Modul 1
Modul 1
MAIN LESSON
Learning Outcome’s
1. Isu Keperawatan Maternitas
2. Trend Keperawatan Maternitas
3. Konsep Maternitas
Kementrian Kesehatan membuat Prioritas Target SDG’S sesuai kebutuhan yang terjadi di Indonesia
serta tetap mengacu pada 17 Tujuan, 169 Target, 240 Indikator SGDs yang telah ditetapkan UN
a. Pilar Pembangunan Sosial (6 Tujuan,55 Target, 88 Indikator)
Tujuan Ke 1. Penghapusan Kemiskinan
Tujuan Ke 2. Penghapusan Kelaparan
Tujuan Ke 3. Kesehatan & Kesejahteraan
Tujuan Ke 4. Pendidikan Berkualitas
Tujuan Ke 5. Kesetaraan Gender
Tujuan Ke 6. Air Bersih & Sanitasi
b. Pilar Pembangunan Ekonomi (5 Tujuan, 45 Target, 61 Indikator)
Tujuan Ke 7. Energi Bersih & Terjangkau
Tujuan Ke 8. Pertumbuhan Ekonomi & Pekerjaan Layak
Tujuan Ke 9. Infrastruktur Tangguh, Industri Inklusif & Inovatif
Tujuan Ke 10. Penurunan Kesenjangan
Tujuan Ke 11. Kota Inklusif & Berkelanjutan
c. Pilar Pembangunan Lingkungan (4 Tujuan, 38 Target, 42 Indikator)
Tujuan Ke 12. Konsumsi & Produksi berkelanjutan
Tujuan Ke 13. Perubahan Iklim & Pengurangan risiko bencana
Tujuan Ke 14. Pelestarian & Pemanfaatan berkelanjutan ekosistem laut
Tujuan Ke 15. Pelestarian & pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat
d. Pilar Pembangunan inklusif & cara Pelaksanaan (2 Tujuan, 31 Target, 48 Indikator)
Tujuan Ke 16. Perdamaian, Keadilian & Kelembagaan Yang Kokoh
Tujuan Ke 17. Kemitraan Untuk Semua Tujuan Pembangunan
SDGs pada Tujuan Ke 3: Menjamin Kehidupan Sehat & Mendorong Kesejahteraan Bagi Semua Orang
di Segala Usia pada 2030, merupakan Tujuan Khusus di Keperawatan Maternitas, dengan target,
sebagai berikut:
a. Mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) < 70/ 100.000 KH
b. Mengakhiri Kematian bayi & balita yang dapat dicegah, Menurunkan Angka Kematian Neonatal
12/1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25/ 1.000 KH
c. Menjamin Akses Semesta Kepada Pelayanan Kesehatan seksual dan reproduksi
Figure 3. Grafik Angka Kematian Ibu Figure 2. Grafik Tempat Kematian Ibu
Program untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), diberikan dengan strategi COC (continuum of care),
maksudnya adalah memberikan kualitas pelayanan kesehatan secara optimal dimulai dari upaya promotive
sampai dengan recovery.
• Promotion
Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
Pemberian Edukasi mengenai Kesehatan reproduksi
pada remaja sd Wanita usia
Kelas ibu hamil/ Nifas
Kebijakan dari Pemerintah
• Prevention
Kunjungan rumah pada ibu hamil/ nifas berisiko
Deteksi awal kehamilan berisiko (kunjungan
pemeriksaan kehamilan, minimal 8x selama 9 bulan)
• Treatment
Tindakan keperawatan Mandiri (sesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
Kolaborasi
• Recovery
Edukasi discharge planning pada ibu dan keluarga
Figure 4. Skema Continuum Of Care
Memberdayakan KADER Kesehatan
Monitoring keadaan saat pemeriksaan selanjutnya
This document is the property of STIKes HORIZON 5 of 22
MKK 1603: Komunikasi dalam Keperawata II
Modul #2 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon
Protokol Kesehatan: 5 M
3. Konsep Maternitas
Keperawatan Maternitas, Asuhan Keperawatan yang diberikan kepada, Perempuan Usia Subur, Ibu Hamil,
Melahirkan, Nifas, Diantara 2 masa kehamilan, Bayi Baru Lahir Fisiologis, Gangguan pada system
reproduksi, Dengan upaya preventif dan promotif yang menggunakan pendekatan proses keperawatan
dengan memperhatikan aspek legal dan etis ditatanan klinik maupun komunitas.
2. Tuliskanlah kriteria kunjungan rumah pada ibu yang masuk dalam kelompok risiko?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just completed.
Teori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Praktikum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
MAIN LESSON
Learning Outcome’s
1. Prinsip Etik Keperawatan
2. Dasar Hukum
3. Permasalahan Etik
Pendahuluan
Pengertian etika (Potter dan Perry), merupakan Terminologi dengan berbagai makna, bagaimana seseorang
harus bertindak dan bagaimana mereka melakukan hubungan dengan orang lain. Sedangkan menurut Ismani,
etika adalah ilmu tentang kesusilaan, menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat,
menyangkut aturan dan prinsip serta menentukan tingkah laku yang benar dan buruk serta kewajiban dan
tanggung jawab.
Medikal Etik adalah Kode etik yang diterima secara sukarela oleh profesi Kesehatan dan di atur dan
diberlakukan oleh undang-undang resmi.
Etika keperawatan mengatur hubungan antara perawat dengan klien/ keluarga/ masyarakat. Contoh kasus
sebagai berikut:;
• Seorang perawat sebelum melakukan tindakan, harus terlebih dahulu menjelaskan tujuan serta perawat
harus menanyakan apakah pasien bersedia untuk dilakukan tindakan tersebut atau tidak.
• Perawat menunjukkan sikap menghargai otonomi pasien. Jika pasien menolak tindakan maka perawat
tidak bisa memaksakan tindakan tersebut sejauh pasien paham akan akibat dari penolakan tersebut.
a. Autonomy
Kebebasan untuk menentukan sendiri sesuai dengan hakikat, harga diri dan martabat. Perawat
berkewajiban memberikan penjelasan pada klien dalam rencana tindakan dari segi manfaat & urgensi.
This document is the property of STIKes HORIZON 3 of 22
MKK 1603: Komunikasi dalam Keperawata II
Modul #2 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon
b. Beneficience
Melakukan yang terbaik bagi klien, tidak merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien.
c. Justice
Perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan kebutuhannya. Perawat tidak membeda-
bedakan klien baik Suku, Agama, Ras, Antargolongan.
Faktor yang mempengaruhi :
• Setiap orang memiliki kedudukan yang sama,
• Setiap orang mendapatkan perawatan yang sama
• Setiap orang sesuai dengan kebutuhan/ keluhannya
• Keadilan itu tidak hanya berarti sama berbagi dalam perawatan kesehatan (kesetaraan).
Lebih penting prioritas harus diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan, sebanding dengan
kebutuhan mereka
d. Non- Maleficience
Memberikan pelayanan yang tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik, psikologis kepada klien
Dasar hukum yang mengatur hak dan kewajiban perawat & pasien bertujuan untuk:
a. Mencegah konflik antara perawat dan pasien.
b. Perawat dan pasien tidak bisa berbuat semaunya sendiri.
c. Menyelesaikan perselisihan.
3. Permasalahan Etik
Permasalahan Etik, secara garis besar terbagi menjadi 3: a) malpraktik; b) negligence dan ; c) liability,
dengan uraian sebagai berikut:
a. Malpraktik
Pelaksanaan atau tindakan yang salah. Kesalahan tindakan professional yang tidak benar atau
kegagalan untuk menerapkan keterampilan profesional yang tepat.
1) Criminal malpraktik
a) Kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan dengan pelanggaran UU Hukum
“pidana”
- Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien.
b) Menyebabkan pasien:
- Meninggal/luka karena kelalaian;
- Melakukan abortus;
- Melakukan pelanggaran kesusilaan/kesopanan;
- Membuka rahasia kedokteran /keperawatan;
- Pemalsuan surat keterangan atau sengaja tidak memberikan pertolongan pada orang
yang dalam keadaan bahaya.
2) Civil malpraktik
- Tidak melaksanakan kewajiban
- Melaksanakan kewajiban tetapi terlambat melakukan
- Melaksanakan kewajiban tetapi tidak sempurna
- Melakukan hal yang menurut kesepakatan tidak seharusnya dilakukan
3) Malpraktik etik
Tindakan keperawatan yang bertentangan dengan etika keperawatan. Kode etik keperawatan:
b. Negligence
Melanggar standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian orang lain, sikap kurang hati-hati.
Negligence secara umum terbagi menjadi dua:
1) Omission : kelalaian untuk melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
2) Commission : melakukan sesuatu secara tidak hati-hati
Secara khusus negligence terbagi sebagai berikut:
1) Malfeasance
- Melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat.
- Misal: melakukan tindakan keperawatan tanpa indikasi.
2) Misfeasance
- Melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak
tepat.
- Misal: melakukan tindakan keperawatan dengan menyalahi SOP.
3) Nonfeasance
- Tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan kewajibannya.
- Misalnya Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur tapi tidak dilakukan.
c. Liability
Pertanggungan jawab terhadap setiap tindakan atau kegagalan melakukan tindakan. Perawat
mempunyai tanggung jawab terhadap setiap bahaya yang timbul dari kesalahan tindakannya.
Tanggungan yang dibebankan perawat dapat berasal dari kesalahan yang dilakukan oleh perawat
baik berupa tindakan criminal, kecerobohan/ kelalaian.
Seorang perawat dianggap lalai dalam melakukan kewenangannya, bila memenuhi 4 unsur
1. Duty: Kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan
tindakan tertentu pada pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertrntu.
2. Dereliction of the duty: penyimpangan kewajiban
3. Damage: Kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat
dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
4. Direct cause relationship: Terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban
dengan kerugian
Pasangan calon memiliki hak untuk mengetahui tentang status HIV dari calon pasangan,
pengungkapan oleh rumah sakit yang bersangkutan tidak dapat menjadi kerahasiaan dengan tujuan
untuk mencegah penyebaran infeksi
2. Aborsi
Kehamilan yang dihentikan, individu yang dapat melakukan dan di mana prosedur tersebut dapat
dilakukan.
Janin memiliki hak yang sama untuk hidup, konvensi Jenewa mengatakan – “mempertahankan rasa
hormat terhadap kehidupan manusia dari konsepsi”, Perdebatan di antara - pembunuhan yang tidak
bersalah vs hak seorang Wanita
2. Seorang pasien meminta perawat A berjanji untuk tidak menceritakan kondisinya ke pasien lainnya yang
berada dalam 1 ruangan. Tuliskan prinsip etik yang dipegang perawat tersebut?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just completed.