Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

PROJEK IPAS (Faktor Penyebab Kebakaran Ditinjau dari Perilaku


Sosial)

BIDANG KEAHLIAN : SENI DAN EKONOMI KREATIF


MATA PELAJARAN : PROJEK IPAS
FASE : E
NAMA PENYUSUN : Putu Kartika Supartiani, S.Pd.,Gr.
INSTANSI : SMK NEGERI 1 SUKASADA
MODA : BLENDED LEARNING
1. TUJUAN PEMBELAJARAN

2.1 Mendeskripsikan faktor penyebab kebakaran ditinjau dari perilaku sosial (penataan ruang).

2. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

 Menjelaskan konsep penataan ruang

 Menjelaskan peran dan kewajiban masyarakat dalam proses penataan ruang

 Menjelaskan kerugian material dari bencana kebakaran pada pemukiman

 Menjelaskan dampak sosial dari bencana kebakaran pada pemukiman

3. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Pembelajaran (6 x 45 menit)

Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam yang diberikan 20 menit
oleh guru
2. Salah satu peserta didik memimpin berdoa
sebelum memulai pelajaran
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan literasi dengan cara membaca lewat
HP atau komputer di LMS melajah id
4. Peserta didik merespon apersepsi yang
disampaikan oleh guru terkait materi yang telah
diberikan sebelumnya untuk dikaitkan dengan
materi selanjutnya yang akan disampaikan
melalui pertanyaan pemantik
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti 1. Peserta didik menyimak tayangan video tentang 230
fenomena berupa video salah satu pemukiman menit
padat di Jakarta yang mengalami musibah
kebakaran (Bernalar Kritis, melalui kritis
mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan
informasi yang kompleks dan abstrak dari
berbagai sumber. Memprioritaskan suatu
gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi
dan analisis.)
2. Peserta didik bertanya terkait paparan dalam
video mengenai bagaimana resiko bencana
kebakaran pada pemukiman padat(Bernalar kritis,
melalui mengajukan pertanyaan untuk
menganalisis secara kritis permasalahan yang
kompleks dan abstrak)
3. Peserta didik diarahkan untuk membentuk
kelompok yang heterogen untuk mengerjakan
LKPD yang dibagikan oleh guru.
4. Peserta didik melaksanakan diskusi sesuai
kelompoknya masing-masing secara proaktif
dibawah bimbingan dan arahan guru
(Bergotong- royong, melalui membangun tim
dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama sesuai dengan target yang sudah
ditentukan )
5. Peserta didik memperesentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan kelompok lain memberi
komentar terhadap presentasi yang disajikan.
6. Peserta didik menyempurnakan hasil presentasi
K kelompoknya berdasarkan masukan dari
e kelompok lain
g 7. Peserta didik di tiap kelompok menyimpulkan
i hasil diskusi kelompoknya
a
Kegiatan 1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap 20 menit
t
Penutup kegiatan yang sudah dilaksanakan dan ditulis
a dalam buku catatan masing-masing.
n 2. Peserta didik memperoleh umpan balik dari guru
terkait proses dan hasil pembelajaran.
3. Peserta didik mendapatkan informasi dari guru
terkait dengan pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik melakukan pembersihan dikelas
5. Salah satu peserta didik memimpin doa untuk
mengakhiri pelajaran
6. Peserta didik menjawab salam penutupan yang
diberikan oleh guru.
4. ASESMEN

Asesmen Awal : 1. Langkah apa yang harus dilakukan pada


sebuah pemukiman agar bencana
kebakaran dapat diminimalisir?
Asesmen Formatif : 1. Presentasi hasil diskusi kelompok tentang
konsep tata ruang, peran masyarakat dalam
penataan ruang, kerugian material akibat
bencana kebakaran serta dampak sosial dari
bencana kebakaran pada pemukiman.
Asesmen Sumatif : 1. Undang-undang yang mengatur tentang
permukiman……..
a. 10 Tahun 2001
b. 1 Tahun 2011
c. 2 Tahun 2001
d. 11 Tahun 2001
e. 11 Tahun 2011
2. Terdapat 5 elemen penyusun permukiman,
kecuali…
a. Alam
b. Manusia
c. Network
d. Biotik dan abiotic
e. Masyarakat
3. Tersedianya ruang yang terbatas dibutuhkan
suatu usaha penataan agar dapat
mewujudkan ruang yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan merupakan
definsi dari….
a. Pengelolaan ruang
b. Perencanaan penggunaan ruang
c. Tata ruang
d. Penggunaan ruang
e. Tata kelola ruang
4. Berdasarkan kegiatan kawasan, penataan
ruang dibedakan menjadi…..
a. penataan ruang kawasan perkotaan dan
penataan ruang kawasan perdesaan
b. penataan ruang bagian padat penduduk
dan penataan ruang jarang penduduk
c. penataan ruang dataran tinggi dan
penataan ruang dataran rendah
d. penataan ruang maritime dan penataan
ruang daratan
e. penataan ruang kawasan hulu sungai
dan pentaan ruang kawasan hilir sungai
5. Peran masyarakat dalam melaksanakan tata
ruang dapat dibagi menjadi…bagian
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
Rubrik Penilaian Asesmen Sumatif

No Indikator Butir Soal Kunci Skor


Jawaban
1 Menyebutkan Undang-undang yang mengatur tentang B 20
peraturan permukiman……..
perundang-
a. 10 Tahun 2001
undangan
b. 1 Tahun 2011
yang
c. 2 Tahun 2001
mengatur
d. 11 Tahun 2001
mengenai
e. 11 Tahun 2011
tata ruang
2 Menyebutkan Terdapat 5 elemen penyusun D 20
elemen permukiman, kecuali…
penyusun
a. Alam
permukiman
b. Manusia
c. Network
d. Biotik dan abiotic
e. Masyarakat

3 Menjelaskan Tersedianya ruang yang terbatas C 20


pengertian dibutuhkan suatu usaha penataan agar
tata ruang dapat mewujudkan ruang yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan
merupakan definsi dari….

a. Pengelolaan ruang
b. Perencanaan penggunaan ruang
c. Tata ruang
d. Penggunaan ruang
e. Tata kelola ruang

4 Menjelaskan Berdasarkan kegiatan kawasan, penataan A 20


jenis tata ruang dibedakan menjadi….
ruang
a. penataan ruang kawasan perkotaan
dan penataan ruang kawasan
perdesaan
b. penataan ruang bagian padat
penduduk dan penataan ruang jarang
penduduk
c. penataan ruang dataran tinggi dan
penataan ruang dataran rendah
d. penataan ruang maritime dan
penataan ruang daratan
e. penataan ruang kawasan hulu sungai
dan pentaan ruang kawasan hilir
sungai

5 Menjelaskan Peran masyarakat dalam melaksanakan B 20


peran tata ruang dapat dibagi menjadi…bagian
masyarakat
a. 2
dalam tata
b. 3
ruang
c. 4
d. 5
e. 6
TOTAL SKOR 100

Waka Bidang Akademik, Sukasada, 11 Juli 2022


Guru Mata Pelajaran

Nyoman Nilon, S.Pd.,M.Pd. Putu Kartika Supartiani, S.Pd.,Gr


NIP. 198203122009022003 NIP. 199103032019032021

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Sukasada,

Drs. I Made Darwis Wibawa, M.M.


Pembina Utama Muda
NIP. 196412181991031007
5. LAMPIRAN

Lembar Kerja Peserta Didik


Kegiatan :
a) Petunjuk Kerja :
- Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
- Siapkan software Power Point
b) Soal
1. Perhatikan gambar di permukiman di bawah ini

Terdapat dua jenis permukiman berdasarkan gambar di atas. Identifikasi apakah

permukiman tersebut memiliki elemen-elemen suatu lingkungan dikatakan

sebagai permukiman yang layak? Jelaskan pendapatmu!

1. Jika menurut kalian ditemukan masalah pada permukiman (a) atau (b) apakah

ada kaitannya dengan tata ruang dari permukiman tersebut?

2. Solusi apa yang dapat kalian berikan terhadap masalah yang ditemukan pada

poin sebelumnya?
c) Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok
Nama Kelompok :
Waktu Presentasi :
Materi :
Anggota :
No Kriteria Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
( 20-39) 40-59 60-79 80-100
1 Penguasaaan
Materi
2 Alat Peraga &
Power Point
3 Kekompakan
Pembagaian Kerja
4 Pernyampaian

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Pemukiman
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, permukiman adalah
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan.
Permukiman terbentuk atas kesatuan antara manusia dan
lingkungan di sekitarnya. Permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri
dari beberapa elemen yaitu:
1. Alam.
2. Manusia.
 Di dalam suatu wilayah permukiman, manusia merupakan pelaku
utama kehidupan, disamping makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan
dan lainnya. Sebagai mahluk yang paling sempurna, dalam
kehidupannya manusia membutuhkan berbagai hal yang dapat
menunjang kelangsungan hidupnya, baik itu kebutuhan biologis
(ruang, udara, temperatur dan lain-lain), perasaan dan persepsi,
kebutuhan emosional dan kebutuhan akan nilai – nilai moral

3. Masyarakat.
 Masyarakat merupakan kesatuan kelompok orang (keluarga) dalam
suatu permukiman yang membentuk suatu komunitas tertentu. Hal-
hal yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat yang mendiami suatu wilayah permukiman adalah:

- Kepadatan dan komposisi penduduk


- Kelompok sosial
- Adat dan kebudayaan
- Pengembangan ekonomi
- Pendidikan
- Kesehatan
- Hukum dan administrasi
4. Bangunan dan rumah.
 Bangunan dan rumah merupakan wadah bagi manusia. Pada
prinsipnya bangunan yang dapat digunakan sepanjang operasional
kehidupan manusia bisa dikategorikan sesuai dengan fungsi masing-
masing, yaitu:

- Rumah pelayanan masyarakat (sekolah, rumah sakit, dan lainlain.


- Fasilitas rekreasi atau hiburan.
- Pusat perbelanjaan
- Industri
- Pusat transportasi
5. Networks.
 Networks merupakan sistem buatan maupun alami yang menyediakan
fasilitas untuk operasional suatu wilayah permukiman. Untuk sistem
buatan, tingkat pemenuhannya bersifat relatif, dimana antara wilayah
permukiman satu dengan yang lainnya tidak sama. Sistem buatan yang
keberadaannya diperlukan dalam suatu wilayah antara lain:

- Sistem jaringan air bersih


- Sistem jaringan listrik
- Sistem transportasi
- Sistem komunikasi
- Drainese dan air kotor
- Tata letak fisik
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan terbitnya Undang-
undang nomor 1 tahun 2011 adalah keberadaan ruang yang terbatas dan
pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap pentingnya penataan
ruang sehingga diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang
transparan, efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan. Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan
terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan
perdesaan.
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan
ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:
1. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan;
2. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan
sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
3. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak
negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah dengan
melibatkan peran masyarakat. Peran masyarakat dalam penataan ruang
tersebut, antara lain, melalui:
1. partisipasi dalam penyusun ruang;
2. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan
3. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
Penataan ruang dapat mengharmoniskan lingkungan alam dan
lingkungan buatan, yang mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan
sumber daya alam dan sumber daya buatan, serta dapat memberikan
pelindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang. Dalam pemanfaatan
ruang, setiap orang wajib:
1. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
2. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari
pejabat yang berwenang;
3. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin
pemanfaatan ruang; dan
4. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
Setiap orang yang melanggar ketentuan tersebut, dikenai sanksi
administratif.
Glosarium

Pemukiman : bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana,
sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.

Tata ruang : wujud struktur ruang dan pola ruang yang disusun secara
nasional, regional, dan local.

Daftar Pustaka

Umami, Laila F., Karyadi Nugroho, dan Zubedi. 2021. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial (Projek IPAS). Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Dan Teknologi Republik Indonesia.
Anonim. 2019. Materi Pelatihan Api. Diakses pada hari Selasa, 3 Agustus 2021 pada
https://www.slideshare.net/kelurahanpangonganga1/materi-pelatihan-teori-
api

Anda mungkin juga menyukai