1 Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki pola pikir dan karakteristik sebagai berikut:
A. Al Qur’an dan Hadis
1. Pengertian Al Qur’an
Al-Qur’an adalah wahyu Allah sebagai petunjuk bagi
umat Islam dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam berakidah, beribadah, maupun berakhlak, agar selamat di dunia dan akhirat. Secara etimologi Al Qur’an mempunyai pengertian yang berbeda.
a. Kata al-Qur’an merupakan mashdar dari kata رأ يقرأaق
yang memiliki arti membaca.
b. Kata al-Qur’an merupakan mashdar dari kata قرأ يقرأa
yang memiliki arti Kumpulan.
Dengan makna keduanya Al Qur’an menunjukkan arti
sekumpulan yang dibaca.
2. Pengertian Hadis
Menurut para pakar ilmu Hadis, Hadis mempunyai
beberapa persamaan kata (sinonim/murâdif), yaitu Sunah, Khabar, dan Atsar. Secara etimologi. Kata Hadis‛ (Hadîts) berarti الجديد/5دة5555( الجal-Jdîd/al-jiddah= baru), atau بر55555 الخ5الم555555( والكal-khabar = berita, dan pembicaraan/perkataan).
Menurut Mahmud al-Thahan Ahli hadis : Sesuatu yang
datang dari Nabi baik berupa perkataan atau perbuatan dan atau persetujuan.
Hadis terdiri dari tiga macam yakni perkataan,
perbuatan dan persetujuan (Taqrir)
a. Hadis Qawli (hadis berupa perkataan Nabi)
b. Hadis Fi’li (hadis berupa perbuatan Nabi) contoh :
wudhu, Shalat, haji.
c. Hadis persetujuan (Taqrir) yaitu suatu perbuatan atau
perkataan di antara para sahabat yang disetujui Nabi contoh : Nabi disugui binatang Dhabb.
Di antara ulama ada yang memasukkan pada definisi
Hadits Sifat (Washfî), Sejarah (Tarîkhî) dan Cita-cita (Hammî) Rasul. Hadis sifat (Washfî) baik sifat fisik (khalqîyah) maupun sifat perangai (khuluqîyah).
3. Pola piker Keilmuan Al Qur’an dan Hadis
a. Disiplin Ilmu Al Qur’an
1) Dari segi makna idhafahnya berarti segala yang
berkaitan dengan al-Qur’an.
2) Segala ilmu yang bersandar kepada al-Qur’an
termasuk ke dalam ulum al-Qur’an seperti ilmu tafsir, ilmu qira’at, ilmu Rasm al-Qur’an, ilmu I’jaz al- Qur’an, ilmuu Asbab al-Nuzul, ilmu nasikh wa al-mansukh, Ilmu I’rab al-Qur’an, ilmu Gharib al-Qur’an, Ulum al- Din, Ilmu Lughah dan lain-lain, karena ilmu-ilmu itu merupakan sarana untuk memahami al-Qur’an (Teungku Muhammad Hasbi al-Shiddieqy : 2014).
3) Makna Ulum al-Qur’an ialah ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan kajian al-Qur’an seperti ilmu tata cara membaca Al Qur’an, ilmu sejarah turunnya al-Qur’an, ilmu tartib al-Kitabah dan tartib al-Tilawah (urutan penulisan), ilmu sejarah penghimpunan al- Qur’an dari masa nabi Muhammad saw sehingga masa ‘Usman bin ‘Affan. Dengan kita mempelajari Ulum al- Qur’an kita dapat memahami dan mengenal al- Qur’an dengan keseluruhan.
b. Disiplin Ilmu Hadis
b. Ilmu Hadis Riwayah yaitu ilmu yang mempelajari
Hadis dari sisi mata rantai periwayatan Hadis, apakah para perawinya tsiqah, dhabit, dan adil. Apakah periwayatan muttashil (sampai kepada Rasul) atau terputus (munqathi).
c. Ilmu Hadis Dirayah adalah ilmu yang mempelajari
Hadis ditinjau dari segi teks (matan). Apakah teksnya bertentangan dengan Alquran, nalar, ijma, dan Hadis yang lebih kuat darinya, dan apakah teks tersebut mengandung inklusi, koreksi, atau penambahan, atau pengurangan beberapa frase.
4. Pola Pikir Keilmuan dan Karakteristik Al Qur’an dan
Hadis Pola pikir keilmuan al-Qur’an dan Hadis berkaitan dengan pola pikir untuk memahami pesan wahyu Allah SWT untuk dapat menjadi pedoman dalam kehidupan umat Islam. B. Aqidah Akhlak 1. Pengertian Aqidah Aqidah berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta didik dalam mengenal dan meyakini Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, Para Nabi dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir serta qadlāʾ dan qadar. a. Secara bahasa Aqidah diambil dari kata al‘aqdu yang merupakan bentuk infinitif (masdar) dari kata ‘aqoda ya’qidu yang berarti mengikat sesuatu. Aqidah merupakan “amalun qolbiyun” atau keyakinan dalam hati tentang sesuatu dan dia membenarkan hal tersebut. b. Secara istilah aqidah adalah sesuatu yang pertama kali harus diimani dengan yakin oleh seorang mukmin dengan keyakinan yang pasti, ridho dan menerima sepenuh hati serta merasa tenang dengan keyakinannya tersebut. Atau secara sederhana akidah Islam adalah iman kepada Allah, malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, Hari akhir serta qada’ dan qadar, yang kemudian dikenal dengan rukun Iman. c. Menurut Yusuf Qardhawi Aqidah adalah suatu kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan keraguan serta menjadi alat kontrol bagi tingkah laku dan perbuatan sehari-hari. 2. Pengertian Akhlak a. Secara Bahasa Akhlak dalam bahasa Arab merupakan jamak’ dari خلق/khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, sopan santun atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi persesuaian dengan perkataan خلق/khalqun berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan الق55خ/khaliq yang berarti pencipta, demikian pula وق55مخل/makhluqun yang berarti yang diciptakan. b. Secara Istilah 1). Ibnu Maskawih mendefinisikan “Akhlak adalah kondisi jiwa yang mendorong tindakan-tindakan tanpa perlu berpikir dan pertimbangan lagi” 2). Al Ghazali Merumuskan Akhlak yakni “Akhlak ialah gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah daging yang mendorong dilakukannya perbuatan-perbuatan dengan mudah lagi gampang tanpa berfikir panjang” 3). Ahmad Aminmendefinisikan akhlak yaitu kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan yang tidak ada kehendaknya. Seperti bernafas, denyut jantung, kedipan mata dan lain-lain. 3. Pola pikir keilmuan dan karakteristik Aqidah Akhlak 1) Ibu Miskawaih menjelaskan bahwa di dalam jiwa seseorang itu terdapat tiga kekuatan (al-quwwah) yang sangat penting dalam membentuk akhlak manusia. 2) Imam Al-Ghazali menyebutkan sebagai Ummahat al-Akhlaq wa Ushuluha dengan ditambahkan satu kekuatan (al-quwwah) sehingga genap menjadi empat kekuatan (alquwwah) (Al-Ghazali, Ihya Ulum ad-Din/Rubuu’ al- Muhlikat, 2005; 936). a) Quwwah al -ilmi menjadi sumber kebaikan menuntutn dengan mudah membedakan yang benar dan salah b) Quwwah al Ghadhab yakni akan menjadi baik dikendalikan oleh akal sehat dan syariat menghasilkan Syaja’ah. Jika berlebihan menjadi tahawur (nekad) bila condong pada sifat lemah dinamakan jubn (takut yang berlebih) c) Quwwah asy Syahwah yakni akan menjadi baik bila dikendalikan oleh akal dan syariat yang akan menghasilkan ‘iffah (malu, sabar, qanaah, wara, zuhud). Jika berlebihan syarh (rakus). Jika di kurang-kurangi disebut jumud (tidak ada kemajuan). d) Quwwah al Adl yakni kekuatan penyeimbang dari Ketika dari kekuatan jiwa sebelumnya. C. Fiqh 1. Pengertian Fiqh Fiqih berasal dari bahasa Arab “faqqoha yufaqqihu fiqhan” yang memiliki arti mengetahui, mengerti, memahami, dan mendalami ajaran agama. Fiqih adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat praktis yang diperoleh melalui dalil yang terperinci. 2. Pola Pikir Keilmuan dan Karakteristik Fiqh Menurut Arif Shaifudin, pada hakikatnya ilmu Fiqh meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) Fiqih adalah ilmu tentang hukum syara'; (2) Fiqih membicarakan 'amaliyah furû'iyyah mukallaf; (3) pengetahuan tentang hukum syara' didasarkan pada dalil terperinci; (4) Fiqh itu digali dan ditemukan melalui ijtihad. D. SPI 1. Pengertian Sejarah Peradaban Islam kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun”, artinya pohon. Sedangkan dalam bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadang kala kata tarikhus syai’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa. sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
Kata peradaban dan kebudayaan Dalam bahasa
Arab pun terdapat perbedaan, yaitu kata tsaqofah (kebudayaan), kata hadlarah (kemajuan), dan kata tamaddun (peradaban).
Sementara kata Islam bermakna agama samawi
(langit) yang diturunkan oleh Allah SWT.
pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah segala
peristiwa yang dialami manusia pada masa lalu sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan muslim yang didasari ajaran Islam.
2. Pola Pikir Keilmuan dan Karakteristik Sejarah
Peradaban Islam Pentingnya memahami sejarah peradaban Islam tidak semata-mata untuk mengetahui tanggal, bulan, tahun, dan abad suatu peristiwa peradaban Islam di masa lampau. Namun juga memahami realitas muslim untuk mengetahui suatu peristiwa peradaban Islam. Oleh karena itu, pola pikir sejarah adalah mengambil pelajaran (ibrah) dari fakta dan peristiwa yang terjadi di masa lalu untuk dijadikan dasar dalam memperbaiki masa depan. 1. Membedakan antara Hadis Qauliyah, Fi’liyah dan Tqririyah jika di lihat dari teks hadis. Daftar materi pada KB 2 yang sulit dipahami 2. Perbedaan Al Quwwah Ibnu Maskawih dengan Imam Al Ghazali
Daftar materi yang sering
Keterkaitan antara Quwwah al -ilmi , Quwwah al Ghadhab, 3 mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran Quwwah asy Syahwah, dan Quwwah al Adl