PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Hendry Budianto
NIM: 088114094
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Hendry Budianto
NIM: 088114094
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Halaman Persembahan
~ Nelson Mandela
Alamamaterku
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Pengaruh Pemberian Jamu Penurun Lemak Darah Merek "X" Terhadap Ka-
dar Trigliserida Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, ffie-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-
berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
( Hendry Budianto )
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penelitian dan penyusunan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pemberian Jamu Penurun Lemak Darah Merk “X”
Terhadap Kadar Trigliserida Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia” dapat
diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
meraih gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini,
penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah
saran, dan pengarahan dari awal persiapan hingga akhir penyusunan skripsi
ini.
3. Bapak Prof. Dr. CJ.Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
meluangkan waktunya membimbing, memberikan masukan, kritik, dan saran
yang membangun.
4. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
meluangkan waktunya membimbing, memberikan masukan, kritik, dan saran
yang membangun.
5. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, dan seluruh laboran yang telah
membantu memberikan fasilitas yang dibutuhkan untuk seluruh penelitian
ini.
6. Seluruh dosen, laboran, petugas sekretariat Fakultas Farmasi dan petugas
perpustakaan Kampus Paingan Sanata Dharma, Yogyakarta.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
skripsi ini, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini membantu dan bermanfaat bagi pembaca pada
Penulis
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENGANTAR……………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
1. Perumusan masalah………………………………………. 3
2. Keaslian penelitian……………………………………….. 3
3. Manfaat penelitian………………………………………... 4
B. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 5
A. Statin……………………………………………………………… 6
1. Golongan statin…………………………………………… 6
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Simvastatin………………………………………………. 7
C. Lipid……………………………………………………………….. 11
1. Klasifikasi lipid……………………………………………. 11
2. Trigliserida (trigliserol)……………………………………. 12
3. Pencernaan trigliserida…………………………………….. 13
4. Emulsifikasi trigliserida…………………………………… 13
D. Lipoprotein………………………………………………………… 15
1. Kilomikron………………………………………………… 16
E. Hiperlipidemia…………………………………………………….. 17
1. Penyebab hiperlipidemia…………………………………. 18
3. Tipe hiperlipidemia………………………………………. 18
G. Landasan Teori……………………………………………………. 20
H. Hipotesis…………………………………………………………... 22
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Variable utama…………………………………………… 23
4. Definisi operasional……………………………………... 24
1. Bahan Penelitian…………………………………………. 25
2. Alat Penelitian…………………………………………… 26
2. Preparasi bahan………………………………………….. 27
3. Percobaan pendahuluan…………………………………. 29
E. Analisis Hasil………………………………………………… 33
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan…………………………………………………… 55
B. Saran…………………………………………………………. 55
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 56
LAMPIRAN………………………………………………………… 59
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………… 71
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III. Nilai Acuan Kolesterol dan Trigliserida (CDC) 2012 ………… 18
Tabel VIII. Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Sebelum dan Sesudah
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
lipidemik)………………………………………………… 44
lakuan)…………………………………………………… 44
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Merek “X”……………………………………………. 59
Orientasi………………………………………………… 60
Orientasi………………………………………………… 60
Selama Perlakuan……………………………………… 62
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lipidemik……………………………………………… 63
Rendah Lemak………………………………………… 63
Selama Perlakuan……………………………………… 64
Trigliserida ………………………………………..…… 66
Lampiran 19. Uji T antara Kadar Trigliserida hari ke- 0 dibanding hari
ke- 7…………………………………………………….. 67
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 23. Hasil Statistik Uji Homogenitas dan Uji ANOVA Persen
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
The purpose of the research was aimed to find out the influence blood fat
lowering jamu merk "X" against the levels of triglycerides in the blood of
male rats hyperlipidemic and to know how much percent power lowering blood
fat triglycerides from jamu merk “X” of simvastatin on hyperlipidemic male rats.
This research was experimental with random complete random pattern design.
In this research used 20 rats were divided four groups with treatment.
Group I, II, and III were the groups treated with blood fat loss herbal
medicine treatment with 3 doses level 126, 252, and 504 mg/ kgBW, and
Group IV was the group treated simvastatin doses of 1.8 mg/ kgBW
as positive controls. In the first week (day 0 to day 7) all groups were
given a diet of high-fat feed for one week. After that, next week in the second
week (day 8 to day 14) all group was given standart diet and different kinds
treatment for each group. The rat body weight and the amount of daily intake was
measured daily. Triglyceride levels were measured first day, after treatment with
high fat diet (first week), and after treatment with jamu (second week).
One-way ANOVA with the reliable was 95% test results showed
that blood fat lowering herbs brand "X" gave the effect of a decrease in the levels
of Triglycerides in the blood are not meaningful against the positive control
group.
Percent power dose variation of triglycerides herbs against positive control
dose simvastatin, for dose jamu 126 mg/ kgBB of 55.11 ± 34.19%; for dose jamu
252mg/ kgBB of 87.01 ± 27.20% and dose jamu 504 mg/ kg of 93.62 ± 36.81%
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
manusia dituntut serba kepraktisan dan cepat dalam segala hal. Hal ini termasuk
salah satunya dalam hal pola makan yang cenderung memilih makanan “fast food”
yang cenderung berlemak dan kurang sehat. Pola makan tidak sehat yang
minum alkohol dan kebiasaan buruk merokok mampu memicu berbagai penyakit
jantung koroner. Bahkan sampai saat ini, penyakit jantung koroner dan
obat kimia dan obat dari bahan alam. Salah satu pilihan alternatif obat kimia dari
obat kimia dirasa banyak memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara harga
yang mahal, efek samping dan tidak menyenangkan. Kondisi ini menyebabkan
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Salah satu obat bahan alam yang berasal asli dari Indonesia adalah Jamu.
Jamu merupakan salah satu alternatif obat bahan alam penurun kadar trigliserida
pra klinis lebih lanjut dapat memastikan manfaat dari kadungan jamu secara
ilmiah sehingga dapat dikembangkan menjadi produk yang lebih unggul yaitu
kandungan tanaman obat dengan komposisi yaitu: daun jati belanda, daun salam,
daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh telah dilakukan berbagai penelitian
Penelitian mengenai efek jamu penurun lemak darah merek “X” terhadap
Oleh karena itu perlu dilakukan uji ilmiah pengaruh terhadap jamu
penurun lemak darah merk “X” dibandingan obat simvastatin dosis 1,8 mg/ kgBB
hiperlipidemia.
Komposisi setiap kantong teh merek “X” per 2g (dalam bentuk teh
celup) mengandung komposisi antara lain Guazumae folium (Jati Belanda) 640
mg, Syzgii polyanthi folium (Daun Salam) 540 mg, Andrographidis herba (Herba
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Sambiloto) 400 mg, Perseae americanae folium (Daun Alpukat) 320 mg,
1. Perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apakah jamu penurun lemak darah merek “X” mampu menurunkan kadar
b. Seberapa besar persen daya penurunan kadar trigliserida jamu penurun lemak
2. Keaslian penelitian
Peneliti,
No. Judul Hasil
tahun
1 Wijayanti Pengaruh pemberian Pemberian infusa 1250
, 2007 ekstrak infusa daun jati mg/kgBB dapat menurunkan
belanda (Guazuma kadar trigliserida sebersar
ulimfolia Lamk.) terhadap 41,30% dari kontrol negatif
kadar trigliserida dalam semu.
plasma tikus putih jantan
galur Wistar.
2 Hardhani, Pengaruh pemberian Pemberian ekstrak Eugenia
2008 ekstrak daun salam polyantha pada kelompok
(Eugenia polyantha) perlakuan menyebabkan
terhadap kadar trigliserida penurunan kadar trigliserida
serum tikus putih jantan secara bermakna pada semua
galur Wistar dosis (0,18 g/hari; 0,36 g/hari
hiperlipidemia. dan 0,72 g/hari) dibanding
kelompok kontrol.
3 Nuriyah, Efek pemberian alpukat Ekstrak alpukat yang diberikan
2013 (Persea americana Mill.) lebih berpotensi untuk
terhadap kadar trigliserida mencegah kenaikan kadar
serum darah tikus putih trigliserida serum darah tikus
(Rattus norvegius) selama daripada jus alpukat. Dosis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
penurun lemak darah merek “X” dengan komposisi daun jati belanda, daun salam,
daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
terhadap masyarakat tentang jamu penurun lemak darah merek “X” dalam
bidang kesehatan.
b. Manfaat praktis
B. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apakah jamu penurun lemak darah merek “X” ini mampu
penurun lemak darah merek “X” terhadap simvastatin pada tikus jantan
hiperlipidemia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Statin
1. Golongan statin
Statin merupakan senyawa yang paling baik dan baik toleransinya untuk
mirip dengan HMG-KoA reduktase, yang mengkatalisis tahap awal pembatas laju
bersifat reversibel terhadap substrat alami, yaitu HMG-KoA. Statin yang lebih
kuat misalnya simvastatin dalam dosis lebih tinggi juga dapat menurunkan kadar
trigliserida yang disebabkan oleh naiknya kadar VLDL (Goodman dan Gilman,
2007).
pada membrane dipecah oleh suatu protease dan dipindahkan ke nukleus. Faktor
transkripsi kemudian diikat oleh gen LDL yang responsive terhadap sterol,
degradasi reseptor LDL juga berkurang. Jumlah reseptor LDL yang makin banyak
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
pada permukaan hepatosit menyebabkan makin banyak LDL yang hilang dari
kadar LDL, dengan cara meningkatkan penghilangan prekursor LDL yaitu VLDL
dan IDL dan menurunkan produksi VLDL di hati. Penurunan produksi VLDL di
sintesis kolesterol, suatu komponen yang diperlukan untuk VLDL (Goodman dan
Gilman, 2007).
2. Simvastatin
serbuk Kristal yang praktis tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam
kloroform, methanol dan etanol. Tablet simvastatin dalam berbagai merek dagang
yang umum dijumpai untuk pemberian oral terdapat dalam dosis 5,10, dan 20mg
secara kompetitif HMG-KoA reduktase, suatu tahap penentu laju dalam sintesis
lakton, akan dihidrolisis membentuk asam β-hidroksi yang terikat pada 95%
sekitar 95%. Tablet simvastatin dapat digunakan dalam terapi bersamaan dengan
perlakuan diet lemak jenuh dan kolesterol. Pada pasien hiperlipidemia, pemberian
(1) Mengurangi kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Apo B dan trigliserida,
Klaim dari jamu penurun lemak darah merek “X” mampu menurunkan
Nama lain untuk tanaman ini di daerah Sumatra disebut jati belanda
(melayu); di daerah jawa disebut jati londo (Jawa Tengah). Tumbuhan ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
pekarangan atau tumbuhan liar. Tumbuh di dataran rendah hingga 800 mdpl.
Fungsi dari daun jati belanda sebagai penurun kadar kolesterol dengan
(Deviana, 2010).
Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman
yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara umum, zat utama yang terkandung
dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu
resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen,
dalam permukaan usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat
sebagai pelicin. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat
dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang
daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol.
sebagai bumbu dapur. Senyawa-senyawa seperti niasin, serat, tannin dan vitamin
perdu semusim yang seluruh bagian tanamannya pahit juga dikenal dengan
Jawa Barat: ki oray atau ki peurat; Jawa Tengah dan Jawa Timur: bidara, takilo,
dan tannin. Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun dan batang adalah
laktone, panikulin, kalmegin dan halbur kuning yang rasanya pahit (Daviana,
2010).
Selama ini alpukat dikenal kaya lemak. Sehingga tidak heran buah ini
dijauhi saat kolesterol sedang tinggi, padahal alpukat sangat baik untuk
menurunkan kolesterol. Buah ini mengandung asam lemak tak jenuh yang baik
bioaktif paling dominan dalam teh terbukti mampu mencegah percepatan oksidasi
kolesterol LDL. Sehingga komsumsi teh yang wajar setiap harinya mampu
(Nayaka, 2010).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
C. Lipid
Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang pada
umumnya adalah senyawa hidrofobik, tidak larut dalam air tetapi larut dalam
makanan yang penting tidak saja karena energinya yang tinggi, tetapi juga karena
vitamin larut lemak dan asam lemak esensial yang terkandung dalam lemak
makanan alami. Lipid disimpan dalam jaringan adiposa. Lipid nonpolar berfungsi
sebagai insulator panas dijaringan subkutan dan organ tertentu, terutama untuk
Lipid plasma terdiri dari triasil gliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol
(14%), ester kolesteril (36%) serta sedikit asam lemak rantai panjang yang tidak
1. Klasifikasi lipid
a. Lipid sederhana
1) Lemak netral
Ester asam lemak dengan alkohol bobot molekul tinggi terdiri dari
b. Lipida majemuk
1) Fosfolipida
2) Lipoprotein
c. Lipida turunan
1) Asam lemak
2) Sterol
d. Lain-lain
2. Trigliserida (triasilgliserol)
Sebagian besar lemak dan minyak alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah ester gliserol, yaitu alkohol trihidrat dan asam lemak yang
lebih tepat disebut triasligliserol. Bila ketiga asam lemak di dalam trigliserida
adalah asam lemak yang sama maka dinamakan trigliserida sederhana, dan jika
3. Pencernaan trigliserida
mengandung lemak dikunyah dan tercampur dengan air liur. Kelenjar ludah akan
esophagus dan sampai lambung. Dalam lambung lipase lingual dalam jumlah
dalam makanan tinggi lemak. Untuk dapat diabsorpsi makanan harus dipecah
menjadi gliserol dan asam lemak. Sebagian besar orang bias mengabsorpsi 95%
dari makanan yang dikonsumsi. Trigliserida merupakan lemak netral dan bersifat
hidrofobik, sehingga bila tercampur dengan air maka akan terpisah. Enzim
memiliki muatan positif dan negatif dan bersifat hidrofilik yang dapat bercampur
dengan air karena bersifat polar. Lemak terlebih dahulu mengalami proses
emulsifikasi agar dapat bercampur dengan air dan enzim dapat bekerja dalam
4. Emulsifikasi trigliserida
Asam empedu dibuat oleh hati dari kolesterol dan kemudian disimpan
dalam kantung empedu hingga saat diperlukan. Di dalam saluran empedu, cairan
empedu berada dalam bentuk garam, sehingga sering disebut istilah garam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
empedu (Murray dkk, 2006). Keistimewaan asam empedu adalah pada struktur
molekulnya. Pada salah satu ujung molekulnya terdapat rantai samping yang
terdiri dari asam amino yang berfungsi menarik air, sedangkan pada sisi lain
terdapat sterol yang berfungsi menarik lemak. Proses emulsifikasi lemak terjadi di
Emulsi lemak yang terbentuk terdiri dari tetesan lemak atau butiran lemak
permukaan yang besar (Sherwood, 2007). Enzim lipase yang berasal dari dinding
usus halus dan pankreas, kemudian mencerna trigliserida dalam bentuk emulsi ini
membran mukosa usus halus dengan difusi pasif. Proses difusi terjadi karena
ini disebabkan karena adanya protein pengikat asam lemak yang akan segera
mengikat asam lemak untuk memasuki sel. Setelah menembus mukosa usus, asam
terbentuk akan diabsorpsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah. Trigliserida
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
lipid besar yang terdiri dari trigliserida, kolestrol, fosfolipida dan protein
membungkus lipid di dalamnya sehingga akan bebas di dalam aliran darah yang
sebagian besar terdiri dari air. Dalam darah trigliserida yang ada pada kilomikron
dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh lipoprotein lipase yang
Asam lemak bebas dalam tubuh akan diabsorpsi oleh sel otot, sel lemak
dan sel-sel lainnya. Asam lemak ini dapat langsung digunakan sebagai zat energi
atau disimpan, dan bila dibutuhkan akan diubah kembali menjadi trigliserida. Bila
trigliserida telah terpisah dari kilomikron, sisanya yaitu kolesterol dan protein
D. Lipoprotein
digunakan sebagai sumber energi serta komponen membran sel atau sebagai
1. Kilomikron
yang paling besar dan mempunyai densitas yang paling rendah. Di dalam tubuh,
darah. VLDL adalah lipoprotein dengan densitas sangat rendah yang terdiri atas
trigliserida. VLDL yang terbentuk dihati akan masuk aliran darah untuk mengikat
kolesterol yang ada pada lipoprotein lain dalam sirkulasi darah. Lipoprotein lipase
trigliserida, akan membuat VLDL bertambah berat dan menjadi LDL (Low
sirkulasi darah dan membawanya ke sel otot dan lemak. Nilai LDL memiliki
implikasi terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. LDL yang berlebihan
dalam pembuluh darah akan dioksidasi dan tidak dapat masuk kembali kedalam
pembuluh darah, sehingga terjadi penumpukan pada dinding sel pembuluh darah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
membentuk plak. Plak ini akan bercampur dengan protein dan ditutupi oleh sel-sel
Ketika sel-sel lemak membebaskan asam lemak dan gliserol dalam darah,
kolesterol dan fosfolipida akan kembali kedalam aliran darah. Hati dan usus akan
HDL akan mengambil kolesterol dan fosfolipida yang ada dalam aliran darah.
E. Hiperlipidemia
yang dikenal sebagai kolesterol dan trigliserida tidak larut dalam plasma.
Tabel III. Nilai acuan kolesterol dan trigliserida menurut Center for Disease
Control and Prevention ( CDC, 2012)
Nilai
Kolesterol Total ≤200 mg/dL
Trigliserida ≤150 mg/dL
LDL ≤100 mg/dL
HDL ≥40 mg/dL
1. Penyebab Hiperlipidemia
a. Diet yang mengandung banyak lemak dan kolesterol ( telur dan keju)
b. Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol atau lemak dan juga bisa
a. Tipe I hiperlipidemia,
b. Tipe II hiperlipidemia,
d. Tipe IV hiperlipidemia,
e. Tipe V hiperlipidemia,
Oxidase) untuk pengukuran kadar trigliserida dalam penelitian ini dalam tabel
berikut:
G. Landasan Teori
dihampir seluruh dunia. Pengobatan tradisional secara umum dinilai lebih aman
dari penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki efek
merek “X” yang memiliki berbagai kandungan tanaman obat dengan komposisi
yaitu: daun jati belanda, daun salam, daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh
jati belanda dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada dosis 1250
mg/ kg pada tikus putih galur Wistar. Komposisi setiap kantong teh merek “X”
per 2g (dalam bentuk teh celup) mengandung komposisi antara lain Guazuma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
pada dosis 0,18 g/ hari; 0,36 g/ hari dan 0,72 g/ hari pada tikus putih jantan galur
Wistar. Komposisi setiap kantong teh merek “X” per 2g (dalam bentuk teh celup)
mengandung komposisi antara lain Syzgium polyanthum folium (Daun Salam) 540
HDL, LDL dan trigliserida darah tikus (Rattus norvegicus) diabetes pada dosis 2,1
g/ kgBB selama 21 hari. Komposisi setiap kantong teh merek “X” per 2g (dalam
uji tikus putih ternyata lebih berpotensi untuk mencegah kenaikan kadar
trigliserida serum darah tikus daripada pemberian jus alpukat. Dosis efektif
(Nuriyah, 2013). Komposisi setiap kantong teh merek “X” per 2g (dalam bentuk
teh celup) mengandung komposisi Persea americana folium (Daun Alpukat) 320
(EGCG) teh hijau mampu menurunkan kadar trigliserida (pada tikus galur Wistar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
jantan yang diberi diet tinggi lemak) EGCG mampu menghambat kadar
trigliserida. Penurunan trigliserida signifikan pada dosis 1,2 dan 8 mg/ kgBB dan
merek “X” per 2g (dalam bentuk teh celup) mengandung komposisi Camellia
Menurut (Manik, 2012) diketahui secara statistik uji ANOVA dosis 252,
dan 504 mg/ kgBB jamu penurun lemak darah merek “X” mampu memberikan
efek penurunan terhadap kadar kolesterol total dalam serum darah secara
jamu penurun lemak darah merek “X” ini berpotensi memiliki kemampuan
jamu ini yang di dalamnya terkandung seluruh bahan alam tersebut diharapkan
H. Hipotesis
kadar trigliserida dalam serum darah tikus jantan galur Wistar yang diinduksi
BAB III
METODE PENELITIAN
murni dan dikerjakan mengikuti rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian
1. Variabel utama
a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis
badan tikus, jumlah kumulatif pakan, dan kadar trigliserida serum darah tikus.
c. Warna : putih
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
4. Definisi operasional
atas kuning telur ayam boiler, minyak babi dan pakan AD II dengan
perbandingan (2:1:1).
b. Kadar trigliserida awal adalah kadar trigliserida yang diukur pada awal
c. Kadar trigliserida tinggi adalah kadar trigliserida (mg/ dL) dari hewan uji
e. Jamu penurun lemak darah merek “X” yang digunakan memiliki kandungan
daun jati belanda 640 mg, daun salam 540 mg, daun sambiloto 400 mg, daun
alpukat 320 mg dan daun teh 100 mg dan diproduksi oleh PT. Jamu Puspo
Internusa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
1. Bahan penelitian
a. Hewan uji
Tikus putih jantan galur Wistar, umur 1-2 bulan, yang diperoleh dari
b. Bahan uji
Produk jamu penurun lemak darah merek “X" yang diproduksi oleh PT.
c. Lemak babi
Beringharjo Yogyakarta
d. Kuning telur
Kuning telur ayam boiler yang digunakan pada penelitian diperoleh dari
e. Pakan AD2
f. Pakan hiperlipidemik
lemak babi (2:1:1), dimana 50g pellet AD2 (biasa) yang ditambahkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
campuran 100 g kuning telur dan 50 g minyak babi yang diperoleh dari
g. Senyawa pembanding
2. Alat penelitian
c. alat-alat gelas
e. mikrohematokrit
f. tabung serum
Kemudian dilakukan konversi dosis pada tikus dengan hasil peringkat dosis
ditentukan :
Peringkat dosis I ditentukan ½ kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg, maka
dengan berat badan 200 g, yang memiliki faktor konversi 0,018. Maka dosis
= 0,126 g/ kg BB tikus
Peringkat dosis II ditentukan 1 kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg, maka
dengan berat badan 200 g, yang memiliki faktor konversi 0,018. Maka dosis
= 0,252 g/ kg BB tikus
Peringkat dosis III ditentukan 2 kali dosis penggunaan pada manusia 70 kg, maka
dosis jamu untuk manusia 70 kg yaitu 2,8 g/70 kg dikonversikan pada tikus
dengan berat badan 200 g, yang memiliki faktor konversi 0,018. Maka dosis
= 0,504 g/ kg BB tikus
2. Preparasi bahan
terdiri dari komposisi 100 g kuning telur dan 50 g lemak babi yang diberikan
berat badan 70 kg, kemudian dikonversikan pada tikus 200 g dengan faktor
mg/ kgBB. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dosis simvastatin pada hewan
berikut.
Konsentrasi =
Konsentrasi =
takar 10,0 ml sebagai larutan induk simvastatin tersebut. Kemudian diambil 1,0
ml dan diencerkan 50ml dan buat konsentrasi 0,144 mg/ml. Pembuatan suspensi
3. Percobaan pendahuluan
hewan uji selama 14 hari dengan diberikan pakan induksi diet tinggi lemak untuk
meningkatkan kadar trigliserida. Pada hari ke- 0, 7, dan 14, dilakukan pengukuran
Selanjutnya dari hasil pengukuran pada hari ke- 0, 7, dan 14 hari tersebut
Sejumlah 20 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok secara acak, masing – masing
kelompok terdiri dari 5 ekor. Tiap hewan uji diadaptasikan dengan kondisi yang
sama dan dihindarkan dari keadaan stress serta diadaptasikan selama 1 hari
sebelum perlakuan diberikan. Setelah itu, 4 kelompok hewan uji diberi perlakuan
sebagai berikut:
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium . Setelah itu,
hari ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 (pellet)
sejumlah 20 g serta dosis jamu 126 mg/ kgBB. Pemberian dosis jamu
tikus.
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium. Setelah itu, hari
ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 (pellet) sejumlah 20
g serta dosis jamu 252 mg/ kgBB. Pemberian dosis jamu dilakukan
secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium. Setelah itu, hari
ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 (pellet) sejumlah 20
g serta dosis jamu 504 mg/ kgBB. Pemberian dosis jamu dilakukan
secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium. Setelah itu, hari
ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 (pellet) sejumlah 20
secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot
K1 K2 K3 K4
S0-S1
7hari
Pakan Hiperlipid Kuning Telur+ AD2+Lemak Babi (2:1:1) ad libtium
S1 (hari ke- 7)
S1-S2
K1+P1 K2+P2 K3+P3 K4+K(+)
7hari
1. K1+P1 : kelompok dengan pemberian dosis jamu I sebesar 126 mg/ kgBB
2. K2+P2 : kelompok dengan pemberian dosis jamu II sebesar 252 mg/ kgBB
3. K3+P3 : kelompok dengan pemberian dosis jamu III sebesar 504 mg/ kgBB
4. K(+) : pemberian simvastatin (1,8 mg/ kgBB)
5. S0 : penetapan kadar trigliserida hari ke- 0 (pemeriksaan awal)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
dilakukan tiga kali yaitu pada hari ke-0, hari ke-7, serta hari ke-14. Tikus jantan
E. Analisis Hasil
menggunakan program SPSS. Berat badan dan kadar trigliserida serum darah
analisis ANOVA satu arah dan post hoc test dengan tingkat kepercayaan 95%.
Uji ANOVA adalah uji untuk membandingkan mean lebih dari dua kelompok,
sedangkan post hoc test membandingkan antar kelompok perlakuan. Syarat untuk
uji ANOVA satu arah adalah data dengan distribusi normal (p > 0,05) dan variansi
Jika nilai berat badan atau kadar trigliserida serum darah tidak
terdistribusi normal atau variansi data tidak homogen, maka dilakukan uji Kruskal
Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% untuk
perlakuan kelompok.
Namun apabila data yang diperoleh terdistribusi normal dan hasil uji
ANOVA (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna, maka uji
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda. Untuk menentukan
uji statistik selanjutnya yang digunakan, maka kembali kita lihat tabel Test of
Homogeneity of Variances. Bila hasil tes menunjukan varian sama, maka uji
selanjutnya yang digunakan adalah Uji Bonferroni. Namun bila hasil tes
BAB IV
eksogen untuk meningkatkan kadar trigliserida dan profil lemak dalam serum
darah tikus. Pembuatan pakan tinggi lemak ini diserahkan pada Laboratorium
Dharma.
Komposisi pakan tinggi lemak ini terdiri dari komposisi kuning telur ayam
boiler, minyak babi dan AD2 dengan perbandingan (2:1:1). Hewan uji diberi
pakan diet lemak dengan kandungan 100 g kuning telur dan 50 g minyak babi
yang dicampur dalam pakan pellet AD2. Pakan AD2 merupakan pakan yang biasa
kuning telor dan minyak babi pada penelitian ini. Di dalam kandungan 100 g
kuning telur mengandung 2,5-3,0 g kolesterol 6-7 g triasilgliserol dan 11,5 g nilai
lemak, dan kandungan minyak babi sendiri dipercaya mampu meningkatkan kadar
apakah komposisi pakan tinggi lemak yang digunakan mampu menaikan kadar
trigliserida pada tikus jantan galur Wistar. Lama perlakuan orientasi dilakukan
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
peningkatan terhadap kadar trigliserida tikus jantan galur Wistar. Orientasi ini
akan dihentikan ketika pada hari ke-7 ataupun hari ke-14 apabila telah terjadi
trigliserida hari ke-7 dan hari ke-14 akan dibandingkan terhadap hari ke-0. Tujuan
dibandingkan kadar trigliserida antara hari ke-7 dan hari ke- 14 terhadap kadar
trigliserida hari ke- 0 adalah untuk mengetahui berapa lama waktu pemberian
pakan diet tinggi lemak mampu menaikan kadar trigliserida tikus jantan galur
Wistar.
trigliserida tikus jantan galur Wistar selama orientasi pada hari ke- 0, hari ke-7
dan hari ke- 14 (lampiran 4.). Rata-rata kadar trigliserida pada hari ke- 0 diperoleh
dengan cara mengukur kadar trigiserida darah tikus jantan galur Wistar sebelum
diinduksi pakan diet tinggi lemak. pada hari ke- 0 diperoleh kadar trigliserida rata-
rata tikus jantan galur Wistar sebesar 47,50 mg/ dL. Pengukuran dilanjutkan pada
hari ke- 7 dan hari ke -14 setelah tikus jantan galur Wistar diberikan induksi
pakan diet tinggi lemak. Diperoleh kenaikan hasil nilai rata-rata kadar trigliserida
pada darah tikus jantan galur Wistar pada hari ke-7 dan hari ke-14 sebesar 105,50
mg/ dL dan 101,25 mg/ dL. Bila di lihat dari kadar trigliserida hari ke- 0, maka
dapat diketahui kadar tersebut telah berbeda dua kali lipat. Untuk memastikan
dilakukan uji T test tingkat kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah hari ke- 0
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
dan hari ke- 7 saat orientasi antar kelompok sudah berbeda bermakna atau belum.
Hasil uji T tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai p < 0,05 yaitu sebesar
0,024 yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara hari ke- 0 dan hari
ke- 7, diperoleh nilai mean bernilai negatif (-53,00), hal ini menunjukkan adanya
(lampiran 7.).
Kadar trigliserida dalam darah dipengaruhi oleh kadar lemak yang dicerna
dikonsumsi.
kadar trigliserida secara signifikan dibandingkan hari ke- 0. Hal ini menunjukkan
pakan diet tinggi lemak yang diberikan mampu meningkatkan kadar trigliserida
tikus uji. Namun, hasil antara kadar trigliserida hari ke- 7 dan 14 tidak berbeda
secara signifikan.
secara statistik telah berbeda bermakna terhadap kadar awal hari ke- 0, sehingga
hiperlipidemik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Penelitian ini menggunakan jamu penurun lemak darah merek “X”. Pada
kemasan jamu ini tertera komposisi antara lain: daun jati belanda (Guazuma
paniculata), daun alpukat (Persea Americana), serta daun teh (Camellia sinensis).
Kelima daun tanaman tersebut pada berbagai penelitian berbeda telah diketahui
kandungan aktif dari berbagai bagian tanaman yang terkandung di dalam jamu
dalam darah.
dengan melarutkan perlahan-lahan serbuk CMC 1,0 g sambil terus diaduk pada
aquades panas dalam 100 ml sampai benar-benar larut, lalu tuangkan larutan
termometer ke dalamnya dan menunggu hingga suhu air turun sampai 800 C,
serbuknya sebanyak 4032 mg, lalu di seduh dalam 100 ml larutan CMC 1%
hangat selama ± 10 menit. Penyeduhan pada penelitian ini tidak sesuai dengan
Pada penelitian ini dibuat dosis jamu dalam 3 variasi dosis, yaitu setengah
dosis terapi manusia, dosis terapi manusia, dan dua kali dosis terapi manusia. Dari
perhitungan dosis diperoleh variasi dosis yaitu 126 mg/ kgBB tikus, 252 mg/
kgBB tikus dan 504 mg/ kgBB tikus. Konsentrasi sediaan jamu ditentukan
berdasarkan dosis tertinggi jamu 504 mg/ kgBB dan setengah volume maksimum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
peroral tikus 2,5 ml. Berat maksimum tikus dewasa 200 g. Sediaan jamu diseduh
dalam air).
Uji produk jamu penurun lemak darah merek “X” bertujuan untuk
tikus. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola searah. Tikus
yang digunakan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dengan metode simple
penurunan sintesa kolesterol dan peningkatan jumlah reseptor LDL (Low Density
Lipoprotein) yang terdapat dalam membrane sel hati dan jaringan ektrahepatik,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
Lipoprotein).
Pada hari ke- 0 dilakukan pengambilan sampel serum darah tikus untuk
perlakuan, diambil serum darah tikus pada hari ke- 7 ( setelah diinduksi pakan diet
tinggi lemak) dan hari ke- 14 (setelah pemberian variasi dosis jamu, simvastatin,
dan pemberian pakan diet rendah lemak dengan pakan AD2). Pengambilan serum
tinggi lemak untuk meningkatkan kadar trigliserida tikus jantan galur Wistar,
sedangkan pada minggu kedua tikus jantan galur Wistar diberikan pakan biasa
(AD2) yang bersamaan dengan diberikan perlakuan variasi dosis jamu penurun
lemak darah merek “X” secara peroral. Berat badan tikus ditimbang dengan
Dari grafik diatas (gambar 4.) menunjukkan pemberian kedua pakan baik
pakan biasa (AD2) dan pakan diet tinggi lemak mampu menaikkan berat badan
tikus uji. Namun pada minggu pertama tikus yang diberi pakan diet tinggi lemak
menunjukkan peningkatan berat badan yang jauh lebih tinggi dan cepat,
berat badan cenderung lebih rendah dan lambat dibandingkan dengan pemberian
dengan tabel pertambahan berat badan tikus setiap harinya. Pertambahan berat
badan tikus diperoleh dengan cara berat badan tikus saat pengamatan dikurangi
kenaikan berat badan tikus tiap harinya selama perlakuan pada masing-masing
Gambar 5. Grafik Hubungan Kenaikan Berat Badan Tikus (g) dan Waktu
(hari) Tiap Kelompok Perlakuan Selama Minggu I (Pakan Hiperlipidemik)
Gambar 6. Grafik Hubungan Kenaikan Berat Badan Tikus (g) dan Waktu
(hari) Tiap Kelompok Perlakuan Selama Minggu II (Pakan Diet Rendah
Lemak+ Perlakuan)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
lemak darah dan diet rendah lemak (minggu II) mampu menghambat pertambahan
berat badan tikus, dibandingkan dengan gambar 5. perlakuan diet tinggi lemak
satu arah dengan tingkat kepercayaan (95%) untuk mengetahui apakah antar
ANOVA satu arah tingkat kepercayaan 95% didapatkan perbedaan berat badan
tikus antar kelompok perlakuan yang tidak bermakna nilai p= 0,895 (p > 0,05)
(lampiran 11.)
mengetahui pengaruh dari pemberian jamu terhadap jumlah kumulatif pakan tikus
selama perlakuan yang mampu mempengaruhi berat badan dan kadar trigliserida
tikus.
pakan yang dikonsumsi diketahui dengan menimbang sisa pakan setiap harinya.
Data konsumsi pakan kumulatif ini didapatkan dengan cara menambahkan jumlah
Gambar 7. Grafik Hubungan antara Konsumsi Pakan (g) dan Waktu (hari)
Tikus Selama Perlakuan
pemberian dosis jamu yang diberikan tidak dapat menghambat nafsu makan dari
tikus. Hal ini juga terlihat dari hasil statistik ANOVA satu arah (lampiran 15.)
pemberian infusa daun jati belanda yang merupakan salah satu komposisi jamu ini
dalam jumlah konsumsi pakan kumulatif berbeda tidak nyata dengan kelompok
kontrol.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
dilakukan pengambilan pada hari ke- 0, hari ke- 7 dan hari ke- 14. Tujuan
pengambilan sampel serum darah pengukuran pada hari ke- 0 adalah untuk
untuk melihat persen daya kadar trigliserida pada serum darah tikus akibat
pada hari ke- 7 dengan hari ke- 14 antara masing-masing replikasi variasi dosis
jamu dibandingkan dengan rata-rata kadar kontrol simvastatin 1,8 mg/ kgBB.
ANOVA satu arah, yang dilanjutkan dengan Post Hoc Test jika didapatkan
perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan (p < 0,05). Syarat suatu data dapat
dianalisis dengan uji ANOVA satu arah adalah data harus terdistribusi normal (p
> 0,05) dan memiliki variasi data yang homogen (p > 0,05).
Dari analisis statistik (lampiran 18.) data kadar trigliserida awal memiliki
varian yang homogen (p=0,108) dan juga terdistribusi normal. Pengukuran kadar
disebabkan oleh keadaan awal kadar trigliserida yang sudah berbeda diawal,
Tabel VIII. Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”
Pada tabel VIII. semua perlakuan dosis jamu mengalami kondisi hiperlipid
baik dosis 126, 252 dan 504 mg/ kg BB juga pada kontrol positif simvastatin 1,8
mg/ kgBB. Rata-rata kadar trigliserida yang diperoleh pada pengukuran kadar
awal trigliserida hari ke-0 sebesar 45,95 (mg/ dL) dengan SD ± 16,71 dianggap
sebagai acuan kadar normal trigliserida. Terlihat kenaikan kadar trigliserida yang
pada pengukuran hari ke- 7 dibandingkan kadar awal hari ke- 0. Hasil hari ke- 7
dan hari ke- 0 kemudian dibandingkan dengan uji T, berdasarkan uji T nilai p =
0,000 menunjukkan p < 0,05 yang berarti bahwa adanya perbedaan bermakna
semua perlakuan variasi dosis jamu dan kontrol positif yang disertai diet rendah
lemak terbukti mampu menurunkan kadar trigliserida dalam darah tikus. Namun,
hasil percobaan penelitian ini tidak dapat ditentukan dosis mana yang memiliki
efektifitas persen daya penurunan terbaik, dikarenakan nilai dari standar deviasi
yang diperoleh memiliki range cukup besar. Berdasarkan uji ANOVA satu arah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
mg/ kgBB.
Pada penelitian kali ini tidak dapat ditentukan efek penurunan kadar
trigliserida dari variasi dosis jamu, karena tidak digunakan kelompok perlakuan
pakan hiperlipidemik. Parameter yang dapat diukur pada penelitian ini adalah
persen daya trigliserida dari variasi dosis jamu yang diberikan dibandingkan
dengan kelompok kontrol positif. Persen daya trigliserida variasi dosis jamu di
dapat dengan membandingkan kadar masing –masing sampel variasi dosis jamu
kontrol positif selisih hari ke-7 dengan hari ke- 14 (lampiran 22.).
variasi dosis jamu yang dapat dibandingkan dengan persen daya kontrol positif
simvastatin (diasumsikan 100%) pada (gambar 8.). Persen daya trigliserida yang
diperoleh untuk masing- masing variasi dosis jamu, yaitu untuk dosis 126 mg/
kgBB sebesar 55,11 ± 33,93 %; untuk dosis jamu 252 mg/ kgBB sebesar 87,01 ±
95% untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna persen daya antara
simvastatin, dan diperoleh nilai p = 0,256 (lampiran 23.). Hal ini berarti bahwa
persen daya antara seluruh kelompok variasi dosis jamu berbeda tidak bermakna
disimpulkan semua variasi dosis jamu yang diberikan, baik dosis 126, 252, dan
tablet salut berkurang aktifitasnya dikarenakan pada saat preparasi digerus terlebih
mekanisme dari kandungan aktif jamu yang mampu menurunkan kadar trigliserida
dalam tubuh. Namun berbagai penelitian terkait dengan kandungan aktif berbagai
tanaman yang terkandung pada jamu penurun lemak mampu menurunkan kadar
trigliserida dalam darah. Komposisi utama dari jamu ini yang berperan penting
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
memberikan pengaruhnya terhadap kadar trigleserida adalah daun jati belanda dan
daun salam sebesar 59%; daun alpukat 16% dan daun teh 5% dari keseluruhan
kandungan jamu ini diantaranya terkait kandungan kafein pada daun jati belanda
dan daun teh. Dimana kafein ini berfungsi menghambat aktifitas enzim lipase
monotrigliserida dan 2 asam lemak rantai panjang yang kemudian akan ditranspor
menuju permukaan mikrovili untuk diserap. Dengan dihambatnya enzim ini maka
ini terdapat pada daun jati belanda sekaligus pada daun teh. (Wijayanti, 2007);
alpukat mampu menurunkan rasio kolesterol- LDL/ HDL tikus putih. Selain itu
Haryati (2009) menyatakan asam oleat (omega 9) dalam daging buah alpukat
mampu menurunkan kadar kolesterol dan LDL serum darah tikus putih. Al-Dosari
(2011) juga menyatakan bahwa buah alpukat mampu mengontrol dislipidemia dan
kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, antara lain: asam oleat dan golongan
(Handayani, 2009; Haryanti, 2009), beta sitosterol (Berger et.al., 2004), niasin
(vitamin B3), beta karoten, asam pantotenat, asam folat, selenium, asam amino,
2005).
tubuh. Selain itu juga terdapat kandungan niasin, serat, tannin dan vitamin C yang
kompleks yang disebut vitamin B3. Niasin berperan menekan enzim lipoprotein
Angka kecukupan gizi niasin sebenarnya relatif kecil pada bayi 6-9 mg; anak-anak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
11-18 mg dan pada dewasa 13-19 mg. Namun, umumnya diperlukan dosis niasin
Serat (terutama yang larut dalam air) mampu menghambat absorbsi lemak
dan kolesterol dalam usus besar. Sehingga mampu mengurangi kadar kolesterol
dan trigliserida. Di dalam saluran pencernaan serat larut air akan mengikat asam
empedu untuk keluar bersama tinja. Dengan semakin banyak konsusmsi serat larut
air maka akan mengikat asam empedu dan lemak dikeluarkan keluar dari tubuh.
radikal bebas dalam tubuh dan mencegah oksidasi kolesterol jahat (LDL).
Konsumsi serat makanan yang dianjurkan dalam perhari untuk diet sebesar 20-30
g.
Sementara kerja tanin bekerja dengan protein mukosa dan sel epitel usus
antioksidan alami dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.
Namun tidak berlaku pada kondisi orang dengan kadar kolesterol dan trigliserida
Jamu penurun lemak darah ini sudah terbukti mampu menurunkan kadar
atau lebih lanjut baik dengan desain berbeda mungkin dengan diinduksi diabetes,
BAB V
A. Kesimpulan
1. Jamu penurun lemak darah merk “X” dosis 126, 252, dan 504 mg/ kg BB
hiperlipidemia.
2. Jamu penurun lemak darah merek “X” memiliki persen daya penurunan
BB pada tikus jantan hiperlipidemia. Untuk dosis 126 mg/ kgBB sebesar
55,11 ± 33,93 %; untuk dosis jamu 252 mg/ kgBB sebesar 87,01 ± 27,20
B. Saran
55
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Berger, A., P.J.H., Jones, dan S.S. Abumweis, 2004, Plant Sterol: Factors
Affecting Their Efficacy and Safety as Functional Food Ingredients, Lipids
in Health and Disease, 3 (5), 1-19
CDC, 2012, Cholesterol, Center for Disease Control and Prevention, 24(7),
http://www.cdc.gov/cholesterol/faqs.htm#3, diakses tanggal 1 Desember
2014
Dalimartha, S., 2005, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Puspa Swara, Cermin
Dunia Kedokteran, Jakarta
Devlin, T.M., 1997, Textbook of Biochemistry with clinical correlation, 4th ed, 56,
Wiley-Liss, New York, pp.1056, 1097, 1098
Haryanti, H.W., 2009, Potensi Omega 9-Asam Oleat Pada Daging Buah Alpukat
Dalam Penurunan Kolesterol Serum Darah, Artikel Penelitian, Jurusan
Pendidikan Biologi IKIP PGRI, Semarang
Khoiri, S., 2006, Penggunaan Perasan Segar Daun Pepaya (Carica Papaya L)
Sebagai Alternatif Antihiperkolesterolemia, Jurnal Ilmu Farmasi vol. 05
No. 01, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Manik, B.F., 2012, Pengaruh Pemberian Jamu Lemak Darah Merek "X"
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia,
Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., Rodwell, V.W., 2006, Harper’s
Biochemistry, Ed. 27, diterjemahkan oleh Pendit, B.U., hal. 276-283,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Perdido, 2011, Efek Pemberian Avokad (Persea americana Mill.) terhadap Kadar
Kolesterol HDL dan LDL Tikus Putih (Rattus norvegicus), Skripsi,
Fakultas Kedokteran UNS, Solo
Rop, O., Mlcek, J., and Jurlkova, T., 2009, Beta-glukan in Higherand Their Health
Effect, International Life Sciences Institute, 67(11), 624-631
Sabella, R., 2010, Libas Kolesterol dengan Terapi Herbal, Buah dan Sayuran,
Galmas Publisher, Klaten, hal 23-25, 29-34, 58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Sherwood, L., 2007, Human Physiologi: from cell to systems, alih bahasa oleh
Pendit, B.U., edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp.672, 674-685
Sudrajat J. 2008., Profil Lemak, Kolesterol Darah, Dan Respon Fisiologi Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapi Lean
Skripsi, IPB, Bogor
Wijayanti, V.D., 2007, Pengaruh Pemberian Infusa Daun Jati Belanda (Guazuma
ulimfolia Lamk) terhadap kadar trigliserida dalam plasma tikus putih
jantan galur Wistar, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
LAMPIRAN
Komposisi Kandungan
Air Maks 12 %
Protein Kasar Min 15 %
Lemak Kasar 3-7 %
Serat Kasar Maks 6 %
Abu Maks 7 %
Kalsium 0,9-1,1 %
Fosfor 0,6-0,9 %
Antibiotika +
Coccidiostat +
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
.877 2 9 .449
p-value = 0,449 ≥ 0,05 maka data diambil dari sampel yang homogen
Paired Differences
Lower Upper
orientasi_0 -
-53.000 25.179 12.590 -93.066 -12.934 -4.210 3 .024
orientasi_7
P=0,024 (p< 0,05) sudah berbeda bermakna kadar trigliserida hari ke- 0
dibandingkan hari ke-7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Lampiran 10. Uji Normalitas Data Pertambahan Berat Badan Tikus Selama
Perlakuan
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
kelompok
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
dosis_jamu_I .117 7 .200 .987 7 .985
*
.135 7 .200 .972 7 .915
dosis_jamu_II
*
.166 7 .200 .954 7 .767
dosis_jamu_III
*
kontrol_positif .107 7 .200 .989 7 .991
Lampiran 11. Hasil Analisis ANOVA Satu Arah Data Pertambahan Berat
Badan Tikus Selama Perlakuan
Test of Homogeneity of Variances
pertambahan_BB
.117 4 30 .976
ANOVA
pertambahan_BB
Total 4702.000 34
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Lampiran 14. Uji Normalitas Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus Selama
Perlakuan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kelompok
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
dosis_jamu_I .083 14 .200* .968 14 .845
*
dosis_jamu_II .085 14 .200 .969 14 .868
*
dosis_jamu_III .079 14 .200 .971 14 .889
kontrol_positif .080 14 .200* .970 14 .871
Lampiran 15. Hasil Analisa ANOVA Satu Arah Data Konsumsi Kumulatif
Tikus Selama Perlakuan
Test of Homogeneity of Variances
konsumsi_kumulatif
.117 4 65 .976
ANOVA
konsumsi_kumulatif
Total 293120.000 69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Lampiran 17. Data Hasil Pengukuran Kadar Trigliserida Awal Hari ke-0
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
*
hari_0 .151 20 .200 .937 20 .213
*
hari_7 .121 20 .200 .954 20 .430
*
hari_14 .146 20 .200 .918 20 .091
Analisis Shapiro-Wilk digunakan jika subjek atau kasus kurang dari 50.
Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika jumlah subjek/data yang dimiliki
kurang dari 50.
Hipotesis =
H0: Populasi berdistribusi normal
H1: Populasi tidak berdistribusi normal
Jika P≥0,05, maka dinyatakan gagal tolak H0 maka dinyatakan populasi
berdistribusi normal / H0 dsb.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
hari_7
.463 3 16 .712
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Difference Sig.
Std. Error (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 hari_0 -
-93.300 46.718 10.446 -115.165 -71.435 -8.931 19 .000
hari_7
Sig. (2-tailed): Nilai probabilitas/p value uji T Paired: Hasil = 0,000. Artinya: Ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan pakan hiperlipid. Sebab: Nilai p
value < 0,05 (95 % kepercayaan).
Mean: -93,3. Bernilai negatif: Artinya terjadi kecenderungan peningkatan kadar
trigliserida sesudah perlakuan hari 7. Rata-rata peningkatannya adalah 93,3.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
Lampiran 21. Hasil Statistik Kadar Trigliserida Hari ke- 14 Antar Kelompok
Perlakuan Dosis Jamu dengan Kontrol Positif Simvastatin
Test of Homogeneity of Variances
kadar_tg_hari14
.568 3 16 .644
ANOVA
p>0,05 tidak ada perbedaan bermakna kadar trigliserida antar kelompok perlakuan
dosis jamu dengan kontrol simvastatin di hari 14, sehingga tidak perlu dilanjutkan
Uji Post Hoc
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
Lampiran 23. Hasil Statistik Uji Homogenitas dan Uji ANOVA Satu Arah
Persen Daya Trigliserida Kelompok Variasi Dosis Jamu Dibandingkan
Kontrol Simvastatin (1,8mg/ kgBB)
persen_dayaTG
.238 3 16 .868
ANOVA
persen_dayaTG
Total 27348.399 19
p>0,256 menunjukkan tidak berbeda bermakna persen daya antar kelompok
variasi dosis jamu dibandingkan dengan kontrol simvastatin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
BIOGRAFI PENULIS