Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN BEST PRACTICE

PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)


MODEL DARING PADA KELAS VII SMPIT INSANTAMA BANJAR
TAHUN 2020/2021

NAMA PESERTA : ANDI WAFA, S.Pd. Gr


NUPTK : 0748764665200012
SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : SMPIT INSANTAMA BANJAR
KABUPATEN/KOTA : BANJAR
PROVINSI : JAWA BARAT

SMPIT INSANTAMA BANJAR


JAWA BARAT
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan best practice pembelajaran jarak jauh (PJJ) model daring pada kelas
VII SMPIT Insantama Banjar tahun 2020/2021.
Nama : ANDI WAFA, S.Pd. Gr

Asal Sekolah : SMPIT Insantama Banjar

Telah disetujui dan disahkan pada/oleh

Hari : Kamis

Tanggal : 22 Oktober 2020

Kepala SMPIT Insantama Banjar,

YAYAT RUDIAT, S.Pd.I


BIODATA PENULIS

1 Nama ANDI WAFA SOMANTRI


2 NIP
3 NUPTK 0748764665200012
4 Jabatan Guru SMPIT Insantama Banjar
5 Pangkat / Gol.Ruang
6 Tempat / Tanggal Lahir Ciamis, 16 April 1986
7 Jenis Kelamin Laki-laki
8 Agama Islam
9 Pendidikan Terakhir S-1 Pendidikan B. Inggris
10 Unit Kerja SMP N 1 Tumijajar
11 Alamat Kota Banjar

Banjar, 22 Oktober 2020

Penulis

ANDI WAFA SOMANTRI, S.Pd. Gr


KATA PENGANTAR

Assalammualaiku m. Wr.Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikanya pada tanggal 22 Oktober 2020

Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.

1. Kepala SMPIT Insantama Banjar yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas – luasnya
2. Semua rekan guru di SMPIT Insantama Banjar yang telah memberi bantuan
selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice
ini.
3. Suami dan anak - anak tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan
memberikan kekuatan dalam setiap langkah.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Waalaikumsalam Wr.Wb

Banjar, 22 Oktober 2020

Penulis

ANDI WAFA SOMANTRI, S.Pd. Gr


DAFTAR ISI

JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

BIODATA PENULIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Jenis kegiatan
C. Manfaat kegiatan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan sasaran


B. Bahan/materi kegiatan
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan
D. Alat/instrumen
E. Waktu dan tempat kegiatan

BAB III HASIL KEGIATAN

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
B. Rekomndasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi
manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja,
namanya menjadi trending topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara
masif di media cetak maupun elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona
adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan penyakit menular ke
manusia.
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus
yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini
sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga
orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan
telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan saja. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan
wabah ini sebagai pandemi global.
Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di
Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena Indonesia sedang melakukan
PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan
sampai pandemi ini mereda.
Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk
meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring
(dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan
di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang
juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak
berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut tidak
siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan media
pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di
rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai
inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Hal ini sesuai dengan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer
(PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat
melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di
media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun
media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat
memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan,
meskipun di tempat yang berbeda.
Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran
daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem
daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus
tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif
mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita,
tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di
Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran
daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah
jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang
mumpuni,aplikasi dengan platform yang user friendly, san sosialisasi daring yang
bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder
pendidikan.
Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan
kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan
provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini.
Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran
berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik
(bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada
orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara
pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.
Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan
edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19.
Dengan demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi
berbasis online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian
pembelajarannya tercapai.
Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak
seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena
beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu
materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa.
Berdasarkan pengalaman mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk
memberi penugasan, dan kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas ini diberikan
ketika siswa akan masuk, sehingga kemungkinan akan menumpuk.
Mengamati pengalaman dari beberapa guru tersebut, maka guru juga harus
siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus
mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter
siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring
sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus terbiasa
mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas
dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.
Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain
pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat
atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun
dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam
mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih
dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada
materi dan metode belajar yang digunakan.
Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi
pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan
meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi
dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat
memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan
tidak menjadi beban psikis.
Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini
tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini
perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur
sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang
sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua
dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara
efektif.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam
pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical
distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya
pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa
dan pihak sekolah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.

B. Jenis Kegiatan
Dari penjelasan tentang latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa

ruang lingkup penelitian ini meliputi kajian pembelajaran, khususnya pada

Pembelajaran Kurikulum 13 kondisi darurat pandemi Civid19 dalam pembelajaran

Bahasa Inggris pada aspek teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang

melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan,

nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun.
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, merupakan program

yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan,

melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran jarak jauh pada kondisi

darurat pandemi covid 19 yang diintegrasikan didalamnya pendidikan kecakapan

hidup.

C.      Manfaat Kegiatan

 Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran jarak jauh yang


mengintegrasikan didalamua life skill atau kecakapan hidup.
 Membiasakan siswa untuk meiliki keterampilan-keterampilan yang bermanfaat
dalam menjalankan hidupnya.
 Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik
 Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik dan manajerial.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


a) Mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan pada
masa pandemi covid 19.
b) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas peningkatan kompetensi
pembelajaran jarak jauh, di mana kegiatan dilakukan dengan metode daring
(dalam jaringan).
c) Memudahkan dalam melakukan pemetaan kompetensi, kinerja, serta
aktivitas guru.
d) Memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap program peningkatan
kompetensi guru sesuai dengan hasil pemetaan yang dilakukan.
e) Memudahkan dalam melakukan supervisi dan koordinasi peningkatan
kompetensi pembelajaran.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
Kelas VII tema teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu
dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun.

Bahasa Inggris Kelas VII

Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan


teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama
KD 3.3
waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun,
sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan kosa kata terkait
angka kardinal dan ordinal)

Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek


dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
KD 4.3 informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu
dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaa kegiatan ini di atur dalam SIM PKB bagi tenaga pengajar yang
berkesempatan mendapatkan undangan dalam bentuk email maka peserta
mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran jarak jauh terpadu dengan pendidikan kecakapan hidup.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas
VII,. tema teks teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama
waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun.
2. Perumusan tujuan pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang disusun pada praktek pembelajaran baik ini
berkaitan dengan tema dalam KD 3.3 dan 3.4 dengan materi spesifik cardinal
and ordinal number.
Bahasa Inggris Kelas VII

Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan


teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama
KD 3.3
waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun,
sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan kosa kata terkait
angka kardinal dan ordinal)

Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek


dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
KD 4.3 informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu
dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
B. BAHAN DAN MATERI
Bahan / Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VII
untuk tema Cardinal and Ordinal number.

Bahasa Inggris Kelas VII

Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan


teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama
KD 3.3
waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun,
sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan kosa kata terkait
angka kardinal dan ordinal)

Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek


dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
KD 4.3 informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu
dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks

C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Mengintegrasikan life skill (pendidikan kecakapan hidup) kedalam proses


pembelajaran.
2. Pembelajaran dilakukan dengan metode daring (dalam jaringan) dalam
pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan tatap muka daring (dalam
jaringan melalui aplikasi zoom meeting.
3. Sebelum dimulai pembelajaran tatap muka daring (dalam jaringan) melalui
aplikasi zoom meeting, terlebih dahulu dilakukan assesmen non kognitif awal
untuk mengetahui psikoogis siswa dalam melaksanakan pembelajaran jarak
jauh.
4. Didalam proses pembelajaran daring, guru membagi sesi menjadi 2 sesi,
dalam sesi kesatu, guru menampilkan materi dengan share screen beberapa
slide yang berkaitan dengan materi pembelajaran, selanjutnya, dalam sesi
kedua peserta didik diberikan tugas terintegrasi dengan kecakapan hidup
seperti mencuci dan menyetrika baju serta mencuci piring.
5. Diakhir pembelajaran, guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
merefleksikan hasil pembelajaran kepada siswa

D. Alat/lnstrumen
Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun
diharapkan untuk menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran
yang lebih variatif agar pembelajaran lebih, menyenangkan dan menantang
terutama dalam situasi darurat covid 19, yang mana situasi seperti ini telah
berlangsung selama beberapa bulan dan memaksa sekolah merubah mode
belajarnya dari pembelajaran langsung menjadi pembelajaran jarak jauh.
Media pembelajaranyang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a)
contoh PPT berjudul “How many days in a week” (b) buku guru dan buku siswa
Bright an Englih, kelas VII Erlangga 2016. Instrumen yang digunakan dalam
praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar observasi (b) instrumen untuk melihat hasil belajar
siswa dengan menggunakan daftar barang (c) intrumen untuk merefleksikan hasil
belajar siswa dan (d) instrumen assesment non kognitif awal untuk mengetahui
kondisi psikologis peserta didik.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan ini di laksanakan pada pada 14 Oktober hingga 16 Oktober 2020, tempat
kegiatan untuk guru dilaksanakan disekolah dan untuk siswa dilaksankan dirumah
masing-masing.
BAB III
HASIL KEGIATAN

Terjadinya pandemi covid 19 yang melanda dunia sejak kemunculanya pada


Desember 2019 dan mulai masuk ke-Indonesia pada awal akhir Februari - awal Maret
2020, memaksa Kemdikbud menutup sekolah-sekolah untuk mengantisipasi penularan
terhadap peserta didik. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan pola belajar dari
tatap muka konvensional dikelas, menjadi pembelajaran jarak jauh.
Dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) Kemdikbud memberikan beberapa
ketentuan dalam pelaksanaan kegiatan belajar anak untuk menjamin tertunaikanya hak
anak dalam pendidikan meskipun ditengah terjadinya pandemi covid 19 di Indonesia,
yaitu pembelajaran secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).
Pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini, banyak ditemui berbagai
kendala yang dihadapi baik oleh guru maupun oleh siswa itu sendiri. Kendala yang
sering ditemui adalah kurang efektifnya pembelajaran, kurangnya respon siswa dan
kejenuhan siswa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini menuntut
guru untuk membuat terobosan-terobosan atau kreatifitas untuk mengelola
pembelajaran agar permasalahan yang dihadapi dapat teratasi.
Dalam PJJ mata pelajaran B. Inggris kali ini, materi yang disampaikan adalah
terkait teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam
bentuk angka, tanggal, dan tahun.
Dalam pembelajaran ini, guru membauat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran metode daring. (terlampir)
2. Menyusun instrumen penilaian kognitif dan non kognitif. (terlampir)
3. Pembelajaran dilakukan dengan metode daring (dalam jaringan) dalam
pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan tatap muka daring (dalam
jaringan melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan PJJ Zoom meeting
4. Sebelum dimulai pembelajaran tatap muka daring (dalam jaringan) melalui
aplikasi zoom meeting, terlebih dahulu dilakukan assesmen non kognitif awal
untuk mengetahui psikoogis siswa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Asesmen non kognitif


5. Didalam proses pembelajaran daring, guru membagi sesi menjadi 2 sesi, dalam
sesi kesatu, guru menampilkan materi dengan share screen beberapa slide yang
berkaitan dengan materi pembelajaran, selanjutnya, dalam sesi kedua peserta
didik diberikan tugas terintegrasi dengan kecakapan hidup seperti mencuci dan
menyetrika baju serta mencuci piring serta mengumpulkan data jumlah barang
yang dikerjakan dalam bentuk angka.
Kegiatan belejar sesi 1: Share screen materi PPT via Zoom Meeting

Kegiatan belejar sesi 2 : Siswa melaksanakan pembelajaran terintegrasi


kecakapan hidup
Hasil data pekerjaan siswa
6. Diakhir pembelajaran, guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
merefleksikan hasil pembelajaran kepada siswa

Hasil refleksi belajar siswa


Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ada kondisi dan potensi pengembangan desain pembelajaran jarak jauh
dengan mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill).
2. Proses pembelajaran menerapkan desain pembelajaran daring dengan
mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill) menambah variasi
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru yang dapat menghilangkan
kejenuhan siswa dalam belajar sekaligus membekali siswa dengan life
skill.
3. Proses pembelajaran menerapkan desain pembelajaran daring dengan
mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill) menjadikan pembelajaran
lebih efektif.
B.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran jarak jauh dalam jaringan
(daring), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi rumahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan
ditengan pandemi covid 19 dan mengasai kecakapan hidup yang berguna
untuk dirinya dengan mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill) dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.guru-id.com/2019/10/lk-9-contoh-best-practice-pkp-smp.html
http://digilib.unila.ac.id/32897/2/TESIS%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf
https://drive.google.com/file/d/1WuKw9B2XZ5o4zK47CJOOgqtBFIaRmg5U/view
LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian dan refleksi
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 1:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SMPIT Insantama Banjar Mata pelajaran : B. Inggris
Kelas/Semester : VII/1 (ganjil) Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 30 menit)
Materi : Number, days and month Moda Belajar : Daring

A. Kompetensi Inti : Kompetensi 1,2,3,4


B. Kompetensi Dasar:
KD 3.3 KD 4.3

Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi transaksional tulis sangat pendek dan sederhana yang
lisan dan tulis yang melibatkan tindakan melibatkan tindakan memberi dan meminta
memberi dan meminta informasi terkait nama informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu
hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal,
dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, sesuai dan tahun, dengan fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
kosa kata terkait angka kardinal dan ordinal)

C. Tujuan Belajar
Setelah melalui pembelajaran daring via zoom meeting, siswa dapat menyebutkan
cardinal dan ordinal number dengan tepat dan benar

D. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan awal:
- Melakukan asesmen kognitif awal untuk mengetahui kondisi psikologis peserta
didik melalui grup WA
- Setelah membuka zoom, tegur sapa dengan peserta didik, mengecek kehadiran
serta berdo’a bersama
- Apersepsi dan motivasi
2. Kegiatan inti
- Mengamati gambar dalam slide dan mengaitkanya dengan pembelajaran
- Menyimak dan mengamati internalisasi keislaman terkai materi nomor, hari dan
bulan
- Mengidentifikasi penggunaan cardinal dan ordinal number beserta fungsinya
- Melafalkan cara pengucapan cardinal dan ordinal number
- Siswa diberikan tugas mencuci dan menyetrika baju serta mencuci dan
membereskan perabot yang telah dicuci.
- Siswa menuliskan data jumlah barang yang telah dikerjakan.
- Melakukan diskusi/tanya jawab online melalui zoom dan WA
3. Kegiatan penutup:
- Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan terkait hasil kerja mereka
- Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran

E. Evaluasi : Lisan dan tulis


F. Media : Grup WA, Zoom Meeting
G. Sumber : Bright and English, Nur Zaida, Erlangga 2016.
Lampiran 2 : Instrumen penilaian dan Refleksi
Lampiran 3 : Bahan Ajar

Anda mungkin juga menyukai