Anda di halaman 1dari 5

ULANGAN TENGAH SEMESTER

Nama: Ni Luh Sri Dharmapatny


Nim : 30
Kelas : A
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan Alih Jenjang
Dosen : Ni Ketut Somoyani, SST., M.Biomed

Soal A :
1. Jelaskan faktor-faktor yang dapat yang dapat menyebabkan terjadinya fertilisasi !
2. Jelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem tubuh selama masa kehamilan!

Jawaban :

1. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan fertilitas yaitu


a. Terlalu Kurus 
Sama halnya dengan kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga bisa
memengaruhi fertilitas. Penyebabnya karena wanita yang kekurangan berat badan
cenderung kekurangan leptin, hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Menurut penelitian dari Harvard University, memiliki hormon leptin rendah
menyebabkan menstruasi tidak teratur.
b. Umur Semakin Tua 
Ketika wanita mendekati menopause, biasanya di umur 40–50 tahun, ia tidak akan
berovulasi lagi dan sulit untuk hamil. Bahkan, sekitar 10 tahun sebelum menopause,
wanita juga bisa mengalami masalah fertilitas, karena ovulasinya sudah tidak teratur
dan fungsi ovariumnya juga menurun.
c. Keturunan
Tanyakan kepada ibu Kamu di usia berapa ia mengalami menopause. Kalau ia
mengalami menopause pada usia muda, maka kemungkinan Kamu juga akan
mengalami hal yang sama. Namun, hal tersebut juga bisa tidak memengaruhi Kamu.
Pasalnya, ada kemungkinan ibu Kamu cepat mengalami menopause karena
diakibatkan oleh faktor eksternal.
d. Zat-Zat Kimia
Sebuah penelitian oleh Environmental Health Perspectives pada 2013 menunjukkan
bahwa paparan terhadap polutan, pestisida, dan zat-zat industri bisa menurunkan
fertilitas hingga 29 persen. Selain itu, penelitian di Washington University pada 2015
menemukan bahwa ada 15 bahan kimia yang bisa memicu menopause dini. Bahan-
bahan kimia yang dimaksud adalah pestisida, phthalates (biasa ditemukan dalam
produk-produk kecantikan seperti parfum dan kuteks), serta produk sampingan
pembakaran industri.

e. Merokok
Merokok bisa memengaruhi kesempatan wanita untuk hamil. Bahkan menurut
American Society for Reproductive Medicine, rokok adalah penyebab sekitar 13
persen kasus infertilitas. Asap rokok mengganggu hormon dan merusak DNA pria
maupun wanita.
f. Alkohol 
Memang tidak terbukti bahwa beberapa kali minum alkohol dalam seminggu bisa
memengaruhi fertilitas Kamu. Namun, dokter tidak menganjurkan konsumsi alkohol
terlalu banyak. Untuk wanita, konsumsi alkohol lebih dari 1 kali dalam sehari sudah
termasuk berat. Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko penyakit ovulasi.
g. Menyusui 
Tidak bisa hamil karena menyusui memang termasuk mitos. Namun secara
bersamaan, memang benar wanita yang sedang menyusui sulit hamil. Menurut dr.
Schlaff, menyusui dapat memengaruhi ovulasi.
h. Olahraga Terlalu Berlebihan 
Olahraga memang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, jelas dr. Schlaff,
olahraga yang berlebihan bisa memberikan dampak negatif terhadap ovulasi. Sebuah
penelitian dari Fertility and Streility pada 2012 menemukan bahwa wanita dengan
berat badan normal yang olahraga berlebihan, yaitu selama lebih dari 5 jam dalam
seminggu, lebih sulit untuk hamil.
i. Penyakit Tiroid
Sebuah penelitian oleh The Obstetrician & Gynecologist pada 2015 menunjukkan
bahwa penyakit tiroid bisa menyebabkan masalah ovulasi dan kehamilan. Oleh sebab
itu, kalau Kamu sulit hamil, lebih baik periksakan kondisi tiroid.
j. Kafein
Penelitian dari Nevada School of Medicine menemukan bahwa kafein mengganggu
kontraksi otot yang membantu jalan sel telur dari ovarium menuju saluran tuba falopi
dan rahim. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi. Beberapa penelitian lain
menunjukkan bahwa kafein tidak memengaruhi fertilitas. Namun, tidak ada salahnya
untuk berhati-hati. Maka dari itu, jangan terlalu banyak mengonsumsi kafein.
k. Riwayat Kesehatan Seksual
Penyakit seksual menular, seperti klamidia dan gonorea, bisa menyebabkan penyakit
radang panggul dan menimbulkan masalah fertilitas hingga bertahun-tahun setelah
wanita tersebut sembuh. Bahkan, klamidia bisa menyebabkan kerusakan pada saluran
tuba falopi tanpa gejala apapun. Banyak wanita yang tidak tahu mereka menderita
penyakit ini, hingga mereka merasa kesulitan untuk hamil dan memeriksakannya ke
dokter.
l. Stres 
Penelitian dari Human Reproduction pada 2014 menunjukkan bahwa wanita yang
memiliki kadar enzim stres lebih tingi akan lebih sulit hamil. Pasalnya, kondisi ini
bisa mengganggu kadar hormon dan ovulasi. Peneliti menekankan bahwa penelitian
tersebut tidak mengindikasikan kalau stres bisa menjadi faktor tunggal masalah
fertilitas. Namun mereka mengatakan, ada hubungan antara keduanya. Oleh sebab itu,
wanita yang ingin hamil lebih baik belajar bagaimana cara mengendalikan stres.
2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem tubuh selama masa kehamilan, yaitu:
a. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
1) Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2) Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative, hemoglobin turun
sampai 10 %.
3) Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
4) Tekanan darah sistolik maupun diastolik pada ibu hamil trimester I turun 5
sampai 10 mmHg, hal ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya vasodilatasi
perifer.Tekanan darah akan kembali normal pada trimester III kehamilan.
5) Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai
akhir kehamilan
6) Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali per menit, dapat juga
timbul palpitasi
b. Perubahan Sistem Integument
1) Peningkatan Melanosit Stimulating Hormon (MSH) menyebabkan
2) Hiperpigmentasi
3) Hiperpigmentasi pada perut terjadi pada garis tengah berwarna hitam kebiruan
dari pusat kebawah sampai sympisis yang disebut linea nigra.
4) Peregangan kulit pada ibu hamil menyebabkan elastis kulit mudah pecah
sehingga timbul striae gravidarum yaitu garis–garis yang timbul pada perut ibu
hamil.
5) Garis–garis pada perut ibu berwarna kebiruan disebut striae livide.
6) Setelah partus striae livide akan berubah menjadi striae albikans.
c. Perubahan Metabolisme
1) BMR Meningkat 15 - 20 %
2) Kebutuhan oksigen, karbohidrat dan protein juga meningkat
d. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
1) ibu hamil hiperlordosis menyebabkan rasa cepat lelah dan sakit pada punggung
2) Peningkatan hormon seks steroid mengakibatkan jaringan ikat dan jaringan
kolagen mengalami perlunakan dan elastisitas berlebihan sehingga mobiditas
sendi panggul mengalami peningkatan dan relaksasi
e. Perubahan Darah Dan Pembekuan Darah
1) Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml terdiri dari 1000ml
plasma dan sekitar 450 ml Sel Darah Merah (SDM).

2) Ibu hamil dikatakan anemi apabila Hb < 11 gram % pada trimester I dan III, Hb <
10,5 gram % pada trimester II.
f. Perubahan Berat Badan (Bb) Dan Imt
g. Perubahan Sistem Persarafan
Ibu hamil sering mengeluh mengalami kram otot hal ini dapat disebabkan oleh suatu
keadaan hipokalsemia.
Nyeri kepala pada ibu hamil dapat disebabkan oleh vasomotor yang tidak
stabil, hipotensi postural atau hipoglikemia.

Anda mungkin juga menyukai