Anda di halaman 1dari 139

PENYUSUNAN E-MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM

PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI BERBASIS DARING DI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Laporan Aktialisasi Nilai-nilai Dasar PNS di Universitas Brawijaya

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III

Disusun oleh :

Nama : Vindhya Tri Widayanti, STP, MP


NIP : 19901208 202012 2 015
Jabatan : Asisten Ahli – Dosen
Unit Kerja : PS S1 Teknologi Industri Pertanian
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
Angkatan : XXVII
Nomor Presensi : 38
Mentor : Dr. Dodyk Pranowo, STP, M.Si
Coach : Dr. Ganefo Ginting, ST., MM

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN
TEKNOLOGI
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

Judul : Penyusunan E-Modul Mata Kuliah Praktikum Pengetahuan


Bahan Agroindustri Berbasis Daring di Jurusan Teknologi
Industri Pertanian Universitas Brawijaya
Nama : Vindhya Tri Widayanti, STP, MP
NIP : 19901208 202012 2 015
Angkatan : XXVII
Nomor Presensi : 38
Jabatan : Asisten Ahli – Dosen
Unit Kerja : Program Studi S1 Teknologi Industri Pertanian
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya

Malang, 18 Agustus 2021


Pembimbing/ Coach, Mentor,

Dr. Ganefo Ginting, ST, MM Dr. Dodyk Pranowo, STP, M.Si


NIP. 19640710 198803 1 001 NIP. 19790405 200312 1 005

Penguji/ Narasumber,

Ns. Yulia Prihartini, S.Kep., M.Kep


NIP. 197107021998032003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
kegiatan aktualisasi dengan judul “Penyusunan E-Modul Mata Kuliah Praktikum
Pengetahuan Bahan Agroindustri Berbasis Daring di Jurusan Teknologi Industri
Pertanian Universitas Brawijaya” dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi
tugas akhir kegiatan Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi Golongan III Angkatan XXVII.
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai wadah CPNS dalam
mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang terangkum dalam agenda 1, 2 dan 3. Materi
yang terdapat dalam agenda 1 diantaranya adalah wawasan kebangsaan dan nilai
nilai bela negara, Analisis isu kontemporer dan materi ketiga adalah kesiapsiagaan
bela negara. Agenda 2 menekankan nilai-nilai dasar ASN yang disebut ANEKA
(akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korups).
Aktualisasi materi pada agenda 3 diantaranya adalah Manajemen ASN, Pelayanan
publik dan Whole of Government. Melalui kegiatan aktualisasi ini penulis dapat
menuangkan gagasan dan dan mengaplikasikan nilai-nilai yang telah dipelajari pada
saat sinkronus di lingkungan kerja.
Terlepas dari kegiatan aktualisasi yang telah diagendakan pada rangkaian
kegiatan Latsar di LAN RI, penulis berharap dapat mengaktualisasi nilai-nilai dasar
ASN pada kehidupan seharii-hari secara berkelanjutan. Penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terimakasih tak terhingga kepada segala pihak yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam kegiatan Latsar ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum selaku Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset
dan Teknologi yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR., MS selaku Rektor Universitas Brawijaya
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti
Latsar Golongan III Angkatan XXVII

iii
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Imam Santosa, MP selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian yang telah memberikan dukungan dan kesempatan bagi penulis
untuk mengikuti kegiatan latsar
4. Bapak Dr. Dodyk Pranowo, STP, M.Si selaku Wakil Dekan II Bidang Umum dan
Kepegawaian di Fakultas Teknologi Pertanian sekaligus sebagai mentor
penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini
5. Prof. Dr. Teti Estiasih, STP, MP selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr.
Yusuf Hendrawan, STP., M.Sc selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Di
Fakultas Teknologi Pertanian yang telah mendukung penulis dalam menyusun
laporan aktualisasi ini
6. Dr. Siti Asmaul M., STP, MP sebagai ketua jurusan Teknologi Industri Pertanian
dan Wike Dania A.P., STP, M.Sc., PhD selaku Ketua Program Studi S1
Teknologi Industri Pertanian yang telah mendukung dan memberikan arahan
penulis selama kegiatan Latsar berlangsung
7. Bapak Dr. Ganefo Ginting, ST., MM selaku coach Kegiatan Latsar CPNS
Golongan III Angkatan XXVII Kelompok 2 yang telah membimbing,
mengarahkan dan mengajarkan penulis nilai-nilai dasar ASN yang harus
diaplikasikan sepanjang hayat penulis
8. Ibu Ns. Yulia Prihartini, S.Kep., M.Kep selaku penguji penulis dalam kegiatan
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXVII
9. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
XXVII
10. Bapak dan Ibu dosen di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
yang telah memberikan dorongan dan semangat yang luar biasa pada penulis
11. Rekan rekan kelompok II Angkatan XXVII (Mas Gilang, Mas Arif, Mas Irvan,
Mba Naila, Mba Agustin, Mba Lenny, Mba Titis, Mba Anisa dan Mba Dita) yang
selalu memberikan semangat kepada penulis selama berlangsungnya kegiatan
Latsar
12. Rekan-rekan Latsar Golongan III Angkatan XXVII yang senantiasa mendukung
dan memberikan semangat kepada penulis
13. Seluruh keluarga tercinta atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada
penulis/

iv
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan
aktualisasi ini, sehingga saran, kritik dan masukan yang membangun sangat
diharapkan oleh penulis. Akhir kata, semoga laporan aktualisasi ini bermanfaat dan
menjadi precursor bagi penulis untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN di kehidupan
sehari-hari.

Malang, Agustus 2021


Penulis

Vindhya Tri Widayanti, STP, MP


NIP. 19901208 202012 2 015

v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Lembar Pengesahan....................................................................................................ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... iii
Daftar Isi......................................................................................................................vi
Daftar Tabel ............................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ........................................................................................................ viii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Aktualisasi ........................................................................................ 3

BAB II. PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................................. 4


A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan .............................................. 4
B. Pelaksanaan Aktualisasi .............................................................................. 6
C. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................... 32
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya .......................................................... 34

BAB III. PENUTUP .................................................................................................. 36


A. Simpulan .................................................................................................... 36
B. Saran.......................................................................................................... 38

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 39


Lampiran .................................................................................................................. 40

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................................ 7


Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ........................................... 32
Tabel 3 Kendala dan Strategi Mengatasinya .................................................... 34

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kegiatan 1. Menelaah RPS MK Praktikum PBAI ................................. 41


Lampiran 2 Kegiatan 2. Penyusunan draft E-Modul MK Praktikum PBAI ............... 68
Lampiran 3 Kegiatan 3. Menyusun soal evaluasi MK Praktikum PBAI ................... 98
Lampiran 4 Kegiatan 4. Finalisasi E-Modul MK Praktikum PBAI .......................... 108
Lampiran 5 Kegiatan 5. Implementasi E-Modul pada MK Praktikum PBAI ........... 120
Lampiran 6 Kegiatan Tambahan 6. Menyusun Video Praktikum PBAI
Berbasis Daring ................................................................................. 125

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang dikenal
dengan kekayaannya. Tidak hanya kaya alamnya namun juga manusianya, sumber
daya manusia di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan,
termasuk ASN yang ada didalamnya. Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 1
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah
dan diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Seorang ASN adalah
representatif dari negara ini sehingga sebagai pelayan masyarakat harus terus
melakukan perubahan mindset pada sistem manajemen, kelembagaan,
ketatalaksanaan, budaya kerja dan lain-lain untuk merealisasikan penyelenggaraan
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) (LAN, 2015).
Realisasi pelaksanaan Pasal 34 ayat (7) PP Nomor 11 tahun 2017 tentang
manajemen PNS, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Adminisrasi Negara tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sehingga ditetapkan PERLAN RI No. 12
Tahun 2018 tentang pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil. CPNS
diwajibkan mengikuti Latsar dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS
yang dilakukan secara terintegrasi. Melalui kegiatan Latsar kompetensi CPNS diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, dan
menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas. Melalui sistem pembelajaran klasikal dan non klasilkal diharapkan CPNS dapat
meningkatkan profesionalitas dan integritasnnya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
menjalankan profesinya ASN dituntut untuk memiliki dan mengaktualisasikan nilai-nilai

1
dasar sebagai landasan dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya. Nilai dasar
tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam menuntun ASN
menjadi pelayan masyarakat yang profesional untuk membantu mencapai tujuan
berbangsa dan bernegara.
Sesuai dengan Perlan No. 1 Tahun 2021 bahwa kegiatan Latsar pada kondisi
pandemi dilakukan dengan cara blended learning agar aktualisasi nilai dasar untuk
menjadikan kelima nilai dasar ANEKA menjadi nyata dan ada sesuai dengan tupoksi
serta visi misi yang ada di unit kerja, sehingga dapat terjadi peningkatan kualitas
pelayanan ataupun merupakan inovasi yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Internalisasi nilai-nilai dasar tersebut akan dilakukan melalui penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS yang sesuai dengan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) pada UU
No 5 Tahun 2014 tersebut, dimana “CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi dengan tujuan untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang (Perkalan No. 21 Tahun 2016).
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya sebagai institusi
Pendidikan secara terus menerus melakukan pembenahan diri untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang prima guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Sesuai
dengan visi Universitas Brawijaya yaitu “Menjadi Perguruan Tinggi Pelopor dan
Pembaharu dengan Reputasi Internasional dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Terutama yang Menunjang Industri Berbasis Budaya untuk Kesejahteraan
Masyarakat” dan Visi PS S1 Jurusan Teknologi Industri Pertanian yaitu “Menjadi
program studi yang unggul dalam penerapan teknologi, manajemen dan rekayasa
sistem agroindustry”. Jurusan TIP bersama-sama dengan fakultas dan seluruh sivitas
akademika yang ada didalamnya akan berupaya untuk mewujudkan visi universitas
tersebut. Ditengah-tengah kondisi pandemi yang serba terbatas seperti saat ini tidak
membatasi kami seluruh sivitas akademika di Universitas Brawijaya untuk
memberikan pelayanan Pendidikan yang berkualitas sehingga Capaian Pembelajaran
Lulusan dapat dicapai.
Laporan aktualisasi ini disusun untuk menyampaikan hasil implementasi nilai-
nilai dasar ASN yang telah penulis dapatkan selama masa Latsar di unit kerja untuk
mewujudkan visi misi PS dan Universitas. Selama masa habituasi penulis

2
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN pada penyusunan E-Modul Mata Kuliah
Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri (PBAI) di Jurusan TIP UB. Berkaitan
dengan peningkatan kompetensi tersebut, serta melihat isu yang perlu mendapat
perhatian serius guna mencapai tujuan pembentukan PNS yang profesional dan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Fakultas, maka salah satu isu terkait yang
perlu untuk dicermati yaitu belum adanya perangkat pembelajaran berupa e-modul
pada Mata Kuliah Praktikum dalam jaringan (daring), yang tentunya sangat dibutuhkan
dalam masa pandemi COVID 19 serta untuk peningkatan kualitas Pendidikan yang
harus terus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga pembelajaran dapat
dilakukan lebih fleksibel melalui sarana digital.
Penulis berharap melalui kegiatan aktualisasi ini e-modul yang dihasilkan
dapat bermanfaat bagi Jurusan Teknologi Industri Pertanian serta dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN secara berkesinambungan. Setelah
kegiatan aktualisasi ini berakhir, penulis akan terus mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ASN pada kehidupan sehari-hari terutama dilingkungan unit kerja agar dapat
menjadi representatif yang baik.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi penulis yang berjudul “Penyusunan E-Modul Mata Kuliah
Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri Berbasis Daring di Jurusan Teknologi
Industri Pertanian Universitas Brawijaya” adalah sebagai berikut
1. Memahami dan Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya
2. Memahami dan mengimplementasikan manajemen ASN,Whole of Government
(WoG) dan Pelayanan Publik yang baik pada Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
3. Menyusun e-modul sebagai salah satu perangkat pembelajaran MK Praktikum
Pengetahuan Bahan Agroindustri untuk memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran praktikum berbasis daring di Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

3
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan


Fakultas Teknologi Pertanian merupakan bagian dari Universitas Brawijaya
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan yang tercakup dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Pelaksanaan Tri Dharma yang bermutu dapat terselenggara dengan baik
apabila ada dukungan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai,
tata kelola yang baik dan sistem penjaminan mutu yang baik. Sebagai tenaga
pengajar, kualitas pelayanan pendidikan merupakan hal terpenting dan merupakan
modal dasar untuk mewujudkan kualitas pelayanan publik yang baik dan berkualitas.
Selain itu, sistem manajemen serta sarana dan prasarana juga merupakan kunci
keberhasilan dalam menciptakan pelayanan publik yang prima dalam bidang
pendidikan. Berdasarkan hal ini, maka untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan
kerjasama dan interaksi yang baik antar personal dan antar unit.
Isu yang dipilih adalah Belum terdapat e-modul sebagai salah satu
perangkat pembelajaran MK. Praktikum PBAI di Jurusan TIP. Mata kuliah
Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri merupakan mata kuliah wajib yang harus
diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 di PS S1 TIP. Pada saat awal pandemi tahun 2020
materi praktikum belum disesuaikan untuk metode pembelajaran daring, sehingga
pada saat pelaksanaan praktikum belum berjalan secara optimal. Pelaksanaan
praktikum saat itu, lebih banyak dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa di
rumah sehingga pengenalan peralatan di laboratorium sangat minim.
Apabila isu ini tidak segera diselesaikan maka akan berpotensi untuk
menimbulkan dampak sebagai berikut
1. Mahasiswa tidak mendapatkan materi pembelajaran secara utuh sehingga
tidak dapat memahami tujuan dari tiap praktikum yang dijalankan
2. Praktikum yang menggunakan peralatan di laboratorium tidak dapat
dilaksanakan karena keterbatasan peralatan mahasiswa di rumah.

4
3. Tidak tercapainya ketrampilan dasar yang diperlukan dari mata kuliah tersebut.
Ketrampilan dasar tersebut meliputi pengamatan, estimasi, mengukur,
menganalisis, mengumpulkan informasi, menginterpretasikan, membuat
kesimpulan, dan membuat laporan hasil praktikum
4. Kurangnya motivasi mahasiswa untuk belajar lebih mendalam mengenai materi
tersebut
5. Dapat menyebabkan turunnya penilaian akademik dari mahasiswa, yang
nantinya juga berdampak pada instansi terkait dan pada akreditasi institusi
secara tidak langsung.
6. Apabila pelaksanaan praktikum tidak berjalan secara optimal, maka jika ditinjau
dari sisi pelayanan publik tidak dapat direalisasikan secara transparan,
akuntabel dan berorientasi pada mutu dengan uraian sebagai berikut
o Transparan, terkait dengan perangkat pembelajaran yang jelas
o Akuntabel, terkait dengan proses pelaksanaan perkuliahan praktikum
per minggu dan penilaian
o Berorientasi pada mutu, terkait dengan kebutuhan unsur kompetensi
dan keahlian yang dibebankan pada mata kuliah

Dalam upaya penyelesaian isu Belum tersedianya e-modul pada Mata Kuliah
Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri (PBAI) Semester Ganjil 2021/2022, maka
gagasan inovatif yang penulis ajukan sebagai upaya penyelesaian masalah yaitu
melalui Penyusunan E-modul Mata Kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan
Agroindustri Berbasis Daring di Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Brawijaya.

5
B. Pelaksanaan Aktualisasi

1 Unit Kerja : Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
2 Isu yang diangkat : Belum tersedianya e-modul pada Mata Kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri
(PBAI) berbasis daring Semester Ganjil 2021/2022 di Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
3 Gagasan Pemecahan Isu : Menyediakan e-modul MK Praktikum PBAI melalui sistem daring

Kegiatan yang dilaksanakan selama masa habituasi untuk merealisasikan gagasan pemecahan masalah adalah sebagai
berikut.
1. Menelaah perangkat pembelajaran praktikum PBAI
2. Penyusunan draft e-modul MK Praktikum PBAI
3. Menyusun soal-soal evaluasi MK Praktikum PBAI
4. Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI
5. Implementasi e-modul pada MK Praktikum PBAI
Adapun kegiatan tambahan yang dapat terlaksana diluar kegiatan yang telah direncanakan adalah Menyusun video
praktikum PBAI berbasis daring.

6
Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menelaah Output : Agenda II Kegiatan ini Kegiatan Dampak apabila nilai-nilai
RPS MK RPS MK • Akuntabilitas bertujuan untuk menelaah dasar PNS (ANEKA) tidak
praktikum Praktikum PBAI Tanggung merekonstruksi perangkat diterapkan pada kegiatan
PBAI yang telah jawab RPS MK. pembelajaran menelaah perangkat
diperbaiki Transparan Praktikum MK Praktikum pembelajaran praktikum
Waktu PBAI dimana PBAI ini dapat PBAI diantaranya adalah
Pelaksanaan : • Nasionalisme RPS mendukung sbb.
6-9 Juli 2021 1. Koordinasi dengan Bukti Fisik : Tanggung sebelumnya nilai-nilai • Jika nilai tanggung
pimpinan (Ketua • Tangkapa jawab kegiatan organisasi di PS jawab pada akuntabilitas
Lab TAK) terkait n layar Saling hormat praktikum S1 TIP tidak diterapkan maka
metode wa Kerja keras dilakukan diantaranya kegiatan menelaah RPS
pembelajaran MK koordinas Musyawarah secara luring adalah MK PBAI tidak akan
Praktikum PBAI i rencana Menghargai sehingga terlaksana dengan baik,
secara daring perbaikan pendapat rancangan Mudah tim dosen pengampu
RPS pembelajaran Melalui kegiatan tidak ada tanggung
Proses : dengan • Etika Publik praktikum dan ini dapat jawab untuk
Saya Menghubungi kalab Sopan materi yang memudahkan menyelesaikan sehingga
ketua laboratorium • Notulen Disiplin diberikan mahasiswa besar kemungkinan
TAK (Teknologi hasil disesuaikan dalam mengikuti praktikum daring tidak
Agrokimia) dengan diskusi • Komitmen Mutu dengan kegiatan ada perbaikan
sopan untuk Orientasi keadaan saat praktikum PBAI • Apabila nilai transparan
mendiskusikan RPS mutu itu. meskipun pada akuntabilitas tidak
Praktikum PBAI Rekonstruksi dilaksanakan diterapkan maka
yang sebelumnya • Anti Korupsi RPS dibuat secara daring. perbaikan RPS tidak
telah berjalan. Disiplin lebih efektif, akan berjalan dengan
Berkoordinasi Kerja keras efisien dan Akuntabel baik, masing-masing tim
mengenai peralatan inovatif melalui kegiatan

7
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
laboratorium yang Mandiri terhadap ini RPS dosen tidak
dapat digunakan kondisi saat ini. diperbaiki dan menyampaikan
untuk praktikum disesuaikan gagasannya secara
dengan Agenda III Sehingga dengan kondisi terbuka dan transparan
menggunakan 1. Manajemen kegiatan ini pembelajaran • Apabila nilai
Bahasa yang ASN dapat saat ini. Nasionalisme, dengan
Sopan Menyampaik berkontribusi Sehingga CPL indikator ketuhanan dan
an gagasan terhadap visi dan CPMK sub indikator tanggung
2. Berkoordinasi Bukti Fisik : pada Program Studi yang ditargetkan jawab tidak terlaksana
dengan team • Tangkapa pimpinan dan S1 TIP yaitu tetap dapat dengan baik maka
teaching terkait n layar tim dosen Menjadi diperoleh perbaikan RPS tidak
perbaikan metode WA pengampu program studi meskipun akan berjalan dengan
pembelajaran MK koordinas terkait RPS yang unggul kegiatan lancar, penulis akan lalai
Praktikum PBAI i MK Praktikum dalam praktikum apabila setiap tindakan
secara daring perbaikan PBAI penerapan dilaksanakan kita
perangkat teknologi secara daring. dipertanggungjawabkan
Proses : pembelaj Menerima manajemen pada Tuhan YME,
Menyampaikan aran dan mengikuti dan rekayasa sehingga perbaikan
gagasan perbaikan dengan arahan dan sistem akan dilakukan secara
perangkat tim dosen saran dari agroindustry, asal-asalan
pembelajaran Pengamp pimpinan dan Karena melalui • Apabila indikator nilai
kepada pengampu u MK tim dosen kegiatan saling hormat yang
praktikum PBAI Praktikum pengampu praktikum terletak pada poin
yang lainnya secara PBAI MK Praktikum diharapkan kemanusiaan dan Nilai
sopan dan • Notulen PBAI lulusan dapat Nasionalisme tidak
transparan. hasil memiliki dilaksanakan dengan
Berkoordinasi dan diskusi 2. Pelayanan kompetensi baik maka proses
bermusyawarah Publik yang unggul diskusi perbaikan RPS
menyampaikan Transparan dalam

8
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
gagasan secara penerapan akan berjalan dengan
sopan dan jelas teknologi dan rumit, masing-masing
serta menghargai 3. WoG manajemen tim dosen pengampu
pendapat dengan Koordinasi rekayasa akan mempertahankan
saling dan sistem pendapatnya masing-
menghormati bekerjasama agroindustri masing tanpa
masukan dari untuk mementingkan
berbagai pihak memperbaiki Kegiatan ini kepentingan publik
untuk perbaikan dan juga dapat • Apabila indikator kerja
perangkat menyesuaika menunjang keras yang terdapat
pembelajaran n RPS MK misi PS S1 TIP pada nilai Nasionalisme
kedepan praktikum yaitu (Keadilan) tidak
PBAI yang Menyelenggar diterapkan dalam
3. Menelaah RPS MK Bukti Fisik : sesuai akan proses penyusunan RPS MK
Praktikum PBAI Draft hasil telaah dengan Pendidikan Prak PBAI maka RPS
RPS Praktikum kondisi saat dalam bidang tidak akan dapat
Proses : PBAI ini agroindustry diselesaikan secara
Saya Bekerja keras untuk tepat waktu, karena load
menelaah RPS MK menghasilkan kerja yang sangat tinggi
Praktikum PBAI lulusan yang • Apabila indikator nilai
yang telah ada professional, musyawarah yang ada
sebelumnya secara berjiwa pada Nilai Nasionalisme
mandiri. Kemudian entrepreneur (Kerakyatan) tidak
memberikan catatan dan diterapkan dengan baik
materi-materi yang berkepribadia maka kegiatan
harus diperbaiki dan n Indonesia, menelaan RPS MK Prak
disesuaikan dengan Karena PBAI tidak akan dapat
metode dengan

9
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
pembelajaran daring perbaikan RPS diselesaikan dengan
saat ini. praktikum yang baik, hal ini disebabkan
4. Menyampaikan Bukti Fisik : disesuaikan karena pada proses
hasil telaah RPS • Tangkapan dengan kondisi menelaah butuh diskusi
Praktikum PBAI layar zoom saat ini dapat dengan seluruh dosen
kepada tim dosen dengan tim menjamin pengampu mata kuliah
pengampu MK dosen kualitas mutu • Apabila indikator nilai
Praktikum PBAI pengampu lulusan menghargai pendapat
MK praktikum meskipun tidak diterapkan dengan
Proses : PBAI lainnya kegiatan baik maka pada saat
Menyampaikan hasil • Notulen hasil praktikum penyusunan RPS tidak
telaah RPS MK diskusi dilaksanakan didapat kesimpulan
Praktikum PBAI perbaikan secara daring. yang harus diperbaiki
kepada tim dosen RPS MK karena semua
pengampu MK praktikum mementingkan
praktikum PBAI PBAI kepentingan pribadi
yang lainnya secara • Apabila indikator nilai
sopan dan sopan pada Etika publik
transparan. tidak diterapkan dengan
Berkoordinasi dan baik maka proses
menyampaikan diskusi perbaikan RPS
gagasan secara MK Prak PBAI tidak
sopan dan jelas dapat berjalan dengan
serta baik, karena
mendengarkan dikhawatirkan aka nada
masukan dan yang sakit hati apabila
menghargai tidak menggunakan tutur
pendapat dari Bahasa yang sopan
berbagai pihak

10
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
untuk perbaikan sehingga diskusi
draft RPS. perbaikan RPS tidak
berjalan maksimal
5. Memperbaiki RPS Bukti FIsik : • Apabila indikator nilai
MK praktikum RPS MK disiplin pada Etika publik
PBAI sesuai Praktikum PBAI tidak diterapkan maka
dengan masukan yang telah proses perbaikan RPS
tim dosen diperbaiki tidak akan dapat
pengampu lainnya diselesaikan secara
tepat waktu sehingga
Proses : proses LA akan tidak
Bekerja keras terealisasi
memperbaiki RPS • Apabila indikator nilai
sesuai dengan orientasi mutu pada
masukan dari dosen komitmen mutu tidak
pengampu diterapkan maka
praktikum PBAI perbaikan RPS tidak
lainnya. akan ada, sebab
Bertanggung sebagai dosen
jawab untuk pengampu tidak
menyelesaikan memperhatikan mutu
perbaikan dokumen lulusan yang dihasilkan
tepat waktu sebagai ketika praktikum
wujud disiplin dan dilakukan secara daring
orientasi mutu • Apabila indikator nilai
dalam bekerja. disiplin pada anti korupsi
tidak diterapkan maka
proses perbaikan RPS

11
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
tidak akan diselesaikan
tepat waktu
• Apabila indikator nilai
kerja keras pada anti
korupsi tidak diterapkan
maka penulis aka nasal-
asalan dalam menelaah
RPS Praktikum PBAI
• Apabila indikator nilai
mandiri pada antikorupsi
tidak diterapkan maka
proses perbaikan RPS
tidak akan berjalan
dengan efektif karena
merasa ada tim
penanggung jawab
lainnya yang akan
memperbaikinya.
2 Penyusunan Output : Agenda II Kegiatan Kegiatan Dampak nilai-nilai dasar
draft e-Modul Draft e-modul MK 1. Akuntabilita penyusunan penyusunan PNS pada kegiatan
MK Praktikum praktikum pbai s draft e-modul draft e-modul penyusunan draft e-modul
PBAI Tanggung MK Praktikum MK Praktikum MK Praktikum PBAI apabila
1. Menyiapkan bahan Bukti fisik : jawab PBAI ini PBAI ini dapat tidak diterapkan
Waktu dan referensi Bahan dan Kejelasan bertujuan untuk menunjang nilai diantaranya adalah sebagai
Pelaksanaan untuk penyusunan referensi terkait target memudahkan nilai organisasi berikut.
12 – 21 Juli e-modul MK Praktikum mahasiswa PS S1 TIP • Tanggung jawab pada
2021 PBAI 2. Nasionalism dalam diantaranya nilai akuntabilitas
Proses : e memahami adalah

12
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Saya bekerja keras Etos kerja materi apabila tidak diterapkan
mengumpulkan Musyawarah praktikum yang Mudah dengan baik maka draft
berbagai sumber dapat Melalui kegiatan e-modul tidak dapat
referensi yang jelas 3. Etika Publik diaplikasikan ini diharapkan diselesaikan dengan
sahih untuk Bertanggung pada kondisi dapat tepat waktu karena
memperbaiki modul jawab praktikum memudahkan penulis akan menunda-
praktikum PBAI Sopan daring seperti mahasiswa nunda pekerjaan karena
secara mandiri. saat ini. dalam tidak memiliki
4. Komitmen Sehingga melaksanakan tanggungjawab
2. Menyusun draft e- Bukti fisik : Mutu materi yang praktikum • Kejelasan target pada
modul Draft e-modul MK Efektif dipilih adalah secara daring, nilai akuntabilitas
Praktikum PBAI materi yang karena materi apabila tidak diterapkan
Proses : 5. Anti Korupsi efektif, mudah yang diajarkan dengan baik maka
Saya Bekerja keras Kerja keras dan disampaikan dapat berakibat tidak
menyusun draft e- Mandiri sederhana. melalui e-modul terarahnya literature-
modul secara sehingga lebih literatur atau referensi
mandiri dan efektif Kegiatan ini efektif dan yang dicari sehingga
dengan berbahan Agenda III dapat efisien proses penyusunan e-
materi dan referensi menunjang modul akan memakan
yang jelas dan 1. WoG misi PS S1 TIP Informatif waktu lebih lama
sahih serta dapat Koordinasi yaitu Menjadi Melalui • Apabila indikator nilai
dipertanggungjaw dan program studi penyusunan e- etos kerja pada nilai
abkan. bekerjasama yang unggul modul materi nasionalisme
dengan tim dalam praktikum (Ketuhanan) tidak
3. Menyampaikan Bukti fisik : dosen penerapan penulis diterapkan maka draft e
draft e-Modul • Tangkapa pengampu teknologi, mencoba modul tidak akan dibuat
kepada tim dosen n layar MK manajemen mencari dengan baik,
pengampu MK zoom Praktikum dan rekayasa literature- pengerjaan akan
Praktikum PBAI PBAI untuk sistem literatur

13
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan menyiapkan agroindustry. pendukung yang dilaksanakan secara
Proses : tim dosen e-modul yang Karena penulis terbaru dan asal-asalan yang
Menyampaikan draft pengamp sesuai berusaha dapat penting jadi
e-modul kepada tim u MK dengan menyesuaikan dipertanggung • Apablika subindikator
dosen pengampu praktikum metode dan memilih jawabkan. nilai musyawarah pada
MK Praktikum PBAI PBAI pembelajaran materi yang Selain itu nilai Nasionalisme
secara jelas dan lainnya daring tetap dapat mahasiswa juga (Kerakyatan) tidak
sopan, • Notulen menunjang dapat diterapkan dengan baik,
berkoordinasi dan hasil CPMK namun mendapatkan maka draft e-modul
musyawarah diskusi dapat materi yang akan dikerjakan sesuka
menerima masukan perbaikan dilaksanakan lebih aplikatif hati tanpa
dari tim dosen draft e- secara mudah dan inovatif. mempertimbangkan
pengampu MK modul MK oleh masukan dari dosen
Praktkum PBAI praktikum mahasiswa di pengampu yang lainnya
lainnya untuk PBAI rumah, dan • Apabila indikator
perbaikan e-modul apabila bertanggungjawab pada
dilaksanakan nilai Etika publik tidak
4. Merevisi draft e- Bukti fisik : dalam bentuk diterapkan dengan baik
modul MK Draft e-modul MK video tutorial maka akan berdampak
Praktkum PBAI Praktikum PBAI mahasiswa pada kualitas e-modul
yang telah tetap dapat yang dihasilkan. E-
Proses : diperbaiki memahami modul tidak akan dibuat
Bekerja keras materi dengan dengan baik, referensi
memperbaiki e- jelas. yang digunakan juga
modul jika ada bukan referensi yang
perbaikan dari tim Kontribusi sahih sehingga kualitas
dosen pengampu kegiatan ini mutu lulusan yang
terkait materi dapat dihasilkan juga dapat
praktikum PBAI menunjang berdampak

14
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
secara mandiri hal misi PS S1 TIP • Apabila indikator sopan
ini merupakan yaitu pada Nilai Etika publik
wujud dari etos Menyelenggar tidak diterapkan maka
kerja sebagaai akan proses akan berdampak pada
seorang dosen Pendidikan miss communication
dalam bidang antar tim dosen
agroindustry pengampu sehingga
untuk proses penyusunan e-
menghasilkan modul akan terganggu
lulusan yang • Apabila indikator nilai
professional, Efektif pada komitmen
berjiwa mutu tidak diterapkan
entrepreneur maka akan berdampak
dan pada kualitas e-modul
berkepribadia yang dihasilkan,
n Indonesia sebagai contoh dalam
Karena pemilihan referensi
kegiatan ini menggunakan sumber-
bertujuan untuk sumber lama yang
tetap sekarang sudah tidak
menghasilkan berlaku atau
kualitas lulusan penyusunan e-modul
yang yang terlalu kontekstual
professional tanpa
meskipun mempertimbangkan isi,
kegiatan hal ini dapat
praktikum berpengaruh terhadap
dasar kualitas lulusan yang
dihasilkan

15
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dilakukan • Apabila indikator kerja
secara daring. keras pada Nilai Anti
Korupsi tidak diterapkan
akan berdampak pada
draft e-modul yang
dihasilkan tidak akan
selesai tepat waktu
sehingga asisten
praktikum juga akan
mengalami kemunduran
dalam menyiapkan
praktikum
• Apabila indikator nilai
mandiri pada Nilai Anti
Korupsi tidak diterapkan
maka akan berdampak
pada penyelesaian draft
e-modul yang terlambat,
karena penulis merasa
bahwa yang
seharusnya menulis e-
modul bukan dirinya
sendiri.
3 Menyusun Output : Agenda II Kegiatan ini Kegiatan Dampak nilai-nilai dasar
soal evaluasi Soal evaluasi per 1. Akuntabilita berkontribusi menyusun PNS pada kegiatan
MK Praktikum bab MK Praktikum s terhadap visi evaluasi menyusun soal evaluasi
PBAI PBAI Kejelasan PS S1 TIP pembelajaran MK Praktikum PBAI apabila
target yaitu Menjadi MK Praktikum tidak diterapkan

16
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu 1. Menyusun draft Bukti Fisik : program studi PBAI ini dapat diantaranya adalah sebagai
Pelaksanaan soal evaluasi per • Draft soal yang unggul mendukung berikut.
22-24 Juli bab evaluasi 2. Nasionalism dalam nilai-nilai • Apabila indikator nilai
2021 per bab e penerapan organisasi kejelasan target pada
Proses : MK Etos Kerja teknologi, sebagai berikut nilai akuntabilitas tidak
• Bekerja keras Praktikum Musyawarah manajemen dterapkan maka akan
menelaah PBAI dan rekayasa Akuntabel berdampak pada
beberapa poin 3. Etika Publik sistem Melaui kegiatan penyusunan soal yang
dari e-modul Sopan agroindustry ini merupakan tidak sesuai dengan CPL
untuk dibuat dapat dicapai. wujud dari dan CPMK yang telah
soal evaluasi 4. Komitmen Hal tersebut seluruh sivitas diterapkan
per bab yang Mutu DIKARENAKA akademik di • Apabila indikator nilai
berorientasi Orientasi N Kegiatan ini jurusan TIP UB etos kera pada nilai
mutu secara Mutu bertujuan untuk untuk Nasionalisme
mandiri menyusun menghasilkan (Ketuhanan) tidak
5. Anti Korupsi bahan evaluasi kualitas lulusan diterapkan maka akan
2. Menyampaikan Bukti Fisik : Kerja keras MK Praktikum yang berdampak pada
draft soal evaluasi • Tangkapa Mandiri PBAI berupa professional penyusunan soal
per bab pada tim n layar soal pretest meskipun evaluasi yang tidak
dosen pengampu WA yang Agenda III dan posttest kegiatan berorientasi pada CPMK
MK Praktikum menunjuk 1. Manajemen untuk tiap akademik saat sehingga kualitas
PBAI kan ASN materi ini dilaksanakan mahasiswa atau lulusan
bahwa Menyampaik sehingga secara daring. yang dihasilkan tidak
Proses : penulis an gagasan dalam proses Melalui bentuk dapat
Menyampaikan draft telah pada tim pelaksanaan evaluasi dipertanggungjawabkan
soal evaluasi per mengirim dosen pembelajaran pembelajaran • Apabila indikator nilai
bab kepada tim kan draft pengampu CPMK dapat yang tepat dan muasyawarah pada nilai
dosen pengampu soal MK dicapai, perangkat Nasionalisme
MK Praktikum PBAI pembelajaran

17
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
secara jelas dan pretest Praktikum Kegiatan ini yang efektif (Kerakyatan) tidak
sopan, dan post PBAI juga dapat menjaga diterapkan maka
berkoordinasi dan test MK berkontribusi kualitas akanberdampak pada
musyawarah Praktikum Menerima terhadap MIsi pembelajaran soal yang tidak mewakili
menerima masukan PBAI dan mengikuti PS S1 TIP tetap bermutu. dari ketiga dosen
dari tim dosen • Notulen arahan dan yaitu pengampu, karena tidak
pengampu MK hasil saran dari tim Menyelenggar didiskusikan dengan baik
Praktkum PBAI penyamp dosen akan proses sehingga soal hanya
lainnya untuk aian soal pengampu Pendidikan mewakili tim penulis saja
perbaikan draft soal dalam bidang • Apabila indikator nilai
evaluasi per bab 2. Pelayanan agroindustry sopan pada nilai dasar
Publik untuk etika publik tidak
Responsif menghasilkan diterapkan akan
3. Finalisasi draft Bukti Fisik : lulusan yang berdampak pada
soal evaluasi per • Soal 3. WoG professional, komunikasi yang tidak
bab MK Praktkum evaluasi Koordinasi berjiwa baik sehingga kerja sama
PBAI test MK dengan tim entrepreneur antar tim dosen
Praktikum dosen dan pengampu tidak dapat
Proses : PBAI pengampu berkepribadia berjalan optimal
• Bekerja keras mengenai n Indonesia. • Apabila indikator nilai
memperbaiki soal pretest Hal tersebut orientasi mutu pada nillai
draft soal dan post test dikarenakan dasar komitmen mutu
evaluasi per sebagai Melalui tidak diterapkan akan
bab jika ada evaluasi kegiatan berdampak pada kualitas
perbaikan dari pembelajaran penyusunan soal yang dihasilkan, jika
tim dosen MK soal evaluasi soal yang dibuat tidak
pengampu Praktikum pembelajaran berkualitas maka mutu
terkait materi PBAI MK Praktikum lulusan yang dihasilkan
praktikum PBAI PBAI dapat juga akan terdampak

18
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
secara mandiri memudahkan karena tidak tercapainya
hal ini dalam CPMK
merupakan mencapai • Apabila indikator nilai
wujud dari CPMK. kerja keras pada nilai
responsif dan dasar anti korupsi tidak
etos kerja diterapkan maka dapat
sebagaai berdampak pada
seorang dosen tertundanya penyelesaian
soal yang akan
berdampak juga terhadap
emodul yang dihasilkan
tidak akan tepat waktu
• Apabila indikator nilai
mandiri pada Nilai Anti
Korupsi tidak diterapkan
maka akan berdampak
pada penyelesaian soal
yang terlambat, karena
penulis merasa bahwa
yang seharusnya
membuat soal pada e-
modul bukan dirinya
sendiri.
4 Finalisasi e- Output : Agenda II Kegiatan ini Kegiatan Dampak apabila nilai-nilai
modul MK e-modul MK 1. Akuntabilita bertujuan untuk Finalisasi e- dasar PNS (ANEKA) tidak
Praktikum Praktikum PBAI s finalisasi e- modul MK diterapkan pada kegiatan
PBAI Tanggung modul MK Praktikum PBAI finalisasi e-modul MK
jawab Praktikum dapat Praktikum PBAI

19
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melengkapi draft Bukti Fisik : PBAI. menunjang nilai- diantaranya adalah sebagai
Waktu e-modul dengan • Draft e- Sehingga nilai organisasi berikut
Pelaksanaan evaluasi modul 2. Nasionalism kegiatan ini sebagai berikut • Jika nilai tanggung
26-29 Juli 2021 pembelajaran yang e dapat jawab pada
berupa soal telah Etos kerja berkontribusi Akuntabel akuntabilitas tidak
evaluasi per bab dilengkapi Tanggung terhadap visi Melalui finalisasi diterapkan maka
dengan jawab PS S1 TIP e-modul dapat kegiatan finalisasi e-
Proses : soal yaitu Menjadi lebih mudah modul MK PBAI tidak
Bekerja keras evaluasi 3. Etika Publik program studi dalam mencapai akan terlaksana
secara mandiri per bab Sopan yang unggul CPMK yang dengan baik, tim
untuk Bertanggung dalam telah ditetapkan. dosen pengampu
menambahkan jawab penerapan tidak ada tanggung
evaluasi Disiplin teknologi Informatif jawab untuk
pembelajaran manahemen Finalisasi e- menyelesaikan
berupa soal pretest 4. Komitmen dan rekayasa modul MK sehingga besar
dan post test pada mutu sistem praktikum PBAI kemungkinan
draft e-modul Orientasi agroindustry berupa e-modul praktikum daring tidak
sebagai wujud mutu karena melalui merupakan ada perbaikan
tanggung jawab e-modul dapat wujud dari nilai • Apabila indikator nilai
sebagai dosen 5. Anti Korupsi memudahkan informatif etos kerja pada nilai
pengampu Kerja keras sistem karena nasionalisme
praktikum PBAI Mandiri pembelajaran mendokumentas (Ketuhanan) tidak
praktikum dan ikan dokumen diterapkan maka
2. Finalisasi e-modul Bukti Fisik : Agenda III memudahkan pembejaran finalisasi e modul tidak
MK Praktikum e-modul yang 1. Manajemen mahasiswa supaya lebih akan dibuat dengan
PBAI telah selesai di ASN dalam informatif. baik, pengerjaan akan
layouting Menyampaik mencapai dilaksanakan secara
Proses : an hasil CPMK dan

20
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Bekerja keras perbaikan e- CPL yang telah asal-asalan yang
melakukan finalisasi modul pada ditetapkan penting jadi
dan layouting e- tim dosen • Apabila nilai
modul MK pengampu Selain itu, Nasionalisme, dengan
praktikum PBAI MK kegiatan indikator ketuhanan
dengan Praktikum finalisasi dan sub indikator
berorientasi mutu PBAI perangkat tanggung jawab tidak
secara mandiri hal pembelajaran terlaksana dengan
ini merupakan MK Praktikum baik maka finalisasi e-
wujud dari etos 2. WoG PBAI ini juga modul tidak akan
kerja sebagaai Koordinasi berkontribusi berjalan dengan
seorang dosen dan terhadap misi lancar, penulis akan
3. Mengirimkan e- Bukti Fisik : bekerjasama S1 TIP yaitu lalai apabila setiap
modul MK • Tangkapa dengan tim Menyelenggar tindakan kita
Praktikum PBAI n layar dosen akan proses dipertanggungjawabka
telah dilakukan WA pengampu Pendidikan n pada Tuhan YME,
finalisasi kepada mengirim MK Praktikum dalam bidang sehingga perbaikan
tim dosen kan hasil PBAI untuk agroindustry akan dilakukan secara
pengampu revisi e- finalisasi e- untuk asal-asalan
modul modul MK menghasilkan • Apabila indikator
Proses : • Notulen Praktikum lulusan yang sopan pada Nilai Etika
Menyampaikan hasil PBAI professional, publik tidak diterapkan
hasil finalisai e- penyamp berjiwa maka akan
modul MK aian e- 3. Pelayanan entrepreneur berdampak pada miss
Praktikum PBAI modul Publik dan communication antar
dan berkoordinasi Mudah berkepribadia tim dosen pengampu
terkait bahan Aksesibel n Indonesia. sehingga proses
pembelajaran Karena finalisasi e-modul
kepada tim dosen perangkat akan terganggu

21
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
pengampu pembelajaran • Apabila indikator
praktikum yang merupakan bertanggungjawab
lainnya melalui WA sarana untuk pada nilai Etika publik
grup dengan menyelenggara tidak diterapkan
Bahasa yang sopan kan proses dengan baik maka
agar lebih mudah Pendidikan. akan berdampak pada
dan aksesibel. kualitas finalisasi e-
Hasil finalisasi modul yang
disampaikan secara dihasilkan. E-modul
ontime sesuai tidak akan dibuat
dengan jadwal yang dengan baik, proses
telah ditetapkan layouting tidak akan
sebagai wujud maksimal
disiplin sebagai • Apabila indikator nilai
seorang dosen disiplin pada Etika
publik tidak diterapkan
maka proses finalisasi
e-modul tidak akan
dapat diselesaikan
secara tepat waktu
sehingga proses LA
akan tidak terealisasi
• Apabila indikator nilai
orientasi mutu pada
komitmen mutu tidak
diterapkan maka
finalisasi e-modul
tidak akan maksimal,

22
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
sebab sebagai dosen
pengampu tidak
memperhatikan
kualitas modul yang
dihasilkan
• Apabila indikator nilai
kerja keras pada anti
korupsi tidak
diterapkan maka
penulis aka nasal-
asalan dalam
melakukan finalisasi
e-modul MK
Praktikum PBAI
• Apabila indikator nilai
mandiri pada
antikorupsi tidak
diterapkan maka
proses finalisasi e-
modul tidak akan
berjalan dengan
efektif karena merasa
ada tim penanggung
jawab lainnya yang
akan memperbaikinya
5 Implementasi Output : Agenda II Kegiatan ini Kegiatan Dampak apabila nilai-nilai
e-modul pada e-modul yang 1. Akuntabilita bertujuan untuk implementasi e- dasar PNS (ANEKA) tidak
sudah diunggah s mengimplemen modul pada MK diterapkan pada kegiatan

23
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
MK Praktikum ke google Tanggung tasikan e- Praktikum PBAI Implementasi e-modul pada
PBAI classroom jawab modul yang ini dapat MK Praktikum PBAI
telah diperbaiki menunjang nilai- diantaranya adalah sebagai
2. Nasionalism untuk nilai di PS S1 berikut
Waktu Bukti Fisik : e memastikan TIP diantaranya • Jika nilai tanggung
Pelaksanaan • Terbentuk Musyawarah bahwa adalah sebagai jawab pada
30 Juli – 2 1. Membentuk WA WA grup perangkat berikut akuntabilitas tidak
Agustus 2021 grup asisten asisten 3. Etika Publik pembelajaran diterapkan maka
Sopan MK Praktikum Mudah kegiatan
Proses : PBAI telah Seluruh pihak implementasi e-
Berkoordinasi dan 4. Komitmen diberikan yang modul MK
bermusyawarah Mutu kepada berkepentingan Praktikum PBAI
dengan seluruh Efisien seluruh terhadap MK tidak akan
asisten praktikum mahasiswa Praktikum PBAI terlaksana dengan
PBAI melalui WAG 5. Anti Korupsi dan asisten dapat baik, tim dosen
dengan Mandiri praktikum dan mengakses pengampu tidak
menggunakan Kerja Keras dapat dengan perangkat ada tanggung
Bahasa yang sopan mudah dan pembelajaran jawab untuk
agar lebih mudah murah melalui google menyampaikan e-
dan efisien Agenda III diakses oleh classroom modul sehingga
2. Menyiapkan Bukti Fisik : 1. Manajemen seluruh pihak dengan mudah besar kemungkinan
google classroom • google ASN yang dan murah praktikum daring
sebagai media classroo menyampaik berkepentinga tidak ada perbaikan
berkomunikasi m untuk an e-modul n. Akuntabel dari periode
dengan MK Prak PBAI Materi dan sebelumnya
mahasiswa Praktikum pada asisten Kegiatan ini penilaian untuk • Apabila indikator
PBAI praktikum dapat MK Praktikum nilai musyawarah
Proses : berkontribusi PBAI ini telah

24
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Bekerja keras dan 2. Pelayanan terhadap disampaikan di yang ada pada
bertanggung Publik pencapaian visi awal melalui Nilai Nasionalisme
jawab untuk Efisien PS S1 TIP RPS dan untuk (Kerakyatan) tidak
menyiapkan google Mudah yaitu Menjadi penilaian diterapkan dengan
classroom MK Murah program studi terdapat rubrik baik maka kegiatan
Praktikum PBAI Aksesibel yang unggul yang menjadi menelaan
supaya mahasiswa/ dalam acuan, nilai pun implementasi e-
praktikan dapat 3. WoG penerapan akan secara modul pada MK
dengan mudah dan Koordinasi teknologi transparan Prak PBAI tidak
murah dalam dan manajemen diberikan akan dapat
mengakses materi bekerjasama dan rekayasa kepada dijalankan dengan
pembelajaran (e- dengan sistem mahasiswa baik, hal ini
modul) asisten agroindustry. disebabkan karena
praktikum Hal ini Informatif tidak ada diskusi
3. Mengunggah e- Bukti Fisik : untuk DIKARENAKA Mahasiswa dan komunikasi
modul MK • E-modul jalannya N e-modul dapat dengan yang baik antara
Praktikum PBAI yang praktikum yang akan mudah dosen dan asisten
telah selama 1 diberikan mendapatkan praktikum
Proses : diupload semester kepada informasi • Apabila indikator
Bekerja keras di google kedepan mahasiswa mengenai nilai sopan pada
secara mandiri classrom dapat praktikum PBAI Etika publik tidak
Mengunggah semua m memudahkan melalui platform diterapkan dengan
materi praktikum mahasiswa google baik maka proses
PBAI di google class untuk classroom diskusi antara
room agar mencapai dosen dan asisten
memudahkan dan CPMK dan praktikum MK Prak
murah praktikan CPL yang telah PBAI tidak dapat
untuk mengakses ditetapkan berjalan dengan
materi sehingga visi baik, karena

25
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dapat dikhawatirkan akan
diwujudkan. ada yang sakit hati
apabila tidak
Selain itu menggunakan tutur
kegiatan ini Bahasa yang
juga dapat sopan sehingga
berkontribusi implementasi e-
terhadap misi modul tidak dapat
PS S1 TIP berjalan optimal
yaitu • Apabila indikator
Menyelenggar nilai efisien pada
akan proses nilai dasar
Pendidikan Komitmen mutu
dalam bidang tidak diterapkan
agroindustry maka akan
untuk berdampak pada
menghasilkan pembuatan modul
lulusan yang hardcopy sehingga
professional, bersifat
berjiwa pemborosan,
entrepreneur menginat saat ini
dan semua sudah serba
berkepribadia digital sehingga
n Indonesia, modul dapat dibuat
hal ini dalam bentuk e-
DIKARENAKA modul
N implementasi • Apabila indikator
e-modul pada nilai mandiri pada
mahasiswa antikorupsi tidak

26
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dapat diterapkan maka
memudahkan proses
PS S1 TIP implementasi e-
untuk modul tidak akan
menghasilkan berjalan dengan
lulusan yang efektif karena
professional merasa ada tim
dan ahli di penanggung jawab
bidang lainnya yang akan
teknologi. melaksanakannya
• Apabila indikator
nilai kerja keras
pada anti korupsi
tidak diterapkan
maka penulis akan
asal-asalan dalam
melakukan
implementasi e-
modul MK
Praktikum PBAI

6 Menyusun Output : Agenda II Kegiatan ini Video Praktikum Dampak apabila nilai-nilai
video Video praktikum 1. Akuntabilita bertujuan untuk PBAI ini dapat dasar PNS (ANEKA) tidak
praktikum s menyusun menunjang nilai- diterapkan pada kegiatan
PBAI Tanggung video nilai di PS S1 penyusunan video
berbasis 1. Persiapan Bukti Fisik : jawab praktikum PBAI TIP diantaranya praktikum pada MK
daring pembuatan video Kejelasan dimana adalah sebagai Praktikum PBAI
praktikum target kegiatan ini berikut

27
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu • Catatan 2. Nasionalism dapat diantaranya adalah sebagai
Pelaksanaan Proses : materi e memudahkan Mudah berikut
3-6 Agustus Berkoordinasi yang Kerjasama seluruh Seluruh pihak • Jika nilai tanggung
2021 dengan ketua perlu mahasiswa yang jawab pada
asisten praktikum dibuat 3. Etika Publik untuk berkepentingan akuntabilitas tidak
untuk video dan Sopan mendapatkan terhadap MK diterapkan maka
mempersiapkan tidak materi Praktikum PBAI kegiatan
proses pembuatan 4. Komitmen praktikum dapat penyusunan video
video praktikum Mutu yang jelas, mengakses Praktikum PBAI
dengan Inovatif efektif dan video praktikum tidak akan
menggunakan efisien melalui google terlaksana dengan
Bahasa yang 5. Anti Korupsi classroom baik, tim dosen
sopan dan Kerja Keras Kegiatan ini dengan mudah pengampu dan
menjelaskan dapat dan murah asisten praktikum
kejelasan target berkontribusi tidak ada tanggung
materi mana saja Agenda III terhadap Informatif jawab untuk
yang akan 1. Manajemen pencapaian visi Mahasiswa membuat video
disiapkan video ASN PS S1 TIP dapat dengan • Apabila indikator
praktikumnya. menyampaik yaitu Menjadi mudah nilai kejelasan
2. Pembuatan video Bukti Fisik : an materi program studi mendapatkan target pada nilai
praktikum • Video mana saja yang unggul video praktikum akuntabilitas tidak
praktikum yang harus dalam PBAI melalui diterapkan maka
Proses : disiapkan penerapan platform google akan berdampak
Bekerja keras dan videonya teknologi classroom pada ketidak
Bekerjasama pada asisten manajemen tahuan asisten
dengan seluruh praktikum dan rekayasa praktikum mana
asisten praktikum sistem saja materi yang
yang bertanggung 2. Pelayanan agroindustry. akan dibuat video
jawab untuk Publik Hal ini dan tidak sehingga

28
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
membuat video Mudah DIKARENAKA pembuatan video
praktikum yang Aksesibel N video tidak dapat berjalan
inovatif, sehingga praktikum secara efektif dan
mahasiswa dapat 3. WoG yang nantinya efisien
lebih mudah dalam Koordinasi akan diberikan • Apabila indikator
mengakses materi dan kepada nilai kerjasama
praktikum bekerjasama mahasiswa yang ada pada
dengan dapat Nilai Nasionalisme
asisten memudahkan (Kerakyatan) tidak
praktikum mahasiswa diterapkan dengan
untuk untuk baik maka kegiatan
membuat mencapai penyusunan video
video CPMK dan praktikum pada MK
praktikum CPL yang telah Prak PBAI tidak
ditetapkan akan dapat
sehingga visi dijalankan dengan
dapat baik, hal ini
diwujudkan. disebabkan karena
tidak ada
Selain itu pembagian tugas
kegiatan ini yang jelas antara
juga dapat dosen dan asisten
berkontribusi praktikum
terhadap misi • Apabila indikator
PS S1 TIP nilai sopan pada
yaitu Etika publik tidak
Menyelenggar diterapkan dengan
akan proses baik maka proses
Pendidikan diskusi antara

29
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dalam bidang dosen dan asisten
agroindustry praktikum MK Prak
untuk PBAI tidak dapat
menghasilkan berjalan dengan
lulusan yang baik, karena
professional, dikhawatirkan akan
berjiwa ada yang sakit hati
entrepreneur apabila tidak
dan menggunakan tutur
berkepribadia Bahasa yang
n Indonesia, sopan sehingga
hal ini proses pembuatan
DIKARENAKA video praktikum
N video tidak dapat berjalan
praktikum yang optimal
diberikan • Apabila indikator
kepada nilai inovatif pada
mahasiswa nilai dasar
dapat Komitmen mutu
memudahkan tidak diterapkan
PS S1 TIP maka akan
untuk berdampak pada
menghasilkan pembuatan video
lulusan yang praktikum yang
professional membosankan dan
dan ahli di kurang menarik
bidang • Apabila indikator
teknologi. nilai kerja keras
pada anti korupsi

30
Keterkaitan Kontribusi
Kegiatan dan Penguatan Analisis Dampak Jika
Tahapan dan Proses Output dan Bukti Substansi Mata Terhadap Visi
No Tanggal Nilai Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Fisik Pelatihan Agenda II Misi
Pelaksanaan Organisasi Tidak Diterapkan
dan Agenda III Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
tidak diterapkan
maka asisten
praktikum dan
dosen akan asal-
asalan dalam
proses pembuatan
video praktikum
pada MK Praktikum
PBAI

31
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktialisasi ini direncanakan mulai tanggal 6 Juli 2021 hingga tanggal
6 Agustus 2021. Namun, kegiatan yang direncanakan selesai sebelum tanggal yang
ditetapkan, yaitu pada tanggal 2 Agustus 2021. Oleh sebab itu, penulis memiliki sedikit
tambahan waktu untuk menambah satu kegiatan yang dapat membantu pelaksanaan
praktikum MK Praktikum PBAI melalui proses pembuatan video praktikum. Adapun
secara singkat rincian kegiatan dan tahapan aktualisasi kami jabarkan dalam Tabel 2
di bawah ini.
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan dan Tahapan Bulan/ Minggu
Juli Agustus
2 3 4 5 1 2
1 Kegiatan Menelaah RPS praktikum PBAI
Tahapan Koordinasi dengan pimpinan (Ketua Lab
TAK) terkait metode pembelajaran MK
Praktikum PBAI secara daring
Tanggal : 6 Juli 2021
Berkoordinasi dengan team teaching terkait
perbaikan metode pembelajaran MK
Praktikum PBAI secara daring
Tanggal : 6 Juli 2021
Menelaah RPS MK Praktikum PBAI
Tanggal : 7 Juli 2021
Menyampaikan hasil telaah RPS Praktikum
PBAI kepada tim dosen pengampu MK
Praktikum PBAI
Tanggal : 8 Juli 2021
Memperbaiki RPS MK praktikum PBAI
sesuai dengan masukan tim dosen
pengampu lainnya
Tanggal 9 Juli 2021
2 Kegiatan Penyusunan draft e-Modul MK Praktikum
PBAI
Tahapan Menyiapkan bahan dan referensi untuk
penyusunan e-modul
Tanggal : 12 Juli 2021
Menyusun draft e-modul
Tanggal : 13-19 Juli 2021
Menyampaikan draft e-Modul kepada tim
dosen pengampu MK Praktikum PBAI
Tanggal : 20 Juli 2021
Merevisi draft e-modul MK Praktkum PBAI
Tanggal :21 Juli 2021
3 Kegiatan Menyusun soal evaluasi pembelajaran MK
Praktikum PBAI
Tahapan Menyusun draft soal evaluasi per bab
Tanggal : 22 Juli 2021
Menyampaikan draft soal evaluasi per bab
pada tim dosen pengampu MK Praktikum
PBAI
Tanggal : 23 Juli 2021

32
No Kegiatan dan Tahapan Bulan/ Minggu
Juli Agustus
2 3 4 5 1 2
Finalisasi draft soal evaluasi per bab MK
Praktkum PBAI
Tanggal : 24 Juli 2021)
4 Kegiatan Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI
Tahapan Melengkapi draft e-modul dengan evaluasi
pembelajaran berupa soal evaluasi per bab
Tanggal : 26 Juli 2021
Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI
Tanggal : 27-28 Juli 2021
Mengirimkan e-modul MK Praktikum PBAI
telah dilakukan finalisasi kepada tim dosen
pengampu
Tanggal : 29 Juli 2021
5 Kegiatan Implementasi e-modul pada MK Praktikum
PBAI
Tahapan Membentuk WA grup Asisten
Tanggal : 30 Juli 2021
Menyiapkan google classroom sebagai
media berkomunikasi dengan mahasiswa
Tanggal : 2 Agustus 2021
Mengunggah e-modul MK Praktikum PBAI
Tanggal : 2 Agustus 2021
6 Kegiatan Menyusun video praktikum PBAI berbasis
Tambahan daring
Tahapan Persiapan pembuatan video praktikum
Tanggal : 3 Agustus 2021
Pembuatan video praktikum
Tanggal : 4- 6 Agustus 2021

33
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya
Dalam proses pelaksanaan aktualisasi yang penulis laksanakan selama 30
hari kerja di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya, penulis menghadapi beberapa kendala dalam pelaksanaan tiap
kegiatan. Adapun kendala yang penulis hadapi dalam pelaksanaan tiap kegiatan
aktualisasi akan dituangkan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasinya


No Kegiatan Kendala Strategi Mengatasinya
1 Menelaah RPS Proses koordinasi awal Kegiatan diskusi tetap
Praktikum PBAI dengan kalab dan tim dilakukan menggunakan
dosen pengampu untuk zoom dan whatsapp
menelaah RPS pada agar dapat
awalnya direncanakan memudahkan
untuk dilakukan secara komunikasi untuk
daring, namun karena memperbaiki RPS MK
PPKM darurat Jawa Bali Praktikum PBAI
diberlakukan sejak
tanggal 3 Juli 2021
sehingga proses
koordinasi dan bimbingan
tidak dapat dilaksanakan
secara luring

2 Penyusunan draft e- Menyesuaikan materi Mencari berbagai


modul MK Praktikum yang lebih aplikatif dan referensi yang terbaru
PBAI diaplikasikan mahasiswa dan sahih
secara langsung serta
memilih materi praktikum
yang sesuai CPMK
namun tetap bisa
dilakukan mahasiswa di
rumah

3 Menyusun soal Menentukan kedalaman Berdiskusi dengan


evaluasi pembelajaran soal sehingga sesuai dosen pengampu yang
MK Praktikum PBAI dengan CPMK yang telah lebih senior agar
ditetapkan mendapatkan masukan
soal yang lebih baik

4 Finalisasi e-modul MK Membuat cover yang Menggunakan aplikasi


Praktikum PBAI menarik, pada saat canva untuk
sebelum pandemi ada memudahkan dalam
mahasiswa yang dapat mendesain cover e-
membantu untuk proses modul yang menarik
layouting

34
No Kegiatan Kendala Strategi Mengatasinya
5 Implementasi e-modul Memastikan semua Melakukan review tiap
pada MK Praktikum mahasiswa sebelum praktikum
PBAI mendownload dan berlangsung dengan
membaca emodul yang menggunakan soal
telah dibuat sehingga perbab yang telah
CPMK dapat dicapai dibuat
6 Menyusun video Keterbatasan SDM Melakukan editing
praktikum PBAI sehingga proses editing semenarik mungkin
berbasis daring video tidak dapat dengan SDM yang ada
maksimal. Kualitas video
yang dihasilkan sangat
sederhana

35
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Laporan aktualisasi ini dibuat berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah
disusun sebelumnya. Tujuan Aktualisasi penulis yang berjudul “Penyusunan E-Modul
Mata Kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri Berbasis Daring di Jurusan
Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya” adalah sebagai berikut
1. Memahami dan Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya
2. Memahami dan mengimplementasikan manajemen ASN,Whole of Government
(WoG) dan Pelayanan Publik yang baik pada Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
3. Menyusun e-modul sebagai salah satu perangkat pembelajaran MK Praktikum
Pengetahuan Bahan Agroindustri untuk memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran praktikum berbasis daring di Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
Isu yang diangkat pada Laporan aktualisasi ini adalah Belum terdapat e-
modul sebagai salah satu perangkat pembelajaran MK. Praktikum PBAI di
Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya, maka gagasan
inovatif yang penulis ajukan sebagai upaya penyelesaian masalah yaitu melalui
Penyusunan E-modul Mata Kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri
Berbasis Daring di Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya.
Selama proses aktualisasi penulis menerapkan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA),
manajemen ASN, Whole of Government (WoG) serta pelayanan publik. Harapannya
penulis dapat terus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-
hari baik di tempat kerja maupun tidak. Dalam upaya mewujudkan gagasan inovatif
pada kegiatan aktualisasi yang penulis laksanakan, diwujudkan dalam bentuk 5
kegiatan sebagai berikut
1. Menelaah perangkat pembelajaran praktikum PBAI
2. Penyusunan draft e-modul MK Praktikum PBAI
3. Menyusun soal-soal evaluasi MK Praktikum PBAI

36
4. Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI
5. Implementasi e-modul pada MK Praktikum PBAI

Adapun kegiatan tambahan yang dapat terlaksana diluar kegiatan yang telah
direncanakan adalah Menyusun video praktikum PBAI berbasis daring.
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI yang telah dilaksanakan didapatkan simpulan sebagai berikut
1. Penulis telah mengimplementasikan seluruh Nilai-nilai dasar ANEKA pada
setiap kegiatan dan tahapan pelaksanaan aktualisasi. Dengan demikian
pemahaman penulis terkait nilai-nilai dasar PNS semakin meningkat, sehingga
penulis berharap dapat terus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut di
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian penulis dapat berprogres untuk terus
menjadi seorang PNS yang berkarakter, professional, berdedikasi tinggi dan
dapat menghasilkan nilai tambah dalam dunia Pendidikan. Harapannya nilai-
nilai ini dapat terus penulis implementasikan di unit kerja yaitu di Jurusan
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya
2. Pada pelaksanaan aktualisasi penulis juga mengimplementasikan kedudukan
dan peran ASN dalam NKRI adapun kedudukan dan peran ASN di dalam NKRI
yang penulis telah lakukan adalah manajemen ASN, Whole of Government
(WoG) dan Pelayanan publik. Melalui kegiatan aktualisasi ini penulis
memposisikan sebagai pelayan publik dimana publik yang kami hadapi adalah
mahasiswa. Melalui penyusunan e-modul merupakan wujud implementasi
peran dan kedudukan ASN secara nyata dan terukur.
3. Kegiatan aktualisasi ini mengangkat isu “Belum tersedianya e-modul pada Mata
Kuliah Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri (PBAI) berbasis daring
Semester Ganjil 2021/2022 di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya” melalui gagasan pemecah isu
berupa “Menyediakan e-modul MK Praktikum PBAI melalui sistem daring”.
Pemecahan isu tersebut memiliki 5 kegiatan yang dapat berjalan dengan lancar
dan juga penulis dapat melaksanakan kegiatan tambahan berupa membuat
video praktikum sebagai kegiatan diluar rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan.

37
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan, maka
terdapat beberapa saran yang penulis ajukan, diantaranya adalah sebagai berikut
1. Sebagai seorang dosen PNS dalam menjalankan kegiatan TriDarma
Pendidikan tinggi diharapkan tetap mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi atau ANEKA.
2. Sebagai seorang dosen PNS dalam menjalankan kegiatan TriDarma
Pendidikan tinggi diharapkan dapat melaksanakan kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI dengan baik meliputi, manajemen ASN, Whole of Government
(WoG) dan pelayanan publik. Dimana bagi kami seorang dosen, publik yang
dimaksud adalah mahasiswa.
3. Kegiatan aktualisasi yang telah penulis laksanakan dapat memeberikan
manfaat bagi mata kuliah Praktikum PBAI, diharapkan kedepannya penulis
dapat melakukan perbaikan perbaikan yang sama untuk mata kuliah lain di
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya.

38
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Perlan) No. 12 tahun 2019 tentang
Pelatihan dasar CPNS
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Rencana Strategis Jurusan Teknologi Industri Pertanian 2019-2023. Fakultas
Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya
Rencana Strategis Program Studi Sarjana (PS S1) Teknologi Industri Pertanian 2019-
2023. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya
Statuta Universitas Brawijaya 2018

39
LAMPIRAN

40
KEGIATAN 1.
MENELAAH RPS MK PRAKTIKUM PBAI

Output :
RPS MK Praktikum PBAI yang telah diperbaiki

41
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN / PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH KODE RUMPUN MATA KULIAH BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl.
Penyusunan
Praktikum Pengetahuan bahan TPI 4219 (0-1) 5 28/08/2020
agroindustri
OTORISASI DOSEN PENGEMBANG RPS KOORDINATOR MK KAPRODI
Vindhya Tri Widayanti, STP,MP Nama Nama
Tanda Tangan Tanda Tangan Tanda Tangan

Capaian
CPL - PRODI
Pembelajaran
CPL 3 Mampu merancang dan melakukan eksperimen laboratorium dan/atau lapang serta mampu menganalisis dan
menginterpretasikan data yang dihasilkan dalam perspektif keteknikan

CP - MK
1 Mahasiswa mampu menganalisis karakteristik bahan baku agroindustri

2 Mahasiswa mampu mempraktekkan penanganan bahan baku agroindustri


3 Mahasiswa mampu mengolah dan membahas fenomena data yang didapat
Desikripsi Mata kuliah mengajarkan kepada mahasiswa untuk melaksanakan praktikum tentang metode analisis karakteristik bahan
Singkat MK baku agroindustri, metode penanganan bahan baku agroindustri

42
Materi 1. Karakterisasi bahan baku berdasarkan pola respirasi
Pembelajaran / 2. Asistensi analisis karakterisasi bahan baku berdasarkan pola respirasi
Pokok Bahasan 3. Praktek penanganan bahan baku agroindustry dengan berbagai metode
4. Asistensi evaluasi penanganan bahan baku agroindustry dengan berbagai metode
5. Analisis karakteristik bahan baku berbasis karbohidrat
6. Asistensi evaluasi karakteristik bahan baku berbasis karbohidrat
7. Analisis karakteristik bahan baku berbasis lemak
8. Asistensi evaluasi karakteristik bahan baku berbasis lemak
9. Analisis karakteristik bahan baku berbasis protein
10. Asistensi evaluasi karakteristik bahan baku berbasis protein
11. Analisis karakteristik metabolit sekunder pada bahan baku agroindustri
12. Asistensi karakteristik metabolit sekunder pada bahan baku agroindustri
13. Evaluasi fenomena perubahan karakteristik fisiko kimia akibat proses pengolahan
14. Asistensi evaluasi fenomena perubahan karakteristik fisiko kimia akibat proses pengolahan
Pustaka Utama
1. Amalendu Chakraverty, Arun S. Mujumdar, Hosahalli S. Ramaswamy. 2003. Handbook of postharvest technology. CRC Press
2. Florkowski, Wojciech J. 2009. Postharvest Handling: A Systems Approach. Amazone Kindle
Pendukung

Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:


Pembelajaran Zoom - Timbangan analitik
- Buret
- Refrigerator
- Oven
- Spektrofotometer
- Coloreader

Team Teaching
1. Vindhya Tri Widayanti, STP, MP
2. Claudia Gadizza P, STP, M.Si

43
3. Ika Atsari Devi, STP, MP
Mata Kuliah 1. Pengetahuan bahan agroindustri
Prasyarat

Tabel Derajat Keterkaitan Mata Kuliah terhadap IRMA


SMT Kode MK Nama Mata Kuliah SKS CP-1 CP-2 CP-3 CP-4 CP-5 CP6 CP-7
2 TPI 4219 PratikumPengetahuan bahan (0-1)
agroindustri

Tabel Rencana Pembelajaran Semester


No. CPL CPMK Sub-CPMK Materi Indikator Kriteria & Metode Waktu Bahan Bobot Bobot
(sebagai Pembelajaran Bentuk Pembelajaran (Durasi) Kajian Penilaian CPL
kemampuan Penilaian (Kuliah / [Pustaka] (%)
akhir yang Tugas /
diharapkan) bentuk
pembelajaran
lain)
1 (3) (1) Mampu Karakterisasi Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) 5%
melakukan bahan baku terhadap menit
analisis berdasarkan metode
karakteristik pola respirasi analisis
bahan baku Ketepatan
berdasarkan dalam
pola respirasi penggunaan
instrument
analisis
2 (3) (3) Mampu Analisis data Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) 10%
menganalisis hasil analisis dalam 2. Laporan menit
data hasil Karakterisasi menganalisis 3. UAP
analisis bahan baku data dan

44
Karakterisasi berdasarkan membahas
bahan baku pola respirasi data yang
berdasarkan didapat
pola respirasi

3 (3) (2) Mampu Praktek Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) 5%
melakukan penanganan terhadap menit
Praktek bahan baku metode
penanganan agroindustry analisis
bahan baku dengan Ketepatan
agroindustry berbagai dalam
dengan metode penggunaan
berbagai instrument
metode analisis

4 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) 10%
menganalisis Praktek dalam 2. Laporan menit
data Praktek penanganan menganalisis 3. UAP
penanganan bahan baku data dan
bahan baku agroindustry membahas
agroindustry dengan data yang
dengan berbagai didapat
berbagai metode
metode

5 (3) (1) Mampu Analisis Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (6) 5%
melakukan karakteristik terhadap menit
Analisis bahan baku metode
karakteristik berbasis analisis
bahan baku karbohidrat

45
berbasis Ketepatan
karbohidrat dalam
penggunaan
instrument
analisis
6 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (6) 10%
menganalisis analisis dalam 2. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 3. UAP
analisis bahan baku data dan
karakteristik berbasis membahas
bahan baku karbohidrat data yang
berbasis didapat
karbohidrat
7 (3) (1) Mampu Analisis Ketepatan Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (6) 5%
melakukan karakteristik dalam menit
analisis bahan baku memilih
karakteristik berbasis lemak metode
bahan baku analisis
berbasis sensoris yang
lemak sesuai
Ketepatan
dalam
pelaksanaan
metode
analisis
8 (3) (3) Mampu Metode Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (6) 10%
menganalisis Analisis dalam 2. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 3. UAP
analisis bahan baku data dan
karakteristik berbasis lemak membahas

46
bahan baku data yang
berbasis didapat
lemak

9 (3) (1) Mampu Metode Ketepatan Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (3) 5%
melakukan Analisis dalam metode menit
analisis karakteristik analisis TPC
Analisis bahan baku
karakteristik berbasis
bahan baku protein
berbasis
protein

10 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (3) 10%
menganalisis Analisis dalam 2. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 3. UAP
analisis bahan baku data dan
karakteristik berbasis membahas
bahan baku protein data yang
berbasis didapat
protein

11 (3) (1) Mampu Analisis Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (3) 5%
melakukan karakteristik terhadap menit
analisis metabolit metode
Analisis sekunder analisis
karakteristik pada bahan Ketepatan
metabolit baku dalam
sekunder agroindustri penggunaan
pada bahan

47
baku instrument
agroindustri analisis
12 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (3) 10%
menganalisis analisis dalam 2. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 3. UAP
Analisis metabolit data dan
karakteristik sekunder membahas
metabolit pada bahan data yang
sekunder baku didapat
pada bahan agroindustri
baku
agroindustri
13 (3) (2) Mampu Evaluasi Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) 5%
melakukan fenomena terhadap menit
Evaluasi perubahan metode
fenomena karakteristik analisis
perubahan fisiko kimia Ketepatan
karakteristik akibat proses dalam
fisiko kimia pengolahan penggunaan
akibat proses instrument
pengolahan analisis

14 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 1. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) 5%
menganalisis evaluasi dalam 2. Laporan menit
data hasil fenomena menganalisis 3. UAP
analisis perubahan data dan
metode karakteristik membahas
Evaluasi fisiko kimia data yang
fenomena akibat proses didapat
perubahan pengolahan

48
karakteristik
fisiko kimia
akibat proses
pengolahan

UAP

49
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 1

Kegiatan : Menelaah RPS MK Praktikum PBAI


Tahapan : Koordinasi dengan pimpinan (Ketua Lab TAK) terkait metode
pembelajaran MK Praktikum PBAI secara daring
Proses : Saya Menghubungi ketua laboratorium TAK (Teknologi Agrokimia)
dengan sopan untuk mendiskusikan RPS Praktikum PBAI yang
sebelumnya telah berjalan. Berkoordinasi mengenai peralatan
laboratorium yang dapat digunakan untuk praktikum dengan
menggunakan Bahasa yang Sopan

Bukti 1.1 Tangkapan layar wa koordinasi rencana perbaikan RPS dengan kalab

Keterangan : Penulis menghubungi kepala Lab TAK untuk perbaikan praktikum PBAI

50
NOTULEN DISKUSI

Peserta : VTW, HYS


Tanggal : 6 Juli 2021
Pukul : 11.00 – 11.30 WIB
Agenda : Diskusi revisi RPS MK Prak PBAI
Media : WA

VTW 1. Menyampaikan permohonan izin untuk mengambil salah satu


MK praktikum yang ada di Lab TAK untuk digunakan sebagai
kegiatan aktualisasi
2. Menyampaikan akan memperbaiki RPS Prak PBAI
3. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan
dengan kondisi pembelajaran daring
4. Membuat e-modul
5. Mempersiapkan materi yang akan dibuat video
HYS 1. Mengizinkan untuk memperbaiki MK Prak PBAI
2. RPS silahkan diperbaiki
3. Silahkan membuat perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi saat ini
4. Diperhatikan CPMK dan sub CPMK nya jangan sampai
menyimpang dari sana

51
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 2

Kegiatan : Menelaah RPS MK Praktikum PBAI


Tahapan : Berkoordinasi dengan team teaching terkait perbaikan metode
pembelajaran MK Praktikum PBAI secara daring
Proses : Menyampaikan gagasan perbaikan perangkat pembelajaran
kepada pengampu praktikum PBAI yang lainnya secara sopan dan
transparan. Berkoordinasi dan bermusyawarah menyampaikan
gagasan secara sopan dan jelas serta menghargai pendapat
dengan saling menghormati masukan dari berbagai pihak untuk
perbaikan perangkat pembelajaran kedepan

Bukti 1.2 Tangkapan layar WA koordinasi perbaikan perangkat pembelajaran dengan


tim dosen Pengampu MK Praktikum PBAI

Keterangan : Penulis berdiskusi melalui WA grup tim dosen pengampu MK Praktikum PBAI

52
NOTULEN DISKUSI

Peserta : VTW, CGP, IAD


Tanggal : 7 Juli 2021
Pukul : 12.00 – 12.30 WIB
Agenda : Diskusi Perbaikan MK Prak PBAI
Media : WA

VTW 1. Pelaksanaan praktikum semester ini masih daring


2. Pelaksanaan prak PBAI tahun lalu kurang optimal
3. Mahasiswa tidak memiliki skill lab dan tidak kenal alat-alat
yang ada di Lab TAK
4. RPS perlu disesuaikan
5. Perlu dibuatkan e-modul

CGP 1. Tahun lalu awal pandemi sehingga kurang optimal


2. E-modul bisa dibuat kalau RPS sudah diperbaiki
3. Susunan materinya tetap saja cuman analisisnya aja yang
diganti disesuaikan

IAD 1. Jangan semua materi dibuat video


2. Ada beberapa materi yang mahasiswa melakukan praktikum di
rumah supaya ada gregetnya
3. Videonya dibuat per materi saja
4. E-modul dibuat lebih menarik

53
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 3

Kegiatan : Menelaah RPS MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menelaah RPS MK Praktikum PBAI
Proses : Saya Bekerja keras menelaah RPS MK Praktikum PBAI yang telah
ada sebelumnya secara mandiri. Kemudian memberikan catatan
materi-materi yang harus diperbaiki dan disesuaikan dengan
metode pembelajaran daring saat ini.

54
Bukti 1.3 Draft hasil telaah RPS MK Praktikum PBAI

55
Ket : Penulis menelaah RPS PRAK PBAI

56
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 4

Kegiatan : Menelaah RPS MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menyampaikan hasil telaah RPS Praktikum PBAI kepada tim dosen
pengampu MK Praktikum PBAI
Proses : Menyampaikan hasil telaah RPS MK Praktikum PBAI kepada tim
dosen pengampu MK praktikum PBAI yang lainnya secara sopan
dan transparan. Berkoordinasi dan menyampaikan gagasan secara
sopan dan jelas serta mendengarkan masukan dan menghargai
pendapat dari berbagai pihak untuk perbaikan draft RPS.

Bukti 1.4 Tangkapan layar zoom dengan tim dosen pengampu MK praktikum PBAI
lainnya

57
Bukti 1.4 Notulen hasil diskusi perbaikan RPS MK praktikum PBAI

NOTULEN RAPAT

Peserta : VTW, IAD, CGP


Tanggal : 8 Juli 2021
Pukul : 10.00 – 11.00 WIB
Agenda : Pembahasan materi pembelajaran MK Prak PBAI
Media : Zoom

VTW 1. Kita perlu perbaiki RPS disesuaikan dengan modul yang nantinya diberikan
kepada mahasiswa
2. Modul akan dibuat dalam bentuk e-modul
3. Beberapa materi seperti respirasi bisa dibuat mahasiswa scr mandiri di rumah
4. Perlu dibuatkan video pengenalan alat lab TAK, karena mahasiswa belum pernah
ada skill lab sama sekali

CGP 1. Untuk materi yang initeraksi komponen dibuatkan produk saja dimana ada KH,
Protein dan lemak, kemudian dianalisa interaksinya misalkan dalam kondisi
panas, apa saja yg bisa diamati secara visual
2. Selama bisa dikerjakan mahasiswa di rumah lebih baik, nanti diperkuat dengan
asistensi

IAD 1. Setuju dengan CGP


2. Untuk materi bioaktif jangan sampai sama dengan praktikum aneval
3. Tahun lalu sudah warna, mungkin tahun ini bisa analisa antioksidan pakai spektro
aja dihubungkan dengan proses ekstraksi yg berbeda-beda ini lebih aplikatif
sehingga mahasiswa punya gambaran riset kedepannya

58
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 5

Kegiatan : Menelaah RPS MK Praktikum PBAI


Tahapan : Memperbaiki RPS MK praktikum PBAI sesuai dengan masukan tim
dosen pengampu lainnya
Proses : Bekerja keras memperbaiki RPS sesuai dengan masukan dari
dosen pengampu praktikum PBAI lainnya. Bertanggung jawab untuk
menyelesaikan perbaikan dokumen tepat waktu sebagai wujud
disiplin dan orientasi mutu dalam bekerja.

59
Bukti 1.5 RPS MK Praktikum PBAI yang telah diperbaiki

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN / PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH KODE RUMPUN MATA KULIAH BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl.
Penyusunan
Praktikum Pengetahuan bahan TPI 4219 (0-1) 5 28/08/2020
agroindustri
OTORISASI DOSEN PENGEMBANG RPS KOORDINATOR MK KAPRODI
Vindhya Tri Widayanti, STP,MP Nama Nama
Tanda Tangan Tanda Tangan Tanda Tangan

Capaian
CPL - PRODI
Pembelajaran
CPL 3 Mampu merancang dan melakukan eksperimen laboratorium dan/atau lapang serta mampu menganalisis dan
menginterpretasikan data yang dihasilkan dalam perspektif keteknikan

CP - MK
1 Mahasiswa mampu menganalisis karakteristik bahan baku agroindustri

2 Mahasiswa mampu mempraktekkan penanganan bahan baku agroindustri


3 Mahasiswa mampu mengolah dan membahas fenomena data yang didapat

60
Desikripsi Mata kuliah mengajarkan kepada mahasiswa untuk melaksanakan praktikum tentang metode analisis karakteristik bahan
Singkat MK baku agroindustri, metode penanganan bahan baku agroindustri
Materi 15. Karakterisasi bahan baku berdasarkan pola respirasi
Pembelajaran / 16. Asistensi analisis karakterisasi bahan baku berdasarkan pola respirasi
Pokok Bahasan 17. Praktek penanganan bahan baku agroindustry dengan berbagai metode
18. Asistensi evaluasi penanganan bahan baku agroindustry dengan berbagai metode
19. Analisis karakteristik bahan baku berbasis karbohidrat
20. Asistensi evaluasi karakteristik bahan baku berbasis karbohidrat
21. Analisis karakteristik bahan baku berbasis lemak
22. Asistensi evaluasi karakteristik bahan baku berbasis lemak
23. Analisis karakteristik bahan baku berbasis protein
24. Asistensi evaluasi karakteristik bahan baku berbasis protein
25. Analisis karakteristik metabolit sekunder pada bahan baku agroindustri
26. Asistensi karakteristik metabolit sekunder pada bahan baku agroindustri
27. Evaluasi fenomena perubahan karakteristik fisiko kimia akibat proses pengolahan
28. Asistensi evaluasi fenomena perubahan karakteristik fisiko kimia akibat proses pengolahan
Pustaka Utama
3. Amalendu Chakraverty, Arun S. Mujumdar, Hosahalli S. Ramaswamy. 2003. Handbook of postharvest technology. CRC Press
4. Florkowski, Wojciech J. 2009. Postharvest Handling: A Systems Approach. Amazone Kindle
Pendukung

Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:


Pembelajaran Zoom - Timbangan analitik
- Buret
- Refrigerator
- Oven
- Spektrofotometer
- Coloreader

Team Teaching

61
4. Vindhya Tri Widayanti, STP, MP
5. Claudia Gadizza P, STP, M.Si
6. Ika Atsari Devi, STP, MP
Mata Kuliah 6. Pengetahuan bahan agroindustri
Prasyarat

Tabel Derajat Keterkaitan Mata Kuliah terhadap IRMA


SMT Kode MK Nama Mata Kuliah SKS CP-1 CP-2 CP-3 CP-4 CP-5 CP6 CP-7
2 TPI 4219 PratikumPengetahuan bahan (0-1)
agroindustri

Tabel Rencana Pembelajaran Semester


No. CPL CPMK Sub-CPMK Materi Indikator Kriteria & Metode Waktu Bahan Bobot Bobot
(sebagai Pembelajaran Bentuk Pembelajaran (Durasi) Kajian Penilaian CPL
kemampuan Penilaian (Kuliah / [Pustaka] (%)
akhir yang Tugas /
diharapkan) bentuk
pembelajaran
lain)
1 (3) (1) Mampu Karakterisasi Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) 5%
melakukan bahan baku terhadap menit
analisis berdasarkan metode
karakteristik pola respirasi analisis
bahan baku Ketepatan
berdasarkan dalam
pola respirasi penggunaan
instrument
analisis
2 (3) (3) Mampu Analisis data Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) 10%
menganalisis hasil analisis dalam 5. Laporan menit

62
data hasil Karakterisasi menganalisis 6. UAP
analisis bahan baku data dan
Karakterisasi berdasarkan membahas
bahan baku pola respirasi data yang
berdasarkan didapat
pola respirasi

3 (3) (2) Mampu Praktek Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) 5%
melakukan penanganan terhadap menit
Praktek bahan baku metode
penanganan agroindustry analisis
bahan baku dengan Ketepatan
agroindustry berbagai dalam
dengan metode penggunaan
berbagai instrument
metode analisis

4 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) 10%
menganalisis Praktek dalam 5. Laporan menit
data Praktek penanganan menganalisis 6. UAP
penanganan bahan baku data dan
bahan baku agroindustry membahas
agroindustry dengan data yang
dengan berbagai didapat
berbagai metode
metode

5 (3) (1) Mampu Analisis Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (6) 5%
melakukan karakteristik terhadap menit
Analisis bahan baku

63
karakteristik berbasis metode
bahan baku karbohidrat analisis
berbasis Ketepatan
karbohidrat dalam
penggunaan
instrument
analisis
6 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (6) 10%
menganalisis analisis dalam 5. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 6. UAP
analisis bahan baku data dan
karakteristik berbasis membahas
bahan baku karbohidrat data yang
berbasis didapat
karbohidrat
7 (3) (1) Mampu Analisis Ketepatan Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (6) 5%
melakukan karakteristik dalam menit
analisis bahan baku memilih
karakteristik berbasis lemak metode
bahan baku analisis
berbasis sensoris yang
lemak sesuai
Ketepatan
dalam
pelaksanaan
metode
analisis
8 (3) (3) Mampu Metode Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (6) 10%
menganalisis Analisis dalam 5. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 6. UAP

64
analisis bahan baku data dan
karakteristik berbasis lemak membahas
bahan baku data yang
berbasis didapat
lemak

9 (3) (1) Mampu Metode Ketepatan Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (3) 5%
melakukan Analisis dalam metode menit
analisis karakteristik analisis TPC
Analisis bahan baku
karakteristik berbasis
bahan baku protein
berbasis
protein

10 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (3) 10%
menganalisis Analisis dalam 5. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 6. UAP
analisis bahan baku data dan
karakteristik berbasis membahas
bahan baku protein data yang
berbasis didapat
protein

11 (3) (1) Mampu Analisis Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) (3) 5%
melakukan karakteristik terhadap menit
analisis metabolit metode
Analisis sekunder analisis
karakteristik pada bahan Ketepatan
metabolit dalam

65
sekunder baku penggunaan
pada bahan agroindustri instrument
baku analisis
agroindustri
12 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) (3) 10%
menganalisis analisis dalam 5. Laporan menit
data hasil karakteristik menganalisis 6. UAP
Analisis metabolit data dan
karakteristik sekunder membahas
metabolit pada bahan data yang
sekunder baku didapat
pada bahan agroindustri
baku
agroindustri
13 (3) (2) Mampu Evaluasi Pemahaman Pre pos tes Praktikum 170 (1) (2) 5%
melakukan fenomena terhadap menit
Evaluasi perubahan metode
fenomena karakteristik analisis
perubahan fisiko kimia Ketepatan
karakteristik akibat proses dalam
fisiko kimia pengolahan penggunaan
akibat proses instrument
pengolahan analisis

14 (3) (3) Mampu Asistensi Ketepatan 4. Asistensi Praktikum 170 (1) (2) 5%
menganalisis evaluasi dalam 5. Laporan menit
data hasil fenomena menganalisis 6. UAP
analisis perubahan data dan
metode karakteristik membahas
Evaluasi fisiko kimia

66
fenomena akibat proses data yang
perubahan pengolahan didapat
karakteristik
fisiko kimia
akibat proses
pengolahan

UAP

67
KEGIATAN 2.
PENYUSUNAN DRAFT E-MODUL MK PRAKTIKUM PBAI

Output :
Draft E-modul MK Praktikum PBAI

68
Keterangan : berikut merupakan gambar screenshoot revisi e-modul, versi lengkap revisi
emodul dapat diakses di https://drive.google.com/file/d/1Py0RrXaljFT-
eD36Skl2Mj3Wsdmax93D/view?usp=sharing

E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

E-MODUL

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN


AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DISUSUN OLEH :
VINDHYA TRI WIDAYANTI, STP, MP

69
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI
BAB II
KARAKTERISASI BAHAN BAKU BERDASARKAN POLA 2.4 Dasar Teori
RESPIRASI BAB I Respirasi adalah suatu proses perombak
KARAKTERISASI BAHAN BAKU BERDASARKAN POLA RESPIRASI senyawa organik oleh O2 menjadi CO2, H2O dan
2.1 Pendahuluan hakikatnya, respirasi adalah reaksi redoks, dim
Bahan hasil pertanian yang sudah dipanen oleh petani masih
1.1 Pendahuluan dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang dis
melakukan respirasi. Respirasi merupakan pemecahan komponen oksidator mengalami reduksi menjadi H2O.
Bahan hasil pertanian yang sudah dipanen oleh petani masih melakukan respirasi.
organik (karbohidrat, lemak, dan protein) menjadi produk sederhana Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
Respirasi merupakan pemecahan komponen organik (karbohidrat, lemak, dan protein)
dan energi. Respirasi menyebabkan produk mengalami perubahan. a. Faktor Internal
menjadi produk
Pola respirasi dansederhana dandibagi
produksi etilen energi. Respirasi
menjadi 2 yaknimenyebabkan
klimaterik produk mengalami Substrat
1) Ketersediaan
perubahan. Pola respirasi
dan non-klimaterik. dan produksi
Etilen merupakan etilen
hormon dibagi
alami yangmenjadi 2 yakni klimaterik
diproduksi dan non-dengan kandungan substrat yang
Tumbuhan
klimaterik.
oleh beberapaEtilen merupakan
buah hormon alami
selama pematangan serta yang diproduksi
mempercepat oleh beberapa
proses buah respirasi
melakukan selama dengan laju yang rendah, seda
pematangan produk
pematangan (Wijana, 2012).proses
serta mempercepat Sepertipematangan
halnya sifat fisiknya,
produk (Wijana,substrat
2012).yang tersedia cukup banyak maka laju
Seperti
sifat kimia buah dan sayur berbeda untuk masing-masing jenis
halnya sifat fisiknya, sifat kimia buah dan sayur berbeda untuk masing-masing jenismeningkat.
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia buah dan sayur biasanya 2) Tipe dan Umur Tumbuhan.
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia buah dan sayur biasanya ditetapkan secara
ditetapkan secara objektif kuantitatif. Contoh buah yang tergolong Setiap spesies tumbuhan memiliki perbedaan
objektif kuantitatif.
klimaterik adalah pisang, tomat, pepaya, mangga, apel dan lain-lain. sehingga laju respirasi masing-masing spesies a
sedangkan buah yang tergolong non klimaterik adalah nanas, Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yan
2.2 Tujuan
anggur, jeruk,Praktikum
dan lain-lain. dibanding tumbuhan yang tua, dan organ tumbuhan
1. Mengetahui cara menentukan laju respirasi buah-buahan dalam masa pertumbuhan. Buah-buahan dapat
2.22.Tujuan
Menentukan laju respirasi buah klimakterik dan non klimakterik menjadi dua kategori berdasarkan laju respirasiny
Praktikum
1. Mengetahui
3. Membedakan cara menentukan lajubuah-bahan
laju respirasi respirasi buah-buahan
pada suhu yang berbeda klimaterik dan buah non-klimaterik. Buah klimaterik
2. Menentukan laju respirasi buah klimakterik dan non klimakterik yang memiliki kenaikan laju respirasi ke tingkat yan
3.Membedakan laju respirasi buah-bahan pada suhu yang berbeda. sebelum pemasakan, sehingga buah cepat mengal
2.3 Alat dan Bahan atau pembusukan. Buah non-klimaterik adalah bu
2.3 Alat dan Bahan mengalami kenaikan atau perubahan laju resp
Alat Bahan pematangan buah non-klimaterik terjadi saat buah
-Pisau -Pisang pada pohonnya, sedangkan buah klimaterik akan
-Wadah tertutup/ Plastik -Jeruk setelah buah dipanen.
-Kertas Label 3) Jenis Jaringan
-KMnO4

2.4 Dasar Teori


Respirasi adalah suatu proses perombakan senyawa- senyawa organik oleh O2
menjadi CO2, H2O dan energi. Pada hakikatnya, respirasi adalah reaksi redoks, dimana
substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O. Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:

a. Faktor Internal
1. Ketersediaan Substrat
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi
dengan laju yang rendah, sedangkan apabila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.

70
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB II
PENANGANAN SEGAR PRODUK HORTIKULTURA

2.1 Pendahuluan
1. Pengamatan Beberapa Sifat Kimia Buah dan Sayur
Hortikultura berasal dari kata latin “hortus”, yang berarti kebun atau pekarangan
dan “colere” yang berarti membudidayakan, sehingga arti hortikultura dalam arti
luas sebagai kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan di dalam lingkup
pekarangan. Secara garis besar, komoditas hortikultura terdiri dari kelompok
tanaman sayuran (vegetables), buah (fruits), tanaman berkhasiat obat (medicinal
palants), tanaman hias (ornamental plants) termasuk didalamnya tanaman air,
lumut dan jamur yang dapat berfungsi sebagai sayuran, tanaman obat atau
tanaman hias. Ciri yang sangat penting dari komoditas hortikultura adalah sifat
bahannya yang cepat mengalami pembusukan, padahal produk hortikultura
bernilai sangat tinggi pada kondisi segar. Hal ini menyebabkan produk hortikultura
harus segera dijual setelah panen, kecuali kalau ada teknologi penyimpanan yang
dapat menunda penjualannya (Direktorat Jendral Hortikultura, 2013).
2. Penanganan Segar
Macam-macam penanganan segar produk hortikultura (Wijana, 2012):
1. Perlakuan fisis (pendinginan dan pembekuan)
Penyimpanan di atas suhu beku dan di bawah 15oC (chilling storage). Tiap
komoditi mempunyai suhu optimum yang berbeda, suhu yang tidak tepat
dapat menyebabkan kerusakan produk. Pendinginan tak berpengaruh pada
rasa buah.
2. Perlakuan atmosfer terkendali
• Pengemasan dengan polietilen (PE)
• Controlled Atmosphere Storage (CAS), komposisi udara O2 dan CO2
diatur, semakin banyak CO2
• Modified Atmosphere Storage (MAS), buah-buahan dimasukkan
kantong plsatik kemudian ditutup rapat, akibat plastik agak kedap
maka akan terjadi kejenuhan komposisi O2 dan CO2 , semakin
rendah O2 dan semakin banyak CO2 maka kecepatan respirasi
menurun. CAS dan MAS memerlukan plastik yang permeabilitas
terhadap air, O2 dan CO2 tertentu.
3. Perlakuan kimia (karbid)
Karbid digunakan untuk mempercepat proses pematangan buah. Aplikasi
karbid pada buah harus dilakukan pada ruang terkendali.

71
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB III
KARBOHIDRAT
3.1 Teori
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen
dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi seharihari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Pati merupakan karbohidrat yang tersimpan di dalam rumbuh-tumbuhan dan
menjadi karbohidrat utama bagi manusia. Pati banyak terdapat di dalam padi-padian, biji-
bijian, dan umbi-umbian. Sebagian besar pati di simpan dalam akar,umbi,akar,biji buah
dan umbi lapis. Simpanan cadangan tersebut berada dalam bentuk granula-granula
berukuran lebih besar,disebut dengan pati cadangan. Pengujian pati dapat digunakan
larutan iodine (lugol) yang membentuk warna biru. Granula pati memiliki beragam bentuk
(bulat, oval, lenticular, poligonal) dan ukuran (diameter 2–100 μm) yang sifatnya spesifik
species. Umumnya, granula pati serealia lebih kecil dari pati umbi-umbian dan kacang-
kacangan (Liu, 2005). Amilosa dan amilopektin adalah polisakarida utama penyusun pati.
Penepungan (penggilingan) adalah proses penghancuran biji menjadi butiran
halus hingga menjadi tepung. Penepungan (penggilingan) dapat dilakukan secara
tradisional, yaitu menggunakan alat penumbuk dan dapat pula secara mekanis yaitu
menggunakan mesin penepung yang telah ada di pasaran. Penepungan (penggilingan)
secara tradisional yang dilakukan dengan penumbukan memakan waktu yang lama dan
menghasilkan rendemen tepung yang rendah, sehingga perlu peningkatan efisiensinya
dengan menggunakan mesin. Terdapat 2(dua) cara yang dikenal dalam proses
penepungan, yaitu penepungan cara basah dan cara kering. Kedua cara tersebut pada
prinsipnya berusaha memisahkan lembaga dari bagian tepungnya ( Sumariana, 2008).
Pati tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstraksi ubi kayu melalui proses
pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati, dan pengeringan. Salah satu
tepung dari umbi-umbian adalah tepung singkong. Tepung singkong dapat digunakan
sebagai pensubstitusi tepung terigu seperti halnya pati tapioka. Berbeda halnya dengan
tapioka yang merupakan pati dari singkong, tepung singkong adalah hasil penepungan
semua komponen yang ada pada singkong (bukan hanya pati). Pembuatan tepung
merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan kadar asam sianida sampai batas
yang aman untuk dikonsumsi manusia. Cara pembuatan tepung singkong yang baik
melalui proses perendaman, pemarutan, pengepresan, penjemuran, penggilingan, dan
pengayakan (30-40 mesh) (Astawan, 2006).

11

72
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB IV
LEMAK DAN MINYAK

4.1 Pendahuluan
1. Pengertian Lemak
Lemak adalah satu zat gizi makro yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk
menyimpan kelebihan energi yang berasal dari makanan. karena itu, lemak memiliki
berbagai fungsi yang sangat penting untuk mempertahankan tubuh tetap sehat. dan
kebutuhan lemak harian untuk orang indonesia adalah sekitar 15% dari kebutuhan energi
total. Lemak merupakan eiter dari asam lemak dan gliserol, Lemak memiliki bernagai
macam fungsi diantaranya :
• Sumber energi
• Alat angkut vitamin larut lemak
• Penghemat protein
• Sebagai pelumas
• Memelihara suhu tubuh
• Pelindung organ tubuh (Salirawati,2009)

2. Pengertian Minyak Kelapa Sawit


Minyak kelapa sawit dipengolahan buah kelapa sawit dengan kandungan asam
lemak yang bervariasi, baik dalam panjang maupun struktur rantai karbonnya. Panjang
rantai karbon dalam minyak kelapa sawit berkisar antara atom karbon C12-C20.
Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa sawit sangat menentukan sifat fisik dan
kimia minyak kelapa sawit.Minyak kelapa sawit mengandung sejumlah kecil komponen
non- trigliserida. Karotenoid, tokoperol, tokotrineol, sterol, phospatida, dan alcohol
alipatik merupakan beberapa komponen non trigliserida yang terkandung dalam minyak
sawit dan selanjutnya disebut sebagai komponen minor (Hambali, 2008).

3. Lemak Hewani
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang Iebih efektif dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein . Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan
energi 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal (Winarno,
1989). Lemak dan minyak terdapat hampir disemua bahan pangan dengan kandungan
yang berbeda- beda. Lemak yang ada di alam ada dua macam yaitu lemak hewani dan
lemak nabati . Lemak hewani banyak mengandung sterol yang disebut kolesterol,
sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan Iebih banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh (ALTJ) yang umumnya berbentuk cair. Lemak hewani adalah lemak
hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak

16

73
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB V
PROTEIN

5.1 Pendahuluan
Pengertian Protein
Protein berasan dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama atau utama.
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Protein berperan sebagai bahan pembentuk
jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh dan mempertahankan jaringan yang telah
ada. Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida membentuk rantai peptida dengan berbagai panjang
dari asam amino (dipeptida), 4-10 peptida (olidopeptida), dan lebih dari 10 asam amino
(polipeptida) (Gandy dkk, 2014).
Sifat Umum Protein
Setiap jenis protein memiliki sifat yang berbeda tergantung struktur dan sifat
asam amino penyusunnya namun secara umum protein memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.
a) Protein murni tidak berbau dan tidak memberi rasa, namun ada beberapa derivat
yang memberi rasa pahit
b) Bersifat amfoter
c) Protein dalam larutan dapat meningkatkan viskositas tergantung jenis proteinnya.
d) Protein dapat mengendap
e) Protein dapat diidentifikasi berdasarkan reaksi warna spesifik asam amino
penyusunnya (Nisyak dkk, 2019).
Fungsi Protein
Protein memiliki banyak fungsi dalam kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu,
protein sangat diperlukan untuk keberlangungan hudup manusia maupun organisme
lainnya. Berikut beberapa fungsi protein bagi makhluk hidup.
a) Katalis enzim
b) Alat transport dan penyimpanan
c) Perbaikan dan perawatan tubuh
d) Fungsi mekanik
e) Pengatur pergerakan
f) Pembentukan antibodi.
g) Proses informasi
h) Sumber Energi

21

74
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB VI
METABOLIT SEKUNDER

6.1 Tujuan
• Memahami jenis-jenis metabolit sekunder dan fungsinya
• Memahami aktivitas antioksidan dalam bahan agroindustri serta fungsinya

6.2 Landasan Teori


Terdapat dua jenis metabolit yang dihasilkan oleh tumbuhan yaitu metabolit
primer dan sekunder. Metabolit primer adalah molekul-molekul utama yang meliputi
sebagian besar karbon, nitrogen, dan energi yang berperan dalam keberlangsungan
hidup tumbuhan. Sedangkan metabolit sekunder adalah molekul organik yang tersusun
dari sebagian kecil karbon, nitrogen, dan energi yang tidak mempengaruhi
keberlangsungan hidup tumbuhan. Metabolit sekunder memiliki fungsi yang spesifik dan
berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Apabila metabolit sekunder tidak dihasilkan dalam
jangka pendek maka tidak menyebabkan kematian pada tumbuhan namun dapat
menimbulkan gangguan pada tumbuhan.
Fungsi metabolit sekunder bagi tumbuhan:
1. Pertahanan terhadap mikroorganisme penganggu, tumbuhan kompetitor, dan
hewan herbivora
2. Pelindung dari sinar UV
3. Penarik serangga pollinator dan hewan penyebar biji melalui aroma, rasa, dan
warna tumbuhan
Klasifikasi metabolit sekunder :
1. Terpen atau terpenoid
Terpen merupakan kelompok metabolit sekunder yang terbesar dan sebagian
besar bersifat tidak larut dalam air. Struktur dasar penyusun terpen adalah unit isoprene
(2- metil buta- 1,3-diena). Berdasarkan jumlah karbon dan hydrogen yang menyusunnya,
terpen dapat dikelompokkan menjadi monoterpene, seskuiterpen, diterpene, triterpene,
tetraterpene, dan politerpen. Terpen dapat ditemukan dalam resin pinus, saponin, damar,
karet alam, dan minyak atsiri . Terpen berfungsi sebagai pertahanan bagi tumbuhan.
Contoh terpen adalah volatile, glikosida kardiak, sterol, dan karotenoid.

Gambar 1. Terpenoid

27

75
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB VII
Fenomena Perubahan Karakteristik Fisiko Kimia Akibat Proses
Pengolahan

7.1 Latar Belakang


Roti adalah produk makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Produk ini
dalam proses pengolahannya mengalami fermentasi menggunakan ragi atau bahan
pengembang lain yang bertujuan untuk memperoleh tekstur yang lembut dan empuk,
selanjutnya dipanggang. Pada awalnya roti merupakan makanan utama masyarakat di
negara-negara Eropa dan Amerika yang memanfaatkan gandum sebagai bahan baku
utamanya. Akan tetapi saat ini roti telah menjadi salah satu makanan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat di dunia termasuk Indonesia.Bahkan dikalangan remaja dan
anak-anak, roti sudah menjadi makanan utama seperti halnya nasi sebagai sumber
karbohidrat. Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu roti tawar dan roti
manis atau roti isi (Iriyanti, 2012).
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi pengolahan pangan, roti
yang awalnya hanya menggunakan gandum yang digiling menjadi terigu murni
ditambahkan air, kemudian dibakar diatas batu panas atau dioven, sekarang telah
mengalami perkembangan yang pesat dari segi ukuran, penampilan, tekstur, rasa dan
isinya. Bahan baku utama adalah terigu yang dapat diganti dengan tepung dari sumber
karbohidrat lain, misalnya ubi.
Penggunaan tepung sebagai bahan baku industri pangan maupun industri lain
cenderung meningkat. Berbagai produk makanan seperti roti, mi, dan biscuit umumnya
menggunakan tepung terigu sebagai bahan baku, padahal Indonesia bukan negara
penghasil terigu. Bahan baku terigu yaitu gandum tidak dapat tumbuh di negara tropis
seperti Indonesia. Itu sebabnya Indonesia terus menerus mengimpor terigu. Oleh karena
itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu, perlu dicari bahan
pengganti tepung. Umbi-umbian seperti ubi jalar adalah Sebagian dari bahan baku lokal
yang dapat diproses menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai jual umbi-umbian
Sifat fisik dari roti meliputi warna, aroma, rongga roti, dan tektur dari roti. Sifat
kimia dari roti meliputi kandungan yang ada pada roti. Saat pengovenan akan terjadi
perubahan – perubahan pada roti akibat pemanasan. Perubahan utama yang dialami oleh
komponen gula dalam makanan selama proses pengolahan dengan pemanasan adalah
terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatik (browning reaction) yaitu reaksi karamelisasi
dan reaksi Maillard. Reaksi Maillard adalah reaksi antara karbohidrat khususnya gula
pereduksi dengan gugus amina primer, hasil reaksi tersebut menghasilkan bahan
berwarna coklat yang disebut melanoidin (Winarno, 2004). Reaksi karamelisasi adalah
reaksi yang terjadi karena pemanasan gula pada temperatur di atas titik cairnya yang

34

76
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 1

Kegiatan : Penyusunan draft e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menyiapkan bahan dan referensi untuk penyusunan e-modul
Proses : Saya bekerja keras mengumpulkan berbagai sumber referensi
yang jelas sahih untuk memperbaiki modul praktikum PBAI secara
mandiri.

Bukti fisik 2.1 Bahan dan referensi terkait MK Praktikum PBAI

Keterangan : tangkapan layar beberapa jurnal yang digunakan sebagai referensi

77
DAFTAR REFERENSI YANG DIGUNAKAN

NO MATERI REFERENSI AUTHOR


1 Karakterisasi bahan http://www.pustaka.ut.ac.id/li Momon Rusmono, Zein
b/wp-
baku berdasarkan pola content/uploads/pdfmk/LUH Nasution
respirasi T444202-M1.pdf

2 Praktek penanganan https://jurnal.ipb.ac.id/index. Marimin


php/jtip/article/view/4434
bahan baku
agroindustry dengan
berbagai metode
3 Analisis karakteristik http://repository.lppm.unila.a Endang Nurcahyani
c.id/16125/
bahan baku berbasis
karbohidrat
4 Analisis karakteristik http://ejurnal.mipa.unsri.ac.id Almunady
/index.php/jps/article/view/20
bahan baku berbasis 4
lemak
5 Analisis karakteristik https://ejournal.unsri.ac.id/in Oka weniarti
dex.php/fishtech/article/view/
bahan baku berbasis 3506/1850
protein
6 Analisis karakteristik http://www.ijil.ui.ac.id/index.p Yuhernita
hp/science/article/viewArticle
metabolit sekunder pada /877
bahan baku agroindustri
7 Karakteristik sifat fisik https://jbkt.ub.ac.id/index.ph Dwita Septiani
p/jbkt/article/view/160
kimia bahan pangan

78
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 2

Kegiatan : Penyusunan draft e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menyusun draft e-modul
Proses : Saya Bekerja keras menyusun draft e-modul secara mandiri dan
efektif dengan berbahan materi dan referensi yang jelas dan sahih
serta dapat dipertanggungjawabkan.

DRAFT E-MODUL
Keterangan : berikut merupakan gambar screenshoot draft e-modul tiap babl, untuk lebih
lengkap dapat diakses di
https://drive.google.com/file/d/15cj8bJyw2qKJ7sUnU6N6mxRLdUQANzeI/view?usp=sharing

79
BAB II
KARAKTERISASI BAHAN BAKU BERDASARKAN POLA 2.4 Dasar Teori
RESPIRASI BAB I Respirasi adalah suatu proses perombakan s
KARAKTERISASI BAHAN BAKU BERDASARKAN POLA RESPIRASI senyawa organik oleh O2 menjadi CO2, H2O dan energ
2.1 Pendahuluan hakikatnya, respirasi adalah reaksi redoks, dimana
Bahan hasil pertanian yang sudah dipanen oleh petani masih
1.1 Pendahuluan dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap
melakukan respirasi. Respirasi merupakan pemecahan komponen oksidator mengalami reduksi menjadi H2O.
Bahan hasil pertanian yang sudah dipanen oleh petani masih melakukan respirasi.
organik (karbohidrat, lemak, dan protein) menjadi produk sederhana Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
Respirasi merupakan pemecahan komponen organik (karbohidrat, lemak, dan protein)
dan energi. Respirasi menyebabkan produk mengalami perubahan. a. Faktor Internal
menjadi produk
Pola respirasi dansederhana dandibagi
produksi etilen energi. Respirasi
menjadi 2 yaknimenyebabkan
klimaterik produk mengalami Substrat
1) Ketersediaan
perubahan. Pola respirasi dan produksi etilen dibagi menjadi
dan non-klimaterik. Etilen merupakan hormon alami yang diproduksi 2 yakni klimaterik dan non-dengan kandungan substrat yang rend
Tumbuhan
klimaterik. Etilen
oleh beberapa merupakan
buah hormon alami
selama pematangan serta yang diproduksi
mempercepat oleh beberapa
proses buah respirasi
melakukan selama dengan laju yang rendah, sedangkan
pematangan produk
pematangan (Wijana, 2012).proses
serta mempercepat Sepertipematangan
halnya sifat fisiknya,
produk (Wijana,substrat
2012).yang tersedia cukup banyak maka laju respira
Seperti
sifat kimia
halnya sifat buah dan sifat
fisiknya, sayurkimia
berbeda buahuntuk
dan masing-masing
sayur berbedajenis meningkat.
untuk masing-masing jenis
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia buah dan sayur biasanya 2) Tipe dan Umur Tumbuhan.
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia buah dan sayur biasanya ditetapkan secara
ditetapkan secara objektif kuantitatif. Contoh buah yang tergolong Setiap spesies tumbuhan memiliki perbedaan meta
objektif kuantitatif.
klimaterik adalah pisang, tomat, pepaya, mangga, apel dan lain-lain. sehingga laju respirasi masing-masing spesies akan b
sedangkan buah yang tergolong non klimaterik adalah nanas, Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebi
2.2 Tujuan
anggur, jeruk,Praktikum
dan lain-lain. dibanding tumbuhan yang tua, dan organ tumbuhan yang
1. Mengetahui cara menentukan laju respirasi buah-buahan dalam masa pertumbuhan. Buah-buahan dapat diklasif
2.22.Tujuan Praktikum
Menentukan laju respirasi buah klimakterik dan non klimakterik menjadi dua kategori berdasarkan laju respirasinya, yai
1. Mengetahui
3. Membedakancara menentukan lajubuah-bahan
laju respirasi respirasi buah-buahan
pada suhu yang berbeda klimaterik dan buah non-klimaterik. Buah klimaterik adala
2. Menentukan laju respirasi buah klimakterik dan non klimakterik yang memiliki kenaikan laju respirasi ke tingkat yang palin
3.Membedakan laju respirasi buah-bahan pada suhu yang berbeda. sebelum pemasakan, sehingga buah cepat mengalami ke
2.3 Alat dan Bahan atau pembusukan. Buah non-klimaterik adalah buah ya
2.3 Alat dan Bahan mengalami kenaikan atau perubahan laju respirasi.
Alat Bahan pematangan buah non-klimaterik terjadi saat buah masih
-Pisau -Pisang pada pohonnya, sedangkan buah klimaterik akan cepat
-Wadah tertutup/ Plastik -Jeruk setelah buah dipanen.
-Kertas Label 3) Jenis Jaringan
-KMnO4

2.4 Dasar Teori


Respirasi adalah suatu proses perombakan senyawa- senyawa organik oleh O2
menjadi CO2, H2O dan energi. Pada hakikatnya, respirasi adalah reaksi redoks, dimana
substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O. Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:

a. Faktor Internal
1. Ketersediaan Substrat
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi
dengan laju yang rendah, sedangkan apabila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.

80
BAB II
PENANGANAN SEGAR PRODUK HORTIKULTURA

2.1 Pendahuluan
1. Pengamatan Beberapa Sifat Kimia Buah dan Sayur
Hortikultura berasal dari kata latin “hortus”, yang berarti kebun atau pekarangan
dan “colere” yang berarti membudidayakan, sehingga arti hortikultura dalam arti
luas sebagai kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan di dalam lingkup
pekarangan. Secara garis besar, komoditas hortikultura terdiri dari kelompok
tanaman sayuran (vegetables), buah (fruits), tanaman berkhasiat obat (medicinal
palants), tanaman hias (ornamental plants) termasuk didalamnya tanaman air,
lumut dan jamur yang dapat berfungsi sebagai sayuran, tanaman obat atau
tanaman hias. Ciri yang sangat penting dari komoditas hortikultura adalah sifat
bahannya yang cepat mengalami pembusukan, padahal produk hortikultura
bernilai sangat tinggi pada kondisi segar. Hal ini menyebabkan produk hortikultura
harus segera dijual setelah panen, kecuali kalau ada teknologi penyimpanan yang
dapat menunda penjualannya (Direktorat Jendral Hortikultura, 2013).
2. Penanganan Segar
Macam-macam penanganan segar produk hortikultura (Wijana, 2012):
1. Perlakuan fisis (pendinginan dan pembekuan)
Penyimpanan di atas suhu beku dan di bawah 15oC (chilling storage). Tiap
komoditi mempunyai suhu optimum yang berbeda, suhu yang tidak tepat
dapat menyebabkan kerusakan produk. Pendinginan tak berpengaruh pada
rasa buah.
2. Perlakuan atmosfer terkendali
• Pengemasan dengan polietilen (PE)
• Controlled Atmosphere Storage (CAS), komposisi udara O2 dan CO2
diatur, semakin banyak CO2
• Modified Atmosphere Storage (MAS), buah-buahan dimasukkan
kantong plsatik kemudian ditutup rapat, akibat plastik agak kedap
maka akan terjadi kejenuhan komposisi O2 dan CO2 , semakin
rendah O2 dan semakin banyak CO2 maka kecepatan respirasi
menurun. CAS dan MAS memerlukan plastik yang permeabilitas
terhadap air, O2 dan CO2 tertentu.
3. Perlakuan kimia (karbid)
Karbid digunakan untuk mempercepat proses pematangan buah. Aplikasi
karbid pada buah harus dilakukan pada ruang terkendali.

81
BAB III
KARBOHIDRAT
3.1 Teori
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen
dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi seharihari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Pati merupakan karbohidrat yang tersimpan di dalam rumbuh-tumbuhan dan
menjadi karbohidrat utama bagi manusia. Pati banyak terdapat di dalam padi-padian, biji-
bijian, dan umbi-umbian. Sebagian besar pati di simpan dalam akar,umbi,akar,biji buah
dan umbi lapis. Simpanan cadangan tersebut berada dalam bentuk granula-granula
berukuran lebih besar,disebut dengan pati cadangan. Pengujian pati dapat digunakan
larutan iodine (lugol) yang membentuk warna biru. Granula pati memiliki beragam bentuk
(bulat, oval, lenticular, poligonal) dan ukuran (diameter 2–100 μm) yang sifatnya spesifik
species. Umumnya, granula pati serealia lebih kecil dari pati umbi-umbian dan kacang-
kacangan (Liu, 2005). Amilosa dan amilopektin adalah polisakarida utama penyusun pati.
Penepungan (penggilingan) adalah proses penghancuran biji menjadi butiran
halus hingga menjadi tepung. Penepungan (penggilingan) dapat dilakukan secara
tradisional, yaitu menggunakan alat penumbuk dan dapat pula secara mekanis yaitu
menggunakan mesin penepung yang telah ada di pasaran. Penepungan (penggilingan)
secara tradisional yang dilakukan dengan penumbukan memakan waktu yang lama dan
menghasilkan rendemen tepung yang rendah, sehingga perlu peningkatan efisiensinya
dengan menggunakan mesin. Terdapat 2(dua) cara yang dikenal dalam proses
penepungan, yaitu penepungan cara basah dan cara kering. Kedua cara tersebut pada
prinsipnya berusaha memisahkan lembaga dari bagian tepungnya ( Sumariana, 2008).
Pati tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstraksi ubi kayu melalui proses
pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati, dan pengeringan. Salah satu
tepung dari umbi-umbian adalah tepung singkong. Tepung singkong dapat digunakan
sebagai pensubstitusi tepung terigu seperti halnya pati tapioka. Berbeda halnya dengan
tapioka yang merupakan pati dari singkong, tepung singkong adalah hasil penepungan
semua komponen yang ada pada singkong (bukan hanya pati). Pembuatan tepung
merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan kadar asam sianida sampai batas
yang aman untuk dikonsumsi manusia. Cara pembuatan tepung singkong yang baik
melalui proses perendaman, pemarutan, pengepresan, penjemuran, penggilingan, dan
pengayakan (30-40 mesh) (Astawan, 2006).

82
BAB IV
LEMAK DAN MINYAK

4.1 Pendahuluan
1. Pengertian Lemak
Lemak adalah satu zat gizi makro yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk
menyimpan kelebihan energi yang berasal dari makanan. karena itu, lemak memiliki
berbagai fungsi yang sangat penting untuk mempertahankan tubuh tetap sehat. dan
kebutuhan lemak harian untuk orang indonesia adalah sekitar 15% dari kebutuhan energi
total. Lemak merupakan eiter dari asam lemak dan gliserol, Lemak memiliki bernagai
macam fungsi diantaranya :
• Sumber energi
• Alat angkut vitamin larut lemak
• Penghemat protein
• Sebagai pelumas
• Memelihara suhu tubuh
• Pelindung organ tubuh (Salirawati,2009)

2. Pengertian Minyak Kelapa Sawit


Minyak kelapa sawit dipengolahan buah kelapa sawit dengan kandungan asam
lemak yang bervariasi, baik dalam panjang maupun struktur rantai karbonnya. Panjang
rantai karbon dalam minyak kelapa sawit berkisar antara atom karbon C12-C20.
Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa sawit sangat menentukan sifat fisik dan
kimia minyak kelapa sawit.Minyak kelapa sawit mengandung sejumlah kecil komponen
non- trigliserida. Karotenoid, tokoperol, tokotrineol, sterol, phospatida, dan alcohol
alipatik merupakan beberapa komponen non trigliserida yang terkandung dalam minyak
sawit dan selanjutnya disebut sebagai komponen minor (Hambali, 2008).

3. Lemak Hewani
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang Iebih efektif dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein . Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan
energi 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal (Winarno,
1989). Lemak dan minyak terdapat hampir disemua bahan pangan dengan kandungan
yang berbeda- beda. Lemak yang ada di alam ada dua macam yaitu lemak hewani dan
lemak nabati . Lemak hewani banyak mengandung sterol yang disebut kolesterol,
sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan Iebih banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh (ALTJ) yang umumnya berbentuk cair. Lemak hewani adalah lemak
hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak

83
BAB V
PROTEIN

5.1 Pendahuluan
Pengertian Protein
Protein berasan dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama atau utama.
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Protein berperan sebagai bahan pembentuk
jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh dan mempertahankan jaringan yang telah
ada. Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida membentuk rantai peptida dengan berbagai panjang
dari asam amino (dipeptida), 4-10 peptida (olidopeptida), dan lebih dari 10 asam amino
(polipeptida) (Gandy dkk, 2014).
Sifat Umum Protein
Setiap jenis protein memiliki sifat yang berbeda tergantung struktur dan sifat
asam amino penyusunnya namun secara umum protein memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.
a) Protein murni tidak berbau dan tidak memberi rasa, namun ada beberapa derivat
yang memberi rasa pahit
b) Bersifat amfoter
c) Protein dalam larutan dapat meningkatkan viskositas tergantung jenis proteinnya.
d) Protein dapat mengendap
e) Protein dapat diidentifikasi berdasarkan reaksi warna spesifik asam amino
penyusunnya (Nisyak dkk, 2019).
Fungsi Protein
Protein memiliki banyak fungsi dalam kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu,
protein sangat diperlukan untuk keberlangungan hudup manusia maupun organisme
lainnya. Berikut beberapa fungsi protein bagi makhluk hidup.
a) Katalis enzim
b) Alat transport dan penyimpanan
c) Perbaikan dan perawatan tubuh
d) Fungsi mekanik
e) Pengatur pergerakan
f) Pembentukan antibodi.
g) Proses informasi
h) Sumber Energi

84
BAB VI
METABOLIT SEKUNDER

6.1 Tujuan
• Memahami jenis-jenis metabolit sekunder dan fungsinya
• Memahami aktivitas antioksidan dalam bahan agroindustri serta fungsinya

6.2 Landasan Teori


Terdapat dua jenis metabolit yang dihasilkan oleh tumbuhan yaitu metabolit
primer dan sekunder. Metabolit primer adalah molekul-molekul utama yang meliputi
sebagian besar karbon, nitrogen, dan energi yang berperan dalam keberlangsungan
hidup tumbuhan. Sedangkan metabolit sekunder adalah molekul organik yang tersusun
dari sebagian kecil karbon, nitrogen, dan energi yang tidak mempengaruhi
keberlangsungan hidup tumbuhan. Metabolit sekunder memiliki fungsi yang spesifik dan
berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Apabila metabolit sekunder tidak dihasilkan dalam
jangka pendek maka tidak menyebabkan kematian pada tumbuhan namun dapat
menimbulkan gangguan pada tumbuhan.
Fungsi metabolit sekunder bagi tumbuhan:
1. Pertahanan terhadap mikroorganisme penganggu, tumbuhan kompetitor, dan
hewan herbivora
2. Pelindung dari sinar UV
3. Penarik serangga pollinator dan hewan penyebar biji melalui aroma, rasa, dan
warna tumbuhan
Klasifikasi metabolit sekunder :
1. Terpen atau terpenoid
Terpen merupakan kelompok metabolit sekunder yang terbesar dan sebagian
besar bersifat tidak larut dalam air. Struktur dasar penyusun terpen adalah unit isoprene
(2- metil buta- 1,3-diena). Berdasarkan jumlah karbon dan hydrogen yang menyusunnya,
terpen dapat dikelompokkan menjadi monoterpene, seskuiterpen, diterpene, triterpene,
tetraterpene, dan politerpen. Terpen dapat ditemukan dalam resin pinus, saponin, damar,
karet alam, dan minyak atsiri . Terpen berfungsi sebagai pertahanan bagi tumbuhan.
Contoh terpen adalah volatile, glikosida kardiak, sterol, dan karotenoid.

Gambar 1. Terpenoid

85
BAB VII
Fenomena Perubahan Karakteristik Fisiko Kimia Akibat Proses
Pengolahan

7.1 Latar Belakang


Roti adalah produk makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Produk ini
dalam proses pengolahannya mengalami fermentasi menggunakan ragi atau bahan
pengembang lain yang bertujuan untuk memperoleh tekstur yang lembut dan empuk,
selanjutnya dipanggang. Pada awalnya roti merupakan makanan utama masyarakat di
negara-negara Eropa dan Amerika yang memanfaatkan gandum sebagai bahan baku
utamanya. Akan tetapi saat ini roti telah menjadi salah satu makanan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat di dunia termasuk Indonesia.Bahkan dikalangan remaja dan
anak-anak, roti sudah menjadi makanan utama seperti halnya nasi sebagai sumber
karbohidrat. Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu roti tawar dan roti
manis atau roti isi (Iriyanti, 2012).
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi pengolahan pangan, roti
yang awalnya hanya menggunakan gandum yang digiling menjadi terigu murni
ditambahkan air, kemudian dibakar diatas batu panas atau dioven, sekarang telah
mengalami perkembangan yang pesat dari segi ukuran, penampilan, tekstur, rasa dan
isinya. Bahan baku utama adalah terigu yang dapat diganti dengan tepung dari sumber
karbohidrat lain, misalnya ubi.
Penggunaan tepung sebagai bahan baku industri pangan maupun industri lain
cenderung meningkat. Berbagai produk makanan seperti roti, mi, dan biscuit umumnya
menggunakan tepung terigu sebagai bahan baku, padahal Indonesia bukan negara
penghasil terigu. Bahan baku terigu yaitu gandum tidak dapat tumbuh di negara tropis
seperti Indonesia. Itu sebabnya Indonesia terus menerus mengimpor terigu. Oleh karena
itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu, perlu dicari bahan
pengganti tepung. Umbi-umbian seperti ubi jalar adalah Sebagian dari bahan baku lokal
yang dapat diproses menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai jual umbi-umbian
Sifat fisik dari roti meliputi warna, aroma, rongga roti, dan tektur dari roti. Sifat
kimia dari roti meliputi kandungan yang ada pada roti. Saat pengovenan akan terjadi
perubahan – perubahan pada roti akibat pemanasan. Perubahan utama yang dialami oleh
komponen gula dalam makanan selama proses pengolahan dengan pemanasan adalah
terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatik (browning reaction) yaitu reaksi karamelisasi
dan reaksi Maillard. Reaksi Maillard adalah reaksi antara karbohidrat khususnya gula
pereduksi dengan gugus amina primer, hasil reaksi tersebut menghasilkan bahan
berwarna coklat yang disebut melanoidin (Winarno, 2004). Reaksi karamelisasi adalah
reaksi yang terjadi karena pemanasan gula pada temperatur di atas titik cairnya yang

86
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 3

Kegiatan : Penyusunan draft e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menyampaikan draft e-Modul kepada tim dosen pengampu MK
Praktikum PBAI
Proses : Menyampaikan draft e-modul kepada tim dosen pengampu MK
Praktikum PBAI secara jelas dan sopan, berkoordinasi dan
musyawarah menerima masukan dari tim dosen pengampu MK
Praktkum PBAI lainnya untuk perbaikan e-modul

Bukti Fisik 2.3 Tangkapan Layar Zoom

87
Bukti Fisik 2.3 Notulen hasil koordinasi draft e-modul dengan tim dosen
pengampu MK Praktikum PBAI lainnya
NOTULEN RAPAT

Peserta : VTW, IAD, CGP


Tanggal : 19 Juli 2021
Pukul : 08.00 – 09.30
Agenda : Pembahasan e-modul Praktikum PBAI
Media : Zoom

CGP 1. Untuk materi respirasi sampelnya udah cukup, bisa dikerjakan


mahasiswa di rumah
2. Dipastikan kembali spektro di lab bioind bisa dipakai apa tidak
3. Sebaiknya ada evaluasi untuk tiap materi yang bisa digunakan
praktikan sebagai tiket masuk untuk kegiatan praktikum

IAD 1. Saya setuju ada evaluasi bisa digunakan sebagai pretest/


posttest untuk kegiatan asistensi
2. Untuk analisa sudah sesuai saya rasa dengan peralatan yang ada
di lab TAK, beberapa bisa dipinjamkan di lab bioindustry

VTW 1. Akan segera disesuaikan dengan masukan dari tim teaching

88
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 4

Kegiatan : Penyusunan draft e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Merevisi draft e-modul MK Praktkum PBAI
Proses : Bekerja keras memperbaiki e-modul jika ada perbaikan dari tim
dosen pengampu terkait materi praktikum PBAI secara mandiri hal
ini merupakan wujud dari etos kerja sebagaai seorang dosen

Bukti Fisik 2.4 Revisi E-Modul


Keterangan : berikut merupakan gambar screenshoot revisi e-modul, versi lengkap revisi
emodul dapat diakses di https://drive.google.com/file/d/1Py0RrXaljFT-
eD36Skl2Mj3Wsdmax93D/view?usp=sharing

89
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

E-MODUL

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN


AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DISUSUN OLEH :
VINDHYA TRI WIDAYANTI, STP, MP

90
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI
BAB II
KARAKTERISASI BAHAN BAKU BERDASARKAN POLA 2.4 Dasar Teori
RESPIRASI BAB I Respirasi adalah suatu proses perombak
KARAKTERISASI BAHAN BAKU BERDASARKAN POLA RESPIRASI senyawa organik oleh O2 menjadi CO2, H2O dan
2.1 Pendahuluan hakikatnya, respirasi adalah reaksi redoks, dim
Bahan hasil pertanian yang sudah dipanen oleh petani masih
1.1 Pendahuluan dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang dis
melakukan respirasi. Respirasi merupakan pemecahan komponen oksidator mengalami reduksi menjadi H2O.
Bahan hasil pertanian yang sudah dipanen oleh petani masih melakukan respirasi.
organik (karbohidrat, lemak, dan protein) menjadi produk sederhana Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
Respirasi merupakan pemecahan komponen organik (karbohidrat, lemak, dan protein)
dan energi. Respirasi menyebabkan produk mengalami perubahan. a. Faktor Internal
menjadi produk
Pola respirasi dansederhana dandibagi
produksi etilen energi. Respirasi
menjadi 2 yaknimenyebabkan
klimaterik produk mengalami Substrat
1) Ketersediaan
perubahan. Pola respirasi
dan non-klimaterik. dan produksi
Etilen merupakan etilen
hormon dibagi
alami yangmenjadi 2 yakni klimaterik
diproduksi dan non-dengan kandungan substrat yang
Tumbuhan
klimaterik. Etilen
oleh beberapa merupakan
buah hormon alami
selama pematangan serta yang diproduksi
mempercepat oleh beberapa
proses buah respirasi
melakukan selama dengan laju yang rendah, seda
pematangan produk
pematangan (Wijana, 2012).proses
serta mempercepat Sepertipematangan
halnya sifat fisiknya, substrat
produk (Wijana, 2012).yang tersedia cukup banyak maka laju
Seperti
sifat kimia
halnya sifat buah dan sifat
fisiknya, sayurkimia
berbedabuahuntuk
dan masing-masing
sayur berbedajenis meningkat.
untuk masing-masing jenis
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia buah dan sayur biasanya 2) Tipe dan Umur Tumbuhan.
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia buah dan sayur biasanya ditetapkan secara
ditetapkan secara objektif kuantitatif. Contoh buah yang tergolong Setiap spesies tumbuhan memiliki perbedaan
objektif kuantitatif.
klimaterik adalah pisang, tomat, pepaya, mangga, apel dan lain-lain. sehingga laju respirasi masing-masing spesies a
sedangkan buah yang tergolong non klimaterik adalah nanas, Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yan
2.2 Tujuan
anggur, jeruk,Praktikum
dan lain-lain. dibanding tumbuhan yang tua, dan organ tumbuhan
1. Mengetahui cara menentukan laju respirasi buah-buahan dalam masa pertumbuhan. Buah-buahan dapat
2.22.Tujuan Praktikum
Menentukan laju respirasi buah klimakterik dan non klimakterik menjadi dua kategori berdasarkan laju respirasiny
1. Mengetahui
3. Membedakancara menentukan lajubuah-bahan
laju respirasi respirasi buah-buahan
pada suhu yang berbeda klimaterik dan buah non-klimaterik. Buah klimaterik
2. Menentukan laju respirasi buah klimakterik dan non klimakterik yang memiliki kenaikan laju respirasi ke tingkat yan
3.Membedakan laju respirasi buah-bahan pada suhu yang berbeda. sebelum pemasakan, sehingga buah cepat mengal
2.3 Alat dan Bahan atau pembusukan. Buah non-klimaterik adalah bu
2.3 Alat dan Bahan mengalami kenaikan atau perubahan laju resp
Alat Bahan pematangan buah non-klimaterik terjadi saat buah
-Pisau -Pisang pada pohonnya, sedangkan buah klimaterik akan
-Wadah tertutup/ Plastik -Jeruk setelah buah dipanen.
-Kertas Label 3) Jenis Jaringan
-KMnO4

2.4 Dasar Teori


Respirasi adalah suatu proses perombakan senyawa- senyawa organik oleh O2
menjadi CO2, H2O dan energi. Pada hakikatnya, respirasi adalah reaksi redoks, dimana
substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O. Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:

a. Faktor Internal
1. Ketersediaan Substrat
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi
dengan laju yang rendah, sedangkan apabila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.

91
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB II
PENANGANAN SEGAR PRODUK HORTIKULTURA

2.1 Pendahuluan
1. Pengamatan Beberapa Sifat Kimia Buah dan Sayur
Hortikultura berasal dari kata latin “hortus”, yang berarti kebun atau pekarangan
dan “colere” yang berarti membudidayakan, sehingga arti hortikultura dalam arti
luas sebagai kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan di dalam lingkup
pekarangan. Secara garis besar, komoditas hortikultura terdiri dari kelompok
tanaman sayuran (vegetables), buah (fruits), tanaman berkhasiat obat (medicinal
palants), tanaman hias (ornamental plants) termasuk didalamnya tanaman air,
lumut dan jamur yang dapat berfungsi sebagai sayuran, tanaman obat atau
tanaman hias. Ciri yang sangat penting dari komoditas hortikultura adalah sifat
bahannya yang cepat mengalami pembusukan, padahal produk hortikultura
bernilai sangat tinggi pada kondisi segar. Hal ini menyebabkan produk hortikultura
harus segera dijual setelah panen, kecuali kalau ada teknologi penyimpanan yang
dapat menunda penjualannya (Direktorat Jendral Hortikultura, 2013).
2. Penanganan Segar
Macam-macam penanganan segar produk hortikultura (Wijana, 2012):
1. Perlakuan fisis (pendinginan dan pembekuan)
Penyimpanan di atas suhu beku dan di bawah 15oC (chilling storage). Tiap
komoditi mempunyai suhu optimum yang berbeda, suhu yang tidak tepat
dapat menyebabkan kerusakan produk. Pendinginan tak berpengaruh pada
rasa buah.
2. Perlakuan atmosfer terkendali
• Pengemasan dengan polietilen (PE)
• Controlled Atmosphere Storage (CAS), komposisi udara O2 dan CO2
diatur, semakin banyak CO2
• Modified Atmosphere Storage (MAS), buah-buahan dimasukkan
kantong plsatik kemudian ditutup rapat, akibat plastik agak kedap
maka akan terjadi kejenuhan komposisi O2 dan CO2 , semakin
rendah O2 dan semakin banyak CO2 maka kecepatan respirasi
menurun. CAS dan MAS memerlukan plastik yang permeabilitas
terhadap air, O2 dan CO2 tertentu.
3. Perlakuan kimia (karbid)
Karbid digunakan untuk mempercepat proses pematangan buah. Aplikasi
karbid pada buah harus dilakukan pada ruang terkendali.

92
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB III
KARBOHIDRAT
3.1 Teori
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen
dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi seharihari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Pati merupakan karbohidrat yang tersimpan di dalam rumbuh-tumbuhan dan
menjadi karbohidrat utama bagi manusia. Pati banyak terdapat di dalam padi-padian, biji-
bijian, dan umbi-umbian. Sebagian besar pati di simpan dalam akar,umbi,akar,biji buah
dan umbi lapis. Simpanan cadangan tersebut berada dalam bentuk granula-granula
berukuran lebih besar,disebut dengan pati cadangan. Pengujian pati dapat digunakan
larutan iodine (lugol) yang membentuk warna biru. Granula pati memiliki beragam bentuk
(bulat, oval, lenticular, poligonal) dan ukuran (diameter 2–100 μm) yang sifatnya spesifik
species. Umumnya, granula pati serealia lebih kecil dari pati umbi-umbian dan kacang-
kacangan (Liu, 2005). Amilosa dan amilopektin adalah polisakarida utama penyusun pati.
Penepungan (penggilingan) adalah proses penghancuran biji menjadi butiran
halus hingga menjadi tepung. Penepungan (penggilingan) dapat dilakukan secara
tradisional, yaitu menggunakan alat penumbuk dan dapat pula secara mekanis yaitu
menggunakan mesin penepung yang telah ada di pasaran. Penepungan (penggilingan)
secara tradisional yang dilakukan dengan penumbukan memakan waktu yang lama dan
menghasilkan rendemen tepung yang rendah, sehingga perlu peningkatan efisiensinya
dengan menggunakan mesin. Terdapat 2(dua) cara yang dikenal dalam proses
penepungan, yaitu penepungan cara basah dan cara kering. Kedua cara tersebut pada
prinsipnya berusaha memisahkan lembaga dari bagian tepungnya ( Sumariana, 2008).
Pati tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstraksi ubi kayu melalui proses
pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati, dan pengeringan. Salah satu
tepung dari umbi-umbian adalah tepung singkong. Tepung singkong dapat digunakan
sebagai pensubstitusi tepung terigu seperti halnya pati tapioka. Berbeda halnya dengan
tapioka yang merupakan pati dari singkong, tepung singkong adalah hasil penepungan
semua komponen yang ada pada singkong (bukan hanya pati). Pembuatan tepung
merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan kadar asam sianida sampai batas
yang aman untuk dikonsumsi manusia. Cara pembuatan tepung singkong yang baik
melalui proses perendaman, pemarutan, pengepresan, penjemuran, penggilingan, dan
pengayakan (30-40 mesh) (Astawan, 2006).

11

93
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB IV
LEMAK DAN MINYAK

4.1 Pendahuluan
1. Pengertian Lemak
Lemak adalah satu zat gizi makro yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk
menyimpan kelebihan energi yang berasal dari makanan. karena itu, lemak memiliki
berbagai fungsi yang sangat penting untuk mempertahankan tubuh tetap sehat. dan
kebutuhan lemak harian untuk orang indonesia adalah sekitar 15% dari kebutuhan energi
total. Lemak merupakan eiter dari asam lemak dan gliserol, Lemak memiliki bernagai
macam fungsi diantaranya :
• Sumber energi
• Alat angkut vitamin larut lemak
• Penghemat protein
• Sebagai pelumas
• Memelihara suhu tubuh
• Pelindung organ tubuh (Salirawati,2009)

2. Pengertian Minyak Kelapa Sawit


Minyak kelapa sawit dipengolahan buah kelapa sawit dengan kandungan asam
lemak yang bervariasi, baik dalam panjang maupun struktur rantai karbonnya. Panjang
rantai karbon dalam minyak kelapa sawit berkisar antara atom karbon C12-C20.
Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa sawit sangat menentukan sifat fisik dan
kimia minyak kelapa sawit.Minyak kelapa sawit mengandung sejumlah kecil komponen
non- trigliserida. Karotenoid, tokoperol, tokotrineol, sterol, phospatida, dan alcohol
alipatik merupakan beberapa komponen non trigliserida yang terkandung dalam minyak
sawit dan selanjutnya disebut sebagai komponen minor (Hambali, 2008).

3. Lemak Hewani
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang Iebih efektif dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein . Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan
energi 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal (Winarno,
1989). Lemak dan minyak terdapat hampir disemua bahan pangan dengan kandungan
yang berbeda- beda. Lemak yang ada di alam ada dua macam yaitu lemak hewani dan
lemak nabati . Lemak hewani banyak mengandung sterol yang disebut kolesterol,
sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan Iebih banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh (ALTJ) yang umumnya berbentuk cair. Lemak hewani adalah lemak
hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak

16

94
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB V
PROTEIN

5.1 Pendahuluan
Pengertian Protein
Protein berasan dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama atau utama.
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Protein berperan sebagai bahan pembentuk
jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh dan mempertahankan jaringan yang telah
ada. Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida membentuk rantai peptida dengan berbagai panjang
dari asam amino (dipeptida), 4-10 peptida (olidopeptida), dan lebih dari 10 asam amino
(polipeptida) (Gandy dkk, 2014).
Sifat Umum Protein
Setiap jenis protein memiliki sifat yang berbeda tergantung struktur dan sifat
asam amino penyusunnya namun secara umum protein memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.
a) Protein murni tidak berbau dan tidak memberi rasa, namun ada beberapa derivat
yang memberi rasa pahit
b) Bersifat amfoter
c) Protein dalam larutan dapat meningkatkan viskositas tergantung jenis proteinnya.
d) Protein dapat mengendap
e) Protein dapat diidentifikasi berdasarkan reaksi warna spesifik asam amino
penyusunnya (Nisyak dkk, 2019).
Fungsi Protein
Protein memiliki banyak fungsi dalam kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu,
protein sangat diperlukan untuk keberlangungan hudup manusia maupun organisme
lainnya. Berikut beberapa fungsi protein bagi makhluk hidup.
a) Katalis enzim
b) Alat transport dan penyimpanan
c) Perbaikan dan perawatan tubuh
d) Fungsi mekanik
e) Pengatur pergerakan
f) Pembentukan antibodi.
g) Proses informasi
h) Sumber Energi

21

95
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB VI
METABOLIT SEKUNDER

6.1 Tujuan
• Memahami jenis-jenis metabolit sekunder dan fungsinya
• Memahami aktivitas antioksidan dalam bahan agroindustri serta fungsinya

6.2 Landasan Teori


Terdapat dua jenis metabolit yang dihasilkan oleh tumbuhan yaitu metabolit
primer dan sekunder. Metabolit primer adalah molekul-molekul utama yang meliputi
sebagian besar karbon, nitrogen, dan energi yang berperan dalam keberlangsungan
hidup tumbuhan. Sedangkan metabolit sekunder adalah molekul organik yang tersusun
dari sebagian kecil karbon, nitrogen, dan energi yang tidak mempengaruhi
keberlangsungan hidup tumbuhan. Metabolit sekunder memiliki fungsi yang spesifik dan
berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Apabila metabolit sekunder tidak dihasilkan dalam
jangka pendek maka tidak menyebabkan kematian pada tumbuhan namun dapat
menimbulkan gangguan pada tumbuhan.
Fungsi metabolit sekunder bagi tumbuhan:
1. Pertahanan terhadap mikroorganisme penganggu, tumbuhan kompetitor, dan
hewan herbivora
2. Pelindung dari sinar UV
3. Penarik serangga pollinator dan hewan penyebar biji melalui aroma, rasa, dan
warna tumbuhan
Klasifikasi metabolit sekunder :
1. Terpen atau terpenoid
Terpen merupakan kelompok metabolit sekunder yang terbesar dan sebagian
besar bersifat tidak larut dalam air. Struktur dasar penyusun terpen adalah unit isoprene
(2- metil buta- 1,3-diena). Berdasarkan jumlah karbon dan hydrogen yang menyusunnya,
terpen dapat dikelompokkan menjadi monoterpene, seskuiterpen, diterpene, triterpene,
tetraterpene, dan politerpen. Terpen dapat ditemukan dalam resin pinus, saponin, damar,
karet alam, dan minyak atsiri . Terpen berfungsi sebagai pertahanan bagi tumbuhan.
Contoh terpen adalah volatile, glikosida kardiak, sterol, dan karotenoid.

Gambar 1. Terpenoid

27

96
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

BAB VII
Fenomena Perubahan Karakteristik Fisiko Kimia Akibat Proses
Pengolahan

7.1 Latar Belakang


Roti adalah produk makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Produk ini
dalam proses pengolahannya mengalami fermentasi menggunakan ragi atau bahan
pengembang lain yang bertujuan untuk memperoleh tekstur yang lembut dan empuk,
selanjutnya dipanggang. Pada awalnya roti merupakan makanan utama masyarakat di
negara-negara Eropa dan Amerika yang memanfaatkan gandum sebagai bahan baku
utamanya. Akan tetapi saat ini roti telah menjadi salah satu makanan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat di dunia termasuk Indonesia.Bahkan dikalangan remaja dan
anak-anak, roti sudah menjadi makanan utama seperti halnya nasi sebagai sumber
karbohidrat. Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu roti tawar dan roti
manis atau roti isi (Iriyanti, 2012).
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi pengolahan pangan, roti
yang awalnya hanya menggunakan gandum yang digiling menjadi terigu murni
ditambahkan air, kemudian dibakar diatas batu panas atau dioven, sekarang telah
mengalami perkembangan yang pesat dari segi ukuran, penampilan, tekstur, rasa dan
isinya. Bahan baku utama adalah terigu yang dapat diganti dengan tepung dari sumber
karbohidrat lain, misalnya ubi.
Penggunaan tepung sebagai bahan baku industri pangan maupun industri lain
cenderung meningkat. Berbagai produk makanan seperti roti, mi, dan biscuit umumnya
menggunakan tepung terigu sebagai bahan baku, padahal Indonesia bukan negara
penghasil terigu. Bahan baku terigu yaitu gandum tidak dapat tumbuh di negara tropis
seperti Indonesia. Itu sebabnya Indonesia terus menerus mengimpor terigu. Oleh karena
itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu, perlu dicari bahan
pengganti tepung. Umbi-umbian seperti ubi jalar adalah Sebagian dari bahan baku lokal
yang dapat diproses menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai jual umbi-umbian
Sifat fisik dari roti meliputi warna, aroma, rongga roti, dan tektur dari roti. Sifat
kimia dari roti meliputi kandungan yang ada pada roti. Saat pengovenan akan terjadi
perubahan – perubahan pada roti akibat pemanasan. Perubahan utama yang dialami oleh
komponen gula dalam makanan selama proses pengolahan dengan pemanasan adalah
terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatik (browning reaction) yaitu reaksi karamelisasi
dan reaksi Maillard. Reaksi Maillard adalah reaksi antara karbohidrat khususnya gula
pereduksi dengan gugus amina primer, hasil reaksi tersebut menghasilkan bahan
berwarna coklat yang disebut melanoidin (Winarno, 2004). Reaksi karamelisasi adalah
reaksi yang terjadi karena pemanasan gula pada temperatur di atas titik cairnya yang

34

97
KEGIATAN 3.
MENYUSUN SOAL EVALUASI MK PRAKTIKUM PBAI

Output :
Soal evaluasi per bab MK Praktikum PBAI

98
SOAL EVALUASI
MK PRAKTIKUM PBAI

BAB I

1. Jelaskan pengertian respirasi buah-buahan ?


2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada buah-
buahan !
3. Jelaskan peranan gas etilen dalam proses pematangan buah-buahan !
4. Apakah fungsi penambahan KMnO4 pada penyimpanan buah?
5. Jelaskan interaksi antara suhu dan laju respirasi !

BAB II

1. Jelaskan tujuan proses blanching!


2. Jelaskan macam-macam kerusakan pada produk hortikultura!
3. Apakah yang dimaksud dengan CAS dan MAS?
4. Jelaskan metode yang paling tepat untuk mempercepat kematangan buah
pisang!
5. Jelaskan peran oksigen dalam kematangan buah!

BAB III

1. Apa yang anda ketahui tentang gelatinisasi pati?


2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati !
3. Bagaimana mekanisme karbohidrat kompleks yang berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol darah?
4. Mengapa penambahan asam dapat mempengaruhi proses gelatinisasi pati?
5. Bagaimana cara memecah rantai polisakarida yang saudara ketahui?

BAB IV

1. Apakah yang saudara ketahui tentang asam lemak bebas?


2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan asam lemak saat
faktor pengolahan?
3. Jelaskan perbedaan dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh !
4. Jelaskan tujuan pengukuran indeks refraksi
5. Apa yang saudara ketahui tentang asam lemak trans dan efeknya pada
kesehatan?

99
BAB V

1. Jelaskan perbedaan dari protein, peptide dan asam amino!


2. Apakah yang saudara ketahui tentang struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener pada protein?
3. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein?
4. Mengapa protein mengalami presipitasi dengan penambahan asam?
Jelaskan mekanismenya!
5. Apakah enzim merupakan bagian dari protein? Jelaskan apa yang
membedakan antara enzim dan protein!

BAB VI

1. Jelaskan apakah yang saudara ketahui tentang metabolit sekunder dan


apakah yang membedakan dengan metabolit primer?
2. Apakah yang saudara ketahui tentang ekstraksi?
3. Apa yang saudara ketahui tentang freeze injury extraction method?
4. Jelaskan fungsi antioksidan bagi kesehatan?
5. Jelaskan kondisi yang harus dijaga dalam proses ekstraksi antioksidan!

BAB VII

1. Jelaskan yang saudara ketahui tentang sifat fisik kimia bahan pangan!
2. Apa yang saudara ketahui tentang reaksi maillard?
3. Apakah persamaan dan perbedaan antara karamelissi dan reaksi maillard?
4. Apa yang saudara ketahui tentang diversifikasi pangan?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas fisik kimia pada
pembuatan roti!

100
BUKTI FISIK
KEGIATAN 3 TAHAPAN 1

Kegiatan : Menyusun soal evaluasi MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menyusun draft soal evaluasi per bab
Proses : Bekerja keras menelaah beberapa poin dari e-modul untuk dibuat
soal evaluasi per bab yang berorientasi mutu secara mandiri

Bukti Fisik 3.1 Draft Soal Evaluasi per bab MK Prak PBAI
BAB I

1. Jelaskan pengertian respirasi buah-buahan ?


2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada buah-
buahan !
3. Jelaskan peranan gas etilen dalam proses pematangan buah-buahan !
4. Apakah fungsi penambahan KMnO4 pada penyimpanan buah?
5. Jelaskan interaksi antara suhu dan laju respirasi !

BAB II

1. Jelaskan tujuan proses blanching!


2. Jelaskan macam-macam kerusakan pada produk hortikultura!
3. Apakah yang dimaksud dengan CAS dan MAS?
4. Jelaskan metode yang paling tepat untuk mempercepat kematangan buah
pisang!
5. Jelaskan peran oksigen dalam kematangan buah!

BAB III

1. Apa yang anda ketahui tentang gelatinisasi pati?


2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati !
3. Bagaimana mekanisme karbohidrat kompleks yang berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol darah?
4. Mengapa penambahan asam dapat mempengaruhi proses gelatinisasi pati?
5. Bagaimana cara memecah rantai polisakarida yang saudara ketahui?

101
BAB IV

1. Apakah yang saudara ketahui tentang asam lemak bebas?


2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan asam lemak saat
faktor pengolahan?
3. Jelaskan perbedaan dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh !
4. Jelaskan tujuan pengukuran indeks refraksi
5. Apa yang saudara ketahui tentang asam lemak trans dan efeknya pada
kesehatan?

BAB V

1. Jelaskan perbedaan dari protein, peptide dan asam amino!


2. Apakah yang saudara ketahui tentang struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener pada protein?
3. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein?
4. Mengapa protein mengalami presipitasi dengan penambahan asam?
Jelaskan mekanismenya!
5. Apakah enzim merupakan bagian dari protein? Jelaskan apa yang
membedakan antara enzim dan protein!

BAB VI

1. Jelaskan apakah yang saudara ketahui tentang metabolit sekunder dan


apakah yang membedakan dengan metabolit primer?
2. Apakah yang saudara ketahui tentang ekstraksi?
3. Apa yang saudara ketahui tentang freeze injury extraction method?
4. Jelaskan fungsi antioksidan bagi kesehatan?
5. Jelaskan kondisi yang harus dijaga dalam proses ekstraksi antioksidan!

BAB VII

1. Jelaskan yang saudara ketahui tentang sifat fisik kimia bahan pangan!
2. Apa yang saudara ketahui tentang reaksi maillard?
3. Apakah persamaan dan perbedaan antara karamelissi dan reaksi maillard?
4. Apa yang saudara ketahui tentang diversifikasi pangan?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas fisik kimia pada
pembuatan roti!

102
BUKTI FISIK
KEGIATAN 3 TAHAPAN 2

Kegiatan : Menyusun soal evaluasi MK Praktikum PBAI


Tahapan : Menyampaikan draft soal evaluasi per bab pada tim dosen
pengampu MK Praktikum PBAI
Proses : Menyampaikan draft soal evaluasi per bab kepada tim dosen
pengampu MK Praktikum PBAI secara jelas dan sopan,
berkoordinasi dan musyawarah menerima masukan dari tim dosen
pengampu MK Praktkum PBAI lainnya untuk perbaikan draft soal
evaluasi per bab

Bukti Fisik 3.2 Tangkapan layar WA yang menunjukkan bahwa penulis telah
mengirimkan draft soal pretest dan post test MK Praktikum PBAI

103
104
NOTULEN DISKUSI

Peserta : VTW, CGP, IAD


Tanggal : 23 Juli 2021
Pukul : 10.00 – 10.45 WIB
Agenda : Penyampaian draft Soal Evaluasi per bab
Media : WA

VTW 1. Menyampaikan draft soal evaluasi per bab telah selesai dibuat
2. Terdapat 5 pertanyaan dasar tiap bab

CGP 1. Sudah ok soalnya tidak ada revisi


2. Bisa digunakan sebagai pretest/ posttest

IAD 1. Sudah setuju dengan draft soal yang dibuat


2. Bisa langsung disisipkan di e-modul supaya lebih efisien dan
efektif

105
BUKTI FISIK
KEGIATAN 3 TAHAPAN 3

Kegiatan : Menyusun soal evaluasi MK Praktikum PBAI


Tahapan : Finalisasi draft soal evaluasi per bab MK Praktkum PBAI
Proses : Bekerja keras memperbaiki draft soal evaluasi per bab jika ada
perbaikan dari tim dosen pengampu terkait materi praktikum PBAI
secara mandiri hal ini merupakan wujud dari responsif dan etos
kerja sebagaai seorang dosen

Bukti Fisik 3.3 Soal evaluasi perbab MK Praktikum PBAI


SOAL EVALUASI
MK PRAKTIKUM PBAI

BAB I

1. Jelaskan pengertian respirasi buah-buahan ?


2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada buah-
buahan !
3. Jelaskan peranan gas etilen dalam proses pematangan buah-buahan !
4. Apakah fungsi penambahan KMnO4 pada penyimpanan buah?
5. Jelaskan interaksi antara suhu dan laju respirasi !

BAB II

1. Jelaskan tujuan proses blanching!


2. Jelaskan macam-macam kerusakan pada produk hortikultura!
3. Apakah yang dimaksud dengan CAS dan MAS?
4. Jelaskan metode yang paling tepat untuk mempercepat kematangan buah
pisang!
5. Jelaskan peran oksigen dalam kematangan buah!

BAB III

1. Apa yang anda ketahui tentang gelatinisasi pati?


2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati !
3. Bagaimana mekanisme karbohidrat kompleks yang berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol darah?
4. Mengapa penambahan asam dapat mempengaruhi proses gelatinisasi pati?

106
5. Bagaimana cara memecah rantai polisakarida yang saudara ketahui?

BAB IV

1. Apakah yang saudara ketahui tentang asam lemak bebas?


2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan asam lemak saat
faktor pengolahan?
3. Jelaskan perbedaan dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh !
4. Jelaskan tujuan pengukuran indeks refraksi
5. Apa yang saudara ketahui tentang asam lemak trans dan efeknya pada
kesehatan?

BAB V

1. Jelaskan perbedaan dari protein, peptide dan asam amino!


2. Apakah yang saudara ketahui tentang struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener pada protein?
3. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein?
4. Mengapa protein mengalami presipitasi dengan penambahan asam?
Jelaskan mekanismenya!
5. Apakah enzim merupakan bagian dari protein? Jelaskan apa yang
membedakan antara enzim dan protein!

BAB VI

1. Jelaskan apakah yang saudara ketahui tentang metabolit sekunder dan


apakah yang membedakan dengan metabolit primer?
2. Apakah yang saudara ketahui tentang ekstraksi?
3. Apa yang saudara ketahui tentang freeze injury extraction method?
4. Jelaskan fungsi antioksidan bagi kesehatan?
5. Jelaskan kondisi yang harus dijaga dalam proses ekstraksi antioksidan!

BAB VII

1. Jelaskan yang saudara ketahui tentang sifat fisik kimia bahan pangan!
2. Apa yang saudara ketahui tentang reaksi maillard?
3. Apakah persamaan dan perbedaan antara karamelissi dan reaksi maillard?
4. Apa yang saudara ketahui tentang diversifikasi pangan?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas fisik kimia pada
pembuatan roti!

107
KEGIATAN 4.
FINALISASI E-MODUL MK PRAKTIKUM PBAI

Output:
E-modul MK Praktikum PBAI

108
Keterangan : berikut merupakan gambar screenshoot final e-modul Prak PBAI yang
telah dilengkapi dengan soal evaluasi, untuk lebih lengkap dapat diakses di
https://drive.google.com/file/d/1RKQ0JJ5O5zjSS58Rq7Yi8pW6pzvQR9s2/view?usp=sh
aring

E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

E-MODUL

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN


AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DISUSUN OLEH :
VINDHYA TRI WIDAYANTI, STP, MP

109
BUKTI FISIK
KEGIATAN 4 TAHAPAN 1

Kegiatan : Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Melengkapi draft e-modul dengan evaluasi pembelajaran berupa
soal evaluasi per bab
Proses : Bekerja keras secara mandiri untuk menambahkan evaluasi
pembelajaran berupa soal pretest dan post test pada draft e-modul
sebagai wujud tanggung jawab sebagai dosen pengampu
praktikum PBAI

Bukti 4.1 Emodul yang telah dilengkapi dengan soal

E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

diberikan pada saat buah berada pada tingkat pra-klimaterik. Setelah kenaikan respirasi
dimulai maka buah klimaterik tidak akan peka lagi terhadap pemberian etilen.
Buah-buahan klimakterik yang sudah mature, setelah dipanen secara normal
memperlihatkan suatu laju penurunan respirasi sampai tingkat minimal, yang diikuti oleh
peningkatan laju respirasi yang cepat sampai ke tingkat maksimal, yang disebut puncak
respirasi klimakterik. Bila buah-buahan klimakterik berada pada tingkat maturitas yang
tepat, diekspos etilen dengan konsentrasi tinggi selama beberapa saat, akan terjadi
rangsangan pematangan yang tidak dapat kembali lagi (irreversible ripening).
Pada buah-buahan non klimaterik terjadi hal yang berbeda, yaitu tidak terjadi
kenaikan laju respirasi yang mendadak. Meskipun buah-buahan tersebut diekspos dengan
etilen kadar yang tinggi, laju respirasinya akan sama dengan apabila terekspos etilen
dalam ruangan. Kalaupun ada, peningkatan laju respirasinya kecil saja. Segera setelah
itu, laju respirasi kembali lagi pada laju kondisi istirahat normal, bila etilennya ditiadakan.

SOAL
1. Jelaskan pengertian respirasi buah-buahan ?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada buah-buahan !
3. Jelaskan peranan gas etilen dalam proses pematangan buah-buahan !
4. Apakah fungsi penambahan KMnO4 pada penyimpanan buah?
5. Jelaskan interaksi antara suhu dan laju respirasi !

110
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

tetes indikator PP 1%. Dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N, sampai warna pink.
Dicatat volume NaOH. Rumusnya sebagai berikut :

N NaOH = 0.1 N
P = 10x (Pengenceran)

2.4.2 Percepatan Pematangan Buah


1. Pengaruh Karbid Pada Pematangan Buah-Buahan
a. Siapkan 5 buah pisang (1 matang, 4 mentah) :
b. 1 pisang matang dan 1 pisang mentah diikat dan disimpan di dalam
kardus
c. 1 pisang mentah disimpan di ruang terbuka
d. 1 pisang mentah dimasukkan disimpan dalam kardus
e. 1 pisang mentah + karbid dimasukkan kardus
f. Lakukan pengamatan saat awal dan setiap hari selama 3 hari terhadap
warna, aroma, dan tekstur.
2. Perlakuan Pendahuluan Terhadap Buah dan Sayur Sebelum
Pengolahan
a. Blansir
Pepaya setengah matang dikupas, dipotong 1 cm. dimasukkan air
mendidih selama 5 menit, lalu diamati warna, aroma, dan tekstur.
b. Perendaman Dengan Air Kapur
Pepaya setengah matang dikupas, dipotong 1 cm, direndam air kapur
selama beberapa saat, dimasukkan air mendidih selama 5 menit, lalu
diamati warna, aroma, dan tekstur.

SOAL
1. Jelaskan tujuan proses blanching!
2. Jelaskan macam-macam kerusakan pada produk hortikultura!
3. Apakah yang dimaksud dengan CAS dan MAS?
4. Jelaskan metode yang paling tepat untuk mempercepat kematangan buah pisang!
5. Jelaskan peran oksigen dalam kematangan buah!

10

111
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

3. Uji gluten tepung terigu


Cara 1
Timbang tepung terigu sebanyak 10 gram. Tambahkan larutan NaCl 1 % sebanyak
5 ml. Uleni sampai terbentuk adonan yang elastis. Bentuk adonan menjadi bola
dan rendam dalam air selama 1 menit. Cuci dengan air mengalir sampai air
cuciannya jernih. Timbang sisa adonan sebagai gluten basah. Keringkan dalam
oven pada suhu 100oC sehingga diperoleh gluten kering dan kemudian timbang.
Cara 2
Timbang tepung terigu sebanyak 10 gram. Tambahkan 5 - 6 ml air dan uleni
sampai membentuk adonan yang elastis. Biarkan selama 1 jam. Cuci dengan air
mengalir sampai air cuciannya bersih. Timbang sisa adonan yang merupakan
gluten basah. Keringkan pada suhu 100°C untuk memperoleh gluten kering.
Timbang berat gluten kering.

4. Uji Kandungan
4) Uji Kandungan Karbohidrat
Karbohidrat
a) Semua
1. Semua pengamatan pengamatan
harus dicatat danharus dicatat dan
atau digambar atau digambar
langsung langsung dalam
dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua b) makanan
Susun semua dan makanan
beri nama danbahan-bahan makanan yang
beri nama bahan-bahan akan yang akan
makanan
diuji diatas piring plastic
diuji diatas
3. Amati setiap bahan piringwarna,
dari segi plastic penampakan, tekstur dan rasa catat
dalam tabel c) Amati setiap bahan dari segi warna, penampakan, tekstur dan rasa catat
dalambahan
4. Tetesi satu-persatu tabel makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalamd)KI/lugol. Perhatikan dan
Tetesi satu-persatu catat
bahan perubahan
makanan warna
dengan dua pada
sampai bagian
tiga tetes larutan
makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah
yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian
yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
5. Catat semua makanan yang ditetesikelarutan
hasil pengamatan dalam yodium.
lembarCatatlah
kerja bahan yang diuji manakah
dan buatlah
yang menunjukkan warna ungu-biru
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum setelah ditetesi larutan yodium
e) Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum

SOAL
1. Apa yang anda ketahui tentang gelatinisasi pati?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati !
3. Bagaimana mekanisme karbohidrat kompleks yang berperan dalam menurunkan kadar
kolesterol darah?
4. Mengapa penambahan asam dapat mempengaruhi proses gelatinisasi pati?
5. Bagaimana cara memecah rantai polisakarida yang saudara ketahui?

15

112
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI
Asam lemak bebas dinyatakan sebagai % FFA atau sebagai angka
asam.

Berat molekul asam lemak pada kelapa sawit 256


Berat molekul asam lemak pada lemak samin 282
Berat molekul asam lemak pada minyak zaitun 256

SOAL
1. Apakah yang saudara ketahui tentang asam lemak bebas?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan asam lemak saat faktor
pengolahan?
3. Jelaskan perbedaan dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh !
4. Jelaskan tujuan pengukuran indeks refraksi
5. Apa yang saudara ketahui tentang asam lemak trans dan efeknya pada kesehatan?

20

113
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

sempurna. Ukur dan catat absorbansi pada 550 nm. Buat kurva standar antara
konsentrasi protein dan absorbansi.
Penetapan Kadar Protein Kecambah
Kecambah 1 gram diekstrak dengan 20 mL akuades. Filtrat yang diperoleh
dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan ditandabataskan. Filtrat encer diambil 1 mL dan
ditambah 4 mL akuades. Setelah itu, tambahkan 6 mL reagen biuret dan homogenkan.
Diamkan selama 30 menit hingga membentuk warna ungu sempurna. Ukur dan catat
absorbansi sampel pada 550 nm. Tentukan konsentrasi protein dengan menggunakan
kurva standar.

SOAL
1. Jelaskan perbedaan dari protein, peptide dan asam amino!
2. Apakah yang saudara ketahui tentang struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener
pada protein?
3. Apa yang dimaksud dengan denaturasi protein?
4. Mengapa protein mengalami presipitasi dengan penambahan asam? Jelaskan
mekanismenya!
5. Apakah enzim merupakan bagian dari protein? Jelaskan apa yang membedakan antara
enzim dan protein!

26

114
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

d. Diagram Alir Pengujian warna Sampel Maserasi


Diagram alir pengujian warna sampel maserasi

Sirup Buah Bit Maserasi

Dimasukkan ke plastik klip menggunakan pipet

Tempelkan sensor colorimeter pada permukaan


plastik klip

Amati dan catat hasil

Hasil

SOAL
1. Jelaskan apakah yang saudara ketahui tentang metabolit sekunder dan apakah yang
membedakan dengan metabolit primer?
2. Apakah yang saudara ketahui tentang ekstraksi?
3. Apa yang saudara ketahui tentang freeze injury extraction method?
4. Jelaskan fungsi antioksidan bagi kesehatan?
5. Jelaskan kondisi yang harus dijaga dalam proses ekstraksi antioksidan!

33

115
E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

SOAL
1. Jelaskan yang saudara ketahui tentang sifat fisik kimia bahan pangan!
2. Apa yang saudara ketahui tentang reaksi maillard?
3. Apakah persamaan dan perbedaan antara karamelissi dan reaksi maillard?
4. Apa yang saudara ketahui tentang diversifikasi pangan?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas fisik kimia pada pembuatan roti!

39

116
BUKTI FISIK
KEGIATAN 4 TAHAPAN 2

Kegiatan : Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI
Proses : Bekerja keras melakukan finalisasi dan layouting e-modul MK
praktikum PBAI dengan berorientasi mutu secara mandiri hal ini
merupakan wujud dari etos kerja sebagaai seorang dosen

Bukti Fisik 4.2


Keterangan : berikut merupakan gambar screenshoot final e-modul Prak PBAI yang
telah dilengkapi dengan soal evaluasi, untuk lebih lengkap dapat diakses di
https://drive.google.com/file/d/1RKQ0JJ5O5zjSS58Rq7Yi8pW6pzvQR9s2/view?usp=sh
aring

E-MODUL PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

E-MODUL

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN


AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DISUSUN OLEH :
VINDHYA TRI WIDAYANTI, STP, MP

117
BUKTI FISIK
KEGIATAN 4 TAHAPAN 3

Kegiatan : Finalisasi e-modul MK Praktikum PBAI


Tahapan : Mengirimkan e-modul MK Praktikum PBAI telah dilakukan finalisasi
kepada tim dosen pengampu
Proses : Menyampaikan hasil finalisai e-modul MK Praktikum PBAI dan
berkoordinasi terkait bahan pembelajaran kepada tim dosen
pengampu praktikum yang lainnya melalui WA grup dengan
Bahasa yang sopan agar lebih mudah dan aksesibel. Hasil
finalisasi disampaikan secara ontime sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan sebagai wujud disiplin sebagai seorang dosen

Bukti Fisil 4.3 Tangkapan layar WA menyampaikan pada tim pengampu MK


Praktikum PBAI bahwa e-modul telah selesai dan siap diimplementasikan

118
NOTULEN DISKUSI

Peserta : VTW, CGP, IAD


Tanggal : 29 Juli 2021
Pukul : 10.00 – 11.30 WIB
Agenda : Finalisasi e-modul
Media : WA

VTW 1. E-modul telah disisipi dengan soal evaluasi per bab


2. Mohon untuk diberi masukan terkait layout dll

CGP 1. Setuju, bisa segera di publish ke asisten

IAD 1. Sudah setuju dengan konten


2. Layout sudah OK
3. Bisa segera di share ke asisten supaya mereka bisa segera
persiapan
4. Video bisa mulai disiapkan

119
KEGIATAN 5.
IMPLEMENTASI E-MODUL PADA MK. PRAKTIKUM PBAI

Output :
E-modul yang sudah diunggah ke google classroom

120
121
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 1

Kegiatan : Implementasi E-Modul pada MK Praktikm PBAI


Tahapan : Membentuk WA grup asisten
Proses : Berkoordinasi dan bermusyawarah dengan seluruh asisten
praktikum PBAI melalui WAG dengan menggunakan Bahasa yang
sopan agar lebih mudah dan efisien

Bukti 5.1 Tangkapan layar WA grup Asisten Prak PBAI

122
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 2

Kegiatan : Implementasi E-Modul pada MK Praktikm PBAI


Tahapan : Menyiapkan google classroom sebagai media berkomunikasi
dengan mahasiswa
Proses : Bekerja keras dan bertanggung jawab untuk menyiapkan google
classroom MK Praktikum PBAI supaya mahasiswa/ praktikan
dapat dengan mudah dan murah dalam mengakses materi
pembelajaran (e-modul)

Bukti 5.2 Google classroom MK Prak PBAI

123
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 3

Kegiatan : Implementasi E-Modul pada MK Praktikm PBAI


Tahapan : Mengunggah e-modul MK Praktikum PBAI
Proses : Bekerja keras secara mandiri Mengunggah semua materi
praktikum PBAI di google class room agar memudahkan dan
murah praktikan untuk mengakses materi

Bukti 5.3 Emodul yang telah dishare di googleclassroom

124
KEGIATAN TAMBAHAN

6. MENYUSUN VIDEO PRAKTIKUM PBAI BERBASIS DARING

Output :
Video Praktikum

125
Berikut merupakan gambar screen shoot video praktikum, untuk lebih detail
video dapat diakses di
https://drive.google.com/drive/folders/1eyL99FuegcSQZO5gIg6q_8qIsVyM_z2t?
usp=sharing

No Materi Video

1 Analisis
karakteristik bahan
baku berbasis
karbohidrat

2 Analisis
karakteristik bahan
baku berbasis
lemak

3 Analisis
karakteristik bahan
baku berbasis
protein

126
4 Analisis
karakteristik
metabolit sekunder
pada bahan baku
agroindustry

5 Evaluasi fenomena
perubahan
karakteristik fisiko
kimia akibat proses
pengolahan

127
BUKTI FISIK
KEGIATAN 6 TAHAPAN 1

Kegiatan : Menyusun video praktikum PBAI berbasis daring


Tahapan : Persiapan pembuatan video praktikum
Proses : Berkoordinasi dengan ketua asisten praktikum untuk
mempersiapkan proses pembuatan video praktikum dengan
menggunakan Bahasa yang sopan dan menjelaskan kejelasan
target materi mana saja yang akan disiapkan video praktikumnya.

Bukti 6.1 List Materi Praktikum yang disiapkan video

LIST MATERI MK PRAK PBAI

No Materi Keterangan
1 Karakterisasi bahan baku berdasarkan pola Mandiri
respirasi
2 Praktek penanganan bahan baku agroindustry Mandiri
dengan berbagai metode
3 Analisis karakteristik bahan baku berbasis Video
karbohidrat
4 Analisis karakteristik bahan baku berbasis Video
lemak
5 Analisis karakteristik bahan baku berbasis Video
protein
6 Analisis karakteristik metabolit sekunder pada Video
bahan baku agroindustri
7 Evaluasi fenomena perubahan karakteristik Video + Mandiri
fisiko kimia akibat proses pengolahan

128
BUKTI FISIK
KEGIATAN 6 TAHAPAN 2

Kegiatan : Menyusun video praktikum PBAI berbasis daring


Tahapan : Pembuatan video praktikum
Proses : Bekerja keras dan Bekerjasama dengan seluruh asisten praktikum
yang bertanggung jawab untuk membuat video praktikum yang
inovatif, sehingga mahasiswa dapat lebih mudah dalam
mengakses materi praktikum.

Bukti 6.2 Video Praktikum MK PBAI


Berikut merupakan gambar screen shoot video praktikum, untuk lebih detail
video dapat diakses di
https://drive.google.com/drive/folders/1eyL99FuegcSQZO5gIg6q_8qIsVyM_z2t?
usp=sharing

No Materi Video

1 Analisis
karakteristik bahan
baku berbasis
karbohidrat

2 Analisis
karakteristik bahan
baku berbasis
lemak

129
3 Analisis
karakteristik bahan
baku berbasis
protein

4 Analisis
karakteristik
metabolit sekunder
pada bahan baku
agroindustry

5 Evaluasi fenomena
perubahan
karakteristik fisiko
kimia akibat proses
pengolahan

130
131

Anda mungkin juga menyukai