Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR PENDIDIKAN

Asas-Asas dan Pilar Pendidikan

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan
Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat dididik
dan dapat mendidik diri sendiri
Asas pokok pendidikan di Indonesia: Asas Tutwuri Handayani, Asas Belajar
Sepanjang Hayat dan Asas Kemandirian Dalam Belajar

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


ASAS TUT WURI HANDAYANI
 Tut Wuri Handayani merupakan inti dari sistem Among pada taman Siswa yang dikumandangkan Ki
Hajar Dewantara.
 Tut Wuri handayani (jika di belakang, meng -ikuti dengan awas). Dan merupakan salah satu dari
tujuh asas Taman Siswa yaitu
1. Bahwa setiap orang berhak untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya
persatuan dalam peri kehidupan umum.
2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan
batin dapat memerdekakan diri.
3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat
5. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan h idup yang sepenuh- penuhnya lahir maupun batin
hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri dan menolak bantuan apapun dan dari
siapapun yang mengikat, baik berupa ikatan lahir maupun ikatan batin.
6. Bahwa sebagai konsekwensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus mebelanjai
sendiri segala usaha yang dilakukan
7. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan bathin untuk
mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagian anak-anak

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


BELAJAR SEPANJANG HAYAT

 Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut


pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long
education)
 Life long learning dan life long education; kedua istilah ini sering
digunakan bergantian dengan makna yang sama ; walaupun
sebenarnya berbeda.

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


 Belajar adalah perubahan tingkah-laku (kognitif, afektif, dan
psikomotor) yang relatif tetap karena pengaruh pengalaman
 Pendidikan seumur hidup lebih menekankan pada usaha sadar
dan sistematis untuk penciptaan suatu lingkungan yang
memungkinkan pengaruh pengalaman tersebut lebih efisien dan
efektif Lingkungan yang membelajarkan peserta didik
 Dalam latar PSH. Proses pembelajaran di sekolah seyogyanya
mengemban sekurangnya dua misi yaitu:
1. Membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif
2. Meningkatkanb kemauan dan kemampuan belajar mandiri
sebagai basis
dari belajar sepanjang hayat
 Masalahnya di sekolah adalah : bagaimana merancang dan
mengimplementasikan suatu program belajar dan membelajarkan
sehingga mendorong terwujudnya belajar sepanjang hayat.
Terbentuknya masyarakat yang mau dan mampu terus-menerus
belajar
Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya
KURIKULUM YANG DAPAT MENDUKUNG TERWUJUDNYA BELAJAR SEPANJANG HAYAT HARUS
DIRANCANG DAN IMPLEMENTASIKAN DENGAN MEMPERHATIKAN DUA DIMENSI
(HAMEYER[1979[67-81) YAITU :

1. Dimensi vertikal kurikulum sekolah; selain keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan
persekolahan, harus pula terkait dengan kehidupan peserta didik di masa depan dimensi
ini meliputi :
a. Keterkaitan antara kurikulum dengan masa depan peserta didik, termasuk relevansi
bahan ajaran dengan masa depan dan pengintegrasian masalah kehidupan nyata
ke dalam kurikulum
b. Kurikulum dan perubahan sosial budaya
c. The Forecasting curriculum yaitu perancangan kurikulum berdasarkan suatu pronosis,
baik tentang prilaku peserta didik pada saat menamatkan sekolahnya, pada saat ia
hidup dalam sistem yang sedang berlaku, maupun pada saat ia hidup dalam sistem
yang telah berubah di masa depan.
d. Keterpaduan bahan ajar dan pengorganisasian pengetahuan,teruatama dalam
kaitannya dengan struktur pengetahuan yang sedang dipelajari dengan
penguasaan kerangka dasar memperoleh keterpadua ide bidang studi itu
e. Penyiapan untuk memikul tanggung jawab (diri sendiri dan sosial)
f. Pengintegrasian dengan pemngalaman yang telah dimiliki, yakni pengalaman di
keluarga untuk pendidikan dasar dan seterusnya
g. Untuk mempertahankan motivasi belajar secara permanen
Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya
KURIKULUM YANG DAPAT MENDUKUNG TERWUJUDNYA BELAJAR SEPANJANG HAYAT HARUS
DIRANCANG DAN IMPLEMENTASIKAN DENGAN MEMPERHATIKAN DUA DIMENSI
(HAMEYER {1979:67-81}) YAITU :

2. Dimensi Horizontal kurikulum sekolah yakni keterkaitan antara pengalaman belajar di


sekolah dengan pengalaman di luar sekolah yang meliputi antara lain:
a. Kurikulum merefleksikan kehidupan di luar sekolah
b. Memperluas kegiatan belajar ke luar sekolah sebagai kajian empiris
c. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan belajar dan pembelajaran,
sebagai nara sumber belajar

Dengan mempertimbangkan kedua dimensi ini, maka akan tercipta


masyarakat gemar belajar sebagai basis PSH dan BSH

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


ASAS KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

 Kaitan asas kemandirian dengan asas lain. Baik asas tut wuru handayani
maupun BSH secara langsung berkaitan Asas tut wuri handayani pada
prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk
mandiri dalam belaja
 Asas BSH hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi
bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri dalam belajar, karena
tidak mungkin seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu
tergantung dari bantuan guru, ataupun orang lain
 Upaya mengembangkan asas kemandirian dalam belajar Perwujudan
asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran
utama sebagai fasilitator dan motivator, di samping peran lainnya seperti
informator, organisator, dan sebagainya
 Ada beberapa strategfi belajar dan pembelajaran yang dapat memberi
peluang pengembangan kemandirian dalam belajar, salah satu di
antaranya dengan penerapan CBSA

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


PILAR PENDIDIKAN

Pilar pendidikan adalah tiang atau penunjang dari suatu kegiatan usaha,
pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang akan diberikan kepada anak
didik yang bertujuan untuk pendewasaan anak
(Syafril dan Zelhendri Zen, 2017:71)

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


4 PILAR PENDIDIKAN UNIVERSAL YANG DIRUMUSKAN UNESCO (1996)
Learning To Know
 Learning to know atau learning to learn mengandung pengertian bahwa belajar itu pada
dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga
harus berorientasi kepada proses belajar.
 Dengan proses belajar, siswa bukan hanya sadar akan apa yang harus dipelajari, akan
tetapi juga memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara mempelajari yang
harus dipelajari itu
Learning to do
 Learning to do mengandung pengertian bahwa belajar itu bukan hanya sekedar
mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tetapi belajar untuk
berbuat dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang sangat diperlukan dalam era
persaingan global.
 Kompetensi akan dimiliki manakala anak diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian, learning to do juga berarti proses pembelajaran berorientasi kepada
pengalaman (learning by experience).

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


4 PILAR PENDIDIKAN UNIVERSAL YANG DIRUMUSKAN UNESCO (1996)

Learning to be
 Learning to be mengandung pengertian bahwa belajar adalah membentuk manusia
yang “menjadi dirinya sendiri”. Dengan kata lain, belajar untuk mengaktualisasikan dirinya
sendiri sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki tanggung jawab sebagai
manusia.
 Dalam pengertian ini juga terkandung makna kesadaran diri sebagai mahluk yang
memiliki tanggung jawab sebagai khalifah serta menyadari akan segala kekurangan dan
kelemahannya.
Learning to live together
 Learning to live together adalah belajar untuk bekerja sama. Hal ini sangat diperlukan
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat global dimana manusia baik
secara individual maupun secara kelompok tak mungkin bisa hidup sendiri atau
mengasingkan diri bersama kelompoknya. Dalam konteks ini termasuk juga pembentukan
masyarakat demokratis yang memahami dan menyadari akan adanya setiap perbedaan
pandangan antara individu.

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya


TERIMA KASIH

Fokus dalam mempelajari suatu ilmu, memudahkan Anda dalam menggapainya

Anda mungkin juga menyukai