Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

AB
DENGAN DIAGNOSA BPH (BENIGH PROSTAT HYPERPLASIA)
DI RSUD CILACAP

DISUSUN OLEH :
NAMA : RIKI ANDRI MAFTUKHIN
NIM : 108118046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
PENGKAJIAN
1) Identitas Pasien
Nama : Tn AB
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : laki laki
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Status perkawinan` : kawin
Golongan darah :O
No. CM : 123.45
Tanggal masuk : 16 Agustus 2021
Tanggal pengkajian : 17 Agustus 2021
Diagnosa medis : BPH
Alamat : Cilacap

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama :
Ny.S
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Hubungan dg Klien : Istri
Alamat : Cilacap

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan harus mengejan saat BAK, urin keluar menetes dan terasa sakit dan merasa
tidak puas saat BAK
2
2) Riwayat Penyakit Sekarang (Alasan masuk RS dan PQRST)
Pasien mengatakan tidak tuntas saat BAK dan terasa nyeri
P : Nyeri saat BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:5
T : Saat menahan kencing dan BAK

3) Riwayat penyakit dahulu


Tidak ada
4) Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada

c. Pemeriksaan Fisik

1) Tanda-tanda vital

Tanggal / jam Tanggal

TD (mmHg) 120/90

HR 85x/mnt

RR 22x/mnt

Suhu ( oC ) 36.5 C

2) Kepala dan leher

Yang Dikaji Keterangan


Oval
Bentuk
Rambut
Beruban, pendek sedikit ikal
Mata
Telinga
Konjungtiva baik, simetris
Hidung
3
Simetris, sedikit lembab, selumen ada sedikit
Mulut
Sedikit pesek, lubang 2 simetris, lembab, bulu hidung
Leher
warna putih
Mukosa sedikit kering, gigi kuning kurang bersih,

Tidak ada lesi, kulit sedikit kendur dan lembab


Ket: (-); tidak ada, (+); ada

3) Jantung

Tanggal

Inspeksi Tidak ada lesi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi
4) Paru-paru

Tanggal
Inspeksi
Palpasi
Perkusi

Auskultasi

4
5) Abdomen

Tanggal

Inspeksi

Auskultasi

Palpasi

Perkusi
6) Ekstremitas
Ektremitas atas

Kanan Kiri
Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri
- - - - - - - -

Ket: (-); tidak ada, (+); ada

Ekstremitas bawah

Kanan Kiri
Kesemuta Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri
n
- - - - - - - -

Ket: (-); tidak ada, (+); ada

Sistem Integumen

Warna kulit Turgor Mukosa bibir Capilar refill Kelainan


Coklat sawo baik Sedikit kering <2 detik -
matang

d. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON

a. Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan

5
Pasien menyadari kalau dirinya terkena penyakit yang berhubungan dengan kelamin tetapi
pengetahuannya pasien tentang penyakit tersebut kurang, hal tersebut didukung dengan pernyataan
pasien bahwa pasien tidak mengetahui penyakitnya, dan selama menderita pasien tidak pernah
berobat atau dan perawatan untuk penyakitnya periksa secara rutin ke puskesmas.

b. Pola metabolik dan nutrisi

Sebelum dirawat di RS pasien biasa makan 2-3 kali sehari dengan waktu menurut selera pasien.
Komposisi makanan yang dikonsumsinya : nasi, lauk, sayur.

Pasien habis satu piring makan (porsi sedang) pasien minum 5-6 gelas per hari, air

putih dan teh, tinggi badan 155 cm berat badan 50 kg, pasien dapat makan sendiri tanpa disuapi.

Selama di RS pasien makan 3 kali sehari dengan waktu yang teratur, pasien mengkonsumsi diet
lunak rendah garam 2000 kalori, 50 gr protein yang konsumsinya, bubur, lauk, sayur dan buah.
Pasien menghabiskan ½- 2/3 porsi dari makanan yang disajikan, pasien minum 4-5 gelas air putih
dan teh pasien makan dengan bantuan keluarganya (disuapi)

c. Pola eliminasi

Sebelum dirawat di RS, pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari pada malam hari
kadang-kadang pasien terbangun untuk BAK. Selama dirawat di RS pasien BAB belum sudah 5
hari untuk BAKnya pasien dipasang kateter (DC)

d. Pola aktivitas dan olah raga

Sebelum dirawat di RS pasien tidak pernah melakukan olah raga, pasien tidak mengalami
keterbatasan dalam beraktivitas pasien biasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengisi
waktu yang senggang pasien nonton TV dan pergi mengikuti pengajian dan kadang-kadang

6
berkunjung kerumah saudaranya/tetangganya yang rumahnya tidak jauh dari rumah pasien.

Selama dirawat di RS pasien mengalami keterbatasan dalam beraktivitas, untuk kebutuhan sehari-
hari pasien dibantu perawat dan keluarga (makan, mandi, BAK-BAB, dll).

e. Pola tidur dan istirahat

Sebelum masuk RS pasien dapat tidur tanpa gangguan. Pasien bisa tidur 7-8 jam sehari, pasien
tidak pernah tidur siang, selama dirawat di RS pasien mengatakan tidurnya terganggu, yaitu
lingkungan yang tidak tenang pasien tidur 5-6 jam sehari dan kadang-kadang siang dapat tidur
walaupun hanya sebentar.

f. Pola persepsi dan kognitif

Pasien mengalami gangguan sensori penglihatan yaitu pandangannya kabur, sedangkan sensori
pendengaran, pengidu, peraba, pengelap tidak mengalami gangguan (dalam batas normal), pasien
tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi.

Pasien tidak mengalami gangguan proses pikir, hal ini ditunjukkan dengan kemampuan pasien
dalam menjawab/merespon semua pertanyaan perawat dan keluarganya (jawaban pasien sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan) pasien mengatakan pengetahuannya kurang, hal ini ditunjukkan
dengan kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakitnya .

kontrol) pasien mengatakan yang paling berperan dalam keputusan dalam keluarga adalah anaknya
karena anaknya adalah sebagai kepala keluarga (kepala rumah tangga)

g . Pola konsep diri

1. Gambaran diri

7
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai
pasien mengatakan biasa-biasa saja.

2. Identitas diri

Status klien dalam rumah sebagai kakek dari cucu-cucunya dan bertujuan hidup bahagia dengan anak
dan cucu-cucunya.

3. Peran

Pasien merasa sedih karena tidak dapat membantu pekerjaan rumah tangga seperti biasanya.

4. Ideal diri

Pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan organ tubuhnya dapat berfungsi lagi seperti dulu
dan dapat membantu pekerjaan rumah tangga, pasien berharap keluarganya dapat menerima
keadaannya (kondisinya) saat ini dan memberi dukungan mental agar pasien cepat sembuh, dan
pasien berharap setelah sembuh dapat membantu pekerjaan rumah tangga dan mengikuti pengajian
di lingkungannya.

5. Harga diri

Pasien merasa harga diri rendah, karena tidak dapat melakukan/ memenuhi kebutuhan sendiri tanpa
bantuan orang lain/keluarga.

h . Pola hubungan peran

Meskipun selama sakit peran pasien sebagai kakek/anggota keluarga tidak ada masalah karena
8
keluarganya dapat memahami kondisinya.

i. Pola reproduksi dan seksualitas

Pasien mempunyai 4 anak, 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Semua sudah berkeluarga dan
pasien tinggal bersama anak laki-lakinya yang terakhir dan pasien sudah manupause dan suaminya
sudah meninggal dunia.

j. Pola koping dan toleransi stres

Jika pasien punya masalah, pasien selalu membicarakan masalahnya dengan anak dan menantunya.
Karena anaknya orang yang paling dekat dengan pasien.

Selama dirawat di RS pasien membutuhkan dukungan dari keluarganya, pasien menunjukkan


keadaan emosi yang stabil dan pasien tidak bicara bila tidak ditanya.

k. Pola nilai dan kepercayaan

Pasien beragama Islam dan sebelum dirawat di RS, pasien menjalankan ibadahnya, tetapi selama
dirawat di RS pasien tidak menjalankannya, pasien yakin kalau penyakit yang dideritanya saat ini
adalah cobaan dari Allah SWT dan pasien yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh

2. PENGKAJIAN SISTEM PERSYARAFAN


Fungsi Serebral
Tanggal/Jam
Tingkat Composmentis
Kesadaran
GCS
Status E 4
Mental V 3
M 3
Gaya Bicara Baik

Orientasi Waktu Baik

Orientasi Orang Baik

9
Fungsi Orientasi Baik
Intelektual Tempat
Spontan, Baik
alamiah, masuk
Daya Pikir akal
Kesulitan Tidak ada
Berpikir

10
Halusinasi Tidak ada

Alamiah dan Tidak


Datar
Pemarah Tidak
Status
Cemas Sedikit
Emosional
Apatis tidak

Nyeri -
kepala
Pandangan -
kabur
Ket: (-); tidak ada, (+); ada

7) Badan dan anggota gerak

Tanggal/Jam
+
Sensasi taktil

Sensasi suhu +

dan nyeri

Vibrasi dan +

propriosepsi
+
Integrasi sensasi

Anggota gerak atas


Motorik
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan + +
Kekuatan + +
Tonus + +
Trofik + +

11
Refleks
Refleks Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +

12
Radius + +
Ulna + +

Sensibilitas

Tanggal/Jam
+
Sensasi taktil

Sensasi suhu +

dan nyeri

Vibrasi dan +

propriosepsi
+
Integrasi sensasi

Anggota gerak bawah

Motorik
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan + +
Kekuatan + +
Tonus + +
Trofik + +

Refleks
Refleks Kanan Kiri
Patella + +
Achilles + +
Babinski + +
Chaddock +
+
Rossolimo + +
Clonus kaki + +
13
Lasseque + +
Kernieg + +

Sensibilitas

Tanggal/Jam
+
Sensasi taktil

Sensasi suhu +

dan nyeri

Vibrasi dan +

propriosepsi

14
+
Integrasi sensasi

3. Sistem imunitas :
Alergi: -

Antibiotic:-

WBC : -
Tabel cairan dalam 24 jam

Tanggal Intake Output Balance


cairan
Infus = 1500cc Urine = 1000cc

Minum = 1000cc IWL = 200c


Total input = 2500cc Total output = 1200cc
Infus = 1500cc Urine = 1100cc

Minum = 1200cc IWL = 250cc


Total input =2700cc Total output = 1350cc
Infus = Urine =

Minum = IWL =
Total input = Total output =

4. Status Ekonomi Kesehatan


Pasien mengatakan menggunakan BPJS

5. Hasil Pemeriksaan Penunjang Diagnostik


a. Laboratorium ke : 1 tanggal : 17 agustus 2021
Hb : 10 mg/dL
Leukosit : 10.000/mm3
SGOT : 42 U/L
SGPT : 32 U/L
Bilirubin total : 1.0 mg/dL

15
LED : 20 mm/jam
Serum kreatinin : 0.9 mg/dL
Total Skor IPSS : 12

b. Hasil foto rontsen tanggal : -


c. Pemeriksaan colok dubur : Prostat terkesan membesar, bagian atas prostat teraba, tidak ada
nodul, konsistensi prostat kenyal

6. TERAPI MEDIS

Pengobatan
Cardura® : 1 mg 1xsehari
RL : 500cc (20 tpm)

16
7. TERAPI NUTRISI
Diit: Normal

ANALISA DATA
No Sign Problem Etiologi
1. Ds :Pasien mengatakan Nyeri Akut Agen Cedera Biologis
harus mengejan saat
BAK, urin keluar
menetes dan terasa sakit
dan merasa tidak puas
saat BAK
P : Nyeri saat BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:5
T : Saat menahan
kencing dan
BAK

Do : pasien terlihat
memegangi area bawah
perut, urine tidak tuntas
BAK

17
2. Ds : pasien mengatakan Hambatan Eliminasi Urine Obstruksi anatomik
susah untuk BAK, tidak
tuntas dan keluarnya
sedikit
Do : urine tidak tuntas,
terlihat mengejan saat
BAK, VU teraba keras
dan penuh

3. Ds : pasien mengatakan Gangguan pola tidur Penyakit


susah untuk tidur karena
terganggu dengan urine
yang tidak keluar
Do : pasien terlihat pucat
gelisah dan lemas karena
kurang tidur

18
INTERVENSI
Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
cedera biologis selama 3 x 24 jam diharapkan masalah Aktivitas-aktivitas
nyeri akut pada pasien dapat teratasi - Lakukan pengkajian komperhensif
dengan indikator: yang meliputi lokasi
Kontrol Nyeri, hal 247 karakteristik,onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, atau
Indikator IR ER
berat nyeri dan faktor pencetus
Faktor 3 5 - Observasi adanya petunjuk
penyebab nonverbal mengenai
ketidaknyamanan terutama pada
Melaporka 3 5
mereka yang tidak dapat
n Tanda
berkomunikasi
Gejala
- Gunakan strategi komunikasi
nyeri
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan sampaikan
Keterangan : penerimaan pasien terhadap nyeri
1) Tidak pernah menunjukan - Ajarkan prinsip manajemen nyeri
2) Jarang menunjukan (relaksasi distraksi)
3) Kadang Kadang menunjukan - Gali pengetahuan dan kepercayaan
4) Sering Menunjukan pasien mengenai nyeri
5) Secara konsisten Menunjukan - Kolaborasi dengan pasien, orang
terdekat, dan tim kesehatan lain
untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan
penurunan nyeri

Hambatan eliminasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen eliminasi perkemihan


urine b.d obstruksi selama 3 x 24 jam diharapkan masalah
- Monitor eliminasi urine
anatomik nyeri akut pada pasien dapat teratasi
( frekuensi, jumlah, warna)
dengan indikator:
- Pantau tanda gejala retensi urine
Kontensia urine
- Catat eliminasi urine

19
Indikator IR ER - Anjurkan pasien untuk minum 8
gelas sehari
Pola berkemih 3 5
- Aanjurkan pasien untuk
Jumlah urine 3 5 mengkosongkan kandung kemih
- Catat tanda gejala infeksi saluran
Mengkosongka 3 5
kemih
n kandung
- Pasang kateter
kemih
- Ajarkan keluarga untuk perawatan
kateter
Keterangan :
1) Tidak pernah menunjukan
2) Jarang menunjukan
3) Kadang Kadang menunjukan
4) Sering Menunjukan
Secara konsisten Menunjukan

Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan tidur


selama 3 x 24 jam diharapkan masalah
- Identifikasi hambatan pasien untuk
nutrisi pada pasien dapat teratasi dengan
memulai tidur
indikator:
- Jelaskan pentingnya tidur
Tidur
- Monitor pola dan frekuensi tidur
Indikator IR ER pasien
- Sesuaikan lingkungan pasien
Pola tidur 3 5
- Dorong dan motivasi pasien untik
Kualitas tidur 3 5 memulai tidur
- Monitor makanan sebelum tidur
Jam tidur 3 5
- Monitor aktivitas pasien
- Dokumentasi hasil pengkajian
Keterangan :
1. Sangat menyimpang dari
remntang normal
2. Berat menyimpang dari

20
remntang normal
3. Cukup menyimpang dari
remntang normal
4. Sedikit menyimpang dari
remntang normal

5. tidak menyimpang dari rentang


normal

21
IMPLEMENTASI HARI KE 1

No Tgl & Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon Paraf


Jam Keperawatan
1. 17 agustus Nyeri Akut b.d 1. Mengaji nyeri ( frekuensi, kualitas, dan S : Pasien mengatakan harus mengejan saat
2021 Agen cedera biologis penyebab ) BAK, urin keluar menetes dan terasa sakit
dan merasa tidak puas saat BAK
O : Pasien terlihat menahan nyeri dan
memegangi bagian bawah perut
P : Nyeri saat BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:5
T : Saat menahan kencing dan BAK

S : pasien mengatakan kalau nyeri datang


ketika BAK dan Menahan BAK
O : Do : TD : 110/70 mmHg
2. Menggali faktor penyebab nyeri Nadi : 85x/menit
Respirasi : 22x/menit
2. 17 agustus Hambatan eliminasi 1. Memonitor pola eliminasi urine S : pasien mengatakan BAK susah keluar,
2021 urine b.d obstruksi keluar
anatomik sedikit dan merasa tidak tuntas disertai nyeri
O : pasien terlihat menahan BAK dan menahan
nyeri dengan memegangi bagian bawah perut
2. Memasang Dower kateter
S : pasien mengatakan sedikit geli dan nyeri saat
di pasang kateter dan lega karena urine keluar
O : Terpasang kateter, urine langsung keluar
sekitar 250cc di urine bag, warna kekuningan
pasien terlihat tenang dan lega
3. Anjurkan minum 8 gelas per hari
S : pasien mengatakan akan mengikuti anjuran
perawat
O : pasien terlihat antusias

3. 17 agustus Gangguan pola tidur 1. Mengidentifikasi hambatan tidur S : pasien mengatakan susah tidur karena
2021 merasa BAK tidak tuntas dan merasa tertahan
O : pasien terlihat lemas, dan pucat

2. Mengkaji pola dan kualitas tidur S : pasien mengatakan tidur ketika sudah lupa
akan nyerinya, dan sering kebangun karena rasa
ingin BAK
O : pasien terlihat lemas

3. Menyiapkan lingkungan yang nyaman S : pasien mengatakan senang dan nyaman


tidur kalau bantalnya sedikit tinggi
O : posisi bantal sedikit tinggi, pasien terlihat
nyaman
EVALUASI HARI KE 1

No Tgl, Jam Dx. Evaluasi (SOAP) Paraf


Keperawatan
1. 17 agustus Nyeri Akut b.d S : Pasien mengatakan harus mengejan saat BAK, urin keluar menetes dan terasa sakit dan
2021 Agen cedera merasa tidak puas saat BAK, pasien mengatakan kalau nyeri datang ketika BAK dan Menahan
biologis BAK

O : Pasien terlihat menahan nyeri dan memegangi bagian bawah perut


P : Nyeri saat BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:5
T : Saat menahan kencing dan BAK
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 85x/menit
Respirasi : 22x/menit
A : Masalah keperawatan belum teratasi

Indikator IR ER

Faktor 3 5
penyebab

Melaporka 3 5
n Tanda
Gejala
nyeri

P : Lanjutkan intervensi
2. 17 agustus Hambatan S : pasien mengatakan BAK susah keluar, keluar , pasien mengatakan sedikit geli dan nyeri
2021 eliminasi urine b.d saat di pasang kateter dan lega karena urine keluar, pasien mengatakan akan mengikuti anjuran
obstruksi anatomik perawat

O : pasien terlihat menahan BAK dan menahan nyeri dengan memegangi bagian bawah
perut, Terpasang kateter, urine langsung keluar sekitar 250cc di urine bag, warna kekuningan
pasien terlihat tenang dan lega, pasien terlihat antusias saat diajarkan oleh perawat

A : Masalah keperawatan belum teratasi


Indikator IR ER

Pola berkemih 3 5

Jumlah urine 3 5

Mengkosongka 3 5
n kandung
P : Masalah keperawatan belum teratasi
kemih
3. 17 agustus Gangguan pola S : pasien mengatakan susah tidur karena merasa BAK tidak tuntas dan merasa tertahan,
2021 tidur pasien mengatakan senang dan nyaman tidur kalau bantalnya sedikit tinggi pasien mengatakan
tidur ketika sudah lupa akan nyerinya, dan sering kebangun karena rasa ingin BAK

O : pasien terlihat lemas, dan pucat , posisi bantal sedikit tinggi, pasien terlihat nyaman saat
bantalnya tinggi
A : Masalah keperawatan belum teratasi
Indikator IR ER

Pola tidur 3 5

Kualitas tidur 3 5

Jam tidur 3 5
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI HARI KE 2

No Tgl & Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon Paraf


Keperawatan
1. 18 agustus Nyeri Akut b.d 1. Mengaji nyeri ( frekuensi, kualitas, dan S : pasien mengatakan nyeri berkurang setelah
2021 Agen cedera biologis penyebab ) di pasang kateter
O : Pasien terlihat lebih tenang
P : Nyeri saat BAK dan ingin BAK
Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:4
T : Saat menahan kencing dan BAK

2. Menggali faktor penyebab nyeri S : pasien mengatakan kalau nyeri datang


ketika ingin BAK
O : Do : TD : 115/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit

3. Kolaborasikan dengan dokter terkait S : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri


prosedur bedah walaupun sudah berkurang dan bersedia
mengikuti pengobatan anjuran perawat dan
dokter
O : pasien terlihat masih sesekali menunjukan
perilaku menahan nyeri walaupun sudah
terpasang DC
2. 18 agustus Hambatan eliminasi 1. Memonitor pola eliminasi urine S : pasien mengatakan BAK sedikit lebih lega
2021 urine b.d obstruksi setelah adanya kateter, nyeri masih terkadang
anatomik terasa

O : pasien terlihat sesekali menujukan respon


nyeri, kateter terpasang, urine warna kuning,
terlihat 350cc di urine bag

2. Mengevaluasi Anjuran minum 8 gelas


per hari S : pasien mengatakan mengikuti anjuran
perawat, dan sudah minum 5 gelas
O : pasien terlihat menyiapkan minum
disamping tempat tidur
3. 18 agustus Gangguan pola tidur 1. Memonitor hambatan tidur S : pasien mengatakan sudah bisa tidur setelah
2021 dipasang kateter walaupun masih terkadang
nyeri
O : pasien terlihat segar
2. Memonitor pola dan kualitas tidur
S : pasien mengatakan tidur bisa sampai 6 jam
ketika malam hari
O : pasien terlihat lebih semangat

3. Mengevaluasi lingkungan yang nyaman S : pasien mengatakan nyaman dengan posisi


tempat tidur dan lingkungannya
O : posisi bantal sedikit tinggi, pasien terlihat
nyaman
EVALUASI HARI KE 2

No Tgl, Jam Dx. Evaluasi (SOAP) Paraf


Keperawatan
1. 18 agustus Nyeri Akut b.d S : pasien mengatakan nyeri berkurang setelah di pasang kateter, pasien mengatakan kalau
2021 Agen cedera nyeri datang ketika ingin BAK, Pasien mengatakan masih merasakan nyeri walaupun sudah
biologis berkurang dan bersedia mengikuti pengobatan anjuran perawat dan dokter

O : Pasien terlihat lebih tenang, pasien terlihat masih sesekali menunjukan perilaku menahan
nyeri walaupun sudah terpasang DC

P : Nyeri saat BAK dan ingin BAK


Q : Seperti teriris iris
R : Bagian bawah perut
S:4
T : Saat menahan kencing dan BAK
TD : 115/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian

Indikator IR ER
Faktor penyebab 4 5

Melaporkan Tanda 4 5
Gejala nyeri

P : pertahankan intervensi
2. 18 agustus Hambatan S : pasien mengatakan BAK sedikit lebih lega setelah adanya kateter, nyeri masih terkadang
2021 eliminasi urine b.d terasa, pasien mengatakan mengikuti anjuran perawat, dan sudah minum 5 gelas
obstruksi anatomik

O : pasien terlihat sesekali menujukan respon nyeri, kateter terpasang, urine warna kuning,
terlihat 350cc di urine bag, pasien terlihat menyiapkan minum disamping tempat tidur

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian


Indikator IR ER

Pola berkemih 4 5

Jumlah urine 4 5

Mengkosongka 4 5
n kandung
P : pertahankan intervensi
kemih
3. 18 agustus Gangguan pola S : pasien mengatakan sudah bisa tidur setelah dipasang kateter walaupun masih terkadang
2021 tidur nyeri, pasien mengatakan tidur bisa sampai 6 jam ketika malam hari, pasien mengatakan
nyaman dengan posisi tempat tidur dan lingkungannya

O : pasien terlihat segar dan lebih semangat, posisi bantal sedikit tinggi, pasien terlihat nyaman

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian


Indikator IR ER

Pola tidur 4 5

Kualitas tidur 4 5

Jam tidur 4 5
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai