Disusun Oleh :
Yudhi Rhamanda
NIM : 21149011044
h. Traktus Digestivus
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea)
karena hormon estrogen yang meningkat.Tonus otot traktus
digestivus juga menurun.Pada bulan- bulan pertama kehamilan tidak
jarang dijumpai gejala muntah pada pagi hari yang dikenal sebagai
moorning sickness dan bila terlampau sering dan banyak
dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum. (Wiknjosastro, H.
2006)
i. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
oleh uterus yang membesar sehingga ibu lebih sering kencing dan
ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan, namun akan timbul
lagi pada akhir kehamilan karena bagian terendah janin mulai turun
memasuki Pintu Atas Panggul. (Wiknjosastro, H. 2006)
j. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh hormon Melanophore Stimulating
Hormone (MSH) yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan
hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Namun Pada kulit
perut dijumpai perubahan kulit menjadi kebiru-biruan yang disebut
striae livide.
(Wiknjosastro, H. 2006)
k. Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil Basal Metabolik Rate (BMR) meningkat
hingga 15-20 %.Kelenjar gondok juga tampak lebih jelas, hal ini
ditemukan pada kehamilan trimester akhir.Protein yang diperlukan
sebanyak 1 gr/kg BB perhari untuk perkembangan badan, alat
kandungan, mammae, dan untuk janin, serta disimpan pula untuk
laktasi nanti.Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk
pembentukan tulang terutama pada trimester ketiga.Dengan
demikian makanan ibu hamil harus mengandung kalsium, paling
tidak 1,5-2,5 gr perharinya sehingga dapat
- Hypertensi
- Molahidatidosa
- Diabetes mellitus
- Kehamilan ganda
- Hidrocepalus
- Obesitas
- Umur yang lebih dari 35 tahun
4. Klasifikasi
b. Preeklamsi Berat
1) TD 160/110 mmHg atau lebih
2) Proteinuria 5gr atau lebih perliter
5. Manifestasi Klinis
3) Diastolik>15 mmHg
4) Tekanan diastolic pada trimester ke II yang >85 mmHg patut di
curigai sebagai preeklamsi
d. Proteinuria
l
Peningkatan volume plasma darah
l
Vasodilatasi
l
lresistensi vasculer sistemik
/sistemik vasculer resisten
lalbumin serum (SVR)
Itekanan osmotik keloid laliran plasma ginjal
l l
Hemokonsentrasi Laju filtrasi
l glomerulus^
■fhematoksit maternal l
l Hepatoseluler GFR
Perfusi organ maternall endoteliosis
termasuk perfusi ke unit janin glumerulus
uretroplasma l
l
Vasospasme siklik lanjut
menurunkan perfusi organ
dengan menghancurkan sel-sel
darah merah
l
Kapasitas O2 maternall
l
Kontraksi j alan IUFD lahir
1
curah jantung
1
Hipertensi arterial
1
Ketidak efektifan perfusi
jaringan perifer
Edema
1
Intoleransi aktivitas
IUGR
Duka cita
l
Penanganan pre eklamsi
l
Berat
< 36 minggu > 36 minggu Ringan
l l l
Konservatif Konservatif
Membaik Aktif Membaik Memburuk
l Gagal (12-24 l l l
Tunggu Aterm jam) Akhiri Tunggu Akkhiri
l l kehamilan aterm pada > 37
Akhiri Akhiri l minggu
kehamilan kehamilan Partus
biasa
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Komplikasi
Tergantung derajat pre-eklampsianya, yang termasuk komplikasi
antara lain atonia uteri (uterus couvelaire), sindrom HELLP (Haemolysis
Elevated Liver Enzymes, Low Platelet Cown), ablasi retina, KID (Koagulasi
Intra Vaskular Diseminata), gagal ginjal, perdarahan otal, oedem paru, gagal
jantung, syok dan kematian.
Komplikasi pada janin berhubungan dengan akut kronisnya
prematuritas.
10. Penatalaksanaan
janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
1) Penanganan aktif.
Penderita harus segera dirawat, sebaiknya dirawat di ruang
khusus di daerah kamar bersalin.Tidak harus ruangan
gelap.Penderita ditangani aktif bila ada satu atau lebih kriteria ini.
- Ada tanda-tanda impending eklampsia
a. Data Biografi
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun
atau > 35 tahun, Jenis kelamin,
b. Riwayat Kesehatan
d. Riwayat KB
Perlu ditanyakan pada ibu apakah pernah / tidak megikuti KB
jika ibu pernah ikut KB maka yang ditanyakan adalah jenis
kontrasepsi, efek samping. Alasan pemberhentian kontrasepsi (bila
tidak memakai lagi) serta lamanya menggunakan kontrasepsi.
e. Pola aktivitas sehari-hari
1) Aktivitas
Gejala: Biasanya pada pre eklamsi terjadi kelemahan,
penambahan berat badan
4) Gejala :
a) Inspeksi : Biasanya Perut membuncit sesuai usia kehamilan
aterm, apakah
Tanda: Cemas.
8) Neurosensori
Gejala:Biasanya terjadi hipertensi
Tanda:Biasanya terjadi kejang atau koma
9) Nyeri / kenyamanan
Gejala: Biasanya nyeri epigastrium, nyeri kepala, sakit kepala,
ikterus, gangguan penglihatan.
Tanda: Biasanya klien gelisah,
10) Pernafasan
Gejala: Biasanya terjadi suara nafas antara vesikuler, Rhonki,
Whezing, sonor Tanda:Biasanya ada irama teratur atau tidak,
apakah ada bising atau tidak.
11) Keamanan
Gejala: Apakah adanya gangguan pengihatan, perdarahan
spontan.
12) Seksualitas
Gejala: Status Obstetrikus
f. Pemeriksaan Fisik
Palpasi :
- Tekanan darah : Biasanya pada preeklamsia terjadi
peningkatan TD, melebihi tingkat dasar setetah 20
minggu kehamilan,
- Nadi : Biasanyanadi meningkat atau menurun
g) Proteinuria
- Sistem persarafan, Biasanya hiperrefleksi, klonus pada
kaki
- Sistem Pencernaan
Palpasi : Abdomen adanya nyeri tekan daerah
epigastrium (kuadran II kiri atas), anoreksia, mual dan
muntah.
2. Pengelompokan Data
a) Data Subyektif
b) Data Obyektif
- Biasanya teraba panas
- Biasanya tampak wajah ibu meringis kesakitan
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang bisa didapat dari pengkajian diatas yaitu:
a) Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik
Kriteria hasil
- BB meningkat atau normal
- tidal ada tanda-tanda mal nutrisi
- kekuatan menggenggan
Intervensi Rasional
1. 2. Kaji adanya alergi makanan
3. Anjurkan pasien 1. Untuk mengetahui apakah pasien ada
untuk alergi makanan
meningkatkan intake Fe 2. intake fe dapat meningkatkan
4. Berikan substansi gula kekuatan tulang
5. Berikan makanan yang terpilih 3. substansi gula dapat meningkatkan
(sudah dikonsultasikan dengan energi pasien
ahli gizi 4. Untuk memenuhi status gizi pasien
6. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan 5. Catatan harian makanan dapat
harian
mengetahui asupan nutrisi pasien
Rasional
1. tingkat kecemasan ibu 1. Tingkat kecemasan ringan dan sedang
bisa ditoleransi dengan
pemberianpengertian Sedangkan yang
berat Diperlukan tindakan
medikamentosa
Kognitif.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x30
menit diharapkan pengetahuan bertambahan
Kriteria hasil : Mengungkapkan pemahaman tentang proses
penyakit, Klien
tidak cemas.
Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang tanda dan 1. Pemberian informasi dapat mencegah
gejala yang mengindentifikasi kondisi komplikasi
yang memburuk. 2. Kliaen dapat mempertahankan konsumsi
2. Berikan informasi tentang jaminan protein yang adekuat
protein adekuat dalam diit klien dengan 3. Informasi yang diperoleh akan
kemungkinan atau pre- eklamsia ringan. mempertahankan status kesehatan pasien.
3. Pertahankan agar klien dapat informasi
tentang kondisi kesehatan, hasil tes, dan
kesejahteraan janin.
DAFTAR PUSTAKA
Chapman, Vicky. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan &
Kelahiran.Jakarta :EGC
Manjoer, Arif, dkk. (2009). Kapita Selekta Edisi Ketiga Jilid Ketiga.Jakarta :
Media Aesculapius