Anda di halaman 1dari 9

LK 2.

2 Penentuan Solusi

Analisis Alternatif Solusi yang


No. Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Penentuan Solusi
Solusi Relevan
1. Kajian Literarur: Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif Penerapan 1. Alasan :
1. Hasil penelitian solusi, alternatif solusi yang sesuai atau Model Guided a. Model Guided Discovery Learning
Affrannisah, Yusrizal, & memungkinkan diterapkan adalah sebagai Discovery  Mendorong siswa untuk terlibat aktif
Nur S. (2021) berikut: Learning dalam memahami konsep dan
menunjukkan Model 1. Model pembelajaran Guided Discovery berbantuan prinsip. (Affrannisah, Yusrizal, & Nur
pembelajaran Guided Learning Media Audio S., 2021)
Discovery berbantuan Model pembelajaran ini mendorong Visual untuk (https://jppipa.unram.ac.id/index.p
media audio visual dapat siswa terlibat aktif dalam memahami Meningkatkan hp/jppipa/article/view/1164)
meningkatkan minat konsep. Sehingga siswa akan Minat Belajar  Meningkatkan minat belajar siswa
belajar siswa dan termotivasi dalam penemuan konsep Siswa
baik siswa yang memiliki minat
pemahaman konsep siswa dan meningkatkan minat belajar siswa.
tentang elastisitas dan Selain itu, media audio visual juga belajar tinggi maupun rendah
hukum Hooke. berperan untuk mengingkatkan (Siswanti R., 2019).
(https:// pemahaman dan minat belajar siswa, (https://jurnal.untidar.ac.id/
jppipa.unram.ac.id/ terutama siswa dengan gaya belajar index.php/edulearning/article/
index.php/jppipa/ audio visual, karena siswa dapat view/723/922)
article/view/1164) melihat konsep IPA dalam bentuk video
b. Media Audio Visual
2. Hasil penelitian Nasrofah atau gambar animasi serta suara yang
T., Jusniar., & Arsani R. menarik perhatiannya.  Memudahkan siswa untuk
(2022) menunjukkan a. Kelebihan menangkap stimulus yang diberikan
penerapan model  Membantu siswa untuk oleh guru, dan untuk
pembelajaran problem mengembangkan, memperbanyak memvisualisasikan konsep-konsep
based learning, kesiapan, serta keterampilan dalam sains yang abstrak atau yang tidak
menunjukkan dapat dibawa ke dalam kelas agar
proses kognitif/pengenalan siswa.
peningkatan minat dan
 Siswa memperoleh pengetahuan yang mudah dipahami siswa Affrannisah,
hasil belajar IPA. Hal ini
ditunjukkan dengan skor bersifat sangat pribadi idividual Yusrizal, & Nur S. (2021).
rata-rata angket minat sehingga dapat kokoh/mendalam (https://jppipa.unram.ac.id/
belajar peserta didik pada tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. index.php/jppipa/article/view/1164)
siklus I sebesar 2,51.  Pendidik dapat menciptakan
 Mampu memberikan kesempatan
Siklus II meningkat suasana belajar mengajar yang
kepada siswa untuk berkembang dan menyenangkan dan menarik
menjadi 3,24. Siklus III
meningkat menjadi 3,53. maju sesuai dengan kemampuan perhatian peserta didi
(https://ojs.unm.ac.id/ masing-masing.  Dapat meningkatkan dan
JPK/article/viewFile/  Mampu mengarahkan cara siswa mengarahkan perhatian siswa
29361/13790) belajar, sehingga lebih memiliki sehingga dapat menimbulkan minat
3. Hasil penelitian Tarmizi, motivasi yang kuat untuk belajar lebih belajar, interaksi yang lebih
Halim A., & Khaldun I. giat. langsung antara siswa dan
(2017) menunjukkan lingkungannya, kemungkinan
 Membantu siswa untuk memperkuat
bahwa penggunaan siswa untuk belajar sendiri-
metode eksperimen dan menambah kepercayaan diri sendiri sesuai dengan
efektif untuk menurunkan sendiri dengan proses penemuan kemampuannya (Rahmi L. &
persentase miskonsepsi sendiri. Alfurqan, 2021).
dan peningkatan minat  Media audio visual memperjelas hal- (http://journal.ipts.ac.id/
belajar siswa hal abstrak dan memberikan index.php/ED/article/view/
(http://www.e- 2671/1879)
gambaran yang realistis
repository.unsyiah.ac.id/ 2. Kelebihan :
JPSI/article/view/8401) b. Kelemahan
a. Model Guided Discovery Learning
4. Hasil penelitian Anggriani,  Bila kelas terlalu besar penggunaan
 Melibatkan siswa untuk belajar
Masriani, & Lestari I. teknik ini akan kurang berhasil
secara aktif dan mandiri dalam
(2018) menunjukkan  Bagi guru dan siswa yang sudah biasa
bahwa persentase rata- suatu kegiatan guna menemukan
dengan perencanaan dan pengajaran
rata hasil angket minat konsep atau pemecahan suatu
tradisional mungkin akan sangat
belajar siswa yang masalah dengan bimbingan dari
kecewa bila memperhatikan
menggunakan model guru.
pekembangan /pembentukan sikap
pembelajaran inkuiri  Peran guru dalam model guided
terbimbing yaitu sebesar dan keterampilan siswa.
discovery ini adalah sebagai
88,36% menunjukkan  Teknik ini mungkin tidak memberi
hasil yang lebih tinggi dari kesempatan untuk berfikir kreatif. fasilitator dalam proses
pada model pembelajaran  Media Audio Visual hanya bersifat satu pembelajaran, yaitu dengan
konvensional sebesar arah membantu siswa agar dapat
85,16%. 2. Model Problem Based Learning menggunakan konsep dan
(https:// Model PBL dapat membantu keterampilan yang telah dipelajari
jurnal.untan.ac.id/ meningkatkan minat belajar siswa, sebelumnya untuk mendapatkan
index.php/jpdpb/article/ karena dalam model ini siswa akan
pengetahuan baru melalui
view/ dibawa untuk menyelesaikan
27979/75676578143) permasalahan dalam kehidupan nya. pertanyaanpertanyaan yang
5. Hasil penelitian Susanti Sehingga, akan memberikan kepuasan diajukan.
Y., Zohdi A., & Meiliyadi. kepada siswa ketika mereka berhasil  Mengharuskan siswa menggunakan
(2019) menunjukkan memecahkan suatu masalah. Rasa puas informasi yang diperoleh untuk
ini akan memberikan dampak yang mengkontruksi pemahamannya
bahwa terdapat pengaruh
positif seperi siswa yang lebih
model Learning Cycle sendiri sehingga pemahaman materi
termotivasi dalam belajar serta minat
5E terhadap peningkatan lebih berbekas dalam ingatan siswa.
belajarnya akan meningkat.
minat dan hasil belajar Model ini juga cocok untuk (Ariyani R. D., Indrawati, &
peserta didik kelas XI di meningkatkan pemahaman siswa pada Mahardika I. K., 2017)
SMA Negeri 8 Mataram materi yang bersifat abstrak. (https://jurnal.unej.ac.id/
Tahun Ajaran 2018/2019. a. Kelebihan : index.php/JPF/article/download/
(https://  Meningkatkan motivasi dan aktivitas 6233/4627)
pembelajaran siswa.
ojs.unimal.ac.id/ b. Media Audio Visual
 Mengembangkan minat siswa untuk
relativitas/article/view/ secara terus menerus belajar  Kelebihan dalam ranah kognitif
1791) sekalipun belajar pada pendidikan antara lain dapat digunakan untuk
formal telah berakhir. menunjukan contoh dan cara
Hasil Wawancara:  Memudahkan siswa dalam menguasai bersikap atau berbuat dalam suatu
1. Guru konsep-konsep yang dipelajari guna penampilan, khususnya yang
Dapat menerapkan model memecahkan masalah dunia nyata
pembelajaran kooperatif, b. Kelemahan : menyangkut interaksi siswa.
dengan tipe yang  Kelebihan dalam ranah afektif antara
 Masalah yang disajikan harus
menyesuaikan kondisi membuat siswa tertarik untuk lain dapat menjadi media yang sangat
siswa. Serta dapat memcahkannya baik dalam mempengaruhi sikap dan
disandingkan dengan 3. Model Learning Cycle 5e emosi.
metode eksperimen, Model learning cycle dapat  Kelebihan dalam ranah psikomotor
secara langsung maupun meningkatkan motivasi belajar siswa,
virtual antara lain dapat memperlihatkan
sehingga dapat membuat siswa lebih
2. Kepala Sekolah contoh keterampilan yang
berminat dalam belajar serta siswa
Semua model dapat mengembangkan pengetahun menyangkut gerak, baik dengan cara
cooperative learning faktual, konseptual, dan prosedural memperlambat maupun
dengan pendekatan serta mendukung dalam materi yang mempercepat gerakan yang
saintifik sudah dirancang bersifat konkret maupun abstrak. ditampilkan.
sedemikian rupa untuk a. Kelebihan:
meningkatkan minat (Ariyani R. D., Indrawati, &
 Meningkatkan motivasi belajar Mahardika I. K., 2017)
belajar peserta didik.
 Membantu mengembangkan sikap (https://jurnal.unej.ac.id/
3. Rekan Sejawat
ilmiah peserta didik
Pembelajaran diarahkan index.php/JPF/article/download/
 Membuat pembelajaran menjadi lebih
untuk berdiskusi 6233/4627)
bermakna
kelompok dapat 3. Penerapan Model Guided Discovery
menggunakan model  Memberikan kesempatan siswa untuk
berpikir Learning berbantuan Media Audio
pembelajaran Problem
Based Learning b. Kekurangan: Visual
4. Pengawas  Guru harus kreatif dalam Penerapan model Guided Discovery
Untuk meningkatkan melaksanakan proses pembelajaran Learning dapat mendorong siswa
minat belajar siswa, guru  Memerlukan waktu yang cukup dalam memahami konsep melalui
dapat menerapakan model banyak dalam pelaksanaan
kegiatan penemuan, dibantu dengan
pembelajaran kooperatif pembelajaran
dengan tipe yang 4. Metode Eksperimen media audio visual yang berperan
menyesuaikan Metode eksperimen membuat siswa sebagai media untuk
karakteristik materi yang lebih aktif dalam pembelajaran memvisualisasikan konsep-konsep
akan dipelajari. Selain terurama pada saat melakukan
IPA yang abstrak. Sehingga siswa
model kooperatif, guru eksperimen. Sehingga siswa, menjadi
juga bisa menerapkan tertarik belajar, karena mereka tidak yang sebelumnya merasa jenuh
model pembelajaran hanya melihat seperti metode dalam pembelajaran yang monoton,
seperti Problem Based demonstrasi. Selain itu, dengan dapat berpartisipasi aktif melalui
Learning berbantuan eksperimen siswa dapat memahami kegiatan penemuan dan siswa
multimedia agar siswa materi yg bersifat abstrak dan yang menjadi lebih tertarik dalam belajar
tertarik dala membantu siswa meningkatkan melalui media audio visual yang
pembelajaran. pengetahuan konseptual.
menarik dan memudahkan siswa
5. Pakar Pendidikan a. Kelebihan:
Untuk meningkatkan memahami konsep yang abstrak.
 Fakta atau data yang diperoleh siswa
minat belajar siswa, secara langsung mudah diingat
gunakan pembelajaran  Guru dapat berkeliling kelas sambil Jika model dan media ini tidak
yang melibatkan siswa melakukan penilaian terhadap sikap diterapkan, maka proses
aktif, jadi banyakkan dan psikomotor pembelajaran hanya berpusat pada
praktek dalam  Melatih kerja sama pada diri siswa guru. Guru selalu menjelaskan
pembelajaran. Guru dapat karena metode eksperimen di sekolah materi tanpa ada interaksi siswa,
menggunakan metode biasanya dilakukan secara
eksperimen. sehingga siswa merasa jenuh dan
berkelompok
b. Kekurangan: kesulitan memahami pelajaran yang
 Memerlukan bahan dan alat praktik membuat minat belajar siswa
yang banyak semakin menurun.
 Guru harus lebih sering mengawasi
siswa
 Memerlukan waktu belajar yang lebih
lama dari pada metode demonstrasi
5. Model Inkuiri Terbimbing
Model inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan minat belajar siswa
karena melalui model ini siswa akan
mengembangkan keterampilan
intelektual dan keterampila lainnya,
seperti mengajukan pertanyaan dan
menemukan jawaban berasal dari
keingintahuan mereka.
a. Kelebihan:
 Meningkatkan kemampuan terhadap
pemahaman materi siswa, karena
menekankan pada pengembangan
aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara seimbang
 Meningkatkan keterampilan dalam
memecahkan masalah
 Ada ruang untuk siswa belajar sesuai
gaya mereka
a. Kelemahan:
 Alokasi waktu mungkin meleset jika
guru dan siswa belum terbiasa
menerapkannya
 Guru akan kesulitan memfasilitasi
proses belajar tiap kelompok
 Menjadi hambatan bagi siswa yang
terbiasa mendapatkan informasi dari
guru
2. Kajian Literarur: Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif Penerapan 1. Alasan :
1. Hasil penelitian Iryani, solusi, alternatif solusi yang sesuai atau Model a. Model Problem Based Learning
Tandililing E, & Hamdani memungkinkan diterapkan adalah sebagai Pembelajaran  Model PBL memberikan suatu
(2018) menunjukkan berikut: Problem Based
masalah yang berkaitan erat di dalam
penggunaan model 1. Model CLIS berbantuan simulasi PheT Learning
pembelajaran children Melalui model CLIS berbantuan berbantuan kehidupan sehari-hari, sehingga
learning in science simulasi PheT siswa akan terbiasa Simulasi PheT masalah-masalah tersebut dapat
(CLIS) berbantuan belajar mandiri dalam memecahkan untuk berimplikasi pada terbentuknya
simulasi PhET efektif masalah sehingga dapat membangun Meningkatkan keterampilan siswa dalam
dalam meremediasi konsep. Selain itu, melalui simulasi Pemahaman menyelesaikan masalah sekaligus
miskonsepsi siswa pada PheT materi yang abstrak dapat Konsep Siswa mengkonstruksi pengetahuan baru
materi tekanan divisualisasikan sehingga siswa dapat
(Wahyuni S., Djudin T., & Oktavianty
hidrostatik di SMP Negeri lebih memahami konsep.
7 Pontianak dengan a. Kelebihan: E., 2018).
tingkat efektivitas sedang  Gagasan siswa lebih mudah (https://jurnal.untan.ac.id/
sebesar 7,69. dimunculkan. index.php/jpdpb/article/download/
(https://  Membiasakan siswa untuk belajar 26598/75676577301)
jurnal.untan.ac.id/ mandiri dalam memecahkan suatu b. Simulasi PheT
index.php/jpdpb/article/ masalah.  Dapat digunakan untuk memperjelas
view/  Menciptakan kreativitas siswa untuk
24725/75676576205) konsep-konsep fisis atau fenomena
belajar sehingga tercipta suasana
2. Hasil penelitian Tarmizi, kelas yang lebih nyaman dan kreatif. yang akan diterangkan (Ramadani E.
Halim A., & Khaldun I.  Menciptakan suasana belajar yang M. & Nana, 2020)
(2017) menunjukkan lebih bermakna sehingga timbul (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/
bahwa penggunaan kebanggaan karena siswa dapat index.php/EPFT/article/view/
metode eksperimen menemukan sendiri konsep ilmiah
efektif untuk menurunkan 15961/11626)
yang dipelajari.
persentase miskonsepsi  PheT dapat meningkatkan efektivitas  Memuat suatu animasi fisika yang
dan peningkatan minat belajar siswa karena dapat abstrak atau tidak dapat dilihat oleh
belajar siswa memvisualisasi konsep yang abstrak mata terbuka. Untuk eksplorasi
(http://www.e- b. Kekurangan: secara kuantitatif, software PhET ini
repository.unsyiah.ac.id/  Kejelasan setiap tahap dalam CLIS memiliki alat-alat ukur didalamnya
JPSI/article/view/8401) tidak selalu mudah untuk seperti penggaris, stopwatch,
3. Hasil penelitian Satriana dilaksanakan, walaupun telah
F. R. (2019) menunjukkan voltmeter dan termometer.
direncanakan dengan baik.
efektivitas model  Kesulitan pada perpindahan dari  Memberikan fasilitas dalam
learning cycle 7e penerapan gagasan kepada mempelajari suatu materi sehingga
berbantuan alat peraga pemantapan gagasan. membangun konsep dan
dalam meremediasi  Konsepsi awal siswa akan sulit diubah keterampilan sains peserta didik.
miskonsepsi siswa pada jika guru lupa memantapkan gagasan (Sugiarti dalam Nurulhidayah M. R.,
materi pesawat sederhana baru siswa.
tergolong tinggi ((g) = 0,79) Lubis P. H. M., & Ali M., 2020)
 Sekolah harus memiliki fasilitas yang
(https:// (https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/
memadai untuk menggunakan PheT
jurnal.untan.ac.id/ 2. Metode eksperimen index.php/fisika/article/view/
index.php/jpdpb/article/ Melalui metode eksperimen siswa dapat 2461/1335)
view/32386) memahami materi yg bersifat abstrak 2. Kelebihan :
4. Hasil penelitian Launde, dan yang membantu siswa a. Model Problem Based Learning
D. Y., Pongoh, E. J., meningkatkan pengetahuan konseptual.  Menuntut adanya aktivitas peserta
Tuerah, J. M., (2020) a. Kelebihan:
Menunjukkan bahwa didik secara penuh dalam rangka
 Fakta atau data yang diperoleh siswa
penggunaan model menyelesaikan setiap permasalahan
secara langsung mudah diingat
pembelajaran Problem yang dihadapi peserta didik secara
 Guru dapat berkeliling kelas sambil
Based Learning dapat mandiri dengan cara mengkonstruksi
melakukan penilaian terhadap sikap
mengurangi miskonsepsi pengetahuan dan pemahaman yang
dan psikomotor
siswa dengan hasil Thitung
 Melatih kerja sama pada diri siswa dimiliki (Wardoyo dalam Solihah G.
7.90 > 1.684.
karena metode eksperimen di sekolah S., 2018)
(http://
biasanya dilakukan secara (https://jurnal.untan.ac.id/
www.indochembull.com/
berkelompok index.php/jpdpb/article/view/
index.php/oxygenius/
b. Kekurangan:
article/view/139) 26502/75676577234)
 Memerlukan bahan dan alat praktik
5. Hasil penelitian
Nurhidayah, Suharto B., yang banyak  Memberikan motivasi belajar kepada
& Leny (2020)  Guru harus lebih sering mengawasi siswa, siswa dilatih untuk memiliki
menunjukkan model siswa tanggung jawab yang tinggi untuk
pembelajaran inkuiri  Memerlukan waktu belajar yang lebih belajar, siswa belajar untuk berbagi
lama dari pada metode demonstrasi
terbimbing dapat dan bertukar ide mereka dengan
3. Model learning cycle 7e
meningkatkan Model learning cycle dapat membantu orang lain, siswa aktif berpartisipasi
pemahaman konsep siswa memahami konsep karena dalam belajar, serta siswa diajar
peserta didik dan memberikan kesempatan siswa untuk untuk memiliki kemampuan
mengurangi miskonsepsi berpikir sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah. (Launde, D.
peserta didik pada mengembangkan pengetahun faktual, Y., Pongoh, E. J., & Tuerah, J. M.,
materi reaksi redoks. konseptual, dan prosedural serta 2020)
mendukung dalam materi yang bersifat
(http://jtam.ulm.ac.id/ (http://www.indochembull.com/
konkret maupun abstrak.
index.php/jcae/article/ index.php/oxygenius/article/view/
a. Kelebihan:
view/624/336) 139)
 Meningkatkan motivasi belajar
b. Simulasi PheT
 Membantu mengembangkan sikap
Hasil Wawancara: ilmiah peserta didik  Membantu peserta didik dalam
1. Guru memahami konsep-konsep fisika
 Membuat pembelajaran menjadi lebih
Mengatasi miskonsepi secara visual yaitu menggunakan
bermakna
dapat menerapkan
 Memberikan kesempatan siswa untuk grafik dinamis yang secara eksplisit
metode eksperimen agar
berpikir dapat menghidupkan model visual
miskonsepsi yang dialami
b. Kekurangan: dan konseptual yang digunakan oleh
siswa dapat diperbaiki.
 Guru harus kreatif dalam fisikawan ahli (Wieman et al. dalam
2. Kepala Sekolah
melaksanakan proses pembelajaran
Untuk dapat mengatasi Rizaldi D. R., Jufri A. W. &
miskonsepsi siswa, guru  Memerlukan waktu yang cukup
banyak dalam pelaksanaan Jamaluddin, 2020)
dapat menggunakan (https://jipp.unram.ac.id/
model inkuiri terbimbing pembelajaran
4. Model Problem Based Learning index.php/jipp/article/download/
3. Rekan Sejawat
Guru perlu menerapkan Model PBL dapat membantu siswa 103/252)
pembelajaran yang membangun konsep-konsep yang 3. Penerapan Model Problem Based
melibatkan siswa siswa dipelajari dan mengaitkan dengan Learnig berbantuan Simulasi PheT
agar dapat pengalama masalah pada kehidupan nyata.
Penerapan model Problem Based
langsung seperti Sehingga model dapat membantu siswa
membangun pemahaman konsep pada Learning dapat mengurangi
praktikum miskonsepsi siswa serta
4. Pengawas materi yang abstrak serta pengetahuan
faktual dan konseptual. meningkatkan pemahaman konsep
Untuk mengatasi
miskonsepsi dapat a. Kelebihan : siswa. Dalam pelaksanaanya siswa
menerapakan model  Meningkatkan motivasi dan aktivitas akan dihadapkan dengan
Problem Based Learning pembelajaran siswa. permasalahan yang berkaitan dengan
berbantuan multimedia  Mengembangkan minat siswa untuk kehidupan sehari-hari. Selanjutanya
5. Pakar Pendidikan secara terus menerus belajar Simulasi PheT di sini berperan
Model pembelajaran yang sekalipun belajar pada pendidikan sebagai media untuk
diterapkan harus dapat formal telah berakhir.
memotong akar penyebab memvisualisasikan konsep-konsep
 Memudahkan siswa dalam menguasai
miskonsepsi siswa dan konsep-konsep yang dipelajari guna yang abstrak.
menyesuaikan dengan memecahkan masalah dunia nyata
gaya belajar peserta didik. b. Kelemahan : Jika model problem based learning
 Masalah yang disajikan harus berbantuan Simulasi PheT ini tidak
membuat siswa tertarik untuk diterapkan, maka pembelajaran yang
memcahkannya dialami siswa tidak berorientasi pada
5. Model Inkuiri Terbimbing
masalah, terutama masalah nyata
Model inkuiri membantu siswa
mengembangkan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Selain
intelektual dan keterampila lainnya, itu jika tidak menggunakan simulasi
seperti mengajukan pertanyaan dan PheT, siswa akan kesulitan
menemukan jawaban berasal dari memahami konsep pembelajaran IPA
keingintahuan mereka. karena ada beberapa materi yang
a. Kelebihan: bersifat abstrak.
 Meningkatkan kemampuan terhadap
pemahaman materi siswa, karena
menekankan pada pengembangan
aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara seimbang
 Meningkatkan keterampilan dalam
memecahkan masalah
 Ada ruang untuk siswa belajar sesuai
gaya mereka
a. Kelemahan:
 Alokasi waktu mungkin meleset jika
guru dan siswa belum terbiasa
menerapkannya
 Guru akan kesulitan memfasilitasi
proses belajar tiap kelompok
 Menjadi hambatan bagi siswa yang
terbiasa mendapatkan informasi dari
guru

Anda mungkin juga menyukai