Keluarga pasien mengatakan, pasien mual,


muntah 4x, dan nafsu makan berkurang.
Riwayat penyakit Keluarga pasien mengatakan panas sudah
sekarang 6 hari, gusi berdarah, nyeri perut, mual,
muntah 4x, dan pusing, lalu oleh keluarga
di bawa ke IGD RSUD Jombang pada
tanggal 08 Desember 2021 pukul 13.50,
kemudian klien di rawat di ruang anak.
Riwayat penyakit
dahulu Keluarga klien mengatakan, klien
mempunyai riwayat penyakit kejang pada
saat usia 12 bulan.
Riwayat Alergi Keluarga klien mengatakan bahwa klien
tidak memiliki riwayat alergi obat dan
makanan.
Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien mengatakan bahwa klien
tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga seperti HT, DM, dan Hepatitis
Ibu klien mengatakan keadaan rumah
Riwayat Lingkungan Rumah
bersih, kamar mandi di kuras 1 minggu
atau Komunitas
1x, lingkungan di sekitar rumah kotor,
banyak selokan yang jarang di bersihkan.

d. Riwayat Spiritual

Klien
Ibu Pasien mengatakan anaknya rajin ibadah
dan mengaji saat dirumah

e. Pola Fungsi Kesehatan

No Data Klien
1 Pola Makan Di rumah pasien makan 3x sehari (Nasi, Lauk,
Sayur)
Di rumah sakitːPasien makan 3x sehari porsi
sedikit (Nasi, lauk, sayur, buah), di tambah buah
anggur yang di bawakan dari rumah klien
menghabiskan 4 biji.
2 Pola Eliminasi Di Rumah ː BAB 1x/hari BAK 6x/hari
Di rumah sakitː Selama di Rumah sakit klien
belum bisa BAB BAKː 3x/hari

3 Pola Istirahat Di rumahː Selama di rumah pasien istirahat siang


Tidur 2 jam, malam 10 jam
Di rumah sakitː Selama di RS pasien istirahat
siang 3 jam, istirahat malam 8 jam
3

No Data Klien
4 Pola Kegiatan Di rumahː Bermain, belajar, sekolah, mengaji.
Di rumah sakitː Selama di RS pasien hanya
bermain di atas tidurnya.

f. Aktivitas dan latihan

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
Mobilisasi 
ditempat tidur
& ambulasi
ROM
Keterangan :
0: mandiri 3: dibantu orang lain dan alat
1:menggunakan alat bantu 4: tergantung total
2:dibantu orang

g. Pemeriksaan fisik

Observasi Hasil pemeriksaan


TTV
Suhu 37,70c
Nadi 109x/menit
TD 110/70 MmHg
RR 21x/menit
GCS 4.5.6
KU Lemah
SPO2 98%
Berat Badan Saat Dirumah 27kg
Saat Di rumah sakit 25kg
Head to Toe
Kepala Warna rambut tampak hitam,
kuantitas rambut lebat, tekstur
rambutnya kaku dengan kulit
kepala yang bersih dan bentuk
kepala yang bulat
Mata Konjungtiva anemis, sklera
tidak icterus, reflek pupil
isokor 3mm/3mm, bola mata
bulat normal
Telinga Bentuk telinga normal, Simetris
4

Observasi Hasil pemeriksaan


kanan dan kiri, tidak ada
pengeluaran cairan
Hidung dan sinus Bentuk hidung normal simetris
antara lubang kanan dan kiri,
warna sawo matang
Mulut dan tenggorokan Bibir lembab, mukosa kering,
gigi bersih, lidah bersih,
palatum normal tidak ada
kelainan, faring normal tidak
ada kelainan
Leher Bentuk simetris, warna sawo
matang, posisi trakea normal
terletak pada garis tengah
tubuh, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan vena jagularis
Thorax
Paru-paru Inspeksi : simetris
Perkusi : Terdengar samar saat
di ketuk
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : Tidak ada suara
tambahan
Jantung Inspeksi : pulsasi terlihat.
Palpasi : pulsasi teraba
Perkusi : bunyi jantung pekak.
Auskultasi : lup dup (bunyi
jantung s1 s2 tunggal)
Abdomen Inspeksi : tidak terkajit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar timpasi.
Auskultasi : terdengar
peristaltic usus dengan jelas
Genetalia Tidak menggunakan kateter,
warna kuning, bau khas,
produksi urin 2000cc/24 jam
Ekstermitas Turgor < 3 detik, tidak ada
edema, tidak ada nyeri tekan,
akral hangat,
kekuatan otot
5 5
5 5
5

h. Pemeriksaan Darah

Jenis Pemeriksaan Klien (Pemeriksaan Nilai Normal


08-12-2021)

HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Leukosit 2,67 37,70-10,1
(WBC)
Neutrofil 1,4
Limfosit 0,6
Monosit 0,6
Eosinofil 0,0
Basofil 0,1
Neutrofil % 50,9 39,3-73,7
Limfosit % 23,6 18,0-48,3
Monosit % H 23,0 4,40-12,7
Eosinofil % L 0,3 0,600-7,30
Basofil % H2,3 0,00-1,70
Eritrosit (RBC) 5,430 4,2-11,0

Hemoglobin 14,10 12,0-16,0


(HGB)
Hematokrit 41,20 38-47
(HCT)
MCV L 75,90 81,1-96,0
MCH L26,00 27,0-31,2
MCHC 34,30 31,8-35,4
RDW L10,60 11,5-14,5
PLT 44 155-366
MPV 9,72 6,90-10,6

i. Terapi

Klien
Infus asering 5 1000cc/24 jam
Injeksi omeprazole 2x12.5 mg
Injeksi ondansentron 1x3,75 mg
Injeksi antrain 3x250 mg
Probiokid 1x1
Vitamin c 1x1/2
6

j. Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah


Data Subyektif : Ketidakseimbangan
Keluarga pasien Virus Dengue nutrisi kurang dari
mengatakan, pasien kebutuhan tubuh
mual, muntah 4x, dan
nafsu makan berkurang.
Data Objektif : Ativasi C3 dan
1. Keadaan umum C5
lemah
2. Pasien tampak mual
dan muntah saat
makan.
3. Pasien tidak nafsu Viremia
makan.
4. Tanda-Tanda Vitalː
TD ːn110/70 Mmhg N
ː 109x per menit S ː
37,7 °c Hiperthermi
RR ː 21x per menit
5. Wajah klien tampak
pucat
6. Kesadaran Anoreksia,
composmentis GCS ː muntah
4-5-6
7. BB : 25 kg
8. CRT < 3detik
9. Tidak terpasang
NGT Ketidakseimbangan
10. Hasil laboratoriumː nutrisi kurang dari
Trombosit 44 103/uL kebutuhan tubuh

2. Diagnosa Keperawatan

Klien
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual dan muntah
7

3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC


(NURSING
(NURSING OUTCOME INCOME
CALSSIFICATION) CLASSIFICATION)
1. Klien ː
Ketidakseimbangan Klien ː Intervensi
nutrisi kurang dari Tujuan ː Nutrisi klien keperawatan yang
kebutuhan tubuh terpenuhi setelah di disarankan untuk
berhubungan dengan lakukan tindakan menyelesaikan
mual dan muntah keperawatan selama 3x24 masalah: Manajemen
jam. nutrisi.
Kriteria hasilː
1. Monitor nutrisi.
1. Mual berkurang.
2. Monitor tanda-
2. Nafsu tanda vital.
makan Bantuan
meningkat peningkatan berat
. badan
3. Manajemen berat
3. Makan habis badan.
1 porsi. 4. Pemberian makan
4. Berat badan yang disukai klien
tetap/bertambah. (konsul dengan
ahli gizi).
5. Tidak ada 5. Terapi intravena
edema pada (IV).
6. Interpretasi data
tungkai. laboratorium

4. Implementasi Keperawatan

Diagnosa
Keperawatan
Klien Implementasi Implementasi Implementasi
Menimbang Menimbang Menimbang
Ketidakseimbanga 08.00 08.0 08.00
n nutrisi kurang berat badan 0 berat badan berat badan
dari kebutuhan apakah ada apakah ada apakah ada
tubuh berhubungan perubahan perubahan perubahan berat
dengan mual dan berat badan. berat badan. badan.
muntah
Memberikan Memberikan Memberikan
08.15 terapi Infus 08.1 terapi Infus 08.15 terapi Infus
asering 5 5 asering 5 asering 5
1000cc/24 1000cc/24 1000cc/24 jam,
jam, Injeksi jam, Injeksi Injeksi
omeprazole omeprazole omeprazole 12.5
12.5 mg, 12.5 mg, mg, Injeks
Injeks Injeks ondansentron
ondansentro ondansentro 3,75 mg, Injeksi
8

Diagnosa
Keperawatan
Klien Implementasi Implementasi Implementasi
n 3,75 mg, n 3,75 mg, antrain 250 mg,
Injeksi Injeksi Probiokid 1x1,
antrain 250 antrain 250 Vitamin c 1/2.
mg, mg,
Probiokid Probiokid
1x1, Vitamin 1x1, Vitamin
c 1/2. c 1/2.
Memberikan Memberikan Memberikan
10.00 makan nasi 10.0 makan nasi 10.00 makan nasi lunak
lunak pasien 0 lunak pasien pasien
menghabisan menghabisan menghabiskan 1
2-3 sendok 4 sendok porsi yang di
makan. dan makan. dan sediakan oleh
jus jambu jus jambu rumah sakit dan
pasien pasien buah semangka
menghabiska menghabiska pasien
n ½ gelas n ½ gelas menghabiskan 1
gelas.
Melihat Melihat Melihat
10.15 10.1 10.15
perkembang perkembang perkembangan
5
an nafsu an nafsu nafsu makan
makan makan pasien nafsu
pasien nafsu pasien nafsu makan pasien
makan makan baik sehingga
pasien pasien pasien
berkurang berkurang menghabiskan 1
sehingga sehingga porsi makanan
pasien Cuma pasien Cuma yang di sediakan
menghabisk menghabisk rumah sakit.
an 3 sendok an 4 sendok
makan saja. makan saja.
Memonitor Memonitor Memonitor
12.00 12.0 12.00
tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda vital
0
vital vital TD ː 100/70
TD ː 110/70 TD ː 110/70 Mmhg
Mmhg Mmhg N ː 88x per menit
N ː 109x per N ː 80x per S ː 36,5 °c
menit menit RR ː 22x per
S ː 37,7 °c S ː 36,6 °c menit
RR ː 21x per RR ː 22x per
menit menit
Memonitor Memonitor Memonitor hasil
13.00 hasil 13.0 hasil 13.00 laboratoriumː
laboratorium 0 laboratorium Trombosit ː 250
ː Trombosit ː ː Trombosit ː 103/uL
44 103/uL 145 103/uL Hematokritː
Hematokritː Hematokritː 46,50 %
41,20 % 46,50 % Leukosit ː 3,90
9

Diagnosa
Keperawatan
Klien Implementasi Implementasi Implementasi
Leukosit ː Leukosit ː Hemoglobinː
2,67 2,64 14,90 g/dl
Hemoglobinː Hemoglobinː
14,10 g/dl 14,90 g/dl

5. Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3


Dx: Sː Keluarga Sː Keluarga Sː Keluarga
Ketidakseimbangan pasien pasien mengatakan pasien mengatakan
nutrisi kurang dari mengatakan, pasien tidak nafsu pasien sudah nafsu
pasien mual, makan makan
kebutuhan tubuh muntah 4x, dan Oː Oː
nafsu makan 1. Keadaan umum 1. Keadaan umum
berkurang. cukup baik
Oː 2. Pasien sudah 2. Pasien tidak
1. Keadaan umum tidak mual dan mual dan
lemah muntah muntah
3. Pasien tidak 3. Pasien nafsu
2. Pasien tampak nafsu makan. makan.
mual dan 4. CRT < 3detik 4. CRT <2detik
muntah saat 5. Tanda-Tanda 5. Tanda-Tanda
makan. Vitalː Vitalː
3. Pasien tidak TD: 100/70 TD: 100/70
nafsu makan. Mmhg Mmhg
N: 80x per N: 88x per
4. CRT < 3detik menit menit
5. Tanda-Tanda S: 36,6 °c S: 36,5 °c
Vitalː RR: 22x per RR: 22x per
TD: 110/70 menit menit
Mmhg 6. Wajah klien 6. Wajah klien
N: 109x per tampak pucat tidak pucat
7. Kesadaran 7. Kesadaran
menit composmentis composmentis
S: 37,7 °c GCS ː 4-5-6 GCS ː 4-5-6
RR: 21x per 8. BB : 25 kg 8. BB : 26 kg
menit 9. Hasil 9. Hasil
6. Wajah klien laboratoriumː laboratoriumː
tampak pucat Trombosit 145 Trombosit 250
103/uL 103/uL
7. Kesadaran Hematokrit ː Hematokrit 46,50
composmentis 46,50% %
GCS ː 4-5-6 Leukosit 2,64 Leukosit 3,90
8. BB : 25 kg Hemoglobin ː Hemoglobin 14,90
9. Hasil 14,90 g/dl g/dl
laboratoriumː A ː Masalah A ː Masalah
Trombosit 44 belum teratasi teratasi
P ː Intervensi di P ː Intervensi di
103/uL hentikan
lanjutkan nomer
Hematokrit 41,20
1,3,4, 6, 7, 8, 9.
%
Leukosit 2,67
Hemoglobin 14,10
10

Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3


g/dl
A ː Masalah
belum teratasi
P ː Intervensi di
lanjutkan nomer
1,2,3,4,5,6, 7,8,9

B. Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang laporan kasus asuhan

keperawatan anak dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh pada kasus DHF (Dengue Hemorragic Fever) di ruang anak

RSUD Jombang. Di sini peneliti akan membahas diagnosis prioritas utama

yaitu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan proses penyakit. DHF (Dengue Hemorragic Fever) dengan alasan,

bahwa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakan

masalah utama yang harus segera di atasi. Ruang lingkup pembahasan ini

meliputiː Pengkajian, diagnose, Intervensi keperawatan, implementasi

keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

1. Pengkajian

Pada data pengkajian klien didapatkan keluhan yaitu penurunan

nafsu makan, mual dan muntah disertai lemas. klien didapatkan

pemeriksaan fisik dengan tanda gejala pada klien ditemukan TD :

110/70mmHg, N : 109x/menit, S : 37,7°C, RR : 21x/menit, kesadaran

composmentis, GCS 4-5-6, mau makan nasi 2-3 sendok

DHF (Dengue Hemorragic Fever) adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti
11

betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia. Anak

merupakan yang paling rentan yang biasanya banyak terjadi pada anak

usia 0-12 tahun. Penyakit ini berhubungan erat dengan higiene

perorangan dan sanitasi lingkungan. Kebersihan yang buruk dapat

berdampak buruk apabila penderita mengalami ketidakseimbangan

nutrisi akibat mual muntah. (NIC NOC 2015).

Menurut peneliti di dapatkan klien mengalami penurunan nafsu

makan dan mual saat makan yang disebabkan oleh DHF sehingga

muncul ketidakseimbangan nitrisi kurang dari kebutuhan akibat mual

dan muntahnya.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan pada klien berdasarkan hasil pengkajian, hasil

pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan diagnostic yang didapatkan

menunjukkan masalah yang dialami klien adalah ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan

muntah.

DHF(Dengue Hemorragic Fever) dengan masalah ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh akan rentan dengan nutrisi yang

kurang mencukupi tubuh untuk mengontrol otot, kimia, darah, dan fungsi

organ, selain itu penyakit DHF menyebabkan anoreksia dan muntah dapat

mengganggu pemenuhan nutrisi klien terutama pada anak bisa pengaruhi

begitu banyak aspek. "Mulai dari lambatnya perkembangan otak,

perkembangan fungsi kognitif, motorik, dan sosio emosional jangka

panjang. Bahkan sebagian dampak tersebut tidak dapat diperbaiki,"


12

sehingga muncul Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi

Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (Andra dan Yessie 2013).

Menurut peneliti dari pemeriksaan fisik yang di lakukan menunjukkan

klien mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

batasan karakteristik yang di dapatkan yaitu kurang minat makan, enggan

makan.

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang diberikan pada klien adalah NOC status

nutrisi dan nafsu makan. Pada klien diberikan infus asering 5 1000cc/24

jam, injeksi omeprazole 2x12.5 mg, injeksi ondansentron 1x3,75 mg,

injeksi antrain 3x250 mg, probiokid 1x1, vitamin c 1x1/2.

NOC nafsu makan menurun dengan NIC monitor nutrisi : Timbang

berat badan pasien, monitor adanya penurunan berat badan, monitor turgor

kulit, monitor kulit kering, monitor adanya mual muntah, identifikasi

abnormalitas eliminasi bowel, monitor diet dan asupan makanan, monitor

tipe dan banyaknya aktivitas yang biasa yang dilakukan, identifikasi

perubahan nafsu makan , monitor kekeringan, rambut kusam dan mudah

patah, monitor adanya warna pucat, kemerahan dan jaringan konjungtiva

yang kering, monitor kadar albumin, total protein, trombosit, leukosit,dan

kadar Hematokrit, monitor makanan kesukaan, monitor pertumbuhan dan

perkembangan.

Menurut peneliti intervensi keperawatan digunakan sesuai dengan

keluhan utama dan tanda gejala yang dialami oleh klien. Intervensi

keperawatan menurut NIC-NOC (2017) dengan masalah


13

ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh menggunakan

NOC status nutrisi dengan NIC Manajemen nutrisi: Mengkaji adanya

alergi makanan dan jika klien didapat mempunyai alergi makanan dapat

dicegah dalam pemberian makanan, melakukan perawatan mulut sebelum

makan, pastikan diet mencakup makanan tinggi kandungan serat untuk

mencegah konstipasi, berikan kalori tentang kebutuhan nutrisi, beri obat-

obatan sebelum makan jika diperlukan, Monitor kalori dan asupan

makanan, monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat

badan, ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian, kaji

kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, tawarkan

makanan yang padat gizi.

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan yang diberikan pada klien sudah sesuai

dengan apa yang ada pada intervensi keperawatan, tetapi untuk kolaborasi

pemberian terapi pada klien diberikan infus asering 5 1000cc/24 jam,

injeksi omeprazole 2x12.5 mg, injeksi ondansentron 1x3,75 mg, injeksi

antrain 3x250 mg, probiokid 1x1, vitamin c 1x1/2. Pemberian makan yang

disukai klien (konsul dengan ahli gizi).

Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan

adalah kategori dari proses keperawatan dimana tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan

keperawatan yang dilakukan dan disesuaikan (Potter & Perry, 2005).

Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fookus asuhan

keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh


14

proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisah antara profesi

keperawatan dan kedokteran.

Menurut peneliti implementasi yang dilakukan pada studi kasus pada

klien dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan

tubuh sudah sesuai dengan intervensi. Intervensi yang belum dilakukan

memberikan makan yang diinginkan pasien, belum di lakukan karena

pasien tidak mau di ajakan berkomunikasi, memberikan makanan yang di

ingin kan klien merupakan tidakan yang menyamankan klien agar klien

cepat sembuh.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan pada klien yang dilakukan selama 3 hari, klien

mengalami perubahan evaluasi keperawatan yang menunjukkan adanya

peningkatan nafsu makan, pada klien tidak lagi mual dan muntah saat

makan, keadaan umum pada klien baik, adanya penambahan pada berat

badan. Bahkan klien menurut visite dokter sudah diperbolehkan pulang,.

Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang

merupakan perbandingan yang sistematis dan rencana tentang kesehatan

pasien yang tujuannya telah ditetapkan, dilakukan dengan cara melibatkan

pasien dan sesama tenaga kesehatan (Wijaya, 2013).

Menurut peneliti yang sudah melakukan tindakan keperawatan 3x24

jam, klien menunjukkan hasil yang menunjukkan adanya peningkatan

nafsu makan, pada klien tidak lagi mual dan muntah saat makan, keadaan

umum pada klien baik, adanya penambahan pada berat badan, sehingga

pasien di perbolehkan untuk pulang.


15

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran

dari hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada klien

yang mengalami DHF (Dengue Hemorragic Fever) Grade

II dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh.

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada An. N dengan kasus DHF

(Dengue Hemorragic Fever), Pada data pengkajian klien didapatkan keluhan

yaitu penurunan nafsu makan, mual dan muntah disertai lemas. klien

didapatkan pemeriksaan fisik dengan tanda gejala pada klien ditemukan

TD : 110/70mmHg, N : 109x/menit, S : 37,7°C, RR : 21x/menit, kesadaran

composmentis, GCS 4-5-6, mau makan nasi 2-3 sendok

2. Diagnosa keperawatan aktual yang muncul pada klien yaitu

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia, mual dan muntah.

3. Intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan NIC

2015 mengenaiketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Hal

tersebut disesuaikan dengan keadaan klien, sehingga diharapkan

mendapatkan pencapaian yang optimal.

4. Implementasi keperawatan yang dilakukan secara observasi, mandiri,

edukasi dan kolaborasi, disesuiakan dengan intervensi yang telah diambil

dari NIC 2015 agar mencapai tujuan yang diharapkan. Peneliti melakukan
16

implementasi disesuaikan dengan kondisi klien selama 3 hari.

5. Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada klien dengan masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menunjukan

bahwa keluarga dan klien mampu menerapkan aturan-aturan dari dokter

maupun perawat yang bertugas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis

menyampaikan saran antara lain:

1. Bagi Pasien

Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh perawat dan

peneliti selama proses pemberian asuhan keperawatan, diharapkan pasien

dan keluarga mandiri dalam mencegah, meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan baik bagi diri, keluarga maupun lingkungan,

sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.

2. Bagi Keluarga

Keluarga diharapkan mendukung anggota keluarganya agar cepat

sembuh, keluarga dapat mencegah penyakit DHF, meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan keluarga.

3. Bagi perawat

Diharapkan perawat dapat menerapkan teori teori keperawatan

yang lain untuk memberikan pelayanan aatau kenyamanan klien agar klien

cepat sembuh.

Anda mungkin juga menyukai