Anda di halaman 1dari 3

Nama: Kuntoro Dharmajati

NIM : D24180027

TUGAS INDUSTRI PAKAN

1. Pahami prosedur pengukuran kadar air dan aktivitas air yang ada di
buku panduan praktikum!

2. Jelaskan prinsip dan mekanisme kerja metode penentuan kadar air


menggunakan metode pengeringan dan hantaran listrik!

A). Pengeringan (Thermogravimetri) = Prinsip penentuan kadar air dengan


pengeringan adalah penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan
pemanasan. Kemudian dilakukan penimbangan terhadap bahan hingga berat
konstan yang mengindikasikan bahwa semua air yang terkandung dalam bahan
sudah teruapkan semua (Sudarmadji 2010). Penentuan kadar air dengan cara ini
relative mudah, dan ekonomis . Pengeringan menggunakan oven; infra red
moisture meter. Pengukuran kadar air dengan metode infrared menggunakan
lampu halogen yang mengeluarkan sinar infra red yang memanaskan bahan dan
menguapkan air dalam bahan (Sudrajat 2009). Pemanas infra red dilengkapi
dengan neraca analitik yang terpasang didalamnya, sehingga proses penimbangan
terjadi secara otomatis. Prinsip analisa kadar air dengan metode termogravimetri
adalah menguapkan air dalam bahan dengan menggunakan energi panas kemudian
ditimbang (Pergiwati 2013).

B). Hantaran listrik (Konduktometri) = Konduktometri adalah metode


analisis yang menggunakan dua elektroda inert (platinum yang terplatinasi) untuk
mengukur konduktansi/daya hantar larutan elektrolit antara kedua
elektroda.memanfaatkan karakteristik elektronik bahan. Terdiri dari 2 tipe
kapasitansi dan resistansi Rika Moisture Meter (konduktometri tipe
resistansi)Pengukuran kadar air menggunakan moisture meter tipe resistansi yaitu
pengukuran kadar air dengan sistem resistansi bahan dengan menghancurkan
bahan yang akan diukur kadar airnya, hal tersebut dilakukan untuk memperoleh
tahanan bahan yang kemudian oleh alat dibaca sebagai kadar air bahan. kadar air
yang terukur berbanding terbalik dengan nilai resistan yang diukur. Grain
Mositure Meter (konduktometri tipe kapasitansi) Pengukuran kadar air
menggunakan moisture meter tipe kapasitansi yaitu pengukuran kadar air yang
didasarkan pada konduktivitas atau hantaran listrik. Hantaran listrik tersebut akan
ditangkap oleh alat yang dinamakan detektor. Kadar air bahan akan berbanding
linear terhadap kapasitas listrik yang diukur.

3. Jelaskan prinsip kerja alat Aw meter!

Aktivitas air (aw) diukur dengan menggunakan perangkat aw meter


(Retronic Hygropalm). Perangkat ini terdiri dari sensor pembaca, sample holder,
dan disposable. Aw meter dikalibrasikan dengan memasukkan cairan BaCl2.
2H2O teknis ke dalam tempat sample, Alat Aw meter ditutup dibiarkan 3 menit
sampai angka pada skala pembacaan Aw menjadi 0,9, Aw meter dibuka dan
tempat sample dibersihkan, Sample dimasukkan dan alat ditutup, ditunggu hingga
3 menit, Setelah 3 menit , skala Aw dibaca dan dicatat, Perhatikan skala
temperatur untuk faktor koreksi, Jika temperatur pada skala menunjukkan
tempaeratur di atas 20 0 C, maka pembacaaa pada skala Aw ditambahkan
sebanyak kelebihan temperaturnya dikali dengan faktor koreksi sebesar 0,002 0 .
Begitu juga dengan temperatur di bawah 20 0 C.

4. Jelaskan hubungan antara kadar air dan aktivitas air dikaitkan dengan
Kurva isoterm sorpsi lembab (ISL)!

Bila suatu bahan melepaskan molekul air ke atmosfer dengan kecepatan


sama dengan kecepatan penyerapan molekul air oleh suatu bahan dari udara maka
bahan tersebut dinyatakan dalam keadaan seimbang dengan udara di sekelilingnya
(Dominguez et al. 2007). Kadar air bahan pada keadaan ini disebut sebagai kadar air
seimbang atau Equilibrium Moisture Content (EMC). Setiap kelembaban relative
atau relative humidity (RH) tertentu akan menghasilkan kadar air seimbang
(EMC) tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh suhu. Pada kadar air yang sama,
semakin tinggi suhunya maka nilai aktivitas air (aw) juga semakin besar Dengan
demikian dapat dibuat kurva hubungan antara RH dengan EMC yang pada
hakekatnya juga merupakan hubungan antara aw dan EMC (Diosady et al. 1996).
Peng et al. (2007). Kurva yang menghubungkan antara RH dan EMC disebut
sebagai kurva isoterm sorpsi lembab (ISL). Dikatakan isoterm karena suhunya
konstan. Isoterm sorpsi lembab dari bahan makanan mempunyai arti yang sangat
penting bagi pengolahan dan penyimpanan. Kegunaan tersebut antara lain untuk
meramalkan perubahanperubahan yang mungkin terjadi terhadap bahan makanan
selama bahan tersebut disimpan. Setiap bahan memiliki kurva ISL yang berbeda
dengan bahan lain. Pada kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar air yang
sama belum tentu memberikan aw yang sama, tergantung pada macam bahan.
Pada kadar air yang tinggi, belum tentu memberikan aw yang tinggi bila bahannya
berbeda. Bahan makanan dengan kadar air yang berbeda, maka nilai a w juga berbeda
tergantung keberadaan air dalam bahan ma- kanan. Kurva ISL dapat digunakan sebagai
alat untuk menen- tukan interaksi antara air dan substansi dalam bahan makanan
(Diosady et al. 1996)
DAFTAR PUSTAKA

Dominguez, I.L., Azuara, E., Carter, E.J.V. dan Beristain, C.I. 2007.
Thermodynamic analysis of the effect of water activity on the stability of
Macadamia nut. Journal of Food Engineering. 81(1): 566-571.
Diosady, L.L., Rizvi, S.S.H., Cai, W. dan Jagdeo, D.J. 1996. Moisture sorption
isotherms of canola meals, and ap- plications to packaging. Journal of Food
Science. 61 : 204-208.
Peng, G., Chen, X., Wu, W. dan Jiang, X. (2007). Modeling of water sorption
isotherm for corn starch. Journal of Food Engineering. 80: 562-567.
Pergiwati, Iwa. 2013. Bahan Ajar Analisis Gravimetri. Bandung
Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono.Suhardi. 2010. Analisa Bahan Makanan
Dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty.
Sudrajat, Dede J. 2009. Pengembangan standar pengujian kadar air dan
perkecambahan benih beberapa jenis tanaman hutan untuk menunjang
program penanaman hutan di daerah. Jurnal Litbang Pertanian. 28 (2) : 13-
19.

Anda mungkin juga menyukai