PENDAHULUAN
merupakan mata kuliah pada semester lima jurusan gizi, dimana dalam mata
Oleh karena itu, pada mata kuliah ini dilakukan kunjungan ke Aero Catering
Service (ACS).
ACS yang berada di bawah naungan Garuda Indonesia Grup telah membuka
cabang di bagian hotel, catering, tours, travel, transportasi yang tidak hanya di
Jakarta, tapi juga telah tersebar ke Bali, Lombok, dan Bandung, ACS juga
Dengan banyaknya pengalaman dan mutu ACS yang telah terjamin dari
menambah ilmu pengetahuan, oleh karena itu maka kami memilih ACS sebagai
1
pengamanan internal dan aviation security, unit bisnis Garuda Indonesia ini juga
management system ISO 9001-2008. Tak hanya itu, Aerofood ACS juga
Misal pengolahan daging, pembuatan kue, dan pemotongan buah.ACS terdiri dari
dua lantai. Lantai bawah sebagai tempat penyimpanan bahan kering makanan,
2
1.3. Tujuan
(ACS).
(ACS).
(ACS).
3
BAB II
Kegiatan yang dilakukan pada Praktek Belajar Lapangan (PBL) kali ini
wawancara dan pengamatan dengan alat pengumpul data berupa kuiesioner yang
telah disiapkan terlebih dahulu. Kuisieoner yang digunakan terdiri dari 123
dipandu oleh salah seorang staf. Sambil mengamati dan mengisi kuisioner
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung yaitu melalui
4
Sadikin Bandung. Narasumber wawancara adalah beberapa orang staf di
mempelajari buku-buku, jurnal dan artikel dari internet yang mendukung dalam
1. Pemberian Materi
2. Wawancara
5
3. Observasi
yang telah dijelaskan oleh staf serta sesuai dengan data yang dibutuhkan
oleh mahasiswa.
6
BAB III
Menempati lahan 19.948,56 meter2, gedung dengan dua lantai. Luas lantai
satu adalah 12.588,96 meter persagi, luas lantai dua adalah 9.374,8 meter dengan
sebagai ruang Human Resources, kantor Costumer Service, ruang penerima tamu,
ruang ganti pakaian karyawan (staff locker), gudang, masjid, kantin pegawai,
koperasi, area receiving, ruang uniform, cold store, dry store, vegetable pre cut,
juga sebagai area operasional yang meliputi kegiatan persiapan peralatan dan
7
3.2 Menu
Menu
Kategori
N %
Baik 4 66.7
Total 6 100
memilih menu yang diinginkan, jadi jenis menu yang digunakan oleh PT ACS
berdasarkan bentuk makanan karena disana bentuk makanan yang dimasak sama
dalam satu kali masak, menu dikelompokkan berdasarkan waktu makan (main
kelompok yang bertanggung jawab yaitu chef, ahli gizi tidak berperan dalam
perencanaan menu, pada PT ACS tidak ada dilakukan evaluasi menu makanan
Persentase yang didapatkan dari kusioner adalah 66.7% baik dan 33.3
persen tidak baik, jadi dapat disimpulkan bahwa menu yang digunakan oleh PT
8
3.3 Produksi Makanan
3.3.1 Pemesanan
Penerimaan Bahan
Kategori
N %
Baik 4 80
Tidak baik 1 20
Total 5 100
rekanan dengan penawaran terbatas dalam jangka waktu 3 bulan dan pembelian
telah terencana dengan baik, tetapi dalam pemesanan tidak ada terlibat ahli gizi.
3.3.2 Penerimaan
Penerimaan Bahan
Kategori
N %
Baik 36 100
Tidak baik 0 0
9
Total 36 100
dapat dikatakan bahwa system penerimaan bahan di ACS sudah 100 % baik.
Penerimaan bahan yang baik dapat dilihat dari beberapa hal seperti : sudah adanya
tim khusus dalam proses penerimaan bahan. Semua bahan yang diterima sudah
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh PT. ACS. Bahan yang diterima
juga dilakukan uji organoleptik. Bahan sumber hewani seperti daging, ayam dan
ikan diterima dalam keadaan segar, tak berbau dan tidak berlendir. Bahan seperti
telur diterima dalam keadaan bersih dan tidak pecah, tidak berbau, kuning terletak
di tengah dan bagian putih jernih. Bahan seperti sayuran diterima dalam keadaan
segar, utuh dan bersih. Bahan seperti buah diterima dalam keadaan segar, matang
Pada ruang penerimaan terdapat keranjang buah dengan warna yang berbeda.
Warna hijau digunakan untuk bahan yang baru datang yang belum dibersihkan.
Warna hijau untuk bahan yang telah dikemas serta warna biru untuk bahan
ekuitmen. Bahan yang dalam kemasan diterima dengan keadaan berlabel dan
bermerek, ada no. pendaftaran. Kemasan utuh dan tidak kadarluarsa. Semua bahan
10
yang tidak sesuai dngan spesifikasi yang ditentukan perusahaan maka akan
tempat khusus untuk penerimaan bahan dan dapat dicapai oleh kendaraan. Pada
ruang penerimaan dilengkapi dengan timbangan lantai 200 Kg, meja dan kursi,
kalkulator, kereta dorong dan meja penerimaan bahan makanan. Pada ruangan ini
juga dilengkapi dengan tempat sampah tertutup dan dilapisi plastic. Selain iti pada
ruang penerimaan juga terdapat alat pembuhuh serangga berupa elektrict insect
killer sehingga hal tersebut membuat ruang penerimaan terlihat bersih, tidak ada
3.3.4 Penyimpanan
bahan makanan, seperti gudang kering, suhu beku, suhu dingin. Untuk suhu beku,
menggunakan suhu -18oC hingga -30oC. Suhu dingin (chiller) pada suhu 5oC -
7oC. Untuk penyimpanan telur di simpan pada suhu 3-9 oC, keju 0-5oC Ruang
penyimpanan beku dan daging dilengkapi dengan alat pengatur suhu sehingga bila
suhu berubah, suhu bisa dikondisikan. Pengecekan suhu dilakukan setiap hari.
kering juga dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruang , bahan makanan kering
yang di simpan juga diberi tanggal penerimaan. Jika ruang penyimpanan kering
dan dingin tidak di gunakan lagi, maka petugas akan mengunci kembali ruangan
11
hari.Bahan makanan disini juga menerapkan sistem FIFO dimana bahan yang
3.3.5 Persiapan
Persiapan
Kategori
N %
Baik 1 4
Tidak baik 24 96
Total 25 100
Dari hasil pengolahan data didaptkan persentase tahap persiapan yang baik
yaitu 96 %. Dari perolehan data tersebut dapat dikatakan bahwa tahap persiapan
di PT. ACS sudah baik. Kegiatan persiapan bahan makanan adalah serangkaian
kegiatan dalam rangka mempersiapkan bahan makanan agar dapat diolah. Di ACS
persiapan ini dekat dengan ruang penyimpanan dan juga ruang pemasakan. Di
dalam ruang persiapan terdapat tempat sampah, tempat sampah pada ruang
persiapan tertutup dan dilapisi dengan plastik. Di ruang persiapan ini juga terdapat
alat pembunuh serangga yang disebut dengan Electrict Insect Killer yang terletak
pada langit-langit ruangan. Keadaan ruang persiapan dalam keadaan bersih dan
bebas dari tumpukan makanan. Ruang persiapan ini juga dibersihkan setiap
harinya. Di ACS ini sudah menggunakan standar resep untuk semua pengolahan
makanan. Standar resep ini memuat jumlah bahan makanan yang digunakan,
12
memasak, suhu pemasakan, jumlah porsi dan ukuran porsi. Dan juga di ACS ini
Pemasakan
Kategori
N %
Baik 17 100
Tidak baik 0 0
Total 17 100
negara atau maskapai. Pengolahan dan alat makannya pun juga dipisahkan sesuai
dimasak, maka akan dilakukan pengecekan oleh tim quality control seperti
pengecekan mutu dan mikroba di bagian labor. Hal ini bertujuan untuk menjaga
keamanan dan kualitas makanan itu sendiri. Selain itu untuk menjaga kualitasnya,
juga dilakukan uji organoleptik oleh tim quality control. Pada ruangan pengolahan
juga tersedia tempat sampah, keadaan tempat sampah tersebut tertutup dan
dilapisi pula dengan plastik. Ruangan tempat pengolahan juga bersih yang sesuai
dengan standar ISO 22000. Ruangan juga dilengkapi dengan alat pembunuh
pengolahan data pertanyaan yang diajukan maka diperoleh skor 100 % baik.
3.4 TransportasiMakanan
13
Sistem penyaluran bersifat sentralisasi yaitu makanan dibawa langsung
pesawat atau tempat tunggu yang memiliki pendingin. Ditempat ini ada petugas
pesawat, digunakan troly yang terbuat dari stainless steel tertutup, dan makanan
yang terdapat di dalam troly sudah dikemas sesuai dengan bentuk dan ukuran
maskapai. Barang yang telah siap digunakan ditempatkan di off loading yaitu
Penerimaan Bahan
Kategori
N %
Baik 20 100
Tidak baik 0 0
14
Total 20 100
makanan pihak ACS memiliki bukti tertulis distribusi dengan pihak maskapai.
dalam pesawat dan sebelum diberikan kepada klien, makanan dipanaskan terlebih
dahulu untuk menjaga mutu makanan. Alat yang digunakan sebagai wadah
makanan ada yang berupa kaca, keramik, stainless steel, plastik, melamin dan
maskapai dan peralatan makanan yang kotor akan dikembalikan lagi ke pihak
15
4. Pembilasan
Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk produk halal dan non halal
dipisahkan. Adapun jenis sabun yang digunakan ada dua, yaitu deterjen cair dan
bubuk. Deterjen cair digunakan untuk alat makan dari stainless steel dan yang cair
pada suatu tempat yang jaraknya tidak terlau dekat dengan ruang pengolahan.
Aerofood ACS memilki standar prosedur untuk semua orang yang ingin
Maka dari itu untuk menjaga higiene dan sanitasi setiap orang harus
menggunakan jas bewarna putih untuk sekali pakai, topi putih dan masker. Pada
Aerofood ACS para pekerja disana sudah sesuai dengan prinsip dan syarat higiene
dan sanitasi para pekerja disana sudah menggunakan APD yaitu menggunakan
terlindungi, kuku dan rambut pekerja dalam keadaan bersih. Apabila ada pekerja
yang sedang mngalami sakit seperti ; diare harus melapor kepada atasannya agar
pada saat bekerja mereka tidak sedang mngidap sakit. Pekerja disana sebelum
bekerja selalu mencuci tangan sebelum mengolah makanan. Pada saat proses
16
menggunakan penjepit atau sendok, mengolah makanan tidak sambil merokok
serta menggunakan wadah atau tempat bersih pada saat pengolahan. Pada saat
mengunjungi ruang penyimpanan bahan makanan, baik yang masih harus diolah
maupun yang sudah siap digunakan tempat penyimpanan bahan makanan kering
digunakan tidak busuk, tidak berlendir serta tidak berjamur. Di Aorofood ACS ini
juga memisahkan antara bahan makanan yang mudah busuk dan tidak mudah
busuk, saat mencuci bahan makanan yang akan diolah, makanan tersebut dicuci
persyaratan Higiene dan sanitasi terutama pada saat mengolah makanan meja
yang digunakan untuk meracik makanan terlihat bersih, peralatan masak yang
digunakanpun juga bersih. Pada proses pencucian peralatan masak atau makan
dicuci menggunakan air bersih dengan merendam terlebih dahulu baru disabun
17
Higiene dan Sanitasi
Kategori
n %
Baik 26 100
Tidak baik 0 0
Total 26 100
Sistem hygiene dan sanitasi di PT. Aerofood Catering Service ini sudah
proses hygiene dan sanitasi berupa penjamah makanan dan lingkungannya sudah
cukup sangat baik dan memenuhi standar yang baik. Ditandai dengan memperoleh
skor dari setiap kuesioner yang ada yaitu nilai skor maksimalnya berjumlah
sudah menggunakan semua APD dengan lengkap dan baik, begitu pun lingkungan
Baik 11 100
Tidak baik 0 0
Total 11 100
para karyawan dan tamunya. Untuk keselamatan dan kesehatan tamu yang
18
dan keselamatan kerja. Contohnya seperti para tamu wajib mengisi form tamu,
mengisi kuesioner kesehatan dan tamu diwajibkan memakai APD selama proses
kunjungan. Begitu juga dengan kesehatan dan keselamatan kerja untuk para
karyawan. Untuk setiap karyawan diwajibkan untuk cek kesehatan secara berkala.
Dan itu merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja pada karyawan.
Karyawan bagian kantor dilakukan cek kesehatan dua kali setahun, karyawan
bagian produksi dilakukan satu kali setiap tahun sedangkan untuk penjamah
(rectal swep) dilakukan cek kesehatan satu kali enam bulan. Para karywan di ACS
sebelum bertugas di dalam tim. Selain itu, PT Aerofood ACS juga menyediakan
Dari total skor yang ada pada kuesioner yang kami tanyakan yaitu 26 skor
dan ACS memperoleh skor 26 jadi 100% yang menyatakan sangat baik. Dapat
dikatakan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja pada Aerobfood ACS sudah
sangat baik.
kesehatan dan keselamatan kerja karyawan ACS yaitu 100 % dan artinya sudah
sangat baik.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pemesanan
Pemesanan sebaiknya menggunakan jasa pihak ketiga sebagai supplier
untuk menjaga kualitas bahan pangan. Supplier harus mampu mempersiapkan
bahan-bahan yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak sesuai dengan
spesifikasinya.
Pada PT. ACS, pemesanan juga menggunakan jasa supplier untuk
menyediakan bahan makanan selama 3 bulan sesuai dengan spesifikasi bahan
makanan. Jika supplier tidak mampu menyediakan bahan makanan selama 3 bulan
20
yang sudah telah ditetapkan oleh pihak ACS, maka pihak ACS akan mengganti
supplier lain yang mampu memenuhi keinginan pihak ACS.
Bahan-bahan yang dipesan jika tidak ada di Indonesia, maka akan di
datangkan bahan makanan dari negara lain yang memerlukannya.
2. Penerimaan
Penerimaan bahan makanan dilakukan sesuai dengan kontrak perjanjian
pihak pertama dengan pihak kedua. Pada saat proses penerimaan, semua bahan
makanan harus di cek terlebih dahulu yang sesuai dengan spesifikasi yang sudah
di sepakati. Bila bahan makanan yang dipesan tidak sesuai dengan spesifikasi yag
telah ditetapkan, maka bahan makanan tersebut akan dikembalikan lagi kepada
supplier dan diganti dengan bahan yang sesuai.
Begitu juga dengan ACS, ada tim quality control yang akan mengecek
semua bahan makanan yang diterima dari supplier. Di ACS terdapat beberapa
waktu penerimaan bahan makanan. Waktu ini dibagi berdasarkan bahan makanan,
yang bertujuan untuk menguragi terjadi penumpukan bahan makanan di bagian
penerimaan.
3. Persiapan
Di ACS telah menerapkan sistem yang baik. Ruang persiapan dibagi
berdasarkan jenis bahan makanan. Ruang persiapan daging dan sayur telah
dibedakan yang bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi silang. Sayur yang telah
dipotong-potong selanjutnya di masukkan kedalam ruangan chilling yang
bertujuan agar menjaga kesegaran sayur.
4. Pemasakan
Pengolahan bahan makanan di ACS sudah memenuhi standar, baik dalam
hal memorsikan makanan, menggarnis serta menata makanan ke dalam wadah
yang telah disiapkan. Selain itu, tempat pengolahan makanan telah ditata dan
dipisahkan sesuai negara maskapai. Makanan pun diolah dan dimasak oleh chef
yang telah terlatih dan dipercaya baik oleh pihak ACS maupun pihak maskapai.
5. Pendistribusian
Pendistribusian telah dilakukan dengan baik sesuai dengan sistem yang
diterapkan oleh pihak ACS, yaitu sentralisasi. Untuk menjaga kualitas makanan
21
yang telah dimasak, pihak ACS menyimpan makanannya terlebih dahulu ke
dalam lemari khusus lalu didistribusikan 10 menit sebelum penerbangan dan
dikonfirmasi oleh pihak maskapai sehingga tetap terjaga mutu makanan yang akan
di bawa pihak maskapai.
22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3 bulan sekali.
makanan.
23
B. Saran
1. Sebaiknya, selain dari penampilan dan rasa, nilai gizi dari makanan yang
2. Sebaiknya, lantai juga harus selalu dibersihkan agar tidak terjadi hal-hal yang
24
DOKUMENTASI
25
26