(RPP 01)
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan cooperatif learning, dan model pembelajaran
discovery learning, peserta didik dapat :
o Menjelaskan konsentrasi larutan : kemolalan , kemolaran, dan fraksi mol serta penggunaanya
o Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan
o Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap tehadap tekanan uap pelarut
o Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
o Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih larutan
o Menghitung penurunan titik beku larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
o Menghitung kenaikan titik didih larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
o Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
o Menghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit
Sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan
perilaku disiplin, jujur, santun, bertanggung jawab, dan kerja sama, religius, komunikatif, peduli
lingkungan, rasa ingin tahu, mandiri, gemar membaca, musyawarah mufakat
4.1 Menyajikan kegunaan prinsip 4.1.1. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
sifat koligatif larutan dalam kelompok mengenai konsentrasi larutan :
kehidupan sehari-hari kemolalan , kemolaran, dan fraksi mol serta
penggunaanya
4.1.2. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai pengertian sifat koligatif
larutan
4.1.3 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai pengaruh zat terlarut yang
sukar menguap tehadap tekanan uap pelarut
4.1.4. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai menghitung tekanan uap
larutan berdasarkan data percobaan
4.1.5. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai diagram PT untuk
menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan
titik beku dan kenaikan titik didih larutan
4.1.6. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai menghitung penurunan
titik beku larutan non elektrolit berdasarkan
data percobaan
4.1.7. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai menghitung kenaikan titik
didih larutan non elektrolit berdasarkan data
percobaan
4.1.8. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi
kelompok mengenai menjelaskan pengertian
osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
C. Materi Pembelajaran
o Fakta
o Terjadinya penurunan tekanan uap larutan akibat adanya zat terlarut
o Terjadinya kenaikan titik didih akibat adanya zat terlarut
o Terjadinya penurunan titik beku akibat adanya zat terlarut
o Terjadinya tekanan osmosis
o Konsep
o Sifat koligatif larutan
o Penurunan tekanan uap larutan
o Kenaikan titik didih
o Penurunan titik beku
o Tekanan osmosis
o Prinsip
o Hukum Roult
o Prosedur
o Langkah kerja praktikum sifat koligatif larutan
Pertemuan ke 1
IPK pertemuan ke 1
3.1.1 Menjelaskan konsentrasi larutan : kemolalan , kemolaran, dan fraksi mol serta
penggunaanya
4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai konsentrasi larutan :
kemolalan , kemolaran, dan fraksi mol serta penggunaanya
Pertemuan 2
IPK Pertemuan 2
3.1.2 Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap tehadap tekanan uap pelarut
3.1.3 Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
4.1.2 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai pengertian sifat koligatif
larutan
4.1.3 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai pengaruh zat terlarut yang
sukar menguap tehadap tekanan uap pelarut
4.1.4 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai menghitung tekanan uap
larutan berdasarkan data percobaan
IPK Pertemuan ke 3
3.1.4 Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih larutan
3.1.5 Menghitung penurunan titik beku larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
4.1.5 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai diagram PT untuk
menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
4.1.6. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai menghitung penurunan titik
beku larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
Pertemuan 4
IPK pertemuan 4
3.1.6 Menghitung kenaikan titik didih larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
4.1.7. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai menghitung kenaikan titik
didih larutan non elektrolit berdasarkan data percobaan
Pertemuan 5
IPK Pertemuan 5
3.1.6 Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
3.1.7 Menghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit
4.1.8. Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai menjelaskan pengertian
osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
1. Teknik penilaian
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Setelah mempelajari materi Sifat Koligatif Larutan , anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan
Keterangan:
Nilai Ya = 1, Tidak = 0
Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan
Jumlah skor maksimal = 10
jumlah skor
Nilai sikap penilaian diri = x 100
jumlah skor maksimal
o Penilaian Antar Teman
Muncul/ dilakukan
No Perilaku / sikap
Ya Tdk
1 Mau menerima pendapat teman
2 Tidak memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Dapat bekerja sama dengan teman yang berbeda
status sosial, suku, dan agama
5 Tidak pernah menyontek pada waktu ulangan dan
ujian
6 Mengerjakan tugas / PR sendiri
7 Mengumpulkan laporan / tugas tepat waktu
8 Turut aktif mengerjakan tugas kelompok
9 Peduli terhadap lingkungan
10 Disiplin
Keterangan:
Nilai Ya = 1, Tidak = 0
Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan
jumlah skor
Nilai sikap = x 100
jumlah skor maksimal
SOAL URAIAN
Penilaian Presentasi
Keterangan:
Pertemuan 1
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan jumlah zat yang terlarut dalam suatu larutan. Konsentrasi larutan
dapat dinyatakan dalam kemolaran, kemolalan, dan fraksi mol.
1. Kemolaran (M)
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan.
Pengertian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
n
M=
V
g 1.000
M= x
Mr V
2. Kemolalan (m)
Kemolalan menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.
Pertemuan 2
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak bergantung pada sifat zat terlarut. Contohnya larutan NaOH 0,1 M ( merupakan
larutan elektrolit) memiliki titik beku yang sama dengan larutan glukosa 0,2 M (merupakan larutan
non elektrolit) karena kedua larutan memiliki jumlah partikel zat terlarut yang sama.
Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap (∆P), penurunan titik beku (∆Tf), kenaikan
titik didih (∆Tb), dan tekanan osmotik.
Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap
jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan
tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Menurut Roult :
ΔP = Po . XA
keterangan:
ΔP : penurunan tekanan uap jenuh pelarut
Po : tekanan uap pelarut murni
XA : fraksi mol zat terlarut
Pertemuan 3 dan 4
Titik beku adalah suatu besaran yang menunjukkan waktu terbentuknya kesetimbangan antara cairan
dan padatan, atau suatu keadaan dimana zat cair mulai membeku (menjadi padat). Air murni
membeku pada suhu 0oC dan pada tekanan 1 atmosfir (760 mmHg). Adanya zat terlarut yang sukar
menguap dalam pelarut air ternyata larutan tersebut tidak membeku pada suhu 0 oC. Adanya zat
terlarut dapat menurunkan tekanan uap, maka suhu larutan harus diturunkan agar larutan membeku,
artinya titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutnya. Peristiwa ini disebut penurunan titik
beku larutan, yang diberi notasi
∆ Tf.
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar atau
tekanan atmosfir di sekitarnya. Air murni mendidih pada suhu 100 oC dan pada tekanan 1 atmosfir
(760 mmHg). Adanya zat terlarut dapat menurunkan tekanan uap, maka suhu larutan harus dinaikkan
agar larutan mendidih, artinya titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarutnya. Peristiwa ini
disebut kenaikkan titik didih larutan, yang diberi notasi ∆ Tb.
Untuk lebih mudah memahami uraian mengenai kenaikkan titik didih dan penurunan titik beku,
pelajari diagram berikut !
tekanan
suhu
= diagram pelarut
penurunan
titik beku
Pertemuan 5
Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari larutan yang konsentrasinya lebih kecil (encer) ke
larutan yang konsentrasinya lebih tinggi (pekat) melalui membran semipermeabel
Osmosis akan terhenti, bila telah terjadi kesetimbangan konsentrasi antara kedua larutan tersebut
Tekanan osmotik adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah
mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel
Menurut Van't Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal: pV = nRT
Karena tekanan osmotik = π , maka π = n/V R T
atau π=MRT
π = tekanan osmotik (atm)
M = molaritas larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)
A. Tujuan Pelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan cooperatif learning, dan model pembelajaran
discovery learning, peserta didik dapat :
o Menganalisis berdasarkan data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit
o Menjelaskan perbedaaan penurunan tekanan uap larutan, penurunan titik beku, kenaikan titik
didih , tekanan osmosis larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit
o Menghitung tekanan uap larutan, penurunan titik beku, kenaikan titik didih , tekanan osmosis
larutan elektrolit
o Menjelaskan penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
Sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan
perilaku disiplin, jujur, santun, bertanggung jawab, dan kerja sama, religius, komunikatif, peduli
lingkungan, rasa ingin tahu, mandiri, gemar membaca, musyawarah mufakat
C. Materi Pembelajaran
o Fakta
o Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
o Konsep
o Zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion sehingga untuk
konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel yang lebih banyak
daripada larutan non elektrolit
o Prinsip
o Sifat koligatif larutan elektrolit secara kuantitatif dinyatakan dengan factor Van t Hoff
(i)
o Prosedur
o Langkah kerja praktikum sifat koligatif larutan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1
IPK pertemuan 1
3.2.1 Menganalisis berdasarkan data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit
3.2.2 Menjelaskan perbedaaan penurunan tekanan uap larutan, penurunan titik beku, kenaikan
titik didih , tekanan osmosis larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit
4.2.1 Melakukan percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
4.2.2 Mengkaji dan mengolah data percobaan
4.2.3 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai hasil percobaan sifat
koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
4.2.4 Membuat laporan tertulis hasil praktikum
Pertemuan 2
IPK Pertemuan 2
3.2.3 Menghitung tekanan uap larutan, penurunan titik beku, kenaikan titik didih , tekanan
osmosis larutan elektrolit
3.2.4 Menjelaskan penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
4.1.6 Menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok mengenai hasil diskusi sifat koligatif
larutan elektrolit dan non elektrolit
1. Teknik penilaian
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap
Setelah mempelajari materi Sifat Koligatif Larutan, anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan
Keterangan:
Nilai Ya = 1, Tidak = 0
Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan
Jumlah skor maksimal = 10
jumlah skor
Nilai sikap penilaian diri = x 100
jumlah skor maksimal
Muncul/ dilakukan
No Perilaku / sikap
Ya Tdk
1 Mau menerima pendapat teman
2 Tidak memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
Muncul/ dilakukan
No Perilaku / sikap
Ya Tdk
4 Dapat bekerja sama dengan teman yang berbeda
status sosial, suku, dan agama
5 Tidak pernah menyontek pada waktu ulangan dan
ujian
6 Mengerjakan tugas / PR sendiri
7 Mengumpulkan laporan / tugas tepat waktu
8 Turut aktif mengerjakan tugas kelompok
9 Peduli terhadap lingkungan
10 Disiplin
Keterangan:
Nilai Ya = 1, Tidak = 0
Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan
jumlah skor
Nilai sikap = x 100
jumlah skor maksimal
SOAL URAIAN
Penilaian Presentasi
Keterangan:
Keterangan :
1. Waktu pengerjaan 1 minggu
2. Tugas dilakukan secara individu
Rubrik Penilaian
Skor
No. Kriteria
4 3 2 1
1 Sistematika penulisan
2 Ketepatan isi dengan tujuan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan
tugas
5 Kerapian hasil laporan
Jumlah skor
Keterangan:
LAMPIRAN
B. Landasan Teori
o Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi
hanya pada konsentrasi partikelnya.
o Sifat koligatif larutan meliputi :
a. Penurunan tekanan uap jenuh larutan
b. Penurunan titik beku larutan
c. Kenaikan titik didih larutan
d. Tekanan osmosis larutan
o Penambahan zat terlarut menyebabkan berkurangnya titik beku larutan bila dibandingkan dengan
titik beku pelarut
Semakin besar konsentrasi zat terlarut, maka penurunan titik beku makin besar sehingga titik
beku larutan menjadi semakin kecil
o Sifat koligatif larutan elektrolit secara kuantitatif dinyatakan dengan factor Van t Hoff (i)
∆Tf = Kf x m x i
o Dengan konsentrasi zat terlarut sama, sifat koligatif larutan elektrolit mempunyai harga yang
lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit
o Zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion sehingga untuk konsentrasi yang
sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non
elektrolit
1 Es dan garam
2 Larutan urea 1 m, 2 m, Larutan
NaCl 1 m dan 2 m, larutan glukosa
1m
3 Air murni
D. Cara Kerja
1. Masukkan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira tiga perempat bagian.
Tambahkan 8 sendok makan garam dapur, lalu aduk. Inilah campuran pendingin
2. Isi tabung reaksi dengan air suling kira-kira 4 cm
Masukkan tabung itu ke dalam campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung
reaksi dan gerakkan turun naik dalam air suling hingga seluruhnya membeku
3. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair sebagian. Ganti
pengaduk dengan termometer secara turun naik. Kemudian bacalah termometer dan catat suhu
campuran es dan air itu
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea, glukosa, dan NaCl
Sebagai ganti air suling
5. Jika es dalam campuran pendingin sudah banyak yang mencair, buatlah lagi campuran pendingin
seperti cara di atas
E. Pengamatan
F. Pertanyaan
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni ?
2. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan urea terhadap
a. Titik beku larutan ?
b. Penurunan titik beku larutan ?
3. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan NaCl terhadap
a. Titik beku larutan ?
b. Penurunan titik beku larutan ?
4. Pada kemolalan yang sama bagaimanakah pengaruh urea dan glukosa terhadap
a. Titik beku larutan ?
b. Penurunan titik beku larutan ?
5. Pada kemolalan yang sama bagaimanakah pengaruh urea dan glukosa terhadap
a. Titik beku larutan ?
b. Penurunan titik beku larutan ?
G. Kesimpulan
H. Menulis Laporan
Tulis laporan yang lengkap dari percobaan ini, dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya