AB
DENGAN DIAGNOSA BPH (BENIGH PROSTAT HYPERPLASIA)
DI RSUD CILACAP
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIKI ANDRI MAFTUKHIN
NIM : 108118046
1
PENGKAJIAN
1) Identitas Pasien
Nama : Tn AB
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : laki laki
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Status perkawinan` : kawin
Golongan darah :O
No. CM : 123.45
Tanggal masuk : 16 Agustus 2021
Tanggal pengkajian : 17 Agustus 2021
Diagnosa medis : BPH
Alamat : Cilacap
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan harus mengejan saat BAK, urin keluar menetes dan terasa sakit dan merasa
tidak puas saat BAK
2
2) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan masuk RS dan PQRST)
Pasien mengatakan tidak tuntas saat BAK dan terasa nyeri
P : Nyeri saat BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:5
T : Saat menahan kencing dan BAK
c. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda vital
TD (mmHg) 120/90
HR 85x/mnt
RR 22x/mnt
Suhu ( oC ) 36.5 C
3) Jantung
Tanggal
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
4) Paru-paru
Tanggal
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
4
5) Abdomen
Tanggal
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
6) Ekstremitas
Ektremitas atas
Kanan Kiri
Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri
- - - - - - - -
Ekstremitas bawah
Kanan Kiri
Kesemuta Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri
n
- - - - - - - -
Sistem Integumen
5
Pasien menyadari kalau dirinya terkena penyakit yang berhubungan dengan kelamin tetapi
pengetahuannya pasien tentang penyakit tersebut kurang, hal tersebut didukung dengan pernyataan
pasien bahwa pasien tidak mengetahui penyakitnya, dan selama menderita pasien tidak pernah
berobat atau dan perawatan untuk penyakitnya periksa secara rutin ke puskesmas.
Sebelum dirawat di RS pasien biasa makan 2-3 kali sehari dengan waktu menurut selera pasien.
Komposisi makanan yang dikonsumsinya : nasi, lauk, sayur.
Pasien habis satu piring makan (porsi sedang) pasien minum 5-6 gelas per hari, air
putih dan teh, tinggi badan 155 cm berat badan 50 kg, pasien dapat makan sendiri tanpa disuapi.
Selama di RS pasien makan 3 kali sehari dengan waktu yang teratur, pasien mengkonsumsi diet
lunak rendah garam 2000 kalori, 50 gr protein yang konsumsinya, bubur, lauk, sayur dan buah.
Pasien menghabiskan ½- 2/3 porsi dari makanan yang disajikan, pasien minum 4-5 gelas air putih
dan teh pasien makan dengan bantuan keluarganya (disuapi)
c. Pola eliminasi
Sebelum dirawat di RS, pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari pada malam hari
kadang-kadang pasien terbangun untuk BAK. Selama dirawat di RS pasien BAB belum sudah 5
hari untuk BAKnya pasien dipasang kateter (DC)
Sebelum dirawat di RS pasien tidak pernah melakukan olah raga, pasien tidak mengalami
keterbatasan dalam beraktivitas pasien biasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengisi
waktu yang senggang pasien nonton TV dan pergi mengikuti pengajian dan kadang-kadang
6
berkunjung kerumah saudaranya/tetangganya yang rumahnya tidak jauh dari rumah pasien.
Selama dirawat di RS pasien mengalami keterbatasan dalam beraktivitas, untuk kebutuhan sehari-
hari pasien dibantu perawat dan keluarga (makan, mandi, BAK-BAB, dll).
Sebelum masuk RS pasien dapat tidur tanpa gangguan. Pasien bisa tidur 7-8 jam sehari, pasien
tidak pernah tidur siang, selama dirawat di RS pasien mengatakan tidurnya terganggu, yaitu
lingkungan yang tidak tenang pasien tidur 5-6 jam sehari dan kadang-kadang siang dapat tidur
walaupun hanya sebentar.
Pasien mengalami gangguan sensori penglihatan yaitu pandangannya kabur, sedangkan sensori
pendengaran, pengidu, peraba, pengelap tidak mengalami gangguan (dalam batas normal), pasien
tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi.
Pasien tidak mengalami gangguan proses pikir, hal ini ditunjukkan dengan kemampuan pasien
dalam menjawab/merespon semua pertanyaan perawat dan keluarganya (jawaban pasien sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan) pasien mengatakan pengetahuannya kurang, hal ini ditunjukkan
dengan kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakitnya .
kontrol) pasien mengatakan yang paling berperan dalam keputusan dalam keluarga adalah anaknya
karena anaknya adalah sebagai kepala keluarga (kepala rumah tangga)
1. Gambaran diri
7
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai
pasien mengatakan biasa-biasa saja.
2. Identitas diri
Status klien dalam rumah sebagai kakek dari cucu-cucunya dan bertujuan hidup bahagia dengan anak
dan cucu-cucunya.
3. Peran
Pasien merasa sedih karena tidak dapat membantu pekerjaan rumah tangga seperti biasanya.
4. Ideal diri
Pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan organ tubuhnya dapat berfungsi lagi seperti dulu
dan dapat membantu pekerjaan rumah tangga, pasien berharap keluarganya dapat menerima
keadaannya (kondisinya) saat ini dan memberi dukungan mental agar pasien cepat sembuh, dan
pasien berharap setelah sembuh dapat membantu pekerjaan rumah tangga dan mengikuti pengajian
di lingkungannya.
5. Harga diri
Pasien merasa harga diri rendah, karena tidak dapat melakukan/ memenuhi kebutuhan sendiri tanpa
bantuan orang lain/keluarga.
Meskipun selama sakit peran pasien sebagai kakek/anggota keluarga tidak ada masalah karena
8
keluarganya dapat memahami kondisinya.
Pasien mempunyai 4 anak, 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Semua sudah berkeluarga dan
pasien tinggal bersama anak laki-lakinya yang terakhir dan pasien sudah manupause dan suaminya
sudah meninggal dunia.
Jika pasien punya masalah, pasien selalu membicarakan masalahnya dengan anak dan menantunya.
Karena anaknya orang yang paling dekat dengan pasien.
Pasien beragama Islam dan sebelum dirawat di RS, pasien menjalankan ibadahnya, tetapi selama
dirawat di RS pasien tidak menjalankannya, pasien yakin kalau penyakit yang dideritanya saat ini
adalah cobaan dari Allah SWT dan pasien yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh
9
Fungsi Orientasi Baik
Intelektual Tempat
Spontan, Baik
alamiah, masuk
Daya Pikir akal
Kesulitan Tidak ada
Berpikir
10
Halusinasi Tidak ada
Nyeri -
kepala
Pandangan -
kabur
Ket: (-); tidak ada, (+); ada
Tanggal/Jam
+
Sensasi taktil
Sensasi suhu +
dan nyeri
Vibrasi dan +
propriosepsi
+
Integrasi sensasi
11
Refleks
Refleks Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
12
Radius + +
Ulna + +
Sensibilitas
Tanggal/Jam
+
Sensasi taktil
Sensasi suhu +
dan nyeri
Vibrasi dan +
propriosepsi
+
Integrasi sensasi
Motorik
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan + +
Kekuatan + +
Tonus + +
Trofik + +
Refleks
Refleks Kanan Kiri
Patella + +
Achilles + +
Babinski + +
Chaddock +
+
Rossolimo + +
Clonus kaki + +
13
Lasseque + +
Kernieg + +
Sensibilitas
Tanggal/Jam
+
Sensasi taktil
Sensasi suhu +
dan nyeri
Vibrasi dan +
propriosepsi
14
+
Integrasi sensasi
3. Sistem imunitas :
Alergi: -
Antibiotic:-
WBC : -
Tabel cairan dalam 24 jam
Minum = IWL =
Total input = Total output =
15
LED : 20 mm/jam
Serum kreatinin : 0.9 mg/dL
Total Skor IPSS : 12
6. TERAPI MEDIS
Pengobatan
Cardura® : 1 mg 1xsehari
RL : 500cc (20 tpm)
16
7. TERAPI NUTRISI
Diit: Normal
ANALISA DATA
No Sign Problem Etiologi
1. Ds :Pasien mengatakan Nyeri Akut Agen Cedera Biologis
harus mengejan saat
BAK, urin keluar
menetes dan terasa sakit
dan merasa tidak puas
saat BAK
P : Nyeri saat BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:5
T : Saat menahan
kencing dan
BAK
Do : pasien terlihat
memegangi area bawah
perut, urine tidak tuntas
BAK
17
2. Ds : pasien mengatakan Hambatan Eliminasi Urine Obstruksi anatomik
susah untuk BAK, tidak
tuntas dan keluarnya
sedikit
Do : urine tidak tuntas,
terlihat mengejan saat
BAK, VU teraba keras
dan penuh
18
INTERVENSI
Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
cedera biologis selama 3 x 24 jam diharapkan masalah Aktivitas-aktivitas
nyeri akut pada pasien dapat teratasi - Lakukan pengkajian komperhensif
dengan indikator: yang meliputi lokasi
Kontrol Nyeri, hal 247 karakteristik,onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, atau
Indikator IR ER
berat nyeri dan faktor pencetus
Faktor 3 5 - Observasi adanya petunjuk
penyebab nonverbal mengenai
ketidaknyamanan terutama pada
Melaporka 3 5
mereka yang tidak dapat
n Tanda
berkomunikasi
Gejala
- Gunakan strategi komunikasi
nyeri
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan sampaikan
Keterangan : penerimaan pasien terhadap nyeri
1) Tidak pernah menunjukan - Ajarkan prinsip manajemen nyeri
2) Jarang menunjukan (relaksasi distraksi)
3) Kadang Kadang menunjukan - Gali pengetahuan dan kepercayaan
4) Sering Menunjukan pasien mengenai nyeri
5) Secara konsisten Menunjukan - Kolaborasi dengan pasien, orang
terdekat, dan tim kesehatan lain
untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan
penurunan nyeri
19
Indikator IR ER - Anjurkan pasien untuk minum 8
gelas sehari
Pola berkemih 3 5
- Aanjurkan pasien untuk
Jumlah urine 3 5 mengkosongkan kandung kemih
- Catat tanda gejala infeksi saluran
Mengkosongka 3 5
kemih
n kandung
- Pasang kateter
kemih
- Ajarkan keluarga untuk perawatan
kateter
Keterangan :
1) Tidak pernah menunjukan
2) Jarang menunjukan
3) Kadang Kadang menunjukan
4) Sering Menunjukan
Secara konsisten Menunjukan
20
remntang normal
3. Cukup menyimpang dari
remntang normal
4. Sedikit menyimpang dari
remntang normal
21
IMPLEMENTASI HARI KE 1
3. 17 agustus Gangguan pola tidur 1. Mengidentifikasi hambatan tidur S : pasien mengatakan susah tidur karena
2021 merasa BAK tidak tuntas dan merasa tertahan
O : pasien terlihat lemas, dan pucat
2. Mengkaji pola dan kualitas tidur S : pasien mengatakan tidur ketika sudah lupa
akan nyerinya, dan sering kebangun karena rasa
ingin BAK
O : pasien terlihat lemas
Indikator IR ER
Faktor 3 5
penyebab
Melaporka 3 5
n Tanda
Gejala
nyeri
P : Lanjutkan intervensi
2. 17 agustus Hambatan S : pasien mengatakan BAK susah keluar, keluar , pasien mengatakan sedikit geli dan nyeri
2021 eliminasi urine b.d saat di pasang kateter dan lega karena urine keluar, pasien mengatakan akan mengikuti anjuran
obstruksi anatomik perawat
O : pasien terlihat menahan BAK dan menahan nyeri dengan memegangi bagian bawah
perut, Terpasang kateter, urine langsung keluar sekitar 250cc di urine bag, warna kekuningan
pasien terlihat tenang dan lega, pasien terlihat antusias saat diajarkan oleh perawat
Pola berkemih 3 5
Jumlah urine 3 5
Mengkosongka 3 5
n kandung
P : Masalah keperawatan belum teratasi
kemih
3. 17 agustus Gangguan pola S : pasien mengatakan susah tidur karena merasa BAK tidak tuntas dan merasa tertahan,
2021 tidur pasien mengatakan senang dan nyaman tidur kalau bantalnya sedikit tinggi pasien mengatakan
tidur ketika sudah lupa akan nyerinya, dan sering kebangun karena rasa ingin BAK
O : pasien terlihat lemas, dan pucat , posisi bantal sedikit tinggi, pasien terlihat nyaman saat
bantalnya tinggi
A : Masalah keperawatan belum teratasi
Indikator IR ER
Pola tidur 3 5
Kualitas tidur 3 5
Jam tidur 3 5
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI HARI KE 2
O : Pasien terlihat lebih tenang, pasien terlihat masih sesekali menunjukan perilaku menahan
nyeri walaupun sudah terpasang DC
Indikator IR ER
Faktor penyebab 4 5
Melaporkan Tanda 4 5
Gejala nyeri
P : pertahankan intervensi
2. 18 agustus Hambatan S : pasien mengatakan BAK sedikit lebih lega setelah adanya kateter, nyeri masih terkadang
2021 eliminasi urine b.d terasa, pasien mengatakan mengikuti anjuran perawat, dan sudah minum 5 gelas
obstruksi anatomik
O : pasien terlihat sesekali menujukan respon nyeri, kateter terpasang, urine warna kuning,
terlihat 350cc di urine bag, pasien terlihat menyiapkan minum disamping tempat tidur
Pola berkemih 4 5
Jumlah urine 4 5
Mengkosongka 4 5
n kandung
P : pertahankan intervensi
kemih
3. 18 agustus Gangguan pola S : pasien mengatakan sudah bisa tidur setelah dipasang kateter walaupun masih terkadang
2021 tidur nyeri, pasien mengatakan tidur bisa sampai 6 jam ketika malam hari, pasien mengatakan
nyaman dengan posisi tempat tidur dan lingkungannya
O : pasien terlihat segar dan lebih semangat, posisi bantal sedikit tinggi, pasien terlihat nyaman
Pola tidur 4 5
Kualitas tidur 4 5
Jam tidur 4 5
P : pertahankan intervensi