1 .
An. Kumi, usia 2 tahun dibawa ke UGD oleh orangtuanya dalam keadaan kejang
kelonjotan sejak 10 menit lalu. Kejang terjadi seluruh tubuh dan mata mendelik
keatas. Lima jam yang lalu pasien sempat kejang satu kali di rumah selama lebih
dari 15 menit. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sempat batuk pilek dan belum
sembuh disertai demam tinggi sejak 5 hari SMRS. Riwayat imunisasi tidak
diketahui, riwayat penyakit pada saat ibu mengandung anak tersebut disangkal.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, nadi 100x/menit,
RR 28x/menit, suhu 39,5C. Pemeriksaan EEG didapatkan hasil normal. Apakah
diangnosis yang tepat pada kasus diatas…
a. Kejang demam kompleks
b. Kejang demam sederhana Berulang !
c. Epilepsi general tipe grandmal
d. Epilepsi parsial
e. Status epileptikus
Kejang Demam
Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Kompleks
Px Ketansix dirumah
Kejang umum
1x dalam 24 jam
} semua
Kejang fokal/parsial
>1x dalam 24 jam
Salah
Satu
61m dlkaslhapapun
Rs ( Masih kelonjotan)
DZP rectal
②
}
{
x
Max 2x
- -
KDS'
③ 2X dlhlmah
DZP rectal 2X
125 ( Masih Rejang)
DZP IV
④ H dinMah
DZP rectal IX
An. Anna usia 8 bulan diantar ke IGD karena mengalami muntah dan
diare sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengalami diare 10 kali dalam 1
sehari dengan volume 2-3 sendok teh, feses cair, berbuih, darah dan
lendir tidak ada. Karena keluhan tersebut pasien tidak sanggup makan
dan minum. Keadaan pasien apatis, nadi lemah, RR 36x/menit, T 36,9°C,
akral hangat. Ubun-ubun sangat cekung, turgor kulit kembali sangat
lambat serta bibir kering. Penatalaksanaan awal yang harus diberikan
adalah… Di
arekat Detiidrasi Berat
a. Pemberian antibiotic
a +
b. Pemberian oralit
✗ per oral 125 ml/kgBB selama 24 jam
c. Pemberian cairan isotonik IV 30 ml/kgBB selama 1 jam 70 CC Selama b-Jam
i
}
=
Etio :
Rotavirus
"""
[ " hari
E. coli
Akut < 7 hari 2 A gyp g-
Persisten 7-14 hari
Kronik > 14 hari
lanjutan
3 .
Feses 5am
a
IL
'
Px : Clint test
Th/ Susu Benedict test
tsterhidrolisatsempurna
sure soya stool acidity test
ASI Th
/ Sure bebaslaktosa
5454 soya
4.
An. Alicia, usia 5 tahun, dibawa ke IGD karena penurunan
kesadaran. Ibu pasien mengatakan muka dan kedua kaki anak sejak
2 bulan ini nampak bengkak. Pasien juga sulit makan, hampir tidak
pernah makan daging. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR
89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36C, konjungtiva merah pucat,
rambut kemerahan, tumbuh jarang, mudah dicabut, abdomen
membuncit dan ada kelainan kulit di ekstremitas inferior.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil GDS 43 mg/dl.
Diagnosis kasus diatas adalah… DIO % N
a. Marasmus b-
cc / KSBB.
b. Kwarsiorkor
c. Marasmus-kwarsiorkor
d. Sindroma nefrotik
e. Sindroma nefritik
Marasmus Kwashiorkor
Karbohidrat Protein
Transisi Iga gambang Edema, buncit
Baggy pants Rambut jagung, mudah dicabut
Th/ Stabilisasi
H1-2
Ggnhepar
-
Hlpertiroid
Kadar 89
UJI schilling
.
6.
Jaundice
Anemia Hemolitik entrosit / Anemia Aplastik Anemia Renalis
dipecah [ organomegali
anemia-CKDM
enakberlemak.pakepangsitpif akhgflucos-e.co
Samsun
Sop
Talang
Imun Non-Imun
Pabrikrusak
) erltropoietn
.
-
Phospat ""Mon
↓
Anemia G6PD
eby !
AIHA Dehydrogenase
etio :
lnkompatibllitas ABO /Rh Etio : radikal bebas
Produkgakada
PAN "T0PEN1A
→ infer.si
} CKD
/
4riCr↑
[
go , → pay.mg,
RPO : Primakuin, Gol. Sulfa, Cotrimoxazole, Dapson
tbu0neg_y Px : BMP =
hiposelulerlhipoplastic
set lemak↑↑
456 : 61h59
mengecil .
JaundÑ
Th/ Runk
steroid
Antonia ~
B@ AH
.
orctanomegaii
,
Bite EGPD Heinz
- -
y cell
Body
?⃝
7.
Tn. Angga, usia 32 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri seluruh
perutnya sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga mengalami muntah beberapa kali,
dan merasa kencingnya menjadi berawarna merah kehitaman. 1 minggu yang
lalu, pasien sempat mengalami diare akut disertai demam, dan diberikan
pengobatan oleh mantri setempat Cotrimoxazole 3x960 mg, serta Paracetamol
4x500 mg. Pada Pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik,
hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil Hb 7,8 g/dl,
peningkatan unconjugated bilirubin, laktat dehidrogenase, hitung retikulosit 10%,
serta ditemukan morfologi darah tepi dijumpai bite cell . Kemungkinan
penyebab keluhan pada pasien adalah?
a. Anemia pernisiosa
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia defisiensi Fe
d. AIHA
e. Anemia defisiensi G6PD
8.
An. Josh usia 15 tahun datang ke poliklinik anak dengan keluhan badan
lemas sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan sering pusing, perut
terasa kembung dan merasa perutnya makin membesar. Ibunya
mengatakan pasien sering mendapat transfusi sejak masih kecil, ayah
pasien juga mengalami hal yang sama. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/80 mmHg, nadi 86 x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 36,8
C, tampak fascies cooley konjugtiva anemis, hepatosplenomegali,.
Pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan Hb 7,3 g/dL. Hapusan
darah tepi ditemukan sel target. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
mencegah kelebihan zat besi pada pasien yang rutin melakukan
transfusi darah?
a. Kortikosteroid
b. Khelasi besi
c. Tranfusi PRC
d. Transplantasi sumsum tulang
e. Deferoxamine
Thalasemia
5t
Hb
-
→ eritrositcac.at Heme 6106in
=]
#
Thalasemia ↳ dipecau %
↳ Jaundice
a
Tikus
Target Cell
↳ organ mega,;
a-←
✗ a
:-.
Tear Drop
✗
, .
Transfusi berulang
< 2% 2-3% 95 -98% Thalassemia ✗ Minimal
Caslmptomatik)
② Thalasemla a minor
③ Thalassemia ✗ Mayor
④ Fetal hidrop?
?⃝