Oleh:
Skripsi
Oleh:
Di bawah bimbingan
Sidang Munaqasyah
\ Anggota
Penguji 1
?/ .
/~l'il.!.!_l]llll
NIP.150012567
skripsi 1m dapat bennanfaat bagi penulis khususnya dan ba1,>i pembaca umumnya.
Amien
Penuhs
DAFTARISI
VI
C. Analisa data .......................................................................... 64
A Kesimpulan ............................................................................ 75
B. Saran ........................................................................................ 76
LAMPIRAN-LAMPlRAN ................................................................................. 83
Vlll
DAFTAR TABEL
lX
BAB I
PENDAHULUAN
bimbingan, pengajaran maupun latihan agar peserta didik dapat berperan dengan
bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
kurikulum. 1
pengetahuan dan teknologi se1ta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang
dan tantangan nasional dan global dewasa ini. Sementara, tantangan dan
( nama lain dari dunia informasi) akan berakibat timbulnya keterkt<jutan masa
subkultur, gaya hidup dan hubungan antar manusia. Keterkejutan masa depan ini
manusia. 4
belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi
4
Achmad Syahid dan Abas Al Jauhari (ed.), Bahasa, Pe11didika11, da11 Agama, Logos Wacana
llnm, Ciputat, 2002, h. 277
5
E. Mulyasa, M.Pd, Kuriku/um Berbasis Kompetensi, Rosda Karya, Bandung, 2002, h. 5
6
IndraDjati Sidi, Ph.D, Op.Cit, h .. 15
5
dalam sistem pendidikan nasional, yang dipandang oleh berbagai pihak sudah
tidak efektif: dan tidak mampu lagi memberikan bekal, serta tidak dapat
terjadi karena dinamika dunia pendidikan dengan kurikulumnya tidak dapat lepas
yang sesuai dengan tuntutan jaman dan tuntutan refo1masi, guna menjawab
9
secara efektif, efisien dan tepat guna. Tujuan utama KBK adalah
yang akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan.
harapan masyarakat yang menitipkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa
mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga yang produktif,
Agama Islam dan hubungannya dengan hasil belajar di SMA, akhimya untuk
9
!bid, h. 8
"'Ibid, h. JO
8
basil belajar.
D. Metodologi Penelitian
" Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi "y:mg terbitkan oleh VIN
E. Sistematika Penulisan
SMA, dasar Pendidikan Agama Islam, fungsi Pendidikan Agama Islam, dan
.,
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Islam.
awalan "pe" dan akhiran "kan" mengandung arti pe:rbuatan (hal, cara, dan
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
2
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Istilah pendidikan bemsal dari bahasa Yunani, teirdiri dari kata "PAJS"
1
Poerwadarminta, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h.
250.
2
Anton M. Moeliana, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai l'ustaka, 1998), Cet. I,
h. 204.
10
11
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
kedewasaan. 6
diinginkan. 7
3
Abu Ahmadi dan Nuruhbiyati, I/mu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 69.
4
Ramayulis, !/mu Pendidikan Ls/am , (Jakarta: Kalam Mulia, 1992), h. I.
5
Undang-undang Republik Indonesia no. 20 ta/11m 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
beserta Penielasannya, (Bandung: citra Umbarn, 2003), h. 3.
6
Rama Yulis, I/mu Pendidikan Islam, Loe. Cit.
12
serta kernampuan dasar anak baik dalarn bentuk pendidikan fonnil maupun
non fom1iL 9
serta kemampuan dasar anak didik, baik dalam bentuk pendidikan fonnal
berasal dari kata din (0-!JJI) dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa
Eropa. Agama berasal dari kata Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa
kata itu tersusun dari dua kata; a = tidak, dan gam = pergi, jadi tidak pergi,
yang demikian. Ada lagi pendapat yang mengatakan agama berarti teks atau
7
Sudarsono. S.H. Kamus Fllsajat dan Psikologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), Cet. l, h. 191.
8
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsqfat Pendidikan, (Bandung: al-Ma'arif; 1980), h. 19.
13
dengan yang kudus, dihayati sebagai hakikat yang gaib, hubtmgan mana
menyatakan diri dalam bentuk serta system kultus dan sikap hidup,
di luar kenyataan yang tampak ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap
ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manus:ia yang paling komunis
sekalipun. 12
9
M.Arifin, Hubungan timbal batik Pendidiktm Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 14.
10
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakru1a: Ul Press, 1985), h. 9.
11
Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: al Maarif, 1973) Cet. I, h. 77.
12
Amsal Bakhtiar, M.A., Filsajat Agama Islam, (Ciputat: Logos, 1997) Cet. I, h. 13.
14
adalah ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. lkatan ini
Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Satu
bahasa Arab yaitu dari kata "salima" Cr-L) yang me.ngandung arti selamat,
sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk
14
as lama Cr-LI) berarti berseral1 diri masuk dalam kedamaian.
13
Harun Nasution, Islam Ditily"au dari Berbagai Aspeknya, Op. Cit., h. I 0.
14
Abuddin Nata, M.A., Metodologi S111di lslmn, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), h.
61.
15
bahwa Islam menurut Istilah (Islam sebagai Agama), adalah agama yang
ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi tetapi mengenai berbagai
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. 16
°
Dasar ialah pangkal tolak dari suatu aktivitas. 2 Fungsinya ialah
18
Ahmad D. Marimba, Pengantar Fi/safat Pendidikan Islam, (Bandw1g: al Ma'arif, 1989),
Cet. Ke-8, h. 21.
19
Ali Ashraf, Horison Baru Pendidikan Jsl<m1. (JAKARTA: Pustaka Firdaus, 1996), Cet. Ke-
3, h. 23.
20
Syahmiran Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Ko11sepsiPendidika11 Jslami, (Jakarta: Kalam
Mulia, 1986), Cet. I. h. 14.
17
keyakinan, agar jalan menUJU tujuan dapat tegas terlihat, tidak mudah
a. Dasar Agama
Yang dimaksud dengan dasar agama di sini ialah dasar yang muncul
kitab Allah dan smmah Rasul-Nya, mak:a akan bahagialah hidupnya dan
21
Ahmad D. Marimba, Penganlar Filsafat Pendidikan Islam, Op. Cit., h. 41.
22
Syahmiran Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Ko11sepsiPe11didika11 Isklmi,Op. Cit, h. 17.
18
umatnya.
Allah, "Kitab (al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
23
Zakiah Darajat, II/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. 3, h. 20.
24
Ramayulis, 1/mu Pendidikan Islam ,Op. Ci!., h. 14.
25
Jaialuddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam; konsep dan Perkembangau
Pe111ikirm11(ya, (Jakarta: Rajagratindo, 1996), Cet. 2, h. 37
19
yang lain, berdasar pada keduanya, menguraikan apa yang tersimpul dan
memperl uas dalam meletakkan hukwn furn' dari pada dasar-dasar dan
Indonesia.
macm11, yakni:
l) Dasar Ideal
sila Ketuhanan Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
26
Omar Mohammad Al Taumy Al Syaibany, Falsqfah Pendidikan Islam, alih bahasa Dr.
Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintanga, 1979), Cet. I, h. 524.
21
3) Dasar Operasional
pemerintah. 27
a. Pengembangan
b. Penanaman Nilai
c. Penyesuaian Mental
27
UUSPN No 20 talmn 2003, Op.Cil.,h. 20
22
d. Perbaikan
sehari-hari.
e. Pencegahan
f. Pengajaran
g. Penyaluran
Tujuan aitinya sesuatu yang dituju, atau dicapai oleh suatu kegiatan
28
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Konrpetensi Mata Pelajm-m1 PAI
Sekolah Menengah Umum, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, 2001), h. 9,
29
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta, Metodo/ogi Pengqjaran
Agama Islam, Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, 1981/1982, h. 60
0
' Hery Noer Aly, llmu Pendidikan lslam, (.lakarta: Logos, 1999)., Cet. Ke-2, h. 51
23
pendidikaJ1 Islam ialah suatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau
usaha pendidikan. 31
dan bertakwa kepada Tuban Yang . Maha Esa, berakblak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab. 12
31
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta, Loe. Cit
"Lembaga Penelitian IAIN Jakarta, Islam dan Pe11didika11 Nasional, (Jakarta: 1983), h. !09
24
ingin diwujudkan dalam pribadi anak. Maka tujuan akhir itu harus meliputi
semua aspek yang terintegrasi dalam pola kepribadian ideal yang bulat dan
utuh. 35
b. Tujuan akhir adalah untuk membentuk insan kamil dengan pola takwa
34
Nur Uhbiyati, I/mu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), h. Cet Ke-2, h.
30-31
35
M. Arifin, M.Ed., Fi/sajat Pendidika11 Is/asm, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 126.
25
c. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik
pendidikan formal. 36
berbunyi:
Artinya: "Dan di antara manusia ada yang mendo 'a: Ya Tuhan kami, berilah
dengan finnan Allah dalam surah Ali Imran ayat 102 yang berbunyi:
36
Zakiah Darajat, I/11111 Pendidikan is/am, Op. Cil., h. 31
37
Nur Uhbiyati, 1/11111 Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia, Bandung, Cet. I, 1992, H. 60.
26
anak-anak supaya menjadi orang yang takut kepada Allah swt. yang berarti
peserta didik tentang Agama Islam sehingga met\iadi manusia muslim yang
terus berkembang dalam ha! keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.
38
M. Ngalim Purwanto, M.P., Jlmu Pe11didika11; Teoretis & Praktis, (Bandung: Remaja Rosda
Kaiya, Cet. 8, 1995, h. 157)
27
dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang penidikan yang
. . . 19
Ieb11
1 tmgg1:
dan akhirat.
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Mc
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga
39
Depaitemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi Alata Peiqjaran PAI
Seka/ah Me11e11gah Umum, (Jakarta: Pusat Kurilmlum, Balitbang, 2001), h. 9.
28
dengan sebaik-baiknya.
apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan
pengaturan tentang kompetensi dan basil belajar yang harus dicapai siswa,
40
E. Mulyasa, M.Pd., Kurikulum Berbasis Kompetensi; Ko11sep Karakteristik, dan
lmplementasi, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-5, h. 37-38.
41
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompete11si,(Jakarta: Pusat
Kurilmlum, 2002), h. 1.
29
42
oulcomes).
dan minat pese1ia didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk
oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah
indikator yang menunj uk kepada perbuatan yang bisa diamati, dan sebagai
42
A. Syafi'i, "Silabus Sebagai Panduan mengajar dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi",Makalah dipresentasikan pada kegiatan pembekalan PPL II, (Jakarla: UIN, 2004), h J.
30
Pendidikan yang dapat diartikan secara luas sebagai usaha yang sadar
mengkaji kembali masalah tersebut. Hal ini harus dilakukan disebabkan nilai
yang barns dikembangkan dalam diri anak didik haruslah relevan dengan
bahwabakat dan kemampuan peserta didik pada tiap jenjang dalam satu
pese1ta didik belajar dengan kecepatan yang berbeda,. penggunaan alat yang
tepat, semua peserta didik dapat mempelajari semua bahan yang diberikan
45
Imam Prihardoyo dan Kenedi Nurhan," Selamat Datang Kurikulum Berbasis
Kompetensi", Kompas, (Jakarta), Rabu, 17 Desember 2003, h. 38
46
Dr. E. Mulyasa, Kuriku/11111 Berbasis Kompetensi ,Op. Cit.,h. 40-41.
32
menjadi kompeten.
pembelajaran.
secara jelas dan luas dalam sua1u standar yang dapat dicapai melalui
47
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetemi. (Jakarta: Pusat
Kurikulum, Balitbang 2002), h. I
33
kompetensinya kapan saja bila mereka telah siap, dan dalam pembelajaran
sebagai berikut:
d. Sumber belajar bukan hanya gum, tetapi juga sumber belajar yang
48
E. Mulyasa, K11rik11/um Berbasis Kompete11si ,Op. Cit., h. 42.
19
• Departemen Pendidikan Nasional, Pe/aksa11acm Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Pusat Kurila1lum, Balitbang , 2002), h. 3.
34
siswa? 50
Oleh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan
antara lain:
a. Kompetensi dasar
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Islam.
0
' Depai1emen l'endidikan Nasional, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompelensi, (Jakarta:
l'usat Kurikulnm, 2002), h. I.
35
b. Materi pokok
kajian yang dapat berupa bidru1g ajar, gugus isi, proses, keterampilaJJ,
pad a di ri si swa.
c. lndikator
diukur. 51
d. Langkah pembelajaran
pembelajaran. 52
51
Departemen Pendidikan Nasional, Kurik11/11m Berbasis Kompetensi Mata Pelqjaran PAI
Seka/ah Menengah Umum, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, 2001 ), h. I 5
36
diSMA
terlalu padat.
mendapatkan hasil-hasil yang baik pada akhir semester, akhir tahun, dan
52
Departemen Pendidikan Nasional, Pengembangan Silabus Kurikulum Berba:.is Kompetensi,
, (Jakarta: Ptisat Kurikulum, Balitbang Departemen Pendidikan Nasional, Juni 2002), h. 12.
37
tersebut.
agama Islam dari sumber utamanya, yaitu kitab Suci Al Qur'an dan Al
luhur.
53
Departe1nen Pendidikan Nasional, J)elaksanaan K11riku/111n Berbasis Ko111J1ete11si, (Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang, Agustus, 2002), h. 5.
38
lebih lanjut. 54
b. Kegiatan Belajar-Mengajar
Tanggung jawab belajar berada pada siswa, tetapi guru be1tanggung jawab
berikut:
54
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum dan Hasil Belajar Rumpun Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : Pusat Kurikulum,balitbang,2002), h. S
39
58
Departemen Agama, Op. Cit., h. 6
65
Departemen Pendidikan Nasional, Kegiatan Be/ajar mengajar, Loe.Cit
66
Departemen Agama, Kegiatan Pembe/ajaran Fiqih ,Op. Cit., h. 7
65
Departemen Pendidikan Nasional, Kegiatan Be/ajar mengqjar ,Op. Cit., h. 3
42
keberangkatan dari tanah air lndonesia sampai pulang dari tanah suci
66
Departemen Agama, Kegiatan Pembelajaran Fiqih ,/oe. Cit.
67
Departemen Pendidikan Nasional, Kegiatan Be/ajar mengajar ,Loe. Cit.
68
Departemen Agama, Kegiatan Pembelajaran Fiqih ,Op. Cit., h. 8
69
Departernen Pendidikan Nasional, Kegiatm1 Be/ajar mengajar ,Loe.Cit.
70
Departemen Agama, Kegiatan Pembe/ajaran Fiqih ,foe. Cit.
43
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-
71
Departemen Pendidikan Nasional, Kegiatm1 Be/ajar mengajar ,Loe.Cit..
72
Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Berbasis Kela,, ( Jakarta: Pusat Kurikulurn,
Balitbang,2002), h. l.
44
melalui pemyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai
pen).14
Portofolio dapat diartikan sebagai suatu w~judl benda fisik dan suatu
73
Deparetemen Agama, Penilaian Berbasi.1· Ke/as, (Jakarta: Dirnktorat Jenderal
kelembagaan Agama Islam, 2003), h. 3
74
Ibid, h. 2
45
membuat jawaban sendiri (tes uraian). Untuk penilaian berbasis kelas guru
sebaiknya lebih banyalc memberikan tes uraian druipada tes tertulis yang
76
lain. Tes uraian dapat memberikan gagasannya secara sistematis.
tes tertulis. Guru alrnn menilai kompetensi dan basil belajar siswa
peserta didik, melalui tes tertulis, tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik
keberhasilan belajar peserta didik. Paling tidak ada dua komponen afektif
yang penting diukur, yaitu sikap dan minat terhadap pelajaran. Sikap
peserta didik bisa positif bisa negatif atau netrnl. Hal ini tidak dapat
75
Ibid., h 4
16
Ibid., h 3
11
lbid., h 2
78
Departemen Agama, Peni/aian Berbasis kelas, Op.Cit., h. 28
46
meningkatkan mutu basil belajar. Pola ini dilengkapi pula dengan gagasan
infonnasi kurikulum. 80
mempunya1 peran clan tanggung jawab yang terkait dengan peran clan
79
Ibid., h. 29
80
Departemen Pendidikan Nasional, Pengelokum Kurikulum Berbasis Seko/ah, (Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang, 2002), h 2
81
Ibid., h 4
47
sekolah tidak bisa lagi. dianggap sebagai pusat produksi yang terlalu
1. Pengertian Efektifitas
82
John de. Santo, Ed. Alexander Jatmiko Wibowo & Fandi Tjiptono, Pe11didikan Berba~is
Kompetensi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), Cet. I, h. 142.
84
Zakiab Daradjat, 1/11111 Pendidikan Islam, Op.Cit., h. 126
48
tercapm·11 .83
efektifitas adalah: " segala sesuatu yang telah direncanakan atau diinginkan
sesuai dengan tujuan dan dikerjakan secara tepat guna dengan peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan untuk mendapatkan he1sil yang lebih baik.
"rnengajar ialah suatu usaha atau tindakan yang menyebabkan orang Jain
menjadi kenal, tahu dan faham serta dapat melaksanakan sesuatu yang
sebefomnya tidak dikenal atau diketahui. Oleh karena itu, suatu pengajaran
84
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta. : Balai Pustaka, J998), eel.
ke-1, h. 226
49
belajar yang efektif, sedangkan hasil yang disebut haik itu, karena: Pertama,
tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan :siswa atau mahasiswa.
Faktor lainnya yang menjadi ciri dari pengajaran yang efektif bahwa
yang efektif merupakan prasyarat ·mutlak bagi te1jadinya proses belajar yang
efektif
adalah pemilihan metode, media dan teknik evalua:si yang sesuai dengan
85
Ensiklopedi Umum, ( Yogyakarta: Yayasan Kanisius, l 997), h. 296
86
Abu Ahmadi, Pendidikan Dari Masa Ke Masa, (Bandung: Arnico, 1987), cet ke- 1 h. 110.
" Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi, Pe11gelo/aa11 Pengqiaran, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, l 995) ,h. 115
50
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai 1 Dalam penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (be bas) dan variabel dependen
(terikat). Variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri dan
Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah efektifas pelaksanaan
kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi. 2 Adapun populasi dalam penelitia:n ini
adalah gum bidang studi Pendidikan Agama Islam,dan nmrid kelas Ill SMA yang
1
Masri Singaribuan dan sofian Efendi (ed), Metode Penelitiansurvai,(Jakarta: PTPustaka LP
3S, 1995), eel ke-2, h. 48
2
Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin, Pe11elitian dan Statistik Pendidiktm, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1993), eel ke-1, h. 134
51
52
kelas II yang berjwnlah 500 orang. Sedangkan yang dimaksud sampel adalah bagian
dari populasi yang akan dijadikan obyek penelitian. Dalam peneltian ini yang
dijadikan sampel adalah guru bidang studi Pendidikan Agan:1a Islam kelas III SMA
dan sebagian siswa kelas lll SMA yang telah mengalami pelaksanaart kurikulum
C. Metod.ologi Penelitian
Sesuai dengan masalah yang hendak diteliti, metode yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah metode kualitatif, yang menghasilkan data-data deskriptif
berupa laporan-laporan tertulis maupun lisan yang bersumber dari dokumen dan
orang-orang yang terlibat didalamnya. 3 Karenanya, hasil penelitian ini akan berupa
kutipan-kutipan data baik yang berasal dari observasi, wawancara maupun dokumen-
dokumen, yang berguna untuk mem berikan gambaran yang komprehensif mengenai
3
Sudarto, Metodologi Pene/itian Filsqfat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), cet ke-
2, h.62
53
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitia:n lapangan , yaitu dalam hal ini
a. Observasi
b. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada pihak yang terkait
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 70 Jakarta, yaitu kepala sekolah dan
4
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), cet ke-1,h. 144
54
c. Doku111entasi
penelitian berakhir. Hal ini dimaksudkan agar peneliti tidak hanyut dalam limpahan
dikategorisasikan sesuai fokus atau masalah yang ingin dijawab. Dengan demikian
pe111belajaran Pendidikan Agama Islam dai1 hubungannya dengan hasil belajar yang
berada di belakang Kejaksaan Agung, 100 meter di Utara Mall Blok M, 500 meter di
Barat Laut Plaza Kebayoran Baru dan 400 meter dari terminal Blok m.
SMA Negeri 70 adalah gabungan dua SMA Negeri bertetangga yaitu SMA
Negeri 9 dan SMA negeri 11 yang masing-masing berdiri tahun 1959 dan 1960.
Penggabungan ini terjadi pada 3 oktober 1981 berdasarkan surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 025/0/81 dan hari belajar I tanggal 5 oktober
Sekolah ini dipimpin secara bergantian, dari tahun 1981- sekarang, oleh kepala
2. Drs Joelioes Joesoef dari 7 oktober 1985 sampai dengan 6 November 1992.
3. Drs Asrul Chatib dari 7 November 1992 sampai dengan 24 Oktober 1996.
Depdiknas DK! Jakarta dinyatakan sebagai sekolah plus (unggulan) tingkat wilayah
Kodya Jakarta Selatan. SMA ini dapat dipilih oleh siswa-siswa dari SLT.P se-Jakarta
SMA ini kemudian mulai tahun 2003/2004 oleh kantor wilayah Depdiknas DIG
Jakarta dinyatakan sebagai sekolah plus (m1ggulan) wilayah OKI Jakarta, jadi SMA
ini dapat dipilih oleh siswa-siswa dari SLTP dari seluruh wilayah DK! Jakarta.
Di SMA Negeri 70 Jakarta, siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa IQ >
123 rata-rata Nem SLTP 7.5 rata-rata rapor SLTP 7.5 dan memiliki komitmen tinggi
dalam waktu dua tahun. Mereka tetap menyelesaikan belajar dalam 9 caturwulan,
pengesahan dari Dirjen Dikdasmen Depdiknas dengan Surat Keputusan Nomor: 391 I
(KBK). Kepercayaan yang diberikan kepada SMA Negeri 70 ini, telah disambut
dengan kesiapan para guru yang terkait, dengan membuat persiapan penyusunan
NEGERL
1) Membentuk siswa yang beriman, taqwa, berilmu dm1 termnpil dalmn lPTEK
danlMTAQ.
Tabel I
i\1~%1in/. 19.Bhs.PeranCisl;Je'fmail'.i
18: Komnuter · i·• 2 48
"
-
>· 1 'iii 24
.)\ 2o:Bimbingari1<on~elii'l9f •···• i1i 30
Jumlah
Banyak Kelas
Banyak Jam Pelajaran
40
12
480
40
1 8
40 320
2
80
-- 1 7 3
45 315 135
295
34
1415
-
Keterangan:
3 IPA = kelas III jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (kurikulurr1 SMU I 994)
SMA Negeri 70 jakarta dipirnpin oleh seorang kepala sekolah bemama Drs.
Djumadi, M.Pd, yang dibantukan oleh empat orang wakil yang masing-masing
Guru-guru '·
-
I•
Siswa l,
,' ·' ' '.·
Keterangan :
Tabel 2
Guru K!!)rawan
03 I 51 I 52 TU I Keborsihan I Satpam
11 I 82 I 2 23 I 15 I 4
Jumlah: 95 Oranq Jumlah: 42 Oran9
Dari tabel di atas di ketahui jw11lah guru di SMA Negeri 70 Jakarta adalah 95
orang dengan perincian 23 orang tata usaha, 15 orang petugas kebersihan, dan 4
orang satpam.
Tabel 3
Alam
Berdasarkan tabel di atas, maka jumlah siswa SMA. Negeri 70 Jakarta pada
tahun pelajaran 2003/2004 adalah 1297 siswa, dengan rincian kelas X 477 siswa,
Adapun sarana yang dimiliki SMA Negeri 70 Jakarta untuk menunjang proses
Tabel 4
5. RuangBP/BK 2 Baik
B. Deskripsi Data
data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan wawancara dan
angket, yaitu untuk memperoleh data atau informasi tenta.ng pelaksanaan kurikulum
bidang kurikulum dan gum bidang studi pendidikan agama Islam. Adapnn pertanyaan
pembelajaran pendidikan agama Islam yang terdiri dari efektifitas pelaksanaan dan
hasil belajarnya.
64
C. Analisa Data
Agama Islam
merupakan Mini Piloting yang ditunjuk oleh Departemen Pendidikan Nasional sejak
hampir 3 tahun lalu, sehingga pada tahun pelajaran 2003/2004 ini SN!A Negeri 70
sudah melaksanakan KBK untuk semua kelas yang terdiri dari kelas X,XI dan XII. 1
masih mengadaptasi kurikulum dan silabus mata pelajaran pendidikan agarna Islam
disesuaikan dengan tujuan, materi pelajaran, sarana yang tersedia, waktu dan
metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agarna Islam adalah
sebagai berikut :
1
Yaya Supriyadi, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 Juli 2004
65
dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka
haji.
Qur'an.
7. Contoh teladan diterapkan oleh guru dalam rangka memberi contoh sesuai
pembelajaran PAI, berbicara mengenai sarana, sering kita kaitkan dengan fasilitas
fisik, sarana dalam ha! ini adalah fasilitas untuk menu11jang proses pembelajaran
pendidikan agama Islam untuk mencapai basil belajar yang diharapkan, seperti alat
pendidikan. Dalarn proses pembelajaran, guru dan siswa harus aktif, baik fisik
maupun mental, kedua keaktifan tersebut sukar dilaksanakan bila tanpa sarana dan
alat pendidikan. Alat (media) pendidikan menurut Arief S. Sadiman dalam bukunya
media pendidikan, media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingi,'ll proses belajar
terjadi 3
2
Yaya Supriyadi, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 Juli 2004
3
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Prnss, 1993), cet-ke-3, h. 7
67
secara lisan.
Media proyeksi diam, jenis media proyeksi diam yang ada di SMA
kognitif mencakup semua materi pokok yang diajarkrun, dan diujikan dalam 3
kali ulangan harian, sedangkan aspek afektif dilihat dari sikap dan tingkah
4
Yaya Supriyadi, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 Juli 2004
68
serta sikap dan perilaku di Juar maupun di dalam kelas. Terhadap aspek
ayat-ayat Al Qur'an dan do'a, praktek khutbah, praktek pidato dan pelaksanaan
ibadah. 5
antaranya penetapan nilai minimal untuk beberapa pelajaran pokok yang salah
satunya adalah pendidikan agama Islam. Selain itu be:ntuk raport untuk K.BK
petunjuk secara rinci. Kendala lain yaitu beragamnya. pemahaman para guru
di uji cobakan6
' Ibid,,
6
Achmacl Muchtar, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Wawancara Pribadi,Jakarta,
23 Juli 2004
69
proses pembelajaran, ini disebabkan karena asal sekolah sisa SMA Negeri 70
beragam. 7
kepada rekan guru lainnya dalam MGMP ( musyawarah guru mata pelajaran)
kompetensi pada pembelajaran pendidikan agama Islam, ada upaya yang telah
7
Ya ya Supriyadi, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 Juli 2004
8
Achmad Muchtar, Wakil Kepala Sekolah Urnsan Kurikulurn, Wawancara Pribadi, Jakarta,
23 Julu 2004
9
Yaya Supriyadi, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 Juli 2004
70
dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, antara lain dengan
pendidikan Jakarta Selatan dan dinas pendidikan menengah dan Tinggi untuk
dari tercapainya tiga ranah dalam pendidikan yaitu ranah kognitif yang dapat
dilihat dari perolehan nilai peserta didik dari 3 kali ulangan harian yang
KBK tidak lagi dikenal istilah ulangan akhir semester (UAS) tetapi hanya
ketercapaian ranah afektif yang dapat dilihat dari perubahan sikap dan tingkah
laku kesebarian para peserta didik yang selalu dipantau oleh para guru yang
10
Achmad Muchtar, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Wawancara Pribadi, Jakarta,
23 juli 2004
71
hafalan ayat-ayat Al Qur'an dan do'a, praktek klmtbaJ1, praktek pidato dan
pelaksanaan ibadah. 11
penulis kemukakan hasil belajar siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta
Tabel 5
1. 9
2. 9
3. 8
4. 7
5. 9
6. 8
7. 8
8. 8
9. 9
10. 9
11
Yaya Supriyadi, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 Juli 2004
72
-----
11. 8
--
12. 9
13. 8
. ·-
14. 8
15. 8
16. 8
17. 8
~·
18. 8
19. 8
--
20. 8
21. 8
22. 8
23. 9
f- ··-
24. 8
--
25. 8
26. 9
--
27. 9
.
28. 8
29. 9
30. 8
31. 8
73
32. 9
33. 8
34. 8
35. 9
36. 9
37. 8
38. 8
39. 8
40. 9
41. 9
42. 8
I-
43 9
44. 8
45. 8
46. 8
47. 9
48. 8
49. 8
--
50. 8
Jumlah 416
74
Grafik I
berbasis kompetensi pada pembelajaran pendidikan agama falam dengai1 hasil belajar
y
10
()
2
•---·•----<>·---o-'-----o------·
0 20 40 60 80 100 x (%)
· D. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil data penelitian dan analisa data yang telah dilakukan,
yang ada sudah diimplementasikan secara efektif, ini dapat dinyatakan dalam
hitungan 75 %. Kenyataan ini perkuat dengan rata-rata nilai hasil belajar yang
berkisar pada nilai 8.32, nilai hasil belajar ini dapat dikategorikan bagns
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu :
melaksanakan KBK.
efektif.
75
76
pendidikan agama Islam antara lain pernahaman dan persepsi guru yang
rnasih beragam tentang KBK itu sendiri dan kemampuan awal siswa yang
berbeda.
dan juga bekerja sama dengan ROHIS (Rohani lslam) untuk membantu
B. Saran-saran
sekolah-sekolah lain yang bant memulai menerapkan KBK pada tahw1 ini.
77
· pernbelajaran dan teknik evaluasi yang lebih bervariasi agar materi yang
DAFT AR PUSTAKA
Ahmadi Abu, Pendidikan Dari lvlasa Ke Masa, Bandung: Amico, 1987, cetke-1
Ahmadi, Abu clan Nur Uhbiyati, !!mu Pendidikan,.Takarta: Rineka Cipta,_ [991.
Aly, Hery Noer, !!mu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999, Cet. Ke-2
____, Hubungan limbal balik Pendidikan Agama, Jakana: Bulan Bintang, 1978
______ _, !/11111 l'rndlifi!wn Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. Ke-4 ·
Arikunto Suharsi111i, A1anajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, cet ke-1
Ashra( Ali, Huri.1·011 Haru Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996, Cet.3
Bakhtiar, Amsal, M.A., Filsafat Agama Islam, (Ciputat: Logos, 1997) Cet. I
Daradjat, Zakiah, !!/mu Pendidikan Islam, Jakmia: Bumi Aksara, 1996, Cet. 3
_____, lvfetodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen Bimb<Jb>a Islam, 2001
Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam; konsep dan Perkembangan
Pemikirannya, Jakarta: Rajagrafindo, 1996, Cet 2
Lembaga Penelitian IAIN Jakarta, Islam dan Pendidikan Nasional, Jakarta: 1983
Moeliana, Anton M., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998,
Cet. I
Nasution, Harun, Js!wn Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 1985
Nata, Abuddin, M.A., Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajac Grafindo Persada, 2000
Nizar, Samsul, M.A., Fisafat Pendidikan I.skam; Pendekatan Historis, Teoritis dan
Prak/is, Ciputat Press, Jakarta, 2002
Poerwadarminta, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976
Sadiman Arief S., Jvledia Pendidikan, Jakarta: PT Rajawali Press, 1993, cet-ke-3
Santo John de., Ed. Alexander Jatmiko Wibowo & Fandi Tjiptouo, Pendidikan
Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), Cet. I, h. 142.
Sidi, Indra Djati, Ph.D, Menuju Ma.1yarakat Be/ajar; A1enggagas Paradigma Baru
Pendidikan, Paramadina, Cet. I, 2001
Sistem Pendidikan Nasional, No. 2, th. J989, Jakaiia: Sinar Grafika, 1992
Sudarsono, S.H. Ka111us Filsafat dan Psikologi, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, Cet. I
81
Sudarto, A1etodologi Penelitian FilsafCit, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997, cet
ke-2
Sudjono Anas, Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Prcss,2000, cet ke-10
Syahid, Achmad dan Abas Al Jauhari (ed.), Bahasa, Pendidikan, dan Agama, Logos
Wacana II 111 u, Ciputat, 2002
Uhbiyati, Nur, //11111 /'endidikan Js!c1111, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998,. Cct. Ke-2
____ ,I/mu P.:ndulikan Islam, CV. Bandung Pustaka Selia,, 1992 Cet. I
Yousda lne I. Aminnan dan Zainal Ari fin, Penelitian dan S.!atistik Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara, 1993, cet ke-1
Kelas : II
Semester : 1I
ALQUR'AN
·--
KOMPETENSI DASAR
Mampu membaca Al Quran dengan tmtil (dilaksanakan pad a setiap awal Pendidikan
KOMPETENSI DASAR
Surat Ar Rum ayat • Membaca dengru1 fasih surat Ar R1un ayat 41-42
ayat 41-42
Surat Al A'raf ayat • Membaca dengan fasih surat Al A'raf ayat 56-58
yat 56-58
Surat Shaad ayat 27-1 • Menjelaskan penerapan ilmu tajwid dalmn Surat Shaad
28 ayat 27-28
di bmni
ayat 27-28
KEIMANAN
KOMPETENSI DASAR
------------·----·----
menerapkan dalam perilaku sehari-hari
kepada k:itab-k:itab • Mengemukakan dalil naqli dan aqli tentang fungsi nnan
L_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
AKHLAK
-·--
I KOMPETENSI DASAR
Pelanggaran HAM
• Memmj ukkan sikap menghindru·i perbuatan pelanggarru1
HAM
·-··--·'---
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
~-
[_ INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
85
-------·······- - - - - - - -
Tatakrama tcrhaclap • Memutjukkan sikap pecluli terhaclap kaum lemah
kaum lemah
FIQlI/IBADAH
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Memahami hukum Jslam tentang jinayat clan lmdud clan mampu menghindari kejahatan
----------·-
• Men!,'llraikan hikrnah ketentuan hukum tentangjinayat
KOMPETENSI DASAR
---------r-
MATERI PO KOK INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR -
Khutbah clan dakwah • Menjelaskan dasar hukum clakwah
KOMPETENSI DASAR
BERIT A WA W ANCARA
DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM
BERITA WAWANCARA
TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM
BERBASIS KOMPETENSI PADA PEMBELA.JARAN AGAMA ISLAM
DI SMA 70 BULUNGAN
Jawab : Guru harus mampu mengkoordidnir kelas sehingga suasana kelas hidup,
memautau dan memonitor kegiatan siswa didik dan memotivasi mereka dengau nilai,
bahwa apapm1 yai1g dikerjakan siswa dapat dijaclikau bahau penilaian.
Tanya :media apa yang ai1da gtmakan pada pembelajarnn al qur'an, keimanan,
fiqib/ibadah, akhlak dan tarikh?
Jawab :Media elektronik seperti overhead proyektor, dai1 jnga kertas transparan,
rnang audio visual untuk membantu kemampuan visnalisasi siswa tentai1g bahasai1
yaug disampaikan. Selain itu juga di adakan kunjllllgau ke tempat- tempat yang sesuai
dengan tujuan bahasan seperti tempat manasik haji di pondok gede.
Jawab : Dalmn pelaksanan KBK tidak dikenal lagi ulangan akhir semester, tetapi
bernbah menjadi ulangan harian I, ulm1gan harian II dan ulangan harian III,. ulangan-
ulangan ini alat untuk mengevaluasi kemampuan kognitif.
Adapun untuk mengevaluasi kemampum1 afektif dan psikomotorik dapat
dilalnikan dengm1 rnengamati sikap dan perilaku si~wa sehm·i-hati.
Tanya : Kendala apa sa.Ja ym1g ditemukan dalam pelaksanaan kuriknlum berbasis
kompetensi dalam pembelajman Pendidikan Agama Islam ?
Jawab :Kendala secara um1m1 yang dialami SMA 70 dalam pelaksanaan Kurikulnm
Berbasis Kompetensi adalah kurangnya pembekalan yang diadakan oleh Pusat
Kurikulrnn 1i1engingat mininmya dana, ha! ini berakibat kepada beragamnya
pemahaman dan persepsi guru tentang Kurikulum Berbasis Kompe1ensi.
Kendala secara klmsus pelaksanaan KBK pada Pembelajarm1 PAI adalali
beragamnya kemampuan yang dimiliki siswa sehingga berpengmul1 terl1adap proses
pembelajman, ada siswa yang sudah terbiasa dengan pengetahmm Pendidikan Agmna
Islm11 tetapi ada pula yang belum, ini disebabkan karena asal sekolali siswa SMA 70
beragam.
.Jawab :Untuk menyamakan pemahmnan tentang konsep KBK itu sendiri, dila1.'Uk-an
dengan pengarahan sesama rekan gum dan pelatihan mandiri yang diadakan oleh
sekolah.
Aclapun untuk mel1!,>atasi kendala dalam pembelajarm1 PA[ dilakukan dengan
mengaclakan bimbingan secm·a personal kepada siswa yang dianggap membutuhkan
clan juga beke1:ja sama dengan m1ggota ROH1S untuk memban1u siswa yang kurang
dalam kemampuan agama.
94
Jawab :Hasilnya cukup memuaskan, terlihat dari basil ulangan harian ( 1, II dan
III) , dan juga hasil obse1vasi terhadap ranal1 afektif dan psikomotorik.
/ /
~.-:_ __c;;/J:f-".J::,~-"·~·;~:;:;:'.
_;:;::::;---- t
I
f
Drs aya Sup1iyadi Yaumil Fitri .Haqiqi
DEPARTEMEN AGAMA 95
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tembusan
l. Dekan
2. Ketua Jurusan vang bersanl!kutan
DEPARTEMEN AGAl\tf.A 96
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tembusan
I. Dekau (sebagai taporan)
2. Ketua Jurusan pendidikan agama Islam
3. Mahasiswa vang bersangkutan
DEPARTEMEN AGA!VIA
UNIVERSITAS [SLAM NEGERI 97
SY ARIF I-IIDAYA TULLAH JAKARTA
Kcpada Yth.
Kepala Sckolah SMA 70
dj~ Jakarta
NIM : 0011017822
kruni mohon kesediaan Saudara untuk meneritna dan rr1e1nbantu n1ahasiS\l.'a/l -tersebut.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kan1i ucapkan t:eriina kasih.
Wassa!anzualai!aun r11r. ·wb.
't'e1nbusan
1. Dekan
2. Ketua J urusan yang bersangku:an
98
PEMERINTAH. PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
l)JNAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGF.,RI 70 JAKARTA
Jalan Bulungan I, Kebayoran Barn Jakarta Selatan
Telepon 7222667 -7221343, Fax. 7221343
--
SURAT KETERANGAN
No. : 480/101.4/SMA 70/MN/2004
Nama tersebut di atas aclalah benar Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hiclayatullah Jakarta telah mengaclakan penelitian clalam rangka penyelesaian skripsi yang
be1juclul "Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pacla pembelajaran Pencliclikan
Agama Islam pacla SMA Negeri 70 Jakarta terhitung mulai tanggal 19 Juli s/cl Agustus 2004.
Demikian surat keterangan ini kami buat, untuk cliketahui clan clipergunakan
sebagai111ana 111estinya.