Objek Pajak Khusus adalah Objek Pajak yang memiliki jenis konstruksi
khusus baik ditinjau dari segi bentuk, material pembentuk maupun
keberadaannya.
Memiliki arti yang khusus dengan karakteristik sesuai dengan bentuk,
komponen, material, dan fasilitas, serta interior dan eksterior seperti :
a. Jalan Tol;
b. Pelabuhan Laut/Sungai;
c. Bandar Udara;
d. Lapangan Golf;
e. Bendungan PLTA, PLTU, PLTG;
f. Pertambangan;
g. Tempat Rekreasi;
h. Dan Lain-lain yang sejenis.
Agar dapat ditetapkan PBBnya maka perlu objek tersebut dinilai dengan
menggunakan pendekatan individu. Penilaian suatu harta tetap yang merupakan
objek khusus biasanya dilakukan melalui dua pendekatan bahkan dalam waktu
yang bersamaan melalui tiga pendekatan sekaligus, yaitu :
· Untuk Tanah menggunakan = Market Data Approach;
· Sedangkan untuk Gedung atau bangunan yang mempunyai
karakteristik khusus digunakan;
· Pendekatan Biaya;
· Pendekatan Pendapatan.
274 Bab 12 : Pengenaan PBB Objek Khusus
Tabel
Komponen Utama Komp.
Utama +
Material .
Daftar Harga Komponen Material Volume
Tabel
Harga Satuan
Kompo
nen
Fasilias
Komponen Fasilitas
d. Dinding Geser
e. Tangga.
2. Komponen Material meliputi :
1). Material Dinding dalam, merupakan material pembentuk
dinding dalam, misalnya tembok bata yang dilapis dengan cat,
maka material dinding dalamnya adalah pasangan bata ½ batu
dan pelapis dinding dalamnya adalah cat
2). Material dinding luar, merupakan material pembentuk dinding
luar, tetapi bila dibentuk dari kaca maka dinding luarnya adalah
kaca sedangkan pelapisnya tidak ada
3). Pelapis dinding dalam/luar
4). Langit-langit (celling)
5). Dan lain-lain.
3. Komponen Fasilitas meliputi :
1). Pendingin ruangan/AC;
2). Lift/Elevator/Tangga berjalan;
3). Proteksi Api;
4). Jaringan Telepon;
5). Dan lain-lain.
4. Biaya tidak Langsung yang turut diperhitungkan :
1). PPN
2). IMB
3). Biaya Perencanaan bangunan (Arsitektur)
4). Profit Kontraktor
5). Asuransi
6) Dan Lain-lain.
5. Analisa Harga Satuan Komponen Utama :
Analisis ini diperlukan untuk memformulasikan komponen penyusun
bangunan menjadi sebuah unit struktur. Formulasi ini menggunakan metoda BOW
(Budgeting Over Work) yang telah disesuaikan, yaitu setiap komponen penyusun
diuraikan menjadi elemen-elemen yang lebih spesifik. Sebagai contoh kami
sajikan seperti dibawah ini :
1. Perancah (Bekisting) = Rp 229.750,00
2
a. Triplex 1,0 m X 42.000 = Rp 42.000,00
3
b. Kayu 0,4 m X 425.000 = Rp 170.000,00
c. Paku 4,0 kg X 2.000 = Rp 8.000,00
d. Scaffolding 3,0 unit X 18.500 = Rp 55.500,00
e. Mandor 0,1 X 17.500 = Rp 1.750,00
f. Kepala Tukang 0,5 X 15.000 = Rp 7.500,00
g. Tukang Kayu 0,6 X 10.000 = Rp 6.000,00
h. Pekerja 1,2 X 7.500 = Rp 9.000,00
278 Bab 12 : Pengenaan PBB Objek Khusus
2. Pembesian = Rp 383.450,00
a. Besi Beton 110 kg X 3.300 = Rp 363.000,00
b. Kawat beton 2 kg X 2.500 = Rp 5.000,00
c. Mandor 0,015 X 17.500 = Rp 262,00
d. Kepala Tukang 0,225 X 15.000 = Rp 3.370,00
e. Tukang Kayu 0,675 X 10.000 = Rp 6.750,00
f. Pekerja 1,2 X 7.500 = Rp 5.062,00
3. Pengecoran K-350 = Rp 295.258,00
a. Semen abu-abu 8 sak X 15.000 = Rp 120.000,00
3
b. Split 0,814m X 47.000 = Rp 38.258,00
3
c. Pasir Beton 0,48 m X 40.000 = Rp 19.200,00
d. Admixture 4,52 lt X 5.000 = Rp 22.600,00
e. Slump 1 Cm X 1.950 = Rp 1.950,00
f. Mandor 0,3 X 17.500 = Rp 5.250,00
g. Kepala Tukang 0,2 X X 15.000 = Rp 3.000,00
h. Tukang Kayu 1,0 X 10.000 Rp 10.000,00
i. Pekerja 6,0 X 7.50 Rp 45.000,00
Jumlah seluruhnya Rp 948.458,00
5). JPB 8 Data yang diperlukan adalah lebar bentang dan tinggi
kolom, daya dukung lantai atau tipe konstruksi.
6). JPB 12 (basemen) Data yang diperlukan jenis adalah
penggunaan basemen (untuk mall atau selain mall) dan jumlah
lantai basemen.
7). JPB 14 Data yang diperlukan adalah jumlah kanopi yang
memayungi pompa bensin .
8). JPB 15 Data yang diperlukan adalah kapasitas tangki dan posisi
tangki (di atas tanah atau di bawah tanah).
2 A
3
dst
* Keterangan :
Komponen Utama. JPB 7, lantai 2, nilainya Rp A,00 er m2 .
2. Tabel Komponen Material .
Tabel komponen material dibagi ke dalam 5 item yaitu :
1). Tabel indeks material;
2). Tabel Komponen Material Golongan A;
3) Tabel Komponen Material Golongan B;
4). Tabel Komponen Material Golongan C;
5) Tabel Komponen Material Golongan D.
Cara mencari nilai DBKB dimulai dari table pertama (tabel indeks material)
sebagai main table. Contoh yang ingin dicari nilai DBKB material dinding dalam
pasangan ½ batu untuk bangunan 20 lantai :
a). lihat indeks table material golongan (D);
b). lihat indeks (A) Material dinding dalam;
c). lihat indeks (e) Pasangan dinding ½ batu;
d). diperoleh indeks total DAe;
e). lihat table komponen material golongan D, Indeks A indeks e
dan jumlah lantai 20 diperoleh nilai DBKB sebesar Rp
44.295/m2 .
Pajak Bumi dan Bangunan 283
Disebabkan oleh kontur tanah yang tak rata ketinggiannya maka pada
kawasan tertentu yang kontur tanahnya lebih rendah dari ketinggian air harus
dibangun suatu dam sisi yang konstruksinya dibuat seperti dam utama.
6). In Take (pintu pengambil air)
Suatu Konstruksi khusus tempat masuknya air dari bendungan ke
trowongan Spillway atau trowongan Headrace. Konstruksi terbuat dari beton.
7). Tailrace Outlate ( Pintu Keluar Saluran Akhir)
Suatu konstruksi khusus tempat keluarnya air dari Spillway atau air
buangan rumah pembangkit. Konstruksi dari beton.
8). Switch Yard
Suatu area yang diatasnya terdapat konstruksi tiang-tiang listrik berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan listrik (transformer), terdapat pada
bendungan pembangkit listrik.
alat ukur, alat tulis dan juga alat transformasi dan lain-lain yang
perlu untuk kegiatan itu.
2). Pengumpulan Data Awal.
Penilai melakukan survey langsung ke lokasi objek terlebih dulu
sebagai pendahuluan atau observasi lapangan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dan gambaran
umum tentang objek yang akan dinilai.
Informasi yang dikumpulkan dari Pengelola adalah :
a). SK Kakanwil tentang Klasifikasi Bumi dan Bangunan
setempat dimana objek terletak;
b). Site Plan yang menunjukkan batas Wilayah kerja/batas
kepemilikan, baik tanah yang terendam air/waduk, tanah
yang digunakan sebagai pengaman maupun tanah
emplasemen;
c). Gambar cetak biru/potongan bangunan, baik yang
termasuk bangunan struktur utama maupun struktur
pendukung, seperti yang telah dijelaskan pada bagian atas;
d). Jumlah biaya kontrak awal (originalContract Sum),
Jumlah biaya kontrak Akhir (Final Contract Sum), Volume
Pekerjaan Akhir (Final Volumeof Works) yang biasanya
dapat diperoleh dari Laporan Akhir Proyek.
3). Pengumpulan Data Lapangan
Berdasarkan perolehan data awal survey yang dilakukan
dapatlah dicocokkan data tersebut dengan data lapangan baik
keadaan/kondisi, wujud/bentuk, kualitas maupun kuantitas
bangunan, dan bila perlu ditambah dengan foto atau gambar
tambahan tentang bendungan. Untuk memudahkan kegiatan ini
maka formulir yang dibutuhkan agar dapat dipersiapkan sesuai
dengan karakteristik jenis objek yang dinilai seperti berikut :
· Formulir II dan IIB : Bangunan Struktur Utama;
· Formulir III : Bangunan Struktur Pendukung;
· Formulir IV : Fasilitas Bangunan;
· Formulir V : Analisis Harga Satuan Struktur Utama
· Formulir VI : Rincian Harga Satuan Struktur Bangunan
Utama;
· Formulir VII : Umur Efektif masing- masing komponen
struktur bangunan utama.
5. Penilaian :
Metode Penilaian .
Sesuai dengan sifat dan cirri-ciri yang paling memungkinkan
bendungan dapat dinilai dengan menggunakan pendekatan biaya denga
pertimbangan seperti berikut :
Pajak Bumi dan Bangunan 287
Penyusutan = (1 – (1 – r)n ))
Keterangan :
r : initial rate
n : umur efektif bangunan
Untuk perhitungan penyusutan dengan
metode ini, maka ter!ebih dahulu dihitung
"r" dengan cara :
Nilai Sisa = (1 – r )n
Contoh :
§ umur efektif bangunan 20 tahun
§ nilai sisa pada akhir umur efektif
(tahun ke-20)
adalah 30% dari nilai total sebelum
penyusutan.
maka,
0,3 = (1 - rfo
r = 1 - (0,3)1/20
r = 5,8%
sehingga penyusutan pada tahun ke-l,
penyusutan = (1 - ((1 - 0,058)') 0,06
Begitu seterusnya sehingga dengan variasi
total umur efektif yang berbeda-beda untuk
masing-masing komponen bangunan struktur
utama akan didapat tabel seperti pada tabel
Lampiran-7.
Mengingat rumitnya penilaian atas bendungan, maka perhitungan nilai
dalam lampiran kami sajikan pada penilaian individual bendungan dalam buku
Penilaian.
Rangkuman :
Formulasi model untuk optimalisasi penghitungan DBKB dibagi ke dalam
tiga bagian utama seperti Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-
533/PJ./2000 yaitu :
- Komponen Utama
- Komponen Material
- Komponen Fasilitas
Data masukan terdiri dari 27 macam (11 macam komponen pekerjaan, sedangkan
detail data masukan diusahakan seminimal mungkin dengan memperhatikan
komposisi optimal. Daftar harga diperoleh dari data pasar wajar dengan
menggunakan penyesuaian seperlunya.
Latihan Soal :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian Objek Pajak Khusus .
2. Jelaskan tentang tata cara menilai Objek Khusus PBB.
Jawab :
1. Objek Pajak Khusus adalah objek Pajak yang memiliki jenis konstruksi
khusus baik ditinjau dari segi bentuk, material pembentuk maupun
keberadaannya serta memiliki arti yang khusus dengan karakteristik sesuai
dengan bentuk, komponen, material, dan fasilitas, serta interior dan
eksterior seperti :
a. Jalan Tol
b. Pelabuhan Laut / Sungai
c. Bandar Udara
d. Lapangan Golf
e. PLTA, PLTU, PLTG
f. Pertambangan
g. Tempat Rekreasi
h. Dan Lain-lain yang sejenis.
2. Dalam penilaian dasar kita telah tahu bahwa pendekatan nilai dengan
menggunakan pendekatan biaya adalah menghitung atau memperkirakan
biaya pembangunan baru (RCN) bangunan dan kemudian dikurangi
dengan penyusutan dan ditambah dengan nilai tanah. Perkiraan atau
penilaian atas biaya yang dibayarkan atau dikeluarkan untuk suatu
property dapat digunakan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sebagai
pendekatan. Membuat anggaran biaya pada dasarnya adalah menaksir
atau memperkirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda yang
akan / sudah dibuat dengan cermat. Perhitungan dan perkiraaan atas nilai
harta merupakan seni menilai dan hal itu sangat tergantung kepada
keputusan yang diambil berdasarkan pengalamannya.
-o0o-