PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu konsep pemecahan masalah sesuai dengan prioritas
masalah yang telah ditetapkan melalui minilokakarya;
b. Mahasiswa mampu melaksanakan program pilihan dalam bentuk
intervensi fisik dan non fisik.
c. Mahasiswa dapat mengaktifkan peran serta masyarakat dalam kegiatan
tertentu yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
d. Mahasiswa dapat menentukan atau membuat indikator evaluasi program
untuk PBL berikutnya.
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan PBL II adalah mahasiswa mampu :
a. Meningkatkan kepemilikan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan
pada masyarakat.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan.
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Abate melalui
pembgian Abate.
1.2.3. Manfaat PBL II
a. Agar mahasiswa dapat melaksanakan program pilihan dalam bentuk
intervensi fisik dan non-fisik.
b. Agar mahasiswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang
pengembangan dan pengorganisasian masyarakat.
c. Agar mahasiswa dapat membuat pemecahan masalah dan membuat
indikator evaluasi program untuk PBL berikutnya.
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan.
BAB II
METODOLOGI
No Biaya JUMLAH
1 Fotocopy Rp 100.000
2 Print Rp 50. 000
3 Abate Rp
TOTAL
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan intervensi yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Intervensi Utama yaitu intervensi fisik yang berupa pembuatan SPAL
percontohan yang memenuhi syarat kesehatan dimana material yang digunakan
berasal dari swadaya kelompok 3 PBL II serta dikerjakan atas partisipasi
masyarakat setempat dengan tuntunan dari para peserta PBL II selaku pembawa
program yang berlangsung pada 12 November 2016, dan intervensi non fisik
yang berupa penyuluhan tentang PHBS dalam tatanan rumah tangga beserta
keterkaitannya dengan kejadian Penyakit DBD.
2. Intervensi Tambahan yaitu intervensi non fisik yang berupa Pembagian Abate
pada masyarakat RW 03 Kelurahan Liliba yang dilakukan bersamaan dengan
penyluhan kesehatan door to door.
3. Metode intervensi yang digunakan berupa intervensi fisik dan non fisik.
Dalam intervensi fisik, dalam hal ini pembuatan SPAL percontohan
dilaksanakan secara bersama-sama dengan masyarakat setempat, dengan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Sedangkan
metode yang digunakan dalam intervensi non fisik yaitu metode ceramah dalam
melaksanakan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
5.2. Saran
1. Diharapkan masyarakat agar merealisasikan kegiatan yang telah dilakukan ,
berupa pembuatan SPAL Percontohan sederhana seperti yang telah
dicontohkan pada kegiatan intervensi di rumah masing-masing.
2. Diharapkan kepada pengelola PBL II agar senantiasa mengontrol kegiatan
peserta PBL II.