Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

JUJUR DAN MENEPATI JANJI

NAMA KELOMPOK 4
1.Thalita Urban Syaikha
2.Yunita Resqia
3.Nur Aisyah Maharani
4.Muh.Fauzi Adam
5.Nabil Afghany Syarif
6.Muh.Faizan Ifra Surim
7. Mario Ahmad Dwi Putra
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabaratuh.


Puji syukur kami panjatkan kekhadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat dan karunia-NYA
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah‘ MEYAKINI HARI AKHIR, MENGAKHIRI KEBIASAAN BURUK ‘ .

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada guru
mata pelajaran ‘ PENDIDIKAN AGAMA ISLAM’ yang memberikan tugas makalah ini
kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman,dan pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran dapat kami membangun kami lebih baik kedepannya. Kami harapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi kita semua.

Makassar, 1 september
Tertanda,
Daftar Isi

DAFTAR ISI......................................................................................................3
PEMERSALAHAN.............................................................................................4
LATAR BELAKANG.........................................................................................5
BAB 1…..............................................................................................................6-9
MEMAHAMI SIFAT JUJUR
ISTILAH JUJUR
CONTOH PENERAPATAN SIFAT JUJUR
BAB 2….............................................................................................................10-13
.MEMAHAMI PERILAKU MENEPATI JANJI
CONTOH PENERAPAN PERILAKU MENETAPI JANJI
BAB 3.................................................................................................................14
KEUTAMAAN SIFAT JUJUR DAN MENETAPI JANJI
PENUTUP............................................................................................................15
KESIMPULAN & SARAN
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1
PEMERSALAHAN

1. APA ITU JUJUR?


2. APA KEUTAMAAN ORANG JUJUR DAN MENEPATI JANJI?
3. APA PENTINGNYA KEJUJURAN?

4.BAGAIMANA AGAR KITA BISA MENERAPKAN SIFAT JUJUR DAN


MENEPATI JANJI?

5. APA CONTOH PENERAPAN SIFAT JUJUR DAN MENEPATI JANJI?


1.Latar Belakang

Janji sering digunakan oleh orang yang mengadakan transaksi perdagangan,oleh


politikus yang tengah berkampanye, oleh orang yang memiliki hutang tetapisampai
waktunya dia belum bisa memenuhinya, bahkan janji dilakukan pula oleh ibu-ibu
kepada anak-anaknya di saat mau pergi ke pasar tanpa mengajak mereka
denganmaksud agar si anak rela untuk tidak ikut ke pasar. Mereka begitu
menganggap enteng untuk mengucapkan janji.

Ujung-ujungnya, ada di antara mereka yang konsisten dengan janjinya,sehingga


dia berupaya untuk memenuhi janjinya itu.
Namun ada dan banyak pula diantara mereka yang ingkar janji, sehingga
membuat kecewa berat bagi orang yangmendapat janji tadi.

Padahal Rasulullah Saw dengan tegas mengatakan bahwa janji itu adalah hutang
dan Allah SWT sendiri telah mengingatkan
melalui Al Quran surat Al Isra’ 34, bahwa janji itu harus ditepati, karena
janji itu akan dimintai pertanggung jawabannya.

Di dalam makalah ini, sedikit kami jelaskan tentang tuntutan menepati


janji.Kami berharap dengan adanya makalah ini, semoga dapat membantu
menghadapi berbagai persoalan yang berkaitan dengan masalah ini. Dan Jujur adalah
sifat terpujiyang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan
dunia akanhancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebongan, khianat serta
perbuatancurang. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di
sisi manusia,kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan
tentang “orang jujurakan hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-
Nya dengan kejujuran.Ini merupakan bukti kesktian jujur.Keujuran dapat membuat
hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata jujur, tidakakan ada ketakutan yang
mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnyasesuatu yang tidak
dikatakan.Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari
masihkurang seperti perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak anak dibangku
sekolah
BAB I MEMAHAMI SIFAT

 JUJUR

Jujur adalah berkata benar dan sesuai dengan


kenyataan seseorang disebut jujur apabila berkata sesuai dengan kenyataan.
Jujur merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang mukmin.
Lawan dari sifat jujur adalah berkata dusta. Bahkan, dalam sebuah hadis,
dikatakan bahwa salah satu tanda orang munafik adalah berkata dusta. Perhatikan
terjemahan hadis berikut ini :

Dari Abu Hurairah r.a: “Sesungguhnya rasulullah saw. Telah bersabda tanda -
tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berkata, dia berdusta, apabila
berjanji, dia ingkari, dan apabila di beri kepercayaan, dia menghianatinya”.

Mari kita jauhi sifat dusta dan membiasakan sifat jujur. Seorang muslim
muslimah sudah seharusnya menghiasi dirinya dengan sifat jujur. Seseorang yang
bersifat jujur akan mudah mendapat kepercayaan orang lain. Hal ini dikarenakan
mereka akan merasa aman ketika memberi kepercayaan kepada orang jujur.
Bukankah kepercayaan itu mahal harganya ?. Kita tidak bisa memaksa orang lain
untuk mempercayai kita, karena kepercayaan terlahir dari kejujuran yang kita
tunjukan. Jika kita memang jujur, orang lain akan percaya kepada kita. Kepercayaan
juga tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan akan tumbuh dengan sendirinya jika
ada kejujuran. Jika seseorang dipercaya oleh orang lain, akan mempermudah jalan
mencari rejeki. Misalnya, seorang pimpinan perusahaan yang jujur akan dipercaya
oleh karyawan dan mitra bisnis. Tentu hal ini akan menyebabkan perusahaan akan
makin maju dan berkembang karena akan mendapat kepercayaan juga dari
konsumen.

Kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dari kebaikan akan membimbing


ke surga. Sebaliknya, kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan dan
kejahatan itu akan menggiring ke neraka.
Allah SWT secara tegas memerintahkan orang – orang yang beriman untuk
berkata benar. Perhatikan surat al – Ahzab / 33 : 70 di bawah ini
Artinya : “Wahai orang – orang yang beriman !. bertakwalah kamu kepada Allah
dan ucapkanlah perkataan yang benar”. (Q.S. al – Ahzab / 33 : 70).
 ISTILAH JUJUR
Istilah jujur sering dipakai dalam beberapa hal berikut ini:

1. Jujur dalam berbicara.

Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejmasyhur. Setiap hamba


berkewajibanmenjaga lisannya , yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari
kata-katasindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat
dibutuhkandan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu.

2. Jujur dalam niat dan kehendak.

Kejujuran bergantung pada keikhlasan seseorang. Jika amalnya tidak murni


untukAllah swt., tetapi demi kepentingan nafsunya berarti dia tidak jujur dalam
berniat, bahkan bisa dikatakan telah berbohong.

3. Jujur dalam berkeinginan dan dalam meralisaikannya.


Keinginan atau tekad yang dimaksudkan adalah seperti perkataan seseorang,
"JikaAllah memberiku harta, akau akan menginfakkan semuanya." Keinginan
seperti iniada kalanya benar-benar jujur dan da kalanya pula masih diselimuti
kebimbangan.Kejujuran dalam merialisasikan keinginan, seperti apabila seseorang
bertekad dengan jujur untuk bersedekah. Tekas tersebut bisa terlaksana bisa juga
tidak. Penyebab tidak terealisainya tekad tersebut bisa saja karena dia memiliki
kebuntuan yang mendesak,tekadnya hilang, atau lebih mengedepankan
kepentingan nafsunya.
4. Jujur dalam bertindak

Kejujuran dalam bertindak berarti tidak ada perbedaan antara niat dan
perbuatan.Jujur dalam hal ini juga bisa berarti tidak berpura-pura khusyu
dalam beramalsedangkan hatinya tidaklah demikian.
5. Jujur dalam hal keagamaan.

Jujur dalam agama adalah derajat kejujuran tertinggi, seperti jujur dalam
rasa takutkepada Allah swt., mengharap ridha-Nya, zuhud, rela dengan pemberi-
Nya, cinta dantawakal. Semua perkara tadi memiliki fondasi yang menjadi tolok
ukur kejujuranseseorang dalam menyikapinya. kejujuran juga memiliki tujuan
dan hakikat. Orangyang jujur adalah mereka yang mampu mencapai hakikat
semua perkara tadi danmampu mengalahkan keinginan nafsunya. Sebagaimana
dijelaskan.oleh.Allah.swt.

 CONTOH PENERAPAN SIFAT JUJUR


Saat kamu berjalan kaki, secara tidak sengaja, kamu menemukan dompet.
Setelah dibuka, ternyata isinya surat – surat berharga, sejumlah uang dan kartu
identitas. Apa yang akan kamu lakukan ?. Sebagai orang jujur, kamu harus
mengembalikan dompet dan seluruh isinya secara utuh kepada yang punya.
Jangan kamu ambil yang bukan hak kamu. Tentu orang yang kehilangan
dompet tersebut sangat sedih dan berharap bisa menemukannya.
Bagaimana jika hal ini terjadi pada diri kamu ?. tentunya kamu ingin bisa
menemukannya kembali secara utuh. Nah, jika kamu menemukan barang yang
bukan milik kamu, segeralah kembalikan kepada pemiliknya. Sungguh, hal ini
adalah akhlak yang sangat mulia.
BAB II

MEMAHAMI PERILAKU MENEPATI JANJI

Janji adalah ucapan seseorang kepada orang lain yang menyatakan


kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Menepati janji berarti
melaksanakan janji yang pernah diucapkan kepada orang lain. Menepati
janji merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki orang beriman.
Orang beriman pantang untuk ingkar janji. Menurut Hadits nabi Muhammad
SAW, riwayat Bukhari dan Muslim, seseorang yang ingkar janji
dikategorikan sebagai oran munafik. Sifat munafik merupakan bentuk
perilaku yang sangat erat hubungannya dengan keimanan dan amaliyah atau
perbuatan. Sifat munafik hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam
karena bagian dari jenis perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Larangan
tersebut lebih disebabkan oleh akibat dari perbuatan tersebut dapat membuat
kerusakan.

Janji adalah hutang, hutang akan diminta pertanggungjawabannya


sampai di akhirat. Barangsiapa berjanji harus ditepati. Oleh karena itu,
sebagai seorang muslim, jangan mudah mengobral janji. Sebaliknya, apabila
berjanji ucapkanlah Insya Allah (jika Allah menghendaki). Karena kita tidak
tahu apa yang akan terjadi di masa akan dating. Manusia hanya
merencanakan dan berusaha, sedangkan hasilnya ada di tangan Allah SWT.
Jika seseorang tidak dapat menepati janji karena lupa atau karena alas an
tertentu yang tidak disengaja, asalkan mengucap Insya Allah, Allah SWT
akan memaafkannya. Meski demikian, tetap harus meminta maaf dan
memberi penjelasan kepada orang tersebut.

Janji adalah ucapan seseorang kepada orang lain yang menyatakan


kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Menepati janji berarti
melaksanakan janji yang pernah diucapkan kepada orang lain. Menepati
janji merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki orang beriman.
Orang beriman pantang untuk ingkar janji. Menurut Hadits nabi Muhammad
SAW, riwayat Bukhari dan Muslim, seseorang yang ingkar janji
dikategorikan sebagai oran munafik. Sifat munafik merupakan bentuk
perilaku yang sangat erat hubungannya dengan keimanan dan amaliyah atau
perbuatan. Sifat munafik hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam
karena bagian dari jenis perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Larangan
tersebut lebih disebabkan oleh akibat dari perbuatan tersebut dapat membuat
kerusakan.

Menepati janji merupakan wujud dari memuliakan, menghormati dan


menghargai sesame manusia. Orang yang selalu menepati janji akan mudah
menjalin hubungan silaturahmi dengan orang lain. Dalam kehidupan ini,
manusia selalu terikat oleh pergaulan dengan orang lain. Dengan kata lain,
manusia selalu membutuhkan orang lain. Pergaulan dengan sesame manusia
harus dilandasi dengan akhlak mulia. Makin mulia akhlak seseorang, akan
makin besar pula kehormatan dan kewibawaannya di masyarakat. Perhatikan
arti hadits berikut ini :

Artinya : Dari abu hurairah ra, berkata nabi Saw bersabda


: “sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah siapa yang paling
baik menunaikan janji”. (Hadits Riwayat Bukhari).

Seorang mukmin harus menunaikan janji dengan sebaik – baiknya. engan


harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan
menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari kiamat dan tidak
akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”. (Q.S. Ali Imran / 3 :
77).

Ayat di atas menegaskan bahwa orang – orang yang melanggar janji dan
sumpah kepada Allah SWT akan mendapat azab yang pedih dari Allah SWT di
akhirat kelak. Di akhirat kelak Allah SWT tidak akan menyapa dan
memperhatikan mereka yang melanggar janji dan sumpah. Janji yang pernah
kita ucapkan harus dilaksanakan, sebab janji adalah hutang yang wajib dibayar.
Orang yang bersifat jujur senantiasa menepati janji ingkar janji termasuk
dosa besar yang harus dijauhi. Sifat ini akan menimbulkan berbagai
kerugian, baik bagi pelakunya maupun orang lain. Mengingkari janji tali
silaturahmi dengan orang lain bisa terputus bahkan bisa saling bermusuhan.
Orang yang diingkari janji bisa kecewa dan marah. Jika tidak terkendali,
akan terjadi pertengkaran dan perkelahian. Akan lebih berat lagi apabila
pemimpin ingkar janji terhadap rakyatnya. Rakyat bisa marah, muncul
kekacauan dan kerusuhan dimana – mana.
Tentunya hal ini jangan sampai terjadi di negeri kita tercinta. Oleh karena
itu, kita harus hati – hati memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang beriman,
berakhlak mulia, jujur dan menepati janji.

 CONTOH PENERAPAN PERILAKU MENEPATI JANJI


Sebagai salah satu pengurus OSIS, kamu berjanji kepada ketua OSIS
untuk hadir dalam acara rapat rutin bulanan. Rapat rutin bulanan dilaksanakan
setiap hari Sabtu pada minggu pertama, setelah bel pulang sekolah. Tentunya
ketua OSIS dan pengurus yang lain berharap semua bisa hadir, mengingat
pentingnya agenda rapat tersebut. Namun, dua hari setelah kamu
mengucapkan janji akan hadir, sahabat dekatmu mengundangmu untuk hadir
dalam perayaan ulah tahun di rumahnya. Acara ulah tahun tersebut bersamaan
dengan acara rapat rutin bulanan pengurus OSIS. Sudah tentu, kamu harus
mendahulukan janji yang pertama, yakni hadir dalam rapat bulanan pengurus
OSIS. Adapun acara ulang tahun tersebut bisa kamu hadiri setelahnya.
BAB III
KEUTAMAAN BERSIFAT JUJUR DAN MENEPATI JANJI

1. Terhindar dari perilaku munafik, sebab mengingkari janji termasuk ciri


orang yang munafik.
2. Menjadi orang yang beruntung;
3. Terbebas dari tuntutan dunia maupun diakhirat.
4. Menepati janji tergolong orang yang berakal.
5. Menepati janji termasuk bentuk keteladanan terhadap Allah Swt. yang tidak
pernah mengingkari janjinya.
6. Disayang Allah SWT.
7. termasuk dalam golongan para nabi.
PENUTUP

KESIMPULAN : hidup kita akan senantiasa merasa senang dan tentram apa bila
berkata jujur dan menepati janji , dan jika berdusta dan tidak menepati janji maka
kita akan senantiasa diliputi rasa takut dan diberi balasan yang setimpal di akhirat
kelak

SARAN: MARI KITA SENANTIASA BERSIFAT JUJUR DAN MENEPATI JANJI ,


AGAR TERHINDAR DARI SIKSA API NERAKA
DAFTAR PUSTAKA

https://alfiyah90.wordpress.com/2010/03/25/hadist-jujur-dan- menepati-janji/

PENULIS:THALITA URBAN SYAIKHA PENGARANG; THALITA URBAN


SYAIKHA, YUNITA RESQIA
SUMBER: GOOGLE, INTERNET, PIHAK LAINNYA

.
PENUTUP

KESIMPULAN : hidup kita akan senantiasa merasa senang dan tentram apa bila
berkata jujur dan menepati janji , dan jika berdusta dan tidak menepati janji maka
kita akan senantiasa diliputi rasa takut dan diberi balasan yang setimpal di akhirat
kelak

SARAN: MARI KITA SENANTIASA BERSIFAT JUJUR DAN MENEPATI JANJI ,


AGAR TERHINDAR DARI SIKSA API NERAKA
DAFTAR PUSTAKA

https://alfiyah90.wordpress.com/2010/03/25/hadist-jujur-dan- menepati-janji/

PENULIS:THALITA URBAN SYAIKHA PENGARANG;


THALITA URBAN SYAIKHA, YUNITA RESQIA
SUMBER: GOOGLE, INTERNET, PIHAK LAINNYA

Anda mungkin juga menyukai