TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Mangupura
Pada tanggal : 16 Januari 2021
Direktur RSU GarbaMed Kerobokan
KEPUTUSAN DIREKTUR
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii
BAB I. DEFINISI ……………………………………………………………………. 1
BAB II. RUANG LINGKUP ………………………………………………………... 3
BAB. III. TATA LAKSANA ……………………………………………………....... 4
A. Pencatatan …………………………………………………………….. 4
B. Laporan ……………………………………………………………….. 4
C. Analisis Data ………………………………………………………….. 4
D. Validasi Data ………………………………………………………….. 5
BAB IV. DOKUMENTASI …………………………………………………………. 7
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan “Panduan
Sistem Manajemen Data di Rumah Sakit GarbaMed Kerobokan” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan panduan ini, penyusun banyak memberikan bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak yang ikut membantu, untuk itu penyusun banyak mengucapkan terima kasih.
Dalam penyusunan pedoman ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu
penyusun menerima kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga “Panduan Sistem
Manajemen Data di Rumah Sakit GarbaMed Kerobokan” dapat bermanfaat.
Penyusun
ii
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GARBAMED KEROBOKAN
TANGGAL : 16 Januari 2021
NOMOR : 067/SK/DIR/RSIAGF/V/2018
BAB I
DEFINISI
1
4. Peningkatan mutu adalah Pendekatan pendidikan (edukasi) berkelanjutan dan perbaikan
proses – proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak yang
berkepentingan lainnya;
5. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi, dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil;
6. Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan
menggunakan instrument, sedangkan Indikator merupakan variabel yang digunakan untuk
menilai suatu perubahan. Indikator yang ideal harus memiliki 5 (lima) kriteria, yaitu:
a. Sahih (Valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai;
b. Dapat dipercaya (Reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat yang
berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang;
c. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak;
d. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas, tidak bertumpang
tindih;
e. Berhubungan (Relevan), variabel yang dinilai relevan/berhubungan dengan peningkatan
mutu.
7. Indikator adalah suatu cara untuk mengukur mutu dari suatu kegiatan. Indikator merupakan
variabel yang digunakan untuk menilai suatu perubahan baik secara langsung maupun tidak
langsung;
8. Penanggungjawab Pengumpul Data adalah Pimpinan Rumah Sakit yang ditunjuk oleh
Direktur melalui Surat Keputusan Direktur yang bertanggung jawab terhadap proses
pengumpulan data, pencatatan, analisis data, dan pelaporannya;
9. Area Pengumpulan Data adalah Instalasi/Unit kerja yang menjadi tempat pengambilan
data/sumber data dari indikator mutu dan keselamatan pasien rumah sakit;
10. Numerator adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator mutu;
11. Denominator adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator mutu;
12. Formulir Pencatatan Harian adalah formulir yang digunakan oleh pengumpul data untuk
melakukan pencatatan data setiap hari atau sesuai dengan yang ditetapkan dalam profil
indikator;
13. Formulir Pencatatan dan Pelaporan Data Terintegrasi adalah formulir yang digunakan
untuk menyusun laporan bulanan oleh Penanggungjawab Pengumpul Data, yang berisikan data
indikator PMKP, SPM serta data mutu lainnya sesuai dengan kebutuhan rumah sakit;
14. PDSA adalah metode pengendalian kualitas pelayanan dengan mengacu pada siklus
pengendalian (control cycle) dengan memutar siklus “Plan-Do-Study-Action” (P-D-S-A)
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini disusun sebagai acuan bagi Rumah Sakit GarbaMed Kerobokan untuk
melaksanakan Sistem Manajemen Data di Rumah Sakit GarbaMed Kerobokan.
Adapun ruang lingkup sistem manajemen data program Tim Mutu dan Manajemen Risiko yang
terintegrasi di Rumah Sakit GarbaMed Kerobokan meliputi :
1. Pengumpulan Data;
2. Pelaporan;
3. Analisis;
4. Validasi, dan
5. Publikasi Indikator Mutu.
3
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pencatatan
1. Pencatatan data harian dilakukan oleh petugas pengumpul data yang merupakan staf pada
area pengumpulan data;
2. Data hasil pemantauan yang ditulis pada formulir yang telah ditentukan secara berkala
sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati;
3. Data hasil pencatatan tersebut selanjutnya dilakukan verifikasi kelengkapan dan tabulasi
data sehingga memudahkan untuk diolah menjadi informasi yang berguna;
4. Data hasil tabulasi kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan formula indikator mutu
masing – masing untuk menentukan hasil capaian;
5. Data hasil capaian target dicatat dalam Formulir Pencatatan dan Pelaporan Data Mutu dan
Keselamatan Pasien Terintegrasi;
6. Tim Mutu dan Manajemen Risiko meng-input data pada komputer sesuai klasifikasi data
(data SPM, data PMKP dan Data indikator unit khusus).
B. Pelaporan
1. Pelaporan data mutu dan keselamatan pasien dilakukan setiap bulan oleh Penanggungjawab
Pengumpul Data dengan menggunakan Formulir Pengumpulan Data Indikator Mutu dan
Keselamatan Pasien Terintegrasi;
2. Formulir laporan ditandatangani oleh Penanggungjawab Pengumpul Data, Koordinator
SPM, dan Tim Mutu dan Manajemen Risiko;
3. Laporan disetor kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko paling lambat tanggal 10 setiap
bulannya;
4. Bila data indikator belum mencapai target Penanggungjawab Pengumpul Data wajib
menyusun rencana perbaikan dengan menggunakan sistem PDSA dan dilaporkan saat rapat
triwulan PMKP;
5. Tim Mutu dan Manajemen Risiko menyusun laporan triwulan dan laporan tahunan
ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit dan Dewan Pengawas.
C. Analisis Data
Data yang dianalisis yaitu:
1. Data Indikator Kunci/Indikator Prioritas:
a. Indikator 11 area klinis;
b. Indikator International Library;
c. Indikator 9 area manajemen;
d. Indikator 6 sasaran keselamatan;
e. Indikator unit kerja
2. Data Hasil Evaluasi Protokol Klinis;
3. Data Surveilance PPI;
4. Insiden Keselamatan Pasien: Sentinel, KTD, KNC;
5. Data dari bab PKPO (KNC, KTD dan sentinel).
Analisa data melalui grafik sangat membantuk dalam memperlihatkan perubahan apakah
menuju perbaikan sesuai yang diharapkan.
4
Analisis data dapat menggunakan alat statistik:
1. Run Chart
2. Bar Chart
3. Control Chart
4. Histogram
5. Pareto Chart
Sasaran dari analisis data adalah agar dapat dilakukan perbandingan bagi rumah sakit melalui
empat cara yaitu:
1. Dengan diri sendiri dalam waktu tertentu, seperti dari bulan ke bulan atau dari tahun ke
tahun berikutnya;
2. Dengan rumah sakit lain yang sama seperti menggunakan data base referensi;
3. Dengan standar, seperti ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan profesional, atau
menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan;
4. Dengan praktek – praktek yang diakui di kepustakaan sebagai pedoman praktek yang lebih
baik atau paling baik.
Perbandingan ini membantu rumah sakit memahami sumber dan sifat perubahan yang tidak
dikehendaki serta membantu fokus pada upaya perbaikan.
D. Validasi Data
Validasi data adalah proses pengesahan survei atau penelitian yang dapat dijadikan acuan.
Tujuan validasi data adalah:
1. Memonitoring akurasi data yang dikumpulkan
2. Memverifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan reproducible
3. Verifikasi ekspetasi tentang volume data yang dikumpulkan.
Prinsip siapa yang melakukan validasi data adalah validator bukan pengumpul data atau tidak
terlibat dalam proses pengumpulan data (orang kedua).
Validasi data dilakukan ketika :
1. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang dimaksudkan untuk membantu
rumah sakit melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting
2. Bila terjadi suatu perubahan terhadap indikator :
a. Cara pengumpulan data diubah;
b. Proses pengambilan data;
c. PIC (Person In Charge)/Pengumpulan data diganti.
3. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien digantikan
dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas maupun elektronik
4. Numerator, denumerator, definisi operasional;
5. Subjek pengumpulan data diubah, seperti perubahan umur rata – rata pasien, komorbiditas,
perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek yang baru, atau teknologi baru dan
metodologi baru pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan.
Prosedur validasi data
1. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan data
sebelumnya;
2. Menggunakan sampel statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain. Sampel 100%
dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus, atau data lainnya sangat kecil jumlanya.
3. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang;
5
4. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan total
jumlah data elemen dikalikan 100. Tingkat akurasi 90% adalah patokan yang baik;
5. Jika elemen data yang ditemukan ternyata tidak sama dengan catatan alasannya (misalnya
data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan koreksi. Koleksi sampel baru setelah
semua tindakan koreksi dilakukan untuk memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi
yang diharapkan.
6
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Pencatatan data harian menggunakan formulir pengumpulan data harian sesuai dengan
indikator yang ditetapkan;
2. Laporan bulanan data mutu dan keselamatan pasien menggunakan formulir pencatatan dan
pelaporan data mutu dan keselamatan pasien terintegrasi sesuai dengan unit kerja/instalasi
masing.