NPM : 229031495314 LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar
No. penyebab masalah masalah penyebab masalah 1 Kemampuan belajar siswa Pembelajaran di kelas Berdasarkan analisis rendah sehingga hasil belajar bersifat monoton dari akar masalah model dan metode adalah pembelajaran tidak mencapai KKM : dan strategi serta yang monoton, miliki teknik yang dampak yang tidak baik 1. Rendahnya minat siswa; digunakan. untuk perkembangan 2. Faktor internal peserta didik, belajar siswa, karena jika antara lain motivasi yang kuat dalam partisipasi dan siswa sudah merasa keaktifan siswa dalam proses bosan atau tidak tertarik pembelajaran, serta lagi dengan kompetensi dasar peserta pembelajaran ia akan didik yang kurang; semakin malas dengan 3. Faktor eksternal, antara lain pembelajaran dan latar belakang ekonomi menimbulkan peserta didik, tidak ada kemampuan belajar yang inovasi dalam metode/model kurang, sehingga hasil pembelajaran yang digunakan belajar siswa rendah atau oleh guru, sarana prasarana pembelajaran di sekolah tidak mencapai KKM. Pembelajaran adalah proses kurang lengkap; interaksi peserta dengan 4. Pembelajaran di kelas pendidik dan sumber belajar bersifat monoton, tanpa pada suatu lingkaran belajar. Lingkungan belajar menggunakan media merupakan suatu sistem yang pembelajaran yang terdiri dari unsur tujuan, disebabkan kurangnya bahan pelajaran,metode, pendekatan, dan sarana dan prasarana di teknik.Semua unsur atau sekolah; komponen tersebut saling berkaitan, saling 5. Guru yang mengajar IPA mempengaruhi dan semuanya terkadang bukan guru berfungsi dengan beriorentasi IPA. pada tujuan. Dengan menbuat pembelajaran dengan menggunakan metode dan model, strategi serta teknik yang menarik siswa dapat termotivasi dalam belajar dan kemampuan belajar siswa dapat ditingkatkan. Guru harus membuat desain pembelajaran yang kreatif sesuai dengan minat peserta didik. 2 Literasi dan numerasi Pengunaan model, Berdasarkan dari akar 1. Kurangnya pengetahuan metode, strategi dan permasalahannya adalah dan kecakapan teknik yang digunakanPenggunaan model, mengetahui berbagai menyampaikan materi metode,dan strategi serta macam angka dan simbol dalam bentuk grafik, teknik dalam tabel, dan bagan . pembelajaran sangatlah terkait matematika dasar penting untuk untuk memecahkan meningkatkan masalah dalam berbagai pemahaman siswa dalam konteks kehidupan memahami konsep dan sehari-hari; memaknai materi dalam 2. Kurangnya kemampuan belajar baik berupa siswa menganalisis simbol, grafik, tabel dan bagan. Guru harus informasi dalam bentuk menguasai model grafik, tabel, dan bagan. pembelajaran dan 3. Rendahnya penguasaan menggunakan metode guru terhadap teknik yang sesuai dengan menyampaikan materi karakteristik siswa serta berupa grafik, tabel, dan strategi dan teknik yang bagan tersebut; baik dalam menyampaikan 4. Peserta didik kurang pembelajaran sehingga membaca materi IPA yang siswa menjadi berkaitan dengan konsep termotivasi untuk grafik, tabel dan bagan. belajar. Guru harus membuat desain rencana pembelajaran yang inovatif 3 Relasi dan komunikasi Guru harus Berdasarkan dari akar Kurangnya komunikasi antara memahami penyebab masalahnya ±50% orang tua murid dengan kompetensi sosial adalah guru harus guru/wali kelas memahami 1. Belum adanya kegiatan kompetensi sosial pendampingan/perwalian merupakan kemampuan dari pihak guru/wali guru untuk memahami kelas/sekolah; dirinya sebagai bagian 2. Orang tua peserta didik sibuk yang tidak terpisahkan dalam bekerja untuk mencari nafkah; dari masyarakat dan 3. Kurangnya pemahaman mampu mengembangkan orang tua peserta didik tugas sebagai anggota tentang pentingnya masyarakat dan warga pendidikan negara. Jenis-jenis 4. Guru harus memahami kompetensi sosial yang kompetensi sosial; harus dimiliki yaitu 5. Kurangnya kerjasama terampil berkomunikasi antara guru dan orang tua dengan peserta didik dan peserta didik. orang tua peserta didik; bersikap simpatik; dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite sekolah; pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan; dan memahami dunia sekitarnya/lingkungan. Seorang guru profesional diharapkan memiliki kompetensi sosial yang baik. 4 Pemanfaatan Kurangnya variasi adanya Berdasarkan hasil model, metode dan teknik akar penyebab Pembelajaran Inovatif pembelajaran. ±50% Guru masih menggunakan masalahnya adalah metode ceramah. Kurang variasi dari 1. Kurangnya variasi model, model, metode dan metode dan teknik teknik dalam pembelajaran; pembelajaran sangat 2. Guru masih menggunakan penting karena metode ceramah tanpa merupakan satu menggunakan media paket dalam tujuan pembelajaran; pembelajaran. 3. Guru belum termotivasi untuk Kemampuan guru meningkatkan kualitas dalam memilih model pembelajaran, karena dan merencanakan, keterbatasan waktu dan biaya; menyiapkan bahan 4. Kurikulum yang selalu ajar media serta berubah-ubah. teknik yang digunakan dalam mengajar menentukan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dan memperhatikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dampaknya hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Untuk melakukan pembelajaran baik, guru harus merancang rencana pembelajaran yang inovatif. 5 Pemanfaatan Kurangnya pemahaman Berdasarkan akar penyebab guru tentang konsep masalahnya adalah guru perlu Pembelajaran Inovatif memahami bagaimana proses Kurangnya kemampuan ±30% pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi guru melakukan perencanaan dan berdiferensiasi ini dapat dilakukan, dengan kegiatan pembelajaran kelas mengelolanya secara berdiferensiasi efektif. guru harus bisa memastikan bahwa setiap 1. Kurangnya pemahaman guru tentang konsep murid mendapatkan pembelajaran kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik berdiferensiasi; yang sesuai untuk mereka. 2. Guru cenderung Melalui penerapan mengabaikan konsep pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran murid tidak hanya akan dapat berdiferensiasi; memaksimalkan potensi mereka, tapi mereka juga 3. Guru kurang memahami cara akan dapat belajar tentang mengelola kelas yang berbagai nilai-nilai kehidupan mengakomodir perbedaan yang penting. yang akan diantara siswa; berkontribusi terhadap 4. Guru tidak melakukan tes perkembangan diri mereka diagnostik di awal secara lebih holistik atau utuh pembelajaran; Pembelajaran 5. Kurangnya tenaga berdiferensiasi pendidik di sekolah merupakan pembelajaran yang berakar pada pemenuhan kebutuhan murid baik dari segi kesiapan belajar, minat, atau profil belajarnya dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Menurut Tomlinson (2000) juga dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat dan setiap waktu. Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Seorang guru harus menguasai kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. 6 Pemanfaatan Terbatasnya Berdasarkan analis akar kemampuan dasar siswa penyebab masalah terbatasnya Pembelajaran Inovatif kemampuan dasar siswa Rendahnya pemahaman ±40% dalam mengerjakan dalam mengerjakan soal-soal Guru tentang pembelajaran soal-soal berbasis berbasis HOTS adalah berbasis HOTS HOTS. kemampuan berfikir tingkat 1. Guru kurang memahami tinggi (HOTS) peserta didik konsep HOTS, sehingga dalam memecahkan masalah. pembelajaran tidak efektif dan Pada umumnya kemampuan produktif; peserta didik Indonesia masih sangat rendah dalam 2. Guru kurang memiliki referensi pemecahan masalah sains, buku-buku berbasis HOTS; khususnya pemecahan 3. Kurangnya pelatihan masalah yang berhubungan berbasis HOTS di daerah dengan fisika. Oleh karena itu terpencil; perlu perubahan 4. Terbatasnya kemampuan pengembangan pembelajaran oleh guru yang nantinya dasar siswa dalam diharapkan mampu mengerjakan soal-soal mendorong peningkatan berbasis HOTS. kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS), kreativitas dan membangun kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan masalah. Dengan mengunakan model dan metode yang baik untuk membuat perencanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami soal- soal HOTS tersebut. 7 Pemanfaatan Guru belum melaksanakan Berdasarkan akar penyebab pembelajaran yang sesuai masalahnya adalah Guru Pembelajaran Inovatif dengan perkembangan pada belum melaksanakan ±30% Pembelajaran yang era digital (memamfaatkan pembelajaran yang sesuai digunakan di kelas belum inovasi dalam pembelajaran) dengan perkembangan pada era digital (memamfaatkan berbasis HOTS inovasi dalam pembelajaran). 1. Kemampuan dasar peserta Tugas dan peran guru didik masih rendah; menuntut keterampilan 2. Guru kurang memahami tertentu yang harus konsep HOTS, sehingga dilakukan, diantaranya: pembelajaran tidak efektif dan produktif; terampil dalam 3. Guru belum melaksanakan menyiapkan bahan pembelajaran yang sesuai pelajaran; terampil dengan perkembangan pada era menyusun satuan digital. pelajaran; terampil menyampaikan ilmu kepada siswa; terampil menggairahkan semangat belajar siswa; terampil memilih dan menggunakan alat peraga pendidikan; terampil melakukan penilaian hasil belajar siswa; terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar; terampil mengatur disiplin kelas; dan berbagai keterampilan lainnya. Guru profesional pada hakikatnya adalah sosok guru yang memiliki kesadaran yang kolektif dan utuh akan posisinya sebagai pendidik. Seorang guru profesional dituntut memiliki empat kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial berdasarkan Undang- Undang dan Peraturan Pemerintah. Seorang guru profesional memiliki beban dan tanggung jawab yang cukup berat, mengingat dipundak guru-guru profesional tersebut ada beban kerja yang wajib dilaksanakan. Guru akan mampu mendidik dan mengajar apabila ia mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa taggung jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realistik, bersikap jujur, bersikap terbuka dan peka terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan. Guru harus merencanakan desain pembelajaran sesuai dengan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman. 8 Pemanfaatan IT dalam kemampuan guru Berdasarkan akar pembelajaran dalam menggunakan penyebab masalahnya ±50% Guru masih belum dapat TIK masih rendah adalah kemampuan mengoptimalkan pemanfaatan guru dalam teknologi informasi (TIK) dalam menggunakan TIK pembelajaran. masih rendah. 1. Kemampuan sumber daya Perkembanga TIK manusia masih rendah melaju begitu cepat dalam hal teknologi bahkan telah merambah 2. Kurangnya ketersediaan ke semua sektor sarana prasarana TIK di kehidupan masyarakat. sekolah. Sebagai seorang guru profesional kita dituntut harus memiliki kemampuan untuk menguasai teknologi tersebut. Hal itu telah ditetapkan dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007, ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru diantaranya kompetensi pedagogik, profesional, individual, dan sosial. Yang dimaksudkan kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, dinyatakan bahwa seorang guru harus mampu menggunakan serta memanfaatkan TIK guna untuk kepentingan pembelajaran. pembelajaran yang menyenangkan mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif bagi peserta didik, dan peserta didik dapat termotivasi dalam belajar. Guru harus memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional